• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian

SMP Negeri 5 Salatiga salah satu jajaran sekolah tingkat menengah

pertama tergolong sekolah berfaforit dikawasan kota Salatiga, walaupun

sekolah ini tidak menduduki peringkat pertama SMP terfaforit namun SMP

ini mampu mengalahkan 3 sekolah negeri dan swasta lainnya yang ada di

kawasan kota Salatiga. SMP Negeri 5 Salatiga terletak dijalan Bima No. 10

Kota Salatiga. Jumlah total keseluruhan siswa tercatat 656 siswa, yang

terdiri dari kelas VII total 224, kelas VIII berjumlah 219 siswa, dan kelas 9

total 213. Kelas terdiri dari 8 kelas A sampai dengan H , tiap kelas berisi

kurang lebih 28 siswa sampai dengan 32 siswa. Dalam penelitian ini peneliti

hanya memfokuskan pada kelas VIII, peneliti mengambil 135 siswa, sebagai

sampel penelitian.

4.2 Pelaksanaan Penelitian 4.2.1. Perijinan

Sebelum pengumpulan data peneliti meminta surat ijin

penelitian kepada Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

untuk melakukan penelitian di SMP Negeri 5 Salatiga. Surat

perijinan dapat diminta dikantor Tata Usaha (TU) Fakultas

(2)

2

1. Peneliti mendapat surat ijin dari Fakultas pada tanggal 28 Mei

2013, diantar ke SMP Negeri 5 Salatiga.

2. Pihak sekolah menginginkan peneliti agar tidak hanya

melampirkan surat ijin dari Fakultas, dengan melampirkan surat

rekomendasi ijin penelitian dari pihak pemerintah kota Salatiga

badan Kesatuan dan Politik. Pihak sekolah memberikan toleransi

peneliti untuk mengurus surat perijinan dari Badan kesatuan

Bangsa dan Politik.

3. Pada tanggal 29 Mei peneliti mendatangi kantor Badan

Kesatuan Bangsa dan Politik meminta surat Ijin rekomendasi.

Dalam hal ini peneliti menempuh syarat dan seleksi pengajuan

perijinan proposal yang cukup rumit. Setelah proposal disetujui

peneliti mendapat surat tanggal 17 Juni 2013 yang dapat

dipergunakan hingga sampai 17 September 2013 sebanyak empat

surat tembusan untuk diberikan kepada : Walikota Salatiga

(sebagai laporan), Kepala Bappeda Kota Salatiga, Kepala Dinas

Pendidikan, Pemuda dan Olahraga dan kemudian terakhir untuk

SMP Negri 5 Salatiga.

4. Setelah mendapatkan surat rekomendasi ijin penelitian dari

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dan dari pihak kampus,

peneliti mendapatkan ijin untuk melaksanakan penelitian di SMP

Negeri 5 Salatiga. Penelitian berlangsung pada tanggal 17 Juli

(3)

3 4.2.2 Pengumpulan Data

Proses penelitian berlangsung didalam kelas pada jam

istirahat dan pemanfaatan jam sepulang sekolah dengan dibantu guru

BK menyebarkan skala kecerdasan emosional dan skala komunikasi

antar pribadi kepada responden. Pertama penulis memberikan salam

kepada siswa, dan menyampaikan maksud dan tujuannya,

dilanjutkan dengan perkenalan diri bahwa penulis adalah mahasiswa

bimbingan dan konseling yang ingin mangambil data penelitian

kepada siswa kelas VIII. Peneliti membagikan skala kepada

masing-masing siswa. Peneliti kemudian membacakan petunjukn cara dalam

pengisian skala dan mencontohkan satu pernyataan agar responden

memahami cara pengisian secara benar. Responden diminta mengisi

secara jujur dan apa adanya, peneliti melihat satu per satu jawaban

tiap responden. Waktu pengisian, responden tidak ada yang bertanya

dan siswa semua mengerjakan dengan baik. Waktu yang diberikan

hanya 40 menit cukup untuk pengisian skala kecerdasan emosional

dan komunikasi antar pribadi.

Penelitian selesai 17 Juli, bersamaan dengan keluarnya surat

bukti keterangan telah mengadakan penelitian di SMP Negeri 5

(4)

4 4.3 Deskripsi dan Hasil Penelitian

Untuk mengetahui tingkatan sikap siswa terhadap kecerdasan emosi

dengan melakukan analisa deskriptif, kemudian dibuat tabel distribusi untuk

menentukan golongan atau menggolongkan apakah sikap siswa pada

kecerdasan emosional dengan komunikasi antar pribadi termasuk rendah,

sedang, tinggi, dan sangat tinggi.

4.3.1 Sikap Siswa Komunikasi Antar Pribadi

Skala komunikasi antar pribadi terdiri dari 50 item soal.

Untuk menentukan tinggi rendahnya hasil pengukuran variabel

kecerdasan emosional pilihan jawaban 4 dengan skor jawaban 4

dengan skor 4 (sepenuhnya tepat), 3 (amat tepat), 2 (tidak tepat), 1

(amat tidak tepat). Lebar Interval dapat dihitung sebagai berikut:

Perhitungan komunikasi antar pribadi :

I= skor tertinggi – terendah Banyaknya kategori

I= 196 – 110 = 21, 5

4

Tabel 4.1

Kategori Komunikasi Antar Pribadi siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Salatiga No Kategori Interval Frekuensi %

1 Rendah 110 – 131 23 17,03

2 Sedang 132 – 153 57 42,2

3 Tinggi 154 – 175 50 37,03

4 Sangat Tianggi 176 – 197 5 3,70

(5)

5

Dari tabel 4.1 menunjukan bahwa komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Salatiga dengan kategori rendah

dengan presentase (17,03%) terdapat 23 siswa, kategori sedang

dengan presentase (42,2%) terdapat 57 siswa, kategori tinggi dengan

presentase (37,03%) terdapat 50 siswa, dan kategori sangat tinggi

dengan presentase (3,70%) terdapat 5 siswa. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa siswa-siswi kelas VIII SMP Negeri 5 Salatiga

sebagian besar mempunyai tingkat komunikasi antar pribadi yang

(6)

48

4.3.2 Sikap Siswa Kecerdasan Emosional

Skala kecerdasan emosional terdiri dari 30 item soal. Untuk

menentukan tinggi rendahnya hasil pengukuran variabel kecerdasan

emosional pilihan jawaban 4 dengan skor 4 (sepenuhnya tepat), 3

(amat tepat), 2 (tidak tepat), 1 (amat tidak tepat). Lebar interval

dapat dihitung sebagai berikut.

Perhitungan kecerdasan emosional :

I= skor tertinggi – skor terendah Banyaknya kategori

I= 109 – 49 = 15

4

Tabel 4.2

Kategori Kecerdasan Emosional siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Salatiga

D

a

Dari tabel 4.2 menunjukan kecerdasan emosional siswa

kelas VIII SMP Negeri 5 Salatiga dengan kategori rendah dengan

presentase (2,2%) terdapat 3 siswa, kategori sedang dengan

presentase (22,96%) terdapat 31 siswa, kategori tinggi dengan

presentase (52,59%) terdapat 71 siswa, dan kategori sangat tinggi

dengan presentase (22,22%) terdapat 30 siswa. Sehingga dapat

No Kategori Interval Frekuensi %

1 Rendah 49 – 63 3 2,2

2 Sedang 64 – 79 31 22,96

3 Tinggi 80 – 95 71 52,59

4 Sangat tinggi 96 – 111 30 22,22

(7)

49

disimpulkan bahwa siswa-siswi kelas VIII SMP Negeri 5 Salatiga

sebagian besar mempunyai tingkat kecerdasan emosional berkategori

tinggi dengan prentase (52,59%) sebanyak 71 siswa.

4.4 Analisis Korelasi dan Hasil Pembahasan

Menurut Sugiyono (2010) penelitian untuk mengetahui hubungan

antara dua variabel adalah menggunakan korelasi Kendall’s tau_b salah satu

syarat penggunaan korelasi Kendall’s tau_b adalah sebaran data variabel

harus normal, maka perlu diuji normalitas sebaran data. Uji normalitas yang

digunakan dalam penelitian ini adalah uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov

Test. Apabila ditemukan koefisien <0,05 maka sebaran data tidak

berdistribusi normal, dan sebaliknya apabila koefisien signifikansi >0,05

maka sebaran data berdistribusi normal. Jika hasil uji normalitas data

menunjukkan sebaran data tidak normal maka tidak boleh menggunakan

statistik parametrik sehingga harus menggunakan statistik non parametrik.

(8)

50

4.4.1 Hasil Uji Normalitas Kecerdasan Emosional Dan Komunikasi Antar Pribadi

Tabel 4.3

Variabel Komunikasi Antar Pribadi SMP Negeri 5 Salatiga

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

KAP

N 135

Normal Parametersa Mean 1.4957E2

Std. Deviation 1.70511E1

Most Extreme Differences Absolute .059

Positive .049

Negative -.059

Kolmogorov-Smirnov Z .681

Asymp. Sig. (2-tailed) .743

Tabel 4.3 mendeskripsikan hasil uji normalitas terhadap

penyebaran data variable Komunikasi Antar Pribadi bernilai Asyimp. Sig.

2-tailed sebesar 0,743 lebih besar dari 0,05 sehingga sebaran data variabel

(9)

51

Tabel 4.4

Variabel Kecerdasan Emosional SMP Negeri 5 salatiga

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Tabel 4.4 mendeskripsikan hasil uji normalitas terhadap

penyebaran data variable Kecerdasan Emosional bernilai Asyimp.

Sig. 2-tailed sebesar 0,531 lebih besar dari 0,05 sehingga sebaran

data variabel berdistribusi normal.

135 N

Normal Parametersa Mean 86.6815

Std. Deviation 10.61796

Most Extreme Differences Absolute .070

Positive .042

Negative -.070

Kolmogorov-Smirnov Z .808

(10)

52

4.4.2 Hasil Uji Korelasi Kecerdasan Emosional Dengan Komunikasi Antar Pribadi

Tabel 4.5

Uji Korelasi SMP Negeri 5 Salatiga

D a r i t T

Tabel koefisien korelasi antara kecerdasan emosional dengan

komunikasi antar pribadi sebesar rxy = 0,513** dan p = 0,000 <0,01

dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan

emosional dengan komunikasi SMP 5 Negeri Salatiga. Artinya bila

skor kecerdasan emosional naik akan diikuti dengan naiknya skor

komunikasi antar pribadi, sebaliknya bila skor kecerdasan emosional

siswa turun akan diikuti dengan penurunan skor komunikasi antar

pribadi siswa.

4.4.3. Uji Hipotesis

Berdasarkan hasil analisis yang diperoleh, maka hipotesis

yang dikemukakan peneliti. Ada hubungan yang signifikan Correlations

Kecerdasan

Emosi KAP

Kendall's tau_b Kecerdasanemosi Correlation Coefficient 1.000 .513**

Sig. (1-tailed) . .000

N 135 135

KAP Correlation Coefficient .513** 1.000

Sig. (1-tailed) .000 .

N 135 135

(11)

53

Kecerdasan Emosional dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas

VIII SMP Negeri 5 Salatiga.

Hasil analisis : Diperoleh signifikansi rxy= 0,513**, p= 0,000

<0,01 dengan demikian ada hubungan yang signifikan antara

kecerdasan emosional dengan komunikasi antar pribadi pada siswa

kelas VIII SMP Negeri 5 Salatiga. maka hipotesis Diterima.

4.4.4. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian ini menghasilkan koefisien korelasi sebesar rxy =

0,513 dan p = 0,000 <0,01. Artinya Ada hubungan yang signifikan

antara Kecerdasan Emosional dengan komunikasi antar pribadi pada

siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Salatiga, dari hasil pengkategorian

Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 menunjukkan sikap siswa pada tingkat

komunikasi antar pribadi sebagian besar berkategori sedang dengan

hasil presentase sebesar (42,02%) sebanyak 57 siswa

Dan pada tingkat kecerdasan emosional yang tinggi sebagian

besar berkategori tinggi prentase sebesar (52,59%) sebanyak 71

siswa, jadi ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan

emosional dengan komunikasi antar pribadi. Semakin tinggi sekor

kecerdasan emosional maka akan diikuti semakin tinngi pula tingkat

komunikasi antar pribadi siswa di kelas VIII SMP Negeri 5 Salatiga,

sebaliknya semakin rendah sekor kecerdasan emosional siswa maka

Gambar

Tabel  4.3  mendeskripsikan  hasil  uji  normalitas  terhadap  penyebaran data variable Komunikasi Antar Pribadi bernilai Asyimp
Tabel  4.4  mendeskripsikan  hasil  uji  normalitas  terhadap  penyebaran  data  variable  Kecerdasan  Emosional  bernilai  Asyimp
Tabel koefisien korelasi antara kecerdasan emosional dengan  komunikasi antar pribadi sebesar r xy  = 0,513** dan p = 0,000 &lt;0,01  dapat  disimpulkan  ada  hubungan  yang  signifikan  antara  kecerdasan  emosional  dengan  komunikasi  SMP  5  Negeri  Sa

Referensi

Dokumen terkait

Angka kejadian risiko depresi post- partum pada ibu nifas di RSUD Sleman adalah 36,3%, jenis persalinan berpengaruh secara signifikan terhadap risiko depresi postpartum dengan nilai

Harapan untuk rekan sejawat pada masalah Diabetes Mellitus dengan intoleransi aktivitas agar mengajak keluarga untuk ikut berperan serta dalam pemberian asuhan

Melaksanakan kegiatan promosi kesehatan meliputi peyuluhan kesehatan, pembinaan PSM / UKBM, pembinaan PHBS dan fasilitator desa siaga serta koordinasi lintas

Dikatakan ada hubungan Dynamic Stretching dengan kelincahan penghobi futsal member champions singosari karena perubahan fisiologis yang nyata dapat terjadi pada tubuh

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang Evaluasi Program Gerakan Membangun Ekonomi Rakyat Lamongan Berbasis Pedesaan (GEMERLAP) di desa

Hal pertama yang dilakukan yaitu menentukan lokasi tanam yang akan digunakan sebagai proses berbudidaya, mengukur lahan sesuai dengan yang dibutuhkan, membuat bedengan setiap

Diterima pada salah sat u perguruan t inggi di luar negeri pada peringkat 200 t erbaik dunia. Atau memiliki sertifikat kejuaraan/ prestasi pada tingkat perguruan tinggi, atau

Sebuah sampel random sebesar n = 300 telah dipilih dari populasi yang terdiri dari penduduk kota yang telah dewasa dan ternyata 36 orang merokok paling sedikit satu bungkus per