• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENILAIAN BISNIS PERUSAHAAN PADA PT SEMEN INDONESIA (PERSERO), TBK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENILAIAN BISNIS PERUSAHAAN PADA PT SEMEN INDONESIA (PERSERO), TBK"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENILAIAN BISNIS PERUSAHAAN PADA PT

SEMEN INDONESIA (PERSERO), TBK

STEFANUS WIJAYA UNTORO, MURNIADI

PURBOATMODJO

Jurusan Akuntansi dan Keuangan, Fakultas Ekonomi dan Komunikasi Universitas Bina Nusantara. Timeleast@gmail.com

Universitas Bina Nusantara

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah penilaian bisnis perusahaan pada PT. Semen Indonesia

(persero), Tbk pada periode 2010-2012. Analisis dari sisi non-keuangan mempergunakan analisis

SWOT, Porter, PEST, dan Critical Success Factor (CSF). Dari sisi keuangan metode yang

dipergunakan adalah analisis Vertikal, Horizontal, rasio keuangan serta analisis kebangkrutan.

Melalui hasil analisis non-keuangan dapat diketahui bahwa perusahaan merupakan pemimpin

pasar diindustri semen dengan pangsa pasar domestik sebesar 43,9%. Dari sisi keuangan, dapat

diketahui bahwa perusahaan terus mengalami kenaikan pendapatan berdasarkan analisis

horizontal. Sedangkan analisis rasio menunjukkan bahwa rasio profitabilitas dan nilai pasar

perusahaan berada diatas rata-rata industri. Melalui analisis kebangkrutan dapat diketahui

bahwa sangat kecil kemungkinan perusahaan mengalami kebangkrutan karena masih berada

diatas zona kebangkrutan. Secara keseluruhan, PT. Semen Indonesia (persero), Tbk memiliki

kinerja bisnis yang baik. SWU

(2)

PENDAHULUAN

Perusahaan merupakan lembaga yang diciptakan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan. Untuk mendapatkan keuntungan, diperlukan strategi yang tepat untuk mengatasi segala ancaman serta memanfaatkan peluang yang ada. Pt. Semen Indonesia (persero), Tbk adalah perusahaan yang bergerak dibidang semen yang mengalami pertumbuhan yang baik. Pertumbuhan usaha tersebut tentunya menjadi salah satu faktor yang menarik perhatian para investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan. Penilaian bisnis perlu dilakukan agar investor mengetahui keadaan perusahaan secara jelas sebelum melakukan penanaman modal ke perusahaan.

Penilaian bisnis perusahaan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan dapat dilakukan dengan menganalisa laporan keuangan perusahaan menggunakan metode analisis rasio-rasio keuangan seperti analisis rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio aktivitas, rasio leverage dan rasio nilai pasar. Keadaan kesehatan perusahaan juga dapat dinilai menggunakan analisis kebangkrutan dengan tujuan untuk mengetahui apakah perusahaan memiliki resiko untuk mengalami kebangkrutan.

Kinerja bisnis perusahaan juga dapat dinilai melalui metode non keuangan dengan menggunakan analisis SWOT, analisis PORTER, analisis PEST dan Critical Success Factor untuk menilai berbagai macam faktor baik internal maupun eksternal yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan serta mengetahui apakah strategi yang digunakan oleh perusahaan dapat menjadikan perusahaan kompetitif didunia bisnis yang memiliki persaingan yang ketat serta mendorong perusahaan untuk dapat berkembang di tahuin-tahun yang akan datang.

Latar belakang tersebut diatas merupakan alasan penulis untuk melakukan penelitian skripsi dengan judul “PENILAIAN BISNIS PERUSAHAAN PADA PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO), TBK.”

Hasil penelitian Dian Astrid Herera (2012) mengenai penilaian bisnis atas laporan keuangan pada PT. XL Axiata, tbk periode 2009-2011 menunjukkan bahwa analisis SWOT dapat memberikan gambaran mengenai kekuatan dan kelemahan perusahaan. Analisis terhadap rasio keuangan dapat digunakan untuk menilai performa keuangan perusahaan. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa rasio likuiditas dan leverage PT XL Axiata Tbk. masih dibawah rata-rata industri sejenis, sedangkan rasio manajemen aset dan rasio profitabilitas perusahaan lebih baik dibandingkan rata-rata industri sejenis. Dilihat dari analisis proyeksi perusahaan masih akan dapat terus mempertahankan keberlangsungan bisnis perusahaan.

Hasil penelitian Muhammad Miftahul Anbiya (2012) mengenai penilaian bisnis pada PT. Hm Sampoerna, Tbk menggunakan laporan keuangan periode 2007-2011 menunjukkan bahwa berdasarkan analisis kebangkrutan PT. Hm Sampoerna, Tbk berada jauh dari tingkat kebangkrutan walaupun nilai Z-scorenya menurun dari tahun 2010-2011. Hal ini perlu menjadi perhatian oleh perusahaan karena dalam dua tahun terakhir mengalami penurunan.

Hasil penelitian Gall Brooks, Alan Heffner, dan Dave Henderson (2014), menunjukkan bahwa SWOT merupakan alat yang fleksible untuk memberikan informasi mengenai seberapa kompetitif suatu perusahaan. Hasil dari studi adalah kekuatan dari perusahaan terletak pada reputasi perusahaan yang baik dan respon yang baik dari pelanggan. Kelemahan dari perusahaan adalah tidak adanya peluang untuk merekrut pegawai yang berdedikasi untuk memonitor dan mengejar peluang bisnis melalui sosial media.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis data sekunder yaitu laporan keuangan PT. Semen Indonesia (persero), Tbk periode 2010 - 2012 yang tersedia di website perusahaan dan IDX sebagai website bursa efek indonesia. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis keuangan yaitu analisis vertikal, horizontal, analisis rasio keuangan seperti analisis rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio leverage, rasio profitabilitas dan rasio nilai pasar, serta analisis kebangkrutan mempergunakan metode altman Z-score. Analisis non-keuangan mempergunakan analisis SWOT, Porter, PEST, dan Critical Success Factor (CSF).

(3)

HASIL DAN BAHASAN

Berdasarkan analisis SWOT dan tabel SWOT dapat diketahui bahwa perusahaan berada pada kondisi yang kompetitif untuk bersaing dengan lawan bisnisnya dari sisi volume penjualan dimana Volume Penjualan domestik meningkat sebesar 13,2% dibandingkan dengan industri semen nasional yang tumbuh 5,5% pada tahun 2013, serta jaringan distribusi yang paling luas yang didukung oleh 30 unit gedung penyangga, 22 packing plant, 11 pelabuhan khusus dan 4 lokasi pabrik yang terintegrasi di lokasi yang strategis. Perusahaan juga merupakan pemimpin pasar industri semen dengan menguasai lebih dari 40% pangsa pasar domestik, hal ini merupakan kondisi yang sangat baik bagi perusahaan.

Melalui analisis Porter dapat diketahui bahwa perusahaan mendapatkan persaingan paling besar dari pesaing di industri yang sama seperti PT. Indocement, Tbk dan PT. Holcim, Tbk yang terus meningkatkan kapasitas produksinya serta terus mengadakan promosi dan menayangkan iklan melalui media elektronik. Banyaknya jumlah merk yang beredar di pasar juga merupakan ancaman yang berarti dikarenakan daya tawar konsumen akan meningkat karena konsumen memiliki banyak pilihan dan variasi produk untuk dibeli.

Melalui analisis PEST, dapat diketahui bahwa perusahaan telah menjalankan kebijakan pemerintah terkait keselamatan kerja dengan baik. Perusahaan telah menjalankan kewajiban sosialnya dengan menyediakan lapangan kerja bagi penduduk setempat. Dari segi tekonologi, perusahaan telah menerapkan ICT (information and communication technology) untuk memenuhi kebutuhan sistem informasi perusahaan. Dan terakhir dari sisi ekonomi, kinerja perusahaan diperkirakan akan terpengaruh dengan melambatnya pertumbuhan sektor properti yang merupakan salah satu pasar penyerapan semen terbesar.

Melalui analisis CSF, dapat diketahui bahwa perusahaan telah memiliki faktor-faktor penting yang diperlukan untuk mencapai kesuksesan seperti kenyataan bahwa perusahaan merupakan pemimpin pasar, teknologi informasi yang baik untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan, SDM yang berkualitas dan berdedikasi tinggi, Jaringan distribusi yang paling luas, Strategi pemasaran yang sesuai dengan keadaan dan juga tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk perusahaan sangat tinggi diatas 90% sehingga kemungkinan pelanggan untuk membeli produk perusahaan dimasa depan cukup tinggi.

Berdasarkan analisis Vertikal terhadap neraca, total Aset perusahaan lebih didominasi aset tetap dibandingkan aset lancar, porsi aset tetap perusahaan juga terus meningkat tiap tahunnya. Sedangkan total liabilitas dan ekuitas perusahaan masih lebih didominasi oleh modal dibandingkan liabilitas, walaupun porsi liabilitas perusahaan terus meningkat tiap tahunnya. Melalui analisis vertikal terhadap laporan laba rugi dapat disimpulkan bahwa laba bersih, laba usaha dan laba bruto perusahaan cukup stabil dari tahun ke tahun.

Berdasarkan analisis horizontal terhadap neraca, perusahaan terus mengalami peningkatan total aset yang cukup signifikan tiap tahunnya yang lebih didominasi peningkatan aset tetap dibandingkan peningkatan aset lancar, sedangkan dari segi total liabilitas dan ekuitas, porsi total liabilitas mengalami peningkatan yang jauh lebih tinggi dibandingkan total ekuitas. Melalui analisis horizontal terhadap laporan laba rugi dapat disimpulkan bahwa perusahaan terus mengalami peningkatan pendapatan dan laba bersih yang cukup besar tiap tahunnya.

Analisis rasio keuangan perusahaan adalah sebagai berikut : Rasio Likuiditas Rasio lancar 2010 2011 2012 PT Semen indonesia Tbk 2,92 2,65 1,71 Rata-rata Industri 3,27 3,38 2,84 Rasio cepat PT Semen indonesia Tbk 2,27 1,95 1,23 Rata-rata Industri 2,62 2,73 2,34

(4)

Rasio Aktivitas

Rasio perputaran piutang 2010 2011 2012

PT Semen indonesia Tbk 9,13 9,24 9,13

Rata-rata Industri 8,94 9,36 9,05

Rasio perputaran persediaan

PT Semen indonesia Tbk 4,97 4,90 4,80

Rata-rata Industri 5,20 5,73 5,99

Rasio perputaran total aset

PT Semen indonesia Tbk 0,92 0,83 0,74

Rata-rata Industri 0,76 0,78 0,75

Rasio Leverage

Rasio hutang terhadap total aset 2010 2011 2012

PT Semen indonesia Tbk 0,22 0,26 0,32

Rata-rata Industri 0,22 0,22 0,25

Rasio hutang terhadap total ekutitas

PT Semen indonesia Tbk 0,28 0,35 0,46

Rata-rata Industri 0,29 0,29 0,34

Rasio Profitabilitas

Rasio margin laba bersih 2010 2011 2012

PT Semen indonesia Tbk 0,25 0,24 0,25

Rata-rata Industri 0,25 0,23 0,24

Rasio pengembalian terhadap total aset

PT Semen indonesia Tbk 0,23 0,20 0,18

Rata-rata Industri 0,19 0,18 0,18

Rasio pengembalian terhadap total ekuitas

PT Semen indonesia Tbk 0,30 0,27 0,27

Rata-rata Industri 0,24 0,23 0,24

Rasio Nilai Pasar

Earning Per Share (EPS) 2010 2011 2012

PT Semen indonesia Tbk 613 662 817

Rata-rata Industri 445 497 635

Dividend Payout Ratio

PT Semen indonesia Tbk 50% 50% 45%

Rata-rata Industri 39% 40% 41%

Analisis rasio likuiditas menunjukkan bahwa perusahaan secara keseluruhan berada dibawah

rata-rata industri. Rasio aktivitas menunjukkan bahwa perusahaan secara keseluruhan setara dengan

rata-rata industri, sedangkan Rasio leverage, Rasio profitabilitas dan Rasio nilai pasar perusahaan

secara keseluruhan berada diatas rata-rata industri.

Hasil yang didapat melalui analisis kebangkrutan mempergunakan altman Z-score adalah sebagai berikut :

2010 2011 2012 X1 0,31 0,24 0,13 X2 0,64 0,63 0,58 X3 0,30 0,26 0,24 X4 3,55 2,90 2,16 X5 0,92 0,83 0,74 Z 4,11 3,56 2,98

(5)

Dapat dilihat bahwa kemungkinan perusahaan mengalami kebangkrutan sangat kecil dari tahun

2010-2012 karena Z-scorenya berada diatas 2,9. Akan tetapi, nilai Z-score perusahaan mengalami

penurunan yang konsisten dari tahun ke tahun dan di tahun 2012 nilainya sudah mendekati batas

aman 2,9 oleh karena itu perusahaan perlu waspada atas kemungkinan perusahaan berada di zona

tidak aman apabila nilainya terus mengalami penurunan di tahun-tahun berikutnya.

SIMPULAN DAN SARAN

Analisis non keuangan mempergunakan analisis SWOT, Porter, PEST, CSF menunjukkan bahwa perusahaan berada pada kondisi yang kompetitif dengan kompetitor bisnisnya melalui kenyataan bahwa perusahaan memiliki pangsa pasar yang paling tinggi diatas 40% dan jaringan distribusi yang paling luas. Analisis dari sisi keuangan menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kondisi keuangan yang baik karena melalui analisis horizontal, laba bersih perusahaan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Analisis rasio likuiditas menunjukkan bahwa perusahaan berada dibawah rata-rata industri akan tetapi rasio diatas 1,00 menunjukkan bahwa perusahaan masih dapat dikatakan likuid. Analisis rasio aktivitas menunjukkan bahwa perusahaan setara dengan rata-rata industri. Analisis rasio leverage menunjukkan bahwa perusahaan terus meningkatkan jumlah hutangnya dari tahun ke tahun lebih tinggi dari rata-rata industri. Analisis rasio profitabilitas berada diatas rata-rata industri menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kemampuan menghasilkan keuntungan diatas kompetitornya. Analisis rasio nilai pasar yang berada diatas rata-rata industri menunjukkan bahwa perusahaan memberikan keuntungan kepada pemegang saham yang lebih tinggi dibandingkan kompetitornya. Analisis kebangkrutan menunjukkan bahwa perusahaan berada dalam kondisi yang aman secara finansial.

Sesuai dengan kesimpulan diatas, maka saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah :

1. Mempertahankan posisi perusahaan sebagai pemimpin pasar dengan terus melakukan penambahan jaringan distribusi di beberapa daerah yang mengalami kekurangan pasokan, peningkatan kapasitas produksi agar tidak tertinggal oleh kompetitor, serta mengadakan iklan secara berkala baik dimedia cetak, maupun media elektronik untuk meningkatkan brand awareness masyarakat terhadap produk perusahaan.

2. Meningkatkan laba bersih perusahaan dengan melakukan upaya-upaya untuk mengurangi biaya seperti memanfaatkan power plant baru di PT. Tonasa untuk memperkecil biaya listrik.

3. Meningkatkan rasio likuiditas perusahaan melalui penerbitan saham untuk memperoleh dana dengan tujuan meningkatkan aset lancar perusahaan, serta mengurangi hutang usaha jangka pendek perusahaan.

REFERENSI

Amir, M. Taufiq. (2011). Manajemen Strategik Konsen dan Aplikasi. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Anbiya, Muhammad Miftahul. (2012). Penilaian Bisnis Pada PT. HM Sampoerna, Tbk Menggunakan

Laporan Keuangan Tahun 2007 – 2011. Skripsi S1. Universitas Bina Nusantara, Jakarta. Diakses 10 Juni

2014 dari Library.Binus.ac.id

Bradshaw, Wahlen, Baginski. (2010). Financial reporting, Financial statement analysis, and Valuation : a

Strategic Perspective. USA : Cengage Learning

David. Fred R. (2011). Strategic Management : Concept and Cases Thirteenth Edition. Florence, South Carolina : Pearson Education, Inc.

Herera, Dian Astrid. (2012). Penilaian Bisnis Atas Laporan Keuangan Pada PT. XL Axiata Tbk Periode

Tahun 2009 – 2011. Skripsi S1. Universitas Bina Nusantara, Jakarta. Diakses 10 Juni 2014 dari

Library.Binus.ac.id

Fraser, Lyn M. & Ormiston, Aileen. (2010) Understanding Financial Statements Ninth Edition. New Jersey : Pearson Education, Inc.

Gibson, C. H. (2011). Financial Statement Analysis, International Edition, 12th edition. English: Cengage Learning.

(6)

Hill, Jones. (2010). Theory of Strategic Management 9th Edition. South Western, Cengage Learning. Howell, Martin T. (2010). Critical Success Factors Simplified: Implementing the Powerful Drivers of

Dramatic Business Improvement. New York : Taylor and Francis Group, LLC

Ikatan Akuntansi Indonesia (2009). Standar akuntansi keuangan. Jakarta : Salemba Empat

Kotler, P & Keller, K.L. Alih bahasa oleh Bob Sabran, MM. (2009). Manajemen Pemasaran Edisi Tiga

Belas. Jakarta : Erlangga

Walsh, Ciaran. (2009). Key Management Ratios 4th edition. New Jersey : FT Press

Brooks, Grail, & Heffner, Henderson. (2014). A SWOT Analysis of Competitive Knowledge From Social Media For A Small Start-Up Business. Review of Business Information Systems, Volume 18, Number 1, Diakses 10 juni 2014 dari www.Journals.Cluteonline.com.

Kelley, Timothy & Hora, Margheim. (2010). A financial Analysis Case Of Amazon.com and Barnes & Noble with Emphasis on the Impact of ROE versus EPS : Accounting case and Instructor notes. Journal of

Buseiness Case Studies, Volume 6, number 3, Diakses 10 juni 2014 dari www.Journals.Cluteonline.com

Laux, Judy. (2010). Topics In Finance Part II – Financial Analysis. American Journal of Business

Education, Volume 3, Number 3, Diakses 10 juni 2014 dari www.Journals.Cluteonline.com

Pongoh, Marsel. (2013). Analisis Laporan Keuangan untuk Menilai Kinerja Keuangan PT. Bumi Resources Tbk. Jurnal EMBA, Volume 1, no. 3, diakses 10 juni 2014 dari http://www.academia.edu/

Rahayu, Santi Suci & Rina Nofiyanti. (2012). Analisis Laporan Keuangan Dengan Metode Altman untuk Memprediksi Kepailitan pada Perusahaan Industri Makanan dan Minuman. Jurnal Ekonomi Bisnis, Volume 15, no. 2, diakses 10 juni 2014 dari http://ejournal.gunadarma.ac.id/

RIWAYAT PENULIS

Stefanus Wijaya Untoro lahir di kota Jakarta pada 25 Desember 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Akuntansi pada 2014.

Referensi

Dokumen terkait

pada perusahaan penghasil semen terbesar di Indonesia, maka judul yang dipilih untuk penelitian yaitu “ Analisis Rasio Keuangan dan Analisis SWOT pada PT

Hasil penelitian ini adalah (1) berdasarkan uji t, diketahui tidak terdapat pengaruh modal kerja yang signifikan terhadap rentabilitas (2) berdasarkan uji t,

Penggunaan modal kerja PT Semen Baturaja (Persero) Tbk belum efisien, karena perusahaan belum mampu membayar hutang jangka pendek sehingga perusahaan tidak berada

Seperti yang diketahui bahwa struktur modal merupakan pembiayaan keuangan yang berasal dari komposisi hutang jangka panjang dan modal sendiri yang digunakan oleh

Sehubungan dengan Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian yang telah disajikan dalam Tabel 3 dan Tabel 4 da- pat diketahui bahwa beban

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT atas berkat, anugerah, serta bimbingan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis “Upaya Meningkatkan Keunggulan

Hasilnya Bahwa saat bekerja karyawan SPBU bagian operator yang bekerja secara shift karyawan akan mengalami perbedaan situasi dan kondisi yang berbeda disetiap shiftnya,

Astri Fitrihartin i S 2014 Pengaruh Volume Penjualan dan Biaya Operasional Terhadap Laba Bersih Studi Kasus Pada Perusahaan Batubara yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode