• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM RADIO 2.1 Sejarah Radio - Radio Bonita Jaya Suara Medan: Analisis terhadap Pengelolaan Organisasi, Produksi, Pemasaran, dan Musik Dangdut yang Disiarkan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM RADIO 2.1 Sejarah Radio - Radio Bonita Jaya Suara Medan: Analisis terhadap Pengelolaan Organisasi, Produksi, Pemasaran, dan Musik Dangdut yang Disiarkan"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

GAMBARAN UMUM RADIO

2.1 Sejarah Radio

Radio sudah mengalami perkembangan dari masa ke masa dan membuat sejarah perkembangan radio itu sendiri. Berikut, penulis akan membuat sejarah perkembangan radio baik itu secara mendunia dan sejarah radio di Indonesia. Kesemua data ini diperoleh dari Onong Uchjana Effendy, dalam buku yang berjudul Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi 156-170).

(2)

berbentuk bola dengan jarak celah kira-kira beberapa milimeter. (Onong Uchjana, 146-147)

Penggunaan awal radio adalah maritim, untuk mengirimkan pesan telegraf dengan menggunakan kode morse antara kapal dan darat. Salah satu pengguna awal adalah Angkatan Laut Jepang yang memata-matai armada Rusia ketika perang Thusima pada tahun 1901. Radio digunakan juga untuk menyalurkan perintah dan komunikasi antara Angkatan Darat dan Angkatan Laut dikedua belah pihak pada perang dunia 11. Jerman menggunakan komunikasi radio untuk menyamapikan pesan diplomatik kepada AS ketika perang berlangsung.

Setelah perang dunia 11 selesai dan setiap negara kembali menumpahkan perhatianya kepada pembangunan di dalam negeri masing-masing, radio siaran pun mulai mengalami kemajuan yang pesat. Perang dunia tersebut telah menghasilkan penemuan-penemuan baru dalam bidang teknologi radio, mulai dari mikrofone dan pesawat penerima sampai pemancar tampak pengembangan yang jauh lebih maju daripada tahun-tahun sebelum perang. Mikrofon semakin peka, dan pemancar mempunyai daya jangkau yang lebih jauh.

(3)

2.1.1 Peran Marconi

Dunia inovasi radio mencatat Guklielmo Marconi sebagai penemu radio. Dia lahir di Bologna, Italia, 24 april 1874. Ayahnya, Giuseppe Marconi asli petani Italia dan ibunya, Annie Jameson adalah anak pemilik Puri Daphne di Irlandia, yang saat itu masuk sebagai wilayah Inggris. Ia bersekolah di Bologna, Florence, dan Leghorn.

Sejak kecil, ia sudah tertarik dengan kerja Maxwell, dan Hertz. Dalam usia 25 tahun yaitu pada tahun 1895, ia membuat laboratorium di rumah ayahnya di Pontecchio dan mengadakan penelitian tentang gelombang radio yang pada saat itu disebut “Gelombang Hertzian” untuk mengirim sinyal telegraf. Pada saat itu, telegraf hanya bisa lewat kabel. Ia berhasil mengirim sinyal telegraf sejauh 2 kilometer. Namun demikian, Departemen Pos dan Telegraf Italia tidak tertarik akan temuanya tersebut. Hal tersebut tidak membuat Marconi putus asa. Setahun kemudian, ia menghubungi Dinas Pos Inggris. William Precee, insinyur kepala pos Inggris pada saat itu bersedia untuk bertemu dengan Marconi. Pada saat itu, Marconi memamerkan kemapuan ciptaanya di dataran Salisbury dan Bristol Chanel dan William tertarik akan temuan Marconi tersebut. Pada akhirnya, Marconi mendirikan perusahaan The Wireless Telegraph & Signal Company Limited pada tahun 1987 yang kemudian diubahnya menjadi Marconi's Wireless Telegraph Company Limited.

(4)

radio yang diciptakanya. Pada tahun 1914, Marconi masuk kedalam angkatan bersenjata Italia dan menjadi diplomat Italia untuk Amerika pada tahun 1917.

Setelah tidak lagi menjadi bagian dari pemerintahan italia, menjelang perang dunia ke 11, pada tahun 1935 ia kembali ke laboratorium dan mendemonstrasikan temuan terbarunya yaitu Radar. Namun, dua tahun berselang, ia meninggal dunia.

2.1.2 Peran Howard

Edwin Howard Amstrong tercatat sebagai penemu radio FM. Ia lahir pada tahun 18 Desember 1890 di kota New York. Ayahnya adalah seorang penerbit buku dan ibunya adalah seorang guru. Pada usia 14 tahun, Amstrong membaca buku telegraf karangan Marconi. Ia sangat kagum kepada Marconi dan ingin menyempurnakan hasil temuan tersebut dan berniat untuk membuat temuan dengan hasil suara yang lebih jernih. Untuk itu, Amstrong masuk Fakultas Teknik Listrik di Universitas Columbia. Ia lulus sebagai insinyur listrik dan menjadi guru besar.

Pada tahun 1912, Amstrong berhasil membuat sirkuit regeneratif dan sirkuit feedback dan mempelajari tabung hampa buatan De Forest yang bernama Trioda dan Audion. Kemudian, Amstrong menggabungkan penemuannya, dengan tabung hampa buatan De Forest. Hasil dari tabung tersebut keluar suara

beribu-ribu kali lebih jelas. Sayangnya, De Forest menganggap penemuan itu adalah hak miliknya. Mereka

(5)

Forest menjadi pemenangnya, karena para hakim tidak memahami ilmu kelistrikan. Tetapi para ilmuwan tetap menganggap Amstrong-lah penemu sirkuit dan FM radio. Ia dianugrahi Medali Franklin dan dijuluki “Bapak Sirkuit”. Pada tanggal 1 Februari 1954, Amstrong meninggal di New York. Ia disetarakan dengan penemu lama, di bidang kelistrikan seperti Amphere dan Bell.

2.1.3 Sejarah Radio di Indonesia

2.1.3.1 Masa Penjajahan Belanda

(6)

kalangan penduduk pribumi yang berkobar sejak tahun 1908, lebih-lebih setelah tahun 1928.

Sebagai pelopor lahirnya radio usaha Indonesia adalah Solosche Radio Vereniging (SRV) yang didirikan pada tanggal 1 april 1933 yang didirikan oleh Mangkunegoro V11 seorang bangsawan Solo dan seorang insinyur bernama Ir. Sarsito Mangunkusumo.

Banyaknya siaran radio yang munucul membuat NIROM. NIROM yang pada awalnya adalah radio yang mensubsidi radio yang bersifat ketimuran diatas menarik dan mengurangi subsidinya. Hal tersebut dilakukan untuk mematikan radio-radio yang bersifaat ketimuran. Hal tersebut menjadi berita yang sangat mengejutkan bagi radio-radio yang bersifat ketimuran diatas.

Pada tanggal 29 maret 1937, atas usaha Volksraad M. Sutarjo Karthohadikusuma dan Ir. Sarsito Mangunkusumo diselenggarakan sebuah pertemuan diantara radio-radio yang bersifat ketimuran yang bertempat di Bandung dan hasil dari pertemuan itu melahirkan badan baru bernama Perikatan Perkumpulan Radio Ketimuran (PPRK) dan yang menjadi ketua adalah Sutardho Kartohadikusumo.

(7)

2.1.3.2Zaman Penjajahan Jepang

Pada 8 Maret 1942, Belanda menyerah pada Jepang. Sejak itu, bekas kawasan Hindia Belanda beralih ke pemerintahan Jepang. Radio yang tadinya berstatus perkumpulan swasta dimatikan dan diurus oleh jawatan khusus bernama Hoso Kanri Kyoku yang merupakan pusat radio siaran yang berkedudukan di Jakarta. Cabang-cabangnya bernama Hoso Kyoku terdapat di bandung, Purwokerto, Yokya, Surakarta, Semarang, Surabaya, dan Malang. Di samping stasiun-stasiun tadi, setiap Hoso Kyoku memiliki cabang disetiap kabupaten-kabupaten. Semua pesawat disegel, agar masyarakat tidak bisa mendengarkan siaran luar negeri selain radio yang dimiliki pemerintah jepang. Dalam pemerintahan Jepang ini, kebudayaan dan kesenian mendapat kemajuan yang pesat, jauh sekali dibandingkan ketika pemerintahan Belanda.

2.1.3.3 Zaman Kemerdekaan

Tanggal 14 Agustus 1945, terdengar berita bahwa Jepang telah menyerah kalah tanpa syarat kepada tentara sekutu, setelah Jepang mengalami serangan bom atom yang hebat di Hirosiman dan Nagasaki. Seperti yang disebutkan diatas, rakyat tidak diperbolehkan mendengarkan siaran luar negeri. Namun, di kalangan pemuda terdapat orang yang dengan resiko kehilangan nyawa tetap mendengarkan radio siaran luar negeri dan mengetahui bahwa Jepang telah menyerah.

(8)

tentara Jepang, maka proklamasi itu baru boleh disiarkan pada malam harinya, tepanya pukul 19.00 dan hanya dapat didengar oleh penduduk sekitar Jakarta. Namun, atas usaha Sachrudin, seorang wartawan kantor berita Domei dan para penyiar Hoso Kanri Kyoku, Jusuf Ronodipuro dan Bachtiar Lubis serta para petugas teknik Suwardio dan Ismaun Irsan. Baru pada tanggal 18 Agustus 1945, naskah bersejarah itu dapat dikumandangkan di luar batas tanah air dengan resiko para petugas nya diberondong oleh tentara Jepang. Siaran ini mengudara dengan gelombang-gelombang pendek yaitu 16 meter, 19 meter, 24 meter, 24 meter, dan 45 meter PMH. Namun, walaupun pemerintah Jepang sudah kalah, mereka tetap memerintahkan kepada orang-orang radio agar menghentikan siarannya. Bangsa Indonesia tidak tinggal diam. Sebuah pemancar gelap telah diusahakan dan tidak lama kemudian berkumandang di udara radio siaran dengan stasiun call Radio Indonesia Merdeka.

Pada tanggal 15 Agustus 1950 jam 08.05, presiden Soekarno menyatakan bahwa seluruh Indonesia sejak hari itu menjadi Negara Kesatuan dengan nama Republik Indonesia berdasarkan proklamasi 17 Agustus 1945 dan UUD 1945. sejak itu pula, radio siaran di Indonesia meliputi 22 studio kembali ke call: Di sini Radio Republik Indonesia.

2.1.3.4Zaman Orde Baru

(9)

pemerintahan Soekarno ke pemerintahan Soeharto atau yang lebih dikenal dengan sebutan perubahan orde lama ke orde baru. Situasi peralihan ini merupakan kesempatan baik bagi mereka yang mempunyai hobi radio amatiran untuk mengadakan radio siaran.

Radio amatiran adalah seperangkat pemancar radio yang dipergunakan oleh seorang penggemar untuk berhubungan dengan penggemar lainnya. Sifatnya “two way traffic communication” dalam bentuk percakapan. Radio ini tidak mengadakan program acara seperti kesenian, sandiwara, warta berita, dan lain sebagainya. Seorang amatir adalah seorang pemraktek teknik radio yang melakukan komunikasi dengan rekannya untuk menguji kemampuannya mengenai daya jangakuan kapasitas pemancar yang dibuatnya.

Meskipun dasar hukumnya berbeda, untuk radio amatir PP no. 21/TH.1967 tentang amateurisme dan untuk radio siaran UU no.5/TH.1964 tentang telekomunikasi, namun mengenai frekuensi pemancar diatur dan disesuaikan dengan daftar pada International Telecommunication Union (ITU).

(10)

Meskipun bidang radio siaran adalah pendidikan, penerangan dan hiburan, namun operasinya tidak menutup kemungkinan untuk siaran-siaran yang bersifat komersial. Namun demikian, dalam pelaksanaannya mengikuti ketentuan-ketentuan perundang-undangan yang berlaku mengenai usaha-usaha bersifat komersial, antara lain dalam bidang perpajakan.

Sampai dengan tahun 1980, jumlah stasiun radio non RRI tercatat 948 buah yang terdiri dari 379 stasiun komersial, 26 stasiun non komersial, dan 136 stasiun radio pemerintah daerah. Badan radio non pemerintahan tersebut terhimpun dalam satu wadah yaitu Persatuan Radio Siaran Swasta Niaga Indonesi (PRSSNI). Organisasi yang didirikan pada tanggal 17 Desember 1974 berkedudukan di ibukota Republik Indonesia.

RRI sendiri sejak tahun 1975 telah mengembangkan diri terutama dalam sarana fisik dan mencatac bahwa tahun ini adalah tahun tersibuk yang membentuk suatu sistem jaringan yang dapat menghubungkan pusat dengan daerah dan daerah dengan daerah. Pada tahun 1974, RRI memiliki stasiun radio sebanyak 47 buah dengan jumlah pemancar 118 yang meliputi 1.113,75 KW, pada tahun 1975 ditambah dengan sebuah stasiun dengan jumlah 130 pemancar dengan kapasitas 1.132,75 KW. Jumlah pemancar pada tahun 1979-1980 tercatat 174 buah meliputi 2.612,75 KW.

(11)

mencapai 147 penduduk Indonesia yang menghuni 13.677 pulau di Nusantara. (sumber: Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi 156-170)

2.1.4 Sejarah Radio Sumatera Utara dan Radio Medan

Secara historis, radio swasta (RSS) telah melalui perjalanan yang panjang dan penuh dinamika yang terlepas dari bagian sejarah perjalanan polotik bangsa sejak tumbangnya Orde Lama. Pada awal kelahiranya, radio swasta merupakan intensitas komunikasi bagi perjuangan mahasiswa dan pelajar ketika turut berperan dalam menumbangkan rezim Orde Lama. Pada masa itu, radio masih berstatus amatir bertebar dalam bentuk radio komunitas.

Sepanjang pemerintahan orde baru, kehidupan radio swasta walaupun berkembang, namun penuh dengan keresahan karena tidak mendapatkan perlindungan hukum karena undang-undang tentang penyiaran belum ada. Radio swasta terus diawasi dengan dengan dalih “pembinaan”.

Pengendalian yang ketat akan radio, termasuk di Sumatera Utara oleh penguasa atas kehidupan RSS ternyata tidak menghambat laju pertumbuhan siaran radio. Dari data tahun 2003 yang terdaftar dibalai monitor Ditjen Postel Kelas II Medan jumlah RSS di Sumatera Utara sekarang ini tercatat : 103 Stasiun (tidak termasuk RRI) dengan pertumbuhan sebagai berikut:

(12)

1. Tahun 1980 :Medan : 17 sts Dati II : 3 sts 2. Tahun 1990 :Medan : 19 sts Dati II : 23 sts 3. Tahun 2000 :Medan : 20 sts Dati II : 35 sts 4. Tahun 2003 : Medan :19 sts Dati II :73 sts

(Sumber: https://radiotsm.wordpress.com/dokumen/potret-radio-iklan-radio-di-sumut)

Dari jumlah di atas yang benar-benar beroperasi hanya sekitar 60%. Anggota PRSSNI di Medan sebanyak 19 sts di Dati II sebanyak 35 sts. Di Medan tercatat 29 sts mengudara pada jalur FM dan 1 sts di jalur AM. Padahal menurut kanalisasi yang disusun oleh Ditjen Postel dengan jarak spasi 800 KHz jatah frekuensi FM untuk kota Medan adalah 26 Sts. Konsekuensi dari padatnya pengguna jalur FM di Medan membuat tidak terpenuhinya standar spasi : 800 KHz tapi sementara ditetapkan :400 KHz dengan catatan akan diseleksi selama 10 tahun ke depan untuk selanjutnya jumlah RSS disesuaikan agar bisa memenuhi spasi 800 KHz. Ada perbedaan format antara radio siaran di daerah dengan di kota Medan. Perbedaan ini disebabkan Medan memiliki segmentarsi yang lebih majemuk dibanding di daerah yang bertumpu pada etnis setempat. Oleh karena itu RSS di Medan lebih bervariatif di dalam menentukan format serta lebih tajam di dalam memilih dan menentukan segmen.

Sebagaimana ilustrasi dapat dilihat perbedaan tersebut sebagai berikut: 1. Daerah Tingkat II (Umum (Bloking multi format) & etnik),

(13)

3. Segmentasi (SES) ( semua kelas sosial (A-B-C-D-E), umum(A-B-C-D-E), menengah keatas(B-A), atas ke menengah(A-B), menengah kebawah(C-D-E). 4. Target Audience : Daerah Tk. II (umum, anak muda, etnis setempat) Medan (umum & profesi, remaja & dewasa, mahasiswa & eksekutif, wanita, etnis,dan lain-lain).

2.2 Sejarah Singkat Radio Bonita Jaya Suara Medan

Radio Bonita Jaya Suara Medan adalah salah satu radio yang mengusung musik dangdut secara total di Kota Medan. Untuk daerah Sumatera Utara, berada di tiga wilayah yaitu Radio Bonita Jaya atau Radio Dangdut Medan berada di Kota Medan, radio Pesona Cipta Swara berada di Binjei, dan radio Gelora Remaja Sibolga berada di Sibolga.

Selain di Sumatera Utara, radio ini juga memiliki cabang di luar daerah Sumatera utara yaitu radio Mercy berada di Jakarta dan radio Musi berada di Palembang. Walaupun berada di beberapa wilayah di Indonesia, radio ini dimiliki oleh satu orang yaitu bapak Yongki Manalu.

Radio Bonita Jaya Suara Medan pertama kali didirikan di Sibolga pada tanggal 29 Maret 1990. Kemudian didirikan di Binjai pada tanggal 1 Oktober 1991 dan yang terkhir di Medan pada tanggal 26 februari 2000 dan beralamat di Jalan Setia Budi no. 102 Medan Sumatera Utara.

(14)

dan di Sumatera Utara pada khusunnya dan didirikan dengan tujuan komersil. Sasaran utama pendengar Radio Bonita Jaya Suara Medan adalah masyarakat kalangan menengah ke bawah. Namun demikian, tidak tertutup kemungkinan untuk kalangan menengah ke atas.

Radio ini didirikan karena kecintaan Bapak Yongki Manalu akan musik dangdut dan berniat untuk mendirikan sebuah media yang dapat menyampaikan musik dangdut tersebut kepada masyarakat. selain cinta akan musik dangdut. Bapak Yongki Manalu juga melihat kesempatan komersil bahwa di kota Medan radio yang khusus mengusung program utama radio nya sebagai musik dangdut belum ada. Selain alasan tersebut, musik dangdut dipilih untuk menjadikan radio ini berbeda dari radio lain sehingga memiliki target pendengar. Hal ini membuat Bapak Yongki Manalu selaku owner memilih musik dangdut sebagai program utama siarannya sehingga sejak berdiri pada tahun 2000 musik dangdut sudah menjadi program utama siar radio Bonita Jaya Suara Medan.

Radio Bonita Jaya Suara Medan menjadi radio pertama di Kota Medan yang mengusung musik dangdut secara total untuk program siarnya. Berdirinya radio ini mendapat sambutan yang hangat dari pendengarnya. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah penelepon yang bertambah setiap hari dan banyaknya produsen yang mempercayakan radio ini menjadi sarana untuk beriklan.

(15)

Sumatera Utara (no.PT. 003/2/10/2000), surat Rekomendasi untuk Izin Radio Siaran Non-Pemerintah yang ditujukan kepada Gubernur Kepala Daerah Tingkat 1 Sumatera Utara Medan (no.482/32974/82.)

2.2.1 Visi

Adapun visi dari Radio Bonita Jaya Suara Medan adalah “Pengembangan Industri musik dangdut di Indonesia dan kota Medan”

2.2.2 Misi

Untuk mencapai visi tersebut, maka radio memiliki misi menyiarkan lagu-lagu dangdut di Kota Medan dengan tujuan untuk memberikan hiburan musik dangdut dan sasaran utama adalah masyarakat kelas menengah dan ke bawah.

2.3 Sejarah Dangdut

(16)

nduut asic. Efek bunyi tersebut memberikan efek psikologis, mempertinggi pesona erotik, dan mengasikan bagi irama musik itu sendiri. Dahulu, musik dangdut hanya digemari oleh masyarakat menengah kebawah. Di malam hari, pemuda-pemuda dikampung bernyayi dan berjoget bersama. Pada awal perkembanganya, musik dangdut disebut Orkes Melayu (OM). Musik ini kemudian berkembang mengadopsi unsur-unsur musik barat yaitu rocknroll, reggae, disko, dan rap. Dalam periode awal itu, muncul beberapa penyanyi dan pencipta lagu terkenal, diantaranya Emma Gangga, Hasnar Tahar, Said Effendi, Munif Bahaswan dan lain-lain. Selanjutnya, dangdut berbaur dengan musik etnis nusantara lainya seperti: Jawa, Sunda, Batak, dan Minangkabau. Menurun Manuel, dangdut adalah sebuah genre musik modern hasil dari proses akulturasi, yang populeritas nya lebih besar dari keroncong.

Menurut Manuel (1995:43), dangdut didefenisikan sebagai berikut: Dangdut is an acculturated modern music genre of vastly greater popularity than Kroncong. Moreover, dangdut is an more of a “pure” populer music, in the sense that its proper evolutions does not predate the mass media. Its the same time, while dangdut is Indonesia, in origin and audience and audience, it possesses few; if any, stylistic features which can be identified as distinctively Indonesia. Rather in terms of style, it is a hibrid of imported features and acculturated Sumatran styles; still, it deserves some mention....because it does incorporate notable non western attributes, specifically, elements borrowed from Indian populer music.

(17)

bahwa dalam evolusinya tidak ditarik oleh media massa yang pertunjukanya ala Indonesia, baik asal-usul maupun penontonya menpunyai beberapa gaya yang dapat di indentifikasikan berbeda dengan gaya seni pertunjukan Indonesia pada umumnya. Dalam gaya pertunjukannya, dangdut memperlihatkan tanda-tanda penting tentang hibridasi dan akulturasi gaya seni pertunjukan Sumatera, menerima beberapa persinggungan budaya yang digabungkan dengan atribut-atribut non-Barat, khususnya musik-musik India.

Pernyataan manuel tentang dangdut yang menekankan pada dua unsur musik yaitu Sumatra dan musik pop India. Namun dalam kenyataannya, dangdut merupakan seni pertunjukan yang mengakulturasikan berbagai kebudayaan nusantara, India, Timur Tengah dan termasuk Barat (namun tidak didominasi satu budaya di dalamnya).

Defenisi dangdut yang lebik komplek dikemukakan oleh Pioquinto (q1998) yang mengatakan bahwa:

As musical style, dangdut is an syncretic blend of Indian populer film music, middle eastrern and indigenous melodies. Along with this fusion of varied cultural influences is incoporation of modern musical technology such as guitar, piano, electric organ, and western trap drum set. These instruments are increasingly replacing the early instrumental ensemble. The resulting hibrid form, along with the populist message of its lyrics, its rhytmic beat, distinctive vocal style and popularity as a dance music, have given dangdut is widespread appeal. Aided by mass media and burgeoning cassette industry, dangdut is succeeded and continues to succeed in breaking gegraphical, class Indonesia. In the history of popular music in Indonesia, the popularity dangdut music is uprecedented.

(18)

Bersama dengan fusi terhadap beberapa variasi kebudayaan, didalam dangdut disatukan musik berteknologi modern seperti piano, gitar elektrik, organ elektrik, dan perangakat drum trap barat. Alat-alat musik ini ditambahkan kepada ensambel instrumentalnya yang lebih awal, menghasilkan bentuk musik paduan, isi liriknya yang merakyat, ritmik dan gaya vocalnya yang khas, dan popularitasnya sebagai musik tari membuat dangut berkembang luas. Dibantu dengan media massa dan industri kaset yang tumbuh pesat, dangdut menghasilkan dan meluaskan geografi penyebaranya, menembus rintangan kelas dan etnis, memasuki daerah perkotaan dan pedesaan di Indonesia. Dalam sejarah musik populer di Indonesia, tingkat popularitas musik dangdut belum pernah dicapai oleh musik apapun sebelumnya.

Dangut dalam akulturasinya mengalami proses panjang sebelum mencapai bentuknya yang sekarang. Istilah “dangdut” sendiri baru populer di dasawarsa 1970an, yang ditandai ketika Billi Silabumi seorang penulis majalah Aktuil, memperkenalkan istilah dangdut yang mengandung nada ejekan, bagi suatu corak musik Indonesia yang disertai suara gendang tabla yang khas, seperti lazimnya pada musik-musik di film India. Dangdut dianggap berasal dari musik melayu, yang dapat ditandai dengan awal penyebutanya sebagai musik irama Melayu, rentak Melayu, Orkes Melayu (OM), irama semenanjung Melayu, dan sejenisnya.

(19)

dan Ellya Alwi Khadam di Jakarta.didalam orkestra, lagu-lagu mereka telah diiringi alat musik seruling, seperangkat drum, serta gendang ronggeng melayu. Dari film-film mereka, pengaruh lagu-lagu melayu semakin tersebar keseluruh nusantara apalagi secara politis lagu-lagu ini didukung oleh para penguasa (Takari dan Fadlin 1995:4).

Kebijakan pemerintah Orde Lama dan Orde Baru turut pula mendukung seni pertunjukan dangdut, seperti yang dideskripsikan oleh Manuel yang mengatakan bahwa:

Under Sukarno’s rules (1949-1965), film composers responded to populist seniment and resentiment againts foreign pop music by using modernized forms of orkes melayu in their musical. The coup and counter-coup of 1965 brought to power General Suharto, who renounced the progressive and more closely to western finanscial and political interests. Accordingly, restriction on the import and broadcast of foreign pop were lifted, and western music soon became the major influence in the world of Indonesian popular music. The newly refined forms of melayu music came to be regarded as quaint and even elistist, and young pop musicians turn increasingly to rock for inspiration. The introduction of cassettes and the vogue of social dancing also contributed to the rise of new musical testes.

(20)

Bentuk-bentuk musik Melayu baru yang sopan menjadi perhatian yang menarik dan tak terkecuali bagi para elit, dan para pemusik pop muda menerjemahkannya dengan memperbesar minat dalam musik rock. Pengenalan kaset dan tarian populer juga memberikan kontribusi kepada timbulnya cita rasa musikal baru. Sikap politis tersebut sangat menguntungkan bagi pertumbuhan musik dangdut pula. Elemen-elemen barat sudah mulai dimasukkan oleh beberapa pemusik dangdut, misalnya, Rhoma Irama, Elvi Sukaesih, Reynold Panggabean, Camelia Malik,dan lainya.

Rhoma Irama (lahir 1947) memulai debutnya pada tahun 1968 dalam Orkes Melayu Purnama. Kemudian Rhoma Irama membentuk Soneta Group yang lebih besar dan modern pada tahun 1971. Mereka turut mendukung pertumbuhan musik melayu bergaya Indonesia tidak hanya berisi irama Sumatra Timur namun dengan pengaruh Arab India. Irama populer melayu melalui pertunjukan dan rekaman-rekaman kaset mereka lebih cepat tersebar ke seluruh Nusantara. Selain itu, didukung pula dengan film-film Rhoma Irama seperti Penasaran (1976), Begadang (1978), Perjuangan dan Doa (1980).

(21)

memasukkan unsur-unsur rock’n rool kedalam khasanah dangdut. Rhoma melahirkan new dangdut yang oleh para kritikus disebut sebagai rock dangdut.

Alat-alat musik dangdut dilengkapi dengan listrik bertenaga besar. Alat tiup seperti saksopon dan keyboard ia gunakan. Ini tidak pernah tejadi sebelumnya. Soneta tampil tegar dan tidak kalah dengan group rock. Rhoma tidak berhenti pada inovasi melodi musik rock tetapi pada lirik nya juga, yang menjauhi kecenderungan “erotis dan merengek-rengek” namun diganti dengan unsur dakwah dan ketegasan sikap. Hal tersebut mempengaruhi beberapa orang untuk berekspresi dalam seni musik dangdut. Pada akhir tahun 1970an, sebagian besar perkebunan di Sumatera Utara sudah memiliki kelompok-kelompok musik dangdut.

Tema sosial, dakwah dan lingkungan hidup yang dibuat oleh Rhoma Irama tidak hanya menarik perhatian di nusantara namun sampai ke mancanegara. Majalah Billboard di Amerika Serikat mengirimkan wartawannya dari Singapura untuk menonton pertunjukan Rhoma Irama di Jakarta. Kemudian, majalah Newsweek juga menulis tentang profil raja dangdut. William H. Frederick, sosiolog dari Ohio University Amerika Serikat menulis disertasi tentang musik Rhoma Irama sehingga para intelekual Amerika dan Australia dapat mengetahui dangdit Indonesia.

(22)

mengadakan konser live di gedung Shibuya, Tokyo, Jepang dan mendapat sambutan yang luar biasa.

Radio yang khusus menyiarkan musik dangdut muncul. Di Jakarta misalnya, Radio Agustina di jalur AM, dan Radio Sakti Budi Bakti di jalur FM. Pada akhir 1996, pangdam Jaya Mayjen Hendropriono meresmikan FM Muara.

2.3.1 Perkembangan Musik Dangdut pada Tahun 2000-an

Musik dangdut terus mengalami perkembangan sampai tahun 2000an. Pada awal tahun 2000an, muncul penyanyi baru yaitu Inul Daratista yang mengambil perhatian banyak dikalangan masyarakat. Hal ini dikarenakan goyangannya yang melebihi goyangan dari penyanyi lain. Gerakan berputar-putar dari atas kebawah merupakan gerakan yang khas yang dimiliki oleh penyanyi ini. Hal ini mengundang reaksi positif dan negative dari kalangan masyarakat.

Pada perkembangan tahun 2000-an sampai sekarang, musik dangdut tidak dipandang sebagai musik kampungan. Hal tersebut karena musik dangdut sudah ditampilkan di stasiun-stasiun televisi dan kafe-kafe terkenal dan sudah melahirkan penyanyi-penyanyi dangdut terkenal. Musik dangdut juga dipakai pada acara-acara kampanye.

2.3.2 Dangdut Live

(23)

Utara khususnya kota Medan dan pertunjukan musik live yang diadakan oleh Radio Bonita Jaya Suara Medan.

2.3.2.1 Dangdut Live Sumatera Utara dan Medan

Dangut live yang ada di Sumatera utara yang dimaksudkan penulis pada tulisan ini lebih melihat kepada pertunjukan dangdut yang sifatnya menghibur yang diadakan pada resepsi pernikahan. Musik dangdut biasanya ditampilkan pada acara pernikahan masyarakat yang beragama muslim dan beretnis Melayu, Minang, dan Jawa. Pertunjukan dangdut pada upacara perkawinan ini bersifat menghibur tamu atau undangan yang datang ke pesta hajatan perkawinan tersebut. Pada pertunjukan musik dangdut tersebut, ada penyanyi yang dipanggil dengan sebutan biduan. Biasanya biduan ini berjumlah antara satu sampai 3 orang dan berjenis kelamin perempuan atau bencong (waria).

(24)

Flashdisk, dan Kaset sehingga si pengiring atau si pemain keyboard lebih mudah untuk mengiringi lagu yang dinyanyikan.

Waktu pertunjukan musik dangdut di pesta perkawinan biasanya bervariatif dimulai pada siang hari antara pukul 11.00 – 21.00. Namun demikian, pertunjukan musik dangdut ini dapat juga dilakukan sampai larut malam atau subuh tergantung permintaan si empunya pesta atau hajatan. Biasanya, semakin larut pertunjukan tersebut diadakan, maka bayaran yang diterima oleh grup musik dangdut tersebut akan lebih mahal.

Di acara perkawinan tersebut, tamu mereques lagu kesukaan mereka. Lagu tersebut bisa dinyanyikan oleh orang yang merequest lagu atau dinyanyikan oleh biduan. Tamu yang menyanyi atau merequest lagu dangdut biasanya adalah orang tua yang memiliki kisaran umur antara 35-60 tahun.

Lagu dangdut yang dinyanyikan mulai dari dangdut yang memiliki tempo lambat yang yang banyak dinyanyikan oleh Rhoma Irama dan lagu-lagu dangdut lama sampai lagu dangdut yang bertempo cepat. Namun demikian, pada pertunjukan musik dangdut ini, sering juga penyanyi (biduan) dan tamu menyanyikan lagu-lagu di luar dangdut misalnya lagu Melayu, lagu India, tembang kenangan dan lagu-lagu daerah yang sedang hits atau ngetrand pada saat ini.

(25)

berpakaian dan goyangan di panggung yang biasanya mengarah kepada goyang erotis. Kadang, penyanyi ini menggunakan ular sebagai daya tarik pertunjukan tambahan untuk mendukung pertunjukan musik dangdut tersebut. Lagu-lagu yang dibawakan adalah lagu-lagu dangdut remix dengan tempo yang cepat dan musik yang menghentak. Pertunjukan biasanya dilakukan sampai malam atau subuh.

2.3.2.2 Dangdut Live yang Diadakan oleh Radio Bonita Jaya Suara Medan

Selain menyiarkan dan mempromosikan musik dangdut dalam program siarnya, radio ini juga mempromosikan musik dangdut diluar jadwal siar. Hal tersebut dilakukan dengan mengadakan pertujukan musik dangdut secara live.

Untuk mempromosikan musik secara live, radio melakukan kegiatan berupa festival musik dangdut. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka ulang tahun radio dan ulang tahun fans club. Biasanya, kegiatan ini dilakukan di radio Bonita Jaya Suara Medan dan dapat juga dilakukan diluar lokasi radio.

Dalam beberapa kegiatan yang dilihat oleh penulis di lapangan, penulis akan mendeskripsikan beberapa kegiatan yang dilakukan radio, di antaranya ulang tahun radio Suara Medan yang ke tujuh (7) yang diadakan di lapangan Zipur Helvetia pada tanggal 19 Desember 2010 yang dibuat ke dalam beberapa sesi.

(26)

menyanyikan lagu dangdut kesukaan mereka. Lagu dangdut dinyanyikan secara solo, duet atau pun secara bersama-sama dengan beberapa orang sesama fans. Musik pengiring yang digunkan adalah sebuah keyboard. Lagu-lagu dangdut yang dinyanyikan yaitu lagu-lagu dangdut dengan musik dangdut yang kental dan khas suara serulingnya atau yang lebih dikenal dengan sebutan dangdut konvensional dan lagu-lagu dangdut remiks atau yang dikenal dengan sebutan dangdut kreatif. Acara terakhir yaitu membagikan hadiah kepada peserta.

Acara dipandu oleh beberapa pembawa acara yang tidak lain adalah penyiar radio Bonita Jaya Suara Medan. Sama ketika membawakan acara di radio (ketika on-air), dalam setiap kegiatan off-air ini juga, penyiar menggunakan bahasa yang kocak, mudah dipahami, dan bersifat menarik perhatian peserta.

Selain untuk ulang tahun radio dan fans club, dangdut live ini diselenggarakan dengan kerjasama radio dengan pihak lain misalnya dengan pihak TPI. Nama acara yaitu KDI Star Dut. Dalam hal ini, pihak TPI menunjuk radio sebagai penyelenggara audisi di kota Medan. Kegiatan dilaksanakan di Radio Bonita Jaya Suara Medan. Peserta yang hadir berasal dari dalam dan luar daerah Medan. Kegiatan ini diikuti lebih kurang 200-300 peserta audisi.

(27)

mereka. Sama seperti kegiatan-kegiatan off-air lainya, kegiatan dipandu oleh pembawa acara yang juga merupakan penyiar radio Bonita Jaya Suara Medan.

2.3.2.3 Dangdut di Radio Bonita Jaya Suara Medan

Dangdut di radio Bonita jaya Suara Medan adalah dangdut yang disiarkan melalui udara dengan cara on-air dengan menggunakan penyiar. Lagu dangdut yang disiarkan adalah lagu dangdut yang menurut pengklasifikasian radio (sudah disinggung diatas) adalah lagu dangdut konvensional dan lagu dangdut kreatif.

2.4 Lokasi Penelitian

Adapun lokasi penelitian yang dipilih penulis dalam mengumpulkan data dalam penulisan ini adalah di radio Bonita Jaya Suara Medan yang beralamat di Jalan Setia Budi No. 102, Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang Medan.

Namun, untuk mendukung data-data yang dibutuhkan, penulis juga penulis juga mengumpulkan data dan informasi yang dibutuhkan dari orang-orang yang mengetahui tentang radio Bonita Jaya Suara Medan, baik itu orang yang berada di sekitar radio dan pendengar radio.

2.5 Jadwal Acara Sepekan

(28)

dari kurun waktu ke waktu sejak berdiri sampai sekarang ini, dengan disertai sedikit perubahan-perubahan menurut waktunya.

Tabel 1: Jadwal acara radio Bonita Jaya Suara Medan

Jam Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu

06.00 Opening

06.01 SIROH (Siraman Rohani)

06.30 DAKOTA (Dangdut Kota)

09.00 NON STOP MUSIK BOLLYWOOD

10.00 PILDANGDUT (Pilah Pilih Lagu Dangdut)

12.00 DD

13.00 KAKDUT (Karaoke Dangdut)

15.00 PADANG BULAN (Pilah Pilih Lagu Dangdut Terbaru Koleksi Suara Medan)

17.00 DD Rehat

Melayu Pesona Karo

SIROH Live Pesona Tapanuli

DD Rehat

19.00 Pesona Aceh Astrologi DD

20.00 Dangdut

22.00 WATERLEDING (Waktu Terlena Dengerin Dangdut)

01.00 Closing

2.6 Format Siaran

Format adalah penyajian program atau musik yang memiliki ciri-ciri tertentu oleh stasiun radio. Menurut Fringle Star-Mc. Cavit dalam Nelia Sihombing mengatakan bahwa seluruh format stasiun radio dapat dikelompokkan manjadi tiga kelompok besar yaitu: format musik (hiburan), format informasi dan format khusus (speciality). Format musik adalah format yang paling banyak digunakan radio dan lebih banyak digemari karena sifatnya yang menghibur.

(29)

program utama siaran musik dengan target pendengar masyarakat kelas menengah kebawah dari semua jenis usia.

2.7 Lisensi Lagu-lagu Dangdut Radio Bonita Jaya Suara Medan

Berikut, penulis akan mencantumkan sebagaian lagu dangdut dan lagu deaerah yang dimiliki oleh Radio Bonita Jaya Suara Medan: Tabel 11

No. Judul Lagu Nama Penyanyi

1. Aduhai Rhoma Irama

2. Air Tuba Mansyur S.

3. Angin Malam Imam S. Arifin

4. Bagai Kiamat Sehari Mansyur S.

5. Ani RhomaIrama

6. Begadang Rhoma Irama

7. Bola Ona Sutra

8. Biduan Rita Sugiarto

9. Boneka India Titiek Sandora

10. Bunga Surga Rhoma Irama

11. Buta Rhoma Irama

12. Cane Rhoma Irama

13. Benang Biru Megy Z.

14. Colek-Colek Camelia Malik

(30)

16. Dokter Cinta Evie Tamala 17. Gadis Dan Janda Mansyur S.

18. Judi Rhoma Irama

19. Kerinduan Rhoma Irama

20. Kopi Dandut Fahmi

21. Lima Menit Lagi Ina Syntia 22. Madu Dan Racun Ari Wibowo

23. Malam Minggu Noerhalimah DM

24. Mati Lampu Rita Sugiarto

25. Rindu Elvy Sukaesih

26. Sepiring Berdua Ida Laela 27. Termiskin Didunia Hamdan HTT

28. Ada Kamu Rahman KDI

29. Hari Annisa Bahar

30. Air Mata Bawang Caca Handika

31. Aduh Sayang Evie Tamala

32. Aku Hanya Punya Cinta Iis Dahlia 33. Api Dalam Sekam Mirnawati 34. Bagai Disambar Petir Ikke Nurjanah 35. Benang-Benang Cinta Evie Tamala

36. Berdarah Lagi Kristina

(31)

38. Cinta Berbatas Kaca Saiful Jamil 39. Dewi Malam Cici Paramida

40. Dusta Rita Sugiarto

41. Galau Cici Paramida

42. Gundah Ikke Nurjanah

43. Hati Yang Luka Fenty Nur 44. Hitam Bukan Putih Mega Mustika

45. Jangan Pergi Nana Mardiana

46. Jeritan Hati Mirnawati

47. Kacang Lupa Kulitnya Ine Shyntia

48. Kecewa Erie Suzan

49. Kerinduan Nais Larasati

50 Kiamat Rhoma Irama

51. Abang Kumis Rita Sugiarto

52. Ada Apa Denganya Dewi Safira 53. Aku Bukan Donat Lilis Karlina 54. Aku Rindu Padamu Evie Tamala

55. Andaikan Camelia Malik

56. Anggur Merah Muchsin Alatas

57. Angin Malam Imam S. Arifin

58. Apa Maunya Cici Paramida

(32)

60. Atas Nama Cinta Itje Trisnawati

61. Awan Hitam Iis Dahlia

63. Azza Rhoma Irama

64. Balada Dangdut Sekar Langit

65. Badai Asmara Ona Sutra & Iis Dahlia

66. Bayangan Elvy Sukaesih

67. Bang Somad Dorce Gamalama

68. Bujangan Jamal Mirdad

69. Bisik-Bisik Tetangga Elvy Sukaesih 70. Asyik Goyang Dangdut Annisa Bahar 71. Ada Apa Dengan Cinta Inul Daratista

72. Cucak Rowo Didi Kempot

73. Cinta Segitiga Ridho Rhoma

74. Diam-Diam Ahmad Dhani & Dewi Persik 75. Goyang Domret Ikka Bella

76. Mati Lampu Rita Sugiarto

77. Kocok-Kocok Inul Daratista

78. Wakuncar Tarantula

79. 7 Hari 7 Malam Putri Cahyani

80. Abang Roni Dian Widya

81. Aduh Abang Ana Laila

(33)

83. Cinta Satu Malam Neng Wulan

84. Dokter Cinta Sri Ratu

85. Emang Gue Pikirin Ria Puspita 86. Kucing Garing Erni Sari

87. Api Asmara Endang W

88. Bang Toyib Ade Irma

89. Termiskin Di Dunia Hamdan HTT 90. Bertepuk Sebelah Tangan Latif M

91. Ada Kamu Rahman KDI

92. Cinta Imitasi Dewi Purniwati 93. Cinta Rahasia Syahrul Karan

94. Cinta Palsu Nada Soraya

95. Kandas Evie Tamala & Imron S 96 Kasih Ku Terhalang Manis Manja

97. Kubawa Evie Sukaesih

98. Ruang Hitam Imam S. Arifin

99. Air Tuba GB Mansyur

100. Andaikan Camelia Malik

Sumber: Radio Bonita Jaya Suara Medan

(34)

No Judul Lagu Penyanyi 1. Abang Sayang Netty Vera Bangun

2. Abis-Abisen Ervina br. Bangun

3. Alu Terpaksa Netty Vera Bangun

4. Ame Kadap Datuk Muda Barus

5. Amplop Biru Luter Tarigan

6. Anakku Usman Ginting

7. Bunga Harto Tarigan

8. Bunga Macan Kera Iwan

9. Bunga Plastik Netty Vera Bangun

10. Bunga Rampe Reno Surbakti

11. Bunga Si Enggo Melus Sri 12. Cangkol Cap Buaya Sabarto Sumber: Radio Bonita Jaya Suara Medan

Lagu Jawa

No. Judul Lagu Penyanyi

1. Ban Sirep Roy Hanafi

2. Bojo Loro Ranti Anjani

3. Cah Ayu Gatot Kaca

(35)

5. Elo-Elo Endang Paramita

6. Februari Anva

7. Gethuk Waldjinah

8. Gosip Vinena Group

9. Goyang Semarang Waldjinah

10. Iso Ngliwer Didi Kempot

Sumber: Radio Bonita Jaya Suara Medan Lagu minang

1. Malam Penantian -

2. Atuk-Atuk Cameh -

3. Rindu Jadi Dendam -

4. Penasaran Dalam Kalam -

5. Alang Babega Zalmon

6. Ameh Jadi Suaso Devi Prima

7. Anak Sipasan Wisye Pranadewi

8. Angan Baisak Tangih Zalmon 9. Anggan Hati Bapisah Zalmon

10. Bagurai Roni Chaniago

11. Denai Ditinggalkan Ganti R

12. Denai Bisiakkan Melati

Sumber: Radio Bonita Jaya Suara Medan

(36)

No. Judul Lagu Penyanyi

1. Abang Becak Fadil

2. Bahtera Kasih Laila Hasyim

3. Badarsila Siti Nurhalizah

4. Balqis Siti Nurhalizah

5. Angin Koncang Safii PJT

6. Bulan Purnama Razali

7. Berpisah Nur Ainun

8. Beling Seroja Irawati

9. Bunga Melur Siti Nurhalizah

10. Bunga Tanjung Iwan

11. Cik Minah Sayang Laila H

12. Dendang Melayu Rani D

Sumber: Radio Bonita Jaya Suara Medan Bollywood (India)

(37)

7. Koi Mil Gaya 8. Yadeein

9. Mujse Dosti karooge 10. Bole Cudian

11. Kabhi Khushi Kabhi Gam

Sumber: Radio Bonita Jaya Suara Medan

2.8 Fans Club Radio Bonita Jaya Suara Medan

(38)

luar anggota tidak aktif. Agar pendataan anggota lebih jelas, maka setiap anggota diberikan kartu anggota.

Gambar

Tabel 1: Jadwal acara radio Bonita Jaya Suara Medan

Referensi

Dokumen terkait