• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kelelahan Logam (Fatigue)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kelelahan Logam (Fatigue)"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

KE

KELE

LELA

LAHA

HA LO

LOGA

GA

DIK

DIKTA

TA KU

KULI

LIAH

AH

Di

Disu

susu

su Ol

Oleh

eh

AB

ABRI

RIAN

ANTO

TO KU

KUAN

AN

T.

T. MT

MT

JU

JURU

RUSA

SA TE

TEKN

KNIK

IK ME

META

TA UR

URGI

GI

FA

FAKU

KULT

LTAS

AS TE

TEKN

KNIK

IK

UN

UNIV

IVER

ERSI

SITA

TA JE

JEND

NDER

ERAL

AL AC

ACHM

HM

YA

YANI

NI

BANDUNG

BANDUNG

2007

2007

(2)

 

1.

1. MeMembmbererikikan an pepemamahahamaman n tetentntanang g asaspepek k memekakaninik k dadann metalurgis terhadap kelelahan logam.

metalurgis terhadap kelelahan logam. 2.

2. MemMemahaahami mi fenfenomeomena na kelkelelaelahan han padpada a loglogam am dan dan strstruktukturur serta implikasinya pada desain teknis.

serta implikasinya pada desain teknis. 3. M

3. Mememahahamami i kokonsnsep ep memekakaninika ka retretakakan an dadan n imimplplikikasasininyaya pada desain teknis.

pada desain teknis.

 

1.

1. KarakKarakteristeristik kelelahan logam.tik kelelahan logam. 2.

2. AspeAspek k metalmetalurgis pada kelelahurgis pada kelelahan logam.an logam. 3.

3. KonsKonsep ep S-N (teganganS-N (tegangan-sik-siklus)lus).. 4.

4. KonKonsepsep εε-N (regangan-siklus).-N (regangan-siklus).

5.

5. KonsKonsep da-dN (laju penjalarep da-dN (laju penjalaran retakan).an retakan). 6.

6. PengaPengaruh takikan pada perilaku kelelaruh takikan pada perilaku kelelahan logam.han logam. 7.

7. KelelaKelelahan pada han pada amplamplitudo berubaitudo berubah h (vari(variabel)abel)..

  1. Ju

1. Julilie e A A BaBannnnanantitine,ne, FuFundndamamenentatals ls of of MeMetatal l FaFatitigugue e AnAnalalysysis is ,, Prentice-Hall, New Jersey, 1990.

Prentice-Hall, New Jersey, 1990. 2. David Broek,

2. David Broek, ElElememenentatary ry EnEngigineneeriering ng FrFracactuture re MeMechchananicics s ,, Kluwer Akademic Publishers, 1991.

Kluwer Akademic Publishers, 1991. 3. Dieter,

3. Dieter, Mechanical Metallurgy Mechanical Metallurgy ,, 4.

4. MardMardjono jono SiswoSiswosuwasuwarno,rno, Fracture Mechanics dan Prediksi Umur Fracture Mechanics dan Prediksi Umur  Kelelahan 

Kelelahan , Jurusan Teknik Mesin, ITB., Jurusan Teknik Mesin, ITB. 5.

5. AhAhmamad d TaTaufufikik,, ApAplilikakassi i MMekekaaninika ka RRetetakakan an ppadada a AAnanallisisis is  Kegagalan Logam 

Kegagalan Logam , Jurusan Teknik Pertambangan, ITB, 2000., Jurusan Teknik Pertambangan, ITB, 2000. Tuj

Tujuanuan PerkPerkuliuliahahan:an:

Materi: Materi:

Referensi: Referensi:

(3)

Kelelahan

Kelelahan (Fatigue) (Fatigue)  adaadalah lah sasalah lah satsatu u jenjenis is kegkegagaagalan lan (pa(patahtah)) pad

pada a komkomponponen en akiakibat bat bebbeban an dindinamiamis s (p(pembembebaebanan nan yanyang g berberulaulang- ng-ul

ulanang g atatau au beberurubabah-h-ububahah). ). DipDiperkerkirirakakan an 50%50%-9-90% 0% (G(Gamambabar.r.1.1.1)1) kegagalan mekanis adalah disebabkan oleh kelelahan.

kegagalan mekanis adalah disebabkan oleh kelelahan.

Gamb

Gambar. 1.1 ar. 1.1 DistrDistribusibusi mode kegagi mode kegagalanalan..

Mo

Modudus s kegkegagagalalan an kokompmpononen en atatau au ststruruktktur ur dadapapat t didibedbedakakanan menjadi 2 katagori utama yaitu:

menjadi 2 katagori utama yaitu: 1. M

1. Mododus us kekegagagagalalan n ququasasi i ststatatik ik (m(mododus us kegkegagagalalan an yayang ng titidadakk tergantung pada waktu, dan ketahanan terhadap kegagalannya tergantung pada waktu, dan ketahanan terhadap kegagalannya dinyatakan dengan kekuatan).

dinyatakan dengan kekuatan). 2.

2. MoModudus s kekegagagagalalan n yayang ng tetergrganantutung ng papada da wawaktktu u (k(ketetahahanananan terhadap kegagalannya dinyatakan dengan umur atau

terhadap kegagalannya dinyatakan dengan umur atau life time life time ).). Jeni

Jenis- s- enis moduenis modus kegagals kegagalan quasi statan quasi statik yaitu:ik yaitu: 1.

(4)

2.

2. KegagKegagalan karenalan karena beban tekan.a beban tekan. 3.

3. KegagKegagalan karenalan karena beban geser.a beban geser. Pat

Patahahan an yanyang g tertermasmasuk uk jenjenis is modmodus us kegakegagalgalan an ini ini adaadalah lah patpatah ah uletulet da

dan n papatatah h gegetatas. s. SeSedadangngkakan n jejeninis-s-jejeninis s momodudus s kekegagagagalalan n yayangng tergantung pada waktu yaitu:

tergantung pada waktu yaitu: 1.

1. KelelaKelelahan (patahan (patah lelah).h lelah). 2. Mulur.

2. Mulur. 3.

3. KeausKeausan.an. 4.

4. KorKorosiosi..

Fenomena kelelahan logam mulai timbul pada pertengahan abad Fenomena kelelahan logam mulai timbul pada pertengahan abad ke-19 yaitu dengan seringnya terjadi patah pada komponen kereta api ke-19 yaitu dengan seringnya terjadi patah pada komponen kereta api dimasa itu:

dimasa itu:

 Di Di VeVersrsaiailllles es (P(Pariaris)s), , 1941944, 4, memenenewawaskskan an 4040-8-80 0 pepenunumpmpanang,g,

akibat patah poros roda. akibat patah poros roda.

 20 April 1887, 3 orang tewas dan 2 terluka, akibat patah20 April 1887, 3 orang tewas dan 2 terluka, akibat patah draw draw 

bar  bar ..

 27 Mei 1887, 6 orang tewas, akibat patah roda.27 Mei 1887, 6 orang tewas, akibat patah roda. 

 23 Juni 1887, 1 orang tewas, akibat patah rel.23 Juni 1887, 1 orang tewas, akibat patah rel. 

 2 Juli 1887, Kecelakaan paling serius, akibat patah poros roda.2 Juli 1887, Kecelakaan paling serius, akibat patah poros roda.

Pe

Pelolopopor r dadalalam m penpenelelititiaian n memengngenenai ai kelkelelelahahan an lologagam m adadalalahah Wo

Wohlhler er (J(Jerermaman) n) dadan n FaFairirbabairirn n (I(Ingnggrgrisis) ) tatahuhun n 1861860. 0. PenPengagamamatatann yang lebih mendetail terhadap kelelahan logam, dilakukan sejak 1903 yang lebih mendetail terhadap kelelahan logam, dilakukan sejak 1903 o

oleleh h EEwwining g dadan n HHumumppararey ey yayanng g memenngagararah h papadda a lalahhirirnnya ya tteoeoriri ’Mekanisme Patah Lelah’.

’Mekanisme Patah Lelah’. Hi

Hingngga ga sasaat at inini, i, mekmekananisisme me papatatah h lelelalah h adadalalah ah teterdrdiriri i atatas as 33 tahap kejadian yaitu:

tahap kejadian yaitu: 1.

1. Tahap awaTahap awal terjadinl terjadinya retakanya retakan (crack inisiation) (crack inisiation) .. 2.

(5)

3. Tahap akhir

3. Tahap akhir (final fracture) (final fracture) ..

P

Paadda a GGaammbbaarr. . 11.2 .2 ddiibbaawwaah h iini ni didittuunnjjuukkkkaan n ssececaarra a sskkememaattiiss pen

penampampilailan n perpermukmukaan aan patpatahaahan n dardari i kegkegagaagalan lan lellelah ah padpada a berbberbagaagaii kondisi pembebanan.

kondisi pembebanan. Karak

Karakteristeristik tik kelelakelelahan logam han logam dapat dibedakadapat dibedakan n menjamenjadi di 2 2 yaituyaitu ka

kararaktkterieriststik ik mamakrkro o dadan n kakararaktkterieriststik ik mimikrkro. o. KaKararaktkterieriststik ik mamakrkroo me

merurupapakakan n ciciriri-c-ciriri i kekelelelalahahan n yayang ng dadapapat t didiamamatati i sesecacara ra vivisusualal (d

(denengagan n mamata ta tetelalanjnjanang g atatau au dedengngan an kakaca ca pepembmbesesarar). ). SeSedadangngkakann ka

kararaktktererisistitik k mimikrkro o hahanynya a dadapapat t didiamamatati i dedengngan an memengnggugunanakakann mikroskop.

(6)

Gamb

Gambar. 1.2 ar. 1.2 SkemaSkematis permutis permukaan patah lelakaan patah lelah dari penampanh dari penampang g  bulat dan persegi pada berbagai kondisi pembebanan.

bulat dan persegi pada berbagai kondisi pembebanan.

Karak

Karakteristeristik tik makromakroskopskopis is dari dari kelelakelelahan han logalogam m adalaadalah h sebagsebagaiai berikut:

berikut: 1.

1. Tidak adanyTidak adanya deformasi plasta deformasi plastis secara makro.is secara makro. 2. Terd

2. Terdapaapat t tantanda da ’ga’garisris-ga-garis ris panpantaitai’ ’  (be(beach ach mamarksrks) )  atauatau clam clam  shell 

shell  atauatau stop/stop/arresarrest t marks marks , , sesepepertrti i yayang ng diditutunjnjukukkakan n papadada Gambar. 1.3 dibawah ini.

Gambar. 1.3 dibawah ini.

ak

(7)

Gamb

Gambar. 1.3 ar. 1.3 PermuPermukaan patkaan patah lelah pada pah lelah pada poros.oros.

3.

3. TerdapTerdapatat ’R’Ratatchchet et mamarkrks’   s’    ssepeperertti i yayang ng ddititununjjuukkkkan an papaddaa Gambar. 1.4 dibawah ini.

Gambar. 1.4 dibawah ini.

Gam

Gambarbar. 1.4 . 1.4 PerPermumukaakaan patah leln patah lelah dari bauah dari baut t akiakibat bebbat beban tarian tarik.k.

1932 1932 1947 1947 1948 1948 1950 1950 1951 1951

(8)

Ra

Ratctchehet t mamarkrks s  mmenenjjaallaar r kkeaearraah h rraaddiiaal l ddaan n mmereruuppaakkaan n ttananddaa pe

penjnjalalararan an retretakakan an yayang ng teterjrjadadi i bibila la teterdrdapapat at lelebibih h dadari ri sasatu tu lolokakasisi awal retak,

awal retak, ratchet marks ratchet marks  ini merupakan pertemuanini merupakan pertemuan beach marks beach marks  daridari satu lokasi awal retak dengan

satu lokasi awal retak dengan beach marks beach marks  dari lokasi lainnya.dari lokasi lainnya. Tanda

Tanda garigaris-gars-garis is pantapantaii (bea(beach ch marksmarks) )  yang merupakan yang merupakan tandtandaa penjalaran retakan, mengarah tegak lurus dengan tegangan tarik dan penjalaran retakan, mengarah tegak lurus dengan tegangan tarik dan set

setelaelah h menmenjajalar lar sedsedemiemikiakian n hinhingga gga penpenampampang ang yanyang g terstersisa isa tidtidakak mam

mampu pu laglagi i menmenahaahan n bebbeban an yanyang g bekbekerjerja, a, mamaka ka akhakhirnirnya ya terterjadjadilailahh pat

patah ah akhakhir ir ataatau u patpatah ah stastatiktik. . LuaLuas s daedaerah rah antantara ara tahtahap ap penpenjaljalaraarann retak

retakan an dan dan tahap patah tahap patah akhir secara akhir secara kuankuantitattitatif if dapat menunjudapat menunjukkankkan bes

besarnarnya ya tegtegangangan an yanyang g bekbekerjerja. a. JikJika a lualuas s daedaerah rah tahtahap ap penpenjaljalaraarann retakan lebih besar daripada luas daerah patah akhir, maka tegangan retakan lebih besar daripada luas daerah patah akhir, maka tegangan yan

yang g bekbekerjerja a relrelatiatif f renrendahdah, , demdemikiikian an sebsebalialiknyknya. a. TahTahap ap I I terterjadjadinyinyaa kel

kelelaelahan han loglogam am yaiyaitu tu tahtahap ap pempembenbentuktukan an awaawal l retretak, ak, lebilebih h mudmudahah te

terjrjadadi i papada da lologagam m yayang ng bebersrsififat at lulunanak k dadan n ululet et tetetatapi pi akakan an lelebibihh suk

sukar ar daldalam am tahtahap ap penpenjajalarlaran an retretakaakannynnya a (ta(tahahap p II)II), , artartinyinya a loglogam- am-log

logam am ulet ulet akaakan n leblebih ih tahtahan an terterhadhadap ap penpenjaljalaraaran n retretakaakan. n. DemDemikiikianan seb

sebalialiknyknya, a, loglogam am yanyang g kerakeras s dan dan getgetas, as, akaakan n leblebih ih tahatahan n terterhadhadapap pem

pembenbentuktukkan kan awaawal l retretak ak tettetapi api kurkurang ang tahtahan an terterhadhadap ap penpenjaljalaraarann retakan.

retakan.

Tahapan pembentukan awal retak dan penjalaran retakan dalam Tahapan pembentukan awal retak dan penjalaran retakan dalam me

mekakaninismsme e kelkelelelahaahan n lologagam, m, memembmbututuhuhkan kan wawaktktu u sesehihingngga ga umumurur lelah dari komponen atau logam, ditentukan dari ke-2 tahap (Gambar. lelah dari komponen atau logam, ditentukan dari ke-2 tahap (Gambar. 1.5)

1.5) tersebtersebutut (t(tototal al fafatitigugue e lilife, fe, N N T T  = = fatfatiguigue e iniinitiatiatiotion, n, N N i i  + + fatfatiguigue e 

prop

propagatagation, ion, N N p p ) ) . . FasFase-fe-fase ase yanyang g terjterjadi adi selselama ama kejkejadiadian an kelkelelaelahanhan

logam tersebut adalah sebagai berikut: logam tersebut adalah sebagai berikut:

Gamb

Gambar. ar. 1.5 1.5 Fase-Fase-fase fase kegagkegagalan alan lelah lelah (fati(fatigue).gue).

Cyclic Cyclic slip

slip retareta mikPengintianPengintianmikroro PerambatanPerambatanretretakak mikmikroro PerambatanPerambatanretareta makmakroro PatahPatahakhirakhir

Um

(9)

Gamba

Gambar. 1.6 r. 1.6 SkemaSkematis pentis penampaampang meling melintanntang dari kg dari kegagalegagalan lelaan lelah h  tahap I dan II.

tahap I dan II.

Tahap I (pembentukan awal retak) dan tahap II (penjalaran retakan) Tahap I (pembentukan awal retak) dan tahap II (penjalaran retakan) pada mekanisme kegagalan patah lelah tersebut (Gambar. 1.6) dapat pada mekanisme kegagalan patah lelah tersebut (Gambar. 1.6) dapat dijelaskan lagi dengan penggambaran sebagai berikut:

dijelaskan lagi dengan penggambaran sebagai berikut:

Tahap retak mikro (tahap I): Tahap retak mikro (tahap I):

(10)

Tahap retak makro (tahap II): Tahap retak makro (tahap II):

Gam

Gambarbar. 1.7 . 1.7 SkeSkematmatis tahais tahap retak mikp retak mikro dan makro dan makro pada kelro pada kelelaelahan han  logam.

logam.

Kar

Karaktakterierististik k mikmikrosroskopkopis is dardari i kelkelelaelahan han loglogam am adaadalah lah sebsebagaagaii berikut:

berikut: 1.

1. Pada permuPada permukaan patahakaan patahan n terdaterdapat striasipat striasi (striations) (striations) .. 2.

2. PerPermukmukaan aan patpatahaahan n memmemperperlihlihatkatkan an jenjenis is papatah tah tratransgnsgranranulularar (memotong butir) tidak seperti jenis patah intergranular seperti (memotong butir) tidak seperti jenis patah intergranular seperti ya

yang ng teterjrjadadi i papada da kakasusus s SCSCCC (str(stress ess corrocorrosion sion crackcracking) ing)  atauatau mulur

mulur (creep) (creep) ..

Persamaan striasi dan beach marks adalah sebagai berikut: Persamaan striasi dan beach marks adalah sebagai berikut:

1.

1. KeKe-2 -2 nynya a memenununjnjukukkakan n poposisisi si ujujunung g retretak ak yayang ng teterjrjadadi i sesetitiapap saat sebagai fungsi dari waktu siklik.

saat sebagai fungsi dari waktu siklik. 2.

2. Ke-Ke-2 2 nya beranya berasal dari loksal dari lokasi awaasi awal retak yang saml retak yang sama.a. 3.

3. Ke-Ke-2 nya memi2 nya memilikliki arah yani arah yang samag sama (parallel ridges) (parallel ridges) .. 4.

4. Ke-Ke-2 2 nya tidanya tidak k hahadir pada logamdir pada logam-lo-logam yang terlgam yang terlalu keras ataalu keras atauu terlalu lunak.

terlalu lunak.

ak

(11)

Perbedaan striasi dan

Perbedaan striasi dan beach marks beach marks  adalah sebagai berikut:adalah sebagai berikut: 1.

1. UkuUkuran strran striasiasi adalah mii adalah mikrokroskoskopis (1 ÷ pis (1 ÷ 100 µ) dan han100 µ) dan hanya dapaya dapatt dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron.

dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. 2.

2. UUkukurarann beabeach ch marmarks ks  adadalalah ah mamakrkrososkokopipis s (> (> 101000 00 µ µ atatau au 11 mm) dan dapat dilihat dengan mata telanjang.

mm) dan dapat dilihat dengan mata telanjang. 3.

3. StStriariasi si mewmewakiakili li majmajunyunya a ujujung retakung retakan an yanyang g berbergergerak ak setsetiapiap sat

satu u siksiklus lus pempembebbebananan, an, sedsedangangkankan bebeacach h mamarkrks s  mewakilimewakili po

posisisi si dadari ri ujujunung g retretakakan an keketitika ka bebebaban n sisikliklik k beberhrhenenti ti ununtutukk sa

satu tu pepeririododa a tetertrtenentutu. . (s(satatuu bebeacach h mamark rk  dadapapat t teterdrdiriri i atatasas ratusan bahkan ribuan buah striasi).

ratusan bahkan ribuan buah striasi).

1.

1.1 1 CaCaririlalah h sasah h sasatu tu cocontntoh oh gagambmbarar/p/phohoto to pepenanampmpanang g papatatah h lelelalahh (fat

(fatigue igue fractufracture) re) , , beberirilalah h ketketeraerangngan an poposisisi si awawal al retretakak, , ararahah pen

penjaljalaraaran n retaretakan kan dan dan daedaerah rah patpatah ah akhakhirnirnya. ya. JelJelaskaskan an jenjenisis ma

mateteririalal, , jejeninis s bebebaban n yayang ng bebekekerjrja, a, dadan n jejelalaskskan an pupula la sesecacarara kualitatif besarnya pembebanannya.

kualitatif besarnya pembebanannya.

1.

1.2 2 BuBuaatltlaah h sskekemmatatis is ppenenaampmpanang g ppatatahahaan n dadari ri kekedudua a gagammbbarar be

beririkukut t dadan n tutunjnjukukkakan n poposisisi si awawal al reretatak, k, ararah ah peperarambmbatatanan retakan, patah akhir dan jenis bebannya.

retakan, patah akhir dan jenis bebannya.

Gambar Permukaan Patah Lelah dari Porors Baja AISI 1040 steel  Gambar Permukaan Patah Lelah dari Porors Baja AISI 1040 steel 

(~30 HRC). (~30 HRC).

Latihan: Latihan:

(12)

Gambar Permukaan Patahan dari Batang Piston Mesin Forging  Gambar Permukaan Patahan dari Batang Piston Mesin Forging 

berdiameter 200mm dari Bahan Baja Paduan. berdiameter 200mm dari Bahan Baja Paduan.

(13)

Kel

Kelelaelahan han loglogam am diadiawalwali i dendengan gan pempembenbentutukan kan awaawal l retretak ak dandan dilan

dilanjutkajutkan n dengdengan an penjapenjalaran laran retakaretakan n hinghingga ga kompkomponen onen mengamengalamilami patah. Lokasi awal retak pada komponen atau logam yang mengalami patah. Lokasi awal retak pada komponen atau logam yang mengalami pe

pembmbebebananan an didinanamimis s atatau au sisiklklik ik adadalalah ah papada da titititik k dadaeraerah h didimamanana mem

memiliiliki ki kekkekuatuatan an yanyang g palpaling ing minminimuimum m dan dan ataatau u padpada a tittitik ik daedaerahrah dimana mengalami tegangan yang paling maksimum. Oleh karena itu dimana mengalami tegangan yang paling maksimum. Oleh karena itu untu

untuk k mempememperkirarkirakan kan umur lelah umur lelah suatu komponesuatu komponen n merupmerupakan suatuakan suatu hal yang cukup sulit, hal ini disebabkan oleh banyaknya faktor-faktor hal yang cukup sulit, hal ini disebabkan oleh banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhi umur lelahnya. Faktor-faktor tersebut adalah: yang mempengaruhi umur lelahnya. Faktor-faktor tersebut adalah:

1.

1. PembePembebanabanan:n: a.

a. JeniJenis beban: uniaksis beban: uniaksial, lentur, puntial, lentur, puntir.r. b.

b. PolPola bebaa beban: n: perperiodiodik, raik, randondom.m. c.

c. Besar bebBesar beban (besan (besar teganar tegangan)gan).. d.

d. FrekwFrekwensi sikluensi siklus beban.s beban. 2.

2. KondKondisi materisi material.ial. a.

a. UkurUkuran butan butir.ir. b.

b. KekuaKekuatan.tan. c.

c. PenguPenguatan dengatan dengan larutaan larutan padat.n padat. d.

d. PenguPenguatan dengatan dengan fasa ke-2.an fasa ke-2. e.

e. PenguPenguatan regaatan regangan.ngan. f.

f. StStrukruktur tur mikmikro.ro. g.

g. KondKondisi permuisi permukaankaan (surface finish) (surface finish) .. h.

h. UkurUkuran Kompoan Komponen.nen. 3.

3. ProsProses pengerjes pengerjaan.aan. a.

a. ProsProses pengeces pengecoran.oran. b.

b. ProsProses pembentes pembentukan.ukan. c.

c. ProsProses penes pengelasgelasan.an. d.

(14)

e.

e. ProsProses perlakues perlakuan panasan panas.. 4.

4. TemperTemperatur operaatur operasi.si. 5.

5. KondKondisi lingkunisi lingkungan.gan.

Par

Parameameter ter pempembebbebanaanan n yanyang g berberpenpengargaruh uh terhterhadaadap p kelkelelahelahanan log

logam am adaadalah lah tegtegangangan an ratrata-ra-rataata,, σσmm dan dan tegtegangangan an ampamplitlitudoudo,, σσaa

serta frekwensi pembebanan. serta frekwensi pembebanan.

Gam

Gambarbar. 2.1 . 2.1 PenPengertgertian tian tegaegangangan sikn sikliklik..

Tegangan amplitudo: Tegangan amplitudo: S

Saa == σσaa = = ((σσmaxmax -- σσminmin)) // 22 ((22..11))

Tegangan rata-rata: Tegangan rata-rata: S

Smm == σσmm = = ((σσmaxmax ++ σσminmin) ) / / 2 2 ((22..22))

Rasio tegangan: Rasio tegangan: R

R == σσminmin // σσmaxmax (2.3)(2.3)

Bes

Besarnarnya ya tegtegangangan an ratrata-ra-rata ata yanyang g bekebekerja rja akaakan n menmenententukaukann terhadap besarnya tegangan amplitudo yang diijinkan untuk mencapai terhadap besarnya tegangan amplitudo yang diijinkan untuk mencapai su

suatatu u umumur ur lelelalah h tertertetentntu. u. BiBila la tetegagangngan an raratata-r-ratata a sasama ma dedengngan an 00 at

atau au rarasisio o tetegagangngan an sasama ma dedengngan an -1-1, , mamaka ka bebesasarnrnya ya tetegagangnganan am

amplplititududo o yayang ng didiijijininkakan n adadalalah ah ninilalai i babatatas s lelelalahnhnya ya (S(See). ). DenDengagann

2.

(15)

dem

demikiikian an jikjika a tegtegangangan an ratrata-ra-rataatanya nya semsemakiakin n besbesar ar makmaka a tegteganganganan amplitudonya harus diturunkan. Hal ini terlihat pada alternatif diagram amplitudonya harus diturunkan. Hal ini terlihat pada alternatif diagram Go

Goododmaman n atatau au papada da didiagagraram-m-didiagagraram m lalaininnynya, a, lilihahat t GaGambmbar ar 2.2.22 berikut ini:

berikut ini:

Gamb

Gambar. 2.2 ar. 2.2 DiagDiagram-dram-diagraiagram batam batas tegangs tegangan terhan terhadap keladap kelelahaelahan n  logam.

logam. Pe

Persrsamamaaaan-n-pepersrsamamaaaan n yayang ng didigugunanakakan n papada da didiagagraram m babatatass teg

tegangangan an sepseperterti i yanyang g ditditunjunjukkukkan an daldalam am GamGambar bar 2.2 2.2 diadiatas tas adaadalahlah sebagai berikut:

sebagai berikut: a.

a. SodeSoderberg (USrberg (USA, 1930):A, 1930): S

Saa /S /See + + SSmm /S /Sytyt == 11 ((22..44))

b.

b. GoodGoodman (Englman (England, 1899):and, 1899): S

Saa /S /See + + SSmm /S /Sutut == 11 ((22..55))

c.

c. Gerber Gerber (Germ(Germany, 18any, 1874):74): S

Saa /S /See + + (S(Smm /S /Sutut))22 == 11 ((22..66))

d.

d. MorroMorrow (USA, 1960w (USA, 1960s):s): S

(16)

dimana, S

dimana, See adaadalah lah batbatas as lellelahah (endu(endurance rance limilimit) t) , , SSuu adalaadalah h kekuakekuatantan

tarik dan

tarik dan σσf f  adalah tegangan patah sebenarnyaadalah tegangan patah sebenarnya (true fracture stress) (true fracture stress) ..

Per

Perbanbandindingan gan dardari i tegtegangangan an amamplitplitudo udo terterhadhadap ap tegtegangangan an ratrata-ra-rataata disebut rasio amplitudo (A=S

disebut rasio amplitudo (A=Saa /S /Smm), sehingga hubungan antara nilai R), sehingga hubungan antara nilai R

dan A yaitu sebagai berikut: dan A yaitu sebagai berikut:

ika R=-1, maka A=~ (kondisi

ika R=-1, maka A=~ (kondisi fully reversed fully reversed )) ika R=0, maka A=1 (kondisi

ika R=0, maka A=1 (kondisi zero to maximum zero to maximum )) ika R=~, maka A=-1 (kondisi

ika R=~, maka A=-1 (kondisi zero to minimum zero to minimum ))

Pad

Pada a GamGambar bar 2.2 2.2 didiataatas s yanyang g memmemperlperlihaihatkatkan n amaaman n tidtidaknaknyaya ko

kondndisisi i pepembmbebebananan an teterhrhadadap ap kelkelelelahahan an lologagam, m, beberdrdasasararkakan n hahasisill disk

diskusi usi atas atas berbaberbagai gai permapermasalahsalahan, an, maka dapat maka dapat dinyadinyatakan sebagaitakan sebagai berikut:

berikut:

 DiDiagagraram. m. a a (S(Sododerberbergerg) ) adadalalah ah papaliling ng kokonsnservervatatif if dadan n papalilingng

aman, atau digunakan pada kondisi nilai R mendekati 1. aman, atau digunakan pada kondisi nilai R mendekati 1.

 Data hasil pengujian, cenderung berada diantara diagram. b danData hasil pengujian, cenderung berada diantara diagram. b dan

c (Goodman dan Gerber). c (Goodman dan Gerber).

 UnUntutuk k babaja ja kekeraras s (g(getetasas), ), didiagagraram. m. b b dadan n d d (G(Goooodmdman an dadann

Morrow) hampir berimpit (sama). Morrow) hampir berimpit (sama).

 Untuk baja lunak (ulet), diagram. D (Morrow) akan lebih akurat.Untuk baja lunak (ulet), diagram. D (Morrow) akan lebih akurat. 

 PaPada da kokondndisisi i R<R<1 1 (a(atatau u peperbrbededaaaan n tetegagangngan an raratata--rarata ta dadann

teg

tegangangan an ampamplitlitudo udo cucukup kup keckecil)il), , makmaka a ke-ke-4 4 diadiagragram m hamhampirpir sama (berimpit).

sama (berimpit).

Al

Alternternatiatif f diadiagragram m GooGoodmdman an sepseperterti i yanyang g ditditunjunjukkukkan an padpada a GamGambarbar 2.

2.2 2 ddiaiattas as aadadalalah h yayanng g papaliling ng bbananyayak k ddigigununaakakan, n, dadan n didiagagraramm Goodman yang lama (asli) seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.3 Goodman yang lama (asli) seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.3 dibawah ini, sekarang sudah tidak dipakai lagi.

(17)

Gam

Gambarbar. 2. 2.3 .3 DiaDiagragram Gm Goodoodmanman..

Pengaruh dari tegangan siklik (S

Pengaruh dari tegangan siklik (SNN) terhadap tegangan rata-rata) terhadap tegangan rata-rata

at

atau au sesebabalikliknynya, a, dadapapat t teterlrlihihat at papada da didiagagraram m mamastster er sesepepertrti i yayangng ditunjukkan pada Gambar 2.4 berikut ini.

(18)

AISI 4340 steel  AISI 4340 steel  S 

S u u = 158, S = 158, S y y = 147 kpsi.= 147 kpsi.

σ  

σ  min min = 20,= 20, σ  σ  max max = 120,= 120, σ  

σ  = 70,= 70, σ  σ  = 50 kpsi.= 50 kpsi.

Gam

Gambarbar. 2.4 . 2.4 DiaDiagragram mastm master baja AISer baja AISI 4340 untuI 4340 untuk menenk menentuktukan an  pengaruh dari tegangan rata-rata pada kelelahan logam.

pengaruh dari tegangan rata-rata pada kelelahan logam.

Un

Untutuk k memelilihahat t pepengngararuh uh tetegagangngan an siksiklilik k (S(SNN) ) teterhrhadadap ap umumurur

le

lelalah h papada da kokondndisisi i R=R=-1 -1 (t(tegeganangagan n sisiklklik ik sasama ma dedengngan an tetegagangnganan amplitudo) dapat dilihat pula pada diagram Haigh berikut ini.

amplitudo) dapat dilihat pula pada diagram Haigh berikut ini.

Gam

(19)

Jika tegangan siklik atau tegangan amplitudo meningkat, maka umur Jika tegangan siklik atau tegangan amplitudo meningkat, maka umur lelah akan semakin menurun, begitu pula dari pengaruh meningkatnya lelah akan semakin menurun, begitu pula dari pengaruh meningkatnya te

tegagangngan an raratata-r-ratata, a, mamaka ka akakan an memenynyebebababkakan n pepenunururunanan n umumurur kelelahan logam.

kelelahan logam.

Tabel 2.1 Persamaan dan koordinat perpotongan pada kuadran ke-1 Tabel 2.1 Persamaan dan koordinat perpotongan pada kuadran ke-1

untuk Goodman dan kriteria kegagalan lainnya. untuk Goodman dan kriteria kegagalan lainnya.

Tabel 2.2 Persamaan dan koordinat perpotongan pada kuadran ke-1 Tabel 2.2 Persamaan dan koordinat perpotongan pada kuadran ke-1

untuk Gerber dan kriteria kegagalan lainnya. untuk Gerber dan kriteria kegagalan lainnya.

(20)

Seper

Seperti ti telah dijelaskatelah dijelaskan n sebelsebelumnyaumnya, , tegantegangan gan ampliamplituda tuda akanakan sa

sangngat at beberprpenengagaruruh h teterhrhadadap ap umumur ur kekelelelalahahan n lologagam. m. PePerkrkiriraaaann kelela

kelelahan han pada pada pembpembebanaebanan n yang yang kompkompleks atau leks atau variavariabel, bel, serinseringkaligkali di

didadasasarkrkan an papada da huhukukum m kekerurusasakakan n nonon n lilininierer (li(linienier r damdamage age rulrule) e)  yang pertama kali

yang pertama kali diajdiajukan oleh ukan oleh PalmPalmgren (1924) gren (1924) dan dikembandan dikembangkangkan oleh Miner (1945) sehingga metoda ini dikenal dengan hukum Miner. oleh Miner (1945) sehingga metoda ini dikenal dengan hukum Miner. Hukum ini tidak selalu sesuai dengan kenyataan, sehingga muncullah Hukum ini tidak selalu sesuai dengan kenyataan, sehingga muncullah ber

berbagbagai ai altalternernatiatif f yanyang g lailain n sepseperterti i teoteori ri kerkerusausakan kan non non linlinier ier (ol(oleheh Col

Collinlins), s), metmetoda oda perhperhituitungangan n siksikluslus (cyc(cycle le councounting) ting)  yaiyaitu tu metmetodaoda perhitungan curah hujan

perhitungan curah hujan rain flow counting rain flow counting  (oleh Downing).(oleh Downing).

Pen

Pengargaruh uh frefrekwekwensi nsi ini ini dapdapat at dildilihaihat t padpada a penpengugujiajian n kelkelelaelahanhan logam dengan frekwensi ± 500÷10.000 siklus/menit, pada interval ini logam dengan frekwensi ± 500÷10.000 siklus/menit, pada interval ini hamp

hampir ir tidatidak k ada ada pengarpengaruhnyuhnya a terhaterhadap dap kekuakekuatan tan lelah lelah matermaterialnialnya.ya. Se

Sebabagagai i cocontntoh oh papada da pepengngujujiaian n kekelelelalahahan n babaja ja dedengngan an frfrekwekwenensisi 20

200÷0÷5.5.00000 0 sisiklklusus/m/menenitit, , titidadak k memenununjnjukukkakan n adadananya ya pepengngararuhuh ter

tersebsebut ut terterhadhadap ap batbatas as lellelahnahnya, ya, tettetapi api penpengujgujian ian padpada a frekfrekwenwensisi 100.00

100.000 0 siklsiklus/us/menitmenit, , maka maka batas lelahnya akan batas lelahnya akan semasemakin kin meninmeningkatgkat (ka

(karenrena a padpada a frekfrekwenwensi si tintinggiggi, , defdeformormasi asi plaplastistis s yanyang g terterjajadi di tidtidakak sebes

sebesar ar pada frekwensi rendah)pada frekwensi rendah). . PengarPengaruh uh frekwenfrekwensi si tersebtersebut ut terjaterjadidi pula pada logam-logam non ferro.

pula pada logam-logam non ferro.

Aw

Awal al retretak ak lellelah ah terjterjadi adi dendengan gan adaadanya nya defdeformormasi asi plaplastistis s mikmikroro se

setetempmpatat, , dedengngan an dedemimikikian an kokompmpososisisi i kikimimia a dadan n ststruruktktur ur mimikrkroo ma

mateteririal al akakan an sasangngat at memempmpenengagaruruhi hi kekekukuatatan an ununtutuk k memenanahahann ter

terjadjadinyinya a defdeformormasi asi plaplastistis s sehsehingingga ga akaakan n sansangat gat berberpenpengargaruh uh pulpulaa te

terhrhadadap ap kekekukuatatan an lelelalahnhnyaya. . PaPararamemeteter-r-papararamemeteter r dadari ri kokondndisisii

2.

2.1.1. PePengngararuhuh TeTegagangnganan AmAmplplititududo,o,

2.

(21)

material yang mempengaruhi kekuatan lelah tersebut yaitu antara lain material yang mempengaruhi kekuatan lelah tersebut yaitu antara lain dijelaskan berikut ini.

dijelaskan berikut ini.

Bu

Buttir ir hahalulus s yayanng g aakakan n mmenenininggkakatktkan an kkekekuauatatan n llululuh uh ddanan ke

kekukuatatan an lelelalah h atatau au akakan an memeniningngkakatktkan an umumur ur lelelalah h lologagam, m, hahanynyaa dap

dapat at terterjajadi di padpada a pempembebbebanaanan n sisikliklik k dendengan gan konkondisdisi i HCF HCF ataatau u LCSLCS ((High Cycle Fatigue High Cycle Fatigue  atauatau Low Cycle Stress/Strain Low Cycle Stress/Strain ), tetapi berdasarkan), tetapi berdasarkan hasil experimen menunjukkan bahwa pada pembebanan siklik dengan hasil experimen menunjukkan bahwa pada pembebanan siklik dengan kon

kondisdisi i sebsebalialiknyknya a yaiyaitu tu LCF LCF ataatau u HCS HCS ((Low Low CycCycle le FatFatiguigue e  atauatau High High  Cyc

Cycle le StStresress/s/StStrain rain )), , tteernrnyyaatta a uukkuuraran n bbuuttiir r ttiiddaak k bbererppenenggaarruuhh terhadap umur lelah.

terhadap umur lelah. Uk

Ukururan an bubutitir, r, papada da sasatu tu sisisi si dadapapat t memeniningngkakatktkan an umumur ur lelelalah,h, te

tetatapi pi didisisisi si lalain in akakan an memeniningngkakatktkan an kekepepekakaan an teterhrhadadap ap tatakikikakann (notch) 

(notch) . . SpeSpesimsimen en yanyang g halhalus us perpermukmukaanaannya nya dan dan memmemilikiliki i strstruktukturur ber

berbutbutir ir halhalus, us, akaakan n menmeningingkatkatkan kan umuumur r lellelah, ah, tettetapi api jikjika a spespesimsimenen te

tersrsebebut ut mememimililiki ki tatakikikakan, n, mamaka ka akakan an beberurumumur r lelebibih h pependndek ek jijikaka berbutir halus.

berbutir halus.

Sebagai patokan kasar, baja memiliki batas lelah sebesar: Sebagai patokan kasar, baja memiliki batas lelah sebesar: S

See = 0,5 S= 0,5 Suu (2.8)(2.8)

Hal ini terlihat pada Gambar. 2.5 dan 2.6 berikut ini: Hal ini terlihat pada Gambar. 2.5 dan 2.6 berikut ini:

2.

2.2.2. PePengngararuhuh UkUkururanan BuButiti

2.

(22)

Gamb

Gambar. 2.5 ar. 2.5 PengaPengaruh kekuatruh kekuatan tarik terhadaan tarik terhadap batas lelah.p batas lelah.

Gamba

Gambar. 2.6 r. 2.6 HubunHubungan agan antara bntara batas leatas lelah (llah (lentur pentur putar) dutar) dengan engan  kekuatan tarik baja.

kekuatan tarik baja. Sed

Sedangangkan kan ununtuk tuk loglogam-am-loglogam am non non ferferro ro (C(Cu, u, Ni, Ni, Mg, Mg, dan dan lailain-ln-lainain)) memiliki batas lelah sebesar:

memiliki batas lelah sebesar: S

See = 0,35 S= 0,35 Suu (2.9)(2.9)

Perbandingan Kekuatan lelah, S

Perbandingan Kekuatan lelah, See dan kekuatan tarik, Sdan kekuatan tarik, Suu disebut rasiodisebut rasio

kel

kelelaelahanhan. . JikJika a padpada a spspesiesimen men terstersebuebut t memmemiliiliki ki taktakikaikan, n, makmaka a rasrasioio kelelahan akan menurun hingga 0,2÷0,3. Dengan demikian, semakin kelelahan akan menurun hingga 0,2÷0,3. Dengan demikian, semakin tinggi kekuatan tarik logam, maka akan semakin tinggi pula kekuatan tinggi kekuatan tarik logam, maka akan semakin tinggi pula kekuatan

(23)

le

lelalahnhnyaya. . KKekekuuatatan an ttarariik k ttererssebebut ut ddapapat at didititinngkgkatatkakan n mmelelalaluuii mekanisme-mekanisme penguatan logam, yaitu antara lain:

mekanisme-mekanisme penguatan logam, yaitu antara lain:

 Penguatan larutan padatPenguatan larutan padat 

 Penguatan fasa ke-2Penguatan fasa ke-2 

 Pengutan presipitasiPengutan presipitasi 

 Penguatan reganganPenguatan regangan 

 Dan lain sebagainyaDan lain sebagainya

Rasio kelelahan dari batas lelah karena pembebanan aksial hasil Rasio kelelahan dari batas lelah karena pembebanan aksial hasil ekspe

eksperimen adalah rimen adalah sebesasebesar r 0,6÷00,6÷0,9 ,9 dan secara dan secara konskonsevatievatif f diestdiestimasiimasi sebesar:

sebesar: S

See (aksial)(aksial) ≈≈ 0,7 S0,7 See ((bbeennddiinngg) ) ((22..1100))

Sed

Sedangangkan kan rasrasio io kelkelelaelahan han hashasil il ekseksperiperimen men dendengan gan uji uji lellelah ah punpuntirtir dan bending atau lentur putar adalah sebesar 0,5÷0,6 dan hubungan dan bending atau lentur putar adalah sebesar 0,5÷0,6 dan hubungan tersebut secara teoritis dituliskan:

tersebut secara teoritis dituliskan: S

See (puntir)(puntir) ≈≈ 0,577 S0,577 See ((bbeennddiinngg) ) ((22..1111))

At

Atomom-a-atotom m asasining g akakan an memenynyebebababkakan n didiststororsi si kikisi si sehsehininggggaa me

mengnghahasisilklkan an memedadan n tetegagangngan an papada da kikisi si krkrisistatal l lologagam m yayang ng akakanan m

meenngghhaammbbaat t gegerraakkaan n ddiissllookkaassi i yyaanng g ppaadda a aakkhhiirrnnyya a aakkaann menin

meningkatkgkatkan an kekuatkekuatan an logam termasuk batas logam termasuk batas lelahnlelahnya, ya, apalapalagi agi jikajika ato

atom m asiasing ng tertersebsebut ut yanyang g larlarut ut padpadat at inintersterstistisi, i, menmenimbimbulkulkanan strain strain  aging 

aging , maka akan lebih meningkatkan batas lelah logam seperti yang, maka akan lebih meningkatkan batas lelah logam seperti yang ditunjukkan pada Gambar. 2.7 berikut ini.

ditunjukkan pada Gambar. 2.7 berikut ini.

2.

(24)

Gamba

Gambar. 2.7 r. 2.7 PengPengaruh unsur paduaruh unsur paduan/atan/atom asing terhadom asing terhadap batas ap batas  lelah.

lelah.

Fa

Fasa sa keke-2 -2 yayang ng kekeraras s akakan an memengnghahalalangngi i gegerarakakan n didislslokokasasii seh

sehingingga ga akaakan n menmeningingkatkatkan kan kekkekuatuatan an loglogam. am. ParParameameter ter fasfasa a ke-ke-22 yang berpen

yang berpengarugaruh h tersebutersebut adalah: t adalah: bentubentuk, ukuran dan k, ukuran dan distrdistribusibusinya.inya. Seb

Sebagaagai i concontoh toh bajbaja a yanyang g memmemiliiliki ki strstruktuktur ur FerFerit-it-PerlPerlit it dendengangan be

bentntuk uk sesemementntit it lalamemelalar r dadan n spsperoeroididalal, , mamaka ka kekekukuatatan an ststatatikiknynyaa rel

relatiatif f samsama a tettetapi api batbatas as lellelahnahnya ya dapdapat at berberbedbeda. a. FaFasa sa ke-ke-2 2 dendengangan be

bentntuk uk lalamemelalar r akakan an mememimililiki ki babatatas s lelelalah h yayang ng relrelatatif if leblebih ih rerendndahah (Ga

(Gambambar. r. 2.82.8), ), hal hal ini ini dikdikaitaitkan kan dendengan gan benbentuk tuk tertersebsebut ut akaakan n leblebihih pe

peka ka teterhrhadadap ap efefek ek tatakikikakan, n, hahal l yayang ng seserurupa pa teterjrjadadi i pupula la papada da fafasasa perlit atau karbida yang kasar, fasa alpha bebas dan austenit sisa.

perlit atau karbida yang kasar, fasa alpha bebas dan austenit sisa.

Gamb

Gambar. 2.8 ar. 2.8 PengarPengaruh bentuuh bentuk karbida terhadk karbida terhadap batas lelahap batas lelah..

Efek atom asing Efek atom asing Strain aging dari Strain aging dari atom asing

atom asing

Logam murni Logam murni

Semen

Sementittit speroisperoidaldal

Sement

Sementitit lamellamelarar

en

(25)

e-Lo

Logagam m yayang ng didikekeraraskskan an atatau au didipeperkrkuauat t memelalalului i memekakaninismsmee pe

pengngererasasan an reregagangnganan, , akakan an memeniningngkakatktkan an kekekukuatatan an ststatatik ik dadann sik

siklikliknyanya, , hal hal ini ini dikdikarearenaknakan an penpenjaljalaran aran retretakaakan n akaakan n menmenjadjadi i leblebihih la

lambmbat at papada da lologagam m yayang ng tetelalah h memengngalalamami i pepengngererasasan an reregagangnganan (Gambar 2.9).

(Gambar 2.9).

Gam

Gambarbar. 2.9 . 2.9 PenPengargaruh penuh pengergerolaolan dinn dingin tgin terherhadaadap kurp kurva va S-S-N bajN baja.a.

St

Struruktktur ur mimikrkro o memerurupapakakan n sasatu tu fafaktktor or didisasampmpining g kokompmpososisisii kimia yang sangat menentukan kekuatan logam, baik kekuatan statik kimia yang sangat menentukan kekuatan logam, baik kekuatan statik maupun sikliknya (Gambar 2.10). Sebagai contoh baja yang memiliki maupun sikliknya (Gambar 2.10). Sebagai contoh baja yang memiliki str

struktuktur ur MarMartentensit sit akaakan n memmemiliiliki ki kekukekuataatan n ststatiatik k yanyang g relarelatif tif tintinggiggi ak

akan an tetetatapi pi kekkekuauatatan n lelelalahnhnya ya rerelatlatif if lelebibih h renrendadah h (k(karearena na bebersrsififatat get

getas) as) dibdibandandingingkan kan bajbaja a dendengan gan strstruktuktur ur MarMartentensit sit temtemper per (ka(karenrenaa ada peristiwa

ada peristiwa strain aging strain aging  pada ujung retakan). Batas lelah baja akanpada ujung retakan). Batas lelah baja akan lebih tinggi lagi jika struktur yang dimilikinya adalah fasa Bainit.

lebih tinggi lagi jika struktur yang dimilikinya adalah fasa Bainit.

2.

2.2.2. PePengngararuhuh PePengngeraerasasa RegReganangaga

2.

(26)

Gamb

Gambar. 2.10 ar. 2.10 PengPengaruh strukaruh struktur mikro terhadtur mikro terhadap rasio kelelahap rasio kelelahan.an.

Ke

Kelelelalahahan n lologagam m memerurupapakakan n susuatatu u fefenonomemena na pepermrmukukaaaan,n, seh

sehingingga ga konkondisdisi i perpermumukaakaann (s(surfurface ace finfinisish) h)  lologagam m akakan an sasangngatat mem

mempenpengargaruhi uhi batbatas as lellelahnahnya. ya. KonKondisi disi perpermukmukaan aan tertersebsebut ut sansangatgat ditentukan oleh perlakuan permukaan seperti:

ditentukan oleh perlakuan permukaan seperti:

 Plating Plating , , didimamana na prprososes es inini i akakan an memengnghahasisilklkan an tetegagangngan an sisisasa

tarik pada permukaan logam. tarik pada permukaan logam.

 Thermal Thermal  (p(proroseses s didiffffususi)i), , sesepepertrti i kakarbrbururisisasasi, i, ninitrtrididinging, , dadann

llaaiinnnnyya a ddaappaat t mmeenniimmbbuullkkaan n tteeggaannggaan n ssiissa a tteekkaan n ppaaddaa permukaan logam.

permukaan logam.

 Mechanical Mechanical , , mmiissaalnlnyyaa sshohot t pepeenenining g , , ddapapat at mmenenghghaasisilklkanan

tegangan sisa tekan pada permukaan logam. tegangan sisa tekan pada permukaan logam. Den

Dengan gan demdemikiikian an proproses ses perperlaklakuan uan perpermukmukaan aan dapdapat at menmenghaghasilsilkankan teg

tegangangan an sissisa a ataataupuupun n ketiketidakdakkonkontintinyuayuan n (ta(takikkik, , filfilletlet, , retaretak) k) padpadaa per

permukmukaan aan loglogam am yanyang g akaakan n sansangat gat memmempenpengargaruhuhi i batbatas as lellelah ah dardarii logam yang bersangkutan (Gambar 2.11 sampai 2.13). Disamping itu logam yang bersangkutan (Gambar 2.11 sampai 2.13). Disamping itu pr

prososes es peperlrlakakuauan n pepermrmukukaaaan n yayang ng dadapapat t memengnghahasisilklkan an kekekakasasararann pe

permrmukukaaaan n tetertrtenentu tu papada da babaja ja akakan an memengnghahasisilklkan an susuatatu u fafaktktoror

2.

(27)

koreksi permukaan dari komponen baja seperti yang ditunjukkan pada koreksi permukaan dari komponen baja seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.14 dan 2.15.

Gambar 2.14 dan 2.15.

Gamb

Gambar. 2.11 ar. 2.11 PengaPengaruh pelapiruh pelapisan chrom terhsan chrom terhadap kurvadap kurva S-N baja a S-N baja  4140.

4140.

Gamb

Gambar. 2.12 ar. 2.12 PengPengaruh pelaparuh pelapisan nikel terhisan nikel terhadap kurvadap kurva S-N baja.a S-N baja.

Gamb

Gambar. 2.13 ar. 2.13 PengaPengaruh shot peeniruh shot peening terhadang terhadap kurva S-N baja lapis p kurva S-N baja lapis  nikel.

(28)

Gamb

Gambar. 2.14 ar. 2.14 FaktoFaktor koreksi kondr koreksi kondisi permukaisi permukaan pada kompoan pada komponen nen  baja.

baja.

Gamb

Gambar. 2.15 ar. 2.15 FaktoFaktor koreksi kekasr koreksi kekasaran permaran permukaaukaan (R n (R AA : root mean : root mean 

square atau AA : Arithmetic Average) dan kekuatan dari komponen  square atau AA : Arithmetic Average) dan kekuatan dari komponen 

baja. baja. Pr

Prososes es elelekektrtropoplalatiting ng ninikekel l atatau au chchrorom m dadapapat t memenynyebaebabkbkanan pe

penunururunanan n kekekukuatatan an lelelalah h hihingngga ga 60 60 % % dadan n sesemamakikin n tebtebal al lalapipisasann akan semakin menurunkan kekuatan lelahnya, hal ini disebabkan oleh akan semakin menurunkan kekuatan lelahnya, hal ini disebabkan oleh kar

karena ena timtimbulbulnya nya tegtegangangan an sissisa a tartarik ik padpada a perpermukmukaan aan loglogam am yanyangg dil

dilapiapis s yanyang g relrelatiatif f cucukup kup tintinggiggi. . SolSolusi usi untuntuk uk menmenghighindandari ri penpengargaruhuh buruk dari proses ini adalah:

(29)

1.

1. DilakDilakukan proses nitriding sebelum proses elektroplukan proses nitriding sebelum proses elektroplatingating.. 2.

2. DilDilakuakukan kan proprosesses shshot ot peepeeninning g  sebesebelulum m atatau au sesetetelalah h prprososeses elektroplating.

elektroplating. 3.

3. DilakDilakukan prosesukan proses stresstress s relievrelieving ing  (baja = 260(baja = 260ooC dan aluminiumC dan aluminium = 121

= 121ooC) setelah proses elektroplating.C) setelah proses elektroplating.

Pr

Prososes es elelektektroroplplatatining g cacadmdmiuium m dadan n seseng ng titidadak k bebegigitu tu beberprpenengagaruruhh terhadap kekuatan lelah, tetapi semua jenis proses elektroplating jika terhadap kekuatan lelah, tetapi semua jenis proses elektroplating jika kur

kurang ang konkontrotrolnylnya a dapdapat at menmenimbimbulkulkan an penpenggggetaetasan san hidhidrogrogen en yanyangg mempengaruhi kekuatan logamnya.

mempengaruhi kekuatan logamnya. Pa

Pada da GaGambmbar ar 2.2.16 16 dadan n 2.2.17 17 diditutunjnjukukkakan n skskemematatis is didiststriribubusisi tegangan sisa pada batang yang dikenai pembebanan lentur

tegangan sisa pada batang yang dikenai pembebanan lentur (bending) (bending)  dan beban aksial tarik.

dan beban aksial tarik.

Gamba

Gambar. 2.16 r. 2.16 TeganTegangan sisa pada batangan sisa pada batang tanpa takikag tanpa takikan yang dikenai n yang dikenai  beban lentur.

beban lentur.

Gamb

Gambar. 2.17 ar. 2.17 TeganTegangan sisa padgan sisa pada batang bertaa batang bertakik yang dikenakik yang dikenai i  beban tarik.

(30)

Be

Berdrdasasararkakan n GaGambmbar ar 2.2.16 16 didiatatas as dadapapat t didijejelalaskskan an kekeadadaaaann teg

tegangangan an (Ga(Gambambar r 2.162.16e) e) padpada a perpermumukaakaan n batbatang ang yanyang g menmengalgalamiami beban lentur (Gambar 2.16d) yaitu sebagai berikut:

beban lentur (Gambar 2.16d) yaitu sebagai berikut: 1.

1. PPadada a titititik1k1, , pperermumukakaaan n bbatatanang g memendndekekatati i ttititik ik llululuuh h ddanan distribusi tegangan linier (Gambar 2.16a).

distribusi tegangan linier (Gambar 2.16a). 2.

2. JiJika ka bebbeban an lenlentur tur menmeningingkat kat hinhingga gga tittitik ik 2, 2, perpermukmukaan aan batbatangang mulai mengalami luluh atau deformasi plastis (Gambar 2.16b). mulai mengalami luluh atau deformasi plastis (Gambar 2.16b). 3.

3. Jika momen menuJika momen menurun hingga titik 3, maka batang akan memilikirun hingga titik 3, maka batang akan memiliki distribusi tegangan sisa (Gambar 2.16c).

distribusi tegangan sisa (Gambar 2.16c).

Contoh lain dari tegangan sisa ini ditunjukkan pada Gambar. 2.17 dari Contoh lain dari tegangan sisa ini ditunjukkan pada Gambar. 2.17 dari bat

batang ang pelpelat at yanyang g menmengalgalami ami bebbeban an tartarik ik siksiklik lik (Ga(Gambambar r 2.12.17d) 7d) dandan dapat dijelaskan sebagai berikut:

dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. P

1. Padada a titititik k 1 1 akakan an memenynyebebababkakan n lulululuh h atatau au dedefoformrmasasi i plplasastitiss pada ujung takikan dari material (Gambar 2.17b) dan jika beban pada ujung takikan dari material (Gambar 2.17b) dan jika beban dih

dihilailangkngkan an (ti(titik tik 2), 2), makmaka a matmaterierial al akaakan n menmendapdapat at tegteganganganan sisa tekan (Gambar 2.17c).

sisa tekan (Gambar 2.17c). 2. Jik

2. Jika a teterjrjadadi i bebebaban n sisiklklik ik (t(tititik ik 3 3 dadan n 4)4), , mamaka ka tetegagangngan an papadada ujung retakan akan mengalami siklik pula (Gambar 2.17e).

ujung retakan akan mengalami siklik pula (Gambar 2.17e).

Met

Metoda oda lailain n ununtuk tuk menmenghghasiasilkalkan n tegtegangangan an sissisa a adaadalah lah dendengangan pe

pembmbereriaian n tetegagangnga a awawal al ((prestressing prestressing  atauatau presetting presetting ) ) yayang ng dadapapatt me

menynyebebababkakan n pepeniningngkakatatan n kekekukuatatan an lelelalah h dadari ri babatatang ng bebertrtakakikik dengan pembebanan aksial seperti ditunjukkan pada Tabel 2.3 berikut dengan pembebanan aksial seperti ditunjukkan pada Tabel 2.3 berikut ini.

ini.

Tabel.

Tabel.2.3 2.3 Batas lelaBatas lelah dari pelat berlubanh dari pelat berlubang dengan pembebg dengan pembebanan anan  aksial.

(31)

Presetting 

Presetting  ini ini umuumumnymnya a ditditeraerapkapkan n padpada a komkomponponen en pegpegas as ululirir dan pegas daun dimana pemberian beban awal ini harus memiliki arah dan pegas daun dimana pemberian beban awal ini harus memiliki arah ya

yang ng sasama ma dedengngan an pepembmbebebananan an kerkerjajanynya.a. Presetting Presetting  dadapapat t pupulala me

menynyebebababkakan n pepenunururunanan n kekekukuatatan an lelelalah h 20÷20÷50 50 % % jijika ka diditerterapapkakann pada pembebanan lentur putar.

pada pembebanan lentur putar. P

Prorosses es ppererllaakkuuaan n pperermmuukkaaaan n sseecacarraa thermal thermal  misalnyamisalnya ka

karbrbururisisining g dadan n ninitrtrididining g akakan an sasangngat at memengngununtutungngkakan n teterhrhadadapap ke

ketatahahananan n lelelalah h sepsepererti ti yayang ng diditutunjnjukukkakan n papada da TaTabebel. l. 2.2.4, 4, hahal l ininii di

dikakarenrenakakan an prprososes es tetersrsebebut ut memenynyebaebabkbkan an pepeniningngkakatatan n kekekukuatatanan permukaan material, dan menyebabkan pula timbulnya tegangan sisa permukaan material, dan menyebabkan pula timbulnya tegangan sisa te

tekakan n papada da pepermrmukukaaaannnnya ya yayang ng didisesebababkbkan an adadananya ya peperurubabahahann vol

volumume. e. DemDemikiikian an halhalnynya a padpada a proproses ses perperlaklakuan uan perpermukmukaanaan flame flame  dan

dan induction hardening induction hardening .. Tabel. 2.4

Tabel. 2.4 PengaPengaruh proses nitruh proses nitriding terhariding terhadap batas lelahdap batas lelah..

Se

Selalanjnjututnynya a prprososes es peperlrlakakuauan n pepermrmukukaaaan n sesecacara ra memekakaniniss mis

misalnalnya ya shoshot t peepeeninning g yanyang g menmenyebyebabkabkan an timtimbulbulnya nya tegteganangan gan sissisaa ttekekaan n ppadada a pepermrmukukaaaan n mamattereriaial, l, aakakan n sasangngaat t mmenengugunntutunngkgkanan kek

kekuatuatan an ataatau u lellelah ah mamateriterialnalnya. ya. Hal Hal ini ini ditditunjunjukkukkan an padpada a GamGambarbar.. 2.18 dan 2.19 berikut ini.

2.18 dan 2.19 berikut ini.

Gamba

Gambar. 2.18 r. 2.18 PengaPengaruh proses shruh proses shot peening terhot peening terhadap kurva S-N dari adap kurva S-N dari  roda gigi yang dikarburisasi.

(32)

Gamb

Gambar. 2.19 ar. 2.19 PengaPengaruh proseruh proses shot peening terhs shot peening terhadap batas lelaadap batas lelah h  dari baja baja kekuatan tinggi.

dari baja baja kekuatan tinggi.

Kelelahan merupakan fenomena permukaan, maka akan sangat Kelelahan merupakan fenomena permukaan, maka akan sangat ditentukan oleh ukuran permukaan. Semakin besar ukuran maka akan ditentukan oleh ukuran permukaan. Semakin besar ukuran maka akan se

semamakikin n bebesasar r pupula la kekemumungngkikinanan n teterjrjadadininya ya pepembmbenentutukakan n awawalal retaknya, sehingga muncul faktor modifikasi batas lelah karena faktor retaknya, sehingga muncul faktor modifikasi batas lelah karena faktor ini yaitu sebagai berikut:

ini yaitu sebagai berikut: C

Csizesize = = 1 1 iikka a dd ≤≤ 8 8 mmm m ((22..1122))

C

Csizesize = = 1,1,18189 9 dd-0,097-0,097   j  jikika a 8 m8 mm < dm < d ≤≤ 22550 0 mmm m ((22..1133))

Pe

Pengngararuh uh ukukururan an inini i beberhrhububunungagan n dendengagan n lalapipisasan n titipipis s pepermrmukukaaaann m

matatereriial al yayanng g teterkrkenena a tetegagangngan an 95 95 % % atatau au lelebbihih. . GaGambmbar ar 2.2.2020 menunjukkan semakin besar ukuran akan semakin besar pula volume menunjukkan semakin besar ukuran akan semakin besar pula volume dari permukaan material yang mengalami tegangannya.

dari permukaan material yang mengalami tegangannya.

Gamb

Gambar. 2.20 ar. 2.20 GradiGradien tegangaen tegangan pada spesimen berun pada spesimen berukuran besakuran besar dan r dan  kecil.

kecil.

2.

(33)

Pengaruh ukuran ini ditunjukkan pada Tabel 2.5 berikut ini: Pengaruh ukuran ini ditunjukkan pada Tabel 2.5 berikut ini:

Tabel

Tabel. 2.5 . 2.5 PengaPengaruh ukuraruh ukuran terhadan terhadap batas lelahp batas lelah..

Be

Bebeberarapa pa babatatang ng babaja ja kekekukuatatan an titingnggi gi akakan an didipepergrgununakakan an sesebabagagaii lem

lembarbaran an pegpegas as daudaun, n, pegpegas as tertersebsebut ut akaakan n bekbekerjerja a dendengan gan konkondisdisii tegangan

tegangan zero to maximum zero to maximum  (R=0) dengan 3 titik pembebanan. Lebar(R=0) dengan 3 titik pembebanan. Lebar batang adalah 1 in dan tebal: 0,145 in.

batang adalah 1 in dan tebal: 0,145 in. Pil

Pilihihlah lah 2 2 konkondisdisi i perlperlakuakuan an terterhadhadap ap batbatang ang dibdibawaawah h ini ini yanyang g akaakann m

memembbererikikan an uumumur r llelelaah h ttak ak bbererhhininggga ga ddenengagan n mmenenggggununakakanan persamaan Goodman sebagai perhitungannya.

persamaan Goodman sebagai perhitungannya. A. Kondisi

A. Kondisi as Heat Treated (Quench+Temper) as Heat Treated (Quench+Temper) ::

 Kekerasan = 48 HRc (Kekerasan = 48 HRc (≈≈ 465 BHN).465 BHN). 

 TeTegagangngan an sisisa sa papada da pepermrmukukaaaan n = = 0 0 ksksi.i. 

 Kekasaran permukaan (AA) = 24Kekasaran permukaan (AA) = 24 μμin.in.

B. Kondisi as Shot Peened: B. Kondisi as Shot Peened:

 Kekerasan = 49 HRc (Kekerasan = 49 HRc (≈≈ 475 BHN).475 BHN). 

 TegTeganangagan n sisisa sa papada da pepermrmukukaaaan n = = -8-80 0 ksksi.i. 

 Kekasaran permukaan (AA) = 125Kekasaran permukaan (AA) = 125 μμin.in.

Kekuatan: Kekuatan: S See = 10= 100 ks0 ksi i (B(BHN > HN > 40400) 0) dadan,n, Co Co toto SoSo 2.2.1:1: Jawab: Jawab:

(34)

S

Suu = 0,= 0,5 BH5 BHN = N = 0,0,5 . 465 5 . 465 = 23= 232 ks2 ksii

Ukuran luas pelat pegas: Ukuran luas pelat pegas: A = w t

A = w t = 1 . = 1 . 0,0,14145 5 = 0= 0,1,145 i45 inn22 maka,maka, Diameter ekuivalennya adalah:

Diameter ekuivalennya adalah: A = Л/4 d

A = Л/4 dekek22 = 0,145= 0,145

d

dekek = 0,43 in = 10= 0,43 in = 10.92 m.92 mm m sehsehininggagga,,

*Faktor modifikasi pengaruh ukuran: *Faktor modifikasi pengaruh ukuran: C

Csizesize = 1,189 d= 1,189 d-0,097-0,097 = 1,189 (10,92)= 1,189 (10,92)-0,097-0,097 = 0,94= 0,94

*

*FFaakkttoor r mmooddiiffiikkaassi i ppeennggaarruuh h pepemmbbeebbaannaan n aaddaallaah h 1 1 kkaarreennaa pembebanan berupa lentur atau

pembebanan berupa lentur atau bending bending .. Ka

Karenrena a kekekakasasararan n pepermrmukukaaaannnnya ya = = 2424 μμinin, , mamaka ka sesesusuai ai dedengnganan Gambar 2.15 dapat diketahui;

Gambar 2.15 dapat diketahui; *Fa

*Faktoktor r modmodifiifikaskasi i penpengargaruh uh kekkekasaasaran ran perpermukmukaan aan yaiyaitu tu sebsebesaesar r == 0,75

0,75 Denga

Dengan n demidemikian kian batas lelah batas lelah setelasetelah h mempmemperhiterhitungkaungkan n faktofaktor-far-faktorktor modifikasinya adalah:

modifikasinya adalah: S

S’ ’ ee=S=See . . CCsizesize . . CCLoadLoad . . CCsurf finishsurf finish=100 . 0,94 . 1 . 0,75= 70,5 ksi=100 . 0,94 . 1 . 0,75= 70,5 ksi

Maka tegangan yang diijinkan bekerja pada pegas tersebut: Maka tegangan yang diijinkan bekerja pada pegas tersebut:

σ

σaa / / SSee ++ σσmm / / SSuu = = 11

Untuk pembebanan

Untuk pembebanan zero to max zero to max  atau R=0 maka,atau R=0 maka,

σ

σaa == σσmm == σσmaxmax / 2 = / 2 = σσ sehingga,sehingga,

σ

σ / / SSee ++ σσ / / SSuu = = 11

σ

σ / 70,5 +/ 70,5 + σσ / / 22332 2 = = 1 1 mmaakkaa,,

σ

σ = 5= 54 k4 ksi si sesehihingnggaga,,

σ

σmaxmax = 108 ksi= 108 ksi

Un

Untutuk k kokondndisisi i A, A, pepegagas s tetersrsebebut ut dadapapat t bebekekerjrja a dedengngan an umumur ur tatakk berhingga dengan siklus tegangan antara 0 ÷ 108 ksi.

berhingga dengan siklus tegangan antara 0 ÷ 108 ksi. (a

(aktuktualnalnya ya adaadalah lah antantara ara 0 0 ÷ ÷ 100 100 ksiksi, , dendengan gan demdemikiikian an perperhithitungunganan diatas memiliki faktor kesalahan: 8 %).

(35)

Kekuatan: Kekuatan: S See = 10= 100 ks0 ksi i (B(BHN > HN > 40400) 0) dadan,n, S Suu = 0,= 0,5 BH5 BHN = N = 0,0,5 . 475 5 . 475 = 23= 238 ks8 ksii Ka

Karenrena a kekekakasasararan n pepermrmukukaaaannnnya ya = = 121255 μμinin, , mamaka ka sesesusuai ai dedengnganan Gambar. 23 dapat diketahui;

Gambar. 23 dapat diketahui; *Fa

*Faktoktor r modmodifiifikaskasi i penpengargaruh uh kekkekasaasaran ran perpermukmukaan aan yaiyaitu tu sebsebesaesar r == 0,58

0,58 Denga

Dengan n demidemikian kian batas lelah batas lelah setelasetelah h mempmemperhiterhitungkaungkan n faktofaktor-far-faktorktor modifikasinya adalah:

modifikasinya adalah: S

S’ ’ ee=S=See . . CCsizesize . . CCLoadLoad . . CCsurf finishsurf finish=100 . 0,94 . 1 . 0,58= 54,5 ksi=100 . 0,94 . 1 . 0,58= 54,5 ksi

Karena pengaruh tegangan sisa dipermukaan sebesar -80 maka: Karena pengaruh tegangan sisa dipermukaan sebesar -80 maka:

σ

σaa / / SSee ++ σσmm / / SSuu = = 1 1 ddaann,,

σ

σaa == σσmm == σσmaxmax / 2 = / 2 = σσ sehingga,sehingga,

σ

σ / / SSee + + {({(σσ-80) / S-80) / Suu} } = = 11

σ

σ / 54,5 + {(/ 54,5 + {(σσ--8080) ) / / 23238} 8} = = 1 1 mmaakaka,,

σ

σ = = 5959,3 ,3 ksksi i sesehihingnggaga,,

σ

σmaxmax = 118,6 ksi= 118,6 ksi

U

Untntuuk k kokodidissi i BB, , pepeggas as ttererssebebuut t ddapapat at bbekekererjja a dedengngan an uummur ur tatakk berhingga dengan siklus tegangan antara 0÷118,6 ksi.

berhingga dengan siklus tegangan antara 0÷118,6 ksi. (a

(aktuktualnalnya ya adaadalah lah antantara ara 0÷10÷140 40 ksiksi, , dendengan gan demdemikiikian an perperhithitungunganan diatas memiliki faktor kesalahan: 15 %).

(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)

Pada

Pada dasadasarnya rnya setiap setiap ketidaketidakkontkkontinyuainyuan n dan dan ketidketidakserakseragamagamanan pada material akan

pada material akan berpenberpengarugaruh h langlangsung terhadap penjalarasung terhadap penjalaran n retakretak le

lelalah h atatau au keketatahahananan n lelelalah h mamateteririalal, , keketitidadakkkkonontitinynyuauan n inini i dadapapatt berupa takikan dari geometri komponen ataupun berupa retakan dan berupa takikan dari geometri komponen ataupun berupa retakan dan rroonngggga a sseebbaaggaai i aakkiibbaat t ssuuaattu u pprroossees s ppeennggeerrjjaaaann. . SSeellaaiin n iittuu ketid

ketidakserakseragamagaman an yang yang berupberupa a ketidketidakmohakmohogenogenan an strukstruktur tur atauataupunpun b

bereruuppa a ssegegrregegaassi i ddaarri i ssuuatatu u pprrososes es ppenenggererjjaaaan n aakkaan n ssaannggaatt berpengaruh pula terhadap ketahanan lelah material.

berpengaruh pula terhadap ketahanan lelah material.

Ha

Hal-l-hahal l yayang ng beberprpenengagaruruh h teterhrhadadap ap keketatahahananan n lelelalah h lologagamm sebagai akibat negatif dari proses pengecoran adalah:

sebagai akibat negatif dari proses pengecoran adalah:

 Segregasi (terutama segregasi makro)Segregasi (terutama segregasi makro) 

 Cacat ronggaCacat rongga 

 PorositasPorositas 

 Retak panasRetak panas 

 Terak, slag atau inklusiTerak, slag atau inklusi 

 Dan lain-lain.Dan lain-lain.

Gamb

Gambar. 2.21 ar. 2.21 CacaCacat-cat-cacat corcat coran.an.

2.

(44)

Lo

Logagam m hahasisil l prprososes es pepembmbenentutukakan n akakan an mememimililiki ki babatatas s lellelahah ya

yang ng lelebibih h titingnggi gi dadari ri bebendnda a cocoraran, n, nanamumun n cacacacat-t-cacacacat t dadari ri susuatatuu pr

prososes es pepembmbenentutukakan n akakan an sasangngat at mermerugugikikan an pupula la teterhrhadadap ap babatatass lelah logam yang dihasilkan. Cacat-cacat tersebut antara lain:

lelah logam yang dihasilkan. Cacat-cacat tersebut antara lain:

 Cacat laps atau seams (berupa lipatan) pada permukaan produkCacat laps atau seams (berupa lipatan) pada permukaan produk

tempa atau roll. tempa atau roll.

 OksOksida ida yanyang g terterjebjebak ak padpada a liplipataatan n di di perpermukmukaan aan proproduduk k temtempapa

atau roll. atau roll.

 Permukaan yang kasar.Permukaan yang kasar. 

 Dan lain-lain.Dan lain-lain.

Pa

Pada da GaGambmbar ar 2.2.2222, , TaTabebel l 2.2.6 6 dadan n GaGambmbar ar 2.2.23 23 diditutunjnjukukkakann pen

pengargaruh uh proproses ses pempembenbentuktukan an terterhadhadap ap ketketahaahanan nan lellelah ah bajbaja, a, dandan p

padada a GaGammbabar r 2.2.24 24 diditutunnjujukkkakan n pupula la ppenengagaruruh h aaninissototrorop p yayangng d

dihihasasililkakan n ddarari i pprorosses es ppemembebenntutukakan n llogogam am sesertrta a GGamambabar r 2.2.2525 memperlihatkan jenis-jenis cacat proses pembentukan.

memperlihatkan jenis-jenis cacat proses pembentukan.

Gamb

Gambar. 2.22 ar. 2.22 PengaPengaruh pengerruh pengerolan dingolan dingin terhadain terhadap kurva p kurva  S-N baja.

S-N baja.

2.

(45)

Tab

Tabel. 2.6 el. 2.6 KekKekuatuatan lelaan lelah pada 10 h pada 10 5 5 siklus dari baut baja AISI 8635 siklus dari baut baja AISI 8635 

Gamb

Gambar. 2.23 ar. 2.23 PengaPengaruh penemruh penempaan terhapaan terhadap batas leladap batas lelah baja.h baja.

Gamb

(46)

Gamb

Gambar. 2.25 ar. 2.25 CacaCacat-ct-cacat prosacat proses tempa dan ekstrues tempa dan ekstrusi.si.

Proses pengelasan melibatkan pencairan dan pembekuan, maka Proses pengelasan melibatkan pencairan dan pembekuan, maka se

segagala la jejeninis s cacacacat-t-cacacacat t cocoraran n dadapapat t teterjrjadadi i dididadaererah ah lologagam m lalas.s. Sed

Sedangangkan kan daedaerah rah terpterpengengaruaruh h panpanasas (H(Heat eat AfAffecfected ted ZonZone) e)  dapatdapat ter

terjadjadi i perperubaubahan han strstruktuktur ur mikmikro ro yanyang g menmenghghasiasilkalkan n fasfasa a getgetas as dandan b

buuttiir r kkaassaarr, , hhaal l iinni i aakkaan n ssaannggaat t mmereruuggiikkaan n kketetahahaannaan n llelelahah samb

sambungan lasan disampinungan lasan disamping g adanyadanya a tegantegangan sisa gan sisa tarik pada tarik pada daeradaerahh tersebut. Pada Gambar 2.26 ditunjukkan jenis-jenis cacat lasan.

tersebut. Pada Gambar 2.26 ditunjukkan jenis-jenis cacat lasan.

2.

(47)

Gamb

Gambar. 2.26 ar. 2.26 CacaCacat-cat-cacat lascat lasan.an.

Kon

Kondisdisi i perpermumukaakaan n loglogam am sansangat gat berberpenpengargaruh uh terterhadhadap ap umuumurr lel

lelahnahnya, ya, perpermumukaakaan n yanyang g kaskasar ar mermerupupakaakan n temtempat pat yanyang g tegteganganganan lo

lokakalnlnya ya titingnggi gi sesehihingngga ga dadapapat t memenjnjadadi i lolokakasi si awawal al reretatak k lelelalah.h. Den

Dengagan n dedemimikikian an prprososes es pepememesisinanan n yayang ng memenenentntukukan an kekekakasasararann p

perermmukukaaaan n llogogam am akakaan n mmenenenenttuukakan n pupulla a teterhrhaadadap p keketatahhanananan lelahnya disamping timbulnya tegangan sisa sebagai akibat deformasi lelahnya disamping timbulnya tegangan sisa sebagai akibat deformasi pl

plasastitis s papada da sasaat at pepembmbenentutukakan n gegeraram m dadalalam m opopererasasi i pepememesisinanann tersebut (Gambar. 2.27), bahkan jika tegangan sisa tarik muncul yang tersebut (Gambar. 2.27), bahkan jika tegangan sisa tarik muncul yang cuk

cukup up besbesar ar sepseperti erti daldalam am proproses ses penpenggeggerinrindaadaan n yanyang g cukcukup up berberat,at, dapat menimbulkan retak rambut (Gambar 2.28).

dapat menimbulkan retak rambut (Gambar 2.28).

Gamb

Gambar. 2.27 ar. 2.27 PengaPengaruh proses pengruh proses penggeringerindaan terhadaan terhadap kurva S-N dap kurva S-N  baja.

baja.

2.

(48)

Gamb

Gambar. 2.28 ar. 2.28 CacaCacat-cat-cacat proses pemecat proses pemesinasinan.n.

Penga

Pengaruh ruh dari proses dari proses perlaperlakuan panas kuan panas yang dapat yang dapat menumenurunkrunkanan kekuatan lelah adalah:

kekuatan lelah adalah:

 Over heating Over heating  yang menyebabkan butir kasar.yang menyebabkan butir kasar. 

 OveOver r heaheatinting g  yayang ng memenynyebebababkakan n pepencncaiairaran n fafasa sa bebertrtititik ik cacairir

rendah. rendah.

 RetakRetak quench quench .. 

 Tegangan sisaTegangan sisa 

 Dekarburisasi (Tabel 2.7).Dekarburisasi (Tabel 2.7). 

 Dan lain-lain.Dan lain-lain.

Tabel. 2.7

Tabel. 2.7 PengaPengaruh dekarbruh dekarburisurisasi terhadaasi terhadap batas lelah.p batas lelah.

2.

(49)

P

Paadda a ttememppereraattuur r ttiinnggggii, , kkeekkuuaattan an llooggaam m aakkaan n mmenenuurruunn seh

sehingingga ga defdeformormasi asi plaplastistis s akaakan n leblebih ih mudmudah ah terjterjadadi i dan dan batbatas as lellelahah men

menjadjadi i tidtidak ak jeljelas as (hi(hilanlang) g) yanyang g disdisebaebabkabkan n oleoleh h karkarena ena penpengargaruhuh mobilitas dislokasi (lihat Gambar 2.29).

mobilitas dislokasi (lihat Gambar 2.29).

Gambar 2.29. Pengaruh temperatur terhadap batas lelah baja. Gambar 2.29. Pengaruh temperatur terhadap batas lelah baja.

Kon

Kondisdisi i linlingkugkungngan an yanyang g korkorosiosif f akaakan n menmenyeryerang ang perpermukmukaanaan logam dan menghasilkan lapisan oksida atau produk korosi. Umumnya logam dan menghasilkan lapisan oksida atau produk korosi. Umumnya oks

oksida ida adaadalah lah sebsebagaagai i laplapis is linlindundung g dan dan dapdapat at menmencegcegah ah kerkerusausakankan ko

kororosi si seselalanjnjututnynya, a, tetetatapi pi pepembmbebebananan an sisiklklik ik dadapapat t menmenyeyebababkbkanan pecah

pecahnya nya lapislapisan an tersebtersebut ut dan dan keruskerusakan korosi akan korosi berikberikutnya sehinggautnya sehingga timbul korosi sumuran yang berfungsi sebagai takikan. Hal itulah yang timbul korosi sumuran yang berfungsi sebagai takikan. Hal itulah yang menyebabkan penurunan kekuatan lelah, pengaruh lingkungan korosif  menyebabkan penurunan kekuatan lelah, pengaruh lingkungan korosif  in

ini i mmenenururuunknkan an kekekkuauatatan n llelelah ah lologgam am hhiningggga a 10 10 % % sserertta a ddapapatat men

menyebyebabkabkan an batbatas as lellelah ah menmenjadjadi i tidtidak ak jeljelas as (hi(hilanlang) g) sepseperterti i yanyangg di

ditutunjnjukukkakan n papada da GaGambmbar ar 2.2.3030, , 2.2.31 31 dadan n TaTabebel l 2.2.8 8 dadan n 2.2.9 9 beberirikukutt ini.

ini.

Room

Room TempeTemperaturratur

High

High TemperTemperatureature (750

(50)

Gamb

Gambar 2.30. ar 2.30. PengaPengaruh lingkruh lingkungan terhungan terhadap kurva S-N bajaadap kurva S-N baja..

Gamb

Gambar 2.31. ar 2.31. PengaPengaruh kekuatruh kekuatan tarik terhadap koroan tarik terhadap korosi-lsi-lelah elah  berbagai jenis baja.

berbagai jenis baja. Tabel

Tabel. 2.8 . 2.8 KekuaKekuatan lelah baja pada beberatan lelah baja pada beberapa kondipa kondisi lingkunsi lingkungan.gan.

Tabel

Gambar

Gambar bar. 1.4  . 1.4  Per Permu mukaa kaan patah lel n patah lelah dari bau ah dari baut  t  aki akibat beb bat beban tari an tarik
Gambar bar. 1.7  . 1.7  Ske Skemat matis taha is tahap retak mik p retak mikro dan mak ro dan makro pada kel ro pada kelela elahan  han  logam.
Gambar Permukaan Patah Lelah dari Porors Baja AISI 1040 steel Gambar Permukaan Patah Lelah dari Porors Baja AISI 1040 steel 
Gambar Permukaan Patahan dari Batang Piston Mesin Forging Gambar Permukaan Patahan dari Batang Piston Mesin Forging 
+7

Referensi

Dokumen terkait

Fitur Trade Renminbi yang dapat dinikmati oleh nasabah adalah sama seperti transaksi trade lainnya yang ditawarkan oleh Bank Mandiri, namun dalam mata uang Renminbi.. Apa saja

bersangkutan kepada Dewan Syariah Nasional. 3) Melaporkan perkembangan produk dan operasional LKS yang diawasinya kepada Kepada Dewan Syariah Nasional sekurang-kurangnya 2 kali dalam

Pejabat pengadaan barang/jasa pada Bagian Umum dan Pengadaan Sekretariat Daerah Kabupaten Musi Banyuasin, berdasarkan Berita Acara Hasil Pengadaan Langsung Nomor

Yang disebut saluran cerna bawah terdiri dari usus halus bagian bawah ( jejunum dan ileum ), usus besar, dan dubur, sehingga bila ada gangguan pada salah satu bagian di atas maka

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan, pendidikan terakhir kepala keluarga, daerah tempat tinggal, dan usia anak sekolah signifikan mempengaruhi pengeluaran rumah

FORM CETAK SK TC FORM CETAK SK TC CETAK SK TC Mulai TC Input Selesai TC Input Tempat Input Periode Input Data TC Nama Cabang Olahraga Display Emas Input Perak Input cari

Unilever yaitu Molto Sekali Bilas, molto sekali bilas dirancang agar hemat energi dalam hal ini air dalam proses penggunaannya, awalnya molto sekali bilas

Selanjutnya untuk mengetahui kontribusi yang diberikan tiap indikator terhadap manajemen karier organisasi dapat dilihat dari nilai loading factor yang