KATA PENGANTAR
Bismillahirohmannirrohim
Assalammualaikum Wr Wb
Alhamdulilah, naskah “Rencana Strategis (RENSTRA) SKPD Kehutanan, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2011-2015“ ini telah selesai disusun. Naskah ini berisikan rencana strategis pengelolaan sumberdaya hutan, sumber daya energi dan sumber daya mineral Kabupaten Pesisir Selatan dalam kurun waktu 2011 sampai dengan 2015. Naskah ini akan menjadi pedoman bagi pejabat SKPD Kehutanan, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Pesisir Selatan dalam menjalankan tugas dan fungsi sebagai instansi Pemerintahan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan yang menangani Bidang Kehutanan, Energi dan Sumber Daya Mineral.
Rencana strategis 2011-2015 ini disusun secara harmonis agar sejalan dengan rencana strategis Kementerian Kehutanan, Kementerian ESDM, Propinsi Sumatera Barat dan visi misi pemerintah
Kabupaten Pesisir Selatan. Rencana program dan kegiatan diarahkan untuk terwujudnya kesejahteraan masyarakat berwawasan lingkungan melalui pengelolaan sumber daya hutan, energi dan mineral secara lestari dan sistem kebersamaan ekonomi berkelanjutan.
Kami menyadari bahwa Naskah Rencana Strategis (RENSTRA) yang disusun masih jauh dari sempurna baik dalam ketajaman analisa maupun dalam penyajian penyusunannya, dikarenakan keterbatasan waktu, kurangnya data pendukung bahan analisa serta masih rendahnya sumber daya manusia dalam mengolah dan menyajikan data yang ada. Besar harapan kami agar naskah ini dapat dijadikan gambaran umum dalam mengevaluasi dan menentukan arah pembangunanberikutnya.
Oleh karena itu segala masukan dan koreksi terhadap Naskah ini sangat kami harapkan, demi perbaikan-perbaikan untuk waktu yang akan datang. Atas perhatian dan pengertiannya kami ucapkan Terima Kasih.
Painan, April 2011
BAB I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lahirnya Undang-undang No. 32 tahun 2004 sebagai pengganti Undang-undang No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-undang No. 33 tahun 2004 sebagai pengganti UU No. 25
Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, membawa konsekuensi perubahan
dalam sistem Pemerintah Daerah di Indonesia, Nilai filosofis yang terkandung dalam undang-undang
tersebut adalah agar Pemerintah Daerah dapat mengatur, menata diri, merencanakan pembangunan
Daerah dalam mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan,
pemberdayaan dan peran serta masyarakat serta peningkatan daya saing daerah, dengan
memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan keadilan dan berkesinambungan.
Otonomi Daerah juga membuat Re-posisi peran Pemerintah dari pelaksana menjadi fasilitator, akselerator dan regulator dalam perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan,sehingga dapat
lebih mendorong pangembangan usaha masyarakat/swasta dibidang kehutanan, energy dan sumber
daya mineral (pertambangan). Dengan perubahan paradigma manajemen pembangunan ini sekaligus
juga menuntut perubahan sikap dan perilaku aparat Pemerintah sebagai pelayan pelaku pembangunan.
Dengan demikian peranan birokrat akan lebih mengarah pada upaya untuk menggerakkan partisipasi
aktif masyarakat, meningkatkan investasi swasta dan memberikan peluang penyediaan modal usaha
dari lembaga perbankan serta pemberdayaan masyarakat terutama pada bidang Kehutanan, energi dan
sumber daya mineral.
B. Maksud dan Tujuan
Maksud penyusunan RENSTRA SKPD Kehutanan, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten
Pesisir Selatan adalah menyusun Rencana Strategis SKPD Kehutanan, Energi dan Sumber Daya Mineral
periode 2011 s/d 2015 sebagai konsekwensi penerapan Perda 11 tahun 2010 tentang Pembentukan
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Pesisir Selatan serta untuk mencapai harmonisasi
perencanaan pembangunan Kehutanan dan Energi, Sumber Daya Mineral (ESDM) yang holistik,
terintegrasi dengan sektor lain guna meningkatkan efisiensi pembangunan daerah. Sedangkan
Tujuannya adalah sebagai pedoman/arahan kebijakan dan strategi pembangunan kehutanan dan ESDM
Kabupaten Pesisir Selatan dalam menyusun program dan kegiatan 2011 s/d 2015.
C. Landasan Hukum
1. Undang-undang Nomor : 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintahan Pusat
dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor : 72, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3848);
2. Undang-undang Nomor : 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun
1999 Nomor : 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);
3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. (Lembaran Negara Tahun
2004 Nomor 125 Tambahan lembaran Negara Nomor : 4438)
4. Undang-undang Nomor : 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara Daerah dan Pusat .
5. Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 89 Tambahan lembaran Negara Nomor : 4741).
6. Kepmendagri No. 130 – 67 tahun 2002
7. Permendagri No. 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
8. Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor: 11 tahun 2010 tentang Pembentukan Organisasi
dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Pesisir Selatan.
D. Sistematika Penyusunan
Sistematika penyusunan RENSTRA SKPD Kehutanan, Energi dan Sumber Daya Mineral
Kabupaten Pesisir Selatan adalah sebagai berikut :
Bab I
Bab II
Bab III
Bab IV
Bab V
Bab VI :
:
:
:
:
:
Pendahuluan, berisi tentang latar belakang , maksud dan tujuan penyusunan Renstra
SKPD, landasan hukum serta sistematika penulisan
Tugas dan Fungsi SKPD, berisi tentang Struktur Organisasi, Susunan Kepegawaian, Tugas dan Fungsi SKPD serta hal lain yang dianggap penting
Gambaran Umum Kondisi Daerah, berisi tentang kondisi daerah masa kini dan kondisi
yang diinginkan dan proyeksi ke depan
Berisi tentang Visi dan Misi SKPD, Tujuan, Sasaran serta Kebijakan Strategi
Berisi tentang Program serta penjelasan kegiatan
Penutup
BAB II.
TUGAS DAN FUNGSI SKPD
A. Struktur Organisasi
Kedudukan Dinas Kehutanan Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Pesisir Selatan
sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 11 Tahun 2010
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Pesisir Selatan, adalah
unsur pelaksana pemerintah daerah di bidang Kehutanan Energi dan Sumber Daya Mineral dengan
susunan organisasi yang ini terdiri dari 1 (satu) Eselon II.B, 1 (satu) Eselon III.A, 4 (empat) Eselon
III.B dan 10 (sepuluh) Eselon IV.A serta kelompok jabatan Fungsional. Struktur organisasi sesuai
dengan Perda Nomor 11 Tahun 2010 tanggal 30 November 2010 adalah sebagai berikut :
a. Kepala Dinas
b. Sekretariat, membawahi :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
b. Sub Bagian Perencanaan, Keuangan dan Pelaporan
c. Bidang-bidang yang terdiri dari empat bidang yaitu :
1. Bidang Planologi dan Perlindungan Hutan, membawahi :
a) Seksi Planologi;
b) Seksi Perlindungan Hutan;
2. Bidang Produksi dan Rehabilitasi Hutan dan Lahan, membawahi :
a) Seksi Produksi Kehutanan;
b) Seksi Rehabilitasi Hutan dan lahan;
3. Bidang Pemanfaatan Energi dan Ketenagalistrikan, membawahi:
a) Seksi Pengusahaan Ketenagalistrikan;
b) Seksi Energi Baru dan Terbarukan;
4. Bidang Sumber Daya Mineral, membawahi:
a) Seksi Pengusahaan Mineral, Batu Bara dan Air Tanah;
b) Seksi Geologi, Minyak dan Gas Bumi;
d. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional ini terdiri dari Polisi Kehutanan sebanyak 13 rang yang dibagi
No Jab. Struktural/
Jab. Fungsional Jml Pangkat/ Gol. Ruang Jml Pendidikan Terakhir Jml
1 2 3 4 5 6 7
Dinas Kehutanan Energi dan Sumber Daya Mineral
Kabupaten Pesisir Selatan
Ket enag alist rikan
Seksi Energi Baru
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Kehutanan Energi dan Sumber Daya Mineral
Kabupaten Pesisir Selatan didukung oleh Sumber Daya Manusi sebagai berikut :
6 Staf Struktural 37 Penata Tk. I/ III.d 4 S.1 1
SLTA 3
Penata / III.c 1 S.1 1
Penata Muda TK I / III.b 7 SLTA 7
Penata Muda / III.a 15 S.1 13
D3 1
SLTA 1
Pengatur / II.c 2 SLTA 2
Pengatur Muda / II.a 7 SLTA 7
7 Tenaga Honorer 1 SLTA 1
8 Tenaga Sukarela 14 S.1 4
D.3 2
SLTA 8
9 Staf Fungsional 13 Polhut Penyelia / III.c 1 SLTA 1
Polhut Pelaksana Lanjutan / III.b
1 SLTA 1
Polhut Pelaksana Lanjutan / III.a
5 SLTA 5
Polhut Pelaksana / II.d 2 SLTA 2
Polhut Pelaksana / II.c 3 SLTA 3
Polhut Pelaksana / II.b 1 SLTA 1
JUMLAH 80
Sumberdaya manusia merupakan faktor utama penggerak suatu organisasi serta didukung dengan ketersediaan perlengkapan dan peralatan yang memadai sehingga visi dan misi organisasi dapat
tercapai secara maksimal
.
C. Tugas dan Fungsi
Dinas Kehutanan Energi dan Sumber Daya Mineral mempunyai tugas menyelenggarakan sebagian
urusan rumah tangga daerah dibidang Kehutanan Energi dan Sumber Daya Mineral. Tugas Dinas
Kehutanan Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Pesisir Selatan seperti yang tercantum
dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 11 Tahun 2010 adalah sebagai berikut :
- Perumusan kebijakan teknis dibidang kehutanan, energy dan sumber daya mineral
- Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang kehutanan, energi dan
sumber daya mineral.
- Pembinaan dan pelaksanaan urusan dibidang kehutanan, energy dan sumber daya mineral.
- Pembinaan unit pelaksana teknis dinas
selama tahun 2011 didapat 8 kasus ilegal loging dengan kayu tangkapan sebanyak 83.03 M dan 3 kasus
Sumber Daya Mineral sebanyak 2 kasus dengan 15,5 M kayu tangkapan dan hasil patroli Kelpolisian
kasus dengan 67.53 M kayu tangkapan. Penyerobotan kawasan hutan yaitu pada Kawasan Hutan
BAB III.
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
A. Gambaran Umum daerah Masa Kini
a. Sumber Daya Alam
Kabupaten Pesisir Selatan secara geografis terletak pada 0º59’ – 2º28,6’ Lintang Selatan dan
100º19’ – 101º18’ Bujur Timur dengan luas daratan ± 5.794,95 Km² yang sebagian besar terdiri dari
kawasan hutan. Luas Kawasan hutan Kabupaten Pesisir Selatan ± 579.495 Ha yang terdiri dari kawasan
pelestarian alam/kawasan suaka alam seluas 295.581 Ha, Hutan Lindung 19.657 Ha, Hutan Produksi
Terbatas 53.778 Ha, Hutan Produksi 4.381 Ha, Hutan Produksi yang dapat dikonversi 28.629 Ha dan
Areal Penggunaan Lain seluas 177.559 Ha.
Dari luas kawasan hutan yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan sebagian besar termasuk ke dalam kategori kritis, berdasarkan data analisa BPDAS Agam Kuantan jumlah lahan kritis yang ada di
Kabupaten Pesisir Selatan adalah sebesar 55.090,44 Ha. Untuk kegiatan Pengembangan Hutan
Tanaman Rakyat tahun ini telah dikeluarkan SK Bupati untuk Izin Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu-Hutan
Tanaman Rakyat (IUPHHK-HTR) untuk satu kelompok tani hutan yaitu Kelompok Tani Hutan Mekar Jaya
sebanyak 25 orang dengan luas 130 Ha. Sementara proses verifikasi untuk satu kelompok yaitu
Kelompok Tani Bukuk Tapanggang seluas 295 Ha. Pada kegiatan ini juga telah disiapkan fasilitator
sebanyak 5 orang yang berfungsi sebagai pendamping kegiatan di lapangan.
Selain kegiatan di atas, juga dilakukan kegiatan pengawasan peredaran dan penertiban industri hasil hutan. Pengawasan ini telah dilakukan sebanyak 12 kali selama satu tahun. Hasil pengawasan
3
penyerobotan kawasan hutan. Pada kasus ilegal loging hasil patroli Dinas Kehutanan, Energi dan
3
dengan kerjasama Dinas Kehutanan, Energi dan Sumber Daya Mineral sebagai saksi ahli sebanyak 6
3
Produksi Terbatas (HPK) di daearah Tapan seluas 1500 Ha dengan temuan Chain Saw, Kawasan
Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) seluas 600 Ha di daerah Ampiang Parak dan Kawasan Hutan
Produksi seluas 500 Ha di daerah Silaut dengan temuan eksavator 1 unit. Berkaitan dengan hal tersebut
juga telah dilakukan pemantauan terhadap titik api serta kebakaran hutan dan lahan. Dari hasil
pemantauan ditemukan 41 buah titik api selama tahun 2011 dengan luas kebakaran hutan dan lahan
sebesar 2.100 Ha yang berada pada 5 lokasi kejadian yaitu Pancung Soal, Basa Ampek Balai (2 lokasi),
Lunang dan Silaut.
Untuk bidang ketenagalistrikan dilakukan kegiatan pendataan ratio elektrifikasi Kabupaten Pesisir Selatan dan potensi energi air. Dari hasil pendataan diperoleh ratio elektrifikasi sebesar 61 %. Untuk
potensi energi air diperoleh pada 3 lokasi yaitu di Kecamatan Lunang Silaut, Ranah Pesisir dan
Lengayang. Selain itu dilakukan pembuatan FS dan DED PLTMH Bayang Janiah dan diketahui potensi
PLTMH Bayang Janiah sebesar 25 Kw. Untuk pemanfaatan energi alternatif yaitu berupa pemanfaatan
kotoran sapi menjadi biogas, telah dibangun instalasi biogas sebanyak 9 unit dengan lokasi 3 unit di
Kecamatan Bayang, 3 unit di Kecamatan Batang Kapas dan 3 unit di Kecamatan Sutera. Selama tahun
2011 dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap PLTMH sebanyak 13 unit dan mengalami kerusakan
sebanyak 3 unit dengan berlokasi PLTMH Muaro Aia Kecamatan Bayang Utara, PLTMH Ngalau Gadang
Kecamatan Bayang Utara dan PLTMH Lambung Gadang Kecamatan Sutera. Sedangkan untuk PLTS
dimonitoring sebanyak 1 unit PLTS terpusat dengan hasil 25 KK tidak dapat penerangan.
Nama Perusahaan Alamat Perusahaan No dan Tahun SK Luas Wilayah
Eksplorasi
PT.Karya Denai Barito Batang Kapas No. 442 Tahun 2010 2.365 Ha
PT. Prima Perkasa Abadi Tapan No. 125 Tahun 2010 195 Ha
PT. Prima Perkasa Abadi Tapan No. 126 Tahun 2010 2.053,92 Ha
PT. Dempo Maju Cemerlang Nagari Tambang No. 219 Tahun 2010 1.134 Ha
PT.Karya Denai Amboko Surantih No. 127 Tahun 2009 7.138,55 Ha
PT.Pancasona Jaya Pratama Sungai pinang No. 374 Tahun 2007 612 Ha
PT.Restu Abadi Mineral Lumpo No. 68 Tahun 2011 2.354,83 Ha
PT. Multi Panorama Sucses Taluk No. 72 Tahun 2011 784,44 Ha
Eksploitasi
PT. Tunggal Putra Nusantara Nagari Tambang No. 477 Tahun 2009 100 Ha
PT. Tripabara Lunang No. 351 Tahun 2010 199 Ha
PT. Kelola Sumbardaya Nagari Penadah Tapan No. 256 Tahun 2005 180,80 Ha
PT. Lumpo Lumpo No. 358 Tahun 2010 922,70 Ha
PT.Sari Agrindo Andalas Surantih No. 350 Tahun 2010 809,83 Ha
PT. Atoz Nusantara Mining Nagari Tambang No. 466 Tahun 2009 192 Ha
PT. Dempo Maju Cemerlang Nagari Tambang No. 476 Tahun 2009 195 Ha
Batuan / Galian C
CV. Aurell Bersaudara Br-Br Belantai 540/60/KPTS/BPT-PS/2011 5,6 Ha
CV. Alfa Ummi Sakinah Br-Br Belantai 540/61/KPTS/BPT-PS/2011 7,0 Ha
CV. Bina Bersama Inderapura 540/240/KPTS/BPT-PS/2011 5,32 Ha
CV. Davero Inderapura Inderapura 540/239/KPTS/BPT-PS/2011 5 Ha
CV. Adela Corporation Silaut 540/238/KPTS/BPT-PS/2011 5 ,92 Ha
CV. Chatarina Tapan 540/301/KPTS/BPT-PS/2011 5 , 62 Ha
CV. Indra Group Surantih 425/DKP.3/Bang/IX/2007 4,95 Ha
CV.Uni Den Bayang 540/308/KPTS/BPT-PS/2011 5,42 Ha
CV. Lusi Prima Karya Lunang 540/305/KPTS/BPT-PS/2011 5,0 Ha
Selama tahun 2011 telah dilakukan pengawasan dan pembinaan terhadap 15 Izin Usaha Pertambangan Mineral dan Batu Bara dan 11 Izin Usaha Pertambangan Batuan (Bahan Galian C).
Untuk 11 Izin Usaha Pertambangan Batuan (Bahan Galian C) telah terkumpul pajak sebanyak 76% dari
target yang telah ditetapkan. Daftar nama-nama perusahaan yang telah berizinn dapat dilihat dalam table
di bawah ini :
b. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia pada Dinas Kehutanan, Energi dan Sumber Daya Mineral terdiri dari:
1. Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Dinas Kehutanan, Energi dan Sumber Daya
Mineral Kabupaten Pesisir Selatan berdasarkan golongan sebanyak 52 orang yang terdiri dari
golongan IV 2 orang, golongan III 41 orang dan golongan II 9 orang.
2. Jumlah Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Pesisir Selatan
berdasarkan pendidikan dengan rincian sebagai berikut SLTA 21 orang, D III 2 orang, S I 27 Orang
dan S2 2 orang.
3. Tenaga Fungsional Polisi Kehutanan sebanyak 13 orang yang terdiri dari pria 13 orang sedangkan
berdasarkan golongan, penyuluh golongan III 7 orang dan golongan II 6 orang.
c. Sarana dan Prasarana
1. Kantor Dinas sebanyak 1 unit
2. Kendaraan roda 4 ( empat ) sebanyak 2 unit
3. Kendaraan roda 2 ( dua ) sebanyak 9 unit
5. Air Conditioner 7 unit (baik 7 unit, rusak ringan 2 unit, rusak berat 4 unit) 6. Rumah Dinas 1 unit
B.
Gambaran Umum Masa akan datang yang diharapkan
Pembangunan Kehutanan Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Pesisir Selatan ke depan
ditujukan untuk dapat menanggulangi segala persoalan yang ditimbulkan akibat maraknya praktek illegal
logging dan pertambangan liar serta mengurangi dampak kebakaran hutan dan lahan serta berusaha
memperkecil jumlah kampung-kampung yang belum teraliri aliran listrik dengan tetap mempertimbangkan
pelestarian sumberdaya hutan dan lingkungan sehingga terwujud kesejahteraan dan kemakmuran
masyarakat yang berwawasan lingkungan.
Dengan memperhatikan kondisi sumberdaya yang ada saat ini, maka kebijakan pengelolaan kehutanan
energi dan sumber daya mineral ditujukan pada upaya :
a. Sektor Kehutanan
1. Peningkatan pengelolaan sumberdaya hutan secara optimal dan efisien dengan tetap memperhatikan
daya dukungnya.
2. Peningkatan penegakan hukum yang adil dan konsisten untuk menghindari kerusakan sumberdaya
hutan.
3. Peningkatan pemberdayaan ekonomi masyarakat untuk kesejahteraan masyarakat.
4. Peningkatan pengelolaan hutan produksi dengan indicator-indikator keberhasilan yang jelas.
5. Peningkatan peran serta masyarakat dalam rangka menanggulangi permasalahan kerusakan
sumberdaya hutan.
6. Berkurangnya tindakan diluar hukum seperti okupasi lahan terhadap kawasan hutan serta illegal
logging.
7. Peningkatan sumberdaya aparatur dalam pengelolaan hutan baik secara administrasi maupun secara
teknis.
8. Peningkatan peran serta masyarakat sekitar kawasan hutan dalam pengelolaan hutan.
9. Terwujudnya konsep konkret dari pola pendekatan “Social Forestry” sehingga dapat menciptakan
lapangan kerja, mengurangin kesenjangan sosial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
10.Terwujudnya penyusunan rencana-rencana kehutanan yang konprehensif sehingga dapat dijadikan
acuan dalam pembangunan kehutanan
11.Tersedianya data dan informasi yang selalu up to date.
b. Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral
1. Meningkatnya rasio ketersediaan daya listrik
2. Bertambahnya jumlah rumah tangga yang belum terlayani listrik
3. Bertambahnya jumlah rumah tangga yang terlayani listrik
4. Berkurangnya jumlah kampung yang belum terlayani energi listrik
5. Bertambahnya jumlah Pembangkit Listrik Non PLN
6. Terbangunnya Pembangkit Listrik Minihidro oleh Pihak Ketiga
7. Terbangunnya Pembangunan PLTMH / PLTS
8. Terbangunnya Instalasi Energi Baru dan Terbarukan
9. Bertambahnya jumlah Perusahaan Pemegang IUP Batubara, Mineral, Batuan Galian C
BAB IV.
VISI,MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
A. Visi
Rencana Strategis Dinas Kehutanan, Energi dan Sumber Daya Mineral tahun 2011-2015 adalah
melaksanakan pengelolaan hutan, energi dan sumber daya mineral secara bijak, optimal, terencana
dan bertanggung jawab dengan tetap memperhatikan kelestarian fungsi dan keseimbangan
lingkungan guna menjamin pemanfaatan hutan berkelanjutan untuk mewujudkan kesejahteraan
masyarakat.. Dari pemahaman tersebut, ditetapkanlah visi Dinas Kehutanan Energi dan Sumber Daya
Mineral Kabupaten Pesisir Selatan yaitu : “TERWUJUDNYA PENYEDIAAN DAN PENGELOLAN
HUTAN, ENERGI, DAN SUMBER DAYA MINERAL YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN DAN
BERKELANJUTAN UNTUK MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT PESISIR
SELATAN”.
B. Misi
Untuk mencapai Visi dimaksud, maka ditetapkan Misi sebagai berikut :
1. Mengoptimalakn fungsi perlindungan dan pemanfaatan sumber daya hutan
2. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan, pelestarian dan perlindungan hutan
3. Mengoptimalakn pemanfaatan potensi energi primer, energi baru dan terbarukan, dan sumber
daya mineral
4. Memanfaatkan energi terbarukan sebagai sumber energi ketenagalistrikan
5. Meningkatkan pembinaan pertambangan sumberdaya mineral secara terencana dan
berkelanjutan
6. Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan sarana penunjang seluruh stakeholders
sektor kehutanan, energi dan sumber daya mineral
C. Tujuan
Tujuan pembangunan kehutanan, energi dan sumber daya mineral dalam program
pembangunan jangka menengah adalah mewujudkan penyediaan dan pengelolaan hutan, energi
dan sumber daya mineral yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan demi tercapainya
kesejahteraan masyarakat Pesisir Selatan
.
D. Kebijakan dan Strategi
1. Kebijakan
Dinas Kehutanan Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Pesisir Selatan telah menetapkan 9
(sembilan) kebijakan yaitu sebagai berikut :
1. Meningkatkan sarana prasarana petugas dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi
kerja.
2. Meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia (masyarakat dan petugas) dan aspek
pengetahuan dan ketrampilannya dibidang kehutanan, energi dan sumber daya mineral.
3. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam rangka pemanfaatan hutan.
4. Meningkatkan upaya konservasi lahan dengan mengurangi lahan kritis.
5. Menurunkan intensitas kegiatan-kegiatan illegal logging.
7. Melaksanakan perencanaan kawasan hutan.
8. Meningkatkan jumlah rumah tangga yang teraliri listrik serta penggunaan energi baru dan
terbarukan.
9. Meningkatkan pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan.
2. Strategi
Strategi adalah cara SKPD Kehutanan, Energi dan sumber Daya Mineral untuk mencapai tujuan dan
sasaran yang telah ditetapkan. Untuk mendukung kebijakan prioritas yang telah ditetapkan maka
dipilih strategi-strategi antara lain sebagai berikut:
1. Meningkatkan sarana prasarana petugas dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi
kerja, strateginya:
a.
b.
c.
d.
Peningkatan Pelayanan Administrasi Perkantoran.
Peningkatan Sarana dan Prasarana
Peningkatan disiplin aparatur
Pengembangan sistem pelaporan pencapaian kinerja dan keuangan
2. Meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia (masyarakat dan petugas) dan aspek
pengetahuan dan ketrampilannya dibidang kehutanan, energi dan sumber daya mineral,
strateginya:
a.
b.
Peningkatan kapasitas sumberdaya apartur
Pendidikan dan Pelatihan bidang kehutanan dan ESDM kepada masyarakat
3. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam rangka pemanfaatan hutan, strateginya:
a. Pengembangan akses pemanfaatan hutan oleh masyarakat melalui pola Hutan Desa dan
Hutan Kemasyarakatan
b. Pengembangan Hutan Tanaman Rakyat di dalam Hutan Produksi
4. Meningkatkan upaya konservasi lahan dengan mengurangi lahan kritis, strateginya:
a. Melaksanakan rehabilitasi hutan dan lahan secara bertahap
5. Menurunkan intensitas kegiatan-kegiatan illegal logging:
a. Operasi pengaman hutan secara rutin
b. Penegakan hukum pelaku terhadap perambah hutan
c. Pengembangan kelembagaan Polhut
d. Melibatkan masyarakat dalam pengamanan hutana yang berbasiskan nagari
6. Meningkatkan pembinaan, pengawasan, penertiban dan pelayanan produksi hasil hutan,
strateginya:
a. Pengawasan Penertiban Pelaksanaan Peraturan mengenai Pengelolaan Industri Hasil Hutan
b. Melakukan monitoring dan pembinaan Produksi Kehutanan
7. Melaksanakan perencanaan kawasan hutan strateginya:
a. Pemetaan dan evaluasi potensi kawasan hutan
b. Rekonstruksi tata batas
c. Penegasan status kawasan hutan
8. Meningkatkan jumlah rumah tangga yang teraliri listrik serta penggunaan energi baru dan
terbarukan, strateginya:
a. Meningkatkan jumlah Pembangkit Listrik Non PLN seperti PLTMH dan PLTS
b. Membangun Instalasi Energi Baru dan Terbarukan seperti Biogas
9. Meningkatkan pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan, strateginya:
a. Pembinaan rutin bagi pemegang IUP Batubara, Mineral, Batuan Galian C
BAB V.
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATIF
A. Program
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR
PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR
PROGRAM PEMANFAATAN POTENSI SUMBER DAYA HUTAN
PROGRAM REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN
PROGRAM PERLINDUNGAN DAN KONSERVASI SUMBER DAYA HUTAN
PROGRAM PEMBINAAN DAN PENERTIBAN INDUSTRI HASIL HUTAN
PROGRAM PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN
10. PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN BIDANG KETENAGALISTRIKAN
11. PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGAWASAN BIDANG PERTAMBANGAN
12. PROGRAM PENERTIBAN DAN PENGAMBANGAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN
B. Kegiatan
PROGRAM PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
1.
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja
Penyediaan Alat Tulis Kantor
Penyediaaan Barang Cetakan dan Penggandaan
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
Penyediaan Bahan Bacaan dan Peralihan Perundang-undangan
Penyediaan makanan dan minuman
Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah
10. Penyediaan Jasa Tenaga Kerja Non PNS
11. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi dalam daerah
12. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Pada Dinas Kehutanan, Energi dan Sumber Daya Mineral
PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR
1.
2.
3.
4.
Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
Pemeliharaan Rutin/Berkala Rumah Dinas
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
PROGRAM PENINGKATAN DISIPLIN APARATUR
1. Pengadaan Pakaian Khusus hari-hari tertentu
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA APARATUR
PROGRAM PEMANFAATAN POTENSI SUMBER DAYA HUTAN
1. Pengembangan Hutan Tanaman Rakyat
2. Pengembangan Hutan Nagari dan Hutan Kemasyarakatan
3. Inventarisasi Potensi Kayu Perdagangan di Areal Penggunaan lainya ( APL )
PROGRAM REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN
1. Rehabilitasi Hutan dan Lahan (DAK dan Pendamping)
2. Penunjang Rehabilitasi Hutan dan Lahan (DAK dan Pendamping)
3. Rehabilitasi Hutan dan Lahan (DBH SDA DR)
PROGRAM PERLINDUNGAN DAN KONSERVASI SUMBER DAYA HUTAN
1. Pengamanan Hutan Berbasis Nagari
2. Operasionalisasi Polisi Kehutanan
3. Pemantauan Kebakaran Hutan dan Lahan ( Hot Spot )
4. Pengadaan Sarpras Pengamanan dan Penyuluhan Kehutanan
PROGRAM PEMBINAAN DAN PENERTIBAN INDUSTRI HASIL HUTAN
1. Pengawasan Penertiban Pelaksanaan Peraturan mengenai Pengelolaan Industri Hasil Hutan
2. Monitoring Pembinaan Produksi Hasil Hutan
PROGRAM PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN
1. Pengadaan Peta Kawasan Hutan
2. Monitoring dan Survey Batas Kawasan Hutan
3. Inventarisasi Potensi Pemanfaatan Jasa Lingkungan dan Ekowisata
PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN BIDANG KETENAGALISTRIKAN
1. Pembuatan Rencana Umum Energi Daerah
2. Monitoring Evaluasi dan Koordinasi Energi Alternatif PLTMH dan PLTS
3. Pembuatan FS dan DED PLTMH
4. Pembangunan Penerangan Jalan Umum ( PJU )
5. Pembangunan Jaringan Listrik Perdesaan
PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGAWASAN BIDANG PERTAMBANGAN
1. Pembinaan, Koordinasi, Monitoring Pertambangan
2. Pendataan Pemakaian Air Bawah Tanah
3. Survey Potensi Pertambangan Batubara
PROGRAM PENERTIBAN DAN PENGAMBANGAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN
1. Pembuatan Biogas
2. Survey Potensi Energi Alternatif
3. Monitoring Bahan Bakar Minyak dan Gas Bumi
BAB VI. PENUTUP
Naskah rencana Strategis SKPD Kehutanan, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Pesisir Selatan ini merupakan arahan bagi SKPD Kehutanan dan Energi Sumber Daya Mineral Pesisir
Selatan dalam menjalan tugas dan fungsi sebagai instasi Pemerintahan Daerah Pesisir Selatan yang
menangani bidang kehutanandan energi sumber daya mineral.
Program-program yang tercantum didalam Rencana Startegis SKPD ini selain dibiayai oleh
APBD juga dibiayai oleh dana bantuan pemerintah pusat dan sumber anggaran lain serta swadaya
masyarakat, termasuk dunia usaha. SKPD Kehutanan, Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten
Pesisir Selatan bertanggung jawab untuk menjaga konsistensi perangkat pemerintahan kabupaten untuk
melaksanakan program-program yang telah dibuat, sehingga tujuan, sasaran yang telah disusun dapat