SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT TANAMAN
KOL MENGGUNAKAN METODE
CERTAINTY FACTOR
Danil Iskandar
Mahasiswa program studi Teknik Informatika STMIK Budidarma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang limun Medan
ABSTRAK
Kol termasuk jenis capitata, yaitu sayuran yang memanfaatkan daunnya yang membentuk bulat padat. Manfaat kol sebagai sayuran serat sudah tidak diragukan lagi, sayuran yang penuh dengan serat ini sangat penting untuk kesehatan. Sayuran kol sendiri merupakan sayuran yang berasal dari wilayah Eropa yang sudah tersebar luas di berbagai belahan bumi. Kol banyak yang menjadikannya dalam berbagai hidangan makanan seperti salad, tumis sayur dan sop, kandungan gizi yang terdapat pada kol adalah vitamin A, vitamin B kompleks, zat besi, kalium, ripoflavin, dan asam folat. Pada penelitian ini, penulis membuat suatu penerapan metode certainty factor pada perancangan sistem pakar untuk pencegahan penyakit pada tanaman kol dengan memberikan aturan-aturan gejala atau ciri serta memberikan nilai pada setiap gejala atau ciri yang didapat dai seorang pakar. Semua nilai yang didapat diselesaikan menggunakan rumus factor kepastian. Sistem yang dibuat juga bisa digunakan oleh semua orang sekalipun penggunaan dilakukan dengan login dan memasukkan data gejala serta membeikan jawaban dari pertanyaan yang diberikan oleh sistem, maka setelah semua pertanyaan dijawab langsung keluar hasil identifikasi serta berapa persenkah kemungkinannya. Dengan demikian para petani kol dapat melakukan pengobatan, penyuluhan atau pencegahan dini terhadap tanaman kolnya. Proses sistem pakar dengan metode certainty factor dikekas dalam bentuk aplikasi untuk meminimalis kinerja dari panitia penilai. Pemrograman ini menggunakan Visual Basis Net 2008 dan MySQL sebagai database.
Kata kunci: Sistem Pakar, Certainty Factor, Visual Basic Net 2008, MySQL I. PENDAHULUAN
Kol termasuk jenis capitata, yaitu sayuran yang memanfaatkan daunnya yang membentuk bulat padat. Manfaat kol sebagai sayuran serat sudah tidak diragukan lagi, sayuran yang penuh dengan serat ini sangat penting untuk kesehatan. Sayuran kol sendiri merupakan sayuran yang berasal dari wilayah Eropa yang sudah tersebar luas di berbagai belahan bumi. Kol banyak yang menjadikannya dalam berbagai hidangan makanan seperti salad, tumis sayur dan sop, kandungan gizi yang terdapat pada kol adalah vitamin A, vitamin B kompleks, zat besi, kalium, ripoflavin, dan asam folat. Kandungan gizi ini merupakan zat pembangun yang membantu menjadikan proses metabolisme tubuh tetap berjalan dengan baik. Oleh karena itu kol disebut juga makanan yang bergizi.
Dikarenakan tingginya tingkat kebutuhan penduduk Indonesia akan kol, maka petani perlu dukungan yang maksimal untuk dapat menghasilkan kol yang berkualitas baik dengan kuantitas panen yang maksimal. Salah satu masalah yang dihadapi petani secara umun yaitu masalah dalam mengatasi serangan hama dan penyakit terhadap tanaman kol mereka. Jika petani tidak peka, maka serangan awal dari hama ataupun penyakit kol bisa terabaikan dan dapat meluas
sehingga menyebabkan kegagalan panen. Penanganan secara dini terhadap munculnya gejala penyakit menjadi salah satu hal yang penting untuk menentukan hasil panen yang didapat. Jika petani tersebut memiliki pengetahuan lebih terhadap serangan penyakit, maka serangan penyakit ini akan langsung dapat diatasi.
Dengan adanya sistem pakar ini, orang awam mampu mendeteksi adanya penyakit pada tanaman kol nya dengan menjawab pertanyaan pada aplikasi seperti halnya konsultasi ke ahli nya.
A. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian mendiagnosa hama dan penyakit tanaman kol ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui apakah tanaman kol tersebut
terkena penyakit berdasarkan gejala yang diberikan 2. Untuk menerapkan metode certainty factor dalam
mendiagnosa penyakit tanaman kol.
3. Untuk merancang aplikasi sistem pakar mediagnosa penyakit tanaman kol menggunakan Visual Basic net 2008.
II. TEORITIS A. Certainty Factor
Certainty factor merupakan cara dari penggabungan kepercayaan dan ketidakparcayaan dalam bilangan yang tunggal. Dalam certainty factor, data-data qualitatif direpresentasikan sebagai derajat keyakinan (degree of belief). Ada dua langkah dalam perepresentasikan data-data kualitatif. Langkah pertama adalah kemampuan untuk mengekspresikan derajat keyakinan sesuai dengan metode yang sudah dibahas sebelumnya. Langkah kedua adalah kemampuan untuk menempatkan dan mengkombinasikan derajat keyakinan tersebut dalam sistem pakar (Kusrini, Aplikasi Sistem Pakar, 2008). Dalam mengekspresikan derajat keyakinan, certainty factor menggunakan suatu nilai yang disebut certainty factor (CF) untuk mengasumsikan derajat keyakinan seorang pakar terhadap suatu data. Certainty factor memperkenalkan konsep belief/ keyakinan dan disbelief/dan ketidak yakinan. Konsep ini kemudian diformulasikan dalam rumusan dasar sebagai berikut : CF[H,E]=MB[H,E]-MD[H,E]...(2.1) CF[H,E]1=CF[H]*CF[E]...(2.2) Keterangan:
CF : Certainty factor (faktor kepastian ) dalam hipotesa H yang dipengaruhi oleh fakta E
MB : Measure of belief (tingkat keyakinan) merupakan kenaikan dari kepercayaan hipotesa H dipengaruhi oleh fakta E MD : Measure of disbelif (tingkat ketidak
yakinan) merupakankan kenaikan dari ketidakpercayaan hipotesa H dipengaruhi oleh fakta H
E : Evidence (peristiwa atau fakta)
CF (F) : Certainty factor evidence E yang dipengaruhi oleh evidence e
CF (H) : Certainty factor hipotesis dengan asumsi evidence diketahui dengan pasti, yaitu ketika CF (E,e)=1
CF (H,E) : Certainty factor hipotesis yang dipengaruhi oleh evidence e jika semua evidence pada antecedent diketahui dengan pasti
Menurut T.Sutojo. Edy Mulyanto, Dr. Vincent Suhartono (2011 : 194), Certainty factor untuk kaidah yang sempurna (Similiary concluded rules):
CFcombineCF[H,E]1,2=CF[H,E]1+CF[H,E]2*(1CF[H, E]1)...(2.3)
CfcombineCF[H,E]old3=CF[H,E]old+CF[H,E]3*(1CF[ H,E]old)...(2.4)
Penggabungan kepercayaan dan ketidak percayaan dalam bilangan yang tunggal memiliki dua kegunaaan, yaitu pertama faktor kepastian digunakan untuk tingkat hipotesis didalam urutan kepentingan. Sebagai contoh, seorang pasien mempunyai gejala tertentu yang menyarankan beberapa kemungkina penyakit. Jika ada kaidah lain termasuk dalam hipotesis yang sama tetapi
berbeda dalam faktor kepastian dari kaidah yang sama dihitung dari penggabungan fungsi untuk faktor kepastian yang didefenisikan sebagai berikut:
Tabel 2.1 Nilai Certainty Factor
Uncertanty Term CF
Definitely not (pasti tidak)
Almostcertainty not (hampir pasti tidak)
Probobly not (kemungkinan tidak) Maybe not (mungkin tidak) Unklow (tidak tahu) Maybe (mungkin)
Probably (Kemungkinan Benar) Almost certainty (hampir pasti) Definitely (pasti) -1.0 -0.8 -0.6 -0.4 -0.2 to 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 sumber : Kursini, Aplikasi Sistem Pakar , 2008
Dalam aplikasi, CF(H,E) merupakan nilai kepastian yang diberikan oleh pakar terhadap suatu aturan, sedangkan CF(E,e) merupakan nilai kepercayaan yang diberikan oleh pengguna terhadap gejala yang dialaminya. Sebagai contoh, berikut ini adalah sebuah aturan dengan CF yang berikan oleh seorang pakar :
JIKA Timbul sisik pada kulit DAN kulit kering
DAN rambut kering DAN rambut kusam MAKA ketombe, CF:0,7
(sumber: Kursini, Aplikasi Sistem Pakar, 2008).
Adapun kelebihan dan kekurangan dari metode certaity factor adalah sebagai berikut :
1. Kelebihan metode certainty factor adalah :
a. Metode ini cocok dipakai dalam sistem pakar untuk mengatur sesuatu apakah pasti atau tidak pasti dalam mendiagnosis penyakit sebagai salah satu contohnya.
b. Perhitungan dengan menggunakan metode ini dalam sekali hitung hanya dapat mengolah 2 data saja sehingga keakuratan data dapat terjaga. (Muhammad Arhami, Konsep Kecerdasan Buatan: 2005)
2. Kekurangan metode certainty factor adalah : a. Ide umum dari pemodelan ketidakpastian
manusia dengan menggunakan numeric metode certainty factor di atas memiliki sedikit kebenaran.
b. Metode ini hanya dapat untuk mengolah ketidakpastian/kepastian hanya 2 data saja. Metode ini tidak sama dengan metode yang bisa melakukan proses pengolahan data yang berulang-ulang. Dalam perosenya Perlu dilakukan beberapa kali pengolahan data untuk data yang lebih dari 2 buah supaya mendapatkan hasil yang maksimal dalam melakukan perhitungan.
(sumber: Muhammad Arhami, Konsep Kecerdasan Buatan, 2005).
III. ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Analisa Masalah
Adapun jenis penyakit pada tanaman kol beserta gejala dan solusi pengendaliannya adalah sebagai berikut:
1. Penyakit Akar gada
Clubroot atau Akar Gada merupakan penyakit terpenting pada tanaman kol yang disebabkan oleh jamur Plasmodiophora brassicae. Akar gada menyebabkan kerusakan yang parah pada tanaman rentan tumbuh pada tanah yang terinfeksi. Hal ini disebabkan patogen yang menginfeksi tanah ini tetap menjadi saprofit pada tanah sehingga kol kurang cocok lagi dibudidayakan di tempat tersebut (Agrios, 2005).
Plasmodiophora brassicae yang menyerang kol ini termasuk dalam kelas plasmodiophoromycetes.
2. Penyakit Bercak Daun Alternaria
Bercak daun alternaria merupakan penyakit yang sering ditemukan pada berbagai jenis tanaman di seluruh dunia diantaranya kubis, tomat, kentang, kacang tanah, tembakau, geranium, apel, bawang, jeruk lemon, dll. Penyebab penyakit Alternaria sp. mempunyai miselium berwarna gelap dan pada jaringan tua memproduksi konidiofor pendek, sederhana, dan tegak yang dapat menopang konidia. Konidia dari dari Alternaria sp. cukup besar gelap, panjang, multiselular, dan mempunyai sekat melintang dan membujur. Konidifor dari Alternaria. brassicae menghasilkan spora aseksual (konidia) dengan panjang rata-rata antara 160-200 μm. Sporulasi terjadi (in vitro) antara suhu 8 sampai 240C dimana spora dewasa dapat terbentuk setelah 14 sampai 24 jam. Alternaria brassicae dapat mempengaruhi spesies inang pada semua tahap pertumbuhan, termasuk biji.
3. Penyakit Kaki Hitam
Penyakit kaki hitam disebabkan oleh pathogen Phoma Lingam yang merupakan patogen serius yang dapat menyebabkan penyakit kaki hitam, kanker , dan busuk kering brassicae dan silangan lain. Batang dibusukkan/ penyakit penipu disebabkan oleh jamur Phoma lingam ascomycetes.
4. Penyakit Busuk Hitam
Penyakit busuk hitam adalah salah satu penyakit yang paling merusak kubis dan silangan lain. Kubis adalah salah satu silangan paling rentan terhadap busuk hitam. Penyebab penyakit busuk hitam adalah Xanthomonas campestris pv. Campestris. Bakteri ini bersel tunggal, berbentuk batang, 0,7-3,0 x 0,4-0,5 µm, membentuk rantai, berkapsula, tidak berspora, bersifat gram negatif, bergerak dengan satu flagel polar. Tanaman dapat terserang busuk hitam pada setiap tahap pertumbuhan.
5. Penyakit Busuk Basah / Lunak
Penyakit busuk lunak ini telah menyebkan kerugian ekonomi yang besar akibat berkurangnya jumlah produksi yang dapat terjual: rendahnya kualitas; dan besarnya biaya pengendalian. Penyebab penyakit Erwinia carotovora merupakan bakteri berbentuk batang, bersifat gram negatif, umumnya berbentuk rantai, tidak berkapsul dan tidak berspora, dapat bergerak aktif dengan 2-5 flagella. Ukuran selnya 1,5-2,0 x 0,6-0,9 mikron (Permadi dan Sastroosiswojo, 1993).
B. Rules Kepakaran Sistem.
Untuk mengetahui penyakit yang menyerang tanaman Kol dan mengetahui nilai certainty factor-nya dapat ditentukan dengan kaidah-kaidah produksi atau rule yang berkaitan dengan gejala-gejala pada tanaman tersebut. Berikut ini adalah rules kepakaran yang berada dalam sistem pakar pencegahan penyakit pada tanaman kol.
Kaidah 1:
IF : Terdapat pembesaran akar halus dan akar sekunder yang membentuk seperti gada, bentuk gadanya melebar ditengah dan menyempit di ujung.
AND : Bagian bawah tanaman menjadi kekuningan AND : Tanaman tampak kerdil dan layu
THEN : Penyakit Akar Gada Kaidah 2:
IF : Terdapat bercak kecil pada daun yang membesar hingga kurang lebih berdiamter 1,5 cm dan berwarna gelap dengan lingkaran konsentris
AND : Tampak bulu-bulu halus kebiruan di pusat bercak.
AND : Tanaman tampak kerdil THEN : Penyakit Bercak Daun Alternaria Kaidah 3:
IF : Terdapat noda pada batang dan daun, bulat telur sampai yg tersebar luas, pada awalnya kuning kehijauan, kemudian kelabu kuning, akhirnya abu-abu, depresi, dengan ungu ke perbatasan hitam.
AND : Dagian dalam batang busuk kering berwarna coklat.
AND :Daun-daun yang layu biasanya tetap bergantung pada tanaman, sedangkan daun-daun yang masih segar sering mempunyai tepi berwarna kemerahan
AND : Akar yang sakit akan rusak sedikit demi sedikit sehingga tanaman menjadi layu dan kemudian mati. THEN : Penyakit Kaki Hitam
IF : Terdapat gejala kerdil, layu, daun yang terinfeksi berbentuk wilayah-V.
AND : Daun, batang dan akar berubah menjadi hitam THEN : Penyakit Busuk Hitam
Kaidah 5:
IF : Bagian tanaman yang terkena menjadi lunak dan berubah warna menjadi gelap
AND : Batang yang berair, hitam, dan berkerut menyebabkan tanaman kerdil, layu dan mati THEN : Penyakit Busuk Basah / Lunak.
Tabel 3.3. Gejala Penyakit
Kode Gejala penyakit Penyakit Ak ar Ga da Berca k Daun Alter naria Ka ki Hit am Busu k Hitam Busu k Basah A1 Terdapat pembesaran akar halus dan akar sekunder yang membentuk seperti gada, bentuk gadanya melebar ditengah dan menyempit di ujung √ A2 Bagian bawah tanaman menjadi kekuningan √ A3 Tanaman tampak kerdil dan layu √ A4 Terdapat bercak kecil pada daun yang membesar hingga kurang lebih berdiamter 1,5 cm dan berwarna gelap dengan lingkaran konsentris √ A5 Tampak bulu-bulu halus kebiruan di pusat bercak √ A6 Tanaman tampak kerdil √ A7 Terdapat noda pada batang dan daun, bulat telur sampai yg tersebar luas, pada awalnya √ kuning kehijauan, kemudian kelabu kuning, akhirnya abu-abu, depresi, dengan ungu ke perbatasan hitam A8 Bagian dalam batang busuk kering berwarna coklat √ A9 Daun-daun yang layu biasanya tetap bergantung pada tanaman, sedangkan daun-daun yang masih segar sering mempunyai tepi berwarna kemerahan √ A10 Akar yang sakit akan rusak sedikit demi sedikit sehingga tanaman menjadi layu dan kemudian mati √ A11 Terdapat gejala kerdil, layu, daun yang terinfeksi berbentuk wilayah-V. √ A12 Daun, batang dan akar berubah menjadi hitam. √ A13 Bagian tanaman yang terkena menjadi lunak dan berubah warna menjadi gelap √ A14 Batang yang berair, hitam dan berkerut menyebabkan tanamanan kerdil layu dan mati √
Berdasarkan dari tabel 3.3 diatas dapat diketahui bahwa ciri-ciri penyakit tersebut memiliki jenis penyakit kaki hitam yaitu yang ke “3”. Dimana jawaban untuk setiap ciri-ciri penyakit adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4 Tabel Pertanyaan
Kode Pertanyaan Jawaban
C1 Apakah terdapat noda pada batang dan daun, bulat telur sampai yg tersebar luas, pada awalnya kuning kehijauan, kemudian kelabu kuning, akhirnya abu-abu, depresi, dengan ungu ke perbatasan hitam
Ya
C2 Apakah bagian dalam batang busuk kering berwarna coklat
Ya C3 Apakah daun-daun yang layu
biasanya tetap bergantung pada tanaman, sedangkan daun-daun yang masih segar sering mempunyai tepi berwarna kemerahan
Ya
C4 Apakah akar yang sakit akan rusak sedikit demi sedikit sehingga tanaman menjadi layu dan kemudian mati
Ya
C5 Apakah terdapat gejala kerdil, layu, daun yang terinfeksi berbentuk wilayah-V.
Ya
C6 Apakah daun, batang dan akar berubah menjadi hitam.
Ya
Untuk perhitungan Cfnya dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini:
Tabel 3.5 Ciri-Ciri Menurut Pakar
Kode Ciri-Ciri Nilai
CF C1 Terdapat noda pada batang dan
daun, bulat telur sampai yg tersebar luas, pada awalnya kuning kehijauan, kemudian kelabu kuning, akhirnya abu-abu, depresi, dengan ungu ke perbatasan hitam
0,8
C2 Bagian dalam batang busuk kering berwarna coklat
0,4 C3 Daun-daun yang layu biasanya
tetap bergantung pada tanaman, sedangkan daun-daun yang masih segar sering mempunyai tepi berwarna kemerahan
0,6
C4 Akar yang sakit akan rusak sedikit demi sedikit sehingga tanaman menjadi layu dan kemudian mati
0,4
C5 Terdapat gejala kerdil, layu, daun yang terinfeksi berbentuk wilayah-V.
0,8
C6 Daun, batang dan akar berubah menjadi hitam
0,8
Tabel 3.6 Ciri-Ciri Menurut User
Kode Ciri-Ciri Nilai
CF C1 Terdapat noda pada batang dan
daun, bulat telur sampai yg tersebar luas, pada awalnya kuning kehijauan, kemudian kelabu kuning, akhirnya abu-abu, depresi, dengan ungu ke perbatasan hitam
1
C2 Bagian dalam batang busuk kering berwarna coklat
1 C3 Daun-daun yang layu biasanya
tetap bergantung pada tanaman, sedangkan daun-daun yang masih segar sering mempunyai tepi berwarna kemerahan
0,6
C4 Akar yang sakit akan rusak sedikit demi sedikit sehingga tanaman menjadi layu dan kemudian mati
1
C5 Terdapat gejala kerdil, layu, daun yang terinfeksi berbentuk wilayah-V.
0,8
C6 Daun, batang dan akar berubah menjadi hitam
1
Berdasarkan jawaban pilihan user, maka rule atau kaidah awal yang memiliki premis (gejala) dipecah menjadi rule yang memiliki premis tunggal, sehingga menjadi:
Kaidah 1
IF Terdapat noda pada batang dan daun bulat telur sampai yg tersebar luas, pada awalnya kuning kehijauan kemudian kelabu kuning akhirnya abu-abu depresi dengan ungu ke perbatasan hitam THEN penyakit kaki hitam Kaidah 2
IF Bagian dalam batang busuk kering berwarna coklat THEN penyakit kaki hitam
Kaidah 3
IF Daun-daun yang layu biasanya tetap bergantung pada tanaman sedangkan daun-daun yang masih segar sering mempunyai tepi berwarna kemerahan THEN penyakit kaki hitam Kaidah 4
IF Akar yang sakit akan rusak sedikit demi sedikit sehingga tanaman menjadi layu dan kemudian mati THEN penyakit kaki hitam Kaidah 5
IF Terdapat gejala kerdil, layu, daun yang terinfeksi berbentuk wilayah-V THEN penyakit kaki hitam
Kaidah 6
IF Daun, batang dan akar berubah menjadi hitam THEN penyakit kaki hitam
Kaidah atau rule-rule yang baru tersebut kemudian di hitung nilai CFnya dengan mengalikan CF(User) dengan CF(pakar) menjadi:
CF(P,E)=CF(User) * CF(Pakar) CF 1 = 1*0,8=0,8 CF 2 = 1*0,4=0,4 CF 3 = 0,6*0,6=0,36 CF 4 = 1*0,4=0,4 CF 5 = 0,8*0,8=0,64 CF 6 = 1*0,8=0,8
Langkah selanjutnya adalah mengkombinasikan nilai CF dari masing-masing kaidah yaitu kombinasi CF 1 dengan CF 2 dengan rumus berikut:
Cfcombine (CF1, CF2) = CF1+ CF2 * (1- CF1), sehingga menjadi
Cfcombine (CF1, CF2) = 0,8+ 0,4 * (1- 0,8)
= 0,88
CFold
Kombinasikan CFold dan CF 3
Cfcombine CFold dan CF 3) = 0,88+ 0,36 * (1- 0,88)
= 0,9232 CFold2
Kombinasikan CFold2 dan CF 4
Cfcombine CFold2 dan CF 4) = 0,9232+ 0,4 * (1- 0,9232) = 0,95392 CFold3 Kombinasikan CFold3 dan CF 5
Cfcombine CFold3 dan CF 5) = 0,95392+ 0,64 * (1- 0,95392) = 0,9834112 CFold4 Kombinasikan Cfold4 dan CF 6
Cfcombine Cfold4 dan CF 6) = 0,9834112+ 0,8 * (1-0,9834112)
= 0,9966224
Cfold5
Dari hasil perhitungan diatas, maka nilai CFnya adalah 0,9966224
.
Maka Hasil = Cfold11* 100 %
= 0,9966224 * 100% = 0,9966224 % =99,66 %
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perhitungan certainty factor pada ciri penyakit tanaman kol memiliki tingkat keyakinan 99,66 % dan dilihat dari tabel analisa diatas, daun tanaman kol di serang penyakit kaki hitam. Dan cara Pengendalian kaki hitam secara kultur teknis antara lain dilakukan pemencaran penyakit ke daerah yang belum terjangkit harus dicegah, menanam benih yang sehat yang dihasilkan oleh daerah-daerah yang kering, khususnya yang mempunyai cuaca kering pada waktu tanaman membentuk buah. Sanitasi pertanaman, sisa-sisa tanaman, khususnya tanaman sakit, dipendam dalam tanah cukup dalam, agar tidak menjadi sumber infeksi bagi pertanaman yang akan datang atau pertanaman sekitarnya. Tidak membuat persemaian di tanah yang mungkin mengandung penyebab penyakit, di daerah yang sudah terjangkit dan penggunaan fungisida secara efisien.
IV. IMPLEMENTASI A. Tampilan Hasil
Tampilan Hasil adalah halaman untuk menjelaskan hasil yang didapat dari perhitungan.
Gambar 1 Form hasil
V . KESIMPULAN
Dengan adanya kesimpulan dan saran ini dapat diambil suatu perbandingan yang akhirnya memberikan perbaikan-perbaikan pada masa yang akan datang. Adapun kesimpulan yang penulis peroleh adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui penyakit tanaman kol tersebut, kita harus mengetahui apa saja gejala-gejala yang terjadi pada tanaman kol tersebut sehingga dapat dilakukan diagnosa penyakit pada tanaman tersebut.
2. Metode certainty factor dapat digunakan pada sistem pakar untuk Diagnosa penyakit tanaman kol, yang mana mampu memberikan saran kepada pengguna dan para petani dengan menghasilkan solusi yang sesuai dengan gejala-gejala yang terjadi pada tanaman kol tersebut
DAFTAR PUSTAKA
1. Abdul Kadir.2005. Praktis Basis Data
2. Asnita Desianai dan Muhammad Arham.2006. Konsep Kecerdasan Buatan
3. Edy Mulyanto.2001. Kecerdasan Buatan
4. Encyclopedia Bitannica. 2001. Kecerdasan Buatan 5. Hart, A., Sistem Pakar : Sebuah Perkenalan Untuk
Manajer, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta 6. Jerry First Gerald. 2005. Desain Dan Analis.
Jogiyanto
7. Sri Kusumadewi. 2003. Teori dan Aplikasi 8. Setijo Pitojo. 2005.kol