• Tidak ada hasil yang ditemukan

Referat Malaria

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Referat Malaria"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

MALARIA

MALARIA

M. FACHREZA SAPUTRA

M. FACHREZA SAPUTRA

(2)

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang sangat dominan di daerah tropis dan Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang sangat dominan di daerah tropis dan sub tropis serta dapat mematikan atau membunuh lebih dari satu juta manusia di seluruh sub tropis serta dapat mematikan atau membunuh lebih dari satu juta manusia di seluruh dunia disetiap tahunnya. Penyebaran malaria berbeda-beda dari satu Negara dengan Negara dunia disetiap tahunnya. Penyebaran malaria berbeda-beda dari satu Negara dengan Negara lain dan

lain dan dari satu dari satu kabukabupatepaten n atau wilayaatau wilayah h dengdengan wilayah lain. Menurut WHO, an wilayah lain. Menurut WHO, pada tahunpada tahun 19

199090, , 8080% % kakasus sus di di AfAfrikrika, a, dadan n kekelolompmpok ok popotetensnsiaial l teterjrjadadininya ya pepenynyebebararan an mamalalaririaa ind

indigeigenounous s di di SemSembilbilan an NegNegara ara yaiyaitu: tu: IndIndia, ia, BraBrazilzil, , AfgAfganianistastan, n, Sri Sri LanLangkagka, , ThThailailanand,d, Indonesia, Vietnam, Cambodia dan China. Plasmodium Falciparum adalah spesies paling Indonesia, Vietnam, Cambodia dan China. Plasmodium Falciparum adalah spesies paling dominan dengan 120 juta kasus baru pertahun, dan lebih dari satu juta kematian pertahun dominan dengan 120 juta kasus baru pertahun, dan lebih dari satu juta kematian pertahun secara global. Dalam tahun 1989 yang lalu WHO kembali mendeklarasikan penanggulangan secara global. Dalam tahun 1989 yang lalu WHO kembali mendeklarasikan penanggulangan malaria menjadi prioritas global.

malaria menjadi prioritas global.11

Di Indonesia malaria mempengaruhi angka kesakitan dan kematian bayi, anak balita, ibu Di Indonesia malaria mempengaruhi angka kesakitan dan kematian bayi, anak balita, ibu mel

melahahirkairkan n dadan n proprodukduktivtivitaitas s sumsumber ber daydaya a manmanusiusia. a. SaaSaat t ini ini ditditemuemui i 15 15 jutjuta a pependenderitritaa ma

malalaria ria dedengngan an anangkgka a kekemamatitian an 30 30 ribribu u ororanang g sesetitiap ap tatahuhun, n, sesehihingngga ga pepememeririntntahah memprioritaskan penangulangan penyakit menular dan

memprioritaskan penangulangan penyakit menular dan penyehatan Lingkungan.penyehatan Lingkungan.11

Upa

Upaya ya untuntuk uk memeneknekan an anangka gka keskesakiakitan tan dan dan kekematmatian ian dildilakakukaukan n melmelalualui i proprogragramm  pemberantasan malaria yang kegiatannya antara lain meliputi diagnosis dini, pengobatan  pemberantasan malaria yang kegiatannya antara lain meliputi diagnosis dini, pengobatan

ce

cepat pat dan dan teptepat, at, sursurveveilailans ns dadan n pepengengendandalialian n vekvektor tor yayang ng keskesememuanuanya ya ditditujuujukàkàn n untuntuk uk  memutus mata rantai penularan malaria.

memutus mata rantai penularan malaria.22

Sejak tahun 1973 ditemukan pertamakali adanya kasus resistensi P. falciparum terhadap Sejak tahun 1973 ditemukan pertamakali adanya kasus resistensi P. falciparum terhadap klorokuin di Kalimantan Timur Sejak itu kasus resistensi terhadap klorokuin yang dilaporkan klorokuin di Kalimantan Timur Sejak itu kasus resistensi terhadap klorokuin yang dilaporkan semakin meluas Tahun 1990, dilaporkan telah terjadi resistensi parasit P. falciparum terhadap semakin meluas Tahun 1990, dilaporkan telah terjadi resistensi parasit P. falciparum terhadap klo

klorokrokuin uin dan dan selseluruuruh h proprovinvinsi si di di IndIndoneonesia sia selselain ain ituitu, , dildilapoaporkarkan n jugjuga a adaadanya nya kaskasusus res

resisteistensi nsi plaplasmosmodiudium m terterhadhadap ap SuSulfalfadokdoksinsin-Pir-Pirimeimethathamin min (SP(SP) ) dibdibebeberaerapa pa temtempat pat didi Indonesia Keadaan seperti ini dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas akibat penyakit Indonesia Keadaan seperti ini dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas akibat penyakit malaria OIeh sebab itu, upaya untuk menanggulangi masalah resistensi tersebut (multiple malaria OIeh sebab itu, upaya untuk menanggulangi masalah resistensi tersebut (multiple dru

drugs gs resresististancance), e), makmaka a pepemermerintintah ah teltelah ah memerekrekomeomendndasiasikan kan obaobat t pilpilihaihan n pepenggngganantiti klorokuin dan SP terhadap P. falciparum dengan terapi kombinasi artemisinin (artemisinin klorokuin dan SP terhadap P. falciparum dengan terapi kombinasi artemisinin (artemisinin combination therapy).

(3)

BAB II

BAB II

PEMBAHASAN

PEMBAHASAN

2.1. DEFENISI 2.1. DEFENISI

Malaria adalah penyakit yang menyerang manusia, burung, kera dan primata lainnya, Malaria adalah penyakit yang menyerang manusia, burung, kera dan primata lainnya, hew

hewan an memelatlata a dadan n hewhewan an penpengergerat, at, yanyang g disdisebaebabkabkan n oleoleh h infinfekseksi i proprotoztozoa oa dadari ri gengenusus Plasmodium dan mudah dikenali dari gejala meriang (panas dingin menggigil) serta demam Plasmodium dan mudah dikenali dari gejala meriang (panas dingin menggigil) serta demam  berkepanjangan.

 berkepanjangan. 33

Penyakit Malaria Yang Terjadi Pada

Penyakit Malaria Yang Terjadi Pada ManusiaManusia

Penyakit malaria memiliki 4 jenis, dan masing-masing disebabkan oleh spesies parasit Penyakit malaria memiliki 4 jenis, dan masing-masing disebabkan oleh spesies parasit yang berbeda. Gejala tiap-tiap jenis biasanya berupa meriang, panas dingin menggigil dan yang berbeda. Gejala tiap-tiap jenis biasanya berupa meriang, panas dingin menggigil dan keringat dingin. Dalam beberapa kasus yang tidak disertai pengobatan, gejala-gejala ini keringat dingin. Dalam beberapa kasus yang tidak disertai pengobatan, gejala-gejala ini muncul kembali secara periodik. Jenis malaria paling ringan adalah malaria tertiana yang muncul kembali secara periodik. Jenis malaria paling ringan adalah malaria tertiana yang disebabkan oleh Plasmodium vivax, dengan gejala demam dapat terjadi setiap dua hari sekali disebabkan oleh Plasmodium vivax, dengan gejala demam dapat terjadi setiap dua hari sekali setelah gejala pertama terjadi (dapat terjadi selama 2 minggu setelah infeksi).

setelah gejala pertama terjadi (dapat terjadi selama 2 minggu setelah infeksi). 33

Demam rimba (jungle fever ), malaria aestivo-autumnal atau disebut juga malaria

Demam rimba (jungle fever ), malaria aestivo-autumnal atau disebut juga malaria tropika,tropika, diseb

disebabkaabkan n oleh oleh PlasmPlasmodiuodium m falcifalciparuparum m merupmerupakan akan penypenyebab ebab sebagsebagian ian besar besar kemakematiantian akibat malaria. Organisme bentuk ini sering menghalangi jalan darah ke otak, menyebabkan akibat malaria. Organisme bentuk ini sering menghalangi jalan darah ke otak, menyebabkan kom

koma, a, memengingigaugau, , serserta ta kemkematiatianan. . MalMalariaria a kuakuartartana na yanyang g disdisebaebabkabkan n oleoleh h PlaPlasmosmodiudiumm malariae, memiliki masa inkubasi lebih lama daripada penyakit malaria tertiana atau tropika; malariae, memiliki masa inkubasi lebih lama daripada penyakit malaria tertiana atau tropika; gejala pertama biasanya tidak terjadi antara 18 sampai 40 hari setelah infeksi terjadi. Gejala gejala pertama biasanya tidak terjadi antara 18 sampai 40 hari setelah infeksi terjadi. Gejala tersebut kemudian akan terulang kembali setiap 3 hari. Jenis ke empat dan merupakan jenis tersebut kemudian akan terulang kembali setiap 3 hari. Jenis ke empat dan merupakan jenis malaria yang paling jarang

malaria yang paling jarang ditemukan, disebabkan oleh Plasmodium ovale yang mirip ditemukan, disebabkan oleh Plasmodium ovale yang mirip dengandengan malaria tertiana.

malaria tertiana. 33

Pada masa inkubasi malaria, protozoa tumbuh didalam sel hati; beberapa hari sebelum Pada masa inkubasi malaria, protozoa tumbuh didalam sel hati; beberapa hari sebelum gejala pertama terjadi, organisme tersebut menyerang dan menghancurkan sel darah merah gejala pertama terjadi, organisme tersebut menyerang dan menghancurkan sel darah merah sejalan dengan perkembangan mereka,

sejalan dengan perkembangan mereka, sehingga menyebabkan demam.sehingga menyebabkan demam.33

2.2. ETIOLOGI 2.2. ETIOLOGI

Ada 2 jenis makhluk yang berperan besar dalam penularan malaria yaitu parasit malaria Ada 2 jenis makhluk yang berperan besar dalam penularan malaria yaitu parasit malaria (ya

(4)

  berk

  berkembaembang ng pascpasca a penupenularalaran n transtransplaseplasenta nta atau atau sesudsesudah ah transtransfuse fuse daradarah h yang terinfeksiyang terinfeksi,, dimana keduanya melewati fase pre-eritroser perkembangan parasit dalam

dimana keduanya melewati fase pre-eritroser perkembangan parasit dalam hati.hati.44

Parasit malaria Parasit malaria

Parasit malaria memiliki siklus hidup yang kompleks, untuk kelangsungan hidupnya Parasit malaria memiliki siklus hidup yang kompleks, untuk kelangsungan hidupnya   pa

  parasrasit it tertersebsebut ut memmembutbutuhkuhkan an hoshost t (te(tempampatnytnya a menmenumpumpanang g hidhidup) up) baibaik k padpada a manmanusiusiaa maupun nyamuk, yaitu nyamuk anopheles. Ada empat jenis spesies parasit malaria di dunia maupun nyamuk, yaitu nyamuk anopheles. Ada empat jenis spesies parasit malaria di dunia yang dapat menginfeksi sel darah merah manusia, yaitu :

yang dapat menginfeksi sel darah merah manusia, yaitu : 1. Plasmodium falciparum 1. Plasmodium falciparum 2. Plasmodium vivax 2. Plasmodium vivax 3. Plasmodium malariae 3. Plasmodium malariae 4. Plasmodium ovale 4. Plasmodium ovale Keem

Keempat pat spesiespesies s paraparasit sit malamalaria ria tersetersebut but menymenyebabebabkan kan jenis penyakit malaria jenis penyakit malaria yangyang  berbeda, yaitu:

 berbeda, yaitu: 1.

1. PlPlasasmomodidium um fafalclcipipararumum Men

Menyebyebabkabkan an malmalariaria a falfalsipsiparuarum m (di(disebsebut ut jugjuga a malmalariaria a trotropikpika), a), mermerupaupakan kan jenjenisis  penyakit malaria yang terberat atau paling ganas, kadar parasitemia paling tinggi.  penyakit malaria yang terberat atau paling ganas, kadar parasitemia paling tinggi.

Satu-sat

satunyunya a parparasiasit t malmalariaria a yayang ng memenimnimbulbulkan kan penpenyayakit kit mikmikrovrovaskaskulaular., r., karkarena ena dapdapatat menyebabkan berbagai komplikasi berat seperti cerebral malaria (malaria otak), anemia menyebabkan berbagai komplikasi berat seperti cerebral malaria (malaria otak), anemia  berat, syok, gagal ginjal akut, perdarahan, sesak nafas, dll.

 berat, syok, gagal ginjal akut, perdarahan, sesak nafas, dll.44

2.

2. PlPlasasmomodidium um vivivavaxx

Menyebabkan malaria tertiana. Menyebabkan malaria tertiana.

Tanpa pengobatan: berakhir dalam 2 – 3 bulan. Relaps 50% dalam beberapa minggu – 5 Tanpa pengobatan: berakhir dalam 2 – 3 bulan. Relaps 50% dalam beberapa minggu – 5 tahun setelah penyakit awal.

tahun setelah penyakit awal.44

3.

3. PlPlasasmomodidium um mamalalariariaee

Menyebabkan malaria quartana. Menyebabkan malaria quartana. Asimtomatis dalam waktu lama. Asimtomatis dalam waktu lama.44

4.

4. PlPlasasmomodidium um ovovalalee

Jenis ini jarang sekali dijumpai, umumnya banyak di Afrika dan Pasifik

Jenis ini jarang sekali dijumpai, umumnya banyak di Afrika dan Pasifik Barat.Barat. Lebih ringan. Seringkali

(5)

Seorang penderita dapat dihinggapi oleh lebih dari satu jenis plasmodium. Infeksi Seorang penderita dapat dihinggapi oleh lebih dari satu jenis plasmodium. Infeksi demikian disebut infeksi campuran (mixed infection). Biasanya campuran P.Falciparum demikian disebut infeksi campuran (mixed infection). Biasanya campuran P.Falciparum deng

dengan an P.VivP.Vivax ax atau P.Malariatau P.Malariae. ae. InfekInfeksi si campcampuran tiga uran tiga jenis sekaligujenis sekaligus s jaranjarang g sekasekalili ter

terjadjadi. i. InfInfekeksi si jenjenis is ini ini biabiasansanya ya terterjadjadi i di di daedaerah rah yanyang g tintinggi ggi anangka gka penpenulaularanrannyanya.. Malaria yang disebabkan oleh P.Vivax dan P.Malariae dapat kambuh jika tidak diobati Malaria yang disebabkan oleh P.Vivax dan P.Malariae dapat kambuh jika tidak diobati dengan baik. Malaria yang disebabkan oleh spesies selain P.Falciparum jarang berakibat dengan baik. Malaria yang disebabkan oleh spesies selain P.Falciparum jarang berakibat fatal, namun menurunkan kondisi tubuh; lemah, menggigil dan demam yang biasanya fatal, namun menurunkan kondisi tubuh; lemah, menggigil dan demam yang biasanya  berlangsung 10-14 hari.

 berlangsung 10-14 hari.44

Nyamuk Anopheles Nyamuk Anopheles

 Nyamuk yang dapat menularkan malaria pada manusia hanya nyamuk Anopheles betina.  Nyamuk yang dapat menularkan malaria pada manusia hanya nyamuk Anopheles betina. Pada saat menggigit penderita malaria (manusia yang terinfeksi malaria), nyamuk Anopheles Pada saat menggigit penderita malaria (manusia yang terinfeksi malaria), nyamuk Anopheles akan menghisap parasit malaria (plasmodium) bersamaan dengan darah, sebab

akan menghisap parasit malaria (plasmodium) bersamaan dengan darah, sebab di dalam darahdi dalam darah man

manusiusia a yanyang g teltelah ah terterinfinfekeksi si mamalarlaria ia babanyanyak k terterdapdapat at parparasiasit t malmalariaria. a. ParParasiasit t malmalariariaa tersebut kemudian bereproduksi dalam tubuh nyamuk Anopheles, dan pada saat menggigit tersebut kemudian bereproduksi dalam tubuh nyamuk Anopheles, dan pada saat menggigit manusia lain (yang tidak terinfeksi malaria), maka parasit malaria masuk ketubuh korban manusia lain (yang tidak terinfeksi malaria), maka parasit malaria masuk ketubuh korban  bersamaan dengan air liur nyamuk.

 bersamaan dengan air liur nyamuk.44

Cara penularan : Cara penularan :

•  Nyamuk Anopheles menggigit penderita malaria dan menghisap juga parasit  Nyamuk Anopheles menggigit penderita malaria dan menghisap juga parasit malaria yangmalaria yang

ada di dalam darah

ada di dalam darah penderita.penderita.

• Parasit malaria berkembang biak di dalam tubuh nyamuk Anopheles (menjadi nyamuk Parasit malaria berkembang biak di dalam tubuh nyamuk Anopheles (menjadi nyamuk 

yang infektif) yang infektif)

•  Nyamuk Anopheles yang infektif menggigit orang yang s Nyamuk Anopheles yang infektif menggigit orang yang sehat (belum menderita malaria)ehat (belum menderita malaria) •

• Sesudah +12-30 hari (bervariasi tergantung spesies parasit) kemudian, bila daya tahanSesudah +12-30 hari (bervariasi tergantung spesies parasit) kemudian, bila daya tahan

tubuhnya tidak mampu meredam penyakit ini maka orang sehat tsb berubah menjadi sakit tubuhnya tidak mampu meredam penyakit ini maka orang sehat tsb berubah menjadi sakit malaria dan mulai timbul gejala malaria.

malaria dan mulai timbul gejala malaria.44

2.3. EPIDEMIOLOGI 2.3. EPIDEMIOLOGI

Hanya pada daerah dimana orang-orang mempunyai gametosit dalam darahnya dapat Hanya pada daerah dimana orang-orang mempunyai gametosit dalam darahnya dapat menjadikan nyamuk anopheles terinfeksi. Anak-anak mungkin terutama penting dalam hal menjadikan nyamuk anopheles terinfeksi. Anak-anak mungkin terutama penting dalam hal ini.

ini. PenuPenularan malaria laran malaria terjaterjadi di pada kebanyapada kebanyakan kan daerdaerah ah tropitropis s dan dan subtrsubtropicsopics, , walauwalaupunpun Amerika Serikat, Kanada, Eropa, Australia dan Israel sekarang bebas malaria local, wabah Amerika Serikat, Kanada, Eropa, Australia dan Israel sekarang bebas malaria local, wabah

(6)

setempat dapat terjadi melalui infeksi nyamuk local oleh wisatawan yang datang dari daerah setempat dapat terjadi melalui infeksi nyamuk local oleh wisatawan yang datang dari daerah endemis.

endemis.55

Malaria congenital, disebabkan oleh penularan agen penyebab melalui barier plasenta, Malaria congenital, disebabkan oleh penularan agen penyebab melalui barier plasenta,   j

  jararanang g adada. a. SeSebabaliliknknya ya mamalalariria a neneononatateses, , agagak ak seseriring ng dadan n dadapapat t sesebabagagai i akakibibat at dadariri  pencampuran darah ibu yang terinfeksi dengan darah bayi selama

 pencampuran darah ibu yang terinfeksi dengan darah bayi selama proses kelahiran.proses kelahiran.55

Gambar Peta Distribusi Malaria. Gambar Peta Distribusi Malaria. O, daerah dimana malaria tidak

O, daerah dimana malaria tidak ditemukan, telah berhasil dieradikasi atau tidak ditemukan, telah berhasil dieradikasi atau tidak pernah ada;pernah ada; +, daerah dengan risiko rendah; ++, daerah dimana transmisi terjadi

+, daerah dengan risiko rendah; ++, daerah dimana transmisi terjadi

2.4. SIKLUS PARASIT MALARIA 2.4. SIKLUS PARASIT MALARIA

Ketika nyamuk anoples betina (yang mengandung Ketika nyamuk anoples betina (yang mengandung   p

  pararasasit it mamalalariaria) ) memengnggigigigit t mamanunusiasia, , akakan an kekeluluar ar  sporozoit dari kelenjar ludah nyamuk masuk ke dalam sporozoit dari kelenjar ludah nyamuk masuk ke dalam darah dan

darah dan jarinjaringan hati. gan hati. Dalam siklus hidupnya parasitDalam siklus hidupnya parasit malaria membentuk stadium sizon jaringan dalam sel malaria membentuk stadium sizon jaringan dalam sel hati (stadium ekso-eritrositer). Setelah sel hati pecah, hati (stadium ekso-eritrositer). Setelah sel hati pecah, akan keluar merozoit/kriptozoit yang masuk ke eritrosit akan keluar merozoit/kriptozoit yang masuk ke eritrosit mem

membebentuntuk k stastadiudium m sizsizon on daldalam am erieritrotrosit sit (sta(stadiudiumm eritrositer). Disitu mulai bentuk troposit muda sampai eritrositer). Disitu mulai bentuk troposit muda sampai sizon tua/mata

sizon tua/matang ng sehinsehingga eritrosit gga eritrosit pecapecah h dan keluar dan keluar  merozoit.

(7)

Seb

Sebagiagian an besbesar ar MerMerozoozoit it masmasuk uk kekemabmabli li ke ke erieritrotrosit sit dan dan sebsebagagian ian keckecil il memmembebentuntuk k  ga

gamemetotosit sit jajantntan an dadan n bebetitina na yayang ng siasiap p ununtutuk k didiisisap ap ololeh eh nynyamamuk uk mamalalariria a bebetitina na dadann melanjutkan siklus hidupnya di tubuh nyamuk (s

melanjutkan siklus hidupnya di tubuh nyamuk (stadium sporogoni).tadium sporogoni). 55

Didalam lambung nyamuk, terjadi perkawinan antara sel gamet jantan (mikro gamet) dan Didalam lambung nyamuk, terjadi perkawinan antara sel gamet jantan (mikro gamet) dan sel gamet betina (makro gamet) yang disebut zigot.

sel gamet betina (makro gamet) yang disebut zigot. Zigot berubah menjadi ookinet, kemudianZigot berubah menjadi ookinet, kemudian mas

masuk uk ke ke dindindinding g lamlambunbung g nyanyamuk muk berberubaubah h menmenjadjadi i ookookistaista. . SetSetelaelah h ookookista ista matmatanangg kemudian pecah, keluar sporozoit yang berpindah ke kelenjar liur nyamuk dan siap untuk  kemudian pecah, keluar sporozoit yang berpindah ke kelenjar liur nyamuk dan siap untuk  ditularkan ke manusia.

ditularkan ke manusia. 55

Khusus P. vivax dan P. ovale pada siklus parasitnya di jaringan hati (sizon jaringan) Khusus P. vivax dan P. ovale pada siklus parasitnya di jaringan hati (sizon jaringan) sebagian parasit yang berada dalam sel hati tidak melanjutkan siklusnya ke sel eritrosit, akan sebagian parasit yang berada dalam sel hati tidak melanjutkan siklusnya ke sel eritrosit, akan tetapi tertanam di jaringan hati –disebut hipnosit-. Bentuk hipnosit inilah yang menyebabkan tetapi tertanam di jaringan hati –disebut hipnosit-. Bentuk hipnosit inilah yang menyebabkan mal

malariaria a relrelapapse. se. PadPada a penpenderderita ita yanyang g menmengangandundung g hiphipnosnosoitoit, , apapabiabila la suasuatu tu saasaat t dadalamlam keadaan daya tahan tubuh menurun misalnya akibat terlalu

keadaan daya tahan tubuh menurun misalnya akibat terlalu lelah, sibuk, stress lelah, sibuk, stress atau perubahanatau perubahan iklim (musim hujan), hipnosoit dalam tubuhnya akan terangsang untuk melanjutkan siklus iklim (musim hujan), hipnosoit dalam tubuhnya akan terangsang untuk melanjutkan siklus  parasit dari sel hati ke eritrosit. Setelah eritrosit yang berparasit pecah akan timbul kembali  parasit dari sel hati ke eritrosit. Setelah eritrosit yang berparasit pecah akan timbul kembali gejala penyakit. Misalnya 1 – 2 tahun sebelumnya pernah menderita P. vivax/ovale dan gejala penyakit. Misalnya 1 – 2 tahun sebelumnya pernah menderita P. vivax/ovale dan sembuh setelah diobati, bila kemudia mengalami kelelahan atau stress, gejala malaria akan sembuh setelah diobati, bila kemudia mengalami kelelahan atau stress, gejala malaria akan muncul kembali sekalipun yang bersangkutan tidak digigit oleh nyamuk anopheles. Bila muncul kembali sekalipun yang bersangkutan tidak digigit oleh nyamuk anopheles. Bila dilakukan pemeriksaan, akan didapati SD positif

dilakukan pemeriksaan, akan didapati SD positif P. vivax/ovale.P. vivax/ovale. 55

Pa

Pada da P. P. FaFalclcipipararum um seserarangngan an dadapapat t memeluluas as ke ke beberbrbagagai ai ororgagan n tutububuh h lalain in dadann menimbulkan kerusakan seperti di otak, ginjal, paru, hati dan jantung, yang mengakibatkan menimbulkan kerusakan seperti di otak, ginjal, paru, hati dan jantung, yang mengakibatkan terja

terjadinya malaria dinya malaria beraberat t atau komplikaatau komplikasi. si. PlasmPlasmodiuodium m FalciFalciparuparum m daladalam m jarinjaringan gan yangyang meng

menganduandung ng paraparasit sit tua – tua – bila jaringabila jaringan n tersetersebut berada di but berada di daladalam m otakotak- - perisperistiwa ini tiwa ini disebdisebutut sekustrasi. Pada penderita malaria berat, sering tidak ditemukan plasmodium dalam darah sekustrasi. Pada penderita malaria berat, sering tidak ditemukan plasmodium dalam darah tep

tepi i karkarena ena teltelah ah memengangalamlami i seksekuesuestratrasi. si. MesMeskipkipun un angangka ka kemkematiatian an mamalarlaria ia serserebrebralal mencapai 20-50% hampir semua penderita yang tertolong tidak menunjukkan gejala sisa mencapai 20-50% hampir semua penderita yang tertolong tidak menunjukkan gejala sisa neurologis (sekuele) pada orang dewasa. Malaria

neurologis (sekuele) pada orang dewasa. Malaria pada anak kecil dapat terjadi sekuel.pada anak kecil dapat terjadi sekuel. 55

Pada

Pada daedaerah rah hipehiperenderendemis mis atau atau immuimmunitas nitas tinggtinggi i apabapabila ila dilakdilakukan pemeriksaukan pemeriksaan an SDSD sering dijumpai SD positif tanpa gejala klinis

(8)

2.5. PATOGENESIS MALARIA 2.5. PATOGENESIS MALARIA

1. Demam 1. Demam

 Akibat ruptur eritrosit → merozoit dilepas ke sirkulasi  Akibat ruptur eritrosit → merozoit dilepas ke sirkulasi

Pelepasan merozoit pada tempat dimana sirkulasi melambat mempermudah infasi sel Pelepasan merozoit pada tempat dimana sirkulasi melambat mempermudah infasi sel dar

darah ah yanyang g berberdekdekataatan, n, sehsehingingga ga paparasrasiteitemia mia falfalsifasifarum rum munmungkigkin n leblebih ih besbesar ar dadaripripadaada  parasitemia spesies lain, dimana robekan skizon terjadi pada sirkulasi yang aktif. Sedangkan  parasitemia spesies lain, dimana robekan skizon terjadi pada sirkulasi yang aktif. Sedangkan   plasmodium falsifarum menginvasi semua eritrosit tanpa memandang umur, plasmodium   plasmodium falsifarum menginvasi semua eritrosit tanpa memandang umur, plasmodium vivax menyerang terutama retikulosit, dan plasmodium malariae menginvasi sel darah merah vivax menyerang terutama retikulosit, dan plasmodium malariae menginvasi sel darah merah matang, sifat-sifat ini yang cenderung membatasi parasitemia dari dua bentuk terakhir diatas matang, sifat-sifat ini yang cenderung membatasi parasitemia dari dua bentuk terakhir diatas sampai kurang dari 20.000 sel darah merah /mm3. Infeksi falsifarum pada anak non imun sampai kurang dari 20.000 sel darah merah /mm3. Infeksi falsifarum pada anak non imun dapat mencapai kepadatan hingga 500.000 parasit/mm3.

dapat mencapai kepadatan hingga 500.000 parasit/mm3. 55

2. Anemia 2. Anemia

 Akibat hemolisis, sekuestrasi eritrosit di limpa dan organ lain, dan depresi sumsum tulang   Akibat hemolisis, sekuestrasi eritrosit di limpa dan organ lain, dan depresi sumsum tulang 

Hem

Hemoliolisis sis sersering ing menmenyebyebabkabkan an kenkenaikaikan an daldalam am bilbillirlirubiubin n seruserum, m, dan dan padpada a malmalariariaa falsifarum ia dapat cukup kuat untuk mengakibatkan hemoglobinuria (blackwater fever). falsifarum ia dapat cukup kuat untuk mengakibatkan hemoglobinuria (blackwater fever). Perubahan autoantigen yang dihasilkan dalam sel darah merah oleh parasit mungkin turut Perubahan autoantigen yang dihasilkan dalam sel darah merah oleh parasit mungkin turut menyebabkan hemolisis, perubahan-perubahan ini dan peningkatan fragilitas osmotic terjadi menyebabkan hemolisis, perubahan-perubahan ini dan peningkatan fragilitas osmotic terjadi  pada semua eritrosit, apakah terinfeksi apa tidak. Hemolisis dapat juga diinduksi oleh kuinin  pada semua eritrosit, apakah terinfeksi apa tidak. Hemolisis dapat juga diinduksi oleh kuinin

ata

atau u priprimamakuikuin n papada da oraorang-ng-oraorang ng dendengan gan defdefisieisiensi nsi gluglukoskosa-6a-6-fo-fosfat sfat dedehidhidrogrogenaenasese herediter.

herediter.55

Pigmen yang keluar kedalam sirkulasi pada penghancuran sel darah merah berakumulasi Pigmen yang keluar kedalam sirkulasi pada penghancuran sel darah merah berakumulasi dala

dalam m sel sel retikretikuloeuloendotendotelial lial limfalimfa, , dimadimana na folikfolikelnya menjadi elnya menjadi hiperhiperplastplastik ik dan dan kadakadang- ng-kadang nekrotik, dalam sel kupffer hati dan dalam sumsum tulang, otak, dan organ lain. kadang nekrotik, dalam sel kupffer hati dan dalam sumsum tulang, otak, dan organ lain. Pengendapan pigmen dan hemosiderin yang cukup mengakibatkan warna abu-abu kebiruan Pengendapan pigmen dan hemosiderin yang cukup mengakibatkan warna abu-abu kebiruan  pada organ.

 pada organ.55

3. Kejadian

3. Kejadian immunopatologiimmunopatologi

 Aktivasi poliklonal →

 Aktivasi poliklonal → hipergamaglhipergamaglobulinemiobulinemia, a, pembentukpembentukan an kompleks imun, kompleks imun, depresi immun,depresi immun,  pelepasan sitokin seperti TNF 

 pelepasan sitokin seperti TNF 

Bentuk imunitas terhadap malaria dapat dibedakan atas : Bentuk imunitas terhadap malaria dapat dibedakan atas : a) Imunitas alamiah non

a) Imunitas alamiah non imunologisimunologis

Berupa kelainan-kelainan genetic polimorfisme yang dikaitkan dengan resistensi terhadap Berupa kelainan-kelainan genetic polimorfisme yang dikaitkan dengan resistensi terhadap malaria, misalnya: Hb S, Hb C, Hb E, thallasemin alafa-beta, defisiensi glukosa 6-fosfat malaria, misalnya: Hb S, Hb C, Hb E, thallasemin alafa-beta, defisiensi glukosa 6-fosfat

(9)

dehidrogenase, golingan darah duffy negative kebal terhadap infeksi plasmodium vivax, dehidrogenase, golingan darah duffy negative kebal terhadap infeksi plasmodium vivax, individu dengan HLA-Bw 53 lebih rentan terhadap malaria dan melindungi terhadap malaria individu dengan HLA-Bw 53 lebih rentan terhadap malaria dan melindungi terhadap malaria  berat.

 berat.

 b) Imunitas didapat non spesifik   b) Imunitas didapat non spesifik 

Sporozoit yang masuk kedalam darah segera dihadapi oleh respon imun non spesifik yang Sporozoit yang masuk kedalam darah segera dihadapi oleh respon imun non spesifik yang terutama dilakukan oleh magrofag dan monosit, yang menghasilkan sitokin-sitokin seperti terutama dilakukan oleh magrofag dan monosit, yang menghasilkan sitokin-sitokin seperti TNF, IL1, IL2, IL4, IL6, IL8, dan IL10, secara langsung menghambat pertumbuhan parasit TNF, IL1, IL2, IL4, IL6, IL8, dan IL10, secara langsung menghambat pertumbuhan parasit (sitostatik), membunuh parasit (sitotoksik).

(sitostatik), membunuh parasit (sitotoksik).55

c) Imunitas didapat spesifik. c) Imunitas didapat spesifik.

Merupakan tanggapan system imun terhadap infeksi malaria mempunyai sifat spesies Merupakan tanggapan system imun terhadap infeksi malaria mempunyai sifat spesies spesifik, strain spesifik, dan stage spesifik.

spesifik, strain spesifik, dan stage spesifik.55

4. Anoxia jaringan 4. Anoxia jaringan

 parasit P. falciparum matur: timbul knob pada permukaan sel darah merah berparasit yang  parasit P. falciparum matur: timbul knob pada permukaan sel darah merah berparasit yang memfasilitasi cytoadherence P. falciparum-parasitized red cells ke sel-sel endotel vaskular  memfasilitasi cytoadherence P. falciparum-parasitized red cells ke sel-sel endotel vaskular  otak, ginal, organ yang terkena lainnya à obstruksi aliran darah &

otak, ginal, organ yang terkena lainnya à obstruksi aliran darah & kerusakan kapiler à leakagekerusakan kapiler à leakage  protein

 protein dan cairan vaskular, edemdan cairan vaskular, edema, serta anoxia jaringan otak, jantunga, serta anoxia jaringan otak, jantung, paru, usus, ginjal., paru, usus, ginjal.

 P. vivax dan P. ovale : menyerang eritrosit imatur P. vivax dan P. ovale : menyerang eritrosit imatur 

 P. malariae: menyerang eritrosit matur P. malariae: menyerang eritrosit matur 

 P. falciparum: menyerang eritrosit matur & imatur P. falciparum: menyerang eritrosit matur & imatur ààparasitemia lebih beratparasitemia lebih berat

 Kerentanan bervariasi secara genetik, beberapa fenotip sel darah Kerentanan bervariasi secara genetik, beberapa fenotip sel darah merah:merah:

 Hemoglobin SHemoglobin S

 Hemoglobin FHemoglobin F

 ThalassemiaThalassemia

 Resisten (parsial) terhadap infeksi P. falciparum.Resisten (parsial) terhadap infeksi P. falciparum. 55

2.6. MANIFESTASI KLINIS 2.6. MANIFESTASI KLINIS

Menurut berat-ringannya gejala malaria dapat dibagi menjadi 2

Menurut berat-ringannya gejala malaria dapat dibagi menjadi 2 jenis:jenis: A.

A. GejaGejala malala malaria ringaria ringan (malan (malaria tanpria tanpa kompla komplikasiikasi)) Meski

Meskipun pun disebdisebut ut malamalaria ria ringaringan, n, sebensebenarnya arnya gejagejala la yang yang dirasdirasakan akan pendpenderitaeritanyanya cuk

cukup up menmenyikyiksa sa (al(alias ias cukcukup up berberat)at). . GejGejala ala malmalariaria a yayang ng utautama ma yaiyaitu: tu: dedemammam, , dandan menggigil, juga dapat disertai sakit kepala, mual, muntah, diare, nyeri otot atau menggigil, juga dapat disertai sakit kepala, mual, muntah, diare, nyeri otot atau

(10)

pegal- pegal. Gejala-gejala yang timbul dapat bervariasi tergantung daya tahan tubuh penderita  pegal. Gejala-gejala yang timbul dapat bervariasi tergantung daya tahan tubuh penderita

dan gejala spesifik dari mana parasit berasal. dan gejala spesifik dari mana parasit berasal.44

Gejala malaria yang klasik terdiri dari tiga stadium berurutan yang disebut trias Gejala malaria yang klasik terdiri dari tiga stadium berurutan yang disebut trias malaria, yaitu :

malaria, yaitu :

11.. SSttaaddiiuum m ddiinnggiin n ((ccoolld d ssttaaggee))

Stadium ini berlangsung + 15 menit sampai dengan 1 jam. Dimulai dengan menggigil Stadium ini berlangsung + 15 menit sampai dengan 1 jam. Dimulai dengan menggigil dan perasaan sangat dingin, gigi gemeretak, nadi cepat tetapi lemah, bibir dan jari-jari dan perasaan sangat dingin, gigi gemeretak, nadi cepat tetapi lemah, bibir dan jari-jari  pucat kebiru-biruan (sianotik), kulit kering

 pucat kebiru-biruan (sianotik), kulit kering dan terkadang disertai muntah.dan terkadang disertai muntah. 44

22.. SSttaaddiiuum dm deemmaam (m (hhoot st sttaaggee))

Stadium ini berlangsung + 2 – 4 jam. Penderita merasa kepanasan. Muka merah, kulit Stadium ini berlangsung + 2 – 4 jam. Penderita merasa kepanasan. Muka merah, kulit kering, sakit kepala dan sering kali muntah. Nadi menjadi kuat kembali, merasa kering, sakit kepala dan sering kali muntah. Nadi menjadi kuat kembali, merasa sangat haus dan suhu tubuh dapat

sangat haus dan suhu tubuh dapat meningkat hingga 41oC atau lebih. Pada anak-anak,meningkat hingga 41oC atau lebih. Pada anak-anak, suhu tubuh yang sangat tinggi

suhu tubuh yang sangat tinggi dapat menimbulkan kejang-kejang.dapat menimbulkan kejang-kejang.44

33.. SSttaaddiiuum bm beerkrkeeririnnggaat (t (sswweeaattiinng sg sttaaggee))

Stadium ini berlangsung + 2 – 4 jam. Penderita berkeringat sangat banyak. Suhu Stadium ini berlangsung + 2 – 4 jam. Penderita berkeringat sangat banyak. Suhu tubuh kembali turu

tubuh kembali turun, kadang-kadn, kadang-kadang sampai ang sampai di bawah normadi bawah normal. Setelah itu biasanyl. Setelah itu biasanyaa  penderita beristirahat hingga tertidur. Setelah bangun tidur penderita merasa lemah  penderita beristirahat hingga tertidur. Setelah bangun tidur penderita merasa lemah

tetapi tidak ada gejala

tetapi tidak ada gejala lain sehingga dapat kembali melakukan kegiatan sehari-hari.lain sehingga dapat kembali melakukan kegiatan sehari-hari. 44

Gejala klasik (trias malaria) berlangsung selama 6 – 10 jam, biasanya dialami oleh Gejala klasik (trias malaria) berlangsung selama 6 – 10 jam, biasanya dialami oleh   p

  penendederitrita a yayang ng beberarasasal l dadari ri dadaererah ah nonon n enendedemimis s mamalalariaria, , pependndereritita a yayang ng bebelulumm mempunyai kekebalan (immunitas) terhadap malaria atau penderita yang baru pertama mempunyai kekebalan (immunitas) terhadap malaria atau penderita yang baru pertama kali menderita malaria.

kali menderita malaria.44

Di

Di daerah endemik madaerah endemik malaria dimana penderita telah melaria dimana penderita telah mempunyai kekebampunyai kekebalan (imunitas)lan (imunitas) ter

terhadhadap ap mamalarlaria, ia, gejgejala ala klaklasik sik timtimbubul l tidtidak ak berberuruurutantan, , babahkahkan n tidtidak ak selselalu alu adada, a, dandan seringkali bervariasi tergantung spesies parasit dan imunitas penderita. Di daerah yang seringkali bervariasi tergantung spesies parasit dan imunitas penderita. Di daerah yang mempunyai tingkat penularan sangat tinggi (hiperendemik) seringkali penderita tidak  mempunyai tingkat penularan sangat tinggi (hiperendemik) seringkali penderita tidak  mengalami demam, tetapi dapat muncul gejala lain, misalnya: diare dan pegal-pegal. Hal mengalami demam, tetapi dapat muncul gejala lain, misalnya: diare dan pegal-pegal. Hal ini disebut sebag

ini disebut sebagai gejala malaai gejala malaria yang bersifat ria yang bersifat lokal spesifik.lokal spesifik.44

Gejala klasik (trias malaria) lebih sering dialami penderita malaria vivax, sedangkan Gejala klasik (trias malaria) lebih sering dialami penderita malaria vivax, sedangkan  pada malaria falciparum, gejala menggigil dapat berlangsung berat atau malah tidak ada.  pada malaria falciparum, gejala menggigil dapat berlangsung berat atau malah tidak ada. Diantara 2 periode demam terdapat periode tidak demam yang berlangsung selama 12 Diantara 2 periode demam terdapat periode tidak demam yang berlangsung selama 12  jam pada malaria falciparum, 36 jam pada malaria vivax dan ovale, dan 60 jam pada  jam pada malaria falciparum, 36 jam pada malaria vivax dan ovale, dan 60 jam pada

(11)

malaria malariae. Perbedaan kurva suhu tubuh penderita malaria fasciparum, malaria malaria malariae. Perbedaan kurva suhu tubuh penderita malaria fasciparum, malaria vivax, dan malaria malariae dapat dilihat pada grafik di bawah ini.

vivax, dan malaria malariae dapat dilihat pada grafik di bawah ini. 44

Grafik 1. Kurva

Grafik 1. Kurva temperatur pada penderita malaria falciparum.temperatur pada penderita malaria falciparum.

Grafik 2. Kurva

Grafik 2. Kurva temperatur pada penderita malaria vivax.temperatur pada penderita malaria vivax.

Grafik 3. Kurva

Grafik 3. Kurva temperatur pada penderita malaria malariae.temperatur pada penderita malaria malariae.

B.

B. GejaGejala malala malaria beraria berat (malat (malaria denria dengan kogan komplikmplikasi)asi)

Penderita dikatakan menderita malaria berat bila di dalam darahnya ditemukan parasit Penderita dikatakan menderita malaria berat bila di dalam darahnya ditemukan parasit malaria melalui pemeriksaan laboratorium Sediaan Darah Tepi atau Rapid Diagnostic malaria melalui pemeriksaan laboratorium Sediaan Darah Tepi atau Rapid Diagnostic Test (RDT) dan disertai memiliki

(12)

1)

1) GanGangggguan kesauan kesadardaran an daldalam am berberbagbagai ai dederajrajat at (mu(mulai dari lai dari komkoma a samsampapai i pepenurnurunaunann kesadaran lebih ringan dengan manifestasi seperti: mengigau, bicara salah, tidur terus, kesadaran lebih ringan dengan manifestasi seperti: mengigau, bicara salah, tidur terus, diam saja, tingkah laku berubah)

diam saja, tingkah laku berubah) 44

2)

2) KeadKeadaan umaan umum yanum yang sangg sangat lemat lemah (tidaah (tidak bisa duk bisa duduk/bduk/berdirierdiri)) 3)

3) KeKejajangng-k-kejejanangg 4)

4) PaPananas ss sanangagat tt tininggggii 5)

5) MaMata ata atatau tuu tububuh kh kununiningg 6)

6) TaTandanda-ta-tanda dehidnda dehidrasrasi i (ma(mata ta cecekunkung, g, turturgor gor dan elastdan elastisitisitas as kulkulit it beberkurkuranrang, g, bibbibir ir  kering, produksi air seni berkurang)

kering, produksi air seni berkurang) 7)

7) PerdaPerdaraharahan hidun hidung, gng, gusi atusi atau salau saluran puran penceencernaarnaann 8)

8) NafNafas cas cepaepat att atau sau sesaesak nk nafaafass 9)

9) MuntaMuntah teruh terus menes menerus darus dan tidan tidak dapk dapat maat makan mkan minuminum 10)

10) Warna air seni seperti teh tua Warna air seni seperti teh tua dan dapat sampadan dapat sampai kehitamani kehitaman 11)

11) Jumlah air seni kurang samJumlah air seni kurang sampai tidak ada air senipai tidak ada air seni 12)

12) Telapak tangan sangTelapak tangan sangat pucat (anemia dengan kadat pucat (anemia dengan kadar Hb kurang dari 5 g%)ar Hb kurang dari 5 g%)

Pend

Penderita malaria erita malaria beraberat t haruharus s segesegera ra dibawdibawa/dia/dirujuk ke rujuk ke fasilitfasilitas as kesehkesehatan untuk atan untuk  mendapatkan penanganan semestinya.

mendapatkan penanganan semestinya.

2.7. DIAGNOSIS 2.7. DIAGNOSIS 1. Anamnesis 1. Anamnesis

 Keluhan utama : dKeluhan utama : demam, menggigemam, menggigil, il, dapat disertai sakit kepdapat disertai sakit kepala, mual, muntahala, mual, muntah, diare, diare dan nyeri otot atau

dan nyeri otot atau pegal-pegal.pegal-pegal.

 Riwayat berkunjung dan bermalam 1-4 minggu yang lalu Riwayat berkunjung dan bermalam 1-4 minggu yang lalu ke daerah endemik malaria.ke daerah endemik malaria.

 Riwayat tinggal didaerah endemik malaria.Riwayat tinggal didaerah endemik malaria.

 Riwayat sakit malaria.Riwayat sakit malaria.

 Riwayat minum obat malaria satu bulan terakhir.Riwayat minum obat malaria satu bulan terakhir.

 Riwayat mendapat transfusi darah.Riwayat mendapat transfusi darah.

 Gejala klinis pada anak dapat tidak jelas.Gejala klinis pada anak dapat tidak jelas.22

2. Pemeriksaan fisik  2. Pemeriksaan fisik 

a. Malaria Ringan a. Malaria Ringan

(13)

 Konjungtiva atau telapak tangan pucatKonjungtiva atau telapak tangan pucat

 Pembesaran limpa (splenomegali)Pembesaran limpa (splenomegali)

 Pembesaran hati (Pembesaran hati (hepatomegahepatomegali).li).22

 b. Malaria Berat  b. Malaria Berat

 Mortalitas:Mortalitas:

 Hampir 100% tanpa Hampir 100% tanpa pengobatanpengobatan,,

 Tatalaksana adekuat: 20%Tatalaksana adekuat: 20%

 Definisi: InfeksiDefinisi: Infeksi P. falciparum P. falciparumdisertai dengan salah satu atau lebih kelainan berikut:disertai dengan salah satu atau lebih kelainan berikut:

 Malaria serebralMalaria serebral

 Gangguan status mentalGangguan status mental

 Kejang multipelKejang multipel

 KomaKoma

 Hipoglikemia: gula darah < 50 mg/dLHipoglikemia: gula darah < 50 mg/dL

 Distress pernafasanDistress pernafasan

 Temperatur > 40Temperatur > 40ooC, tidak responsif C, tidak responsif dengan asetaminofendengan asetaminofen

 HipotensiHipotensi

 Oliguria atau anuriaOliguria atau anuria

 Anemia: hematokrit <20% atau menurun dengan cepatAnemia: hematokrit <20% atau menurun dengan cepat

 Kreatinin > 1,5 mg/dLKreatinin > 1,5 mg/dL

 Parasitemia > 5%Parasitemia > 5%

 BentBentuk Lanjut (tropuk Lanjut (tropozoiozoit lanjut atau schizt lanjut atau schizont) ont) P. falcipP. falciparum pada aparum pada apusanusan darah tepi

darah tepi

 HemoglobinuriaHemoglobinuria

 Perdarahan spontanPerdarahan spontan

 KuningKuning 55

3. Pemeriksaan

3. Pemeriksaan laboratoriumlaboratorium

a.

a. PemPemerieriksaksaan an dendengan gan mikmikroskroskopop

Pemeriksaan sediaan darah (SD) tebal dan tipis

Pemeriksaan sediaan darah (SD) tebal dan tipis di Puskesmas/Iapangan/rumah sakit untuk di Puskesmas/Iapangan/rumah sakit untuk  menentukan:

menentukan:

o

(14)

o

o Spesies dan stadium plasmodiumSpesies dan stadium plasmodium o

o Kepadatan parasitKepadatan parasit

Untuk penderita tersangka malaria berat perlu

Untuk penderita tersangka malaria berat perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1)

1) Bila pemBila pemerikseriksaan sediaaan sediaan daraan darah pertamh pertama negatia negatif, perlu dipef, perlu diperiksa ulanriksa ulang setiap 6 jamg setiap 6 jam sampai 3 hari berturut-turut.

sampai 3 hari berturut-turut. 2)

2) BiBila la hahasil sil pepememeririksksaaaan n sesedidiaaaan n dadararah h tetebabal l seselalama ma 3 3 hahari ri beberturtururut-tt-tururut ut titidadak k  ditemukan parasit maka diagnosis malaria disingkirkan.

ditemukan parasit maka diagnosis malaria disingkirkan.

 b.

 b. PemePemeriksariksaan denan dengan tegan tes diagns diagnostik ceostik cepat (Rapat (Rapid Diapid Diagnostgnostic Testic Test)) Me

Mekakaninisme sme kekerjrja a tetes s inini i beberdrdasasararkakan n dedeteteksksi i anantitigegen n papararasisit t mamalalariaria, , dedengnganan me

mengnggugunanakakan n memetotoda da imimununokokroromamatotogrgrafafi, i, dadalalam m bebentntuk uk didipstpstik ik TeTes s inini i sasangngatat  bermanfaat pada unit gawat darurat, pada saat terjadi kejadian luar biasa dan di daerah  bermanfaat pada unit gawat darurat, pada saat terjadi kejadian luar biasa dan di daerah

terpencil yang tidak tersedia fasilitas lab serta

terpencil yang tidak tersedia fasilitas lab serta untuk survey tertentu.untuk survey tertentu.

Hal yang penting lainnya adalah penyimpanan RDT ini sebaiknya dalam lemari es Hal yang penting lainnya adalah penyimpanan RDT ini sebaiknya dalam lemari es tetapi tidak dalam fr

tetapi tidak dalam freezer pendingin.eezer pendingin.

c.

c. PemPemerieriksaksaan penan penunjunjang unang untuk matuk malarlaria beria berat:at: 1)

1) DaDararah h rurutitinn 2)

2) KiKimimia a dadararah h lalain in (g(gulula a dadararah, h, seserurum m bibililirurubibin, n, SGSGOT OT & & SGSGPTPT, , alalkakali li fofosfasfatatasese,, albumin/globulin, ureum, kreatinin, natrium dan kalium, anaIisis

albumin/globulin, ureum, kreatinin, natrium dan kalium, anaIisis gas darah.gas darah. 33)) EEKKGG

4)

4) FoFoto to totoraraksks 5)

5) AnaAnalislisis cais cairairan sern serebrebrospospinainalislis 6)

6) BiaBiakakan dan darah rah dadan ujn uji sei serolrologiogi 7)

(15)

Gambar. Apus darah tebal Gambar. Apus darah tebal

Ga

Gambmbarar. . StStadadiuium m dadararah h papararasitsit, , apapusus darah tipis

darah tipis

Gbr. 1: sel darah merah normal; Gbr. Gbr. 1: sel darah merah normal; Gbr. 2-18

18: : TrTropopozozoioit t (Gb(Gbr. r. 2-2-10 10 memerurupapakakann tro

tropozpozoit oit stastadiudium m cincincincin); ); GbrGbr. . 19-19-26:26: Sk

Skizizon on (G(Gbrbr. . 26 26 skiskizozon n ruruptpturur); ); GbGbr.r. 27,28: makrogametosid matur (♀); Gbr. 27,28: makrogametosid matur (♀); Gbr. 29, 30: mikrogametosid matur (♂).

(16)

GAMBAR. Stadium-stadium dalam siklus hidup

GAMBAR. Stadium-stadium dalam siklus hidup P.  P. falciparfalciparumum. A: Bentuk cincin (tropozoid. A: Bentuk cincin (tropozoid awal). B: Schizont matur, jarang terlihat di sediaan apus darah perifer karen sekuestrasi awal). B: Schizont matur, jarang terlihat di sediaan apus darah perifer karen sekuestrasi mikrovaskular. C: Gametosid, bentuk pisang. Sumber: Division of Parasitic Diseases, US mikrovaskular. C: Gametosid, bentuk pisang. Sumber: Division of Parasitic Diseases, US Centers for Disease Control and Prevention, Atlanta.

Centers for Disease Control and Prevention, Atlanta.

2.8. PENGOBATAN 2.8. PENGOBATAN

Pengobatan yang diberikan adalah pengobatan radikal malaria dengan membunuh semua Pengobatan yang diberikan adalah pengobatan radikal malaria dengan membunuh semua stadium parasit yang ada di dalam tubuh manusia. Adapun tujuan pengobatan radikal untuk  stadium parasit yang ada di dalam tubuh manusia. Adapun tujuan pengobatan radikal untuk  mendapat kesembuhan kilinis dan parasitologik serta

mendapat kesembuhan kilinis dan parasitologik serta memutuskan rantai penularan.memutuskan rantai penularan. 22

Sem

Semua ua obaobat t ananti ti malmalariaria a tidtidak ak bolboleh eh dibdiberierikakan n daldalam am keakeadaadaan n perperut ut kokosonsong g kakarenrenaa  bersifat iritasi lambung, oleh sebab itu penderita harus makan terlebih dahulu setiap akan  bersifat iritasi lambung, oleh sebab itu penderita harus makan terlebih dahulu setiap akan

minum obat anti malaria. minum obat anti malaria.22

2.8.1. Pengobatan Malaria Tanpa Komplikasi. 2.8.1. Pengobatan Malaria Tanpa Komplikasi.

1.

1. MaMalalariria Faa Falslsipipararumum

Lini pertama pengobatan malaria falsiparum adalah s

Lini pertama pengobatan malaria falsiparum adalah seperti yang tertera dibawah ini:eperti yang tertera dibawah ini:

Lini pertama = Artesunat + Amodiakuin +

Lini pertama = Artesunat + Amodiakuin + PrimakuinPrimakuin

Setiap kemasan Artesunat + Amodiakuin terdiri dari 2 blister, yaitu blister amodiakuin Setiap kemasan Artesunat + Amodiakuin terdiri dari 2 blister, yaitu blister amodiakuin terdiri dari 12 tablet @ 200 mg = 153 mg amodiakuin basa, dan blister artesunat terdiri dari terdiri dari 12 tablet @ 200 mg = 153 mg amodiakuin basa, dan blister artesunat terdiri dari 12 tablet @ 50 mg. Obat kombinasi diberikan per-oral selama tiga hari dengan dosis tunggal 12 tablet @ 50 mg. Obat kombinasi diberikan per-oral selama tiga hari dengan dosis tunggal harian sebagai berikut:

harian sebagai berikut:

Amodiakuin basa = 10 mg/kgbb dan Artesunat = 4 mg/kgbb. Amodiakuin basa = 10 mg/kgbb dan Artesunat = 4 mg/kgbb. Primakuin tidak boleh diberikan kepada:

Primakuin tidak boleh diberikan kepada:

 lbu hamillbu hamil

 Bayi < 1 tahunBayi < 1 tahun

 Penderita defisiensi G6-PDPenderita defisiensi G6-PD 22

Tabel III.1.1. Tabel III.1.1.

Pengobatan lini pertama malaria falsiparum menurut kelompok  Pengobatan lini pertama malaria falsiparum menurut kelompok 

H

Haarrii JJeenniis s OObbaatt

Jumlah tablet perhari menurut kelompok umur  Jumlah tablet perhari menurut kelompok umur  0-1 0-1 Bulan Bulan 2-11 2-11 Bulan Bulan 1-4 1-4 Tahun Tahun 5-9 5-9 Tahun Tahun 10-14 10-14 Tahun Tahun ≥15 ≥15 Tahun Tahun 11 AArrtteessuunnaatt 11//44 11//22 11 22 33 44 A Ammooddiiaakkuuiinn 11//44 11//22 11 22 33 44

(17)

P Prriimmaakkuuiin n **)) **)) ¾¾ 1 1 11//22 22 22--33 22 AArrtteessuunnaatt 11//44 11//22 11 22 33 44 A Ammooddiiaakkuuiinn 11//44 11//22 11 22 33 44 33 AArrtteessuunnaatt 11//44 11//22 11 22 33 44 A Ammooddiiaakkuuiinn 11//44 11//22 11 22 33 44

Pengobatan lini kedua malaria falsiparum diberikan, jika pengobatan lini pertama tidak  Pengobatan lini kedua malaria falsiparum diberikan, jika pengobatan lini pertama tidak  efe

efektiktif f dimdimana ana ditditemuemukakan: n: gejgejala ala kliklinis nis tidtidak ak memmemburburuk uk tettetapi api parparasiasit t aseaseksuksual al tidtidak ak   berkurang (persisten) atau timbul kembali (rekrudesensi).

 berkurang (persisten) atau timbul kembali (rekrudesensi).22

Lini kedua = Kina + Doksisiklin atau Tetrasiklin + Primakuin Lini kedua = Kina + Doksisiklin atau Tetrasiklin + Primakuin

Kina tablet Kina tablet

Kina diberikan per-oral, 3 kali sehari dengan dosis 10 mg/kgbb/kali selama 7(tujuh) hari. Kina diberikan per-oral, 3 kali sehari dengan dosis 10 mg/kgbb/kali selama 7(tujuh) hari. 22

Doksisiklin Doksisiklin

Doksisiklin diberikan 2 kali per-hari

Doksisiklin diberikan 2 kali per-hari selama 7 (tujuh) hari, dengan dosis selama 7 (tujuh) hari, dengan dosis orang dewasa adalahorang dewasa adalah 4 mg/Kgbb/hari, sedangkan untuk anak usia 8-14 tahun adalah 2 mg/kgbb/hari. Doksisiklin 4 mg/Kgbb/hari, sedangkan untuk anak usia 8-14 tahun adalah 2 mg/kgbb/hari. Doksisiklin tidak diberikan pada ibu hamil dan anak usia <8 tahun. Bila tidak ada doksisiklin, dapat tidak diberikan pada ibu hamil dan anak usia <8 tahun. Bila tidak ada doksisiklin, dapat digunakan tetrasiklin.

digunakan tetrasiklin.22

Tetrasiklin Tetrasiklin

Tetrasiklin diberikan 4 kali perhari selama 7 (tujuh) hari, dengan dosis 4- 5 mg/kgbb/kali Tetrasiklin diberikan 4 kali perhari selama 7 (tujuh) hari, dengan dosis 4- 5 mg/kgbb/kali Seperti halnya doksisiklin, tetrasiklin tidak boleh diberikan pada anak dengan umur di bawah. Seperti halnya doksisiklin, tetrasiklin tidak boleh diberikan pada anak dengan umur di bawah. 8 tahun dan ibu hamil.

8 tahun dan ibu hamil.22

Primakuin Primakuin

Pengobatan dengan primakuin diberikan seperti pada lini pertama. Pengobatan dengan primakuin diberikan seperti pada lini pertama. 22

Tabel III.1.2. Tabel III.1.2.

Pengobatan Lini Kedua Untuk Malaria Falsiparum Pengobatan Lini Kedua Untuk Malaria Falsiparum

H

Haarrii JJeenniis s OObbaatt Jumlah tablet perhari menurut Jumlah tablet perhari menurut kelompok umur kelompok umur  0-11

0-11 Bulan Bulan 1-4 1-4 Tahun Tahun 5-9 5-9 Tahun Tahun 10-14 10-14 Tahun Tahun >15 >15 TahunTahun 11 KKiinna a **)) 3 3 X X 11//22 3 3 X X 11 3 3 X X 1111//22 3 3 X X ((22--33))

D

Dookkssiissiikklliin n -- -- -- 2 2 X X 11****)) 2 2 X X 11****)) P

(18)

22 KKiinna a **)) 3 3 X X 11//22 3 X 3 X 1 1 3 3 X X 1111//22 3 3 X X ((22--33)) D Dookkssiissiikklliin n -- -- -- 2 2 X X 11****)) 2 2 X X 11****)) *) Dosis diberikan kg/bb *) Dosis diberikan kg/bb **) **) 2x50 2x50 mg mg DoksisiklinDoksisiklin ***) 2x100 mg Doksisiklin ***) 2x100 mg Doksisiklin Tabel III.1.3. Tabel III.1.3.

Pengobatan lini kedua untuk malaria faliparum Pengobatan lini kedua untuk malaria faliparum

H

Haarrii JJeenniis s OObbaatt Jumlah tablet perhari menurut kelompok umur Jumlah tablet perhari menurut kelompok umur 

0-0-11 11 BuBulalan n 1-1-4 4 TaTahuhunn 5-5-9 9 TaTahuhun n 1010-1-14 4 TaTahuhun n >1>15 5 TaTahuhunn 11 KKiinna a **)) 3 3 X X ½½ 3 X 3 X 1 1 3 3 X X 1111//2 2 3 3 X X ((22--33)) T Teettrraassiikklliinn -- -- -- **)) 44XX 11****)) P Prriimmaakkuuiinn -- ¾¾ 1111//22 22 22--33 2 2 -77 K Kiinna a **)) 3 3 X X ½½ 3 3 X X 1 1 3 3 X X 1111//2 2 3 3 X X ((22--33)) T Teettrraassiikklliinn -- -- -- **)) 44XX 11****)) *) Dosis diberikan kg/bb *) Dosis diberikan kg/bb **) 4x250 mg Tatrasiklin **) 4x250 mg Tatrasiklin Untuk pender

Untuk penderita ita malamalaria ria mix mix (P.fa(P.falcipalciparum rum + + P.vivP.vivax) ax) dapadapat t dibediberikan pengobarikan pengobatan tan obatobat kombinasi peroral selama tiga hari dengan dosis tunggal harian sebagai berikut:

kombinasi peroral selama tiga hari dengan dosis tunggal harian sebagai berikut:

Am

Amododiaiakukuin in babasa sa = = 10 10 mgmg/k/kgbgbb b dadan n ArArtetesusunanat t = = 4 4 mgmg/k/kgbgbb b diditatambmbah ah dedengnganan primakuin 0,25 mg/ kgbb selama 14

primakuin 0,25 mg/ kgbb selama 14 hari.hari.22 Malaria mix = Artesunat +

Malaria mix = Artesunat + Amodiakuin + PrimakuinAmodiakuin + Primakuin

Tabel III.1.4 Tabel III.1.4

Pengobatan malaria mix (P. Falciparum + P. Vivax) Pengobatan malaria mix (P. Falciparum + P. Vivax)

H

Haarrii JJeenniis s OObbaatt Jumlah tablet perhari menurut Jumlah tablet perhari menurut kelompok umur kelompok umur 

0-0-1 1 BuBulalan n 2-2-11 11 BuBulalann 1-1-4 4 ThThn n 5-5-9 9 ThThn n 1010-1-14 4 ThThn n >1>15 5 ThThnn

11 AArrtteessuunnaatt 11//44 ½½ 11 22 33 44 A Ammooddiiaakkuuiinn 11//44 ½½ 11 22 33 44 P Prriimmaakkuuiinn -- --)) 11//22 11 11 11//22 22 22 AArrtteessuunnaatt 11//44 ½½ 11 22 33 44 A Ammooddiiaakkuuiinn 11//44 ½½ 11 22 33 44 P Prriimmaakkuuiinn -- -- 11//22 11 11 11//22 22 33 AArrtteessuunnaatt 11//44 ½½ 11 22 33 44 A Ammooddiiaakkuuiinn 11//44 ½½ 11 22 33 44

(19)

33--1144 PPrriimmaakkuuiin n -- -- 11//22 11 1 1 11//22 22

2. Pengobatan malaria vivaks, malaria ovale, malaria

2. Pengobatan malaria vivaks, malaria ovale, malaria malariaemalariae A.

A. Malaria vMalaria vivaks divaks dan ovan ovaleale Lin

Lini i perpertamtama a pepengongobabatan tan malmalariaria a vivvivakaks s dan dan mamalarlaria ia ovaovale le adadalaalah h sepseperterti i yanyang g terterterteraa dibawah ini:

dibawah ini:

Lini Perta

Lini Pertama ma = Klorok= Klorokuin + Pruin + Primakuinimakuin

Kombinasi ini digunakan sebagai pilihan utama untuk pengobatan malaria vivaks dan malaria Kombinasi ini digunakan sebagai pilihan utama untuk pengobatan malaria vivaks dan malaria ovale.

ovale.22

Klorokuin Klorokuin

Klorokuin diberikan 1 kali per-hari selama 3 hari, dengan dosis total

Klorokuin diberikan 1 kali per-hari selama 3 hari, dengan dosis total 25 mg basa/kgbb.25 mg basa/kgbb. 22

Primakuin Primakuin

Dosis Primakuin adalah 0.25 mg/kgbb per hari yang diberikan selama 14 hari dan diberikan Dosis Primakuin adalah 0.25 mg/kgbb per hari yang diberikan selama 14 hari dan diberikan  bersama klorokuin.Seperti pengobatan malaria falsiparum, primakuin tidak boleh diberikan  bersama klorokuin.Seperti pengobatan malaria falsiparum, primakuin tidak boleh diberikan

kepada: ibu hamil, bayi <1 tahun, dan penderita defisiensi G6-PD. kepada: ibu hamil, bayi <1 tahun, dan penderita defisiensi G6-PD. 22

Tabel III.2.1. Tabel III.2.1.

Pengobatan malaria vivaks dan malaria ovale Pengobatan malaria vivaks dan malaria ovale

H

Haarrii JJeenniis s OObbaatt

Jumlah tablet perhari menurut kelompok umur  Jumlah tablet perhari menurut kelompok umur  0-1 0-1 Bulan Bulan 2-11 2-11 Bulan Bulan 1-4 1-4 Tahun Tahun 5-9 5-9 Tahun Tahun 10-14 10-14 Tahun Tahun >15 Tahun >15 Tahun 11 KKlloorrookkuuiinn 11//44 ½½ 11 22 33 33--44 P Prriimmaakkuuiinn -- -- 11//44 11//22 33//44 11 22 KKlloorrookkuuiinn 11//44 ½½ 11 22 33 33--44 P Prriimmaakkuuiinn -- -- 11//44 11//22 33//44 11 33 KKlloorrookkuuiin n 11//8 8 ¼¼ 11//22 11 1 1 11//22 22 P Prriimmaakkuuiinn -- -- 11//44 11//22 33//44 11 44--1144 PPrriimmaakkuuiin n -- -- 11//44 11//22 33//44 11

Pengobatan malaria vivaks resisten klorokuin Pengobatan malaria vivaks resisten klorokuin

Lini kedua

(20)

Primakuin Primakuin

Dosis Primakuin adalah 0,25 mg/kgbb per hari yang diberikan selama 14 hari. Seperti Dosis Primakuin adalah 0,25 mg/kgbb per hari yang diberikan selama 14 hari. Seperti  pengobatan malaria pada umumnya, primakuin tidak boleh diberikan kepada Ibu hamil, bayi  pengobatan malaria pada umumnya, primakuin tidak boleh diberikan kepada Ibu hamil, bayi

< 1tahun, dan penderita defisiensi G6-PD. < 1tahun, dan penderita defisiensi G6-PD.

*) Dosis kina adalah 30mg/kgbb/hari yang diberikan 3 kali per hari. Pemberian kina pada *) Dosis kina adalah 30mg/kgbb/hari yang diberikan 3 kali per hari. Pemberian kina pada anak usia di bawah

anak usia di bawah 1 tahun harus dihitung berdasarkan berat 1 tahun harus dihitung berdasarkan berat badan.badan.

Dosis dan cara pemberian primakuin adalah sama dengan cara pemberian primakuin pada Dosis dan cara pemberian primakuin adalah sama dengan cara pemberian primakuin pada malaria vivaks terdahulu yaitu 0.25 mg/kgbb perhari selama 14 hari.

malaria vivaks terdahulu yaitu 0.25 mg/kgbb perhari selama 14 hari. 22

Tabel III.2.2 Tabel III.2.2

Pengobatan malaria vivaks resisten klorokuin Pengobatan malaria vivaks resisten klorokuin

H

Haarrii JJeenniis s OObbaatt Jumlah tablet perhari menurut Jumlah tablet perhari menurut kelompok umur kelompok umur 

0-0-1 1 BlBln n 22-1-11 1 BlBlnn 1-1-4 4 ThThn n 55-9 -9 TThhn n 110-0-14 14 TThn hn >1>15 5 TThhnn 11--77 KKiinnaa **)) **)) 3 3 X X 11//22 3 3 X X 11 3 3 X X 1 1 11//22 3 3 X X 33 11--1144 PPrriimmaakkuuiinn -- -- 11//44 11//22 33//44 11

*)

*) Dosis dDosis diberikan iberikan kg/bbkg/bb

B.

B. Pengobatan Pengobatan malaria vivaks ymalaria vivaks yang relapsang relaps

Pengobatan kasus malaria vivaks relaps (kambuh) sama dengan regimen sebelumnya Pengobatan kasus malaria vivaks relaps (kambuh) sama dengan regimen sebelumnya hanya dosis perimakuin ditingkatkan Klorokuin diberikan 1 kali per-hari selama 3 hari, hanya dosis perimakuin ditingkatkan Klorokuin diberikan 1 kali per-hari selama 3 hari, dengan dosis total 25 mg basa/kgbb dan primakuin diberikan selama 14 hari dengan dosis 0,5 dengan dosis total 25 mg basa/kgbb dan primakuin diberikan selama 14 hari dengan dosis 0,5 mg/

mg/kgbkgbb/hb/hariari. . DoDosis sis obaobat t jugjuga a dapdapat at ditditaksaksir ir dendengagan n memmemakaakai i tabtabel el dosdosis is berberdasdasarkarkanan golongan Umur penderita tabel III.2.3.

golongan Umur penderita tabel III.2.3.22

Tabel III.2.3. Tabel III.2.3.

Pengobatan malaria vivaks yang relaps (kambuh) Pengobatan malaria vivaks yang relaps (kambuh)

(21)

H

Haarri i JJeenniis s OObbaatt JJuummllaah h ttaabblleet t ppeerrhhaarri i mmeennuurruut t kkeelloommppook k uummuur r  0-1 0-1 Bln Bln 2-12-11 1 BlnBln 1-4 1-4 Thn Thn 5-9 Th5-9 Thn n 10-10-14 14 Thn Thn >15 >15 ThnThn 11 KKlloorrookkuuiinn 11//44 11//22 11 22 33 33--44 P Prriimmaakkuuiinn -- -- 11//22 11 11 11//22 22 22 KKlloorrookkuuiinn 11//44 11//22 11 22 33 33--44 P Prriimmaakkuuiinn -- -- 11//22 11 11 11//22 22 33 KKlloorrookkuuiinn 11//88 11//44 11//22 11 1 1 11//22 22 P Prriimmaakkuuiinn -- -- 11//22 11 11 11//22 22 4 4 --1144 PPrriimmaakkuuiinn -- -- 11//22 11 1 1 11//22 22

Khusus. untuk penderita defisiensi enzim G6PD yang dapat diketahui melalui anamnesis Khusus. untuk penderita defisiensi enzim G6PD yang dapat diketahui melalui anamnesis ada keluhan atau riwayat warna urin coklat kehitaman setelah minum obat (golongan sulfa, ada keluhan atau riwayat warna urin coklat kehitaman setelah minum obat (golongan sulfa,  primakuin, kina, klorokuin dan lain-lain), maka

 primakuin, kina, klorokuin dan lain-lain), maka pengobatan diberikan secara mingguan.pengobatan diberikan secara mingguan. 22

Klorokuin diberikan 1 kali per-minggu selama 8 sampai dengan 12 minggu, dengan dosis Klorokuin diberikan 1 kali per-minggu selama 8 sampai dengan 12 minggu, dengan dosis 10 mg basa/kgbb/kali Primakuin juga diberikan bersamaan dengan klorokuin setiap minggu 10 mg basa/kgbb/kali Primakuin juga diberikan bersamaan dengan klorokuin setiap minggu dengan dosis 0,76

dengan dosis 0,76 mg/kgbb/kali.mg/kgbb/kali.22

Tabel: III.2..3.1. Tabel: III.2..3.1.

Pengobatan malaria vivaks penderita defislensi G6PD Pengobatan malaria vivaks penderita defislensi G6PD

Lama Lama minggu

minggu Jenis ObatJenis Obat

Jumlah tablet perhari menurut kelompok umur  Jumlah tablet perhari menurut kelompok umur  0-1 0-1 Bln Bln 2-112-11 Bln Bln 1-4 1-4 Thn Thn 5-9 5-9 Thn Thn 10-1410-14 Thn Thn >15 Thn >15 Thn 8 8 ss//dd1122 KKlloorrookkuuiinn 11//44 11//22 11 22 33 33--44 8 8 ss//dd1122 PPrriimmaakkuuiinn -- -- 33//44 1 1 11//22 2 2 11//44 33

C. Pengobatan malaria malariae C. Pengobatan malaria malariae

Pengobatan malaria malariae cukup diberikan dengan klorokuin 1 kali per-hari selama 3 Pengobatan malaria malariae cukup diberikan dengan klorokuin 1 kali per-hari selama 3 hari, dengan dosis total 25 mg basa/kgbb Pengobatan juga dapat diberikan berdasarkan hari, dengan dosis total 25 mg basa/kgbb Pengobatan juga dapat diberikan berdasarkan golongan umur penderita tablel III.2.4.

golongan umur penderita tablel III.2.4. 22

Tabel III.2.4. Tabel III.2.4.

Pengobatan malaria malariae Pengobatan malaria malariae

H

Haarrii JJeenniis s OObbaatt JJuummllaah h ttaabblleet t ppeerrhhaarri i mmeennuurruut t kkeelloommppook k uummuur  r   0-1

(22)

B Bllnn BBllnn TThhnn TThhnn 11 KKlloorrookkuuiinn 11//44 11//22 11 22 33 33--44 22 KKlloorrookkuuiin n 11//44 11//22 11 22 33 33--44 33 KKlloorrookkuuiinn 11//88 11//44 11//22 11 1 1 11//22 22 3. Catatan 3. Catatan

a. Fasilitas pelayanan kesehatan dengan sarana diagnostik malaria dan belum tersedia a. Fasilitas pelayanan kesehatan dengan sarana diagnostik malaria dan belum tersedia obat kombinasi artesunat + amodiakuin, Penderita dengan infeksi Plasrnodium falciparurn obat kombinasi artesunat + amodiakuin, Penderita dengan infeksi Plasrnodium falciparurn diobati dengan sulfadoksinpirimetamin (SP) untuk membunuh parasit s

diobati dengan sulfadoksinpirimetamin (SP) untuk membunuh parasit stadium aseksual.tadium aseksual.

Obat ini diberikan dengan dosi tunggal sulfadoksin 25 mg/kgbb atau berdasarkan dosis Obat ini diberikan dengan dosi tunggal sulfadoksin 25 mg/kgbb atau berdasarkan dosis   pi

  pirimrimetaetamin min 1,21,25 5 mg/mg/kgbkgbb b PriPrimakmakuin uin jugjuga a dibdiberierikan kan untuntuk uk memmembunbunuh uh parparasiasit t stastadiudiumm seksual dengan dosis tunggal 0,75 mg/kgbb Pengobatan juga dapat diberikan berdasarkan seksual dengan dosis tunggal 0,75 mg/kgbb Pengobatan juga dapat diberikan berdasarkan golongan umur penderita seperti pada tabel I

golongan umur penderita seperti pada tabel III.3.1.II.3.1.22

Tabel III.3.1. Tabel III.3.1.

Pengobatan malaria falsiparum di sarana kesehatan tanpa ters

Pengobatan malaria falsiparum di sarana kesehatan tanpa tersedia obat artesunat-amodiakuinedia obat artesunat-amodiakuin

H

Haarrii JJeenniis s OObbaatt

Jumlah tablet perhari menurut kelompok umur  Jumlah tablet perhari menurut kelompok umur  <1

<1 Tahun Tahun

1-4

1-4 Tahun Tahun 5-9 5-9 Tahun Tahun 10-1410-14 Tahun Tahun >15 Tahun >15 Tahun H H11 SSPP -- 33//44 11 11//22 22 33 P Prriimmaakkuuiinn -- 33//44 1 1 11//22 22 22--33

Pengobatan malaria falsiparum gagal atau alergi SP Pengobatan malaria falsiparum gagal atau alergi SP

Jika pengobatan dengan SP tidak efektif (gejala klinis

Jika pengobatan dengan SP tidak efektif (gejala klinis tidak memburuk tetapi parasit aseksualtidak memburuk tetapi parasit aseksual tidak berkurang atau timbul kembali) atau penderita mempunyai riwayat alergi terhadap SP tidak berkurang atau timbul kembali) atau penderita mempunyai riwayat alergi terhadap SP ata

atau u golgolongongan an sulsulfa fa lailainnynnya, a, penpenderderita ita dibdiberi eri regregimeimen n kinkina a + + dokdoksisisisikliklin/tn/tetretrasiasikliklin n ++  primakuin.

 primakuin.22

Pengobatan alterf

Pengobatan alterflatif = Kina latif = Kina + Doksisiklin atau Tetrasiklin + + Doksisiklin atau Tetrasiklin + PrimakuinPrimakuin

Pemberian obat dapat diberikan berdasarkan golongan umur seperti tertera pada tabel III.3.2. Pemberian obat dapat diberikan berdasarkan golongan umur seperti tertera pada tabel III.3.2. dan tabel III.3.3 Dosis maksimal penderita dewasa yang dapatdiberikan untuk kina 9 tablet, dan tabel III.3.3 Dosis maksimal penderita dewasa yang dapatdiberikan untuk kina 9 tablet, dan primakuin 3 tablet. Selain pemberian dosis berdasarkan berat

dan primakuin 3 tablet. Selain pemberian dosis berdasarkan berat badan penderita, obat dapatbadan penderita, obat dapat diberikah berdasarkan golongan umur seperti tertera pada table

(23)

Tabel III.3.2. Tabel III.3.2.

Pengobatan lini kedua untuk malaria falsiparum Pengobatan lini kedua untuk malaria falsiparum H

Haarri i JJeenniis s OObbaatt JJuummllaah h ttaabblleet t ppeerrhhaarri i mmeennuurruut t kkeelloommppook k uummuur  r   < <1 1 TTaahhuunn 1 1 - - 44 Tahun Tahun 5 - 9 5 - 9 Tahun Tahun 10 - 14 10 - 14 Tahun Tahun >15 Tahun >15 Tahun 11 KKiinna a **)) 3 3 X X 11//22 3 3 X X 11 3 3 X X 1 1 11//22 3 3 X X ((22--33)) D Doossiissiikklliinn -- -- -- 2 2 X X 11****)) 2 2 X X 1 1 ******)) P Prriimmaakkuuiin n -- 33//44 1 1 11//2 2 22 22--33 22 KKiinna a **)) 3 3 X X 11//22 3 X 3 X 11 3 3 X X 1 1 11//2 2 3 3 X X ((22--33)) D Doossiissiikklliinn -- -- -- 2 2 X X 11****)) 2 2 X X 11******)) *)

*) Dosis Dosis diberikan diberikan kg/bbkg/bb **) 2x 50mg Doksisiklin **) 2x 50mg Doksisiklin ***) 2x100 mg Doksisiklin ***) 2x100 mg Doksisiklin Tabel III.3.3. Tabel III.3.3.

Pengobatan lini kedua untuk malaria falsiparum Pengobatan lini kedua untuk malaria falsiparum H

Haarri i JJeenniis s OObbaatt JJuummllaah h ttaabblleet t ppeerrhhaarri i mmeennuurruut t kkeelloommppook k uummuur r  <1

<1 TaTahuhunn 1-1-4 4 TaTahuhun n 5-5-9 9 TaTahuhun n 1010-1-144 Tahun Tahun >15 Tahun >15 Tahun 11 KKiinna a **)) 3 3 X X 11//22 3 X 3 X 11 3 3 X X 1 1 11//22 3 3 X X ((22--33)) T Teettrraassiikklliinn -- -- -- **)) 4 4 X X 11****)) P Prriimmaakkuuiinn -- 33//44 1 1 11//22 22 22--33 22 KKiinnaa **)) 3 3 X X 11//22 3 3 X X 11 3 3 X X 1 1 11//22 3 3 X X ((22--33)) T Teettrraassiikklliinn -- -- -- **)) 4 4 x x 11****)) *) Dosis diberikan kg/bb *) Dosis diberikan kg/bb **) 4x 250 mg Tetrasiklin **) 4x 250 mg Tetrasiklin

 b. Fasilitas pelayanan kesehatan tanpa sarana diagnostik malaria. Penderita dengan gejala  b. Fasilitas pelayanan kesehatan tanpa sarana diagnostik malaria. Penderita dengan gejala klinis malaria dapat diobati sementara dengan regimen klorokuin dan primakuin. Pemberian klinis malaria dapat diobati sementara dengan regimen klorokuin dan primakuin. Pemberian klorokuin 1 kali per-hari selama 3 hari, dengan dosis total 25 mg basa/kgbb. Primakuin klorokuin 1 kali per-hari selama 3 hari, dengan dosis total 25 mg basa/kgbb. Primakuin dib

diberierikan kan berbersamsamaan aan dendengan gan kloklorokrokuin uin padpada a harhari i pepertartarna rna dedengangan n dosdosis is 0,70,75 5 mg/mg/kgbkgbb.b. Pengobatan juga dapat diberikan berdasarkan golongan umur penderita seperti pada tabel Pengobatan juga dapat diberikan berdasarkan golongan umur penderita seperti pada tabel III.3.4.

III.3.4.22

Tabel III.3.4. Tabel III.3.4.

(24)

Pengobatan terhadap penderita suspek malaria Pengobatan terhadap penderita suspek malaria

H

Haarri i JJeenniis s OObbaatt JJuummllaah h ttaabblleet t ppeerrhhaarri i mmeennuurruut t kkeelloommppook k uummuur r  00--1 1 BBlln n 22--111 1 BBllnn 11--44 Thn Thn 5-9 5-9 Thn Thn 10-14 10-14 Thn Thn >15 >15 Thn Thn 11 KKlloorrookkuuiinn 11//44 11//22 11 22 33 33--44 P Prriimmaakkuuiinn -- -- ¾¾ 1 1 11//2 2 22 22--33 22 KKlloorrookkuuiinn 11//44 11//22 11 22 33 44 33 KKlloorrookkuuiinn 11//88 11//44 ½½ 11 1 1 11//22 22

2.8.2. Pengobatan Malaria Dengan Komplikasi 2.8.2. Pengobatan Malaria Dengan Komplikasi

Definisi malaria berat/komplikasi adalah ditemukannya Plasmodium falciparum stadium Definisi malaria berat/komplikasi adalah ditemukannya Plasmodium falciparum stadium aseksual dengan satu atau beberapa manifestasi klinis

aseksual dengan satu atau beberapa manifestasi klinis dibawah ini (WHO,1997):dibawah ini (WHO,1997): 1)

1) MalMalariaria sea serebrebral (ral (mamalarlaria otia otakak)) 2)

2) AnemAnemia bia berat erat (Hb<5 (Hb<5 gr% gr% atau atau hemahematokritokrit <15%t <15%)) 3)

3) GagaGagal ginjal akul ginjal akut (urin<40t (urin<400 mI/24 jam pa0 mI/24 jam pada oranda orang dewasa ag dewasa atau<1 ml/tau<1 ml/kgbbkgbb/jam pad/jam padää anak setelah dilakukari rehidrasi; dengan kreatinin darah >3 mg%).

anak setelah dilakukari rehidrasi; dengan kreatinin darah >3 mg%). 4)

4) EdemEdema paru a paru atau atau AcutAcute Respe Respiratoiratory Distrry Distress Syess Syndrondrome.me. 5)

5) HipHipogloglikeikemi: gmi: gula dula daraarah< 40 h< 40 mg%mg%..

6)

6) Gagal sirkulasi atau syok: tekanan sistolik <70 mm Hg (pada anak: tekanan nadi_ ≤20Gagal sirkulasi atau syok: tekanan sistolik <70 mm Hg (pada anak: tekanan nadi_ ≤20 rnmHg); disertai keringat dingin.

rnmHg); disertai keringat dingin. 7)

7) PerPerdardarahaahan n spospontantan n dardari i hidhidungung, , gusgusi, i, alaalat t pepencencernarnaan an dandan/at/atau au disedisertartai i kekelailainanann laboratorik adanya gangguan koagulast intravaskuler 

laboratorik adanya gangguan koagulast intravaskuler 

8)

8) Kejang berulang > 2 kali per 24 jam sKejang berulang > 2 kali per 24 jam setelah pendinginan pada hiperteetelah pendinginan pada hipertermiarmia 9)

9) AsideAsidemia (pH:mia (pH:< 7,25) at< 7,25) atau asidau asidosis (bikosis (bikarbonarbonat plasmat plasma < 15 mmola < 15 mmol/L)./L).

10)

10) Makroskopik hemoglobinuri oleh karena infeksi malaria akut (bukan karenaMakroskopik hemoglobinuri oleh karena infeksi malaria akut (bukan karena obat anti malaria pada seorang dengan defisiensi G-6-PD).

obat anti malaria pada seorang dengan defisiensi G-6-PD).22

Beberapa keadaan lain yang juga digolongkan sebagai malaria berat: Beberapa keadaan lain yang juga digolongkan sebagai malaria berat:

1.

1. GanGangggguan uan keskesadadaraaran rinn ringagan (GCn (GCS < 15S < 15)) 2.

2. KeleKelemahamahan otot (tak bn otot (tak bisa dudisa duduk/beuk/berjalarjalan) tanpa ken) tanpa kelainalainan neuron neurologik logik  3.

3. HiHipeperprpararasasititememia > ia > 5 %5 %.. 4.

4. lktlkteruerus (kas (kadàr bdàr biliilirubrubin dain darah > 3 mrah > 3 mg%)g%)

5.

5. Hiperpireksia (temperatur rektal > 40° C pada orang dewasa, >41° C Hiperpireksia (temperatur rektal > 40° C pada orang dewasa, >41° C pada anak)pada anak)22

Perbedaan manifestasi malaria berat pada anak dan

Gambar

Gambar Peta Distribusi Malaria.
Grafik 1. Kurva temperatur pada penderita malaria falciparum. temperatur pada penderita malaria falciparum.
Tabel III.1.2.
Tabel III.1.4Tabel III.1.4
+6

Referensi

Dokumen terkait

Skema pengembangan bisnis (Gambar 2) dilakukan dengan melakukan invensi-invensi yang sesuai dengan potensi industri dan pasar serta mengandalkan beberapa sumber

b. Pengesahan Hibah Langsung yang bersumber dari Dalam Negeri dalam bentuk uang sebesar yang telah diterima dan belanja yang bersumber dari hibah langsung yang bersumber dari

&amp;. Mengupa1akan pela1anan medik dan asuhan keperawatan 1ang *aik,tepat, 2epat kepada pasien sesuai standar pela1anan medi2 dan asuhankeperawatan serta 3isi misi RSUD Kota

Pelaksana Mekanikal (instalasi thermal, instalasi bertekanan, konstruksi perpipaan, fasilitas produksi, penyimpanan migas, konstruksi alat angkat dan angkut (pekerjaan

Pada bagian ruang lingkup unit kerja, penulis akan menjelaskan tentang ruang lingkup pekerjaan yang menjadi tanggung jawab bagian processing di PT. Memproses dan

Evaluasi formatif, adalah evaluasi yang dilakukan pa0a tahap pelaksanaan program dengan tujuan untuk

a. sifat, berhubungan dengan jenis dan efektivitas prosedur pengauditan yang akan dilakukan. jika tingkat risiko deteksi rendah maka auditor harus menggunakan prosedur