Yuli Yuliani, 2014
Kegiatan belajar mengajar matematika
Pada siswa tunanetra di slbn a citeureup kota cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Kesimpulan dibuat berdasarkan pertanyaan penelitian yang telah disusun dalam penelitian ini. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini diantaranya adalah sebagai berikut:
Kegiatan belajar mengajar matematika pada siswa tunanetra di SLBN A Citeureup Cimahi diawali dengan perencanaan pembelajaran yaitu melakukan asesmen, analisis standar kompetensi dan kompetensi dasar (SK dan KD), membuat kriteria ketuntasan minimal (KKM), membuat silabus, serta membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Adapun tahapan kegiatan belajar mengajar di SLBN A Citeureup Cimahi adalah kegiatan awal yang meliputi berdoa, mengucapkan salam, mengabsen, mengemukakan tujuan pembelajaran, pre test, apersepsi, memotivasi siswa; kegiatan inti yaitu menyampaikan materi sesuai dengan tujuan pembelajaran; serta kegiatan akhir yang meliputi evaluasi, tanya jawab, menyimpulkan, memberikan tugas, berdoa, dan penutup.
Kegiatan belajar mengajar matematika yang diharapkan oleh siswa tunanetra di SLBN A Citeureup Cimahi diantaranya guru yang sabar dan tidak cepat marah, penggunaan alat peraga untuk setiap pertemuan, penggunaan buku sumber untuk siswa, serta memperbanyak praktek dan latihan soal-soal.
Yuli Yuliani, 2014
Kegiatan belajar mengajar matematika
Pada siswa tunanetra di slbn a citeureup kota cimahi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan kesulitan yang dihadapi oleh guru, maka upaya untuk mengatasi kesulitan dalam kegiatan belajar mengajar matematika di SLBN A Citeureup Cimahi yaitu dengan membuat alat peraga sesuai kemampuan, mendikte materi untuk dicatat oleh siswa, menyesuaikan materi sesuai dengan kemampuan siswa, mengulang-ngulang materi, menugaskan siswa untuk mempelajari materi selain di sekolah.
B. Implikasi
1. Guru diharapkan lebih memahami karakteristik setiap siswa. Jika materi pra syarat belum dipahami oleh siswa maka sebaiknya guru terlebih dahulu mengajarkan materi pra syarat itu. Jadi jangan terpaku pada Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang telah ditentukan sebelumnya.
2. Guru diharapkan mempersiapkan alat peraga secara matang agar kegunaanya bisa lebih maksimal.
3. Siswa diharapkan bisa lebih aktif untuk mencari buku sumber, jangan hanya mengandalkan catatan dari guru saja.