BERDASARKAN KURIKULUM
Mahdayeni*
* Dosen Tetap Prodi Manajemen Pendidikan Islam STAI Muara Bulian
langelina99@gmail.com
Abstract
Educational administration consists of two main ideas , namely administration and education . Administration comes from the Latin , which consists of "ad " and " ministro " . Ad means " to " and ministro means "to serve " . Thus the administration is a system that is adrift with the organization . In fact, it can be stated as well that the Administration is achieving its objectives effectively and efficiently by utilizing the people in a pattern of cooperation . Meanwhile, according UUSPN Education 1989 is a conscious effort to prepare students through the guidance of teaching and training activities for its role in the future.
Administrasi pendidikan terdiri dari dua ide utama, yaitu administrasi dan pendidikan. Administrasi berasal dari bahasa Latin, yang terdiri dari "ad" dan "ministro". Iklan berarti "untuk" dan ministro berarti "untuk melayani". Jadi administrasi adalah sistem yang terpaut dengan organisasi. Bahkan, dapat dinyatakan juga bahwa Administrasi adalah mencapai tujuan secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan orang dalam pola kerjasama. Sementara itu, menurut UUSPN Pendidikan 1989 adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa melalui bimbingan kegiatan pengajaran dan pelatihan untuk perannya di masa depan.
Pendahuluan
Administrasi pendidikan terdiri dari dua pokok pikiran yaitu administrasi dan pendidikan. Administrasi berasal dari bahasa Latin, yang terdiri dari “ad” dan “ministro”. Ad berarti “kepada” dan ministro berarti “melayani”. Dengan demikian administrasi merupakan suatu sistem yang terpaut dengan organisasi. Bahkan dapat dinyatakan pula bahwa Administrasi adalah upaya mencapai tujuan secara efektif dan efisien dengan memanfaatkan orang-orang dalam suatu pola kerja sama. Sedangkan Pendidikan menurut UUSPN 1989 adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan pengajaran dan latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
Bidang-bidang administrasi Pendidikan adalah komponen sekolah yang menjadi objek fungsi administrasi itu sendiri. Ada juga yang menganggapnya sebagai subtansi administrasi pendidikan bahkan ada yang menganggapnya sebagai komponen administrasi pendidikan. Bidang-bidang administrasi pendidikan terdiri dari administrasi kurikulum, administrasi kesiswaan, administrasi kepegawaian, administrasi perlengkapan dan administrasi keuangan.1
Sebelum kita mengetahui jenis-jenis kegiatan Administrasi kesiswaan, terlebih dahulu kita mengetahui apa itu administrasi kesiswaan. Siswa merupakan komponen pokok dari sistem pendidikan. Mengenakan fungsi administrasi pada siswa disebut administrasi kesiswaan. Bidang administrasi ini mencakup kegiatan penerimaan murid, pengelompokan murid, kehadiran dan ketidak hadiran murid disekolah, laporan kemajuan murid, naik tidaknya murid bimbingan kepada murid, pelayanan murid, dan mutasi murid.2
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode deskriptif analitis, maksudnya menggambarkan atau melukiskan jenis-jenis kegiatan administrasi kesiswaan berdasarkan kurikulum yang berlaku. Adapun analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif, yang tidak membutuhkan angka-angka.
Administrasi Kesiswaan
Administrasi Kesiswaan termasuk kedalam Administrasi Pendidikan sebagaimana bidang-bidang lainnya, seperti Administrasi Kepegawaian dan keuangan. Semua anak yang sudah mendaftarkan diterima disekolah, secara otomatis menjadi tanggung jawab sekolah.
1
Dr. Supandi Kartamihardja dan Drs. Rustana Ardiwinata, Materi Pokok
Administrasi Pendidikan,
2
Mereka ini perlu diurus, diatur, diadministrasikan, sehingga memperoleh perlakuan yang memadai sebagaimana diharapkan oleh orang tua atau wali yang mengirimkan ke sekolah. Agar anak berkembang dan tumbuh sebagaimana yang diharapkan, maka guru harus mampu mengelola, membina dan menegakkan disiplin sehingga nilai-nilai dan sikap yang positif sesuai dengan pandangan hidup bangsa dan keyakinan agamanya dapat dipelihara dan dikembangkan seoptimal mungkin disamping itu agar setiap anak mendapat perlakuan secara maksimal dan adil maka perlu didaftar, dicatat, dikelompok-kelompokan dalam kelas dan sewaktu-waktu sekolah harus melaporkan tentang sejauh mana keberhasilan yang telah dicapai anak didiknya kepada orang tua atau wali masing-masing.3
Kurikulum
Tempo dulu Kurikulum adalah kumpulan bermacam-macam mata pelajaran. Ada beberapa kegiatan dan pengalaman murid-murid disekolah tidak cocok dengan batasan kurikulum. Itulah yang disebut kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler atau “extra curiculer” berada di luar kurikulum, diluar mata pelajaran sekolah. Menurut Afiful Ikhwan semua aktivitas dalam pendidikan adalah kurikulum.4
Barangkali Seyogianya kita menganggap kurikulum sebagai pengalaman-pengalaman perkembangan murid-murid yang direncanakan sekolah, jadi bukan hanya sekumpulan mata pelajaran belaka. Kurikulum mencakup segala pengalaman yang direncanakan untuk anak-anak yang langsung berada dalam tanggung jawab sekolah.5
Jenis-jenis Kegiatan Administrasi Kesiswaan berdasarkan Kurikulum
1. Mengatur Kegiatan Penerimaan Siswa Baru
Ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan berkaitan dengan program penerimaan siswa baru itu antara lain :
a. Pembentukan panitia penerimaan calon siswa
Panitia ini dibentuk oleh sekolah (kepala sekolah) yang bertugas untuk tahun yang bersangkutan. Panitia ini bertugas untuk membuat publikasi tentang penerimaan siswa, menyiapkan formulir pendaftaran, menerima pendaftaran, menyelenggarakan testing dan penyampaian hasil tes.
3
Ibid., hal. 129
4
Afiful Ikhwan, Pengembangan Kurikulum PAI (Tulungagung: STAIM Tulungagung dan Insan Cita Press Malang, 2014), hlm. 1.
5
b. Penetapan daya tampung
Sebelum sekolah menerima siswa baru terlebih dahulu harus ditetapkan daya tampung sekolah yang bersangkutan. Hal ini dapat diketahui dengan menghitung berapa banyak lokal yang tersedia untuk dapat menampung calon siswa baru dan berapa jumlah daya tampung masing-masing lokal tersebut, dan setelah itu dikurangi jumlah siswa yang tidak naik kelas. Dengan cara demikian akan dapat diketahui berapa daya tampung dari sekolah dimaksud.
c. Penetapan persyaratan calon
Persyaratan yang bersifat administrasif 1) STTB
2) Surat keterangan kelahiran 3) Surat keterangan kesehatan 4) Mengisi formulilr pendaftaran 5) Pas photo
6) Biaya pendaftaran
7) Dan lain-lain yang dirasa perlu
Persyaratan yang bersifat akademik
Persyaratan yang bersifat akademik berkenaan dengan mutu yang harus dimiliki oleh calon siswa.
1) Seleksi calon
Sesudah seleksi persyaratan administratif selesai dilakukan maka seleksi selanjutnya berkenaan dengan persyaratan yang bersifat akademik. Seleksi ini biasanya dilakukan dengan banyak cara antara lain melalui tes dan melalui non tes.
2) Penguguman hasil tes
Penguguman dapat melalui media massa seperti surat kabar dan sebagainya, tetapi dapat juga hanya menggunakan papan penguguman di sekolah atau dengan mengirimkan hasil seleksi tersebut kepada calon siswa yang bersangkutan.
2. Mengatur Kegiatan Orientasi Siswa Baru
Kegiatan Orientasi Siswa Baru meliputi tiga hal penting yaitu : a. Memperkenalkan struktur organisasi
b. Memperkenalkan program studi
c. Memberitahu cara-cara belajar efektif dan efisien. 6 3. Pengelolaan Kelas
Proses pendidikan akan berjalan dengan baik apabila interaksi antara guru dengan murid berada dalam suasana yang mendukung, dimana siswa/murid dalam kondisi yang kondusif.
6
Pengelolaan kelas merupakan upaya mengelola siswa di kelas yang dilakukan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi kelas yang menunjang program pengajaran dengan jalan memotivasi siswa agar selalu berperan aktif dalam pendidikan di sekolah, dalam kegiatan ini guru harus dapat memotivasi dan mengendalikan kehadiran siswa dalam mengikuti pelajaran. 4. Pembinaan Disiplin Murid/Siswa
Disiplin merupakan aspek yang penting di dalam pembinaan siswa/murid, karena dengan disiplin tersebut murid/siswa menyadari bahwa dalam hidup bermasyarakat perlu adanya disiplin, dan tanpa disiplin akan menimbulkan kekacauan. Disiplin adalah suatu keadaan dimana sikap, pemampilan dan tingkahlaku murid harus sesuai dengan tatanan nilai, norma dan ketentuan-ketentuan yang berlaku di sekolah/kelas dimana mereka berada.
Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam membina disiplin tersebut antara lain
Adanya aturan yang jelas
Adanya kekonsistenan dalam menjalankan disiplin
Adanya hukuman dan ganjaran bagi yang melanggar disiplin tersebut
5. Pengelolaan Osis (Organisasi Siswa Intra Sekolah)
OSIS merupakan organisasi siswa yang resmi diakui keberadaannnya di setiap sekolah dengan tujuan untuk melatih kepemimpinan siswa serta memberikan wahana bagi siswa untuk melakukan kegiatan-kegiatan ko-kurikuler yang sesuai.
Contoh kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan OSIS adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan Pengembangan pengetahuan dan kemampuan penalaran
1) Diskusi, temu karya, seminar dan lain-lain 2) Penelitian
3) Karya wisata
4) Penulisan karangan untuk berbagai media 5) Percobaan-percobaan akademis diluar kelas
6) Kegiatan pengembangan keterampilan berdasarkan hobi 7) Latihan kepemimpinan
8) Palang Merah Remaja 9) Usaha Kesehatan Sekolah 10) Pramuka
11) Olahraga 12) Kesenian
2) Pengertian hari-hari besar nasional, keagamaan 3) Membantu masyarakat yang kena musibah7 6. Pengelolaan Data Siswa
Setiap sekolah hendaklah menata data siswa secara rapi, tertib, dan teratur, sehingga sewaktu-waktu data tersebut diperlukan akan mudah ditemukan. Ada tiga macam data siswa yang penting dikelola oleh sekolah, yakni :
Data tentang identitas siswa
Data tentang hasil belajar
Data tentang presensi 7. Promosi dan Mutasi
Promosi dan Mutasi merupakan salah satu fase dalam pembinaan murid/siswa. Promosi merupakan perpindahan murid/siswa dari satu kelas ke kelas yang lebih tinggi setelah memenuhi persyaratan tertentu. Yang dimaksud dengan mutasi adalah perpindahan murid dari satu sekolah ke sekolah lainnya karena alasan-alasan tertentu. Mutasi ini merupakan hak bagi setiap murid/siswa, oleh sebab itu pihak sekolah harus memberikan kesempatan kepada murid/siswa untuk menggunakan haknya.
Jenis-jenis Kegiatan dalam Memproses Para Siswa/Mahasiswa Kegiatan-kegiatan yang berhubungan langsung dengan proses belajar para siswa atau mahasiswa sebagai berikut:
1. Kegiatan bimbingan karier dan penjurusan serta pembinaan bakat
Kegiatan ini membuat para siswa menjadi paham akan dirinya dan lingkungannya. Siswa dapat memilih jurusan yang cocok dengan kemampuan dan bakat serta dibutuhkan oleh masyarakat. 2. Kegiatan pengembangan afeksi
Kegiatan pengembangan afeksi dilakukan untuk memperbaiki proses belajar mengajar. Misalnya belajar dengan berbuat, belajar lewat pengalaman, belajar dengan magang. Belajar melalui laboratorium, belajar lewat eksperimen.
3. Kegiatan pengembangan kognisi
Kegiatan pengembangan kognisi yakni kegiatan yang dilakukan untuk mempertajam pikiran dan menambah ilmu serta pengetahuan. Seperti Matematika.
4. Kegiatan pengembangan keterampilan, jasmani, dan kesehatan Kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan keterampilan seperti pelajaran tata boga, seni tari dan sebagainya.
7
5. Kegiatan bimbingan dan konseling untuk melancarkan proses belajar
Kegiatan untuk memperbaiki keadaan para siswa atau mahasiswa baik secara individu maupun secara kelompok. 6. Kegiatan melakukan penelitian dan melaksanakan pengabdian
kepada masyarakat
Kegiatan ini dilakukan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan, sebagian besar `dilakukan di perguruan tinggi oleh mahasiswa.8
Penutup
Jenis-jenis Kegiatan Kesiswaan berdasarkan Kurikulum a. Mengatur Kegiatan Penerimaan Siswa Baru b. Mengatur Kegiatan Orientasi Siswa Baru c. Pengelolaan Kelas
d. Pembinaan Disiplin Murid/Siswa
e. Pengelolaan Osis (Organisasi Siswa Intra Sekolah) f. Pengelolaan Data Siswa
g. Promosi dan Mutasi
Jenis-jenis kegiatan dalam memproses para siswa/mahasiswa
a. Kegiatan bimbingan karier dan penjurusan serta pembinaan bakat
b. Kegiatan pengembangan afeksi c. Kegiatan pengembangan Kognisi
d. Kegiatan pengembangan keterampilan, jasmani, dan kesehatan
e. Kegiatan bimbingan dan konseling untuk melancarkan proses belajar
f. Kegiatan melakukan penelitian dan melaksanakan pengabdian kepada masyarakat.
Bibliografi
Daryanto, Administrasi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2008. Ikhwan, Afiful, Pengembangan Kurikulum PAI. Tulungagung:
STAIM Tulungagung dan Insan Cita Press Malang, 2014. Kartamiharja, Supandi dan Rustana Ardiwinata, Administrasi
Pendidikan. Jakarta: DEPAG, 1997.
Pidarta, Made, Manajemen Pendidikan Indonesia, Jakarta: Rineka Cipta, 2004.
8