MODUL KE 12
MODUL KE 12
PENELITIAN DI BIDANG ARSITEKTUR
PENELITIAN DI BIDANG ARSITEKTUR
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
Pene
Penelitialitian adalah terjn adalah terjemahemahan dari kata Inggrian dari kata Inggris s reseresearcharch. . Kata reseKata researcharch tersebut juga dap
tersebut juga dapat diterjemahat diterjemahkan sebagai risekan sebagai riset oleh beberapt oleh beberapa ahli. a ahli. Research ituResearch itu sendiri berasal dari kata re,
sendiri berasal dari kata re, yang berarti kembali dan to yang berarti kembali dan to search yang berarti mencari.search yang berarti mencari. Dengan demikian arti sebenarnya dari research atau riset adalah mencari kembali. Dengan demikian arti sebenarnya dari research atau riset adalah mencari kembali.
Menurut kamus Webster’s e! International, penelitian adalah penyelidikan Menurut kamus Webster’s e! International, penelitian adalah penyelidikan ya
yang ng beberhrhatati"i"hahati ti dadan n krkrititis is dadalalam m memencncarari i #a#aktkta a dadan n prprininsisip"p"prprininsisip, p, susuatatuu peny
penyelidelidikan yang amat cerdik untuk meneikan yang amat cerdik untuk menetapkatapkan n sesusesuatu. atu. MenMenurut $ee %&'()*urut $ee %&'()* pe
penenelilititian an adadalalah ah susuatatu u pepencncarariaian, n, pepenynyelelididikikan an atatau au inin+e+estistigagasi si teterhrhadadapap pen
pengetgetahahuan uan barbaru, u, ataatau u seksekuraurangng"ku"kuranrangnygnya a sebsebuah uah penpengagaturturan an babaru ru ataatauu interpretasi %ta#siran
interpretasi %ta#siran* baru dari pengetah* baru dari pengetahuan yang timbul. uan yang timbul. Metode yang diguMetode yang digunakannakan bis
bisa a sajsaja a ilmilmiaiah h ataatau u tidtidak, ak, tettetapapi i panpandandangan gan harharus us krikritis tis dan dan proprosedsedur ur harharusus sempurna.
sempurna. Dalam masalah apDalam masalah aplikasi, maka nampalikasi, maka nampaknya akti+itas lebih baknya akti+itas lebih banyak tertujunyak tertuju kepa
kepada pencarda pencarian %searcian %search* daripah* daripada suatu pencarda suatu pencarian kembaian kembali %re"searli %re"search*. ch*. ikaika proses yang terjadi adalah hal yang selalu diperlukan, maka penelitian sebaiknya proses yang terjadi adalah hal yang selalu diperlukan, maka penelitian sebaiknya di
digugunanakakan n ununtutuk k memenenentntukukan an ruruanang g lilingngkukup p dadari ri kokonsnsep ep dadan n bubukakan n ununtutukk menambah de#inisi lain terhadap de#inisi"de#inisi yang telah begitu banyak.
menambah de#inisi lain terhadap de#inisi"de#inisi yang telah begitu banyak.
-ecara umum dapat dikatakan bah!a penelitian adalah suatu penyelidikan -ecara umum dapat dikatakan bah!a penelitian adalah suatu penyelidikan yan
yang g terterorgorganianisasasi. si. PenPenelielitiatian n jugjuga a beberturtujujuan an ununtuk tuk menmengubgubah ah keskesimpimpululan"an" kesi
kesimpulmpulan an yang telah yang telah ditediterimarima, , atauataupun pun mengmengubah ubah dalidalil"dal"dalil lil dengdengan an adanadanyaya apli
aplikasi baru dari dalil"dkasi baru dari dalil"dalil tersealil tersebut. but. PenePenelitilitian dengan menggan dengan menggunakunakan metodean metode ilmiah %scienti#ic method* disebut penelitian ilmiah %scienti#ic research* dengan dua ilmiah %scienti#ic method* disebut penelitian ilmiah %scienti#ic research* dengan dua unsur penting, yaitu unsur pengamatan dan unsur nalar.
unsur penting, yaitu unsur pengamatan dan unsur nalar.
ag
agaiaimanmana a halhalnya dengnya dengan an bibidandang g arsarsiteitektuktur/ r/ -e-ecarcara a kapkapita selekita selekta,ta, arsit
hukum alam, ekonomis, spesi#ik, dan memperhatikan keadaan pemakai yang diungkapkan berdasarkan pengalaman yang teramati secara kreati# %Isa, &'''*. Pandangan tersebut baru merupakan pendapat pihak arsitek, belum tentu merupakan keinginan dari pihak pemakai. Kenapa hal demikian terjadi/ 2al ini disebabkan karena arsitek harus berkarya untuk pemakai dengan memperhatikan dampaknya pada masyarakat di sekitar bangunan itu.
0gar keinginan dari pemakai dapat dipahami dengan baik, maka arsitek seharusnya datang kepada mereka dan menanyakan tentang apa"apa saja yang diinginkannya. Kemudian bahan3#akta yang ditanyakan diperoleh, disesuaikan dengan persyaratan kearsitekturan. 2al ini dimaksudkan agar tidak terjadi penolakan atas seluruh maupun sebagian dari #ungsi ruang yang disediakan. Datang kepada mereka tidak berarti secara langsung, tetapi dapat dilakukan dengan perangkat sur+ai yang dilakukan dengan metode penelitian ilmiah bidang sosial.
PERANAN PENELITIAN ARSITEKTUR
Kegunaan penelitian arsitektur adalah untuk memahami keinginan si pemakai tanpa mengabaikan kondisi tapak3lingkungan setempat, dan akhirnya menterjemahkan ke dalam bentuk suatu disain. 1ntuk mendapatkan hal"hal tersebut, maka seorang arsitek harus melakukan penelitian, sur+ai, pengumpulan data, analisis, sintesis, dan konsepsi4 tetapi tetap dalam hubungannya dengan penelitian ilmiah, baik pengertian maupun kemampuan dari luas cakupan yang berbeda. 1mumnya arsitek lebih menekankan penelitiannya pada penemuan konsep perekayasaan ruang #isik kegiatan manusia saja. Di samping itu seorang arsitek demi keinginan pemakai harus memposisikan arsitektur di atas dasar ilmu" ilmu alam dan kemanusiaan, yang sama"sama ilmu empiris. Dengan kata lain, di dalam mencari kebenaran, arsitek lebih banyak memakai cara kerja indukti#, yaitu cara kerja dengan langkah"langkah berupa obser+asi, eksperimen, dan penemuan. amun demikian tidak tertutup kemungkinan dilakukan cara kerja deduki#, bila data yang diperoleh lebih banyak menggunakan data kuantitati# seperti yang dilakukan ilmu"ilmu pasti lainnya, contohnya 5 penanganan masalah rayap berdasarkan prinsip patologi bangunan.
Penelitian"penelitian arsitektur umumnya lebih kompleks dengan data yang tidak eksak dibandingkan dengan penelitian"penelitian ilmiah lainnya. -elain itu data yang diperoleh tidak dapat dikontrol, karena disebabkan oleh masalah orientasi yang sangat luas. Masalah lain yang dihadapi dalam penelitian arsitektur adalah ketidakmungkinan melakukan eksperimentasi yang terjadi terhadap masalah" masalah sosial yang ada, ini berarti tidak mungkin dilakukan percobaan dengan replikasi serta kontrol yang cukup terjamin ketepatannya. Kesulitan lain yang dihadapi ialah kurangnya kemampuan prediksi dalam membuat perkiraan %#orecasting* terhadap masalah"masalah sosial yang ada yang ikut mempengaruhi penelitian arsitektur. Pemikiran ini timbul karena arsitektur masih terjebak dengan pola lama, sehingga dalam penelitian ilmiah seorang calon arsitek atau arsitek dianggap kurang meneliti. De!asa ini seorang arsitek diminta untuk ikut memperhatikan aspek kuantitati# %terukur* terhadap pasca disainnya, seperti konstruksi dan maintenance %pemeliharaan3pera!atan* bangunan yang telah didisainnya
-elama ini in#ormasi yang diperoleh oleh peneliti arsitektur banyak disandarkan kepada daya ingat dari obyek dalam mencari #akta. 6leh karenanya, timbul permasalahan tentang bagaimana mengurangi bias dari in#ormasi yang diterima. 2al ini merupakan tambahan kerja yang memerlukan kecermatan dari peneliti arsitektur. -ecara umum dapat disimpulkan bah!a peneliti arsitektur selalu mendapatkan dirinya berkecimpung dalam masalah akti+itas ataupun melibatkan dirinya dalam meneliti catatan akti+itas manusia, dan harus membuat proses dan #enomena dari masalah tersebut. 7ariabel"+ariabel #enomena arsitektur sulit sekali diukur secara kuantitati# sebab hanya membatasi terhadap disain saja, sehingga data yang diperoleh lebih banyak merupakan data kualitati#.
METODE ILMIAH DALAM PENELITIAN ARSITEKTUR
Metode ilmiah boleh dikatakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan"pertimbangan logis. Idealnya adalah untuk memperoleh interelasi yang sistematis dari #akta"#akta, maka metode ilmiah berkehendak mencari ja!aban tentang #akta"#akta dengan menggunakan metode kesangsian sistematis %a8ir, &'99*. Karena itu, penelitian dan metode ilmiah mempunyai hubungan yang dekat sekali, jika tidak dikatakan sama. Dengan adanya metode
ilmiah, pertanyaan"pertanyaan dalam mencari dalil umum akan mudah terja!ab, seperti menja!ab seberapa jauh, mengapa begitu apakah benar, dan sebagainya.
Kesulitan terbesar yang pada umumnya dihadapi oleh seorang peneliti adalah menentukan metode ilmiah yang akan digunakan dalam penelitiannya agar penelitian tersebut dapat memberikan hasil yang sahih %+alid* dari kacamata ilmiah. Pada penelitian kuantitati#, kesahihan hasil penelitian banyak tergantung dari keandalan %reliability* instrumen yang dipakai serta pilihan metode statistik yang digunakan untuk menganalisis hasil pengukurannya. -edangkan pada penelitian kualitati#, yang pengkajiannya tidak berdasarkan hal"hal yang terukur %measurable* lebih sulit untuk mendapatkan hasil penelitian yang dapat dipertanggungja!abkan derajat keilmiahannya. Dalam kaitan ini, salah satu kata kunci yang penting untuk mencapai atau mendekati hasil penelitian kualitati# yang sahih adalah :interpretasi; yang dalam aplikasinya sebagai metode penelitian. Pada prinsipnya penelitian kualitati# adalah pengamatan atas sesuatu #akta untuk melihat kecenderungan" kecenderungannya, yang dilakukan dengan cara menghubungkan dengan #akta" #akta lainnya sebagai suatu representasi kolekti#. Dengan demikian kecenderungan"kecenderungan sesuatu #akta yang diamati dapat diidenti#ikasi.
0rsitektur merupakan perpaduan dari ilmu"ilmu alam dan seni3sosial, sehingga pada umumnya data yang diperoleh merupakan data kuantitati# dan data kualitati#. Penelitian di bidang arsitektur harus mencakup tiga aspek utama yaitu kegunaan, kekuatan dan keindahan. 1ntuk aspek kekuatan %struktur, bahan bangunan* dapat dilakukan penelitian kuantitati# %data terukur*. Di lain pihak untuk aspek kegunaan dan keindahan lebih banyak diperlukan penelitian kualitati#, karena data yang diperoleh berasal dari obyek yang tidak bisa diukur %misalnya pandangan hidup, rasa keindahan, dan sebagainya*.
Metode ilmiah yang digunakan dalam penelitian arsitektur umumnya menggunakan metode penelitian sosial. Metode ini mena!arkan sebuah cara yang tepat dalam melakukan perhatian pada berbagai masalah %dalam mencari kebenaran*, secara logis melalui pengamatan yang hati"hati dan sangat teliti %abbie, &'<'*. Pendekatan dalam metode ini menggunakan cara pendekatan yang dapat dipertanggungja!abkan, karena dilakukan secara sistematis, terkontrol, dan teruji. -elain itu, metode ini juga merupakan pemeriksaan dari usulan hipotesis
mengenai kemungkinan adanya hubungan antara #akta atau kejadian yang diamati %Kerlinger, &'<=*. Dengan demikian agar proses penemuan pengetahuan ilmiah ini tetap berada di jalur yang benar, maka harus dijaga seluruh langkah"langkah4 mulai dari perumusan masalah, penyusunan hipotesis, induksi3deduksi dari hipotesis, dan pengujian hipotesis tersebut.
erdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bah!a penelitian arsitektur dapat berkembang dengan menggunakan metode ilmiah yang dilakukan dengan langkah"langkah seperti di ba!ah ini.
$ambar &. -kema Penelitian 0rsitektur
Dalam metode penelitian, pengajuan hipotesis merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi. 2ipotesis sendiri tidak lain merupakan ja!aban sementara terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya harus diuji secara empiris. 2ipotesis menyatakan hubungan apa yang kita cari atau yang ingin kita pelajari. 2ipotesis adalah pernyataan yang diterima secara sementara sebagai suatu kebenaran sebagimana adanya dan merupakan panduan kerja dalam +eri#ikasi. 2ipotesis amat berguna dalam penelitian.
Pengajuan hipotesis sangat berguna dalam penelitian arsitektur. >anpa adanya hipotesis tidak akan ada progres dalam !a!asan atau pengertian ilmiah untuk mengumpulkan #akta empiris. >anpa adanya ide yang membimbing %hipotesis*, maka sulit dicari #akta"#akta yang ingin dikumpulkan dan sukar menentukan mana yang rele+an dan mana yang tidak dalam disain arsitektur. >inggi rendahnya kegunaan hipotesis sangat bergantung pada ketajaman pengamatan si arsitek, imajinasi serta pemikiran kreati#, kerangka analisis yang digunakan, dan metode serta disain yang dipilih.
-eperti yang telah dijelaskan sebelumnya, arsitektur sebagai suatu ilmu sosial yang berada di dalam ilmu"ilmu alam dan ilmu"ilmu kemanusiaan. 2al ini berarti seorang arsitek dalam memulai tindakan proses pradisain %planning*, akan memakai cara :berpikir dedukti#"indukti#"+eri#icati#; %-uriasumantri, &'9&*. erpikir dari hal"hal umum yang dijabarkan ke dalam suatu indi+idu, dan kemudian digabungkan dengan #akta dari lapangan, lalu diuji kebenaran dari penggabungan tersebut. Penggabungan ini dinamakan hipotesis atau konsep arsitektur yang ilmiah, karena harus memenuhi :kebenaran yang obyekti#; dan dapat diandalkan %a!a!i dan Martini, &''?*.
2ipotesis dalam penelitian arsitektur lebih dikenal dengan pradisain atau konsepsi yang masih bersi#at umum dan sangat sederhana dan diperoleh dari hasil analisis permasalahan dan masih memerlukan perkembangan lebih lanjut. 2ipotesis di dalam pradisain juga melingkupi perekayasaan alam, di samping menyangkut tingkah laku pemakai. Karena sebetulnya yang didambakan oleh pemakai tidak saja sesuai dengan keinginan ji!a, tetapi juga kebutuhan jasmaninya. Diharapkan melalui pemakaian hipotesis, konsep arsitektur dapat lebih mendekati harapan pemakai di dalam proyek arsitek untuk mencari penyelesaiannya.
Di dalam mendapatkan hipotesis yang mendekati kebenaran %sesuai dengan harapan si pemakai tanpa meninggalkan kondisi lingkungan sekitarnya*, maka si perancang %arsitek* perlu menguasai beberapa in#ormasi untuk menghasilkan pradisannya, seperti 5
& &. 6byekti+itas yang dilihat dari sisi karakteristik lingkungan %tapak"lokasi* @ @. Kendala, meliputi 5 biaya, prinsip pelaksanaan, pera!atan, iklim
setempat, lingkungan
= =. Kriteria, antara lain 5 #asilitas yang tersedia dan pengaruhnya terhadap biaya
In#ormasi"in#ormasi tersebut merupakan langkah"langkah yang dibutuhkan dalam mendapatkan hipotesis dalam metode perancangan arsitektur. Dengan mempertajam konsep3pradisain, seorang arsitek akan sampai kepada kebutuhan pengaturan proyek dan model dari bangunan yang didisain.
D0A>0R P1->0K0
0nonymous. &'''. Pengantar 0rsitektur. 1ni+ersitas >arumanagara 1P> Penerbitan. akarta.
abbie, B. R. &'<'. >he Practice o# -ocial Research. Wads!orth Publishing Co. elmont.a8ir, M. &'9=. Metode Penelitian. $halia Indonesia. akarta Ching, D.K. &'9?. 0rsitektur 5 entuk dan -usunannya. Brlangga. akarta.
Aestinger, . and D. Kat8. &'<E. Researh Methods in the eha+ioral -ciences. 0merican Publishing Co. e! Delhi.
Arick, 2. &''&. Ilmu Konstruksi angunan &. Kanisius. akarta
$ee, W. &'(). -ocial -cience Research Methods. 0ppleton"Century"Cro#ts. e! Fork.
Isa, M. &'''. Metode Penelitian sebagai Metode Disain 0rsitektur. Prosiding >emu Ilmiah Dosen Aakultas >eknik 1ni+ersitas >arumanagara5&&("&@'. 1ni+ersitas >arumanagara. akarta.
Kerlinger, A.. &'<=. Aoundations o# eha+ioral Research. 2olt, Rinehart and Winston, Inc. e! Fork.
a!a!i, 2.M. dan 2.M. Martini. &''?. Penelitian >erapan. $ajah Mada Press. Fogyakarta.
Papadakis, 0.C. %ed.*. &''@. >heory and BGperimentation 5 0rchitectural Ideas #or >oday and >omorro!. 7ol.E@ o.&&3&@ o+ember"December &''@. 7C2 Publishers Inc. Cambridge"e! Fork"Weinheim.
-uriasumantri, .-. &'9&. Ilmu dalam Perspekti#, -ebiah Kumpulan Karangan >entang 2akekat Ilmu. $ramedia. akarta.
-uriasumantri, .-. &'9(. Ailsa#at Ilmu, -ebuah Pengantar Populer. -inar 2arapan. akarta.
>jahyono, $. @))). Metode Perancangan 5 -uatu Pengantar untuk 0rsitek dan Perancang. 1I Press. akarta.
Feang, K. @))). >he asis #or Design -ustainable Intensi+e uildings. Prestel. Munich"ondon"e! Fork.
PENELITIAN DALAM ARSITEKTUR
1. Pengantar
- Arsitektur telah lama berkembang sebagai praktek profesional; sedangkan sebagai
bidang penelitian, arsitektur relatif masih muda (dibandingkan misalnya dengan bidang fisika dan kedokteran). Kemudaan usia penelitian arsitektur dapat pula diindikasikan oleh saat diluluskannya doktor untuk pertama kalinya dalam bidang arsitektur di Amerike Serikat, yaitu baru pada awal tahun 1!!-an untuk bidang se"arah arsitektur dan pada tahun 1#$ untuk bidang arsitektur non-se"arah (%oore, 1&' ).
- *i +ndonesia, penelitian arsitektural telah mulai dilakukan dalam beberapa tahun
ini. eberapa penelitian berfokus pada arsitektur - tradisional, beberapa penelitian yang
lain berkaitan dengan arsitektur kolonial dan preserasi bangunan berse"arah. Selain itu, topik-topik baru berkembang, seperti penelitian-penelitian yang diwarnai oleh studi perilaku lingkungan (enironment behaiour studies), dan teknologi komputer. idang arsitektur sebagai ilmu terus berkembang se"alan dengan penelitian-penelitian arsitektural yang dilakukan. amun, ma/am penelitian yang pernah dilakukan, pada umumnya, dilakukan berdasar bidang yang diminati oleh peneliti; bukan untuk mengisi bagian dari bidang ilmu arsitektur yang belum berkembang.
2. Klasifikasi bidang penelitian arsitektral
- Seperti halnya industri, biro arsitek membuat dan men"ual produknya, yaitu desain
arsitektural. erkaitan dengan ini, maka penelitian arsitektural dapat dibedakan
men"adi dua ma/am, yaitu (1) riset untuk meningkatkan kualitas produk, dan (0) riset untuk meningkatkan efisiensi proses produksi (S/her, 10).
- *ari segi lain, Akin (1&') membagi ma/am riset arsitektural sesuai dengan
perbedaan kegunaan produknya. 2iset arsitektural mempunyai dua ma/am kegunaan yang berbeda (a) deskriptif-untuk dan pengetahuan substantif, atau
(b) preskriptif untuk mendapatkan pengetahuan tentang aplikasi pengetahuan substantif.
- erdasar perbedaan kegunaan ini, Akin mengusulkan pembagian riset arsitektural dalam dua ma/am
(1) riset untuk memperkaya pengetahuan substantif, dan (0) riset untuk memperkaya pengetahuan preskriptif.
- Akin "uga menyarankan bahwa untuk memperkaya baik pengetahuan substantif maupun preskriptif, peneliti arsitektural dapat menggali pengetahuan dan bidang-bidang lain (misalnya menggunakan metoda-metoda
yang biasa dipakai oleh bidang lain).
- Se/ara lebih rin/i, pada tahun 1&1, Ar/hite/tural 2esear/h 3enters
3onsartium di Amerika Serikat (4oroff dan %orse, 1&' 1&-1) mengusulkan daftar bidang riset arsitektural, sebagai berikut
(1) 5roses peran/angan dan pelaksanaan bangunan; (0) 5enghunian bangunan;
() Sekuriti dan keselamaton penghuni; (') Konserasi sumber-daya dan
(#) Sistem struktur, bahan, dan peralotan bangunan
Kelima bidang riset arsitektural tersebut terin/i lagi dalam sub-sub bidang, terlihat pada 6ampiran 0.
Seperti halnya Akin, 4orroff dan %orse (1&') men"elaskan bahwa riset arsitektural tidak dapat lepas dari pengetahuan dari bidang-bidang lain, seperti sosiolagi, psikolagi, dan sebagainya. 4orroff dan 7orse menyusun daftar disiplin-disiplin yang berkaitan dengan riset arsitektural, seperti terlihat pada 6ampiran .
- *ari segi yang lain lagi, Snyder dan 3atenese (1) menyarankan agar klasifikasi ma/am riset arsitektural dilihat dari persepektif hubungan manusia dengan lingkungannga. 7ubungan ini dipengaruhi oleh kekuatan eksternal dan kekuatan internal. Kekuatan eksternal terdiri dari
(i) faktor-faktor dalam lingkungan fisikal, dan (ii) faktor-faktor sosial dan kultural;
sedangkan kekuatan internal meliputi (iii) keadaan fisiolagikal, dan
(i) keadaan psikolagikal seseorang.
8okus riset arsitektural, dengan demikian, terletak pada hubungan antar keempat faktar tersebut. 7ubungan ini menimbulkan enam perpaduan
(a) lingkungan fisiologikal dengan fisikal;
(b) kaitan faktar sosial9 kultural dengan faktar psikolagikal; (/) kaitan faktar sosial9 kultural dengan faktar fisiolagilal; (d) kaitan faktar psikolagikal dengan lingkungan fisikal; (e) lingkungan sosial 9kultural dengan fisikal;
(f) lingkungen fisikal.
klasifikasi ma/am riset arsitektural dapat dilakukan dari berbagai segi.
- mulai dari segi proses pembuatan desain (praktek profesional)
- kegunaannya,
- materinya (deskriptif dan preskriptif),
- sampai dengan lingkup yang lebih luas, hubungan manusia dengan
lingkungannya.
. Klasifikasi bidang penelitian arsitektural 6ewat ta:onomy "udul- "udul disertasi
Klasifikasi "udul disertasi telah dibuat oleh niersity %i/rofilms +nternational (1&0). Klasifikasi menurut lembaga tersebut sebagai berikut
(a) Ar/hite/ts and Arshite/tural 8irms
(b) Ar/hite/tural design
(/) Ar/hite/tural edu/ation
(d) 7ome styles
(e) 7istori/ preseration
(f) 5ubli/ buildings 5la/es of worship; 5ala/es, %onuments, 6ibraries, S/hools,
7ospitals, Spe/ial eeds, %useums, <heatres, 5risons, and 3ommer/ial buildings.
(g) rban design
(h) 6ands/apa ar/hite/ture
(i) +nterior design
(") *e/oratie arts
(k) 7eating, lighting, /ooling, solar systems, air /onditioning, energy management.
(l) %aterials,
(m) 3onstru/tion
(n) uilding trades
(o) 7ousing eighborhoods, suburbs, subdiisions, publi/ housing, apartments,
/ondominiums.
(p) =/onomi/s, /onstru/tion /osts, finan/ing, property alues.
Klasifikasi tersebut di atas mungkin sudah dapat diterima oleh para peneliti arsitektural.
A/hmad 4unaedi men/oba membuat klasifikasi lain yang beran"ak dari kesamaan bidang-bidang (ta:onomy adalah /ara mengklasifikasikan sesuatu berdasar kesamaan karakteristik). idang yang dilihat disini adalah bidang ilmu arsitektur yang dikembangken lewat riset program doktor.
%oore (1&', 00) menyebutkan bahwa pada pendidikan doktor ars itekur di Amerika Serikat dan Kanada mrempunyai empat bidang studi utama, yaitu
envirionment-behaviour , history and criticism,energy and technology and urban design. >abbour (1&'), dengan usul yang hampir serupa, menyarankan pembagian area riset arsitektural ke dalam enam bidang (1) Conservation of architectural heritage (0) Bullt environment and quality of life () environment –behavior relations , (')
building sciences and technology, (#) structural topolagy dan ($) autonomy, design and development
4unaedi menggabungkan uraian di atas dengan hasil studi pustaka serta mengamati "udul-"udul disertasi (yang dapat terkumpul; tentunya masih banyak lagi yang belum teramati), Klasifikasi ini "uga mempertimbangkan pengelompakan minat pengembangan ilmu arsitektur (terutama di "urusan <eknik Arsitektur 8< >%, yaitu dalam bentuk lima
laboratorium Se"arah dan 5erkembangan Arsitektur, 5eran/angan Arsitektur, <eknolagi angunan, 5erumahan dan 5emukiman, dan 5eren/anaan 6ingkungan Kota dan *aerah). Klasifikasi ma/am riset arsitektural yang diusulkan dalam makalah ini meliputi
1. Se"arah dan 5erkembangan Arsitektur
1.1. Arsitek dan karyanya (dalam kurun waktu tertentu).
1.0. 5erkembangan arsitektur di tempat tertentu (dalaml kurun waktu tertentu). 1..5erkembangan arsitektur berkaitan dengan fnlsofah hidup9 kebudayaan 1.'.5erkembangan arsitektur suatu tipe bangunan.
1.#.5erkembangan arsitektur dalam publikosi. 1.$.<eori dan konsep arsitektur.
1..5reserasi dan Konseresi angunan berse"arah.
0. 5eran/angan Arsitektur
0.0.<eknik9 %etodologi 5eran/angan Arsitektural. 0..Karakter9 3orakAliran *esain Arsitektural. 0.'.Arsitektur 6ansekap.
0.#.*ampak dari pada *esain Arsitektural.
. <eknologi angunan .1.5otensi bahan9teknolagi. .0.=nergi dalam bangunan.
..5anas, /ahaya, akustik dan peralatan.
.'.Sistem struktur strategi dan pemilihan sistem
'. 5erumahan dan 5emukiman #. 5eren/anaan 6ingkungan Kota
$. Aplikasi Komputer dalam Arsitektur
. Studi 5eri+aku 6ingkungan (enironment behaior)
&. 5raktek 5rofesional
&.1. 7ubungan arsitek dan klien. &.0 <eknik dalam praktek.