• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PERKEMBANGAN GUGATAN PERWAKILAN KELOMPOK (CLASS ACTIONS) 1. Definisi Gugatan Perwakilan Kelompok (Class Actions) - Mekanisme Gugatan Perwakilan Kelompok (Class Actions) dan Penerapannya di Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II PERKEMBANGAN GUGATAN PERWAKILAN KELOMPOK (CLASS ACTIONS) 1. Definisi Gugatan Perwakilan Kelompok (Class Actions) - Mekanisme Gugatan Perwakilan Kelompok (Class Actions) dan Penerapannya di Indonesia"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PERKEMBANGAN GUGATAN PERWAKILAN KELOMPOK

(CLASS ACTIONS)

1. Definisi Gugatan Perwakilan Kelompok (Class Actions)

Beberapa definisi yang mencoba menjelaskan istilah Class Actions, baik menurut kamus hukum, peraturan perundang-undangan maupun dari

ahli hukum antara lain sebagai berikut :

a. Black’s Law Dictionary :

Class actions adalah sekelompok besar orang yang berkepentingan dalam suatu perkara, satu atau lebih dapat menuntut atau dituntut

mewakili kelompok besar orang tersebut tanpa perlu menyebut satu

peristiwa satu anggota yang diwakili.14

Class Actions adalah gugatan yang diajukan oleh seseorang atau lebih anggota kelompok masyarakat mewakili seluruh anggota kelompok

masyarakat.

b. Gloritier Multi Media Encyclopedia :

15

c. Menurut Undang-Undang Nomor : 23 Tahun 1997 Tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang telah diubah

menjadi Undang – Undang Nomor : 32 Tahun 2009 Tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

14

Emerson Yuntho, Class Actions suatu pengantar, seri bahan bacaan untuk pengacara X Tahun 2005. Hal. 1.

15

(2)

Class Actions adalah hak kelompok kecil masyarakat untuk bertindak mewakili masyarakat dalam jumlah besar yang dirugikan atas dasar

kesamaan permasalahan, fakta hukum dan tuntutan yang ditimbulkan

karena pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup.

d. Menurut Mas Acmad Santosa

Class Actions atau Gugatan Perwakilan (kelompok) merupakan prosedur beracara dalam perkara perdata yang memberikan hak prosedural

terhadap satu atau sejumlah orang (jumlah yang tidak banyak) bertindak

sebagai penggugat untuk memperjuangkan kepentingan para penggugat

itu sendiri dan sekaligus mewakili kepentingan ratusan, ribuan, ratusan

ribu bahkan jutaan orang lainnya yang mengalami kesamaan penderitaan

atau kerugian. Orang (tunggal) atau orang-orang yang lebih dari satu

(jamak) yang tampil sebagai penggugat disebut sebagai wakil kelas

(Class Representative), sedangkan sejumlah orang banyak yang diwakilinya disebut sebagai Class Members.16

Di Indonesia terminologi Class Actions diubah menjadi gugatan perwakilan kelompok. PERMA RI Nomor : 1 Tahun 2002 merumuskan

gugatan perwakilan kelompok sebagai suatu tata cara pengajuan gugatan

dalam mana satu orang atau lebih yang mewakili kelompok mengajukan

gugatan untuk diri atau diri-diri mereka sendiri dan sekaligus mewakili e. PERMA RI Nomor : 1 Tahun 2002 Tentang Acara Gugatan Perwakilan

Kelompok

16

Mas Acmad Santosa, Amanda Cornwall, Slaeman N Sembiring, Boedi. Wijardjo,

(3)

sekelompok orang yang jumlahnya banyak, yang memiliki kesamaan

fakta atau dasar hukum antara kelompok dan anggota kelompok

dimaksud.

Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan pada prinsipnya

gugatan Class Actions adalah suatu gugatan perdata yang diajukan oleh satu orang atau lebih yang mewakili kelompok yang dirugikan untuk mengajukan

gugatan ke pengadilan karena adanya kesamaan fakta dan dasar hukum

antara satu orang atau lebih yang mewakili kelompok dengan kelompok

yang diwakili.17

17

Emerson Yuntho, Op. Cit, Hal. 1

Masih banyak kalangan praktisi hukum yang mencampur adukkan

antara pengertian gugatan perwakilan kelompok (Class Actions) dan konsep hak gugat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Sebenarnya gugatan

perwakilan kelompok dan hak gugat organisasi (Legal Standing) memiliki perbedaan konseptual. Perbedaan yang paling prinsip adalah terletak pada

subjek hukum yaitu pihak yang mengajukan gugatan ke pengadilan.

Pada gugatan perwakilan kelompok (Class Actions) penggugat (subjek hukum) adalah orang-orang atau manusia yang berjumlah 1 (satu) orang atau

lebih sebagai unsur wakil kelas atau wakil kelompok (Class Representative) dan anggota kelas atau anggota kelompok yang pada umumnya berjumlah

besar (Class Members). Baik wakil kelompok maupun anggota kelompok pada umumnya merupakan pihak korban atau yang mengalami kerugian

(4)

Sedangkan dalam konsep Legal Standing, lembaga swadaya masyarakat sebagai penggugat bukan sebagai pihak korban atau yang

mengalami kerugian nyata. Namun karena kepentingannya ia mengajukan

gugatannya, misalnya lembaga swadaya masyarakat sebagai penggugat

mewakili kepentingan perlindungan lingkungan hidup yang perlu

diperjuangkan karena posisi lingkungan hidup sebagai ekosistem sangat

penting. Karena lingkungan hidup tidak dapat memperjuangkan

kepentingannya sendiri karena tidak dapat berbicara sehingga perlu pihak

yang memperjuangkan. Jadi pihak yang dapat mengajukan Legal Standing

hanyalah Lembaga Swadaya Masyarakat atau kelompok organisasi yang

memiliki syarat-syarat tertentu.

Perbedaan lain antara Class Actions dengan Legal Standing adalah perihal tuntutan ganti rugi dalam Class Actions pada umumnya adalah ganti rugi berupa uang sedangkan dalam Legal Standing tidak dikenal tuntutan ganti kerugian uang, tuntutannya hanya berupa permintaan pemulihan atau

tuntutan berupa perintah pengadilan untuk melakukan atau tidak melakukan

sesuatu yang bersifat deklaratif. Ganti rugi hanya dapat dimungkinkan

sepanjang atau terbatas pada biaya yang dikeluarkan oleh organisasi

tersebut.

Dalam hukum di Indonesia tidak ditemukan definisi secara jelas dan

(5)

syarat atau suatu tindakan atau perbuatan atau keputusan orang-perorangan

atau lembaga atau pemerintah yang telah menimbulkan kerugian bagi

masyarakat.18

Tidak semua organisasi atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)

yang dapat mengajukan Hak Gugat (Legal Standing). Untuk bidang lingkungan hidup menyebutkan bahwa hanya organisasi lingkungan hidup /

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lingkungan hidup yang memenuhi

beberapa persyaratan yang dapat mengajukan gugatan Legal Standing

yaitu

Dalam rangka pelaksanaan tanggung jawab pengelolaan lingkungan

hidup sesuai dengan pola kemitraan, organisasi lingkungan hidup berhak

mengajukan gugatan untuk kepentingan pelestarian fungsi lingkungan

hidup. Hak mengajukan gugatan tersebut terbatas pada tuntutan untuk hak

melakukan gugatan tertentu tanpa adanya tuntutan ganti rugi kecuali biaya

atau pengeluaran riil.

19

18

Emerson Yuntho, Class Actions suatu pengantar, seri bahan bacaan untuk pengacara X Tahun 2005, Hal. 8.

19

Ibid. Hal. 9.

:

a. Berbentuk badan hukum atau yayasan.

b. Dalam anggaran dasar organisasi lingkungan hidup yang bersangkutan

menyebutkan dengan tegas bahwa tujuan didirikannya organisasi

tersebut adalah untuk kepentingan pelestarian fungsi lingkungan hidup.

(6)

2. Unsur-Unsur dan Persyaratan Gugatan Perwakilan Kelompok (Class

Actions)

A. Unsur-unsur Gugatan Perwakilan Kelompok (Class Actions)

Dari definisi gugatan perwakilan kelompok maka didapatkan

unsur-unsur Class Actions sebagai berikut : a. Ada gugatan secara perdata

Gugatan Perwakilan Kelompok (Class Actions) masuk dalam lapangan hukum perdata. Istilah gugatan dikenal dalam hukum acara

perdata sebagai suatu tindakan yang bertujuan untuk memperoleh

perlindungan hak yang diberikan oleh pengadilan untuk menghindari

adanya upaya main hakim sendiri. Gugatan yang merupakan bentuk

tuntutan hak yang mengandung sengketa, pihak-pihaknya adalah

penggugat dan tergugat. Pihak disini dapat berupa orang perorangan

maupun badan hukum. Umumnya tuntutan dalam gugatan perdata

adalah ganti rugi berupa uang.

b. Ada wakil kelompok (Class Representative)

Adalah satu orang atau lebih yang menderita kerugian yang

mengajukan gugatan sekaligus mewakili kelompok orang yang lebih

banyak jumlahnya. Untuk menjadi wakil kelompok tidak disyaratkan

adanya suatu surat kuasa khusus dari anggota kelompok. Sejak saat

gugatan perwakilan kelompok (Class Actions) didaftarkan di pengadilan maka kedudukan dari wakil kelompok menjadi sebagai

(7)

c. Ada Anggota Kelompok (Class Members)

Adalah sekelompok orang dalam jumlah yang banyak yang

menderita kerugian yang kepentingannya telah diwakili oleh wakil

kelompok untuk memperoleh perlindungan hak di pengadilan.

Apabila gugatan perwakilan kelompok (Class Actions) diajukan oleh wakil kelompok di pengadilan maka kedudukan dari semua anggota

kelompok adalah sebagai penggugat passif.20

salah satu unsur penting dalam gugatan perwakilan kelompok harus

terdapat persamaan fakta (peristiwa) dan persamaan dasar hukum

antara pihak yang mewakili yakni Wakil Kelompok (Class

d. Adanya kerugian

Untuk dapat mengajukan gugatan perwakilan kelompok baik pihak

wakil kelompok maupun anggota kelompok harus benar-benar atau

secara nyata mengalami kerugian. Didalam posita maupun petitum

gugatan, tuntutan ganti kerugian harus dikemukakan secara jelas dan

terinci, tentang jumlah ganti rugi yang dituntut, tidak dapat

dikira-kira atau berdasarkan asumsi saja. Hakim berhak untuk menolak

jumlah ganti rugi yang tidak dirinci. Dalam praktek biasanya

diajukan jumlah kerugian yang jumlahnya sangat besar tanpa merinci

dari mana datangnya jumlah tuntutan tersebut.

e. Ada kesamaan peristiwa atau fakta dan dasar hukum

20

(8)

Representative) dengan pihak yang diwakili yakni Angggota Kelompok (Class Members).21

Untuk menentukan apakah suatu gugatan dapat diajukan dengan

menggunakan prosedur gugatan perwakilan kelompok (Class Actions), atau diajukan sebagai gugatan perdata biasa, ada persyaratan-persyaratan

yang harus dipenuhi, karena tidak terpenuhi persyaratan tersebut dapat

mengakibatkan gugatan yang diajukan tidak dapat diterima, adapun

persyaratan-persyaratan tersebut adalah sebagai berikut

B. Persyaratan Gugatan Perwakilan Kelompok (Class Actions)

22

Wakil kelas dituntut untuk menjelaskan adanya kesamaan antara

wakil kelas dan anggota kelasnya. Dan lebih praktis kalau kesamaan :

a. Adanya jumlah anggota yang banyak (Nomerousity).

Untuk dapat diperiksa berdasarkan Gugatan Perwakilan Kelompok

(Class Actions) harus sedemikian banyak sehingga tidaklah praktis dan efisien apabila pengajuan gugatan dilakukan secara

sendiri-sendiri.

b. Adanya kesamaan (Commonality).

Persyaratan lain untuk sahnya suatu Gugatan Perwakilan Kelompok

(Class Actions) adalah adanya kesamaan fakta (Questions of Fact) maupun kesamaan dasar hukum (Questions of Law) antara wakil kelas (Class Representative) dan anggota kelas (Class Members).

21

Ibid.

22

(9)

masalah hukum dan kesamaan fakta diuraikan sendiri-sendiri dalam

gugatan. Dalam menentukan kesamaan fakta tidak berarti dalam

gugatan Class Actions tidak diperkenankan adanya perbedaan. Perbedaan tetap dapat diterima sepanjang perbedaan tersebut bukan

merupakan perbedaan yang substansial.

c. Sejenis (Typicality).

Perlu pembuktiaan adanya keadaan yang sama, serupa atau saling

berkaitan dan ada kaitan keadaan yang menimbulkan tuntutan.

Dalam Gugatan Perwakilan Kelompok harus mempunyai persamaan

jenis tuntutan, dan pada umumnya jenis tuntutan yang dituntut

adalah pembayaran ganti rugi berupa uang.

d. Adequacy of Representation, yaitu perwakilan kelompok merupakan perwakilan kelompok yang layak, dengan memenuhi beberapa

persyaratan:

a. harus memiliki kesamaan fakta dan atau dasar hukum dengan

anggota kelompok yang diwakilinya;

b. memiliki bukti-bukti yang kuat;

c. jujur;

d. memiliki kesungguhan untuk melindungi kepentingan dari anggota

kelompoknya;

e. mempunyai sikap yang tidak mendahulukan kepentingannya

(10)

f. sanggup untuk menanggulangi membayar biaya-biaya perkara di

pengadilan.

3. Manfaat dan Kelemahan Gugatan Perwakilan Kelompok

Gugatan perwakilan kelompok merupakan suatu cara untuk

memudahkan pencari keadilan untuk mendapatkan pemulihan hak hukum

yang dilanggar melalui jalur keperdataan. Bahwa sangatlah tidak praktis

kasus yang melibatkan ratusan, ribuan bahkan jutaan orang yang menderita

kerugian, memiliki fakta atau dasar hukum serta tergugat yang sama

diajukan secara sendiri-sendiri melalui gugatan biasa, maka proses beracara

akan menghabiskan banyak biaya dan tidak efisien. Berdasarkan hal tersebut

maka Gugatan Perwakilan Kelompok (Class Actions) memiliki manfaat sebagai berikut :

a. Proses berperkara lebih ekonomis dan biaya lebih efisien23

23

. Tidaklah

ekonomis bagi pengadilan jika harus melayani gugatan yang sejenis

secara satu persatu. Bagi pihak penggugat dengan melalui mekanisme

Class Actions maka biaya perkara dan biaya untuk pengacara menjadi lebih murah dibandingkan dengan dilakukan gugatan biasa (secara

individu), yang kadang-kadang tidak sesuai dengan besarnya ganti

kerugian yang akan diterima. Tidak sedikit pihak yang mengurungkan

niatnya untuk menyelesaikan perkaranya dengan mengajukan gugatan ke

Pengadilan disebabkan karena mahalnya biaya berperkara (pengacara).

(11)

Manfaat ekonomi ini tidak saja dirasakan oleh penggugat, akan tetapi

juga oleh tergugat, sebab dengan pengajuan gugatan secara Class Actions, tergugat hanya satu kali mengeluarkan biaya untuk melayani pihak-pihak yang dirugikan.

b. Mencegah adanya gugatan-gugatan individual yang bersifat pengulangan

terhadap permasalahan, fakta hukum dan tuntutan yang sama juga untuk

mencegah putusan-putusan yang berbeda atau putusan yang tidak

konsisten.

c. Memberi akses pada keadilan dan mengurangi hambatan-hambatan bagi

penggugat individual yang pada umumnya berposisi lebih lemah, apabila

biaya gugatan yang akan ditanggung atau dikeluarkan tidak sebanding

dengan nilai tuntutan yang digugat, maka melalui Class Actions kendala-kendala ini dapat diatasi karena biaya ditanggung bersama untuk

mengajukan gugatan ke pengadilan dalam rangka memperjuangkan hak

kelompok masyarakat atas keadilan untuk memperoleh ganti kerugian,

dan menjadi lebih diperhatikan dan diprioritaskan penanganannya oleh

pengadilan.

d. Merubah sikap pelaku pelanggaran dengan diterapkannya prosedur Class Actions berarti memberikan akses yang lebih luas bagi pencari keadilan untuk mengajukan gugatan dengan biaya lebih efisien dan kemudian

akan berpeluang untuk menumbuhkan sikap jera bagi mereka yang

berpotensi untuk merugikan kepentingan masyarakat luas.24

(12)

Bahwa selain manfaat yang dapat diperoleh dalam mengajukan

gugatan secara Class Actions juga memiliki kelemahan. Beberapa kelemahan-kelemahan dari Gugatan Perwakilan Kelompok (Class Actions) adalah sebagai berikut :

a) Kesulitan dalam mengelola.

Semakin banyak jumlah anggota kelompok, semakin sulit

mengelola gugatan perwakilan kelompok. Mewakili dan

mengkoordinasikan kepentingan orang banyak bukanlah sesuatu

yang mudah. Apalagi sangat dimungkinkan para penggugat tidak

tinggal berdiam pada suatu wilayah melainkan menyebar

diwilayah-wilayah yang menyulitkan wakil kelompok untuk menyampaikan

informasi-informasi penting yang berkaitan dengan kasus yang

diajukan. Penyampaian informasi terhadap anggota kelompok yang

jauh tempat tinggalnya memerlukan biaya yang cukup besar dan

akan ditanggung oleh wakil kelompok (wakil kelas). Apabila

gugatan dimenangkan dan ganti rugi diberikan juga mengalami

kesulitan untuk pemberitahuan dan pendistribusian dan bukan tidak

mungkin jumlah ganti kerugian tidak sebanding dengan biaya

pendistribusian.

b) Dapat menyebabkan ketidak adilan.

Ketidak adilan yang mungkin terjadi berkaitan dengan masalah

penentuan keanggotaan kelompok dan keterikatan dengan putusan

(13)

keanggotaan kelompok adalah opt-in, maka tidak adanya persyaratan masuk dari anggota kelompok yang mempunyai kesamaan

kepentingan hanya karena tidak mengetahui adanya pemberitahuan

mengakibatkan hak mereka tidak ikut sebagai pihak penggugat Class Actions, karena putusan hakim hanya mempunyai akibat bagi mereka yang masuk sebagai anggota kelompok. Sedangkan apabila prosedur

yang dipilih untuk menentukan keanggotaan adalah dengan prosedur

opt-out, maka apabila tidak ada pernyataan opt-out dari orang yang menjadi anggota kelompok hanya karena tidak tahu adanya

pemberitahuan akan mengakibatkan mereka menjadi anggota

kelompok dengan segala konsekuensi dari putusan hakim.

c) Dapat menyebabkan kebangkrutan terhadap tergugat.

Apabila dalam putusan gugatan perwakilan kelompok

dikabulkan dengan memberikan ganti rugi atau melakukan tindakan

tertentu kepada seluruh anggota kelompok yang jumlahnya sangat

banyak dapat mengakibatkan tergugat bangkrut.

d) Publikasi Class Actions dapat menyudutkan pihak tergugat.

Pemberitaan media massa dan adanya pemberitahuan tentang

gugatan perwakilan kelompok di media massa dapat menimbulkan

prasangka yang tidak baik bagi kedudukan dari pihak tergugat,

meskipun gugatan belum dibuktikan atau diputus oleh pengadilan. 25

25

Referensi

Dokumen terkait

Hak tanggungan adalah hak jaminan atas tanah untuk pelunasan utang yang memberikan kedudukan istimewa kepada seseorang kreditur terhadap kreditur-kreditur lain. Hak

Pemutusan kontrak terjadi bila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan teknis waktu pelaksanaan pekerjaaan yang telah

Pendidikan berdasarkan pendekatan ilmiah adalah pengertian pendidikan yang dipandang berdasarkan satu disiplin ilmu tertentu, misalnya menurut psikologi, sosiologi, politik,

KESAN PEMBERIAN DIET BUAH PITAYA MERAH DAN LOVASTATIN TERHADAP PROFIL LIPID, JUMLAH ANTIOKSIDAN KESELURUHAN DAN MALONDIALDEHID PADA TIKUS YANG DIARUH HIPERKOLESTEROLEMIK Pengenalan

Data yang telah disusun, dianalisis dengan menginterpretasi teori-teori yang diuraikan.Tenik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis teks,

Penelitian (Syahindra et al., 2020) pada masa pandemic kemandirian anak ditanamkan melalui pemberian tugas dari guru. Konsep pembelajaran anak usia dini adalah belajar yang

BRI tidak mengklasifikasikan efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah sebagai aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun

Satu hal yang tidak baik yang disikapi oleh pengguna layanan di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Manado, adalah pada bagian layanan pengumutan denda yang