• Tidak ada hasil yang ditemukan

Index of /enm/images/dokumen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Index of /enm/images/dokumen"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Bisnis Indonesia, edisi Minggu, 16 Desember 2007

Investasi di sektor lingkungan

berbasis GCG

Banyak alasan mengapa investor tertarik menyertakan modalnya pada suatu perusahaan, namun mungkin belum banyak yang mempertimbangkan faktor penerapan tata kelola perusahaan (corporate governance-CG) dalam mengambil keputusan investasinya.

Hal ini lumrah saja, karena biasanya perusahaan yang bergerak di suatu sektor atau industri yang sedang berkembang pesat, umumnya juga akan terlihat memiliki kinerja keuangan yang bagus-dengan atau tanpa didukung oleh penerapan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance-GCG).

Jika keputusan investasi lebih didasari oleh nilai perusahaan (value of the firm), maka angka dalam laporan keuangan saja tidak akan cukup untuk menutup risiko akibat dari kegagalan perusahaan dalam penerapan CG.

Sementara itu investor yang hanya melihat pertumbuhan perusahaan dari kinerja keuangannya tidak merasa penting untuk menyertakan faktor GCG sebagai salah satu kriteria pengambilan keputusan investasi karena tujuan investasi hanya untuk mengambil keuntungan sesaat.

Biasanya periode investasi adalah untuk jangka pendek atau menengah, sehingga pada saat ada kegagalan dalam praktik CG yang berpengaruh pada kinerja operasional dan kinerja keuangan- investor tersebut memang telah menarik penyertaannya, dan pada saat itu hanya tinggal pemegang saham minoritas dan karyawan yang bingung harus berbuat apa menangguk kerugian atas

pengelolaan yang tidak bertanggung jawab.

Calpers, institusi dana pensiun terbesar di Amerika Serikat dengan total aset lebih dari US$230 miliar pada 2002 menyatakan bahwa mereka menarik seluruh dana investasinya dari pasar Asia Tenggara, khususnya dari Malaysia, Indonesia, Filipina dan Thailand.

Keputusan ini diambil dengan alasan perusahaan dan pasar di keempat negara tersebut belum menerapkan GCG. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan dalam penempatan investasi adalah kondisi ketenagakerjaan, risiko politik, kestabilan pasar dan kerangka hukum, serta perlindungan terhadap investor.

Mungkin karena dana investasi yang dikelola oleh Calpers berasal dari berbagai pihak, maka pengelolaan dana tersebut dilakukan dengan amanah sehingga keputusan investasi juga dilakukan secara bertanggung jawab.

Walaupun nilai investasi Calpers di Asia Tenggara hanya sebesar US$200 juta dan mungkin tidak signifikan untuk menggoyang pasar modal di Asia Tenggara, namun citra yang terbentuk adalah adanya masalah pada transparansi dan perlindungan pemegang saham minoritas di keempat negara tersebut, termasuk di Indonesia.

(2)

Nah, dengan melihat berkembangnya tren di pasar internasional untuk melakukan investasi secara bertanggung jawab, apakah pasar di Indonesia cukup menarik? (lihat tabel)

Coba kita lihat survei yang dilakukan oleh Bank Dunia mengenai situasi berusaha di 175 negara dengan melakukan perbandingan kondisi yang mendukung perekonomian. Reformasi positif yang dilakukan Indonesia untuk mendukung pertumbuhan usaha hanya sebatas pada proses pendirian usaha baru, dan urutan kita malah turun dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Mari sekarang lihat lebih spesifik ke Indonesia, seperti apa sebenarnya penerapan GCG kita di mata pasar internasional? Perlindungan terhadap investor di Indonesia berada di urutan ke-60, sementara Singapura, Hong Kong, dan Malaysia, masing-masing berada pada urutan 2, 3, dan 4. (lihat tabel) Survei ini menunjukkan bahwa kerangka hukum yang ada saat ini belum cukup memberikan perlindungan kepada investor dan masih perlu banyak perbaikan untuk dapat mendukung terciptanya situasi kondusif untuk penerapan GCG. Walaupun demikian, perlu kita akui bahwa sudah ada perbaikan yang terjadi di negara kita ini.

Salah satu contoh adalah Calpers yang telah merevisi kebijakan investasinya dan memperbolehkan adanya penempatan investasi di Indonesia mulai April 2006. Salah satu alasannya adalah karena investor institusional ini melihat bahwa telah terjadi perbaikan dalam governance di Indonesia. Selain itu, data BKPM Oktober 2007 memperlihatkan peningkatan 100% pada realisasi investasi PMA dibandingkan dengan realisasi pada 2006, yang nilai realisasi investasi sebesar US$9.076 juta. Tentunya perbaikan masih harus dilakukan secara berkelanjutan. Sudah bukan saatnya lagi bagi perusahaan di Indonesia untuk mengesampingkan pentingnya penerapan GCG, dan beranggapan bahwa GCG hanya cocok untuk diterapkan di negara yang telah lebih berkembang.

anyaknya analis investasi yang memuat penerapan CG serta investor yang mulai menilai kelayakan investasi berdasarkan penerapan CG merupakan bukti nyata pentingnya GCG, karena governance yang tidak baik akan berpengaruh pada kelangsungan usaha dalam jangka panjang.

Sebuah pertanyaan yang sederhana: "Apakah anda mau menaruh uang pada perusahaan yang dikelola secara tidak bertanggung jawab?" Mungkin dari sana kita bisa menentukan sendiri, sejauh mana perusahaan perlu menerapkan GCG.

Walaupun GCG saat ini belum menjadi faktor utama dalam penentuan investasi, namun tren yang ada mengarah ke sana, karena bagaimana pun juga tidak ada investor yang mau menempatkan dananya untuk dikelola secara tidak bertanggung jawab dan tidak memiliki kepastian secara jangka panjang.

Mas Achmad Daniri

Ketua Komite Nasional Kebijakan Governance &

Angela Indirawati Simatupang

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Tujuan komunikasi yang terdapat di dalam perancangan identitas dari Situs Taman Purbakala Cipari ini adalah menciptakan suatu identitas berupa logo yang memiliki ciri khas dan

berdasarkan hasil uji ANOVA dengan signifikansi 0.000 (p<0.01); (2) pembelajaran menggunakan model Problem-Based Learning berpengaruh terhadap penguasaan konsep

Sasaran yang dituju dalam proses komunikasi massa adalah khalayak atau masyarakat luas yang terpencar satu sama lain tidak saling mengenal, karena masing – masing berbeda

Walaupun patogenesis dan penyebab yang dicurigai telah ditemukan, ternyata pengobatan yang diberikan kadang-kadang tidak memberikan hasil seperti yang diharapkan.Urtikaria atau

tersebut, karena merupakan pesan atau solusi yang diperpendek menjadi sebuah kata-kata yang mudah dimengerti, serta dapat memotivasi pendengar, penyiar berusaha

Terapi obat dan tindakan pembedahan dapat digunakan untuk mengecilkan atau menghilangkan miom jika menyebabkan rasa tidak nyaman atau gejala-gejala yang bermasalah..

sanggahan selama 3 (1iga) hari kerja dari langgal 16 Sid 18 Juni 2015, yang dilujukan kepada Uni1. Layanan Pengadaan Kementerian