• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PEK 0906736 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PEK 0906736 Chapter3"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Alyn Nurul Alida, 2014

Model Kemitraan Pengembangan Usaha Industri Kecil Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah para pengusaha home industri mitra kerja PT. Eiger Indo, PT. Exsport, dan PT. Ekson dengan penelitiannya yakni mengenai Model Kemitraan Industri Kecil.

3.2 Metode penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Menurut Nawawi (Saptana : 2011) metode deskriptif yaitu metode-metode penelitian yang memusatkan perhatian pada masalah-masalah atau fenomena yang bersifat aktual pada saat penelitian dilakukan, kemudian menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya diiringi dengan interprestasi yang rasional dan akurat. Dalam penelitian deskriptif biasanya hanya dilibatkan satu variabel, sehingga tidak menunjukan hubungan atau korelasi antar variabel. Oleh karena itu penelitian ini tidak bermaksud untuk menguji hipotesis. Penelitian ini lebih memberikan tekanan pada deskripsi suatu variabel tanpa menghubungkan dengan variabel lain, sehingga informasi yang diperoleh keadaan menurut apa yang ada pada saat penelitian dilakukan.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua pengusaha home industri mitra kerja PT Eiger Indo, PT Exsport, dan PT Ekson.

3.3.2 Sampel

(2)

Alyn Nurul Alida, 2014

Model Kemitraan Pengembangan Usaha Industri Kecil Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pengusaha mitra kerja PT Eiger Indo, 17 pengusaha mitra kerja PT Exsport, serta 15 pengusaha mitra kerja PT Ekson.

Adapun sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1

Daftar pengusaha mitra kerja PT. Eiger Indo, PT. Export, dan PT. Ekson No Perusahaan ∑ Mitra Kerja

(Pengusaha Kecil)

∑ Jenis Produk

∑ Produk / tahun

∑ Tenaga Kerja

PT. Eiger 17 15 70.350 189

PT. Exsport 17 7 38.650 145

PT. Ekson 15 11 26.150 114

Jumlah 49 33 135.150 448

3.4 Operasional Variabel

Variabel dalam penelitian ini yakni Model Kemitraan sebagai satu-satunya vaiabel dependen dalam penelitian. Model kemitraan adalah sebuahcara melakukan bisnis dimana pemasok dan pelanggan berniaga satusama lain untuk mencapai tujuan bisnis bersama ( Ian Linton). Adapun operasional variabel dalam penelitian ini berawal dari model kemitraan pengembangan usaha industri kecil di 3 perusahaan induk, yakni PT.Eiger, PT. Exsport, dan PT. Ekson berserta dengan seluruh kompleksitas kepentingan beberapa pihak yang terkait. Berbekal pemahaman empiris tentang model dan pola kemitraan yang digunakan oleh para pengusaha industri kecil mitra kerja PT. Eiger Indo, PT. Exsport, dan PT. Ekson yang terukur dari lamanya terjalin hubungan usaha dalam sebuah kemitraan, serta terjadinya perkembangan usaha baik pada perusahaan induk ataupun perusahaan industri kecil.

(3)

Alyn Nurul Alida, 2014

Model Kemitraan Pengembangan Usaha Industri Kecil Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dirasakan oleh para responden selama ini, efektivitas mekanisme produksi dan penyediaan bahan baku yang terjalin antara perusahaan induk dengan para mitra kerjanya, kemampuan menghadapi risiko-risiko bisnis yang ada, serta efektivitas sistem pemasaran.

Analisis indikator kemitraan atau komponen pendukung keberlangsungannya model kemitraan ini dilakukan dengan metode studi pustaka, angket, observasi dan wawancara. Setelah data terkumpul, dioleh, maka akan dapat diperoleh sebuah pengukuran kinerja sebuah model kemitraan di tingkat para pengusaha industri kecil. Disitulah dapat diketahui apakah model kemitraan yang terjalin antara perusahaan induk dan para pengusaha industri kecil baik ataukah tidak. Jika terbukti dari data empirik model tersebut tidak sesuai dengan konsep awal, dan juga merugikan beberapa pihak saja, maka perlu diadakannya identifikasi sistem kemitraan kembali untuk pembaharuan sistem kemitraan yang terjalin. Tetapi, jika data empirik membuktikan model tersebut baik, maka akan melahirkan sebuah penentapan Model Kemitraan antara Para Pengusaha Besar dan Perusahaan Industri Kecil.

Tabel 3.2 Operasional Variabel Variabel Konsep

Teoritis

Konsep Empiris Konsep Analitis

Variabel Depedent bisnis dimana pemasok dan pelanggan berniaga satusama lain untuk

mencapai tujuan bisnis bersama. ( Ian Linton)

Model dan pola kemitraan yang digunakan oleh para pengusaha industri kecil mitra kerja PT. Eiger Indo, PT. Exsport, dan PT. Ekson yang terukur dari efektivitas dari komponen komponen kemitraan dan lamanya terjalin hubungan usaha

Analisis model kemitraan yang terjadi diantara 3 Perusahaan Besar ( induk ) dengan para mitra kerjanya

yang berjumlah 49

Pengusaha Industri Kecil, yakni :

- Mekanisme kemitraan yang terjalin dengan perusahaan induk atau perusahaan besar.

- Lama usaha yang

terjalin antara industri kecil dengan mitra kerjanya.

(4)

Alyn Nurul Alida, 2014

Model Kemitraan Pengembangan Usaha Industri Kecil Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dalam sebuah kemitraan, serta terjadinya perkembangan usaha baik pada perusahaan induk ataupun perusahaan industri kecil.

oleh industri kecil. - Mekanisme penyediaan

bahan baku sebagai input produksi industri kecil.

- Sistem pemasaran

output produksi.

- Banyaknya produk

returning prouct yang diterima oleh indsutri kecil.

- Pengembangan industri kecil yang terkait dengan kemitraannya.

3.5 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian yaitu sumber data primer yang diperoleh melalui penyebaran angket, survey, serta wawancara kepada para pengusaha home industri mitra kerja PT Eiger Indo, PT Exsport, dan PT Ekson

3.6 Teknik Pengumpulan Data

1. Studi observasi, yaitu dengan cara meneliti secara langsung pengusaha home industri mitra kerja PT Eiger Indo.

2. Wawancara, dilakukan untuk memperoleh informasi secara langsung dengan tanya jawab lisan kepada para responden yang digunakan sebagai pelengkap data.

3. Angket, yaitu pengumpulan data melalui penyebaran seperangkat pertanyaan maupun pernyataan tertulis kepada responden yang menjadi sampel dalam penelitian.

(5)

Alyn Nurul Alida, 2014

Model Kemitraan Pengembangan Usaha Industri Kecil Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3.7 Pengujian Instrumen Penelitian

Dalam suatu penelitian instrumen penelitian akan menentukan data yang dikumpulkan dan menentukan kualitas penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tentang modal kerja, harga bahan baku, serta perilaku kewirausahaan para pengusaha kecil home industri mitra kerja PT Eiger Indo, PT Exsport, dan PT Ekson.

Skala yang digunakan dalam instrumen penelitian ini adalah skala likert. Dengan menggunakan skala likert, setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan positif dan negatif. Skala jawaban yang digunakan adalah sebagai berikut:

1 = Sangat Tidak Setuju/Tidak Pernah 2 = Tidak setuju/jarang

3 = Ragu/Kadang-Kadang

4 = Setuju/Sering 5 = Sangat setuju/Selalu

Adapun langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut :

1. Menentukan tujuan pembuatan angket yaitu mengetahui pengaruh modal kerja dan harga bahan baku para pengusaha kecil home industri mitra kerja PT Eiger Indo,PT Exsport, dan PT Ekson.

2. Menjadikan objek yang menjadi responden yaitu pengusaha home industri mitra kerja PT Eiger Indo, PT Exsport, dan PT Ekson.

3. Menyusun pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh responden. 4. Memperbanyak angket.

5. Menyebarkan angket.

6. Mengelola dan menganalisis hasil angket.

(6)

Alyn Nurul Alida, 2014

Model Kemitraan Pengembangan Usaha Industri Kecil Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3.7.1 Validitas Data

Validitas data membuktikan bahwa apa yang diamati sesuai dengan apa yang sesungguhnya terjadi di lokasi penelitian. Pengujian keabsahan data atau validitas data dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi. Menurut Moloeng: 2002 triangulasi adalah teknik pemeriksaankeabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data yang diperoleh untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding data tersebut. Terdapat empat teknik triangulasi data, yaitu: teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik trianggulasi sumber untuk menguji keabsahan data yang terkumpul. Ini berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Hal ini dapat dicapai dengan cara:

a) Membandingkan hasil data dengan hasil wawancara.

b) Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi.

c) Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya setiap waktu.

d) Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang pemerintahan dan sebagainya.

(7)

Alyn Nurul Alida, 2014

Model Kemitraan Pengembangan Usaha Industri Kecil Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

 

 

 

 

2 2

2 2

Y Y

N X X

N

Y X XY

N rXY

3.7.2 Uji Validitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2010 : 211) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.

Rumus korelasi yang dapat digunakan adalah yang dikemukakan oleh Pearson, yang dikenal dengan rumus korelasi product moment sebagai berikut :

(Suharsimi Arikunto, 2010 : 213)

Dengan menggunakan taraf signifikan

= 0,05 koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai dari tabel korelasi nilai r dengan derajat kebebasan (n-2), dimana n menyatakan jumlah banyaknya responden dimana :

r hitung > r 0,05 = valid r hitung r 0,05 = tidak valid.

Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya, (Suharsimi Arikunto, 2009: 75)

Antara 0,800 – 1,000 : sangat tinggi Antara 0,600 – 0,799 : tinggi Antara 0,400 – 0,599 : cukup tinggi Antara 0,200 – 0,399 : rendah

(8)

Alyn Nurul Alida, 2014

Model Kemitraan Pengembangan Usaha Industri Kecil Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berdasarkan hasil uji validitas dengan rumus product moment coefficient dari Karl Pearson sebagaimana telah dibahas, diperoleh hasil uji validitas instrumen penelitian, sebagaimana tampak pada tabel berikut :

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Variabel No.

Item

Validitas

(9)

Alyn Nurul Alida, 2014

Model Kemitraan Pengembangan Usaha Industri Kecil Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

( Sumber : Hasil Penelitian, Data Diolah )

Berdasarkan Tabel 3.2 di atas, tampak bahwa hasil pengujian validitas terhadap 10 item pernyataan untuk mengukur efektivitas alur kerja kemitraan menunjukan bahwa terdapat 1 item yang tidak valid yakni nomor item 9 dengan nilai t hitung 0,13 sama dengan r tabel 0,13. Maka item tersebut dinyatakn tidak valid, dan selanjutnya dihilangkan dalam analisa sealnjutnya. Setelah itu, tampak hasil pengujian validitas terhadap 15 item pernyataan untuk mengukur efektivitas produksi kemitraan menunjukan bahwa 2 item yang tidak valid yakni 16 dan 18 dengan nilai t hitung masing-masing 0,12 dan 0,11 yang lebih kecil dari r tabel 0,13, maka item ini akan dihilangkan dan tidak akan dianalisis lebih lanjut.

Hasil pengujian validitas yang terakhir yakni terhadap 10 item pernyataan untuk mengukur efektivitas pemasaran kemitraan menunjukan bahwa tidak ada satu pun item yang tidak valid. Dengan demikian, seluruh item dinyatakan valid.

3.7.3 Uji Reliabilitas

Tes reliabilitas adalah tes yang digunakan dalam penelitian untuk mengetahui apakah alat pengumpul data yang digunakan menunjukan tingkat ketepatan, tingkat keakuratan, kestabilan, dan konsistensi dalam mengungkapkan gejala dari sekelompok individu walaupun dilaksanakan pada waktu yang berbeda. ( Riduwan dan Kuncoro, 2011 : 220 )

Suatu instrumen dikatakan reliabel jika cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik, tidak bersifat tendesius, dapat dipercaya, datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya hingga berapa kali pun diambil, hasilnya akan tetap sama. Untuk menghitung uji reliabilitas, penelitian ini menggunakan rumus alpha dari Cronbach sebagaimana berikut:

    

  

    

2

2

11 1

1 t

b

k k r

(10)

Alyn Nurul Alida, 2014

Model Kemitraan Pengembangan Usaha Industri Kecil Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dimana :

11

r = reliabilitas instrument

k = banyaknya butir pertanyaan

2

i

= jumlah varians butir

2

t

 = varians total

Kriteria pengujiannya adalah jika r hitung lebih besar dari r tabel dengan taraf signifikansi pada

= 0,05, maka instrumen tersebut adalah reliabel, sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka instrument tidak reliabel.

Selanjutnya, untuk melihat signifikansi reliabilitasnya dilakukan denganmendistribusikan rumus student t, yaitu:

thit =

√ √

Dengan kriteria : Jika thitung> ttabel, maka instrument penelitian reliabel dansignifikan, begitu pula sebaliknya.Atau dapat dilihat melalui

uji t yaitu distribusi ( tabel t ) untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan ( dk =

n-k )

Adapun untuk hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.4

Hasil Uji Reliabilitas

Indikator t hitung t tabel Ketentuan Keterangan

Alur Kerja 0,51 0,13 t hitung > t tabel

dengan α = 0,05

Reliabel

Produksi 0,69 0,13 Reliabel

Pemasaran 0,72 0,13 reliabel

(Sumber : Hasil Penelitian, Data Diolah)

(11)

Alyn Nurul Alida, 2014

Model Kemitraan Pengembangan Usaha Industri Kecil Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sebesar 0,51 , 0,69 , dan 0,72. Hal ini berarti nilai t hitung uji reliabilitas instrumen pada masing-masing indikator penelitian masih lebih besar dari nilai t tabel 0,13. Hal ini berarti instrumen penelitian untuk mengukur masing-masing indikator alur kerja, produksi, dan pemasaran dapat dinyatakan mempunyai daya ketepatan atau dengan kata lain reliabel.

3.8 Teknik Analisis Data

Menurut Milles dan Huberman dalam Emzir ( Riduwan : 2009 ) menyatakan bahwa terdapat tiga macam kegiatan dalam analisis data kualitatif, yaitu :

a) Reduksi Data

Reduksi data merujuk pada proses pemilihan, pemfokusan, penyederhanaan, abstraksi, dan pentransformasian data mentah yang trejadi dalam catatan-catatan lapangan tertulis. Reduksi data terjadi terjadi secara kontinu mellaui kehidupan suatu proyek yang diorientasikan secara kualitatif, bahkan sebelum data secara aktual dikumpulkan, antisipasi akan adanya reduksi data sudah nampak. Selama pengumpulan data berlangsung, terjadi tahapan reduksi data yang selanjutnya yaitu membuat ringkasan, mengkode, menelusur tema, membuat gugus-gugus, membuat pemilihan data, dan menulis memo. Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang mempertajam, memilih, memfouskan, membuang, dan menyusun data dalam suatu cara dimana kesimpulan akhir dapat digambarkan dan disimpulkan.

b) Model Data

(12)

Alyn Nurul Alida, 2014

Model Kemitraan Pengembangan Usaha Industri Kecil Di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dapat memudahkan peneliti untuk melihat apa yang terjadi dan juga ungtuk menggambarkan kesimpulan.

c) Penarikan Kesimpulan

Analisis data yang ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Dari permulaan pengumpulan data, seorang peneliti kualitatif mulai memutuskan makna dari sesuatu, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi yang mungkin, alur klausal, dan proposisi-proposisi. Penarikan kesimpulan adalah sebagian dari konfigurasi yang utuh. Selama penelitian berlangsung, kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi yaitu dengan cara merefleksi kembali apa yang telah ditemukan serta bertukar pikiran dengan teman sejawat untuk

memperoleh kebenaran “intersubjektif”.

Gambar 3.1

Skema model Analisis Interaktif Pengumpulan

Data

Reduksi Data

Penyajian Data

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2 Operasional Variabel
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas
Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas
+2

Referensi

Dokumen terkait

POB ini digunakan untuk proses administrasi yang berkaitan dengan persiapan agenda untuk semua rapat rutin KEPK-FK Unpad dan dibagi ke dalam 3 (tiga) tahap, yaitu

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa sistem monitoring terhadap output modul PV berupa pengukuran arus (I) dan tegangan (V) secara online

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji secara empiris perubahan rasio keuangan dapat digunakan untuk memprediksi return saham pada perusahaan manufaktur

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan serat tangkai lada sebanyak 0,5%, 1%, 1,5%, 2% dan 2,5% pada campuran beton mampu meningkatkan: (1)kuat tekan beton,

Perkembangan dan kemajuan suatu unit kerja dapat diukur dari perkembangan kinerja dan hasil kegiatan yang dapat bermanfaat bagi masyarakat. Sesuai Peraturan Menteri Kelautan dan

Dengan memahami pola koneksi ini kita sudah bisa memakai breadboard untuk keperluan prototipe rangkaian sehingga dapat menempatkan komponen elektronik secara tepat

Disajikan gambar penampang melintang salah satu organ pada tumbuhan, siswa dapat menjelaskan fungsi bagian yang ditunjuk.

Penyata Belanjawan Tunai bagi tiga bulan berakhir 30 September 2013 Butir Jul... Prinsip