• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT STANDARDISASI DAN AKREDITASI PERPUSTAKAAN NASIONAL RI TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT STANDARDISASI DAN AKREDITASI PERPUSTAKAAN NASIONAL RI TAHUN"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT STANDARDISASI DAN AKREDITASI PERPUSTAKAAN NASIONAL RI

TAHUN 2020-2024

PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Jl. Salemba Raya No. 28A Jakarta Pusat

(3)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat limpahan karuniaNya Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Standardisasi dan Akreditasi dapat terselesaikan. Buku ini merupakan hasil dari pengembangan dari Peraturan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Perpustakaan Nasional Tahun 2020-2024.

Buku ini diharapkan dapat menjadi acuan Direktorat Standardisasi dan Akreditasi untuk dapat memahami dan menjalankan tugas tugas sesuai dengan visi misi Perpustakaan Nasional RI serta memperhatikan target kinerja yang telah ditetapkan. Kami tunggu saran dan masukannya untuk perbaikan kedepannya. Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung hingga terbitnya Renstra Direktorat Standardisasi dan Akreditasi ini.

Direktur Standardisasi dan Akreditasi

(4)

ii DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar Isi ii Daftar Tabel iv Daftar Gambar v Bab I Pendahuluan 1 Kondisi Umum 1

Persentase Perpustakaan Sesuai Standar Nasional Perpustakaan 6

Inovasi Direktorat Standardisasi Dan Akreditasi 13 Akreditasi Perpustakaan Secara Daring 13

Sosialisasi Akreditasi Secara Daring 13

Kerjasama 13

Pengembangan Sdm Asessor 14

Potensi Dan Permasalahan 15

Potensi 15

Permasalahan 16

Tingkat Ketercukupan Perpustakaan 17

Tingkat Ketercukupan Tenaga Perpustakaan 18

Tingkat Ketercukupan Anggaran Perpustakaan 20

Tingkat Ketercukupan Sarana Prasarana 21

Bab II Visi, Misi, Tujuan, Arah Kebijakan Dan Strategi Perpustakaan

Nasional Tahun 2020-2024 23

Visi 23

Misi 23

Tujuan Direktorat Standardisasi Dan Akreditasi 23

Sasaran Strategis Direktorat Standardisasi Dan Akreditasi 24

(5)

iii

Bab III Arah Kebijakan, Tujuan, Strategi, Kerangka Regulasi Dan Kerangka Kelembagaan Direktorat Standardisasi Dan Akreditasi,

Perpustakaan Nasional 26

Arah Kebijakan Dan Strategi Nasional 26

Arah Kebijakan Dan Strategi Direktorat Standardisasi Dan Akreditasi,

Perpustakaan Nasional 27

Program Dan Target Kinerja 27

Kerangka Regulasi 28

Kerangka Kelembagaan 29

Bab IV Target Kinerja Dan Kerangka Pendanaan 31

Target Kinerja Sasaran Strategis 31

Target Kinerja Sasaran Program 31

Kerangka Pendanaan 33

Bab V Penutup 36

(6)

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Standar Nasional Perpustakaan dan Instrumen Akreditasinya 8 Tabel 2. Jumlah Perpustakaan Secara Nasional berdasarkan Jenis 10

Tabel 3. Rekapitulasi Jumlah Perpustakaan Terakreditasi 11

Tabel 4. Perspektif Pemangku Kepentingan (Stakeholders Perspective)

Direktorat Standardisasi dan Akreditasi 31

Tabel 5. Target Kinerja Sasaran Strategis Direktorat Standardisasi dan

Akreditasi 32

Tabel 6. Alokasi Anggaran Direktorat Standardisasi dan Akreditasi

(7)

v

DAFTAR GAMBAR

(8)

1

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT STANDARDISASI DAN AKREDITASI PERPUSTAKAAN NASIONAL RI

TAHUN 2020-2024

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Kondisi Umum

Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan Pasal 1 angka 1 menyebutkan bahwa perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. Selanjutnya Pasal 4 menjelaskan bahwa perpustakaan bertujuan memberikan layanan kepada pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca, serta memperluas wawasan, dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat akan akses informasi dan pengetahuan, perpustakaan merupakan institusi layanan publik yang wajib memberikan layanan perpustakaan pada masyarakat. Sebagaimana dalam Pasal 5 Undang-Undang tentang Perpustakaan, menjelaskan:

1) Masyarakat mempunyai hak yang sama untuk memperoleh layanan, memanfaatkan, dan mendayagunakan fasilitas perpustakaan;

(9)

2

2) Masyarakat di daerah terpencil, terisolir, atau terbelakang sebagai akibat faktor geografis berhak memperoleh layanan perpustakaan secara khusus; dan

3) Masyarakat yang cacat atau kelainan fisik, emosional, mental, intelektual, dan sosial berhak memperoleh layanan perpustakaan sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan masing-masing.

Kewajiban pemerintah atas ketersediaan perpustakaan di masyarakat diperjelas dalam Pasal 7 ayat (1) butir c, menjelaskan bahwa pemerintah berkewajiban menjamin ketersediaan layanan perpustakaan secara merata di tanah air. Selaras dengan amanat tersebut, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah Pasal 12 ayat (2) butir q menyatakan bahwa perpustakaan masuk pada urusan wajib pemerintahan baik pada pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota.

Perpustakaan Nasional RI yang berkedudukan di ibukota negara merupakan lembaga pemerintah non Kementerian (LPNK) yang melaksanakan tugas pemerintahan dalam bidang perpustakaan, dan berfungsi sebagai perpustakaan pembina, perpustakaan rujukan, perpustakaan deposit, perpustakaan penelitian, perpustakaan pelestarian, dan pusat jejaring perpustakaan (UU Nomor 43 Tahun 2007 pasal 1 ayat 5). Sebagai wakil pemerintah dalam membina semua jenis perpustakaan di Indonesia, Perpustakaan Nasional RI mengemban tugas: a) menetapkan kebijakan nasional, kebijakan umum, dan kebijakan teknis pengelolaan perpustakaan, b) melaksanakan pembinaan, pengembangan, evaluasi, dan koordinasi terhadap pengelolaan perpustakaan, c) membina kerja sama dalam pengelolaan berbagai jenis perpustakaan, dan d) mengembangkan

(10)

3

standar nasional perpustakaan (Pasal 21 ayat 2, UU Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan).

Ketentuan Undang-Undang Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan mengamanatkan bahwa Perpustakaan Nasional sebagai institusi pengelola koleksi “karya tulis, karya cetak, dan/atau karya

rekam” hendaknya dilaksanakan secara profesional dengan sistem

yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. Dalam rangka memberikan layanan kepada masyarakat, perpustakaan diharapkan memberikan layanan minimal sesuai dengan Standar Nasional Perpustakaan (SNP).

Seiring dengan amanat Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, Perpustakaan Nasional mempunyai tugas untuk melakukan pembinaan perpustakaan seluruh jenis perpustakaan di Indonesia. Perpustakaan Nasional mempunyai kewajiban untuk

melakukan pembinaan dengan melakukan pengembangan

perpustakaan. Bradley (2002) mengusulkan skema baru perpustakaan nasional untuk abad ke-21, yang mendefinisikan peran daripada fungsi, karena mereka memposisikan ulang dan menegaskan kembali pentingnya mereka untuk era digital melalui dukungan untuk pengembangan perpustakaan guna mendukung ekonomi serta sebagai tempat untuk pendidikan dan pembelajaran seumur hidup serta pengembangan masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut Perpustakaan Nasional melalui Pusat Pengembangan Perpustakaan

Umum dan Khusus, Pusat Pengembangan Perpustakaan

(11)

4

dan Akreditasi, Pusat Pembinaan Pustakawan, dan Pusat Pendidikan dan Pelatihan mempunyai potensi besar untuk membina perpustakaan di Indonesia, melalui Pengembangan Perpustakaan Berstandar Nasional. Saat ini jumlah perpustakaan di Indonesia 164.610 perpustakaan baru hanya 1,5% yang terakreditasi, sementara itu jumlah perpustakaan yang belum terakreditasi saat ini masih sekitar 98,5% sehingga masih banyak perpustakaan yang belum sesuai standar nasional. Standar nasional perpustakaan saat ini mencakup infrastruktur bangunan, teknologi informasi serta sumber daya manusia.

Penerapan Standar Nasional Perpustakaan dilakukan melalui kegiatan akreditasi perpustakaan. Produk/jasa, proses, sistem dan personel dalam lingkup perpustakaan yang telah memenuhi ketentuan/spesifikasi teknis dalam standar yang diacu dapat diberikan sertifikat melalui proses akreditasi perpustakaan.

Akreditasi perpustakaan merupakan rangkaian kegiatan proses pengakuan formal oleh lembaga akreditasi perpustakaan yang menyatakan bahwa lembaga perpustakaan telah memenuhi persyaratan untuk melakukan kegiatan pengelolaan perpustakaan.

Lembaga yang memiliki hak melakukan kegiatan akreditasi perpustakaan dan mengeluarkan sertifikat akreditasi perpustakaan adalah Lembaga Akreditasi Perpustakaan Perpustakaan Nasional (LAP-N).

LAP-N adalah lembaga nonstruktural yang menyelenggrakan akreditasi semua jenis perpustakaan yang ada di Indonesia dan

(12)

5

bertanggung jawab kepada Kepala Perpustakaan Nasional RI (c.q. Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan). LAP-N dalam melaksanakan kegiatan akreditasi mendapat dukungan sarana, prasarana, dan anggaran dari Perpustakaan Nasioanal RI dimana Sekretariat LAP-N juga merupakan Direktur dan staf dari Direktorat Standarisasi dan Akreditasi.

Direktorat Standarisasi dan Akreditasi adalah direktorat baru di Perpustakaan Nasional RI setingkat eselon II yang dipimpin oleh Direktur. Berdasarkan Peraturan Perpustakaan Nasional Nomor 04 Tahun 2020, Direktorat Standarisasi dan Akreditasi merupakan unsur pelaksana yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan.

Direktorat Standardisasi dan Akreditasi mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, pelaksanaan fasilitasi, bimbingan teknis, supervisi, dan evaluasi dan pelaporan di bidang standardisasi dan akreditasi perpustakaan. Direktorat Standardisasi dan Akreditasi dipimpin oleh Direktur.

Fungsi dari Direktorat Standardisasi dan Akreditasi diantaranya: (1) Penyusunan kebijakan teknis di bidang standardisasi dan akreditasi perpustakaan; (2) Pelaksanaan kebijakan di bidang standardisasi dan akreditasi perpustakaan; (3) Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang standardisasi dan akreditasi perpustakaan; (4) Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervise di bidang standardisasi dan akreditasi perpustakaan; Penyusunan standar nasional perpustakaan (SNP); (6) Pengawasan dan evaluasi

(13)

6

penyelenggaraan semua jenis perpustakaan di wilayah Indonesia; dan (7) Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan. Mengacu dari salah satu fungsi Direktorat Standarisasi dan Akeditasi yaitu peyusunan norma, stadar, prosedur, dan kriteria di bidang standardisasi dan akreditasi. Maka perlu disusunlah Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK) Akreditasi Perpustakaan.

1.1.1 Persentase Perpustakaan sesuai Standar Nasional Perpustakaan

Mengacu pada Undang-undang Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan, Perpustakaan yang sesuai dengan standar yaitu:

1. Pasal 17 “Penyelenggaraan perpustakaan dilakukan sesuai dengan standar nasional perpustakaan.” 2. Pasal 18 “Setiap perpustakaan dikelola sesuai

dengan standar nasional perpustakaan.” 3. Pasal 23

a) Setiap sekolah/madrasah menyelenggarakan perpustakaan yang memenuhi standar nasional perpustakaan dengan memperhatikan Standar Nasional Pendidikan.

b) Perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memiliki koleksi buku teks pelajaran yang ditetapkan sebagai buku teks wajib pada satuan pendidikan yang bersangkutan dalam jumlah yang mencukupi untuk melayani semua peserta didik dan pendidik.

c) Perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) mengembangkan koleksi lain yang

mendukung pelaksanaan kurikulum pendidikan. d) Perpustakaan sekolah/madrasah melayani

(14)

7

dilaksanakan di lingkungan satuan pendidikan yang bersangkutan.

e) Perpustakaan sekolah/madrasah

mengembangkan layanan perpustakaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

f) Sekolah/madrasah mengalokasikan dana paling sedikit 5% dari anggaran belanja operasional sekolah/madrasah atau belanja barang di luar belanja pegawai dan belanja modal untuk pengembangan perpustakaan.

4. Pasal 24

a) Setiap perguruan tinggi menyelenggarakan perpustakaan yang memenuhi standar nasional perpustakaan dengan memperhatikan Standar Nasional Pendidikan.

b) Perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki koleksi, baik jumlah judul maupun jumlah eksemplarnya, yang mencukupi untuk mendukung pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

c) Perpustakaan perguruan tinggi mengembangkan layanan perpustakaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

d) Setiap perguruan tinggi mengalokasikan dana untuk pengembangan perpustakaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan guna memenuhi standar nasional pendidikan dan standar nasional perpustakaan.

5. Pasal 27 “Perpustakaan khusus diselenggarakan sesuai dengan standar nasional perpustakaan.” Adapun indikator kinerja kegiatan akreditasi sebagai berikut: Perpustakaan sesuai standar adalah perpustakaan yang mengikuti standar perpustakaan yang terdiri atas:

(15)

8

 standar sarana dan prasarana,

 standar pelayanan perpustakaan,

 standar tenaga perpustakaan,

 standar penyelenggaraan,

 standar pengelolaan

SNP dan instrumen akreditasi perpustakaan telah disusun Perpustakaan Nasional dan telah mengalami revisi. SNP dan instrumen akreditasi dari masing-masing jenis perpustakaan, sebagai berikut:

Tabel 1. Standar Nasional Perpustakaan dan Instrumen Akreditasinya No Jenis Perpustakaan Standar Nasional

Perpustakaan Instrumen Akreditasi 1 Perpustakaan Desa/Kelurahan Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional RI Nomor 6 Tahun 2017 tentang Standar Nasional Perpustakaan Desa/Kelurahan Peraturan Perpusnas Nomor 6 Tahun 2018 tentang Instrumen Akreditasi Perpustakaan Desa/Kelurahan 2 Perpustakaan Kecamatan Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional RI Nomor 7 Tahun 2017 tentang Standar Nasional Perpustakaan Kecamatan Peraturan Perpusnas Nomor 5 Tahun 2018 tentang Instrumen Akreditasi Perpustakaan Kecamatan 3 Perpustakaan Kabupaten/Kota Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional RI Nomor 8 Tahun 2017 tentang Standar Nasional Perpustakaan Kabupaten/Kota Peraturan Perpusnas Nomor 3 Tahun 2018 tentang Instrumen Akreditasi Perpustakaan Kabupaten/Kota 4 Perpustakaan Provinsi Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional RI Nomor 9 Tahun Peraturan Perpusnas Nomor 4 Tahun 2018 tentang Instrumen

(16)

9 2017 tentang Standar Nasional Perpustakaan Provinsi Akreditasi Perpustakaan Provinsi 5 Perpustakaan Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional RI Nomor 10 Tahun 2017 tentang Standar Nasional Perpustakaan Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah Peraturan Perpusnas Nomor 7 Tahun 2018 tentang Instrumen Akreditasi Perpustakaan Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah 6 Perpustakaan Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional RI Nomor 11 Tahun 2017 tentang Standar Nasional Perpustakaan Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Peraturan Perpusnas Nomor 8 Tahun 2018 tentang Instrumen Akreditasi Perpustakaan Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah 7 Perpustakaan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional RI Nomor 12 Tahun 2017 tentang Standar Nasional Perpustakaan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Peraturan Perpusnas Nomor 9 Tahun 2018 tentang Instrumen Akreditasi Perpustakaan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah 8 Perpustakaan Perguruan Tinggi Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional RI Nomor 13 Tahun 2017 tentang Standar Nasional Perpustakaan Perguruan Tinggi Peraturan Perpusnas Nomor 10 Tahun 2018 tentang Instrumen Akreditasi Perpustakaan Perguruan Tinggi 9 Perpustakaan Khusus Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional RI Nomor 14 Tahun 2017 tentang Standar Nasional Perpustakaan Khusus Peraturan Perpusnas Nomor 11 Tahun 2018 tentang Instrumen Akreditasi Perpustakaan Khusus

(17)

10

Akreditasi perpustakaan dilaksanakan sebagai alat untuk menjamin kualitas penyelenggaraan layanan perpustakaan dan membangun kepercayaan (trust) masyarakat terhadap perpustakaan. Pusat Pengembangan Perpustakaan dan Pengkajian Minat Baca selaku leading sektor indikator ini telah berupaya untuk meningkatkan capaian dengan pelaksanaan akreditasi secara mandiri. Hal ini dapat terlihat dengan telah dilakukan kepada instansi perpustakaan yang mengajukan akreditasi secara mandiri ke Perpustakaan Nasional.

Tabel 2. Jumlah Perpustakaan Secara Nasional berdasarkan Jenis

No Jenis Perpustakaan Jumlah Perpustakaan

2014 - 2019 1 Perpustakaan Umum

a. Perpustakaan Umum Provinsi

b. Perpustakaan Umum Kabupaten / Kota

c. Perpustakaan Umum Kecamatan

d. Perpustakaan Umum Desa /

Kelurahan e. Perpustakaan Komunitas f. Taman Bacaan 42.460 34 496 1.685 33.929 1.018 5.298 2 Perpustakaan Khusus 6.552

3 Perpustakaan Sekolah / Madrasah

a. SD / MI

113.541

(18)

11 b. SMP / MTs

c. SMA / SMK / MA

19.995 17.483

4 Perpustakaan Perguruan Tinggi 2.057

Jumlah Total Perpustakaan 164.610

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa jumlah total perpustakaan secara nasional, yaitu sebanyak 164.610 yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. 164.610 perpustakaan tersebut, terdiri dari 42.460 perpustakaan umum, 6.552 perpustakaan khusus, 113.541 perpustakaan sekolah/madrasah, dan 2.057 perpustakaan perguruan tinggi. Sementara perpustakaan yang terakreditasi hingga 30 November 2020 menunjukan data sebagai berikut:

Tabel 3. Rekapitulasi Jumlah Perpustakaan Terakreditasi

No Provinsi 2011-2020 Jumlah Perpustakaan Sekolah Perpustakaan Perguruan Tinggi Perpustakaan Umum Perpustakaan Khusus 1 Aceh 15 7 5 4 31 2 Sumatera Utara 18 12 7 8 45 3 Sumatera Barat 63 11 23 6 103 4 Bengkulu 14 8 7 5 34 5 Riau 79 21 23 8 131 6 Kepulauan Riau 1 3 3 1 8 7 Jambi 9 2 1 2 14 8 Sumatera Selatan 90 14 4 7 115

(19)

12 9 Lampung 5 4 3 3 15 10 Kep. Babel 118 4 16 5 143 11 DKI Jakarta 60 27 8 13 108 12 Jawa Barat 73 39 26 12 150 13 Banten 46 6 4 4 60 14 Jawa Tengah 338 35 41 13 427 15 DI Yogyakarta 358 27 25 11 421 16 Jawa Timur 249 52 14 7 322 17 Kalimantan Barat 49 11 4 7 71 18 Kalimantan Tengah 12 8 3 2 25 19 Kalimantan Selatan 51 16 23 8 98 20 Kalimantan Timur 71 6 7 8 92 21 Kalimantan Utara 0 0 0 0 0 22 Bali 26 9 10 7 52

23 Nusa Tenggara Barat 31 9 16 5 61

24 NTT 9 2 4 4 19 25 Sulawesi Barat 15 6 7 4 32 26 Sulawesi Utara 3 1 1 0 5 27 Sulawesi Tengah 10 2 2 4 18 28 Sulawesi Selatan 33 19 6 8 66 29 Sulawesi Tenggara 22 5 5 1 33 30 Gorontalo 73 10 11 2 96 31 Maluku 1 1 1 1 4 32 Maluku Utara 0 0 0 0 0 33 Papua 1 2 1 2 6 34 Papua Barat 0 0 0 0 0

(20)

13

JUMLAH 1943 379 311 172 2805

TOTAL Th. 2011-2020 2805

1.2 Inovasi Direktorat Standardisasi dan Akreditasi 1.2.1 Akreditasi Perpustakaan secara Daring

Awal Maret 2020 Presiden Republik Indonesia, Ir Joko Widodo mengumumkan 2 warga negara yang terinfeksi Covid-19. Berdasarkan data BBC (26/4) jumlah kasus positif Covid-19 di seluruh dunia telah mencapai 2,8 juta pasien. Melihat tingginya penyebaran virus ini, Presiden mengeluarkan Keppres Nomor 7 Tahun 2020 dengan menunjuk BNPB sebagai koordinator penanganan darurat bencana. Sejalan dengan itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengeluarkan Surat Keputusan Kepala BNPB tentang Penetapan Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit akibat Virus Corona di Indonesia.

Berdasarkan pertimbangan di atas maka Direktorat Standardisasi dan Akreditasi terhitung Mei menyelenggarakan akreditasi secara langsung maupun daring melalui aplikasi Zoom Meeting. Akreditasi tetap berjalan dengan mempertimbangkan keamanan dan kondusifitas namun tanpa mengurangi tahap demi tahap pelaksanaan akreditasi.

1.2.2 Sosialisasi Akreditasi secara Daring

Sosialisasi akreditasi merupakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Direktorat Standardisasi dan Akreditasi dengan tujuan agar perpustakaan di seluruh wilayah Indonesia dapat memenuhi standar serta diakui dengan dibuktikan dengan sertifikat akreditasi yang

(21)

14

diterbitkan oleh Perpustakaan Nasional RI. Kegiatan sosialisai pada tahun 2020 diselenggarakan secara langsung, namun mulai 2021 sosialisasi akreditasi akan dilaksanakan dalam 2 metode baik langsung maupun dalam bentuk daring.

Kegiatan sosialisasi melibatkan 5 (lima) narasumber dari Perpustakaan Nasional dan pakar dari Lembaga Akreditasi Perpustakaan. Lokasi pelaksanaan sosialisasi akreditasi akan dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia dari tahun ke tahun. Diharapkan semakin banyak terealisasinya sosialisasi akreditasi yang menjangkau berbagai wilayah melalui media daring, semakin banyak perpustakaan dapat turut serta dalam kegiatan tersebut.

1.2.3 Kerjasama

Kerjasama antara Direktorat Standardisasi dan Akreditasi dengan berbagai pihak diharapkan dapat menjadi jalan dalam mewujudkan perpustakaan yang memenuhi standar. Adapun kerjasama yang dibangun meliputi:

1. Kerjasama dengan Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota; 2. Kerjasama dengan Organisasi Profesi (IPI, FPPTI,

ATPUSI, Forum Perpustakaan Umum, Forum Perpustakaan Khusus); dan

3. Kerjasama dengan Perguruan Tinggi

1.2.4 Pengembangan SDM Asessor

Salah satu hal yang berkaitan erat dengan akreditasi perpustakaan adalah sumber daya manusia, yaitu asesor. Asesor di bidang perpustakaan adalah orang yang ditunjuk dan diberikan tugas oleh LAP-N untuk melakukan kegiatan penilaian kesesuaian terhadap suatu perpustakaan yang mengajukan akreditasi. Kegiatan

(22)

15

yang dilakukan untuk memastikan bahwa semua komponen ketentuan atau persyaratan yang diatur dalam acuan terkait dilaksanakan oleh perpustakaan yang bersangkutan. Untuk melakukan tugas tersebut seorang asesor harus kompeten dan/ atau memiliki sertifikat asesor yang diakui oleh LAP-N atau Perpustakaan Nasional RI.

Demi memfasilitasi dan pengembangan SDM asesor, maka Direktorat Standardisasi dan Akreditasi menjalin kerjasama dan hubungan baik dalam mencetak dan memberikan kesempatan pada instansi lain yang memiliki SDM sesuai kualifikasi menjadi asesor. Beberapa kerjasama terkait peningkatan SDM Asesor pada Direktorat Standardisasi dan Akreditasi antara lain:

1. Kementerian / Lembaga (Kemenkes) 2. Perguruan Tinggi

3. Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat)

1.3 Potensi dan Permasalahan 1.3.1 Potensi

Dalam Undang-Undang nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan menegaskan bahwa perpustakaan terdiri dari 5 (lima) jenis, yaitu: 1) Perpustakaan Nasional; 2) Perpustakaan Umum; 3) Perpustakaan Sekolah/ Madrasah; 4) Perpustakaan Perguruan Tinggi; dan 5) Perpustakaan Khusus. Berdasarkan penyelenggaraan/ kepemilikannya, perpustakaan dibedakan menjadi 8 (delapan) kategori, yaitu

1. Perpustakaan pemerintah (pusat); 2. Perpustakaan provinsi;

3. Perpustakaan kabupaten/kota; 4. Perpustakaan kecamatan; 5. Perpustakaan desa; 6. Perpustakaan masyarakat;

(23)

16

7. Perpustakaan keluarga; dan 8. Perpustakaan pribadi.

Semua jenis perpustakaan di atas, penyelenggaraan dan pengelolaannya berdasarkan dengan Standar Nasional Perpustakaan (SNP). Keharusan menggunakan dan menerapkan standar tersebut ditujukan untuk membangun sistem perpustakaan.

Dilihat dari geografi serta demografi wilayah di Indonesia yang terbentang dari Sabang hingga Merauke, perpustakaan tersebar di seluruh wilayah dengan berbagai jenis karakteristik menjadi potensi untuk memaksimalkan pengembangan perpustakaan sesuai dengan standar.

1.3.2 Permasalahan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menjelaskan bahwa tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia terdiri atas: 1) Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia; 2) Memajukan kesejahteraan umum; 3) Mencerdaskan kehidupan bangsa; dan 4) Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Upaya mencapai tujuan tersebut dilakukan melalui pembangunan nasional sebagaimana dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, sebagai upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan bernegara.

Sejumlah permasalahan yang dihadapi dalam

pengembangan perpustakaan di Indonesia adalah terkait rendahnya akreditasi perpustakaan adalah sebagai berikut:

(24)

17

1.3.2.1 Tingkat ketercukupan perpustakaan

Standar Nasional Perpustakaan (SNP) disusun berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan yang

menyatakan bahwa penyelenggaraan

perpustakaan dilakukan sesuai dengan Standar Nasional Perpustakaan. Seluruh wilayah di Indonesia dari Sabang hingga Merauke sejatinya harus memiliki semua jenis perpustakaan, diantaranya:

1. Perpustakaan Umum, perpustakaan yang diperuntukkan bagi masyarakat luas sebagai sarana pembelajaran sepanjang hayat tanpa membedakan umur, jenis kelamn, suku, ras, agama, dan status

sosial-ekonomi. Perpustakaan umum

berkedudukan dengan cakupan wilayah setingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan desa/kelurahan.

2. Perpustakaan Sekolah/Madrasah, bagian integral dari kegiatan pembelajaran dan berfungsi sebagai pusat sumber belajar untuk mendukung tercapainya tujuan

pendidikan yang berkedudukan di

sekolah/madrasah.

3. Perpustakaan Perguruan Tinggi,

perpustakaan yang merupakan bagian integral dari kegiatan pendidikan,

penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat dan berfngsi sebagai pusat

sumber belajar untuk mendukung

tercapainya tujuan pendidikan yang berkedudukan di perguruan tinggi.

(25)

18

4. Perpustakaan Khusus, perpustakaan yang diperuntukkan secara terbatas bagi

pemustaka di lingkungan Lembaga

pemerintah, Lembaga masyarakat,

Lembaga pendidikan keagamaan, rumah ibadah, atau organisasi lain.

Keberadaan perpustakaan di Indonesia yang berjumlah 164.610 belum semua memenuhi kriteria standar nasional. Rasio ketercukupan perpustakaan pada 2018 menunjukkan data sebagai berikut:

1. Perpustakaan Umum dengan ratio 0,00016; 2. Perpustakaan Sekolah dengan ratio 0,00165;

dan

3. Perpustakaan Perguruan Tinggi dengan ratio 0,00009.

Jumlah perpustakaan di seluruh wilayah Indonesia berpengaruh pada kinerja Direktorat Standardisasi dan Akreditasi dalam pemenuhan tingkat ketercapaian akreditasi nasional.

1.3.2.2 Tingkat ketercukupan tenaga perpustakaan

Dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan disebutkan bahwa pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan/atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan. Salah satu instrument dalam penilaian akreditasi adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang didalamnya adalah pustakawan.

(26)

19

Menurut standar IFLA, ratio ketercukupan tenaga perpustakaan umum adalah 1:2.500, artinya maksimal 1 orang tenaga perpustakaan melayani 2.500 orang penduduk. Berdasarkan hasil sensus diketahui bahwa secara nasional 1

tenaga perpustakaan melayani 21.668

penduduk, sehingga dapat dikatakan harus melayani 81.391 orang penduduk. Semakin tinggi nilai ratio ini menunjukkan bahwa jumlah penduduk yang harus dilayani oleh 1 orang tenaga perpustakaan. Apabila nilai rationya kurang dari 2.500 atau 1 tenaga perpustakaan melayani lebih dari 2.500 penduduk maka kondisinya dikatakan tidak ideal.

Masih banyak perpustakaan yang saat ini berdiri namun tidak dikelola oleh tenaga profesional. Anggapan bahwa tenaga pengelola perpustakaan tidak harus memiliki keahlian dan pendidikan khusus di bidang perpustakaan menjadikan perpustakaan tidak berkembang dan dikelola secara profesional. Misalkan pada perpustakaan sekolah, sebagian besar pengelola perpustakaan hanya seorang guru yang diperbantukan atau guru yang diberikan tugas mengelola perpustakaan. Jika melihat kondisi tersebut, fungsional guru memiliki pekerjaan dan kewajiban utama untuk mengajar, sehingga menjadi pengelola perpustakaan hanya dijadikan sebagai tugas paruh waktu untuk memenuhi jam mengajar.

Keberhasilan perpustakaan dapat diraih jika terpenuhinya instrument sesuai dengan standar nasional perpustakaan, diantaranya: 1) Koleksi;

(27)

20

2) Sarana Prasarana; 3) Layanan Perpustakaan; 4) Tenaga; 5) Manajemen; dan 6) Penguatan.

1.3.2.3 Tingkat ketercukupan anggaran perpustakaan

Anggaran merupakan aspek penting dalam terselenggaranya kegiatan perpustakaan. Adanya perpustakaan yang didukung oleh alokasi dana operasional akan jauh lebih berkembang dalam mewujudkan tercapainya target dan visi perpustakaan. Sejalan dengan yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, Pasal 23 Ayat 6 menyebutkan bahwa sekolah/madrasah mengalokasikan dana paling sedikit 5% dari anggaran belanja operasional sekolah/madrasah atau belanja barang di luar belanja pegawai dan

belanja modal untuk pengembangan

perpustakaan. Pasal 39 Ayat 2 menjelaskan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah mengalokasikan anggaran perpustakaan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).

Jika dilihat dari peraturan di atas, secara jelas disebutkan bahwa anggaran tidak dapat dipisahkan dari kegiatan operasional perpustakaan. Bukan menjadi aspek pendukung, melainkan menjadi unsur utama terwujudnya kegiatan di perpustakaan. Namun disayangkan masih banyak perpustakaan di seluruh wilayah Indonesia belum sesuai dengan standar diakibatkan oleh rendahnya anggaran yang diberikan. Sementara keberhasilan perpustakaan

(28)

21

dapat diraih jika terpenuhinya komponen kondisi perpustakaan berdasarkan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 dan SNP, meliputi:

1. Sarana dan prasarana perpustakaan yang tersedia;

2. Koleksi yang dimiliki (jenis, jumlah dan kondisi);

3. Tenaga perpustakaan (jumlah, status pendidikan, intensitas pembinaan dan keikutsertaan dalam organisasi terkait;

4. Anggaran (jumlah, posisi dan

peruntukannya);

5. System pengolahan bahan perpustakaan (termasuk aspek manajemen organisasi); 6. Sistem layanan; dan

7. Inovasi dan kreatifitas perpustakaan dalam

mendayagunakan dan mengembangkan

perpustakaan.

Berdasarkan data perpustakaan umum tahun 2018 anggaran pengembangan perpustakaan dari APBD Dinas sebesar Rp. 597.014.858.216 sehingga jika dijabarkan 1 orang penduduk memiliki anggaran Rp. 2.938,-.

1.3.2.4 Tingkat ketercukupan sarana prasarana

Sarana prasarana merupakan salah satu sumber daya perpustakaan yang penting sesuai yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 Pasal 1. Beberapa hal terkait sarana prasarana di perpustakaan, sebagai berikut:

Sarana:

(29)

22

Prasarana:

Mebeler, peraslatan multimedia, perlengkapan berbasis teknologi informasi dan komunikasi, sarana pengamananperpustakaan.

Terpenuhinya sarana dan prasarana

perpustakaan di sebuah perpustakaan tidak

terlepas dari adanya anggaran yang

dialokasikan. Kondisi saat ini masih banyak perpustakaan yang belum mengalokasikan dana sesuai dengan peraturan yang berlaku. Seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, Pasal 23 Ayat 6 menyebutkan bahwa sekolah/madrasah mengalokasikan dana paling sedikit 5% dari anggaran belanja operasional sekolah/madrasah atau belanja barang di luar belanja pegawai dan

belanja modal untuk pengembangan

(30)

23

BAB II

VISI, MISI, TUJUAN, ARAH KEBIJAKAN DAN

STRATEGI PERPUSTAKAAN NASIONAL TAHUN 2020-2024

2.1 Visi

Visi Perpustakaan Nasional Tahun 2020-2024 disesuaikan dengan Visi Presiden periode 2020-2024, yaitu:

“Terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong melalui penguatan budaya literasi”.

2.2 Misi

Misi Perpustakaan Nasional disesuaikan dengan 7 (tujuh) Agenda Pembangunan Nasional dalam RPJMN Tahun 2020-2024, yaitu agenda ke-4 revolusi mental dan pembangunan kebudayaan. Maka Perpustakaan Nasional merumuskan Misi:

“Meningkatkan Perpustakaan sesuai Standar Nasional Perpustakaan, Pelayanan Prima Perpustakaan, dan Pelestarian Bahan Pustaka dan Naskah Nusantara”.

2.3 Tujuan Direktorat Standardisasi dan Akreditasi

Direktorat Standardisasi dan Akreditasi memiliki tujuan untuk menyusun standar nasional perpustakaan dan melaksanakan akreditasi perpustakaan di seluruh wilayah Indonesia.

(31)

24

2.4 Sasaran Strategis Direktorat Standardisasi dan Akreditasi

Sasaran Strategis Perpustakaan Nasional Tahun 2020-2024 diformulasikan dari misi dan tujuan yaitu kondisi yang ingin dicapai dan diwujudkan oleh Perpustakaan Nasional sebagai

outcome atau dampak, yaitu:

“Terwujudnya Pembangunan Literasi dan Kegemaran Membaca Masyarakat ditandai dengan meningkatnya indeks pembangunan literasi dan kegemaran membaca”, dengan

indikator:

 Nilai kegemaran membaca dari 53.84 (Baseline 2019) menjadi 71,30 tahun 2024.

 Indeks pembangunan literasi masyarakat dari 10,2 (Baseline 2019) menjadi 15,00 tahun 2024.

Sasaran strategis Direktorat Standardisasi dan Akreditasi adalah terwujudnya perpustakaan sesuai dengan standar nasional perpusakaan dengan indikator:

1. Jumlah perpustakaan terakreditasi hingga tahun 2024 sebanyak 5.077 perpustakaan.

2. Jumlah NSPK di bidang perpustakaan hingga tahun 2024 sebanyak 36 buah.

(32)

25

2.5. Peta Strategis Perpustakaan Nasional

(33)

26

BAB III

ARAH KEBIJAKAN, TUJUAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA KELEMBAGAAN DIREKTORAT

STANDARDISASI DAN AKREDITASI, PERPUSTAKAAN NASIONAL

TAHUN 2020-2024

3.1 Arah Kebijakan dan Strategi Nasional

Berdasarkan agenda pembangunan nasional tahun 2020-2024 yang dituangkan dalam arah kebijakan dan strategis pembangunan nasional, maka yang berkaitan dengan pembangunan perpustakaan, literasi dan pembudayaan kegemaran membaca adalah agenda ke-4 (empat), yaitu “Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan” dengan sasaran strategis, yaitu:

1. Meningkatkan Pemajuan dan Pelestarian Kebudayaan untuk Memperkuat Karakter dan Memperteguh Jati Diri, Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat, dan Mempengaruhi Arah Perkembangan Peradaban Dunia, melalui revitalisasi dan aktualisasi nilai budaya dan kearifan lokal untuk menumbuhkan semangat kekeluargaan, musyawarah, gotong royong, dan kerjasama antar warga, mencakup: pelestarian, pengembangan dan pemanfaatan manuskrip dan arsip sebagai sumber nilai budaya, sejarah, dan memori kolektif bangsa.

2. Peningkatan Budaya Literasi, Inovasi dan Kreativitas bagi Terwujudnya Masyarakat Berpengetahuan, dan Berkarakter, melalui:

(34)

27

a. Peningkatan budaya literasi, mencakup: (i) pengembangan budaya gemar membaca; (ii) pengembangan sistem perbukuan dan penguatan konten literasi; (ii) peningkatan akses dan kualitas perpustakaan berbasis inklusi sosial;

b. Penguatan institusi sosial penggerak literasi dan inovasi, mencakup: (i) pengembangan mitra perpustakaan (library

supporter); (ii) pengembangan inovasi sosial yang didukung

dari pendanaan filantropi.

3.2 Arah Kebijakan dan Strategi Direktorat Standardisasi dan Akreditasi, Perpustakaan Nasional

Adapun arah kebijakan Direktorat Standardisasi dan Akreditasi, Perpustakaan Nasional Tahun 2020-2024 adalah Pengembangan dan pembinaan perpustakaan melalui akreditasi dan standardisasi semua jenis perpustakaan.

3.3 Program dan Target Kinerja

Program ini merupakan program teknis yang menjadi tanggungjawab Direktorat Standardisasi dan Akreditasi, Perpustakaan Nasional dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, dengan sasaran program dan indikator serta target, sebagai berikut:

Sasaran Program 1

Terwujudnya Perpustakaan Sesuai Standar Nasional Perpustakaan dan Berbasis Inklusi Sosial untuk Memperkuat Budaya Literasi.

Indikator  Persentase peningkatan perpustakaan sesuai standar, dengan target 19,48% tahun 2020 menjadi 23,36% tahun 2024.

(35)

28

3.4 Kerangka Regulasi

Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran strategis Perpustakaan Nasional, diusulkan Rancangan Undang-Undang yang menjadi bidang tugas Perpustakaan Nasional maupun yang terkait dengan bidang tugas Perpustakaan Nasional untuk ditetapkan dalam Program Legislasi Nasional Jangka Menengah Tahun 2020-2024. Disamping itu, dalam memperkuat pelaksanaan tugas, fungsi, dan kewenangan Perpustakaan Nasional perlu dikukung oleh regulasi yang memadai yang dapat diimplementasikan sampai unit perpustakaan terkecil di masyarakat, dalam bentuk Peraturan Pemerintah sebagai tindak lanjut dari Undang-Undang dan Peraturan Perpustakaan Nasional. Rincian Peraturan Perundang-undangan bidang tugas perpustakaan adalah sebagai berikut: 1. Amandemen Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang

Perpustakaan;

2. Peraturan Pemerintah tentang pelaksanaan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2018 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam; 3. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan,

Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Nondepartemen sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 145 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedelapan atas Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Nonkementerian;

(36)

29

4. Peraturan Perpustakaan Nasional tentang pelaksanaan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2018 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam; dan

5. Peraturan Perpustakaan Nasional RI Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Perpustakaan Nasional

3.5 Kerangka Kelembagaan

Dalam rangka mencapai tujuan dan strategi Direktorat Standardisasi dan Akreditasi, Perpustakaan Nasional sebagaimana telah dijabarkan pada bab sebelumnya, Direktorat Standardisasi dan Akreditasi, Perpustakaan Nasional harus didukung oleh perangkat organisasi, proses bisnis/tata laksana, kelembagaan, dan sumber daya aparatur yang kompeten dan mampu melaksanakan tugas yang dibebankan kepada Perpustakaan Nasional secara efektif, efisien dan handal. Untuk itu kegiatan pengembangan dan penataan kelembagaan yang meliputi organisasi dan proses bisnis/tata laksana, serta pengelolaan sumber daya aparatur mutlak dilaksanakan secara efektif, intensif, dan berkesinambungan.

Dalam melakukan penataan kelembagaan dan pengelolaan sumber daya manusia, Direktorat Standardisasi dan Akreditasi, Perpustakaan Nasional berpedoman kepada Peraturan Perundang-undangan di bidang perpustakaan serta kelanjutan dari Reformasi Birokrasi yang terus diupayakan perbaikan secara terus menerus dalam mewujudkan kelembagaan sesuai kebutuhan dan perkembangan jaman. Prioritas kegiatan penguatan kelembagaan tahun 2020-2024 antara lain melalui:

(37)

30

1. Penguatan kapasitas kelembagaan Perpustakaan Nasional dan mendorong penguatan kapasitas perpustakaan umum provinsi dan kabupaten/kota.

2. Memperkuat budaya akuntabilitas berorientasi outcome yang didukung oleh tenaga fungsional perpustakaan dan fungsional lainnya. 3. Penguatan lembaga akreditasi perpustakaan dan sertifikasi

pustakawan.

4. Penyelarasan struktur organisasi dan tata kelola Perpustakaan Nasional.

5. Merevisi model standar operasional prosedur, menyederhanakan proses bisnis, dan mempercepat digitalisasi pengelolaan perpustakaan. 6. Menghargai peran dan kontribusi pegawai berprestasi dengan mengembangkan dan memberdayakan mereka untuk mendapatkan dan mengembangkan keahlian fungsional.

(38)

31

BAB IV

TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

4.1 Target Kinerja Sasaran Strategis

Target kinerja Sasaran Strategis yang telah ditetapkan Direktorat Standardisasi dan Akreditasi merupakan kondisi yang akan dicapai dan diharapkan membawa pengaruh atau dampak (outcome/impact) bagi pencapaian tujuan pembangunan perpustakaan yaitu penguatan budaya literasi dilihat dari Perspektif Pemangku Kepentingan (Stakeholders

Perspective), dengan indikator keberhasilan sebagai berikut:

Tabel 4. Perspektif Pemangku Kepentingan (Stakeholders

Perspective) Direktorat Standardisasi dan Akreditasi

DIREKTORAT STANDARISASI DAN AKREDITASI SATUAN TARGET SASARAN STRATEGIS INDIKATOR 2020 2021 2022 2023 2024 SS Tersedianya kebijakan dan pengkajian perpustakaan, pembudayaan gemar membaca dan literasi 1 Perpustaka an yang memenuhi standard Perpus 900 900 990 1.089 1.198 2 NSPK bidang perpustaka an yang diterbitkan Naskah 6 6 7 8 9

4.2 Target Kinerja Sasaran Program

Target kinerja Sasaran Program yang telah ditetapkan Direktorat Standardisasi dan Akreditasi merupakan kondisi yang akan dicapai dan diharapkan dalam mendukung keberhasilan target kinerja

(39)

32

sasaran strategis yang membawa pengaruh atau dampak (outcome/impact) tersedianya kebijakan dan pengkajian perpustakaan, pembudayaan gemar membaca dan literasi.

Tabel 5. Target Kinerja Sasaran Strategis Direktorat Standardisasi dan Akreditasi

SASARAN

KEGIATAN INDIKATOR SATUAN

TARGET 2020 2021 2022 2023 2024 Tersedianya kebijakan dan pengkajian perpustakaan, pembudayaan gemar membaca dan literasi Perpustakaan yang memenuhi standard Perpus 900 900 990 1.089 1.198 Perpustakaan Sekolah 600 600 690 700 800 Perpustakaan Perguruan Tinggi 100 100 100 150 158 Perpustakaan Umum 100 100 100 125 125 Perpustakaan Khusus 100 100 100 114 115 NSPK bidang perpustakaan yang diterbitkan Naskah 6 6 7 8 9 NSPK SNP 2 2 2 3 3 NSPK SNI 2 2 3 3 3 Pedoman Akreditasi 2 2 2 2 3

(40)

33

4.3 Kerangka Pendanaan

Dalam memenuhi target kinerja Direktorat Standardisasi dan Akreditasi sesuai sasaran strategis, kebijakan dan program serta kegiatan, dibutuhkan dukungan kerangka pendanaan yang memadai. Pendanaan pengembangan perpustakaan dan bersumber dari pemerintah (APBN dan DAK) Perpustakaan Nasional RI. Pendanaan Direktorat Standardisasi dan Akreditasi akan memanfaatkan sebesar-besarnya alokasi anggaran yang bersumber dari APBN untuk pengembangan perpustakaan di Indonesia dan untuk membangun budaya membaca masyarakat.

Tabel 6. Alokasi Anggaran Direktorat Standardisasi dan Akreditasi berdasarkan kegiatan SASARAN KEGIATAN ALOKASI (RIBU) 2021 2022 2023 2024 Tersedianya kebijakan dan pengkajian perpustakaan, pembudayaan gemar membaca 3.445.120,0 3.844.897,0 4.300.200,0 4.759.184,0 Norma, Standard, Prosedur dan Kriteria 805.988,0 972.318,0 1.167.197,0 1.364.506,0 Dokumen NPSK Akreditasi Perpustakaan 805.988,0 972.318,0 1.167.197,0 1.364.506,0

(41)

34 yang disusun Penyiapan Bahan, Identi kasi, dan Dukungan Pelaksanaan NSPK Standar Bidang Perpustakaan 10.001,0 10.501,0 11.026,0 11.577,0 Pelaksanaan Penyusunan NSPK SNP 265.329,0 278.595,0 438.788,0 460.727,0 Pelaksanaan Penyusunan NSPK SNI 265.329,0 404.627,0 424.858,0 446.101,0 Pelaksanaan Penyusunan Pedoman Akreditasi 265.329,0 278.595,0 292.525,0 446.101,0 Akreditasi Lembaga 2.639.132,0 2.872.579,0 3.133.003,0 3.394.678,0 Perpustakaan yang terakreditasi 2.639.132,0 2.872.579,0 3.133.003,0 3.394.678,0 Penyiapan bahan, Identi kasi, dan Dukungan Pelaksanaan Akreditasi Perpustakaan 275.592,0 276.557,0 278.355,0 279.746,0 Pelaksanaan 1.063.300,0 1.230.770,0 1.249.499,0 1.436.924,0

(42)

35 Akreditasi Perpustakaan Sekolah Pelaksanaan Akreditasi Perpustakaan Perguruan Tinggi 174.650,0 183.383,0 288.827,0 305.002,0 Pelaksanaan Akreditasi Perpustakaan Umum 173.650,0 182.332,0 239.311,0 251.277,0 Pelaksanaan Akreditasi Perpustakaan Khusus 178.150,0 187.058,0 223.908,0 225.970,0 Sosialisasi dan Worskhop Akreditasi Perpustakaan 743.790,0 780.979,0 820.028,0 861.030,0 Evaluasi dan Pelaporan kegiatan Standardiasasi dan Akreditasi Perpustakaan 30.000,0 31.500,0 33.075,0 34.729,0 Total 3.445.120,0 3.844.897,0 4.300.200,0 4.759.184,0

(43)

36

BAB V PENUTUP

Renstra Direktorat Standardisasi dan Akreditasi, Perpustakaan

Nasional Tahun 2020-2024 merupakan dokumen perencanaan

pembangunan lima tahunan. Renstra merupakan penjabaran dari RPJMN Tahun 2020-2024 dan juga pentahapan pembangunan nasional dari periode terakhir RPJP Tahun 2005-2025. Renstra disusun dengan masukan para pemangku kepentingan dalam rangka penguatan akuntabilitas Perpustakaan Nasional sesuai dengan rekomendasi hasil evaluasi Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah tahun 2019 serta mempedomani Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia Nomor 5 Tahun

2019 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Strategis

Kementerian/Lembaga Tahun 2020-2024.

Sasaran strategis yang ditetapkan dalam Renstra ini merupakan perwujudan visi dan misi Presiden yang dituangkan dalam RPJMN Tahun 2020-2024. Keselarasan Renstra Direktorat Standarisasi dan Akreditasi 2020-2024 dengan Renstra Perpustakaan Nasional Tahun 2020-2024. Apabila di kemudian hari diperlukan adanya perubahan Renstra P, maka akan disesuaikan dengan dinamika perkembangan dan isu-isu strategis yang terkait dengan kebijakan kelembagaan dan pembangunan nasional.

(44)

37 Lampiran

DIREKTORAT STANDARISASI DAN AKREDITASI (LEVEL 2)

DIREKTORAT STANDARISASI DAN AKREDITASI SATUAN TARGET TARGET SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA 2021 STAKEHOLDER PERSPECTIVE 1 Tersedianya kebijakan dan pengkajian perpustakaan. pembudayaan gemar membaca dan literasi 1 Perpustakaan yang memenuhi standard Perpus 900 2 NSPK bidang perpustakaan yang diterbitkan Naskah 6 CUSTOMER PERSPECTIVE 2 Pengembangan Standard dan Akreditasi Perpustakaan 3 Perpustakaan yang terakreditasi Perpus 900

4 NSPK yang dterbitkan Naskah 6

INTERNAL PROCESS PERSPECTIVE 3 Terlaksananya Akreditasi Perpustakaan 5 Penyiapan bahan, Identifikasi, dan dukungan pelaksanaan akreditasi perpustakaan Paket 1 6 Pelaksanaan Akreditasi Perpustakaan Sekolah Perpus 600 7 Pelaksanaan Akreditasi Perpustakaan Perguruan Tinggi Perpus 100 8 Pelaksanaan Akreditasi Perpustakaan Umum Perpus 100 9 Pelaksanaan Akreditasi Perpustakaan Khusus Perpus 100

(45)

38

Worskhop Akreditasi Perpustakaan

4 Penyusunan NSPK 11 Penyiapan Bahan, Identifikasi, dan Dukungan Pelaksanaan NSPK Standar Bidang Perpustakaan Paket 1 12 Pelaksanaan Penyusunan NSPK SNP Naskah 2 13 Pelaksanaan Penyusunan NSPK SNI Naskah 2 14 Pelaksanaan Penyusunan NSPK Pedoman Akreditasi Naskah 2

(46)

39

MANUAL INDIKATOR DIREKTORAT STANDARISASI DAN AKREDITASI

INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET

1 Perpustakaan yang memenuhi standard Perpus 2000

Landasan Konseptual (Mengapa hal ini penting/mandatorinya)

Direktorat Standardisasi dan Akreditasi mempunyai salah satu tugas mengawasi penyelenggaraan dan pelaksanaan perpustakaan sesuai dengan standard untuk semua jenis perpustakaan berdasarkan:

1) Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan pada Pasal 21, bahwa Perpustakaan Nasional bertugas untuk melaksanakan pembinaan, pengembangan, evaluasi, dan koordinasi terhadap pengelolaan perpustakaan serta mengembangkan standard nasional perpustakaan; 2) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Pelaksanaan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan;

3) Standard Nasional Perpustakaan yang tertuang dalam bentuk Peraturan Perpustakaan Nasional RI.

Definisi Operasional (Definisi istilah)

Perpustakaan sesuai standar nasional perpustakaan adalah perpustakaan yang mengikuti standar perpustakaan yang terdiri atas: standar koleksi perpustakaan, standar sarana dan prasarana, standar pelayanan perpustakaan, standar tenaga perpustakaan, standar pelayanan, penyelenggaraan dan standar pengelolaan.

Sumber Data (Obyek Pengukuran)

Direktorat Standardisasi dan Akreditasi.

Formulasi Perhitungan (Cara pengukuran)

Menghitung capaian jumlah seluruh data semua jenis perpustakaan yang telah memenuhi Standar Nasional Perpustakaan dalam kurun waktu satu tahun masa anggaran berlangsung.

INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET

2 NSPK bidang perpustakaan yang diterbitkan Naskah 6

Landasan Konseptual (Mengapa hal ini penting/mandatorinya)

(47)

40

menyelenggaraan kegiatan akreditasi semua jenis perpustakaan berdasarkan: 1) Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan pada Pasal

21, bahwa Perpustakaan Nasional bertugas untuk mengembangkan standard nasional perpustakaan;

2) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan;

3) Standard Nasional Perpustakaan yang tertuang dalam bentuk Peraturan Perpustakaan Nasional RI.

Definisi Operasional (Definisi istilah)

Rumusan NPSK yang dimaksud adalah dokumen rumusan peraturan, standar, pedoman, petunjuk teknis penyelenggaraan seluruh jenis perpustakaan yang diterbitkan oleh Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan baik yang ditandatangai oleh Kaperpusnas atau pun yang ditandatangani oleh Deputi.

Sumber Data (Obyek Pengukuran)

Direktorat Standardisasi dan Akreditasi

Formulasi Perhitungan (Cara pengukuran)

Menghitung capaian jumlah seluruh NPSK di bidang perpustakaan yang disusun dan diterbitkan dalam kurun waktu satu tahun anggaran berlangsung.

INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET

3 Perpustakaan yang terakreditasi Perpus 2000

Landasan Konseptual (Mengapa hal ini penting/mandatorinya)

Direktorat Standardisasi dan Akreditasi mempunyai salah satu tugas menyelenggaraan kegiatan akreditasi semua jenis perpustakaan berdasarkan:

1) Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan pada Pasal 21, bahwa Perpustakaan Nasional bertugas untuk melaksanakan pembinaan, pengembangan, evaluasi, dan koordinasi terhadap pengelolaan perpustakaan serta mengembangkan standard nasional perpustakaan; 2) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Pelaksanaan

(48)

41 Perpustakaan;

3) Standard Nasional Perpustakaan yang tertuang dalam bentuk Peraturan Perpustakaan Nasional RI.

Definisi Operasional (Definisi istilah)

Perpustakaan yang terakreditasi adalah perpustakaan yang telah sesuai standar nasional perpustakaan dan memiliki bukti akreditasi dari Perpustakaan Nasional RI

Sumber Data (Obyek Pengukuran)

Perpustakaan Nasional melalui Direktorat Standardisasi dan Akreditasi.

Formulasi Perhitungan (Cara pengukuran)

Menghitung capaian jumlah seluruh data semua jenis perpustakaan yang telah memenuhi Standar Nasional Perpustakaan dan Terakreditasi oleh Perpustakaan Nasional RI melalui Direktorat Standardisasi dan Akreditasi dalam kurun waktu satu tahun masa anggaran berlangsung.

INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET

4 NSPK yang dterbitkan Naskah 6

Landasan Konseptual (Mengapa hal ini penting/mandatorinya)

Direktorat Standardisasi dan Akreditasi mempunyai salah satu tugas menyelenggaraan kegiatan akreditasi semua jenis perpustakaan berdasarkan:

1) Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan pada Pasal 21, bahwa Perpustakaan Nasional bertugas untuk mengembangkan standard nasional perpustakaan;

2) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan;

3) Standard Nasional Perpustakaan yang tertuang dalam bentuk Peraturan Perpustakaan Nasional RI.

Definisi Operasional (Definisi istilah)

Rumusan NPSK yang dimaksud adalah dokumen rumusan peraturan, standar, pedoman, petunjuk teknis penyelenggaraan seluruh jenis perpustakaan yang diterbitkan oleh Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan baik yang ditandatangai oleh Kaperpusnas atau pun yang ditandatangani oleh Deputi.

(49)

42

Sumber Data (Obyek Pengukuran)

Direktorat Standardisasi dan Akreditasi

Formulasi Perhitungan (Cara pengukuran)

Menghitung capaian jumlah seluruh data NPSK seluruh Jenis Perpustakaan yang diterbitkan dalam kurun waktu satu tahun anggaran berlangsung.

INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET

5 Penyiapan bahan, Identifikasi, dan dukungan pelaksanaan akreditasi perpustakaan

Paket 1

Landasan Konseptual (Mengapa hal ini penting/mandatorinya)

Direktorat Standardisasi dan Akreditasi mempunyai salah satu tugas menyelenggaraan kegiatan akreditasi semua jenis perpustakaan berdasarkan:

1) Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan pada Pasal 21, bahwa Perpustakaan Nasional bertugas untuk mengembangkan standard nasional perpustakaan;

2) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan;

3) Standard Nasional Perpustakaan yang tertuang dalam bentuk Peraturan Perpustakaan Nasional RI.

Definisi Operasional (Definisi istilah)

Perpustakaan yang terakreditasi adalah perpustakaan yang telah sesuai standar nasional perpustakaan dan memiliki bukti akreditasi dari Perpustakaan Nasional RI.

Sumber Data (Obyek Pengukuran)

Direktorat Standardisasi dan Akreditasi

Formulasi Perhitungan (Cara pengukuran)

Menghitung capaian jumlah seluruh data semua jenis perpustakaan yang telah memenuhi Standar Nasional Perpustakaan dan Terakreditasi oleh Perpustakaan Nasional RI dalam kurun waktu satu tahun masa anggaran berlangsung.

INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET

6 Pelaksanaan Akreditasi Perpustakaan

Sekolah

Perpus 1000

(50)

43

Direktorat Standardisasi dan Akreditasi mempunyai salah satu tugas menyelenggaraan kegiatan akreditasi semua jenis perpustakaan berdasarkan:

1) Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan pada Pasal 21, bahwa Perpustakaan Nasional bertugas untuk mengembangkan standard nasional perpustakaan;

2) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan;

3) Standard Nasional Perpustakaan yang tertuang dalam bentuk Peraturan Perpustakaan Nasional RI.

Definisi Operasional (Definisi istilah)

Perpustakaan yang terakreditasi adalah perpustakaan yang telah sesuai standar nasional perpustakaan dan memiliki bukti akreditasi dari Perpustakaan Nasional RI melalui Direktorat Standardisasi dan Akreditasi

Sumber Data (Obyek Pengukuran)

Direktorat Standardisasi dan Akreditasi

Formulasi Perhitungan (Cara pengukuran)

Menghitung capaian jumlah perpustakaan sekolah yang telah memenuhi Standar Nasional Perpustakaan dan Terakreditasi Perpustakaan Nasional RI melalui Direktorat Standardisasi dan Akreditasi dalam kurun waktu satu tahun masa anggaran berlangsung.

INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET

7 Pelaksanaan Akreditasi Perpustakaan

Perguruan Tinggi

Perpus 400

Landasan Konseptual (Mengapa hal ini penting/mandatorinya)

Direktorat Standardisasi dan Akreditasi mempunyai salah satu tugas menyelenggaraan kegiatan akreditasi semua jenis perpustakaan berdasarkan:

1) Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan pada Pasal 21, bahwa Perpustakaan Nasional bertugas untuk mengembangkan standard nasional perpustakaan;

(51)

44

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan;

3) Standard Nasional Perpustakaan yang tertuang dalam bentuk Peraturan Perpustakaan Nasional RI.

Definisi Operasional (Definisi istilah)

Perpustakaan yang terakreditasi adalah perpustakaan yang telah sesuai standar nasional perpustakaan dan memiliki bukti akreditasi dari Perpustakaan Nasional RI melalui Direktorat Standardisasi dan Akreditasi

Sumber Data (Obyek Pengukuran)

Direktorat Standardisasi dan Akreditasi

Formulasi Perhitungan (Cara pengukuran)

Menghitung capaian jumlah perpustakaan perguruan tinggi yang telah memenuhi Standar Nasional Perpustakaan dan Terakreditasi oleh Perpustakaan Nasional RI dalam kurun waktu satu tahun masa anggaran berlangsung.

INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET

8 Pelaksanaan Akreditasi Perpustakaan Umum Perpus 400

Landasan Konseptual (Mengapa hal ini penting/mandatorinya)

Direktorat Standardisasi dan Akreditasi mempunyai salah satu tugas menyelenggaraan kegiatan akreditasi semua jenis perpustakaan berdasarkan:

1) Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan pada Pasal 21, bahwa Perpustakaan Nasional bertugas untuk mengembangkan standard nasional perpustakaan;

2) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan;

3) Standard Nasional Perpustakaan yang tertuang dalam bentuk Peraturan Perpustakaan Nasional RI.

Definisi Operasional (Definisi istilah)

Perpustakaan yang terakreditasi adalah perpustakaan yang telah sesuai standar nasional perpustakaan dan memiliki bukti akreditasi dari Perpustakaan Nasional RI melalui Direktorat Standardisasi dan Akreditasi

(52)

45 Direktorat Standardisasi dan Akreditasi

Formulasi Perhitungan (Cara pengukuran)

Menghitung capaian jumlah perpustakaan umum yang telah memenuhi Standar Nasional Perpustakaan dan Terakreditasi oleh Perpustakaan Nasional RI melalui Direktorat Standardisasi dan Akreditasi dalam kurun waktu satu tahun masa anggaran berlangsung.

INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET

9 Pelaksanaan Akreditasi Perpustakaan

Khusus

Perpus 200

Landasan Konseptual (Mengapa hal ini penting/mandatorinya)

Direktorat Standardisasi dan Akreditasi mempunyai salah satu tugas menyelenggaraan kegiatan akreditasi semua jenis perpustakaan berdasarkan:

1) Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan pada Pasal 21, bahwa Perpustakaan Nasional bertugas untuk mengembangkan standard nasional perpustakaan;

2) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan;

3) Standard Nasional Perpustakaan yang tertuang dalam bentuk Peraturan Perpustakaan Nasional RI.

Definisi Operasional (Definisi istilah)

Perpustakaan yang terakreditasi adalah perpustakaan yang telah sesuai standar nasional perpustakaan dan memiliki bukti akreditasi dari Perpustakaan Nasional RI melalui Direktorat Standardisasi dan Akreditasi

Sumber Data (Obyek Pengukuran)

Direktorat Standardisasi dan Akreditasi

Formulasi Perhitungan (Cara pengukuran)

Menghitung capaian jumlah perpustakaan khusus yang telah memenuhi Standar Nasional Perpustakaan dan Terakreditasi oleh Perpustakaan Nasional RI melalui Direktorat Standardisasi dan Akreditasi dalam kurun waktu satu tahun masa anggaran berlangsung.

INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET

(53)

46 Perpustakaan

Landasan Konseptual (Mengapa hal ini penting/mandatorinya)

Direktorat Standardisasi dan Akreditasi mempunyai salah satu tugas menyelenggaraan kegiatan akreditasi semua jenis perpustakaan berdasarkan:

1) Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan pada Pasal 21, bahwa Perpustakaan Nasional bertugas untuk mengembangkan standard nasional perpustakaan;

2) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan;

3) Standard Nasional Perpustakaan yang tertuang dalam bentuk Peraturan Perpustakaan Nasional RI.

Definisi Operasional (Definisi istilah)

Sosialisasi akreditasi adalah memasyarakatkan informasi terkait akreditasi kepada seluruh pengelola perpustakaan dari berbagai jenis perpustakaan di seluruh Indonesia.

Workshop akreditasi adalah pelatihan terkait akreditasi dengan tujuan untuk melakukan penilaian mandiri (pra akreditasi) terhadap pelaksanaan penyelenggaraan perpustakaan.

Perpustakaan yang terakreditasi adalah perpustakaan yang telah sesuai standar nasional perpustakaan dan memiliki bukti akreditasi dari Perpustakaan Nasional RI.

Sumber Data (Obyek Pengukuran)

Direktorat Standardisasi dan Akreditasi

Formulasi Perhitungan (Cara pengukuran)

Menghitung capaian jumlah seluruh perpustakaan yang telah mendapatkan dampak dari seluruh kegiatan sosialisasi dan workshop akreditasi dalam kurun waktu satu tahun masa anggaran berlangsung.

INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET

11 Penyiapan Bahan, Identifikasi, dan

Dukungan Pelaksanaan NSPK Standar Bidang Perpustakaan

(54)

47

Landasan Konseptual (Mengapa hal ini penting/mandatorinya)

Direktorat Standardisasi dan Akreditasi mempunyai salah satu tugas menyelenggaraan kegiatan penyusunan standard di bidang perpustakaan berdasarkan:

1) Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan pada Pasal 21, bahwa Perpustakaan Nasional bertugas untuk mengembangkan standard nasional perpustakaan;

2) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan;

3) Standard Nasional Perpustakaan yang tertuang dalam bentuk Peraturan Perpustakaan Nasional RI.

4) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian

Definisi Operasional (Definisi istilah)

Standard perpustakaan adalah dokumen yang memuat kriteria minimum tentang sistem, proses, dan produk dibidang perpustakaan yang ditetapkan oleh lembaga yang berwenang berdasarkan consensus para pemangku kepentingan yang dipergunakan secara berulang-ulang untuk memperoleh keteraturan.

NSPK bidang perpustakaan adalah norma, standar, pedoman, kriteria di bidang perpustakaan yang dipergunakan sebagai acuan untuk penyelenggaraan perpustakaan di seluruh Indonesia.

Penyiapan bahan NSPK standar di bidang perpustakaan adalah kegiatan pengumpulan dokumen, materi pendukung serta sarana prasarana pendukung untuk pelaksanaan penyusunan NSPK di bidang perpustakaan

Sumber Data (Obyek Pengukuran)

Direktorat Standardisasi dan Akreditasi

Formulasi Perhitungan (Cara pengukuran)

Menghitung jumlah dokumen, materi, serta sarana prasarana pendukung NSPK standar di bidang perpustakaan dalam kurun waktu satu tahun masa anggaran berlangsung.

INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET

12 Pelaksanaan Penyusunan NSPK SNP Naskah 2

(55)

48

Direktorat Standardisasi dan Akreditasi mempunyai salah satu tugas menyelenggaraan kegiatan penyusunan standard di bidang perpustakaan berdasarkan:

1) Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan pada Pasal 21, bahwa Perpustakaan Nasional bertugas untuk mengembangkan standard nasional perpustakaan;

2) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan;

3) Standard Nasional Perpustakaan yang tertuang dalam bentuk Peraturan Perpustakaan Nasional RI.

4) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian

Definisi Operasional (Definisi istilah)

Standard perpustakaan adalah dokumen yang memuat kriteria minimum tentang sistem, proses, dan produk dibidang perpustakaan yang ditetapkan oleh lembaga yang berwenang berdasarkan consensus para pemangku kepentingan yang dipergunakan secara berulang-ulang untuk memperoleh keteraturan.

NSPK bidang perpustakaan adalah norma, standar, pedoman, kriteria di bidang perpustakaan yang dipergunakan sebagai acuan untuk penyelenggaraan perpustakaan di seluruh Indonesia.

SNP adalah kriteria minimal yang digunakan sebagai acuan penyelenggaraan, pengelolaan, dan pengembangan perpustakaan di wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Sumber Data (Obyek Pengukuran)

Direktorat Standardisasi dan Akreditasi

Formulasi Perhitungan (Cara pengukuran)

Menghitung jumlah standard nasional (SNP, SNI, NSPK) di bidang perpustakaan yang disusun dalam kurun waktu satu tahun masa anggaran berlangsung.

INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET

13 Pelaksanaan Penyusunan NSPK SNI Naskah 2

Gambar

Tabel 1. Standar Nasional Perpustakaan dan Instrumen Akreditasinya  No  Jenis Perpustakaan  Standar Nasional
Tabel 2. Jumlah Perpustakaan Secara Nasional berdasarkan Jenis  No  Jenis Perpustakaan  Jumlah Perpustakaan
Tabel 3. Rekapitulasi Jumlah Perpustakaan Terakreditasi
Gambar 2.5.1. Peta Strategis Perpustakaan Nasional
+4

Referensi

Dokumen terkait

Dengan memanjatkan rasa puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya serta kelancaran dalam penyelesaian Tugas Akhir yang

Pada pupuk hayati majemuk terdapat berbagai mikroba (kebanyakan lebih dari tiga jenis), tapi belum diketahui berapa jumlah minimal populasi masing-masing mikroba fungsional pada

Data yang dibutuhkan untuk melakukan analisa tata letak fasilitas pabrik menghasil armprem bagasi bis yaitu jumlah produksi 20 produk/hari, jenis dan ukuran

Berdasarkan eksplorasi dan penelitian material yang dilakukan, limbah organik yang ada di daerah sekitar tempat tinggal kita dapat di daur ulang atau dapat dimanfaatkan sebagai

16 Berdasarkan pengertian putusan tersebut jika dikaitkan dengan inkonsistensi putusan MKRI maka MKRI sebagai pelaku kekuasaan kehakiman yang diberikan kewenangan

Adanya kristal yang masih berukuran nano pada hasil uji SEM tersebut, dapat disimpulkan sintesis ZnO:Co telah berhasil menghasilkan ukuran kristal nanometer, sehingga

Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan validitas uji, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, uji hipotesis t dan uji

Penelitian tentang hubungan overekspresi HER-2 dengan grade histologi pada pasien kanker payudara yang melakukan pemeriksaan imunohistokemistri (IHC), dan