• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jakarta ABSTRAK - Laporan Viskositas Cairan | Chemistry Education 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Jakarta ABSTRAK - Laporan Viskositas Cairan | Chemistry Education 2012"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

Viskositas Cairan

Tujuan: Memahami cara penentuan kerapatan zat cair (viskositas) dengan metode Ostwald dan falling ball

Widya Kusumanngrum (1112016200005) Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam

Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta ABSTRAK

Setiap zat cair mempunyai karakteristik yang khas, berbeda satu zat cair dengan zat cair

yang lain.. Kekentalan atau viskositas dapat dibayangkan sebagai peristiwa gesekan

antara satu bagian dan bagian yang lain dalam fluida.Kekentalan adalah suatu sifat

cairan yang berhubungan erat dengan hambatan untuk mengalir, dimana makin tinggi

kekentalan maka makin besar hambatannya. Semakin encer cairan maka tingkat

kekentalannya sangat sedikit dan viskositasnya rendah. Berdasarkan percobaan dapat

diketahui bahwa viskositas air lebih rendah dari viskositas oli, karena air lebih encer dari

pada oli

(2)

2

I. PENDAHULUAN

Aliran cairan dapat dikelompokkan ke dalam dua tipe. Yang pertama adalah aliran ‘laminar’ atau aliran kental, yang secara umum menggambarkan laju aliran kecil melalui sebuah pipa dengan garis tengah kecil. Aliran lain adalah aliran ‘turbulen’ yang menggambarkan laju aliran yang besar melalui pipa dengan diameter yang lebih besar

(Dogra, 2009: 210).

Volume cairan yang lewat melalui suatu penampang melintang tertentu per detik

adalah:

( )

Dimana adalah penurunan sepanjang tekanan l (Dogra,2009:210)

Viskometer ostwald: waktu yang dibutuhkan untuk mengalirnya sejumlah tertentu

cairan dicatat dan di hitung dengan hubungan :

( ) (Dogra,2009:211)

Viskometer adalah alat yang digunakan untuk menentukan viskositas suatu fluida

(Efrizon Umar,2008:237).

Viskositas merupakan sifat friksi atau sifat tahanan di pedalaman fluida terhadap

tegangan geser yang diterapkan pada fluida tersebut. Viskositas cairan akan berkurang

dengan naiknya suhu, sedangkan viskositas gas akan lebih tinggi jika suhunya naik. Dalam

sistem internasional, viskositas mempunyai satuan N.s/m2 atau kg/m.s, sedangkan

dimensinya adalah ML-1T-1. Viskositas dibedakan atas viskositas dinamikatau viskositas

mutlak (µ) dan viskositas kinematik (v). Satuan viskositas kinematik adalah m2/s dan

dimensinya adalah L2T-1 (Efrizon Umar, 2008: 237-238).

Di antara salah satu sifat zat cair adalah kental (viscous) di mana zat cair memiliki

koefisien kekentalan yang berbeda-beda, misalnya kekentalan minyak goreng berbeda dengan

(3)

3

Khusus untuk benda berbentuk bola, gaya gesekan fluida secara empiris dirumuskan

sebagai Persamaan (1) (Sears, dalam Anwar 2008).

Fs = 6πηrv (1)

dengan η menyatakan koefisien kekentalan, r adalah jari-jari bola kelereng, dan v kecepatan relatif bola terhadap fluida. Persamaan (1) pertama kali dijabarkan oleh Sir George

Stokes tahun 1845, sehingga disebut Hukum Stokes (Sears, dalam Anwar 2008).

Perbedaan sifat zat cair salah satunya adalah adanya perbedaan terhadap tingkat

kekentalan dari zat cair tersebut. Kekentalan atau disebut juga viskositas merupakan besar

kecilnya gesekan di dalam fluida. Besarnya nilai viskositas suatu fluida juga dipengaruhi oleh

besarnya nilai perubahan temperatur (Maria, dkk, 2013).

II. ALAT, BAHAN, DAN PROSEDUR KERJA

Alat dan Bahan Jumlah

Viskometer Ostwald 1 buah

Pipet tetes 3 buah

Stopwatch 1 buah

Neraca O’hauss 1 buah

Gelas ukur 3 buah

Kelereng 1 buah

Piknometer 1 buah

Penggaris 1 buah

Etanol murni 200 ml

Minyak tanah 200 ml

Oli bekas 200 ml

Akuades 200 ml

Prosedur kerja:

a. Cara Ostwald

1. Membersihkan viskometer menggunakan pelarut yang sesuai sampai semua

(4)

4

2. Mengisi viskometer dengan sampel yang akan dianalisa melalui tabung G sehingga

reservoir terbawah, sampel cukup hingga level antara garis J dan K

3. Menempatkan jari pada tabung B dan memasukkan penghisap pada tabung A sampai

larutan mencapai tengah bulp C. Memindahkan penghisap dari tube A.

Memindahkan jari dari tabung B dan dengan cepat memndahkannya pada tabung A

sampai sampel jatuh dari kapiler bagian bawah akhir ke bulb I. Kemudian

memindahkan jari dan mengukur waktu refflux

4. Untuk mengukur waktu refflux, membiarkan sampel mengalir bebas memasuki

bagian D. Mengukur waktu saat larutan D sampai F

5. Menghitung viskometer kinematik sampel dengan mengalikan waktu refflux dengan

viskometer konstan

6. Melakukan percobaan secara duplo

7. Mengulangi percobaan untuk sampel yang berbeda

8. Menghitung viskositas masing-masing sampel

b. Cara falling ball

1. Tentukan massa jenis bola dan massa jenis zat cair

2. Masukkan bola ke dalam gelas ukur yang telah diisi dengan akuades dan diberi batas

awal dan akhir

3. Putar gelas ukur 1800 jalankan tabung saat bola mulai bergerak dari titik awal dan

hentikan ketika bola sampai di titik akhir. Tulis waktu yang diperlukan

4. Ulangi percobaan sampai 3 kali

(5)

5

Minyak tanah 22,23 gram 42,60 gram 25 ml 0,81

Perhitungan

Menghitung massa jenis

1. Akuades

( )

2. Etanol murni

( )

3. Oli bekas

( )

4. Minyak tanah

(6)

6

Tabel 2

Metode Ostwald

Sampel Volume sampel (ml)

Jari-jari

pipa (cm)

Panjang

pipa (cm) Waktu (detik)

1 2 3

Akuades 50 ml 0,85 cm 15 cm 1,61 1,55 1,47

Etanol murni 50 ml 0,85 cm 15 cm 1,84 1,99 1,79

Oli bekas 50 ml 0,85 cm 15 cm 79,20 77,95 82,92

Minyak tanah 50 ml 0,85 cm 15 cm 2,61 2,64 2,34

Perhitungan

Diketahui:

= koefisien viskositas (centipoise)

R = jari-jari pipa (cm)

t = waktu (detik)

V= volume (liter)

L= panjang pipa (cm)

P = tekanan (dyne/cm2)

Diketahui: P = 1 atm = 1,013.106.106 dyne/cm2

R = 0,85 cm

V = 50 mL = 0.05L

L = 15 cm

(7)
(8)

8 (ml) (cm)

1 2 3

Akuades 100 ml 3,43 cm 16,3 cm 0,4 0,4 0,4

Etanol murni 100 ml 3,43 cm 16,3 cm 0,7 0,5 0,7

Oli bekas 100 ml 3,43 cm 16,3 cm 1 1,1 0,9

Minyak tanah 100 ml 3,43 cm 16,3 cm 0,7 0,9 0,8

Perhitungan

V=

V= kecepatan (cm/s)

I = jarak (cm)

t = waktu (s)

a. V air =

=

= 27,61 cm/s

b. V etanol =

=

= 25,87 cm/s

c. V oli =

=

=

16,3 cm/s

d. V minyak tanah =

=

(9)

9

Pada percobaan pengukuran massa jenis menggunakan piknometer didapatkan

massa jenis air, etanol, minyak tanah dan oli sebesar: 0.96 g/mL, 0.78 g/mL, 0.88

g/mL dan 0.81 g/mL, berdasarkan literatur massa jenis air, etanol, oli dan minyak tanah

adalah 0,9997 gram/ml, 0.8883 gram/mL, 0.80 gram/mL, 0.8 gram/mL.

Berdasarkan data hasil percobaan dapat dilihat bahwa yang terdapat perbedaan

signifikan adalah pada massa jenis etanol. Berdasarkan perhitungan saat percobaan massa

jenisnya adalah 0,78 gram/ml sedangkan pada literatur adalah 0,8883 gram/ml. Sedangkan

pada massa jenis air, oli dan minyak tanah perbedaannya tidak begitu jauh. Perbedaan massa

jenis yang didapatkan ini dipengaruhi oleh ketidak telitian praktikan dalam melakukan

pengukuran massa dan volume. Sehingga mempengaruhi hasil akhirnya.

Dari percobaan yang menggunakan metode Ostwald, koefisien viskositas oli lebih besar

dari pada air, alkohol dan minyak tanah, karena oli memiliki tingkat kekentalan yang lebih

besar dari air, alkohol dan minyak tanah. Dari sifat fisik yang diamati sangat terlihat bahwa

oli yang digunakan benar-benar kental. Suatu jenis cairan yang mudah mengalir, dapat

dikatakan memiliki viskositas yang rendah, dan sebaliknya bahan bahan yang sulit mengalir

dikatakan memiliki viskositas yang tinggi, air memiliki sifat yang encer sehingga

koefisien viskositasnya paling kecil.

Pada percobaan dengan metode falling ball (bola jatuh), kelereng yang

dimasukkan dalam gelas ukur diputar1800 sehingga akan terpengaruh oleh gaya gravitasi

bumi, metode ini kurang akurat jika digunakan dalam menentukan massa jenis zat cair

karena pada saat bola tepat jatuh tidak bisa bersamaan dengan waktu distopwatch

karena keterbatasan praktikan. Semakin cepat waktu yang dibutuhkan kelereng untuk

jatuh maka semakin encer cairan tersebut sehingga tingkat kekentalannya sangat sedikit

(10)

10 IV.KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

1. Semakin encer cairan maka tingkat kekentalannya sangat sedikit dan

viskositasnya rendah

2. Viskositas air lebih rendah dari viskositas oli, karena air lebih encer dari pada oli

3. Nilai koefisien viskositas berdasarkan metode ostwald: air 4,2 x 10-1 centipoise,

etanol 4,8 x 10-1 centipoise, oli 21,86 centipoise, dan minyak tanah 6,9 x 10-1

centipoise.

4. Nilai koefisien viskositas berdasarkan metode falling ball: air 27,61 cm/s, etanol

25,87 cm/s, oli 16,3 cm/s, dan minyak tanah 20,375 cm/s.

V.DAFTAR PUSTAKA

Dogra, S dan Dogra, Sk. 2009. Kimia Fisik dan Soal-soal. Penerbit: UI-Press

Umar,Efrizon. 2008. Buku Pintar fisika. Depok: Media Pusindo

Budianto, Anwar. 2008. Metode Penentuan Koefisien Kekentalan Zat Cair dengan

Menggunakan Regresi Linear Hukum Stokes.

http://jurnal.sttn-batan.ac.id/wp-content/uploads/2008/12/12-anwar157-166.pdf . Diakses pada Jum’at 16 Mei 2014 pukul

20.52 WIB.

Maria.dkk. 2013. Uji Viskositas Fluida Menggunakan Transduser Ultrasonik sebagai

Fungsi Temperatur dan Akuisisinya pada Komputer Menggunakan Universal Serial Bus

(USB). http://jurnal.fmipa.unila.ac.id/index.php/jtaf/article/download/483/378 . Diakses pada

Gambar

Tabel 3 Metode falling ball

Referensi

Dokumen terkait

Hal yang tidak boleh diabaikan di dalam ibadah adalah bahwa fokus utama di dalam ibadah adalah Allah sendiri dan Ia adalah pribadi yang harus dijadikan pusat ibadah lebih

Dibandingkan dengan projektor yang lain, OHP mempunyai beberapa kelebihan, antara lain: (1) ruang presentasi tidak perlu dipergelap, (2) komunikator atau guru

Suhariyanto 2011 Hubungan Perubahan Kadar Interleukin -1 β Dalam Cairan Serebrospinal Pada Fase Akut Dengan Keluaran Pasien Cidera Otak Berat. Audi Ardansyah 2011

Ketika silinder selular tetap berada di nefron untuk beberapa waktu sebelum mereka dikeluarkan ke kandung kemih, sel-sel dapat berubah menjadi silinder granular kasar, kemudian

Metode ini sering dipakai karena mudah untuk dilaksanakan dan mampu memberikan solusi yang terbaik bagi perusahaan, karena dengan perhitungan menggunakan FOQ tidak saja

Al-Mustakhraj adalah suatu kitab hadis yang ditulis oleh seorang ulama’ dengan mentakhrijkan (menuliskan riwayat) hadis-hadis yang sudah dibukukan di dalam suatu kitab

Sebaliknja : kalau anak-anak kita dapat kita didik sebagai anak-anak bangsa kita, agar bangoenan rochnja bersifat nasion21, dan merka itoe da- pat kembali dan pegang cultuur

Komunikasi organisasi yang dimaksud oleh peneliti merupakan sebuah interaksi atau penyampaian informasi dari pimpinan atau atasan kepada para pegawai secara timbal