• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUKU PROSIDING SEMNAS BIOTEKNOLOGI 2012 Tri W,Phd Buku1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BUKU PROSIDING SEMNAS BIOTEKNOLOGI 2012 Tri W,Phd Buku1"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjat kan kepada Tuhan YM E at as t erselenggaranya kegiat an Seminar Tahunan Ke-1 Biot eknologi Kelaut an dan Perikanan t ahun 2012 yang merupakan kerjasama dari Balai Besar Penelit ian dan Pengembangan Pengolahan Produk dan Biot eknologi Kelaut an dan Perikanan (BBP4BKP), Badan Penelit ian dan Pengembangan Kelaut an dan Perikanan, Kement erian Kelaut an dan Perikanan dengan Fakult as Perikanan dan Ilmu Kelaut an, Universit as Diponegoro. Seminar Nasional ini merupakan w adah unt uk menyebarluaskan hasil-hasil lit bang yang t elah dilakukan baik oleh lembaga lit bang maupun oleh perguruan t inggi, t erut ama lit bang di bidang biot eknologi kelaut an dan perikanan.

M akalah yang dipresent asikan dalam seminar ini selanjut nya dit erbit kan dalam Prosiding Seminar Tahunan ke-1 Biot eknologi Kelaut an dan Perikanan. Dengan demikian informasi t ersebut akan t erdokument asi dengan baik sehingga dapat diakses oleh masyarakat luas. M akalah t elah mengalami proses edit ing format dan subst ansial sebelum penerbit annya. Penyelenggaraan seminar nasional biot eknologi kelaut an dan perikanan ini diharapkan dapat menjembat ani komunikasi ant ara penelit i di bidang biot eknologi dengan penggunanya. Unt uk mencapai hasil yang maksimal dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya ke masyarakat , kegiat an ini akan diselenggarakan secara berkala bekerja sama dengan perguruan t inggi di seluruh Indonesia.

Akhir kat a, kami mengucapkan t erima kasih kepada seluruh pihak yang t erlibat dalam penyelenggaraan seminar sampai dengan penerbit an Prosiding Seminar Nasional Tahunan ke-1 Biot eknologi Kelaut an dan Perikanan.

Kepala Balai Besar Lit bang Pengolahan Produk dan Biot eknologi Kelaut an dan Perikanan

(5)

iv

SAM BUTAN KETUA PANITIA

Puji syukur kami panjat kan kehadirat Allah SW T at as t erselenggaranya kegiat an Seminar nasional Tahunan Ke-1 Biot eknologi Kelaut an dan Perikanan t ahun 2012 yang merupakan kerjasama dari Balai Besar Penelit ian dan Pengembangan Pengolahan Produk dan Biot eknologi Kelaut an dan Perikanan (BBP4BKP), Badan Penelit ian dan Pengembangan Kelaut an dan Perikanan, Kement erian Kelaut an dan Perikanan dengan Fakult as Perikanan dan Ilmu Kelaut an, Universit as Diponegoro, Research Cent er M BRD, Forum Biofarmasi Kelaut an Indonesia.

Seminar nasional Tahunan ke-1 Biot eknologi Kelaut an dan Perikanan mencakup beberapa bidang yakni : Bahan alam, Budidaya, Pasca panen dan Pengolahan, Keamanan pangan dan lingkungan, Biodiversit as Sumberdaya hasil Laut dan Bioenergi. Seminar Nasional ini merupakan w adah unt uk menyebarluaskan hasil-hasil lit bang yang t elah dilakukan baik oleh lembaga lit bang maupun oleh perguruan t inggi, t erut ama lit bang di bidang biot eknologi kelaut an dan perikanan. Pesert a seminar dan w orkshop berasal dari perguruan t inggi, research cent er, dan lembaga penelit ian dari w ilayah Jaw a, Sulaw esi, Kalimant an, Papua, Bali, Sumat era. Jum lah makalah sekit ar 80 dengan pesert a sebagai pemakalah oral sebesar 75% dan post er 25%.

M akalah yang dipresent asikan dalam seminar ini selanjut nya dit erbit kan dalam Prosiding Seminar Nasional Tahunan ke-1 Biot eknologi Kelaut an dan Perikanan. M akalah t elah mengalami proses review oleh pakar yang berkompet en, edit ing format dan subst ansial sebelum penerbit annya. Penyelenggaraan seminar nasional biot eknologi kelaut an dan perikanan ini diharapkan dapat menjembat ani komunikasi ant ara penelit i di bidang biot eknologi dengan penggunanya. Keberadaan prosiding ini diharapkan dapat sebagai pusat informasi dan akan t erdokument asi dengan baik sehingga dapat diakses oleh masyarakat luas.

Akhir kat a, kami mengucapkan t erima kasih at as semua part isipasi pesert a seminar nasional yang t elah secara maksimal memberikan kont ribusi manfaat yang sebesar-besarnya ke masyarakat , juga kepada seluruh pihak yang t erlibat dalam penyelenggaraan seminar sampai dengan penerbit an Prosiding Sem inar Nasional Tahunan ke-1 Biot eknologi Kelaut an dan Perikanan.

Semarang, 28 Februari 2013 Ket ua Panit ia

(6)

v

SUSUNAN PANITIA W ORKSHOP DAN SEM INAR NASIONAL BIOTEKNOOGI

KELAUTAN DAN PERIKANAN 2012

Pelindung:

- Dekan Fakult as Perikanan dan Ilmu Kelaut an Undip

- Kepala Badan Penelit ian dan Pengembangan Kelaut an dan Perikanan Pengarah:

- PD I Fakult as Perikanan dan Ilmu Kelaut an Undip

- Kepala Bidang Pelayanan Teknis Balai Besar Penelit ian dan Pengembangan Pengolahan Produk dan Biot eknologi Kelaut an dan Perikanan

Ket ua Panit ia : Tri Winarni Agust ini, M .Sc., Ph.D.

(7)

vi Seksi Edit or:

- Dr. Front hea Sw ast aw at i, M .Sc. (Koordinat or) - Dr. Agus Hart oko, M .Sc.

- Dr. Agus Triant o, M Sc - Dr. Ekow at i Chasanah - Dr. M . Nursid

- Nurahm i Dew i Fajarningsih, M .Biot . - Endar M arraskurant o, M .Si.

- Hedi Indra Januar, M .Si. Konsumsi:

- Ir. Hadi Endraw at i, DEA (Koordinat or) - Dr. Suryant i, M .Si.

- Ir. Nirw ani, M .Si.

(8)

xv

DAFTAR ISI

Kat a Pengant ar... iii

Sambut an Ket ua Panit ia ... iv

Susunan Panit ia W orkshop dan Sem inar Nasional Biot eknologi Kelaut an dan Perikanan 2012 ... v

Susunan Acara... vii

Daft ar Isi ... xv

Keynot e Speaker I Prof. Ant hony D. Wright , PhD ... 1

Keynot e Speaker II Prof. Ir. M aggy T. Suhart ono, PhD ... 9

Kinet ika Reaksi Depolimerisasi Karaginan dengan Kat alisat or Asam Sulfat unt uk Aplikasi Biomedis Aji Praset yaningrum , Inggrid K. W . , S. Badres, Y. Dinarianasari, Noviant o D. K. ... 17

Kajian Pot ensi Akt ifit as Ant ioksidan Ekst rak Rumput Laut Sargassum sp. dari Pant ai Kukup Kabupat en Gunungkidul

Produk Alam dari M angrove: Sumber, Bioakt ivit as dan Kim iaw i unt uk Kepent ingan Biofarmat ika Escherichia coli dan St aphylococcus aureus Sit i Nur Laely Fat hra, W idodo Farid M a’ruf, Laras Rianingsih ... 70

Perilaku Seksual dan Kadar Test ot eron Darah Tikus Put ih (Rat t us norvegicus) St rain Wist ar Akibat Pemberian Pakan Gonad Bulu Babi (Diadem a set osum ) Delianis Pringgenies, W inant o Yoram , Ali Ridho ... 81

(9)

xvi Preparing Procedure of St rept ococcus agalact iae for M ult ilocus Sequence

Analysis

Angela M ariana Lusiast ut i, Helga Seeger, M ichael Zschöck ... 105 Analisis Fungsional dan Kloning Prom ot er

-Act in Ikan M as

Andi Aliah Hidayani, Odang Carm an, Alim uddin ... 111 Pengaruh Perbedaan Int ensit as Cahaya t erhadap Kelim pahan Zooxant hella pada

Dua Koloni Karang (Branching dan Digit at e) di Perairan Pulau Pari, Kepulauan Seribu

Achm ad Fachrurrozie, M uft i Pet ala Pat ria, Riani W idiart i ... 121 Keragaan Udang Hias Red Cherry (Neocaridina Het eropoda) dengan Pemberian

Pakan Berbeda

I W ayan Subam ia, Yogi Him aw an ... 130 Kajian Bioekologi Udang Galah (M acrobrachium rosenbergii) di Habit at Raw a

Sumat era Selat an

Ferdinand Hukam a Taqwa, Ade Dw i Sasant i, A.K. Gaffar, Tanbiyaskur ... 138

Produksi Bioet anol dari Crude Selulosa Limbah Alginat dan Limbah Agar M enggunakan Bakt eri Pseudom onas Fluorescens dan Yeast Saccharom yces Cerevisiae

I M ade Susi Eraw an, Sugiyono, Put ri W ullandari ... 149 Rekayasa Budidaya Kepit ing Bakau M elalui M anipulasi Penggunaan Ekst rak Bayam

dan M angrove sebagai Shelt er unt uk Peningkat an Produksi Kepit ing Bakau (Scylla paramam osain)

Ist iyant o Sam idjan... 161 Pot ensi Rum put Laut sebagai Sumber Immunonut risi pada Budidaya Perikanan :

Kasus Eksperimen Hot W at er Ext ract Caulerpa sp. dan Sargassum pada Udang Vannamei (Lit openaeus vanam ei)

Subagiyo, W ilis Ari Set yat i, Dyah Ism i Fat ichah... 170 Pot ensi Limbah Hasil Pengolahan Rum put Laut (Alginat dan Agar) unt uk

Produksi Bioet anol

Rodiah Nurbaya Sari, Gunawan, I. M ade Susi Eraw an ... 180 Analisa Pert umbuhan dan Efek Het erosis Benih Hibrid Nila Larasat i Generasi 5 (F5)

Hasil Pendederan I – III

Agus Arif Rahm an, Fajar Basuki ... 196 Peningkat an M ut u Daging Ikan Bandeng dengan Chromanone Deamina

Sum ardi, Laksm i Hart ayanie ... 205 Analisis Performa Benih Fenot ip dan Genot ip Nila Pandu Dan Kunt i F3

Fajar Basuki, Sri Rejeki ... 214 Dist ribusi Anat omis Fikot oksin pada Kerang Hijau (Perna viridis) dari Kaw asan

Budidaya Kerang Hijau Kamal M uara, Jakart a Ut ara

(10)

xvii Penelit ian Kandungan Asam Lemak M ikroalga Spirulina plat ensis

Sri Am ini, Sugiyono ... 232 Peluang Bioremedian Alam i dari Limbah Cair Indust ri Perikanan

Devi Am barw at y Okt avia ... 237 Penggunaan Pupuk Cair Ikan Lemuru dalam Kult ivasi Spirulina Plat ensis t erhadap

Kandungan Karot enoid dan Klorofil

Endang Dew i M asit hah, Sapt o Andriyono, Galuh Pram usint a, Boedi Set ya Rahardja . 249 Det eksi Kandungan Fikot oksin pada Kerang Hijau (Perna viridis l.) di Lokasi Budidaya

Kerang Hijau Kalibaru, Cilincing, Jakart a Ut ara

Nit a Kurnia Sari, Riani W idiart i, Yasm an ... 260 Sifat Fungsional Prot ein Spirulina plat ensis

Albert a Rika Prat iw i, Laksm ie Hart ayani, Aurelia Tabit a ... 270 Rekayasa Proses Pengolahan Ikan Seluang (Rasbora Sp) sebagai Nut raceut ical

Hest y Heryani ... 279 Isolasi dan Skrining Bakt eri Asam Lakt at Penghasil Bakt eriosin sebagai Bahan

Pengaw et Alami yang Aman

Rom adhon, Subagiyo, Sebast ian M argino ... 285 Uji St abilit as dan Konsent rasi Ekst rak Kasar Fikobiliprot ein M ikroalga Spirulina

plat ensis pada Suhu Inkubasi Berbeda

Ervia Yudiat i, Shofa Fariha... 299 Kajian Pot ensi Akt ivit as Ant ioksidan Rumput Laut Caulerpa racem osa dari Pant ai

Sundak Kabupat en Gunungkidul

Arief Kurniaw an, Eko Nurcahya Dew i, Tri W inarni Agust ini... 310 Uji Bioakt ivit as Ekst rak Teripang Pasir (Holot huria scabra) Terhadap Jamur Candida

albicans

Eunike Noviana Pranot o, W idodo Farid M a’ruf, Delianis Pringgenies ... 323 Kajian Pigmen Chlorella Vulgaris dan Dunaliella salina pada Umur Panen yang Berbeda Ridho Ariyant o, W idodo Farid M a’ruf, Eko Nurcahya Dew i ... 333 Akt ivit as Ant ijamur Senyaw a Bioakt if Ekst rak Gelidium lat ifolium t erhadap Candida

albicans

Rosiska Lut fiyant i, W idodo Farid M a’ruf , Eko Nurcahya Dew i ... 343 Kajian Penambahan Karbondioksida (CO2) sebagai Opt imasi Produksi Tot al Lipid

pada M ikroalga Nannochloropsis oculat a

Puji Norbaw a, Ervia Yudiat i dan Andre Okfan ... 353 Kandungan Logam Berat Tim bal (Pb) pada Air, Subst rat dan Daging Kerang Darah

(Anadara granosa) di Teluk Lada Perairan Selat Sunda

(11)

xviii Aplikasi Nat rium Alginat sebagai Barrier t erhadap Oksidasi Lemak dan Kont aminasi

M ikroba Ikan Bandeng (Chanos chanos Forsk) Asap

Inayat ul Khofifah, Front hea Sw ast aw at i, Laras Rianingsih... 373 Analisis Finansial Desalinasi Air Laut unt uk M emenuhi Kebut uhan Air Bersih

M asyarakat Pesisir

M ira ... 383 Hist opat ologi Kulit Ikan Gurami (Osphronem us gouram y) akibat Infest asi Lernaea

cyprinacea

Put ri Desi W ulan Sari, Gunant i M ahasri, Set iaw an Koesdart o... 391 Dampak Infest asi Ekt oparasit Argulus japonicus t erhadap Pert umbuhan Ikan

M askoki (Carassius aurat us)

(12)

Pr osiding | Seminar Nasional Biot eknologi Kelaut an dan Per ikanan 2012

92

ANALISIS KIM IA DAN FISIK KOM PONEN

–KAROTEN DALAM M IKROALGA

Porphyridium

cruentum

Dit a Tri Hapsari, Tri W inarni Agust ini1), Bambang Cahyono2)

1)

Program St udi Teknologi Hasil Perikanan, Jurusan Perikanan, Fakult as Perikanan dan Ilmu Kelaut an (FPIK), Universit as Diponegoro Jl. Prof. Sudart o, Tembalang Semarang 50275, Telp/ Faks (024) 7474698, Email: t _agust ini@yahoo.com / deet ha_3@yahoo.co.id

2)

Laborat orium Kim ia Organik, Jurusan Kimia M IPA, Universit as Diponegoro Jl. Prof. Sudart o, Tembalang Semarang 50275, Telp/ Faks (024) 76480824, Email:

bbc_cahyono@yahoo.com

ABSTRAK

M ikroalga merah P. cruent um banyak dimanfaat kan dalam bidang pangan, kosmet ik dan farmasi. Daya guna ini salah sat unya oleh keberadaan senyaw a bioakt if yait u

β

-karot en.

Penelitian sistematik dengan uji karakteristik kimia dan fisik dari ekstrak karotenoid (β

-karot en) dari m ikroalga P. cruent um yang t umbuh di Indonesia belum banyak dilaporkan, sehingga perlu dilaksanakan penelit ian ini. Penelit ian ini menggunakan mikroalga yang diambil dari dua lokasi yait u lokasi Jepara (A) dan Jakart a (B). Rancangan experim ent al laborat ories bersifat deskript if dengan uji st at ist ik independent sam ple T-Test digunakan sebagai cara pengambilan kesimpulan. Hasil uji kualit at if dengan KLT yang dilakukan diperoleh hasil bahw a kedua ekst rak mikroalga P. cruent um yang digunakan mengandung

β

-karot en dengan k

adar β

-karot en sampel A: 0,027%±0,001 dan sampel B: 0,016% ±0,001. Uji kest abilan w arna menunjukkan kedua ekst rak st abil pada kondisi penyimpanan (suhu ruang 32oC dan suhu dingin 15oC) sert a t idak st abil pada pengaruh sinar mat ahari dan oksidat or. Kelarut a

n ekstrak karotenoid (β

-karot en) opt imum pada pelarut et hanol 96% dan m inyak kelapa. Disim pulkan bahw a perbedaan kondisi budidaya pada masing-

masing lokasi pengambilan sampel berpengaruh terhadap kuantitas β

-karot en.

Kata kunci: M ikroalga, P. cruent um , Ek

strak, β

-karot en

PENDAHULUAN

(13)

Pr osiding | Seminar Nasional Biot eknologi Kelaut an dan Per ikanan 2012

93

2006) dan ast axant hin dari Haem at ococcus pluvialis (Lorenz & Cysewski, 2000 dalam Hedoin et al., 2006). Berbagai daya guna dari senyaw a yang dihasilkan oleh beberapa mikroalga diduga berhubungan erat dengan kandungan senyaw a bioakt if didalamnya.

Porphyridium cruent um merupakan salah sat u jenis mikroalga yang dikembangkan di beberapa laborat orium bidang perikanan dan kelaut an Indonesia yang belum banyak dilaporkan t erut ama yang t erkait dengan explorasi senyaw a pigmen karot enoidnya. Beberapa penelit ian yang t elah dilakukan pada mikroalga ini lebih banyak dit ujukan unt uk mengexplorasi kandungan sulfat polisakarida (Shrest ha et al., 2004), st erol (Durmas et al., 2007), PUFA (Brow se and Somerville, 1991) dan senyaw a ant i bakt eri (Kusmiyat i dan Agust ini, 2007). P. cruent um mudah dibudidayakan di media air laut buat an t anpa kebut uhan vit amin B12, yang diperlukan unt uk kebanyakan mikroalga merah lainnya. Hal ini salah sat u alasan mengapa sampai sekarang hanya spesies P. cruent um yang digunakan unt uk produksi asam arakhidonat , pigmen (phycocyanin, phycoeryt hrin) dan ekst raseluler polisakarida (Borow izka dan Borow it zka 1997).

P. cruent um sebagai salah sat u mikroalga merah golongan Rhodophycae. Warna merah yang t erkandung di dalam m ikroalga berasal dari pigmen phychoeryt hrin

dan β

-karot en yang berpot ensi unt uk dimanfaat kan sebagai bahan pew arna alami dan lebih

khusus sebagai bahan pewarna makanan. Penelitian mengenai β

-karot en dari jenis

mikroalga ini t elah dilakukan oleh Kopecky et al., (2002) yang membukt ikan bahw a jenis karot enoid yang t erdapat dalam beberapa st rain mikroalga Porphyridium cruent um yang

diambil dari beberapa negara didominasi oleh jenis β

-karot en. Akan t et api, dalam

beberapa penelit ian yang ada belum menyat akan secara det ai

l kuantitas dari β

-karot en yang dihasilkan oleh biomassa t ert ent u.

Saat ini penelit ian sist emat ik yang berhubungan dengan uji kualit as kimia dan fisik

dari ekstrak karotenoid (β

-karot en) dari mikroalga P. cruent um yang t umbuh di

Indonesian hingga saat ini belum dilaporkan. Berdasarkan fakt a t ersebut maka perlu adanya penelit ian ini. M ikroalga P. cruent um yang digunakan pada penelit ian ini merupakan jenis mikroalga yang diperoleh dari dua lokasi yang berbeda. Proses ekst raksi menggunakan met ode maserasi dengan pelarut aset on P.A unt uk mendapat kan ekst rak pigmen yang kemudian dilakukan analisa kualit at if unt uk menent ukan karakt erist ik

(14)

Pr osiding | Seminar Nasional Biot eknologi Kelaut an dan Per ikanan 2012

94

kimiawi (kuantitatif) β

-karot en, sert a diikut i dengan pengujian zat pew arna unt uk

menent ukan karakt erist ik fisik (st abilit as w arna dan kelarut an).

M ETODELOGI PENELITIAN

M ikroalga

M ikroalga Porphyridium cruent um yang digunakan diambil dari dua lokasi yang berbeda. Keduanya dibudidayakan di lingkungan laborat orium dengan kondisi fakt or budidaya yang sama (salinit as, suhu ruang budidaya, dan sist im aerasi), kecuali fakt or jenis nut risi dan int ensit as pencahayaan. Pada saat pengambilan sampel, m ikroalga masih dalam kondisi hidup di dalam media budidayanya yait u air payau.

Ekstraksi

Sampel air yang mengandung mikroalga Porphyridium cruent um segar disiapkan. Air mikroalga dit empat kan pada t abung sent rifuse pada volume 10 mL dan disent rifuse pada 4500 rpm selama 10 menit . Supernat an berupa air bening yang t erpisah dari endapan biomassa dipisahkan sehingga didapat kan endapan (biomassa) sebagai bahan ekst raksi. Biomassa Porphyridium cruent um di dalam set iap t abung dit im bang. Ke dalam set iap t abung dit ambah dengan 5 ml aset on P.A hingga t erendam sempurna. M aserasi dilakukan selama 3 jam at au hingga t erjadi perubahan w arna pelarut dari bening menjadi w arna t ert ent u dalam suhu ruangan. Larut an ekst rak kasar yang diperoleh sebanyak 5 ml. Analisis Kualitatif

M asing-masing larut an ekst rak kasar diuji KLT (Kromat ografi Lapis Tipis) dengan bahan pengembang Aluminium Sheet s Silica Gel M erck

, standar β

-karot en, dalam eluen et il aset at : n-hexana (1:1). Pada plat KLT yang t elah diap digunakan dit et esi larut an ekst rak hingga t erbent uk noda. Plat kemudian dimasukkanke dalam chamber berisi eluen. Proses elusi dilakukan dalam cham ber t ert ut up hingga pelarut mencapai bat as at as. Plat KLT dari set iap sampel di keringkan dan dilakukan visualisasi dibaw ah sinar UV gelompang panjang.

Analisis Kuantitat if

Analisis ini dimulai dengan membuat kurva st andar sebagai acuan perhit ungan

kuantitas β

-karot en yang t erkandung dalam sampel. Kurva st andar diperoleh dengan

mengukur absorbansi larutan β

-karot en st andar yang dibuat dalam konsent rasi 2,5 ppm ,

(15)

Pr osiding | Seminar Nasional Biot eknologi Kelaut an dan Per ikanan 2012

95

larut an ekst rak kasar diambil masing-masing 1 ml kemudian diencerkan menjadi 10 ml dengan pelarut aset on P.A menggunakan labu ukur. M asing-masing sampel diukur absorbansinya pada panjang gelombang 454,2 nm. Nilai absorbansi dari masing-masing sampel yang diperoleh kemudian dimasukkan ke dalam persamaan garis dari kurva

standar yang dibuat untuk menentukan besar konsentrasi dari β

-karot en didalam nya.

Uji Kestabilan W arna

Larut an ekst rak kasar dari masing-masing sampel yang t elah diencerkan diambil 5 ml sebanyak 3 kali dan dimasukkan ke dalam bot ol vial kaca. M asing-masing larut an ekst rak dari t iap sampel diberi beberapa perlakuan yait u

1. disimpan pada suhu kamar (32°C ) dan suhu dingin (15°C). Set iap int erval 6 jam sekali dilakukan pengukuran absorbansi pada panjang gelombang 454,2 nm selam 24 jam. 2. dijemur di baw ah sinar mat ahari selama 3 jam. Set iap int erval 1 jam sekali dilakukan pengukuran absorbansi pada panjang gelombang 454,2 nm.

3. dit ambahkan oksidat or 1 ml H2O2 ke dalam masing – masing sampel kemudian

didiamkan. Set iap int erval 1 jam sekali dilakukan pengukuran absorbansi pada panjang gelombang 454,2 nm selam 3 jam.

Uji Kelarutan W arna

1 ml larut an ekst rak pekat dimasukkan ke dalam t abung reaksi. Pelarut aset on pada masing-msasing t abung diuapkan dengan pompa vakum. Ke dalam masing-masing t abung dit ambahkan 5 m l pelarut aquadest , asam aset at 25% dan et anol 90%. Campuran diaduk rat a dan diamat i perubahan w arna yang t erjadi pada masing-masing pelarut . Rancangan Percobaan dan Analisa Data

(16)

Pr osiding | Seminar Nasional Biot eknologi Kelaut an dan Per ikanan 2012

96

HASIL DAN PEM BAHASAN

Biomassa

Sampel mikroalga yang digunakan pada penelit ian ini diambil dari dua lokasi yang berbeda. M eskipun dari dua lokasi pengambilan yang berbeda, namun spesies yang dit elit i sama yait u mikroalga merah P. cruent um . M ikroalga pada t iap lokasi dit umbuhkan dalam lingkungan laborat orium dengan kondisi yang t ermonit oring. Hal ini disebabkan oleh t ingkat permint aan at au konsumsi jenis mikroalga ini masih rendah dan dalam jumlah yang sedikit sehingga produksi yang dilakukan selama ini berdasarkan perm int aan.

Proses pembudidayaan jenis mikroalga ini pada kedua lokasi sampling hampir sama dengan jenis mikroalga lain yait u dalam kondisi st eril dan suhu ruangan yang t erkont rol. Tahap pre-budidaya yang dilakukan di lokasi A meliput i pengambilan air dari perairan set empat , penambahan chlorin 60 ppm, pendiaman selama 24 jam , penambahan larut an t hio unt uk menet ralkan chlorin, pengecekan kandungan chlorin dan salinit as air (25 ppm), pemasukkan ke dalam erlenmeyer 2000 ml, st erilisasi dengan aut oclave dan penyimpanan sebagai st ok yang siap dipakai. Sedangkan proses perngolahan air yang dilakukan di lokasi B m eliput i pengambilan air dari perairan set empat , penampungan, penyaringan, pengat uran salinit as, pemasukkan ke dalam erlenmeyer 2000 ml, st erilisasi dengan aut oclave dan penyimpanan sebagai st ok yang siap dipakai.

Tahap penanaman mikroalga sendiri meliput i penambahan nut risi ke dalam media air dengan salinit as 25 ppm, kemudian dilakukan pemasangan airat or unt uk membant u homogenisasi nut risi dengan media air. Proses homogenisasi dilakukan selama 5 – 10 menit kemudian kult ur murni dimasukkan kedalam medium dan dikembang biakan hingga dapat t umbuh dengan baik. Tanda dari pert umbuhan yang baik dari m ikroalga ini adalah berubah w arnanya media kult ivasi menjadi berw arna merah secara merat a. Warna merah pada kult ivasi seiring dengan umur kult ivasi akan berubah menjadi semakin pekat , hal ini menunjukkan bahw a mikroalga ini bereproduksi dan kepadat annya semakin t inggi.

(17)

Pr osiding | Seminar Nasional Biot eknologi Kelaut an dan Per ikanan 2012

97

pembudidayaan mikroalga P. cruent um harus benar-benar diperhat ikan demi keberhasilan proses budidaya. Hal ini berdasarkan pengalaman t eknisi laborat orium di balai t ersebut . Perbandingan kondisi fakt or-fakt or budidaya dari masing-masing lokasi pengambilan sampel dapat dilihat pada t abel berikut ini:

Tabel 1. Perbandingan Fakt or Budidaya dari Dua Lokasi

Paramet er A B

Salinit as medium 25 ppm 25 ppm

Suhu ruang Pembudidayaan

25 – 30°C 25 - 30°C

Int ensit as pencahayaan 24 jam dalam int ensit as yang st abil

12 jam gelap, 12 jam t erang

Jenis nut risi Walne dan Vit amin B12 F/ 2

Sist em aerasi Aerasi penuh selama 24 jam

Aerasi penuh selama 24 jam

Berdasarkan fakt or kult ivasi t ersebut dimungkinkan fakt or yang lebih dominan berpengaruh t erhadap m ikroalga yang dihasilkan t iap lokasi adalah jenis nut risi dan int ensit as pencahayaan.

Uji Kualitatif Ekstrak dengan KLT

(18)

Pr osiding | Seminar Nasional Biot eknologi Kelaut an dan Per ikanan 2012

98

Uji Kuantitatif dengan Spektrofotometer Visibel

Kurva kalibrasi st andar

β

-karot en yang dihasilkan t ersaji pada gambar berikut :

Gambar 2. Kurva St andar

β

-karot en

Pada kurva kalibrasi st andar diperoleh persamaan y = 0,1612x – 0,2099 dengan R2 sebesar 0,9817. Berdasarkan hasil t ersebut diperoleh ket erangan bahw a t ingkat regresi dari pengerjaan pembuat an larut an st andar

β

-karot en lebih dari 0,950 sehingga dapat disimpulkan bahw a ket elit ian pengerjaan yang t inggi dan hum an error dalam pelaksaan sangat kecil. Persamaan yang dihasilkan dapat digunakan dan dipert anggung jaw abkan ket elit iannya.

Penent uan ini dilakukan dengan mengukur absorbansi dari masing-masing larut an ekst rak kemudian absorbansi yang diperoleh dihit ung dengan persamaan hasil kurva kalibrasi st andar

β

-karot en. Hasil perhit ungan dan kadar

β

-karot en dalam % per berat biomassa basah yang diperoleh disajikan dalam t abel sebagai berikut :

(19)

Pr osiding | Seminar Nasional Biot eknologi Kelaut an dan Per ikanan 2012

99

Berdasarkan t abel diat as menunjukkan profil kandungan

β

-karot en dari sampel yang diambil dari dua kondisi budidaya pada t iap lokasi berbeda. Kadar

β

-karot en ant ara sampel dua kondisi budidaya pada t iap lokasi t erlihat hampir sama, akan t et api apabila dit elusuri lebih lanjut t ampak bahw a berat biomassa yang dihasilkan dari sampel A lebih sedikit bila dibandingkan dengan berat biomassa dari sampel B. Namun, kandungan

β

-karot en yang dimiliki masing-masing sampel ham pir sama. Hasil ini menunjukkan bahw a berat biomassa yang lebih besar belum t ent u m engandung kadar

β

-karot en yang lebih t inggi pula.

Kandungan

β

-karot en yang lebih banyak t erkandung dalam sampel mikroalga A, hal ini memungkinkan unt uk pemilihan lokasi t ersebut sebagai sumber penghasil mikroalga P. cruent um yang berkualit as. Dat a t ersebut dapat pula dijadikan bahan pert imbangan apabila akan dilakukan pemanfaat an lebih lanjut pada

β

-karot en yang berasal dari m ikroalga jenis P. cruent um. Terlebih apabila pemanfaat an t ersebut dalam skala indust ri. Hal ini karena pada skala indust ri pemilihan bahan baku dengan hasil yang paling efisien akan menent ukan biaya produksi yang harus dikeluarkan.

Uji st at ist ik T-Test

Pengujian st at ist ik dilakukan pada hasil akhir persent ase kadar

β

-karot en yang diperoleh dari kedua lokasi pengambilan sampel. Hasil pengujian st at ist ik ini digunakan unt uk menarik kesimpulan dari hipot esa yang diajukan. Uji T yang dilakukan menggunakan t ipe independent sam ple t -t est yait u met ode yang digunakan unt uk membandingkan rat a-rat a dua kelompok dat a yang t idak berhubungan apakah kedua nilai rat a-rat a dari kedua kelompok t ersebut memiliki nilai yang sama at au t idak secara signifikan. Berdasarkan hasil perhit ungan, didapat kan besarnya nilai sig (2-t ailed) 0,011 <

α (0,05) sehingga terdapat perbedaan signifikan antara ra

t a-rat a kadar

β

-karot en sampel

(20)

Pr osiding | Seminar Nasional Biot eknologi Kelaut an dan Per ikanan 2012

100

Uji Kestabilan W arna dalam Beberapa Kondisi Lingkungan

Kest abilan w arna dalam kondisi penyimpanan

a. b.

Gambar 3. Grafik kest abilan ekst rak pigmen dari P.cruent um dalam kondisi penyimpanan a. suhu kamar (32° C) dan b. suhu dingin (5° C)

Hasil pengamat an int ensit as w arna dari ekst rak mikroalga P. cruent um yang mengandung

β

-karot en, set elah disim pan pada kondisi gelap dan dengan suhu kamar dan dingin selama 24 jam dengan int erval pengukuran set iap 6 jam, t ampak mengalami penurunan. Pada gambar menunjukkan pola penurunan yang t erjadi sama pada set iap sampel yang diamat i. Perubahan int ensit as w arna dit unjukkan dengan penurunan absorbansi yang t erukur. Pola penurunan yang t erjadi ant ar kedua perlakuan juga sama yait u penrunan hanya t erjadi pada pengukuran pert ama set elah 6 jam kemudian unt uk pengukuran 12 jam hingga 24 jam cenderung st abil.

(21)

Pr osiding | Seminar Nasional Biot eknologi Kelaut an dan Per ikanan 2012

101

Kest abilan w arna dalam kondisi penyinaran mat ahari

Gambar 5. Grafik kest abilan ekst rak w arna mikroalga P. cruent um yang mengandung

β

-karot en dalam penyinaran sinar m at ahari

Sinar mat ahari merupakan salah sat u kondisi yang menyebabkan t erjadinya perubahan w arna. Benda-benda di sekit ar manusia, apabila diamat i, t erlihat bahw a benda-benda yang sering t erkena sinar mat ahari secara langsung mengalami perubahan w arna lebih cepat dibandingkan dengan benda-benda yang t erkena sinar secara t idak langsung (pada kondisi lain yang sama). Begit u pula pada zat w arna

β

-karot en yang t erkandung dalam ekst rak mikroalga P. cruent um ini. Int ensit as w arna berubah sangat besar t erhadap sinar mat ahari sepert i t erlihat pada grafik . Secara visual larut an w arna yang aw alnya kuning menjadi bening. Hal ini menunjukkan bahw a zat w arna ini sangat t idak st abil t erhadap sinar mat ahari.

M enurut Chichest er dan M c. Feet ers (1970) dalam Winarni (2007), oksidasi karot enoid akan lebih cepat dengan adanya sinar dan kat alis logam, khususnya t embaga, besi dan mangaan. Oksidasi dapat t erjadi secara acak pada rant ai karbon yang mengandung ikat an ganda. Hal ini didukung pula oleh Gidding (1987) dalam Cinar (2004) yang menyat akan bahw a ekt rak pigmen karot enoid t idak st abil pada cahaya, oksigen dan pemanasan.

0 0,05 0,1 0,15

0,2 0,25

0 1 2 3

Absorbansi

sampel A sampel B

(22)

Pr osiding | Seminar Nasional Biot eknologi Kelaut an dan Per ikanan 2012

102

Kest abilan w arna dalam kondisi penambahan oksidat or

Gambar 6. Grafik kest abilan ekst rak w arna mikroalga P. cruent um yang mengandung

β

-karot en dalam penambahan oksidat or

Hasil pengukuran absorbansi zat w arna yang dit ambahkan oksidat or H2O2

menunjukkan penurunan absorbansi yang sangat signifikan yait u pada pengkuran 1 jam dan 2 jam sedangkan pada pengukuran jam ke-3 diperoleh absobansi lebih st abil. reaksi yang t erjasi set elah penambahan H2O2 ke dalam larut an ekst rak adalah perubahan suhu

larut an menjadi lebih panas kemudian lama kelamaan menjadi dingin. Bersamaan dengan proses pendinginannya secara visual t erjadi pula perubahan dari yang semula larut an berw arna kuning berubah menjadi bening.

M enurut Samsudin dan Khoirudin (2009), akibat penambahan oksidat or menyebabkan penurunan serapan at au berkurangnya kadar pew arna yang disebabkan akibat penyerangan pada gugus reakt if pada pew arna oleh oksidat or, sehingga gugus reakt if yang bersifat memberi w arna berubah menjadi t idak berw arna.

Uji Kelarutan

Berdasarkan pengamat an yang dilakukan pada hasil uji kelarut an didapat kan bahw a ekt rak warna

β

-karot en yang diekst rak dari mikroalga P. cruenum memiliki kelarut an yang paling baik pada et hanol 96% dan minyak kelapa dari 4 pelarut yang digunakan. Akan t et api apabila hasil t ersebut dibandingkan ant ara lokasi pengambilan mikroalga diperoleh hasil bahw a ekst rak dari sampel A memiliki kelarut an paling t inggi pada et hanol 96% dan m inyak kelapa.

(23)

Pr osiding | Seminar Nasional Biot eknologi Kelaut an dan Per ikanan 2012

103

Kelarut an

β

-karot en t erbaik diperoleh pada pelarut et hanol dan minyak kelapa sesuai dengan t eori Brit t on dalam Hendry and Hought on (1991) yang menyat akan bahw a karot enoid murni memiliki kest abilan baik dalam larut an at au suspensi dengan minyak sayuran.

KESIM PULAN DAN SARAN

Hasil penelit ian yang diperoleh menunjukkan bahw a pada m ikroalga P. cruent um yang diambil dari lokasi yang berbeda (sampel A dan sampel B), keduanya mengandung karakt erist ik kimiaw i (kualit at if) se

nyawa karotenoid (β

-karot en) dan secara kuant it at if

sampel A lebih tinggi kandungan β

-karot en nya daripada sampel B. Ekst rak pigmen

P.cruent um dari masing-masing sampel memiliki karakt erist ik fisik (kest abilan w arna) yang baik t erhadap kondisi penyimpanan dan karakt erist ik fisik (kelarut an) yang baik pada et hanol 96% dan minyak kelapa.

DAFTAR PUSTAKA

Biranti, F., Nursid, M., Cahyono, B. 2006. Analisis Kuantitatif β

-karot en dan Uji Akt ivit as

Karot enoid dalam Alga Coklat Turbinaria decurerens. Jurnal Sains dan M at emat ika (JSM ), 17 (2): 91.

Brow se, J. and Somerville, C. R. 1991. Glycerrolipid Synt hesis: Biochemist ry and Regulat ion. Annu. Rev. Plat M ol. Biol, 42: 467 – 506.

Borow izka, M . A. and Borow it zka, L. J. 1997. M icro-Algal Biot echnology. Cambrige Universit y Press, New York.

Cinar, I. 2004 St orage St abilit y of Enzyme Ext ract ed Carot enoids Pigment s From Carrot s. Elect ronic Journal of Envirom ent al, Agricult ural and Food Chem ist ry ISSN: 1579-4377, 3 (1): 609 – 616.

Durmas, Y., M ont eins, M ., Koru, E. and Bandarra, N. 2007. Concent rat ion of St erols of Porphyridium cruent um Biomassa at St at ionary Phase. Pakist an Journal of Biological Scienses ISSN 102-8880, 10 (7): 1144 – 1146.

Hanafiah, K.A. 2005. Rancangan Percobaan: Teori dan Aplikasi. Ed. 2 Cet . 5. PT. Raja Grafindo Persada. Jakart a.

(24)

Pr osiding | Seminar Nasional Biot eknologi Kelaut an dan Per ikanan 2012

104

Hendry, G.A.F. and Hought on, J.D. 1991. Nat ural Food Colorant 2nd ed. Blackie Academic and Professional. London: 155p.

Kopecky, J., Riederer, M ., Pfundel, E. 2002. Porphyridium purpureum (formerly P. cruent um) cont a

ins β

-

carotene but no α

-carot ene. Algological St udies (104): 189 – 195.

Kusmiyat i dan Ni Wayan Sri Agust ini. 2007. Uji Akt ivit as Senyaw a Ant ibakt eri dari M ikroalga Porphyridium cruent um. Biodiversit as ISSN: 1412 – 033X, 8 (1): 48 – 53. Ley, A. C. and But ler, W. L. 1977. Isolat ioan and Funct ion of Allophycocyanin B of

Porphyridium cruent um. Plant Physiol, 59: 974 – 980. Nazir, M . 2005. M et ode Penelit ian. Ghalia Indonesia. Jakart a.

Samsudin, A. M . dan Khoirudin. 2008. Ekst raksi, Filt rasi M embran dan Uji St abilit as Zat Warna dari Kulit M anggis (Garcinia m angost ana).

Schierle, J., Pietsch, B., Ceresa, A., Fizet, C. 2004. Methods for the Determination of β

-Carot ene in Suplement Raw M at erials by Reversed-Phase Liquid Chromat ography: Single Laborat ory Validat ion. Journal of AOAC Int ernat ional, 87 (5).

Shrest ha RP, Weinst ein Y, Bar–Zvi D, Arad (M alis) S (2004) A Non-Covalent ly Bound Cell Wall Glycoprot ein of The Red M icroalga Porphyridium sp. Journal Phycol. 40: 568– 580.

(25)

Gambar

Tabel 1. Perbandingan Faktor Budidaya dari Dua Lokasi
Gambar 2. Kurva Standar β-karoten
Gambar 3. Grafik kestabilan ekstrak pigmen dari P.cruentum dalam kondisi penyimpanan a
Gambar 5. Grafik kestabilan ekstrak warna mikroalga P. cruentum yang
+2

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Private Sub BtnBilangan_Click(ByVal sender As System.. EventArgs ) Handles btnSaveAudio.Click.. dlgSaveAudio.ShowDialog()

STANDAR PENGELO- LAAN STANDAR PENGELO- LAAN STANDAR PEMBIAYA- AN STANDAR PEMBIAYA- AN sikap Pengetahuan Ketrampilan umum Ketrampilan khusus CAPAIAN PEMBELAJARAN ACUAN

Setelah dilakukan evaluasi terhadap dokumen Prakualifikasi dan Pembuktian Kualifikasi, maka Pokja Pengadaan Konsultansi Unit Layanan Pengadaan (ULP) Barang/Jasa

Seluruh berkas asli yang tercantum didalam dokumen kualifikasi perusahaan yang saudara sampaikan pada paket pekerjaan tersebut di atas (Khusus Ijazah, cukup menunjukan

Sehubungan dengan Masa Sanggah Hasil Lelang telah berakhir, dengan ini kami mengundang perusahaan Saudara guna mengikuti Acara Klarifikasi dan Negosiasi Teknis dan

Jadwal Pelaksanaan Ujian akan disesuaikan dengan jumlah mahasiswa peserta ujian.. Perubahan jadwal akan

refleksi terhadap strategi metode dan media pembelajaran yang telah dilakukan, apakah sudah tepat bagi siswa2. refleksi terhadap pembentukan kelompok belajar, apakah perlu