• Tidak ada hasil yang ditemukan

GEREJA PROTESTAN di INDONESIA bagian BARAT (GPIB)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "GEREJA PROTESTAN di INDONESIA bagian BARAT (GPIB)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

I

KESELAMATAN

Kami mengaku,

1. Bahwa Allah yang Esa, dengan Firman-Nya dalam kasih-Nya yang tiada tara telah memulai karya keselamatan bagi alam semesta sejak awal penciptaan dan setelah kejatuhan manusia dalam dosa. Allah meneruskan karya-Nya untuk memelihara alam semesta dari derita dan maut. Karya keselamatan ini berlangsung sampai pada akhir jaman.

2. Bahwa Yesus Kristus telah mati, bangkit dan naik ke Surga menjamin keselamatan orang percaya dan membebaskannya dari kuasa dosa, derita dan maut. Dengan demikian relasi manusia dengan Allah dan relasi manusia dengan sesama ciptaan-Nya telah dipulihkan. Hal itu akan senantiasa kami peringati melalui sakramen Baptisan dan Perjamuan.

3. Bahwa dalam karya keselamatan Allah memanggil Abraham menjadi umat Perjanjian Lama, juga Israel dari perhambaan di Mesir dan menyelamatkannya dari kepunahan. Allah meneruskan kasih setia-Nya dengan melindungi dan menuntun umat-Nya kembali yang terserak dan tercerai berai di tanah pembuangan.

4. Bahwa dalam karya keselamatan melalui Yesus Kristus, Allah telah menyelamatkan dan menghimpun umat Perjanjian Baru yaitu Gereja yang diutus-Nya untuk memberitakan injil dan menghadirkan tanda-tanda Kerajaan Allah di atas bumi.

5. Bahwa oleh kasih-Nya yang tiada tara, Allah telah mewujudnyatakan keselamatan itu sepenuhnya melalui pekerjaan Yesus Kristus supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan memperoleh hidup yang kekal.

6. Bahwa Yesus Kristus yang adalah Raja dari segala raja dan Tuan dari segala tuan akan menyatakan

kepenuhan Keselamatan pada saat Ia datang kembali kelak sebagai Hakim dan Raja yang duduk disebelah kanan Allah Bapa yang Maha Kuasa.

7. Bahwa keselamatan yang dikerjakan Kristus terbuka bagi seluruh umat yang ada di muka bumi yang terdiri dari berbagai suku-bangsa. Dalam kasih-Nya yang tiada tara Allah mengaruniakan keselamatan, yakni: kemerdekaan kepada bangsa Indonesia. Sebagai bangsa yang dimerdekakan bertanggungjawab mengupayakan pembebasan dari ketidak adilan, perusakan alam, dan pelecehan hak asasi manusia, kemerosotan etis moral, dan bentuk penindasan lainnya.

8. Bahwa melalui Roh Kudus, Allah menuntun orang percaya mengakui Yesus Kristus selaku Tuhan dan

(2)

II

GEREJA

1. Bahwa Allah Bapa telah memanggil dan menghimpun dari antara bangsa-bangsasuatu umat bagi diri-Nya untuk menjadi berkat.

2. Bahwa panggilan itu dilanjutkan melalui Anak-Nya, yaitu Yesus yang adalah Tuhan. Dialah yang memanggil menjadi dasar terbentuknya umat yang baru, yaitu Gereja.

3. Bahwa sepanjang sejarah dan di manapun di dunia, dari utara, selatan, barat dan timur, orang-orang percaya dipanggil dan dituntun oleh Roh Kudus untuk menjadi satu persekutuan yang menjalankan tugas pelayanan, dan kesaksian.

4. Bahwa Yesus Kristus adalah Kepala Gereja dan Gereja sebagai tubuh-Nya yang rapi tersusun, dan segala sesuatu di dalamnya harus diselenggarakan secara tertib dan teratur.

5. Bahwa Gereja terpanggil untuk senantiasa menyatakan ke-Esaan-Nya, supaya dunia percaya bahwa Allah Bapa telah mengutus Yesus Kristus, untuk menjalankan karya keselamatan bagi dunia ini.

6. Bahwa keberadaan Gereja sebagai umat Allah terus menerus mengalami pembaharuan bersama dan dengan seluruh ciptaan menyongsong penggenapan pemerintahan Allah.

7. Bahwa kendatipun Gereja terpanggil menghadirkan tanda-tanda Pemerintahan Allah, tetapi Gereja bukan Pemerintahan Allah itu sendiri.

8. Bahwa Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat bersama Gereja-Gereja lain adalah perwujudan dari Gereja Yesus Kristus yang Esa, Kudus, Am dan Rasuli yang berada dan berkarya di Indonesia yang beragam.

(3)

III

MANUSIA

1. Bahwa manusia: laki dan perempuan, diciptakan sepadan oleh Allah menurut rupa dan gambar-Nya.

2. Bahwa manusia diciptakan Allah sebagai makhluk religius dan makhluk sosial yang diberikan kemampuan untuk membangun relasi secara positif dengan sesamanya demi kebersamaan dan kesejahteraan seluruh ciptaan-Nya.

3. Bahwa manusia laki-laki dan perempuan disatukan dalam pernikahan untuk saling mengasihi dan melengkapi.

4. Bahwa manusia bertanggung-jawab untuk bekerja dalam rangka memeliharan dan melestarikan, alam. Untuk menunaikan tugas yang mulia ini manusia maupun struktur masyarakatnya tidak boleh disanjung dan dipuja.

5. Bahwa manusia diberi kemampuan dan wewenang menata-layani alam beserta isinya; kemampuan dan

wewenang ini dilaksanakannya dalam keseimbangan diantara kebebasan dan tanggung-jawab, dan diantara hak dan kewajiban.

6. Bahwa karena keinginannya manusia menyalahgunakan kuasa dan tanggung-jawabnya, sehingga ia jatuh dalam dosa menyebabkan rusaknya hubungan dengan Allah, sesama dan alam.

7. Bahwa manusia memerlukan anugerah pembaruan agar dapat melanjutkan pekerjaan-Nya hingga pemenuhan Kerajaan Allah.

(4)

IV

ALAM DAN SUMBER DAYA

1. Bahwa Allah menciptakan alam dan sumber daya-nya. Allah mempercayakan pengelolaannyakepada negara dengan penuh tanggung jawab demi kesejahteraan manusia dan kelangsungan hidup sesama ciptaan-Nya.

2. Bahwa kekuatan-kekuatan alam yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, takluk pada kuasa Allah dan karena itu alam tidak boleh disembah.

3. Bahwa alam dan sumber dayanya telah dipulihkan oleh Yesus Kristus. Karena itu manusia yang telah didamaikan dan dipulihkan, wajib memelihara alam dan sumber dayanya dengan penuh perhatian dan rasa tanggung jawab.

4. Bahwa dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia boleh meneliti dan mengelola alam beserta sumber dayanya, secara tepat guna sehingga alam memiliki kesempatan untuk memperbaharui dirinya dan berdaur ulang.

5. Bahwa oleh karena kuasa dosa, manusia cenderung untuk menguasai alam bagi kepentingan dan keuntungan pribadi, sehingga terjadi benturan kepentingan yang mengakibatkan dampak kerusakan alam. Hanya oleh pendamaian antara Allah dan manusia yang dilaksanakan dengan perantaraan Tuhan Yesus Kristus, maka manusia sebagai ciptaan baru dapat melihat kembali pentingnya alam sebagai rumah dan sarana kehidupan bagi segala makhluk.

(5)

V

NEGARA DAN BANGSA

1. Bahwa Allah sebagai sumber Kuasa, memberikan kuasa kepada pemerintah bangsa-bangsa guna

mendatangkan keadilan dan kesejahteraan, memelihara ketertiban serta mencegah dan meniadakan kekacauan dan kejahatan. Dengan demikian sebagai hamba Allah, setiap pemerintah wajib mempertanggung jawabkan kuasa tersebut kepada Allah.

2. Bahwa pemerintah dan negara menjalankan kuasa dan wewenang dibawah terang Tuhan Yesus Kristus, yang berfirman: “berilah kepada kaisar apa yang kaisar punya, dan kepada Allah apa yang Allah punya”. Dengan demikian pemerintah dan negara mempunyai otonomi, tetapi otonomi ini tidak dapat mengatasiotonomi Gereja sebagai tubuh Kristus. Oleh karena kaisar berada dibawah Allah.

3. Bahwa kuasa yang diberikan kepada pemerintah itu dapat disalahgunakan karena dijadikan sebagai tujuan, hingga timbuk kelaliman, kejahatan dan keresahan. Jika terjadi demikian maka sebagai Hakim dan Raja, Tuhan Yesus Kristus yang duduk disebelah kanan Allah akan menghakimi pemerintah-pemerintah dan penguasa.

4. Bahwa Roh Kudus yang adalah Roh keberanian akan menolong orang percaya untuk lebih taat kepada Allah daripada kepada manusia. Seperti yang telah disaksikan oleh para Rasul; oleh karena itu Gereja terpanggil mempedengarkan suara kenabian terhadap masalah negara, bangsa, dan masyarakat.

5. Bahwa berdasarkan tuntunan Roh Kudus, warga jemaat yang adalah sekaligus warga negara wajib menaati undang-undang dan penjabarannya yang telah menjadi ketetapan bersama, namun ia wajib memberi saran-saran perbaikan secara kritis dan konstruktif lewat saluran-saluran pengawasan demi keadilan dan kesejahteraan bangsa.

6. Bahwa berdasarkan tuntunan Roh Kudus, warga jemaat yang adalah sekaligus warga negara perlu membina rasa kebersamaan sebagai satu bangsa yaitu Indonesia, membangun saling pengertian dan toleransi dalam rangka menghayati kerukunan nasional, dan menggalang kemajuan bersama bagi rakyat Indonesia.

7. Bahwa berdasarkan tuntunan Roh Kudus, warga jemaat yang adalah sekaligus warga negara, didalam

(6)

VI

MASADEPAN

1. Bahwa Allah dalam karya penyelamatan dan penciptaan-Nya menghantar orang percayadari satu titik sejarah ke titik sejarah yang baru sehingga masadepan senantiasa tercakup dalam apa yang dibuatnya pada masa kini dan masa lalu.

2. Bahwa kedatangan Yesus Kristus sebagai Yuhan dan Juruselamat kedalam dunia memberikan jaminan dan harapan yang pasti bagi orang percaya.

3. Bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan yang menjadi pusat ibadah dan harapan manusia dari zaman ke zaman dan Dia juga harapan makhluk lainnya, karena Dialah yang akan mendatangkan langit baru dan bumi baru dimana derita dan maut tidak akan ada lagi. Tanpa Dia dunia tidak memiliki pengharapan.

4. Bahwa kebangkitan Yesus Kristus maka orang percaya akan dibangkitkan dari kematian dan dikumpulkan bersama-sama Dia dalam keadaan yang Mulia. Oleh sebab itu maut bukanlah kata akhir dalam segala sesuatu, melainkan hidup dalam kuasa kasih Yesus.

5. Bahwa Roh Kudus adalah roh pengharapan, akan menolong orang percaya untuk tetap berpaut pada kasih Kristus dan tidak ada suatu kuasa apapun yang dapat memisahkan orang percaya dari kasih Kristus. Apa yang dijanjikan kepada orang percaya untuk masa depan sudah mulai dialami pada masa kini, oleh karenanya sekarangpun orang percaya sudah hidup di dalam pengharapan.

(7)

VII

FIRMAN ALLAH

1. Bahwa dengan perantaraan Firman-Nya Allah telah menciptakan langit dan bumi serta isinya. Firman Allah berkuasa untuk mengubah dan membaharui.

2. Bahwa Firman Allah telah menjadi manusia didalam dan melalui Yesus Kristus.

3. Bahwa dengan terang Roh Kudus, persekutuan orang percaya menetapkan tulisan-tulisan yang memberitakan perbuatan Allah serta respon manusia terhadap tindakan Allah pada kurun waktu tertentu.

4. Bahwa dengan tuntunan Roh kudus, para penulis Alkitab menceritakan dan memberitakan

Referensi

Dokumen terkait

Dalam kerja praktek yang telah dilakukan, penulis mengamati proses  pendeteksian level    baja cair dengan menggunakan EMLI dan pengaruh level   baja cair terhadap

Dilleniaceae 2015/11/08 2:23:45 D1 Kebonawi, Cibadak, Lebak Perbukitan Struktural Blok Selatan Jawa vegetasi lahan kering pamah malar basah Hutan campuran non dipterokarpa

Nira kelapa merupakan bahan baku pembuatan gula kelapa. Sifat nira kelapa mudah mengalami fermentasi karena kandungan nutrisinya merupakan substrat yang baik bagi

Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu untuk mendapatkan gelar sarjana (S–1) pada Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah

Ditinjau dari parameter tinggi tanaman, antara perlakuan pupuk kandang ayam, sapi, kambing dan babi menunjukan hasil yang berbeda tidak nyata.Sedangkan antara

Variabel tergantung dari penelitian ini adalah efe k samping berupa ekstrapira midal untuk penggunaan haloperidol dan hipotensi ortostatik untuk penggunaan

 Melengkungnya punggung ke depan akan menyebabkan menyempitnya atau merapatnya tulang belakang bagian depan, sedangkan bagian belakang merenggang, sehingga nucleus

Peta Total Magnetic Intensity hasil survey Airborne Fixed Wing Magnetic dengan efek pencahayaan untuk mempermudah interpretasi strukstur geologi Dari peta-peta ini ditambah data