• Tidak ada hasil yang ditemukan

karakteristik ibu hamil dengan hiperemisis gravidarum di wilayah kerja puskesmas kti kebidanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "karakteristik ibu hamil dengan hiperemisis gravidarum di wilayah kerja puskesmas kti kebidanan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hiperemisis gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan pada wanita

hamil sehingga mengganggu pekerjaan sehari-hari dan keadaan umum menjadi

buruk serta dehidrasi (Mochtar, 1995). Sekitar 50% wanita hamil mengalami

mual-mual dan beberapa sampai muntah-muntah. Keluhan ini terjadi dalam 12

minggu pertama kehamilan, biasanya menghilang pada akhir waktu tersebut, tapi

kadang-kadang muncul kembali menjelang akhir kehamilan. (Jones, 1997). Ibu

hamil yang masih mengalami mual muntah sampai trimester ketiga dapat

Kabupaten/Kota bidang kesehatan dari 325 Kabupaten/Kota menunjukkan bahwa

pada tahun 2003 persentase ibu hamil resiko tinggi yang dirujuk dan mendapat

pelayanan kesehatan lebih lanjut sebesar 20,44%. Provinsi dengan persentase

tertinggi adalah di Provinsi Sulawesi Tengah (96,53%) dan Di Yogyakarta

(76,60%) sedangkan yang terendah adalah di Provinsi Maluku Utara (3,66%) dan

Sumatera Selatan (3,81%) (Profil Kesehatan Indonesia, 2003).

Mual dan muntah terjadi pada 60-80% primigravida dan 40-60% multigravida.

Mual dan muntah ini sering terjadi pada kehamilan trimester 1 (Sarwono, 2002).

(2)

Hasil data dari seksi Kesehatan Keluarga Subdirektorat Pelayanan Kesehatan

Dinas Kesehatan Propinsi Pada tahun 2005 jumlah ibu hamil di Kabupaten

Lampung Tengah adalah 28.321 dan yang mempunyai resiko tinggi ada 309 ibu

hamil. Ibu hamil yang dirujuk adalah ibu hamil resiko tinggi/komplikasi yang

ditemukan untuk mendapatkan pertolongan pertama dan rujukan oleh tenaga

kesehatan (Profil Kesehatan Provinsi Lampung, 2005).

Berdasarkan hasil kegiatan wilayah kerja Puskesmas tahun 2006 Seputih

Raman yang mencakup 8 desa / kampung, jumlah ibu hamil yang memeriksakan

kehamilannya di Puskesmas ada 738 ibu hamil dengan frekuensi kunjungan 4x

selama kehamilan. Pada pra survey yang penulis lakukan, maka didapatkan

jumlah ibu hamil yang mengalami hiperemesis gravidarum. Pada tahun 2006

dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 1. Jumlah Ibu Hamil dengan Hiperemisis Gravidarum pada Tahun 2006 di Puskesmas Seputih Raman.

No Nama Kampung Ibu Hamil dengan HiperemesisGravidarum

(3)

Tabel 2. Jumlah Ibu Hamil dengan Hiperemisis Gravidarum pada bulan Januari - Maret 2007.

No Nama Kampung Ibu Hamil dengan HiperemesisGravidarum

1 Rejo Asri 0

(Medical Record Puskesmas Seputih Raman, 2007)

Hasil laporan menunjukkan bahwa hampir 50-90% dan wanita hamil

mengalami mual muntah trimester pertama (3 bulan pertama kehamilan). Normal

jika mual dan muntah berlangsung dalam triwulan pertama kehamilan. Namun,

jika muntah-muntah terjadi berlebihan sampai 7 kali dalam sehari, kondisi ibu

menjadi lemah, tidak beselera makan, berak badan menurun, dan nyeri ulu hati

(InfoIbu.On line,Maret 2007).

Penyebab hiperemisis gravidarum belum diketahui secara pasti, beberapa

faktor predisposisi diantaranya pada primigravida, molahidatidosa, kehamilan

ganda, faktor organik dan faktor alergi serta faktor psikologik (Sarwono, 2002).

Penyebab lain diduga karena pengaruh perubahan psikologi dan adanya pengaruh

perubahan hormonal selama kehamilan. (infoibu.on line,maret 2007).

Akibat yang terjadi dari hiperemisis gravidarum adalah dehidrasi, gangguan

fungsi hepar dan fibris (POGI, 1991). Hiperemisis gravidarum yang terus menerus

(4)

perkembangan janin (Sarwono, 2002). Kekurangan makanan dan cairan atau

dehidrasi, buruk pengaruhnya terhadap anak dikandungan maupun pada diri ibu

sendiri (infoibu.online, Maret 2007). Kerusakan pada hati sehingga faalnya

terganggu disebabkan oleh kekurangan zat makanan. Jika muntah tidak

berhenti-henti maka akan timbul keadaan ikterus, delirium, suhu tinggi, perdarahan pada

retina dan apabila dalam hal ini dapat dipertanggung jawabkan untuk

menghentikan kehamilan, maka dilakukan abortus terapeutis (Muchtar, 1995).

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian dengan judul karakteristik ibu hamil dengan hiperemisis gravidarum di

wilayah kerja Puskesmas Seputih Raman.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka dapat dirumuskan sebagai

berikut, “bagaimana karakteristik ibu hamil dengan hiperemisis gravidarum di

wilayah kerja Puskesmas Seputih Raman ?”.

C. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini penulis akan membatasi ruang lingkup penelitian sebagai

berikut :

1. Sifat Penelitian : deskriptif

(5)

3. Objek Penelitian : karakteristik ibu hamil dengan hiperemisis

gravidarum.

4. Lokasi Penelitian : peneliti mengambil tempat penelitian di wilayah

kerja Puskesmas Seputih Raman

5. Waktu Penelitian : setelah penulisan proposal disetujui

D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Penulis mempunyai tujuan umum yaitu diperolehnya karakteristik ibu

hamil dengan hiperemisis gravidarum di wilayah Kerja Puskesmas Seputih

Raman.

2. Tujuan Khusus

Selain mempunyai tujuan umum, penulis juga mempunyai tujuan khusus

yaitu :

a. Diketahuinya karakteristik ibu hamil dengan

hiperemisis gravidarum dilihat dari pendidikan.

b. Diketahuinya karakteristik ibu hamil dengan

hiperemisis gravidarum dilihat dari paritas.

c. Diketahuinya karakteristik ibu hamil dengan

(6)

d. Diketahuinya karakteristik ibu hamil dengan

hiperemisis gravidarum dilihat dari psikologis.

e. Diketahuinya karakteristik ibu hamil dengan

hiperemisis gravidarum dilihat dari usia kehamilan.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya

untuk menambah referensi perpustakaan untuk bahan acuan penelitian yang

akan datang.

2. Bagi Penulis

Sebagai pengalaman dalam melakukan penulisan ilmiah, menambah

pengetahuan dan wawasan penulis dalam bidang kesehatan masyarakat.

3. Bagi Puskesmas

Diharapkan memberikan manfaat sebagai sumbangan pemikiran dan bahan

Gambar

Tabel 1.  Jumlah Ibu Hamil dengan Hiperemisis Gravidarum pada Tahun
Tabel 2.  Jumlah Ibu Hamil dengan Hiperemisis Gravidarum pada bulan

Referensi

Dokumen terkait

Sebaran data yang besar pada perkebunan sawit 2 tahun menunjukkan bahwa terdapat peningkatan suhu dari suhu rata-ratanya akibat perubahan lahan, kondisi sawit yang masih kecil

Untuk melakukan proses peleburan, sebelumnya dilakukan perancangan komponen. Adapun komponen yang digunakan antara lain tabung pelebur, band heater, nozzle heater. Tabung

Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa benih padi merah (Oryza nivara) varietas cempo merah memiliki kualitas yang sangat baik dilihat dari hasil daya

Rusdiah Nasution : Pengaruh Modal Kerja, Luas Lahan, Dan Tenaga Kerja Terhadap Pendapatan Usahatani Nenas (Studi Kasus : Desa Purba Tua Baru, Kec.. USU Repository

Akan tetapi, hal tersebut berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Ramadhanis (2012) yang menemukan bukti bahwa motivasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas

menjelaskan pengertian MPASI tidak hanya terbatas hanya pada apa yang diberikan, tetapi berkaitan dengan beberapa hal, yaitu (a) Cara memberikan makan: berkaitan dengan

Consider the same noiseless channel transmitting a signal with four signal levels (for each level, we send 2 bits). The maximum bit rate can be

Mengenai penyebaran materi pornografi melalui media elektronik lain yang lebih canggih dan dapat diakses siapa saja adalah melalui internet yang menyediakan