• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proposal Pembangunan Madrasah Diniyah Takmiliyah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Proposal Pembangunan Madrasah Diniyah Takmiliyah"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL

YAYASAN AZ-ZAUZA

PEMBANGUNAN MADRASAH DINIYAH TAKMILIYAH

(MDT)

YAYASAN AZ-ZAUZA

Kp. WANGUNSARI RT. 005/RW. 009

DESA SETIAWARAS KECAMATAN CIBALONG

(2)

YAYASAN AZ-ZAUZA

Kp. Wangunsari RT. 005/RW. 009 Desa Setiawaras Kecamatan Cibalong Kabupaten Tasikmalaya

Nomor : 04/Y AZ/IX/2015 Lamp. : 1 bundel proposal Perihal : Permohonan bantuan

Kepada :

Yth. Bupati Tasikmalaya Di Tasikmalaya

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Teriring salam dan do’a kami sampikan semoga Bapak senantiasa berada dalam lindungan Allah SWT., dan dapat menjalankan amanah dengan sukses. Amiin.

Selanjutnya, dalam upaya pemberdayaan masyarakat khususnya masyarakat pedesaan, dengan notabene masyarakat yang banyak tertinggal dengan pesatnya perubahan teknologi dan ilmu pengetahuan, sehingga terjadi kesenjangan kehidupan. Hal ini semakin diperburuk dengan ditelannya mentah-mentah pengaruh dari perubahan tersebut (westernisasi dan modernisasi), yang pada akhirnya mengubah struktur budaya dan pola hidup masyarakat. Hilangnya nilai-nilai luhur budaya dan agama semakin memperburuk kehidupan masyarakat dewasa ini. Kami yang merupakan bagian dari masyarakat tersebut merasa prihatin dan berkeinginan untuk mengembalikan nilai-nilai agama dan budaya menjadi suatu pegangan dalam kehidupan. Selain itu, guna ikut berperan aktif menyukseskan program pemerintah dalam pembangunan karakter bangsa melalui program pendidikan berkelanjutan

Sebagai bahan pertimbangan bersama ini kami sampaikan proposal permohonan bantuan pengembangan Ayam Petelur. Adapun dana pembangunan yang dibutuhkan sebesar Rp. 300.800.000,- (tiga ratus juta delapan ratus ribu rupiah) dengan rincian terlampir.

(3)

Demikian permohonan ini kami ajukan. Besar harapankan kita, cita-cita luhur bangsa ini bisa teraih. Amiin. Atas perhatian dan bantuan Bapak, kami haturkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Tasikmalaya, 12 Mei 2014 Diketahui, Ketua Yayasan Erik Risdiwono, ST Sekretaris Yayasan Eris Risdiwana Ketua MUI Desa Setiawaras A. Muhyi

Kepala Desa Setiawaras

Dadih Iskandar

(4)

PROPOSAL PROGRAM INDUK PENGEMBANGAN

YAYASAN AZ-ZAUZA

A. Latar belakang

“Memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”. Penggalan kalimat tersebut merupakan amanat pembukaan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang mengisyaratkan bahwa tugas pemerintah sebagai pelaksana dan pengelola negara adalah melayani, memberi dan menciptakan kehidupan yang adil sejahtera bagi rakyatnya.

Perubahan yang terjadi di bumi ini secara global telah membawa berbagai perubahan dalam segala aspek kehidupan manusia. Perubahan demi perubahan begitu capat terjadi, sehingga menimbulkan berbagai ketidakseimbangan di belahan bumi ini. Perubahan tersebut merupakan imbas dari terlalu dominannya pengaruh ideologi, politik, sosial dan budaya dari negera-negara maju. Perubahan-perubahan ini didukung oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu menakjubkan. Hal ini mengakibatkan negara-negara berkembang berada pada posisi yang lemah dan tidak berdaya karena ketertinggalannya, dan ini menyebabkan negara-negara berkembang menjadi ajang perebutan pengaruh dan kepentingan dari negara-negara maju. Dengan denikian, negara-negara maju banyak mempengaruhi dan mendominasi pertumbuhan negara-negara berkembang dalam segala aspek kehidupan. Pengaruh yang masuk tersebut telah membawa perubahan struktur budaya dan pola kehidupan masyarakat diberbagai lapisan.

Konsekwensi logis dari hal tersebut di atas adalah terjadinya eksploitasi sumber daya, baik itu sumber daya alam maupun sumber daya manusia dari negara-negara berkembang tersebut demi kepentingan negara-negara maju dan kaya. Eksploitasi tersebut mau tidak mau, suka atau tidak suka pasti akan terjadi, hal ini adalah suatu permasalahan yang tidak dapat dihindari, sehingga pada akhirnya melahirkan kemiskinan di negara-negara berkembang.

Kondisi tersebut di atas tidak jauh berbeda atau bahkan mungkin sama dengan yang terjadi di bangsa ini. Indonesia yang tengah berupaya membangun bangsanya di

(5)

segala aspek kehidupan dalam upaya perwujudan amanat pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, tentu tidak bisa melepaskan diri begitu saja dari negara-negara maju dan kaya, karena bagaimana pun negara berkembang membutuhkan bantuan dan donor dari negara-negara yang sudah mapan. Dengan demikian, mau tidak mau Indonesia sebagai negara-negara berkembang sedikit besarnya terkena imbas dari negara-negara mapan tersebut. Imbas tersebut telah mempengaruhi struktur budaya dan gaya hidup masyarakatnya di semua lapisan. Kemiskinan dan keterbelakangan dalam segala bidang menjadi ciri kehidupan masyarakatnya. Tawuran antar pelajar sampai penyalahgunaan kekuasaan menjadi pemadangan yang sering kita saksikan, permasalahan pendidikan, sosial ekonomi, politik, dan budaya seolah-olah tak kunjung reda mendera bangsa ini. Ditambah dengan kondisi geografis Indonesia yang merupakan negara kepulauan, menjadi ancaman untuk integrasi bangsa ini.

Berangkat dari kenyataan tersebut di atas, dan sebagai bentuk kesadaran untuk berkiprah mengabdikan diri kepada msayarakat, bangsa, dan negara yang dilandasi oleh kristalisasi nilai dari suatu majelis taklim, Yayasan Az-Zauzan, yang merupakan wadah partisipasi proaktif di tengah masyarakat, dengan fungsi sebagai fasilitator dan mediator bagi semua pihak dalam membangun kejayaan bangsa, dan yayasan sebagai patner pemerintah dalam upaya perwujudan kesejahteraan sosial, berusaha memberdayakan segenap potensi yang ada untuk mencapai apa yang kami harapkan dan kami cita-citakan. Upaya-upaya yang menjadi garapan dalam meningkatkan kesejahteraan sosial tersebut yang menjadi prioritas adalah melalui pemberdayaan sosial ekonomi, keagamaan dan pendidikan serta kemanusiaan.

B. Dasar hukum

1. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 27 ayat 2. “Tiap-tiap warga negara berhak atas

penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”.

2. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat 2. “Tiap-tiap warga negara berhak

mendapat pendidikan”.

3. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 34 ayat 2. “Fakir miskin dan anak terlantar

dipelihara oleh negara”.

4. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1974 tentang Ketentuan-ketentuan Kesejahteraan

Sosial.

(6)

6. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom.

7. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 053/U/2001 tanggal 19 April 2001 tentang Pedoman Standar Pelayanan Minimal Bidang Penyelenggaraan Pendidikan Dasar dan Menengah.

C. Maksud dan tujuan kegiatan

Membantu pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan bangsa dengan membentuk dan mewujudkan sumber daya manusia yang percaya diri, terampil dan berkarya nyata dengan dilandasi nilai-nilai agama, dalam upaya menciptakan karakter bangsa demi terwujudnya kejayaan Indonesia.

D. Program kegiatan

Untuk mewujudkan maksud dan tujuan di atas, kami membina masyarakat dari sektor pendidikan, sosial ekonomi, kemanusiaan, dan keagamaan melalui bentuk kegiatan: 1. Pendidikan : - mendirikan lembaga pendidikan formal, informal

maupun non formal:

- memberikan layanan pelatihan dan pengkaderan; 2. Sosial ekonomi : - mensejahterakan anak-anak yatim dan jompo;

- pembinaan ekonomi dan pelatihan wirausaha;

3. Keagamaam : - mendirikan sekolah agama madrasah takmiliyah, TKA/TPA, PAUD dan sejenisnya;

- Memberikan pelayanan pembinaan pada majlis taklim; 4. Kemanusiaan : - penghimpunan dana dan penyaluran untuk menyantuni

fakir miskin dan sejenisnya;

E. Permasalahan yang dihadapi

Dalam melaksanakan program-program tersebut di atas, banyak kendala-kendala yang menjadi permasalahan sehingga menghambat jalannya kegiatan tersebut. Adapun permasalahan tersebut antara lain:

1. Terbatasnya sarana dan prasarana;

2. Belum optimalnya penyantunan dan pemberdayaan anak terlantar, yatim piatu, lansia dan fakir miskin;

(7)

3. Belum optimalnya pemerataan memperoleh pendidikan yang layak; 4. Belum terpenuhinya gizi;

5. Terbatasnya tenaga profesional

6. Belum terlatihnya tenaga-tenaga yang ada;

F. Rencana pemecahan masalah

Guna mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut di atas, Yayasan Az-Zauza merencanakan pemecahan masalah sebagai berikut:

1. Bidang sosial ekonomi

a. Penyantunan anak yatim piatu terlantar dalam panti dan luar panti untuk biaya permakanan dan biaya pendidikan;

b. Pemberdayaan jompo melalui kelompok binaan usaha bersama; c. Pemberdayaan keluarga miskin/pra sejahtera melalui KUBe;

d. Pembinaan manajeman dan wirausaha pada setiap kelompok binaan; 2. Bidang pendidikan dan keagamaan

a. Pendidikan Formal

1) Pelatihan guru dan personil;

2) Pembinaan siswa melalui kegiatan Ekstra Kulikuler dan Pengembangan Diri melalui pembentukan teologi karakter;

3) Pembenahan administrasi sekolah, guru dan personil; 4) Pembebasan tanah;

5) Pembangunan ruang kelas dan ruang guru sebanyak 7 ruang;

6) Pembinaan menajerial terhadap pesantren-pesantern dan majlis taklim; b. Pendidikan non Formal melalui program life skills.

G. Tahapan pelaksanaan program pengembangan

Demi tercapainya program yang tepat guna, efisien, dan efektif dalam pelaksanaannya, maka berdasarkan rencana pemecahan masalah tersebut di atas, disusun suatu tahapan pencapaian program sehingga memudahkan dalam pengevaliasiannya. 1. Tahap I (Persiapan)

Tahap ini difokuskan pada persiapan pembangunan sarana prasarana (fisik dan moril) pendidikan dan pelatihan, dengan tujuan teridentifikasinya potensi kekuatan untuk

(8)

berkembang, peluang, dan tantangan yang menjadi kendala pengembangan. Tahap ini antar lain terdiri dari:

a. Sosialisasi program yayasan. Melibatkan institusi pemerintah tingkat RT, RW, Desa, dan Kecamatan, serta Dinas/Institusi terkait lainnya;

b. Koordinasi dengan stakeholder, dan menjalin kerjasama dengan dinas terkait, pemerintah desa/kecamatan dll;

c. Identifikasi potensi lokal baik untuk pembelajaran maupun pengembangan usaha ekonomi setempat (lokal) dan aspek-aspek yang penting dalam penyelenggaraan program. Untuk mendukung kegiatan tersebut, disiapkan perangkatnya termasuk petugas yang telah diberikan orientasi;

d. Pengolahan data hasil identifikasi, dan pemataannya dalam pelaksanaan program; 2. Tahap II (Pelaksanaan)

Tahap ini merupakan tahapan tindak lanjut dari tahap persiapan, dengan tujuan terbentuknya suatu lembaga pendidikan yang profesional, refresentatif, dan kompetitif sesuai standar isi pendidikan dengan tetap mampu melayani semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali. Tahapan ini meliputi:

a. Pembangunan sarana prasarana fisik pendidikan dan pelatihan pada lahan yang sudah tersedia;

b. Pembebasan lahan untuk pengembangan sentral pendidikan dan aktivitas yayasan lainnya;

c. Pendirian lembaga pendidikan kajian teknologi qur’an (tahap awal PAUD) dan pola pembelajaran sekolah formal;

d. Pelaksanaan pembelajaran bagi warga didik yang sudah terjaring;

e. Pembinaan dan pelatihan pada kelompok-kelompok profesi, KUBe, dan majlis taklim yang menjadi binaan yayasan;

3. Tahap III (Tindak lanjut)

Pada tahap ketiga ini, program sudah memasuki pada pelayanan kemanusiaan dan pemberdayaannya. Tujuan dari tahapan ini adalah terlayaninya masyarakat dari segi kesehatan dan sosial ekonomi, sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup dalam upaya pelaksanaan PPK-IPM. Tahapan ini diantaranya:

a. Penyaluran bantuan pada yatim piatu, jompo, orang terlantar dan sejenisnya;

b. Mendirikan pos-pos pelayanan kesehatan (poliklinik) yang terjangkau semua lapisan masyarakat, bekerja sama dengan Dinas terkait;

(9)

c. Pemberdayaan tenaga-tenaga profesi yang tidak memiliki pekerjaan;

d. Pelatihan life skill bagi para usia produktif yang putus sekolah dan menganggur;

H. Manajemen mutu

1. Rencana pelaksanaan pengawasan mutu

Agar pelaksanaan program pengembangan yayasan ini berjalan sesuai yang diharapkan dan dapat dipertanggungjawabkan, maka sangat penting diadakan pengendalian mutu yang optimal. Untuk itu akan diadakan manajemen mutu pengawasan terhadap:

a. Proses pelaksanaan tahapan-tahapan program b. Pencapaian tujuan dari tiap-tiap tahapan program 2. Cara pelaksanaan pengawasan mutu

Pengawasan mutu akan dilaksanakan secara skala yaitu: a. Evaluasi terhadap proses

Dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan tahapan-tahapan yang telah diprogram dapat dilaksanakan dengan baik, jika terjadi penyimpangan/ hambatan akan segera dicairkan dalam musyawarah tim pengembang yayasan agar proses pengembangan tetap berjalan sesuai dengan rencana.

b. Evaluasi terhadap pencapaian tujuan dari tiap-tiap tahapan program

Dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana tujuan dari tiap tahap program telah dapat dicapai, untuk kemudian meningkat ke tahapan berikutnya.

3. Pelaksanaan pengawasan mutu

a. Badan Pendiri/Pembina Yayasan Yayasan Az-Zauza b. Badan Pengawas Yayasan Yayasan Az-Zauza

c. Stakeholder-stakeholder terkait yang peduli dan konsen terhadap pengembangan PPK-IPM melalui program yayasan

d. Pemerintah melalui Dinas terkait

I. Profil yayasan

Profil Yayasan Az-Zauza Nama Yayasan : Yayasan Az-Zauza

Kantor Pusat : Kp. Wangunsari RT. 005/RW. 009 Desa Setiawaras Kecamatan Cibalong Kabupaten Tasikmalaya

(10)

Latar Belakang : Manusia diciptakan Allah atas dasar amanat yang diterimanya sehingga dengan amanat tersebut manusia diberi kuasa dan kekuasaan di bumi ini untuk mewakili urusan-Nya. Namun demikian, karakter dasar manusia yang memiliki sifat dzalim, bodoh, dan pelupa dapat menyebabkan hilangnya jati diri manusia sebagi warga suatu bangsa yang ditandai dengan pudarnya rasa kebangsaan dari sendi-sendi kehidupan yang menjadi dasar historis bangsa tersebut. Demikian halnya dengan bangsa ini, yang melupakan sejarahnya sehingga kian terpuruk dalam segala aspek kehidupan.

Keangkuhan dan keserakahan akan kekuasaan telah menyebabkan lupa terhadap sejarah perjuangan para pendahulunya. Padahal, para perintis berjuang guna mencapai kemerdekaan sejati menjadi bangsa yang beradab. Mereka telah membina kesadaran untuk menyatu menjadi bangsa yang satu demi tanah air yang dicintainya.

Dengan menyadari hal tersebut di atas, dan sebagai bentuk tanggung jawab terhadap bangsa ini, menjadikan spirit untuk tetap konsisten membela bangsa dan negara dengan mendirikan sebuah yayasan untuk wadah partisipasi proaktif di tengah-tengah masyarakat, yang berfungsi sebagai fasilitator dan mediator bagi semua pihak, dalam upaya membangun kejayaan bangsa, dengan dilandasi oleh kristalisasi nilai dari hasil kajian ilmu tentang suatu bangsa, dengan nama: “Yayasan Az-Zauza”.

Tujuan : untuk membina masyarakat dari sektor pendidikan, sosial ekonomi, dan kemanusiaan, serta keagamaan. Melalui garapan:

1. Pendidikan : - mendirikan lembaga pendidikan formal, informal maupun non formal; - memberikan layanan pelatihan dan

(11)

2. Sosial ekonomi : - mensejahterakan anak-anak yatim dan jompo;

- pembinaan ekonomi dan pelatihan wirausaha;

3. Keagamaan : - mendirikan sekolah agama madrasah takmiliyah, TKA/TPA, PAUD dan sejenisnya;

- memberikan pelayanan pembinaan pada majlis ta’lim dan pondok pesantren;

4. Kemanusiana : - penghimpunan dana dan penyaluran untuk menyantuni fakir miskin dan sejenisnya;

Badan Pengurus :

Ketua : Erik Risdiwono, ST Sekretaris : Eris Risdiwana

Bendahara : Asri Fitria Nurjanah, ST

Kabid. Bidang Pendidikan dan Pelatihan : Aj. Herman K.Seksi Pendidikan Formal : Lasman K.Seksi Pendidikan Informal : Sri Sulastri K.Seksi Pendidikan Non Formal : Sarah Bareza K.Seksi Pengembangan dan Pelatihan : Dian Herdiana

(12)

STRUKTUR ORGANISASI YAYASAN AZ-ZAUZAN

J. Rencana lokasi pengembangan

Untuk pengembangan program yayasan tahap I, dipilih lokasi di daerah Kabupaten Tasikmalaya, tepatnya di Kp. Wangunsari RT. 005/RW. 009 Desa Setiawaras Kecamatan Cibalong Kabupaten Tasikmalaya.

Kasi Pengembangan dan Pelatihan Kasi Pend. Informal

Kasi Pend. Kasi Pend. Formal Kasi Pend. &

Pelatihan

Kasi Pemb. Ekonomi

Kasi Pel. Kesmas Kasi Kesos Kabid Sosial Ekonomi

Kasi Pemberdayaan Wanita Kasi Pemberdayaan Dana Kabid Pemberdayaan Masyarakat Bendahara Sekretaris Ketua

(13)

K. Rencana pembiayaan kegiatan

Jumlah pembiayaan untuk penyelenggaraan kegiatan tersebut di atas sebesar

Rp. 300.800.000,- (tiga ratus juta delapan ratus ribu rupiah), dengan rincian rencana

penggunaan pembiayaan sebagai berikut:

No. Uraian Jumlah

(Rp)

1 Pengadaan ayam pullet 3000 ekor x Rp. 90.000 270.000.000,00 2 Pengadaan pakan 4000 x Rp. 7.700 30.800.000,00 Jumlah 300.800.000,00

Terbilang : Tiga ratus juta delapan ratus ribu rupiah

L. Penutup

Demikian proposal ini kami sampaikan, guna acuan dalam pelaksanaan program. Atas perhatian dan dukungan semua pihak, kami ucapkan terima kasih.

Tasikmalaya, 21 Februari 2015

Ketua Yayasan

Erik Risdiwono, ST

Bendahara

Referensi

Dokumen terkait

kewenangannya ditentukan dalam Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, sangatlah diperlukan karena perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) merupakan hukum tertinggi dalam berbangsa dan bernegara dimana Undang-Undang Dasar Negara

11 Periksa Alinea empat Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945.. lemah terhadap yang kuat, yaitu, dengan menciptakan standar hidup yang minimal

Pada pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pendidikan merupakan salah satu unsur perwujudan pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

kewenangannya ditentukan dalam Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, sangatlah diperlukan karena perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik

Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai

Perubahan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah menetapkan bahwa MPR bukan lagi menjadi lembaga tinggi negara yang menjadi penjelmaan kedaulatan rakyat

Peraturan Perundang-undangan: Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok- Pokok Agraria Undang-Undang