• Tidak ada hasil yang ditemukan

PMK 192 PMK011 2014 Perubahan Fasilitas Pembebasan PPh Badan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PMK 192 PMK011 2014 Perubahan Fasilitas Pembebasan PPh Badan"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 192/PMK.011/2014

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 130/PMK.011/2011 TENTANG PEMBERIAN FASILITAS PEMBEBASAN

ATAU PENGURANGAN PAJAK PENGHASILAN BADAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang: a.bahwa dalam rangka memberikan kepastian mengenai batas waktu

pengajuan usulan pemberian fasilitas pembebasan atau pengurangan Pajak Penghasilan, perlu melakukan penyesuaian terhadap ketentuan mengenai batas waktu pengajuan usulan pemberian fasilitas sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 130/PMK.011/2011 tentang Pemberian Fasilitas Pembebasan atau Pengurangan Pajak Penghasilan;

b.bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam

huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 130/PMK.011/2011 tentang Pemberian Fasilitas Pembebasan atau Pengurangan Pajak Penghasilan;

Mengingat : Peraturan Menteri Keuangan Nomor 130/PMK.011/2011 tentang

Pemberian Fasilitas Pembebasan atau Pengurangan Pajak Penghasilan Badan;

MEMUTUSKAN:

PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PERUBAHAN ATAS

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 130/PMK.011/2011 TENTANG PEMBERIAN FASILITAS PEMBEBASAN ATAU PENGURANGAN PAJAK PENGHASILAN BADAN.

Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor

130/PMK.011/2011 tentang Pemberian Fasilitas Pembebasan atau Pengurangan Pajak Penghasilan diubah sebagai berikut:

1.Ketentuan Pasal 10 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

(2)

Pasal 10

Usulan untuk memberikan fasilitas pembebasan atau pengurangan Pajak Penghasilan badan berdasarkan Peraturan Menteri ini harus diajukan oleh Menteri Perindustrian atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, sesuai ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, paling lambat pada tanggal 15 Agustus 2015.

2.Diantara Pasal 10 dan Pasal 11 disisipkan 1 (satu) pasal, yakni Pasal

10A sehingga berbunyi sebagai berikut:

Pasal 10A

Pengajuan pemberian fasilitas pembebasan atau pengurangan Pajak Penghasilan badan dari Menteri Perindustrian atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal sejak tanggal 15 Agustus 20 14 sampai dengan tanggal diundangkannya Peraturan Menteri ini, berlaku ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 130/PMK.011/2011 tentang Pemberian Fasilitas Pembebasan atau Pengurangan Pajak Penghasilan dan perubahannya.

Pasal II

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan

Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

pada tanggal 6 Oktober 2014

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 NOMOR 1470

Referensi

Dokumen terkait

Dalam kesempatan tersebut Ali Ghufron juga mengungkapkan kembali fokus perhatian dari Direksi saat ini adalah upaya meningkatkan kualitas layanan kepada peserta sesuai

Sistem pendukung keputusan sistem yang menentukan sebuah keputusan untuk memanajemen dan menganalisa pekerjaan secara jelas.Ada beberapa hal yang melemahkan daya

Hasil analisis data ante mortem dan post mortem pada kasus yang tidak teridentifikasi Dari 9 korban bus terbakar di luwu timur terdapat 8 jenazah

29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (penjelasan pasal 55 ayat 1) adalah aturan-aturan dan atau ketentuan penerapan keilmuan dalam pelaksanaan pelayanan yang harus diikuti

Sasaran utama BPTP Sulawesi Tengah tahun 2010 – 2014 adalah : (1) dihasilkannya norma atau standar pengkajian dan diseminasi teknologi pertanian; (2) dihasilkannya inovasi

Kadar dan sistem yang telah dijelaskan pada ayat di atas, dalam kaitannya dengan pelabelan graceful kadar dan sistem yang dimaksud menjelaskan tentang pemberiaan nilai

Ada beberapa ketentuan yang harus dipahami dalam menerapkan konsep pembatas dosis, diantaranya: (a) pembatas dosis adalah bukan nilai batas dosis; (b) pembatas dosis

Pengujian hipotesis meng- gunakan analisis varian (anova) dua jalur dengan membagi menjadi 4 kelompok sampel dari dua kelas. Hasil penghitungan dengan anova dua jalur