• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KEMAMPUAN, KEPUASAN DAN DISIPLIN KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI DI KECAMATAN TANGGUNGHARJO KABUPATEN GROBOGAN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN KEMAMPUAN, KEPUASAN DAN DISIPLIN KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI DI KECAMATAN TANGGUNGHARJO KABUPATEN GROBOGAN - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
164
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Wahyuningrum
  • Pengajar:
    • Sundarso,SU
    • Dewi Rostyaningsih,MSi
    • Endang Larasati,MS
    • Herbasuki NC.,MT
  • Sekolah: Universitas Diponegoro
  • Mata Pelajaran: Magister Ilmu Administrasi
  • Topik: HUBUNGAN KEMAMPUAN, KEPUASAN DAN DISIPLIN KERJA DENGAN KINERJA PEGAWAI DI KECAMATAN TANGGUNGHARJO KABUPATEN GROBOGAN
  • Tipe: Tesis
  • Tahun: 2008
  • Kota: Semarang

I. Pendahuluan

Bagian pendahuluan tesis ini membahas latar belakang masalah rendahnya kinerja pegawai di Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan. Penulis mengidentifikasi beberapa faktor penyebab, termasuk rendahnya kemampuan pegawai, kurangnya kepuasan kerja, dan rendahnya disiplin kerja. Latar belakang ini didukung oleh data statistik mengenai tingkat pendidikan pegawai, penempatan pegawai yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan, serta data mengenai kerugian negara akibat rendahnya kinerja. Penulis juga menyoroti pentingnya peningkatan kinerja pegawai dalam konteks otonomi daerah dan reformasi birokrasi. Tujuan penelitian kemudian dijabarkan secara spesifik, yakni untuk mendeskripsikan variabel kinerja, kemampuan, kepuasan, dan disiplin kerja, serta menganalisis hubungan antar variabel tersebut baik secara individual maupun simultan. Kegunaan penelitian, baik secara teoritis maupun praktis, juga dijelaskan secara ringkas.

1.1 Latar Belakang Masalah

Sub-bab ini memaparkan secara detail permasalahan rendahnya kinerja pegawai di Kecamatan Tanggungharjo. Data kuantitatif mengenai tingkat pendidikan, penempatan pegawai, hasil pemeriksaan Bawasda, dan jumlah pembuatan KK/KTP digunakan untuk mendukung argumentasi. Penulis juga menjelaskan konteks permasalahan ini dalam kerangka pembangunan nasional dan otonomi daerah, serta menghubungkannya dengan visi dan misi Kecamatan Tanggungharjo. Analisis SWOT secara implisit tergambar dalam penggambaran masalah ini, menunjukkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threats) yang dihadapi organisasi dalam mencapai tujuan. Penulis membangun argumen bahwa rendahnya kemampuan, kepuasan, dan disiplin kerja berkontribusi signifikan terhadap rendahnya kinerja.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Sub-bab ini merumuskan secara jelas permasalahan penelitian berdasarkan identifikasi masalah pada sub-bab sebelumnya. Permasalahan difokuskan pada hubungan antara rendahnya kinerja pegawai dengan kemampuan, kepuasan, dan disiplin kerja. Rumusan masalah yang diajukan dengan jelas dan terarah, sehingga fokus penelitian dapat dipahami dengan mudah. Ini merupakan langkah penting dalam metodologi penelitian kuantitatif untuk memastikan bahwa penelitian terfokus pada variabel yang telah didefinisikan.

1.3 Tujuan Penelitian

Sub-bab ini menjabarkan tujuan penelitian secara spesifik dan terukur. Tujuan penelitian diformulasikan untuk mengukur dan menganalisis hubungan antara variabel independen (kemampuan, kepuasan, disiplin kerja) dan variabel dependen (kinerja). Tujuan ini dibagi menjadi beberapa poin yang terstruktur dan terukur, memungkinkan evaluasi hasil penelitian secara sistematis. Tujuan penelitian ini selaras dengan rumusan masalah dan metode penelitian yang digunakan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Sub-bab ini menjelaskan manfaat penelitian, baik secara teoritis maupun praktis. Secara teoritis, penelitian ini berkontribusi pada pengembangan ilmu administrasi publik dan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai. Secara praktis, temuan penelitian dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi peningkatan kinerja pegawai di Kecamatan Tanggungharjo dan kecamatan lain dengan permasalahan serupa. Kegunaan ini penting untuk menunjukkan relevansi penelitian dan dampaknya terhadap permasalahan di lapangan.

II. Tinjauan Pustaka

Bab ini membahas berbagai konsep dan teori yang relevan dengan penelitian. Konsep kinerja dijelaskan berdasarkan berbagai definisi dari para ahli, menekankan pentingnya mengukur kinerja baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Beberapa teori kinerja, seperti teori Wexley dan Yukl, Stephen P. Robbins, Simamora, A. Dale Timpe, Sutarto, Porter dan Lawler, dan Peter Drucker, dibahas dan dikaitkan dengan variabel penelitian. Penulis menjelaskan hubungan antara kemampuan kerja, kepuasan kerja, dan disiplin kerja dengan kinerja pegawai. Definisi operasional variabel-variabel penelitian juga dijelaskan dengan rinci, memastikan kesesuaian antara konsep teoritis dan pengukuran empiris.

2.1 Konsep Kinerja

Bagian ini menjabarkan berbagai definisi kinerja dari beberapa ahli, mulai dari Gie, Irawan, Mangkunegara, Rue dan Byars, Simamora, hingga Robbins. Setiap definisi dianalisis untuk melihat perbedaan dan kesamaan perspektif, sehingga memberikan pemahaman yang komprehensif tentang konsep kinerja. Penulis juga menyorot pentingnya mengukur kinerja secara terukur dan objektif, baik dari aspek kuantitatif maupun kualitatif, sesuai dengan konteks penelitian yang menggunakan analisis kuantitatif.

2.2 Teori-Teori Kinerja

Bagian ini memaparkan beberapa teori yang relevan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independen dan dependen. Teori-teori tersebut, antara lain dari Wexley dan Yukl, Robbins, Simamora, Timpe, dan Sutarto, dijelaskan secara detail dan dikaitkan dengan konteks penelitian. Perbedaan dan persamaan antar teori dibahas untuk memberikan gambaran yang komprehensif tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja. Analisis ini menunjukkan pemahaman penulis terhadap kerangka teoritis yang mendasari penelitian.

2.3 Kerangka Teori

Bagian ini menjelaskan bagaimana teori-teori yang dibahas diintegrasikan ke dalam kerangka teori penelitian. Bagian ini menunjukkan bagaimana penulis menghubungkan teori-teori yang telah dibahas dengan variabel penelitian dan rumusan masalah. Dengan demikian, akan lebih jelas landasan teoritis yang digunakan dalam penelitian dan bagaimana teori tersebut akan digunakan untuk menjawab rumusan masalah.

2.4 Hubungan Antar Variabel

Bagian ini membahas secara spesifik hubungan antara kemampuan kerja, kepuasan kerja, disiplin kerja dengan kinerja pegawai. Penulis menjelaskan secara teoritis bagaimana masing-masing variabel independen diprediksi akan mempengaruhi variabel dependen. Bagian ini merupakan jembatan antara kerangka teori dan hipotesis penelitian, menjelaskan secara rasional mengapa hipotesis dirumuskan demikian.

2.5 Konsep-Konsep Penelitian

Bagian ini memberikan definisi konseptual yang lebih detail terhadap variabel-variabel penelitian: kinerja pegawai, kemampuan kerja, kepuasan kerja, dan disiplin kerja. Penjelasan konseptual ini penting untuk memastikan bahwa pemahaman penulis terhadap masing-masing variabel konsisten dengan teori-teori yang telah dibahas sebelumnya. Definisi ini juga memperjelas bagaimana masing-masing variabel akan diukur dalam penelitian.

2.6 Definisi Operasional Variabel

Bagian ini memberikan definisi operasional dari variabel-variabel penelitian, yang menjelaskan bagaimana masing-masing variabel akan diukur dalam penelitian. Definisi operasional ini sangat penting untuk memastikan objektivitas dan reliabilitas pengukuran. Dengan adanya definisi operasional, maka metode pengumpulan dan analisis data dapat dilakukan dengan lebih tepat dan terarah.

2.7 Hipotesis

Bagian ini menjabarkan hipotesis penelitian, baik hipotesis minor maupun mayor, dalam bentuk verbal dan model geometris/matematis. Hipotesis ini didasarkan pada kerangka teori dan hubungan antar variabel yang telah dijelaskan sebelumnya. Rumusan hipotesis yang jelas dan terukur sangat penting untuk mengarahkan analisis data dan menarik kesimpulan penelitian.

III. Metode Penelitian

Bab ini menjelaskan metodologi penelitian yang digunakan, meliputi rancangan penelitian, ruang lingkup, lokasi penelitian, variabel penelitian (termasuk klasifikasi, definisi konseptual dan operasional), jenis dan sumber data, instrumen penelitian, populasi dan teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan dan pengolahan data, serta teknik analisis data. Penulis menjelaskan secara detail metode yang digunakan, termasuk alasan pemilihan metode tersebut. Penjelasan ini penting untuk menunjukkan validitas dan reliabilitas penelitian.

IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini menyajikan hasil penelitian dan pembahasannya. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk deskripsi wilayah penelitian, deskripsi responden, dan analisis data statistik. Pembahasan hasil penelitian mencakup pengujian hipotesis dan interpretasi temuan penelitian. Penulis menghubungkan temuan penelitian dengan teori-teori yang telah dibahas sebelumnya, menjelaskan konsistensi atau inkonsistensi antara teori dan empiris.

V. Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi kesimpulan penelitian berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan. Kesimpulan dirumuskan secara ringkas dan jelas, menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian. Penulis juga memberikan saran yang relevan berdasarkan temuan penelitian, baik untuk instansi terkait maupun untuk penelitian selanjutnya.

Referensi Dokumen

  • Manajemen Sumber Daya Manusia, Strategi Keunggulan Kompetitif ( Alwi, Syafaruddin )
  • Psikologi Industri, Seri Ilmu Sumber Daya Manusia ( As'ad, Moh. )
  • Reformasi Tata Pemerintahan dan Otonomi Daerah ( Dwiyanto, Agus )
  • Perilaku Organisasi ( Djatmiko, Yayat Widayati )
  • Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses ( Gibson, L. James, John M. Ivancevich, and James H. Donnelly, Jr. )

Gambar

Tabel 1.6 Rata – rata Kegiatan Apel Pagi dan Siang Pegawai Kantor
Gambar 2.1 Bangun Teori
Gambar 2.2 Hubungan Kepuasan dengan prestasi : Tiga Pandangan
Gambar 2.3 Model Hipotesis Geometris
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini betujuan untuk melihat pengaruh motivasi, kepuasan kerja, dan disipin kerja terhadap kinerja pegawai. Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai tetap

Kemampuan pegawai tinggi artinya pegawai telah mampu melaksanakan tugas-tugas yang diberikan pimpinan dengan baik sesuai dengan tujuan yang diinginkan dari

Kemampuan pegawai tinggi artinya pegawai telah mampu melaksanakan tugas-tugas yang diberikan pimpinan dengan baik sesuai dengan tujuan yang diinginkan dari

Hasil penelitian Pegawai Administrasi pada Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Semarang menunjukkan, secara umum kinerja pegawai tinggi ditandai adanya: a) Kualitas hasil

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PUBLIK, KINERJA PEGAWAI, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KEPUASAN STAKEHOLDER PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA (KPPN) PALEMBANG..

Tabulasi silang antara kinerja perawat dengan kepuasan kerja perawat di ruang rawat inap RS PKU Muhammadiyah Gamping pada tabel 4 menunjukkan hasil yaitu kinerja

Dalam hal pengelolaan manajemen pegawai, bahwa ada permasalahan pada pemberian tunjangan kinerja yang diduga mempengaruhi oleh Kinerja, Kepuasan Kerja dan Disiplin

Variabel kemampuan, kepuasan dan disiplin kerja secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai secara simultan yang didasarkan pada hasil pengujian nilai