• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan HPLC resmi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan HPLC resmi"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN ANALISIS MAKANAN DAN KOSMETIK

ANALISIS METIL PARABEN DALAM KRIM KOSMETIK DENGAN METODE HPLC (HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY)

Oleh: KELOMPOK 7 Fajar Kholikul A. (K100110043) Fahmi Azhari (K100110066) Hestu Putri M. (K100110085)

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

(2)

LAPORAN ANALISIS MAKANAN DAN KOSMETIK

ANALISIS METIL PARABEN DALAM KRIM KOSMETIK DENGAN METODE HPLC (HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHIC)

A. Tujuan

1. Mahasiswa diharapkan dapat melekukan preparasi dan analisis metil paraben dalam sediaan krim dengan metode HPLC.

2. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui prinsip penggunaan HPLC dalam analisis metil paraben dalam sediaan krim.

B. Deskripsi Produk

1. Sampel : Peeling Cream La Tulip 2. Berat : 0,5 gram

3. Komposisi : Purified water, Stearic acid, Polyethylene, Kaolin, Glycerin, Cetyl alcohol, Sulfur, Metil paraben, Fragrance

4. Produsen : La Tulip Cosmetiques, PT REMBAKA 5. No. Produk : 1550410

6. Exp. Date : -

C. Material dan Prosedur

1. Material a. Alat : - Seperangkat instrumen HPLC - Glassware - Syringe - Pipet tetes - Pipet volume - Pro pipet - Mikro pipet - Ultrasonikasi - Sentrifugator

(3)

b. Bahan: - Baku metilparaben - Asetonitril - Air - Kolom C18 - Metanol - Krim sampel 2. Prosedur a. Kondisi Percobaan

Flow Rate : 0,8 mL/menit Detection : 238 nm

Fase gerak : MeOH : asetonitril : air (15 : 27 : 58) Fase diam : C18

b. Cara Kerja

1) Pembuatan baku metilparaben µg/ml

Ditimbang metilparaben 50 mg, dimasukkan ke dalam labu ukur 5 ml ↓

Ditambah asetonitril hingga tanda, didapat konsentrasi 1 % ↓

Ditambah 500 µl 1% dimasukkan ke dalam labu ukur 50 mL ↓

Ditambahkan asetonitril hingga tanda, didapat baku metilparaben 100 µg/ml.

2) Preparasi sampel

Ditimbang akurat 0,5 g sampel krim, dimasukkan ke dalam beker gelas ↓

Ditambahkan asetonitril 20 ml, disonikasi selama 10 menit ↓

(4)

Diambil supernatannya (beningnya) ↓

Disaring dan dimasukkan ke dalam flakon ↓

Diinjekkan 10 µl sampel ke instrumen HPLC ↓

Jika kadar terlalu besar maka dilakukan pengenceran ↓

Dihitung kadar metilparaben menggunakan kurva baku.

D. Hasil dan Pembahasan 1. Hasil Percobaan

Sampel Berat Sampel (g)

Retention Time (minute)

Peak Area Kadar (%b/b) Orientasi 0,5036 8,633 2.469.587,95 0,180 Replikasi I 0,4918 8,503 2.518.391,67 0,189 Replikasi II 0,4936 8,527 4.221.357,20 0,330 Replikasi III 0,4982 8,387 3.546.438,70 0,271 ẍ %b/b = = 0,2425 SD = 0,0713

(5)

2. Data dan Perhitungan

 Pembuatan Kurva Baku

Konsentrasi (μg/mL) Retention Time (menit) Peak Area

12,5 8,463 769.451,67

25 8,702 1.467.353,81

50 8,543 2.987.995,91

75 8,613 3.652.359,10

100 8,545 5.165.046,85

Regresi Linear Konsentrasi vs Peak Area A = 258554,69

B = 48569,27 r = 0,9933

y = 48569,27 x + 258554,69  Penimbangan Sampel

Orientasi  Kaca arloji kosong = 9,5506 gram Kaca arloji+sampel = 10,0643 gram Kaca arloji+sisa = 9,5607 gram

Sampel = 0,5036 gram

Replikasi I Kaca arloji kosong = 10,2613 gram Kaca arloji+sampel = 10,7644 gram Kaca arloji+sisa = 10,2726 gram

Sampel = 0,4918 gram

Replikasi II Kaca arloji kosong = 22,4520 gram Kaca arloji+sampel = 22,9556 gram Kaca arloji+sisa = 22,4620 gram

(6)

Replikasi III Kaca arloji kosong = 20,4139 gram Kaca arloji+sampel = 20,9198 gram Kaca arloji+sisa = 20,4216 gram

Sampel = 0,4982 gram

 Pembacaan Sampel

Sampel Berat Sampel (g) Retention Time (minute)

Peak Area High

Orientasi 0,5036 8,633 2.469.587,95 68936 Replikasi I 0,4918 8,503 2.518.391,67 78801 Replikasi II 0,4936 8,527 4.221.357,20 95047 Replikasi III 0,4982 8,387 3.546.438,70 117566  Perhitungan Kadar  Orientasi y = 48569,27 x + 258554,69 2.469.587,95 = 48569,27 x + 258554,69 x = 45,5233 μg/mL = 0,04552 mg/mL Sampel = 0,5036 g ad 20 mL = 503,6 mg/20 mL = 25,18 mg/mL = 0,180 %b/b  Replikasi I

(7)

y = 48569,27 x + 258554,69 2.518.391,67 = 48569,27 x + 258554,69 x = 46,5281 μg/mL = 0,04652 mg/mL Sampel = 0,4918 g ad 20 mL = 491,8 mg/20 mL = 24,59 mg/mL = 0,189 %b/b  Replikasi II y = 48569,27 x + 258554,69 4.221.357,20 = 48569,27 x + 258554,69 x = 81,5907 μg/mL = 0,08159 mg/mL Sampel = 0,4936 g ad 20 mL = 493,6 mg/20 mL = 24,68 mg/mL = 0,330 %b/b

(8)

 Replikasi III y = 48569,27 x + 258554,69 3.546.438,70 = 48569,27 x + 258554,69 x = 67,6947 μg/mL = 0,06769 mg/mL Sampel = 0,4982 g ad 20 mL = 498,2 mg/20 mL = 24,91 mg/mL = 0,271 %b/b 3. Pembahasan

Metil paraben merupakan salah satu jenis pengawet yang banyak digunakan dalam industri, baik makanan, kosmetik maupun produk farmasetika. Metil paraben biasa digunakan bersama propil paraben dan keduanya memiliki aktivitas sebagai antibakteri dan antifungi yang mudah diperoleh serta murah, sehingga digunakan luas dalam industri sebagai bahan pengawet. Penggunaan bahan pengawet ini dalam jangka waktu lama dapat menjadi berbahaya dan memicu terjadinya berbagai penyakit, termasuk kanker. Berikut ini struktur kimia metil paraben:

Pada praktikum ini dilakukan analisis kandungan metil paraben dari suatu sampel kosmetik menggunakan metode High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Prinsip dari metode ini didasarkan pada interaksi analit dari sampel terhadap fase diam

(9)

dan fase gerak. Fase gerak dialirkan melalui kolom ke detector dengan bantuan pompa. Sampel yang dilarutkan dalam solvent, dimasukkan ke dalam aliran fasa gerak dengan cara injeksi. Di dalam kolom terjadi pemisahan komponen-komponen campuran berdasarkan perbedaan kekuatan interaksi anatara analit dengan fase diam pada kolom. Analit yang kurang kuat interaksinya dengan fase diam akan keluar dari kolom terlebih dahulu. Sebaliknya, analit yang kuat berinteraksi dengan fasa diam akan keuar dari kolom lebih lama. Setiap komponen campuran yang keluar dari kolom dideteksi oleh detektor kemudian direkam dalam bentuk kromatogram.

Analisis kandungan metil paraben pada praktikum ini dilakukan terhadap sampel krim kosmetik La Tulip yang diperoleh dari pasaran. Fase diam yang digunakan adalah kolom C18 dan fase gerak kombinasi methanol, asetonitril, dan air dengan perbandingan 15:27:58. Berdasarkan penelitian Hajkova (2003), kombinasi fase gerak tersebut merupakan kombinasi yang paling optimal karena menghasilkan pemisahan sampel yang baik. Waktu retensi pada pemisahan metil paraben yang dihasilkan dari penelitian tersebut sekitar 3,5-4 menit. Pada praktikum ini dihasilkan waktu retensi untuk seluruh sampel pada menit ke 8. Perbedaan ini terjadi karena panjang kolom yang digunakan dalam prktikum berbeda dengan panjang kolom pada jurnal referensi. Panjang kolom dalam prktikum adalah 12,5 cm, sedangkan panjang kolom dalam jurnal referensi 25 cm. Hal inilah yang menyebabkan waktu retensi yang diperoleh sebesar 2x waktu retensi referensi.

Kurva baku dibuat dari berbagai konsentrasi baku metil paraben, yaitu 12,5; 25; 50; 75; dan 100 μg/mL menghasilkan nilai r sebesar 0,9933 dengan persamaan kurva baku y = 48569,27 x + 258554,69. Pada pembacaan sampel dilakukan sebanyak 3x replikasi dengan berat sampel 0,5 gram dalam 25 mL methanol. Hasil pembacaan yang diperoleh menunjukkan waktu retensi pada menit ke 8,3-8,6 dengan kadar rata-rata sebesar 0,2425 %b/b dan nilai SD = 0,0713.

Menurut peraturan BPOM, metil paraben adalah pengawet jenis ester (p-hydroxybenzoic acid) yang di perbolehkan dengan kadar maksimum 0,4% untuk ester tunggal dan 0,8% untuk ester campuran (Peraturan Kepala BPOM No: HK.00.05.42.1018). Berdasarkan peraturan tersebut, dapat diketahui bahwa sampel

(10)

kosmetik yang dianalisis dalam praktikum ini mengandung metil paraben dengan kadar yang diijinkan karena lebih kecil dari 0,4%.

E. Kesimpulan

Sampel krim kosmetik La Tulip mengandung metil paraben dengan kadar 0,2425% dan memenuhi batas aman penggunaan metil paraben dalam sediaan kosmetik sesuai dengan peraturan BPOM yaitu kecil dari 0,4%.

F. Daftar Pustaka

Ha´jkova, R., Solich, P., Dvorak, Icha, J. S., 2003, Simultaneous determination of methylparaben, propylparaben, hydrocortisone acetate and its degradation products in a topical cream by RP-HPLC, Journal of Pharmaceutical and Biomedical Analysis, 32, 921-/927.

Referensi

Dokumen terkait

Peserta didik diminta untuk membuat pertanyaan terkait perpindahan kalor pada logam dan besi, misalnya: “Antara sendok logam dan sendok plastik, manakah yang lebih

Aristotle: ada 3 pendekatan dasar dalam komunikasi yang mampu mempengaruhi orang lain, yaitu;2.  Logical argument (logos), yaitu

Pengaruh penggunaan tepung tulang hasil proses perebusan dan pembakaran dalam ransum terhadap kualitas kerabang telur dan tulang tibia ternak puyuh

Memiliki akte pendirian perusahaan bagi pemohon berbentuk Badan Hukum Indonesia atau Kartu Tanda Penduduk bagi Warga Negara Indonesia perorangan yang mengajukan permohonan izin

Berdasarkan pengamatan awal kondisi eksisting, beberapa masalah yang berpotensi menimbulkan penurunan kinerja Bundaran Ketapang Cepu antara lain : penggunaan lahan sekitar

Bila pajanan bising berlangsung lama dan atau pada tingkat yang lebih tinggi, maka ambang dengar tidak akan kembali pada nilai normal karena terjadi gangguan pada fungsi

(1) Apabila dikemudian hari judul Penelitian Program “…”,Pada…Tahun Anggaran……sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 ditemukan adanya duplikasi dengan Penelitian

Kesimpulan Berdasarkan hasil uji statistik data tingkat kecemasan sebelum dan sesudah perlakuan dengan nilai p = 0,000 (p<0,05) menunjukkan bahwa aromaterapi