• Tidak ada hasil yang ditemukan

LABA PERUSAHAAN PADA PT. SEMEN TONASA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "LABA PERUSAHAAN PADA PT. SEMEN TONASA"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

LatarBelakang

RumusanMasalah

TujuanPenelitian

ManfaatPenelitian

TINJUAN PUSTAKA

Konsep Dasar Biaya Operasional

Dalam arti luas, biaya adalah pengorbanan sumber daya ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau mungkin akan terjadi untuk tujuan tertentu. Pengertian biaya operasional yang dikemukakan oleh Jusuf (2008:33) adalah sebagai berikut: “Biaya operasional atau biaya operasional adalah biaya-biaya yang tidak berkaitan langsung dengan produk perusahaan, tetapi berkaitan dengan kegiatan operasi sehari-hari yang berkaitan dengan perusahaan.” Menurut Syahrul dan Nizar, pengertian biaya operasional adalah sebagai berikut: “Biaya operasional adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan kegiatan administrasi dan penjualan dalam suatu perusahaan”.

Sedangkan menurut Mulyada (2005:8), “biaya menjalankan usaha dalam arti luas berarti banyaknya pengorbanan sumber daya ekonomi, yang diukur dalam satuan moneter, yang telah terjadi atau mungkin terjadi untuk tujuan tertentu.” Dari definisi di atas dapat kita simpulkan bahwa biaya operasional adalah besarnya biaya-biaya yang berkaitan dengan kegiatan administrasi dan penjualan suatu perusahaan, yang diukur dalam satuan moneter. Selain pengertian di atas, beban usaha juga dapat diartikan sebagai beban-beban yang masa manfaatnya tidak lebih dari satu tahun, atau beban-beban yang berhubungan langsung dengan pendapatan pada suatu periode tertentu, atau dengan kata lain, beban-beban yang timbul yang pada pokoknya dianggap sebagai beban. be akan habis dalam waktu satu tahun.

Yang dimaksud dengan semua biaya tersebut adalah perusahaan, karena biaya-biaya tersebut berhubungan langsung dengan kegiatan perusahaan.

Volume Penjualan

Mereka berharap volume penjualan yang lebih besar di masa depan akan memberikan keuntungan tambahan dalam jangka pendek. Pelanggan tradisional percaya bahwa tenaga penjualan harus peduli dengan volume penjualan atau pembeli konsumen. Aktivitas penjualan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang dapat meningkatkan aktivitas perusahaan, oleh karena itu manajer penjualan harus mewaspadai faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan.

Menurut Pakpaham (2009), faktor yang sangat penting untuk mempengaruhi penjualan adalah saluran distribusi yang ingin dituju. Pada umumnya semakin luas rantai saluran distribusi maka biaya yang dikeluarkan semakin besar, namun semakin luas saluran distribusi maka produk perusahaan akan semakin dikenal oleh masyarakat luas dan mendorong angka penjualan semakin meningkat yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan volume penjualan. . Sedangkan menurut Kotler (2000) “Volume penjualan adalah barang yang dijual dalam bentuk uang untuk jangka waktu tertentu yang mempunyai strategi pelayanan yang baik”.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa volume penjualan merupakan hasil akhir yang diperoleh perusahaan dari penjualan produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Volume penjualan tidak dipisahkan secara tunai atau kredit, melainkan dihitung secara keseluruhan dari total yang dicapai.

Laporan Keuangan

Semen Tonasa Pangkep”, maka sasaran penelitian ini adalah data laporan biaya produksi dan volume penjualan PT. Semen Tonasa mempunyai kapasitas terpasang semen sebesar 3.480.000 ton semen per tahun dan mempunyai 4 unit pabrik yaitu Tonasa I, II, III dan IV.Pembangunan pabrik Tonasa Semen Unit I dilaksanakan oleh proyek Seman Tonasa dan dibantu oleh kontraktor dalam negeri.

Pembangunan pabrik semen Tonasa selesai pada tanggal 5 Desember 1979 dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 28 Februari 1980. Pabrik Semen Tonasa Unit III diresmikan pada tahun 1985 oleh Presiden Soeharto didampingi Lee Kwan Yew, Perdana Menteri Singapura. Anak perusahaan yang berada di bawah kendali PT Semen Tonasa mempunyai anak perusahaan atau disebut perusahaan afiliasi yang didirikan untuk membantu perusahaan dalam hal operasional pabrik, distribusi dan lain sebagainya.

Perusahaan ini bergerak di bidang angkutan barang untuk kebutuhan semen Tonasa dan pihak lainnya. PT. Struktur organisasi Semen Tonasa berbentuk garis lurus dan staf, dimana pemegang kekuasaan tertinggi di kalangan pemegang saham adalah PT. Semen Tonasa adalah sistem penjualan tunai dan penjualan kredit. Jangka waktu penjualan kredit adalah:

Semen Tonasa didasarkan pada biaya variabel dan biaya tetap yang menjadi perhatian dalam menghitung biaya operasional perusahaan. Semen Tonasa Pangkep, hal ini didukung dengan besarnya volume penjualan yang diraih oleh Pt. Semen Tonasa mampu mencapai volume penjualan ton dengan rata-rata fluktuasi tahunan sebesar ton atau 5,11% per tahun.

Semen Tonasa Pangkep mampu meningkatkan laba melalui fluktuasi dan perhatian terhadap biaya operasional dalam meningkatkan volume penjualan dilakukan dengan baik dan benar. Pengaruh volume penjualan dan biaya operasional terhadap laba bersih (Studi kasus pada perusahaan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2014).

Faktor-Faktor Penyebab Peningkatan dan Penurunan Laba

Keterkaitan antara Biaya dan Volume Penjualan Terhadap

METODE PENELITIAN

Lokasi danWaktuPenelitian

Jenis dan Sumber Data

Populasi dan Sampel

Teknik Pengumpulan Data

MetodeAnalisis Data

DefinisiOperasional

Pembangunan Pabrik Semen Tonasa Unit II meliputi: pembangunan pabrik, pembangunan semen khusus di Biringkassi dan pembangunan jalan raya dari Tonasa II hingga Pelabuhan Biringkassi. Pabrik ini menggunakan proses kering dengan kapasitas terpasang 590.000 ton/tahun.Karena alasan keekonomian, pada tahun 1987 bahan bakar pabrik semen Tonasa III diganti dengan batu bara, sedangkan sebelumnya menggunakan BCO. Untuk mengatasi kebutuhan semen maka dibangunlah pabrik semen Tonasa unit IV, dimana pembangunan ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dengan kapasitas terpasang 2.300.000 ton/tahun.

Dengan diresmikannya pabrik semen Tonasa Unit IV oleh mantan Presiden Soeharto pada hari Selasa, 9 Oktober 1996, maka operasi komersial pun dimulai pada bulan November 1996.

Tabel 5.13 Hasil Penelitian
Tabel 5.13 Hasil Penelitian

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Sejarah Singkat PT. Semen Tonasa

Visi dan Misi PT. Semen Tonasa

Struktur Organisasi PT. Semen Tonasa

Biaya operasional suatu perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya memang tinggi karena perusahaan ini merupakan perusahaan yang harus mengeluarkan biaya-biaya sebelum dapat berproduksi, sehingga ketika menghitung biaya tidak mungkin untuk memasukkannya pada saat membahas biaya operasional satu per satu. Artinya segala sesuatu, baik langsung maupun tidak langsung, harus diperhitungkan, baik dimasukkan secara definitif maupun tidak. Untuk lebih jelasnya mengenai perkembangan volume penjualan produk semen dari tahun 2014 hingga tahun 2016, silakan lihat tabel di bawah ini. Biaya operasional merupakan biaya-biaya yang harus diperhitungkan oleh perusahaan dalam kegiatannya untuk meningkatkan volume penjualan perusahaan dalam memperoleh keuntungan usaha.

Berdasarkan tabel 5.13 dapat dijelaskan bahwa biaya operasional yang dikeluarkan perusahaan pada tahun 2014 adalah sebesar Rp. Biaya operasional yang dikeluarkan perusahaan dan volume penjualan yang diperoleh mempunyai pengaruh yang besar terhadap peningkatan laba, karena biaya operasional yang dikeluarkan pada tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 setiap tahunnya bervariasi rata-rata sebesar 17,15%, volume penjualan berfluktuasi sebesar 5,11% per tahun, dan laba juga berfluktuasi sebesar 5,11% per tahun. Pendapatan perusahaan berfluktuasi rata-rata 1,7% per tahun. Penentuan biaya operasional pada suatu perusahaan semen merupakan hal yang penting dan harus disikapi oleh para pemimpin perusahaan untuk meningkatkan penjualan semen.

Fluktuasi laba selama tiga tahun terakhir menggambarkan perlunya perhatian yang lebih besar dari manajemen perusahaan dalam menentukan biaya operasional untuk mencapai volume penjualan guna meningkatkan laba. Hasil penelitian menggambarkan tingkat kesesuaian terhadap hipotesis yang diajukan yaitu biaya operasional dan volume penjualan berpengaruh terhadap peningkatan laba perusahaan. Biaya operasional dalam perusahaan harus dipantau agar biaya dapat diarahkan sesuai kebutuhan dan terus meningkat tanpa fluktuasi.

2013. Pengaruh Pendapatan Usaha Dan Biaya Operasional Terhadap Laba Bersih (Survei Pada Perusahaan Jasa Subsektor Transportasi Yang Terdaftar Di Jurnal Manajemen Bursa Efek Indonesia Periode Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Profitabilitas Perusahaan (Studi Kasus Pada Cabang KJPP) Jurnal Rija Husaeni Tasikmalaya) Akuntansi Pengaruh Harga Jual Dan Biaya Operasional Terhadap Laba Bersih Pada Perusahaan Pertambangan Subsektor Batubara yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013.

2014. Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Promosi dan Volume Penjualan Terhadap Laba Perusahaan Kopi Bubuk Banyuatis.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Aspek Biaya-Biaya Operasional Perusahaan

Sesuai dengan penjelasan permasalahan dan latar belakang perusahaan, maka dalam membentuk harga jual perlu memperhitungkan seluruh unsur biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam proses produksi, termasuk biaya-biaya dalam proses tersebut. Melaksanakan kegiatan operasional yang menggunakan biaya seluruh komponen yaitu mulai dari proses produksi sampai dengan penjualan hasil produksi. Dalam menjalankan kegiatan penjualan, Semen Tonsa Pangkep berharap agar para pegawai perusahaan khususnya bagian penjualan dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan di masa yang akan datang, sehingga pelanggan menjadi pelanggan tetap dan dapat mengajak keluarganya untuk membeli/menggunakan. Produk semen PT.

Sperma Tonasa Pangkep, karena jika produksinya tidak lancar maka resikonya sangat tinggi, karena bisa rusak, dicuri dan kadaluwarsa. Sejumlah biaya diperhitungkan untuk mendapatkan kejelasan apakah perusahaan memperoleh keuntungan atau tidak dalam menjalankan proses produksi hingga hasil produksinya dijual.

Perkembangan Penjualan PT. Semen Tonasa

Dalam hal ini mengingatkan para pengelola perusahaan untuk menghadapi persaingan yang ketat antar perusahaan sejenis dan untuk lebih meningkatkan arus pembeli. Suatu perusahaan yang bergerak di bidang produksi dan penjualan semen yang mempunyai dua bagian kegiatan, yaitu kegiatan industri (produksi) dan kegiatan komersial (penjualan). Memerlukan pembagian biaya menjadi dua bagian yaitu biaya produksi dan biaya operasional, namun dalam hal ini biaya penjualan menjadi pembahasan utama.

Peningkatan pendapatan ini juga dapat menunjukkan bagaimana kinerja suatu perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya, sehingga dapat dikatakan bahwa semakin banyak jumlah penjualan produk suatu perusahaan maka semakin baik pula kinerja perusahaan tersebut, begitu pula sebaliknya jika pendapatan perusahaan tersebut meningkat. angka penjualan menurun dari dari jumlah sebelumnya, maka keadaan ini menggambarkan kurangnya pengawasan terhadap proses penjualan produk. Setiap tahunnya Semen Tonasa Pangkep dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang dapat menurunkan kinerja perusahaan dan dapat mengantisipasi kendala-kendala yang ada sehingga jumlah penjualan setiap tahunnya dapat meningkat. Berdasarkan data pada tabel 5.1 terlihat tren penjualan mengalami fluktuasi yaitu pada tahun 2014 penjualan mencapai 5.492.515 ton dan pada tahun 2015 penjualan sebesar 5.256.964 ton mengalami penurunan sebesar 235.551 ton atau 4,28%.

Semen Tonasa mampu meraih penjualan ton dengan fluktuasi pendapatan rata-rata per tahun sebesar 5.299.869 ton atau 3,02% setiap tahunnya. Dari data pada tabel 5.2 terlihat pergerakan volume penjualan mengalami fluktuasi yaitu pada tahun 2014 volume penjualan mencapai 6.613.192 ton dan pada tahun 2015 penjualan sebesar 6.400.256 ton mengalami penurunan sebesar 212.936 ton atau 3 , 32%. Oleh karena itu, penulis juga akan menjelaskan berapa besarnya biaya operasional yang dimiliki PT.

Dimana untuk mengetahui total penjualan, rumusnya sebagai berikut adalah Total Penjualan = Harga Jual per Unit/Ton x Total Unit Terjual.

Hubungan Biaya Operasional dan Volume Penjualan

Dengan biaya-biaya yang dikeluarkan sebanding dengan apa yang diperoleh, sehingga perusahaan dapat tetap menjalankan usahanya atau tetap berada pada keadaan keseimbangan. Agar volume penjualan dapat terus meningkat maka perusahaan harus dapat terus menjalin hubungan baik dengan perusahaan lain dan agen dengan kerjasama yang harmonis agar semua pihak tetap mendapatkan keuntungan.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Gambar

Tabel 5.13 Hasil Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia