• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan di kelas X Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 1 SMA Islam 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 semester genap di kelas X-MIA I yang beralamat di Jl. Brigjen Sudiarto No. 151 Joyosuran Surakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan selama beberapa bulan yang dimulai pada bulan Februari 2015 hingga bulan Agustus 2015 yang terdiri dari persiapan penelitian, pelaksanaan tindakan, serta analisis data dan pelaporan dengan rincian pada Tabel 3.1 Lampiran 1.

B. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian adalah siswa kelas X MIA 1 SMA Islam 1 Surakarta Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 . Jumlah siswa kelas X MIA 1 pada semester genap Tahun Pelajaran 2014/2015 adalah 22 siswa yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan.

Alasan pemilihan kelas X MIA 1 sebagai tempat penelitian sebagai berikut: a. Sekolah tersebut pada semester ganjil menerapkan kurikulum 2013, namun

karena pertimbangan tertentu pada semester genap kembali ke kurikulum KTSP.

b. Sarana dan prasarana di sekolah tersebut sangat mendukung dalam penelitian ini seperti: Tersedianya perangkat komputer, LCD, dan koneksi internet.

c. Kelas X MIA 1 SMA Islam 1 Surakarta memenuhi persyaratan untuk dijadikan objek penelitian terkait dengan permasalahan yang akan diteliti, yakni masih rendahnya ketrampilan bertanya dan hasil belajar Fisika siswa.

(2)

commit to user 2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah ketrampilan bertanya yang menunjukan kualitas proses belajar Fisika dan hasil belajar Fisika siswa yang menunjukan kualitas hasil belajar siswa kelas X MIA 1 SMA Islam 1 Surakarta pada semester genap Tahun Pelajaran 2014/2015.

C. Data dan Sumber Data

Data yang akan diperoleh berupa ketrampilan bertanya siswa dan hasil belajar siswa. Sumber data penelitian berasal dari siswa, guru, observer dan peneliti. Data yang diperoleh merupakan data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berupa data hasil observasi yang berpedoman pada lembar observasi keterampilan bertanya, afektif dan psikomotor sebelum dan sesudah mendapat materi Listrik Dinamis serta dokumentasi yang menggambarkan kegiatan belajar mengajar di kelas menggunakan model Project Based Learning. Data kuantitatif yang dimaksud adalah penilaian hasil belajar berupa nilai yang diperoleh siswa dari tes kognitif.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: 1. Observasi

Sanafiah Faisal 1990 dalam Sugiyono (2013:310) “mengklasifikasikan observasi menjadi observasi partisipasi, observasi terang-terangan dan tersamar, dan observasi yang tak terstruktur. Selanjutnya Spradley membagi obsrvasi berpartisipasi menjadi empat partisipasi pasif, partisipasi moderat, partisipasi aktif dan partisipasi yang lengkap.” Pada penelitian ini menggunakan jenis observasi tak berstruktur, karena fokus penelitian belum jelas. Fokus observasi akan berkmbang selama kegiatan observasi berlangsung. Selain menggunakan jenis observasi tak berstruktur menggunakan jenis observasi partisipasi pasif, jadi dalam penelitian peneliti datang di tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.

(3)

commit to user

Obserasi/pengamatan memerlukan adanya pedoman pengamatan (lembar observasi) dan instrumen yang dalam penelitian ini telah divalidasi oleh dosen ahli. “Pengamatan sebagai alat pengumpul data ada kecenderungan terpengaruh oleh observer atau pengamat sehingga tidak objektif. Biasanya hal tersebut disebut dengan hallo effects” (Nurul Zuriah, 2006:177) . Pengaruh ini dapat dihindari dengan menggunakan dua atau tiga tipe pengamat yang memiliki latar belakang keilmuan yang sama. Selain itu, untuk memastikan kesamaan dalam cara menilai siswa dilakukan uji validitas observer. Para observer diminta untuk menilai satu siswa. Kemudian data yang diperoleh dari para observer akan dioleh menggunakan uji korelasi menggunakan product

moment. Berdasarkan hasil perhitungan 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih besar dari 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, sehingga dapat disimpulkan ada korelasi antara para observer dalam cara penilaian selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 55.

Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah yang berhubungan dengan kondisi/interaksi belajar-mengajar, tingkah laku, dan interaksi kelompok yang terkait dengan aspek ketrampilan bertanya, afektif, dan psikomotor siswa. Pada saat penelitian dikelas berlangsung, pengumpulan data dilakukan dengan observasi yaitu pengamatan aspek afektif dan psikomotor yang berpedoman pada lembar observasi dan mencatat pertanyaan yang diajukan oleh siswa ketika pembelajaran berlangsung. Pengumpulan data ketrampilan bertanya selama penelitian dengan menerapkan model pembelajaran Project Based Leraning diperoleh melalui observasi. Observasi ketrampilan bertanya diperoleh dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara langsung yang bertujuan untuk mendapatkan data kualitas dan kuantitas pertanyaan siswa. Data kualitas dan kuantitas pertanyaan diperoleh dari pertanyaan siswa yang muncul disetiap sintaks PjBL. Pertanyaan yang muncul disetiap sintaks kemudian dikelompokan berdasarkan pada proses berpikir disemua dimensi pengetahuan.

2. Wawancara

“Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan

(4)

commit to user

yang harus diteliti dan untuk mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam (Sugiyono, 2013:317).” Pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara tak berstruktur.

Wawancara dilakukan diawal dan akhir setiap siklus terhadap siswa dan guru. Wawancara yang dilakukan berpedoman atas dasar hasil dan pengamatan di kelas maupun kajian dokumen. Wawancara diawal siklus dilakukan dengan guru maupun dengan siswa. Wawancara dengan guru diakukan untuk mendapatkan informasi terkait dengan kondisi siswa baik prestasi, semangat belajar siswa, gambaran umum proses pembelajaran dan juga materi yang sedang diajarkan serta keaktifan siswa dalam bertanya. Adapun wawancara dengan siswa diakukan untuk mendapatkan data terkait dengan minat siswa terhadap proses pembelajaran, keaktifan siswa dalam bertanya, pandangan siswa terhadap model pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan harapan siswa terhadap pembelajaran yang diminati.

3. Kajian Dokumen atau Arsip

“Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelangkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif (Sugiyono, 2013:329).”

Kajian dilakukan terhadap berbagai dokumen atau arsip yang ada seperti rencana pembelajaran yang dibuat guru, buku atau materi pelajaran, dan hasil belajar Fisika siswa khususnya pada ranah Kognitif. Selain itu, kajian dokumen berupa foto-foto dan laporan proyek siswa juga digunakan sebagai data pendukung penilaian psikomotor selain dari teknik observasi dan wawancara.

4. Angket

“Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2013: 199).”

Angket diberikan kepada siswa diakhir siklus penelitian dengan tujuan untuk mengetahui kondisi siswa pada ranah afektif, ketrampilan

(5)

commit to user

bertanya, dan balikan terhadap PjBL selama pembelajaran pada materi Listrik Dinamis. Dengan menganalisis informasi yang diperoleh dari angket tersebut, maka dapat diketahui fakta pribadi tentang ketrampilan bertanya, afektif, dan penerapan PjBL dari siswa yang tidak diketahui dari hasil observasi.

Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup. Siswa memberikan jawaban dengan memilih salah satu jawaban yang telah tersedia di dalam angket. Penyusunan angket diawali dengan pembuatan kisi-kisi angket yang berisi variabel dan indikator yang disusun sesuai dengan tujuan penilaian angket. Indikator yang telah disusun kemudian dijadikan sebagai acuan untuk membuat butir-butir yang tertulis dalam angket.

Angket yang digunakan pada penelitian ini disusun berdasarkan skala Likert yaitu dengan menggunakan rentang mulai dari pernyataan sangat positif sampai pernyataan sangat negatif. Alternatif pilihan jawaban yang diberikan adalah sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS) (Depdiknas, 2008: 13). Teknik penilaian angket menggunakan skala Likert disajikan pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2. Teknik Penilaian Angket Pernyataan Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Pernyataan Positif 4 3 2 1 Pernyataan Negatif 1 2 3 4 5. Teknik Tes

Tes disusun dan dilakukan untuk mengukur seberapa jauh hasil yang diperoleh siswa setelah kegiatan pemberi tindakan. Instrumen tes di akhir siklus dan bertujuan untuk mengetahui implikasi dari tindakan yang telah diberikan dalam proses pembelajaran terhadap penguasaan konsep materi dan hasil kemampuan kognitif Fisika siswa pada materi Listrik Dinamis.

(6)

commit to user E. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini, dilakukan dua jenis penilaian, yaitu instrumen penilaian dan isntrumen pembelajaran.

1. Instrumen Penilaian

Instrumen penilaian yang digunakan ada lima macam, meliputi: instrumen penilaian kognitif, afektif, psikomotor, ketrampilan bertanya siswa, dan angket balikan siswa terhadap proses belajar mengajar (PBM).Selanjutnya instrumen penilaian yang telah disusun diuji tingkat validitasnya melalui validitas isi oleh Dosen Pembimbing. Validitas isi digunakan untuk mengetahui kesesuaian instrumen yang disusun dengan tujuan penelitian.

a. Instrumen Penilaian Kognitif

Instrumen penilaian kognitif dalam penelitian ini menggunkaan bentuk tes uraian dengan jumlah soal pada Siklus 1 sebanyak 9 soal dan pada Siklus II terdiri dari 7 soal. Validasi isi untuk ranah penilaian kognitif dilakukan baik pada Siklus I maupun Siklus II yang terdiri dari 6 kriteria yang selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 63 dan 64. Berdasarkan hasil validasi oleh dua Dosen Pembimbing dinyatakan bahwa soal dapat digunakan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 67 dan Lampiran 68. b. Instrumen Penilian Afektif

Intrumen penilaian afektif yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar observasi dan angket. Angket penilaian afektif terdiri dari 32 butir soal. Penyusunan butir-butir observasi dan angket berdasarkan indikator yang telah disusun dan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 17 dan Lampiran 18.

Selanjutnya instrumen penilaian yang telah disusun diuji tingkat validitasnya melalui validitas isi oleh Dosen Pembimbing. Validitas isi digunakan untuk mengetahui kesesuaian instrumen yang disusun dengan tujuan penelitian. Lembar vaidasi isi pada ranah afektif terdiri dari 3 unsur meliputi format, komponen dan bahasa yang selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 65.

(7)

commit to user

1) Dua validator menyatakan bahwa format pedoman observasi yang digunakan memudahkan peneliti dalam observasi.

2) Dua validator menyatakan bahwa tujuan observasi mudah dimengerti. 3) Dua validator menyatakan bahwa rumusan aspek yang diamati sudah

mengarah pada tujuan observasi dan sudah lengkap untuk bisa mendapatkan informasi yang berkaitan dengan proses pembelajaran di kelas.

4) Dua validator menyatakan bahwa bahasa yang digunakan mudah dimengerti dan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 69. c. Instrumen Penilaian Psikomotor

Intrumen penilaian psikomotor merupakan intrumen pengumpulan data untuk mengetahui hasil belajar ranah psikomotor siswa. Data hasil belajar ranah psikomotor dikumpulkan melalui observasi. Lembar pengamatan disusun dalam bentuk ckecklist yang terdiri atas daftar pernyataan yang meliputi kemampuan motorik siswa dalam melakukan kegiatan pembelajaran dan proyek. Lembar pengamatan ini diisi oleh observer dan peneliti yang berpedoman pada indikator penilaian aspek psikomotorik siswa. Lembar penilaian psikomotorik siswa Siklus I dapat dilihat pada Lampiran 29 dan Lampiran 31 sedangkan Lembar penilaian psikomotor Siklus II dapat dilihat pada Lampiran 42 dan Lampiran 44 .

Selanjutnya instrumen penilaian yang telah disusun diuji tingkat validitasnya melalui validitas isi oleh Dosen Pembimbing. Validitas isi digunakan untuk mengetahui kesesuaian instrumen yang disusun dengan tujuan penelitian. Lembar vaidasi isi pada ranah Psikomotor terdiri dari 4 unsur meliputi format, komponen, konstruksi dan bahasa yang selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 66. Berdasarkan hasil validasi oleh dua validator diperoleh hasil bahwa lembar observasi psikomotor layak digunakan tanpa revisi selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 70 dan Lampiran 71.

(8)

commit to user d. Instrumen Penilaian Ketrampilan Bertanya

Instrumen penilaian ketrampilan bertanya siswa merupakan instrumen pengumpulan data untuk mengetahui ketrampilan bertanya siswa. Data hasil ketrampilan bertanya siswa dikumpulkan melalui observasi. Ketrampilan bertanya siswa diukur dari segi kualitas dan kuantitas pertanyaan yang diajukan siswa pada setiap sintaks PjBL. Pertanyaan-pertanyaan tersebut kemudian dikelompokan berdasarkan pada proses berpikir disemua dimensi pengetahuan seperti pada Lampiran 15. Selain menggunakan lember observasi, instrumen penilaian ketrampilan bertanya juga menggunakan angket untuk mengtahui alasan mengapa siswa bertanya ataupun tidak bertanya. Angket yang digunakan diambil jurnal pendidikan Universitas Kelantan Malaysia (2012: 13-22) dengan judul Mengapa Pelajar Takut Bertanya dalam Kuliah dengan tingkat kepercayaan angket sebesar 8385. Angket tersebut terdiri dari 2 bagian yaitu faktor dalaman dan faktor luaran. Setiap faktor mengkaji 3 bagian yaitu kognitif, sikap dan faktor dari lingkungan. Angket terdiri dari 26 soal selengkapnya dapat dilihat dalam Lampiran 14.

e. Angket Balikan Siswa Terhadap Pembelajaran

Angket ini diberikan untuk mengetahui tanggapan dan respon siswa terhadap model pembelajaran PjBL yang diterapkan di kelas dengan indikator kesenangan, kesesuaian, harapan, dan efektivitas. Angket ini terdiri dari 12 butir soal dan diisi oleh siswa secara langsung setelah seluruh proses belajar selesai dilaksanakan di dalam kelas. Angket balikan terhadap PBM selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 56.

2. Instrumen Pembelajaran

Instrumen pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini meliputi: a. Silabus

Berisi tentang rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran tertentu yang mencakup Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, materi pokok pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian

(9)

commit to user

kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 8.

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pembelajaran ini berisi tentang rincian kegiatan pembelajaran yang lebih rinci. Pembuatan RPP ini disusun dengan tujuan agar dalam pelaksanaan pembelajaran di lapangan dapat berjalan dan terstruktur dengan baik.

c. Lembar Kerja Siswa

LKS disusun dengan tujuan sebagai alat bantu siswa dan mengukur hasil kerja kelompok dalam kegiatan pembelajaran. LKS yang digunakan dalam penelitian terdiri dari LKS untuk praktikum dan LKS proyek. LKS untuk praktikum terdiri dari 2 LKS yaitu LKS praktikum Hukum Ohm dan LKS praktikum faktor-faktor yang mempengaruhi hambatan kawat penghantar dapat dilihat pada Lampiran 11 dan Lampiran 12 . Sedangkan LKS proyek terdiri dari 2 LKS yaitu LKS proyek 1 dan proyek 2 yang selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 12 dan Lampiran 38.

F. Validitas Data

Suatu informasi yang akan dijadikan data penelitian perlu diperiksa validitasnya oleh ahli sehingga data tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dijadikan sebagai dasar yang kuat dalam menarik kesimpulan. Data yang telah berhasil diperoleh, dikumpulkan dan dicatat dalam pelaksanaan harus diusahakan kemantapan dan kebenarannya

Validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono, 2013 :117). Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. “Pada penelitian kualitatif meliputi uji credibility (kredibilitas), transferability (keteralihan), dependability, dan

(10)

commit to user

Gambar 3.1 Uji Keabsahan Data (Sugiyono, 2013: 367)

Berdasarkan Gambar 3.1 di atas, dapat dijelaskan uji keabsahan data sebagai berikut:

1. Uji Kredibilitas

Sugiyono (2013:368) menyatakan bahwa uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjang pengamatan, peningkatan ketekunan, triangulasi, diskusi dengan teman, analisis kasus negatif, menggunakan bahan referensi, dan mengadakan member check.

Pada penelitian ini uji kredibilitas yang digunakan adalah dengan menggunakan triangulasi data. Pada penelitian triangulasi diterapkan dengan jalan membandingkan data hasil observasi, wawancara dan data hasil angket atau dokumen. Data dari sumber tersebut tidak bisa dirata-ratakan seperti dalam penelitian kuantitatif, tetapi dideskripsikan, dikategorisasikan, mana pandangan yang sama, yang berbeda, dan mana spesifik dari tiga sumber data tersebut. Data yang telah dianalisis oleh peneliti sehingga menghasilkan suatu kesimpulan selanjutnya dimintakan kesepakatan (member check) dengan tiga

Uji keabsahan data Uji dependability Uji kredibilitas

(11)

commit to user

sumber data tersebut. Skema pemeriksaan validitas data yang digunakan pada penelitian ini disajikan dalam Gambar 3.2

.

Gambar 3.2. Skema Pemeriksaan Validitas Data (Sumber: Moleong, 2013: 330)

2. Pengujian Depenability

Dalam penelitian kualitatif, uji depenability dan confirmability dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian. Caranya dilakukan oleh auditor yang independen, atau pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian. Hasil observasi, wawancara, kajian dokumen yang diperoleh selama proses pembelajaran, serta surat balikan dari sekolah tempat dilaksanakan penelitian sebagai bukti bahwa proses penelitian benar-benar dilaksanakan.

3. Uji Confirmability (Obyektivitas)

Uji confirmability mirip dengan uji dependability, sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan. Menguji confirmability berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar confirmability. Dalam penelitian, jangan sampai proses tidak ada tetapi hasilnya ada.

Menguji confirmability atau melakukan konfirmasi ulang atas hasil penelitian, bisa dilakukan bersamaan dengan dependability dimana data bisa dilihat, diuji juga dikaitkan dengan prosesnya (Sugiyono, 2013 : 277).

Data Tes/Angket/ Dokumen Observasi Wawancara Sumber Data

(12)

commit to user G. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dimulai sejak awal sampai berakhirnya pengumpulan data. Hal ini penting karena dapat membantu dalam mengembangkan penjelasan dari kejadian atau situasi yang berlangsung di dalam kelas yang diteliti. Teknik analisis kualitatif mengacu pada model analisis Miles dan Huberman (1995: 16-19) yang dilakukan dalam tiga komponen, yaitu 1) reduksi data; 2) penyajian data; dan 3) penarikan kesimpulan dan verifikasi. Aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.

1. Reduksi data

Mereduksi data berarti merangkum , memilih hal-hal yang pokok, dan memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. . Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. 2. Penyajian Data

Melalui penyajian data, maka data dapat terorganisir, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan mudah dipahami. Menurut Milles dan Huberman dalam Sugiyono (2013 : 341) “yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Selanjutnya, disarankan dalam melakukan penyajian data selain dengan tekks naratif , juga dapat berupa grafik matrik, network atau chart.”

Analisis data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah dengan teknik analisis deskriptif kualitatif. Analisis data kualitatif memanfaatkan presentase hanya sebagai langkah awal dari keseluruhan proses analisis. Menurut Arikunto (2010) Analisis data dengan deskriptif kualitatif adalah dengan memberikan predikat kepada variabel yang diteliti sesuai kondisi sebenarnya.

3. Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi

Penarikan kesimpulan merupakan upaya pencarian makna data, mencatat keteraturan dan penggolongan data. Data hasil belajar dan

(13)

commit to user

ketrampilan bertanya yang disajikan kemudian diverifikasi dan dilakukan penarikan kesimpulan. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat . tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten, maka kesimpuan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang krdibel.

Model analisis data yang digunakan adalah model interaktif yang disajikan dalam Gambar 3.3.

Analisis kuantitatif dari data yang telah berhasil diperoleh dari hasil observasi pada setiap siklus dalam pelaksanaan tindakan kelas dianalisis secara diskriptif dengan menggunakan teknik presentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam proses pembelajaran. Kegiatan analisis tersebut meliputi: 1. Ketrampilan bertanya siswa pada setiap pertemuan pelaksanaan siklus 2. Ranah afektif atau sikap siswa pada setiap pertemuan pelaksanaan siklus 3. Ranah psikomotor siswa pada setiap pertemuan pelaksanaan siklus 4. Hasil tes kemampuan kognitif Fisika siswa di akhir tiap sikus

H. Indikator Kinerja Penelitian

Penelitian ini dikatakan berhasil apabila target yang telah direncanakan pada penelitian ini tercapai. Target penelitian tersebut disusun oleh peneliti dan guru dengan memperhatiakan kondisi awal kelas yang dijadikan subjek penelitian.

Pengumpulan data

Reduksi data

Kesimpulan dan verifikasi

Sajian data

Gambar 3.3 Skema Analisis Data (Sumber: Miles dan huberman, 1995: 20)

(14)

commit to user

Indikator capaian ketrampilan bertanya dapat diamati melalui pertanyaan yang muncul disetiap sintaks PjBL. Peningkatan ketrampilan bertanya yang muncul disetiap sintaks didasarkan pada kuantitas dan kualitas pertanyaan yang dikelompokkan berdasarkan dimensi pengetahuan yang mencakup semua proses berfikir sebagai indikator ketrampilan bertanya yang dapat dilihat pada Tabel 3.3. Jumlah skor tiap indikator dikegiatan pra-siklus adalah 0 % sebagai based line.

Capaian target penelitian berupa peningkatan kualitas dan kuantitas pertanyaan siswa mengajukan pertanyaan. Kualitas pertanyaan dihitung dari jenis pertanyaan yang diajuakan siswa dibagi dengan jumlah jenis pertanyaan yang diharapkan dikali 100 %. Kuantitas siswa yang mengajukan pertanyaan dihitung dari jumlah siswa yang mengajukan pertanyaan dibagi dengan jumlah total siswa di dalam kelas dikali 100 %. Indikator keberhasilan kuantitas pertanyaan siswa yaitu 75 % siswa aktif bertanya. Indikator keberhasilan penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Indikator Keberhasilan Kualitas Ketrampilan Bertanya Siswa

P

rose

s B

erpikir

Dimensi Pengetahuan Skor

(%) Faktual Konseptual Prosedural

Istilah pengetahuan, seperti kosa kata dan simbol yang detail dan spesifik Pengklasifikasia n, prinsip dan kesimpulan, teori, model, dan struktur fenomena atau permasalahan Prosedur kegiatan, metode penyelidikan, dan kriteria menggunkaan ketrampilan, alogaritma, teknik, dan metode B ase Line Ta rge t C1 0 A C2 0 B C3 0 C C4 0 D C5 0 E Jumlah Skor 0 60 %

(15)

commit to user Tabel 3.4 Indikator Keberhasilan Hasil Belajar Siswa

Aspek Target Cara Mengukur

Afektif

Setidaknya sejumlah 30 % siswa memperoleh kriteria

sangat baik dan 70 % kriteria baik.

Persentase afektif siswa = siswa berkriteria baik dan sangat baik

jumlah total siswa × 100 %

Kognitif (KKM = 70)

Setidaknya sejumlah 60 % dari total siswa

memperoleh ketuntasan.

Persentase ketuntasan siswa = jumlah siswa tuntas

jumlah total siswa × 100 %

Psikomotor

Setidaknya sejumlah 75 % dari total siswa

memperoleh ketuntasan.

Persentase psikomotor siswa = jumlah siswa tuntas

jumlah total siswa × 100 %

I. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan tahap-tahap yang ditempuh dalam penelitian dari awal sampai akhir secara urut. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam suatu siklus yeng terdiri dari, a. perencanaan tindakan, b. tindakan, c. observasi dan evaluasi dan d. refleksi. Apabila sudah dilaksanakan satu siklus tetapi belum menunjukan tanda-tanda perubahan ke arah perbaikan atau telah ada perbaikan namun belum mencapai target, maka kegiatan penelitian dilanjutkan pada siklus kedua dan seterusnya sehingga dapat memperoleh hasil sesuai indikator. Sebelum siklus dilaksnakan terlebih dahulu dilaksanakan persiapan. Langkah-langkah operasional penelitian tiap siklus adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan

Perencanaan dilakukan berdasarkan hasil identifikasi masalah dari kegiatan observasi yang telah dilakukan pada 2 Maret 2015, alternatif pemecahaan masalah yang diajukan adalah dengan menerapkan model pembelajaran Project Based Leraning untuk meningkatkan ketrampilan bertanya (Posing Question) dan hasil belajar Fisika siswa dalam pembelajaran Fisika pada materi Listrik Dinamis. Termasuk dalam tahap ini juga menentukan target ketercapaian ketrampilan bertanya dan hasil belajar Fisika

(16)

commit to user

siswa. Guru ikut dalam memberi saran dan masukan dalam menentukan target ketercapaian.

Pada tahap perencanaan dilakukan penyusunan skenario pembelajaran penerapan model pembelajaran Project Based Leraning, termasuk penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), instrumen yang digunakan dalam penelitian seperti lembar observasi dan alat perekam misalnya handycam untuk dokumentasi. Instrumen penelitian meliputi RPP, LKS. lembar observasi yang meliputi ketrampilan bertaya, afektif, psikomotor dan lembar observasi keterlaksanaan sintaks .

2. Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan/tindakan dilakukan mulai tanggal 20 April 2015. Kegiatan yang dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas ini antara lain: a. Pelaksanaan pembelajaran sesuai langkah-langkah yang telah disusun dalam

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dirangkum dalam sintak pembelajaran.

b. Pemantauan proses pembelajaran melalui observasi langsung pada setiap pertemuan dengan dua observer lainnya.

c. Pelaksanaan evaluasi untuk mengukur hasil belajar siswa di akhir siklus. d. Modifikasi berupa perbaikan atau penyempurnaan alternatif strategi-strategi

dan tindakan apabila proses dan hasil belajar masih kurang memuaskan. 3. Observasi dan Evaluasi

Observasi untuk memperoleh data kuantitas, kualitas pertanyaan , afektif dan psikomotor siswa yang dilakukan selama berlangsungnya proses pembelajaran. Observasi berupa kegiatan pemantauan, pencatatan serta pendokumentasian aspek-aspek yang diamati dan seluruh kegiatan selama pelaksanaan pembelajaran.

Langkah-langkah evaluasi yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a) Pembuatan instrumen evaluasi.

b) Pelaksanaan evaluasi setelah proses pembelajaran selesai. c) Pelaksanaan analisis hasil evaluasi.

(17)

commit to user d) Penyusunan kriteria keberhasilan tindakan.

e) Pemberian kuesioner siswa untuk mengetahui apresiasi, kendala maupun manfaat pembelajaran yang belum bisa terukur dengan menggunakan lembar observasi.

f) Pelaksanaan wawancara kepada siswa dalam kelompok. 4. Refleksi

Tahap refleksi dilakuakan analisis proses dan dampak dari pelaksanaan tindakan yang sebelumnya telah dilakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Menganalisis tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran pada lembar angket.

b. Menganalisis hasil pengamatan oleh observer. Apabila hasil pengamatan menunjukkan bahwa jumlah siswa meningkat pada tiap indikator, maka model pembelajaran yang telah dilaksanakan, dinyatakan dapat meningkatkan ketrampilan bertanya dan hasil belajar Fisika siswa.

c. Menganalisis hasil tes kognitif siswa. Apabila hasil tes menunjukkan peningkatan sesuai indikator ketercapaian, maka model pembelajaran yang dilaksanakan dinyatakan dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa.

Berdasarkan hasil refleksi, diambil kesepakatan untuk menentukan tindakan perbaikan kekurangan atau kelemahan yang terjadi akibat tindakan yang telah dilakukan. Adapun kesepakatan tersebut digunakan pada pelaksanaan tindakan berikutnya. Prosedur jalannya penelitian tindakan kelas tiap siklus dapat dilihat pada Gambar 3.4.

(18)

commit to user

Gambar 3.4 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

(Kemmis & Mc. Taggart dalam Hopkins, 2011: 60) Siklus berikutnya

Siklus I

Siklus ke n

Target belum tercapai Perencanaan (planning) Target tercapai Perencanaan (planning) Tindakan (Acting) Observasi (Observing) Refleksi (Reflecting) Tindakan (Acting) Observasi (Observing) Refleksi (Reflecting)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini berbeda hasil dengan penelitian yang dilakukan oleh Astuti (2013) yaitu tidak terdapat pengaruh faktor usia terhadap kadar asam urat, seseorang

Supriyatno (2010:10), menjelaskan tentang pengertian java sebagai berikut : Java merupakan bahasa pemrograman berorientasi objek yang dapat berjalan pada platform yang

Hasil yang diperoleh pada titrasi asam kuat dan basa kuat dari ekstrak bunga bogenvil menunjukkan perubahan warna dari tak berwarna menjadi kuning, sedangkan

Alle 13-vuotiaista psyki- atrian avo- tai osastohoidossa olleista lapsista noin joka kuudes (9 %) ja 13–17-vuotiaista 17 % oli myös sijoitettuna vuoden aikana, mutta kodin

(1) Setiap Perpindahan Penduduk Warga Negara Indonesia sebagaimana pada Pasal 31 ayat (1) dicatat dalam buku Induk Penduduk dan buku mutasi Penduduk serta

Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis matematis antara siswa yang diajarkan dengan pembelajaran berbasis masalah

Tahapan tersebut dapat dilakukan dengan menerapkan salah satu metode pendekatan yang juga dapat digunakan untuk sistem pengenalan pola karakter dengan menggunakan metode

Adapun populasi dan sampel penelitian ini yaitu: Santri, Pembina, dan direktur Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Gombara Sulawesi Selatan Adapun hasil