Project Management Muhammad Rusman
2008
Step 1: Menentukan Cakupan Proyek
M anaj e m e n Pro ye k 2
Step 2: Menentukan Prioritas Proyek
Step 3: Membuat WBS (Work Breakdown Structure)
Step 4: Mengintegrasikan WBS dengan Step 4: Mengintegrasikan WBS dengan
organisasi
Step 1: Defining the Project Scope
• Project Scope (Cakupan Proyek)
» Langkah untuk mengembangkan rencana proyek g g g p y
dengan tujuan untuk menentukan dengan jelas hasil atau rencana proyek baik produk atau jasa yang persiapkan untuk client atau pelanggan dan disampaikan secara spesifik, nyata dan terukur.
• Purpose of the Scope Statement
» Mendefinisikan dengan jelas produk apa yang akan sampai pada end user
sampai pada end user.
» Membuat lebih fokus pada tujuan sebuah proyek » Dapat digunakan sebagai alat ukur untuk
merencanakan dan menentukan kesuksesan
sebuah proyek oleh pemilik proyek (project owner)
Project Scope Checklist 1. Project objective (Tujuan Proyek)
2. Deliverables - output yang diharapkan dari umur
M anaj e m e n Pro ye k 4
2. Deliverables output yang diharapkan dari umur proyek
3. Milestones – suatu peristiwa penting dalam sebuah proyek yang terjadi pada satu titik waktu
4. Technical requirements – persyaratan teknis
5. Limits and exclusions – Batasan (bisa outsoucing) dan pengecualian (apa yang tidak masuk dalam dan pengecualian (apa yang tidak masuk dalam kontrak)
Step 2: Membangun Prioritas Proyek
• Kualitas dan sukses sebuah proyek umumnya ditentukan jika sebuah memenuhi atau melebihi harapan pelanggan dan atau top manajemen dalam hal :
dan atau top manajemen dalam hal :
» Biaya (Anggaran) » Waktu (Jadwal) » Kinerja
• Mengatur prioritas proyek
» Constrain: Batasan kriteria dengan menentukan parameter awal dimana proyek harus memenuhi waktu penyelesaian, tujuan dan spesifikasi dari proyek
tujuan, dan spesifikasi dari proyek
» Enhance: menentukan kriteria yang dapat dioptimalkan berkaitan dengan waktu dan biaya.
» Accept: kriteria mana yang dapat ditoleransi artinya tidak perlu memenuhi kriteria awal.
Keterkaitan Manajemen Proyek
Matriks Prioritas Proyek
Step 3: Membuat Work Breakdown Structure (WBS)
• Dalam manajemen proyek agar kita dapat melakukan schedulling diperlukan listing
M anaj e m e n Pro ye k 8
g p g
aktivitas yang akan dilakukan.
• Listing aktifitas tersebut diperoleh dari work breakdown atau penjabaran yang dapat disusun berdasarkan hirarki sebagai berikut:
» Program (Level-0)
» Project : Project-1, Project-2, dst (Level 1) » Project : Project 1, Project 2, dst (Level 1) » Task 1.1 Task 1.2 dst (Level 2)
» Subtask 1.1.1 Subtask 1.1.2 dst (Level 3)
Work Breakdown Structure (WBS)
• Sebuah proyek yang komplek agar mudah dikendalikan harus diuraikan dalam bentuk dikendalikan harus diuraikan dalam bentuk komponen-komponen individual dalam struktur hirarki, yang dikenal dengan Work Breakdown Structure (WBS).
• Pada dasarnya WBS merupakan suatu y p daftar yang bersifat top down dan secara hirarkis menerangkan komponen-komponen yang harus dibangun dan pekerjaan yang berkaitan dengannya.
Struktur WBS
• Struktur dalam WBS mendefinisikan tugas-tugas yang dapat diselesaikan secara terpisah
M anaj e m e n Pro ye k 10
g y g p p
dari tugas-tugas lain, memudahkan alokasi sumber daya, penyerahan tanggung jawab, pengukuran dan pengendalian proyek.
• Pembagian tugas menjadi sub tugas yang lebih kecil tersebut dengan harapan menjadi lebih mudah untuk dikerjakan dan diestimasi lama j waktunya.
• Sebagai gambaran, Work breakdown
structure (WBS) dapat diilustrasikan seperti
Model WBS
• Model WBS memberikan beberapa keuntungan antara lain :
M anaj e m e n Pro ye k 12
keuntungan, antara lain :
» Memberikan daftar pekerjaan yang harus diselesaikan
» Memberikan dasar untuk mengestimasi, mengalokasikan sumber daya, menyusun
j d l d hit bi
jadwal, dan menghitung biaya
Struktur WBS
• Dikarenakan WBS merupakan struktur yang bersifat hirarki, maka bisa juga disampikan dalam bentuk skema sebagai berikut :
juga disampikan dalam bentuk skema sebagai berikut :
Contoh WBS
• Sebagai gambaran praktis, berikut ini dicontohkan sebagian dari struktur WBS
M anaj e m e n Pro ye k 14
Contoh WBS
Perbedaan Level Dan Tingkat Kedetailan WBS
• Setiap organisasi menggunakan terminologinya sendiri untuk mengklasifikasi komponen WBS sesuai levelnya dalam hirarki. Sebagai contoh, beberapa organisasi memperlihatkan level-level yang berbeda sebagai tugas (task), sub-t ( b t k) d k t k j ( k k )
M anaj e m e n Pro ye k 16
tugas (sub-task) dan paket pekerjaan (work package)
• WBS mungkin saja disusun mengikuti pembagian atau pentahapan dalam siklus hidup proyek (the project life cycle). Level-level yang lebih tinggi dari struktur umumnya dikerjakan oleh kelompok-kelompok. Level yang paling rendah dalam hirarki seringkali terdiri dari aktifitas-aktifitas dilakukan secara individual, kendati demikian sebuah WBS yang menitikberatkan pada “deliverable” tidak memerlukan aktifitas-aktifitas yang spesifik.
Peran WBS Dalam Perencanaan Proyek
• WBS merupakan pondasi untuk
perencanaan proyek WBS dibuat sebelum perencanaan proyek. WBS dibuat sebelum ketergantungan diidentifikasi dan lamanya aktifitas pekerjaan diestimasi. WBS juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi tugas-tugas dalam model perencanaan
proyek. Oleh karena itu, idealnya rancangan
p y , y g
WBS sendiri harusnya telah diselesaikan sebelum pengerjaan perencanaan proyek (project plan) dan penjadwalan proyek (project schedule).
• Dengan memanfaatkan daftar pekerjaan pada WBS, akan dapat diperkirakan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan setiap pekerjaan tersebut
M anaj e m e n Pro ye k 18
menyelesaikan setiap pekerjaan tersebut.
• Perkiraan bisa dilakukan dengan mempertimbangan beberapa hal, antara lain ketersediaan sumber daya dan kompleksitas. • Selanjutnya dilakukan penjabaran dalam kalender (flow time).
Beberapa model pendekatan bisa digunakan untuk menghitung perkiraan waktu yang diperlukan :
» Most optimistic: Merupakan waktu ideal untuk menyelesaikan pekerjaan, diasumsikan segala sesuatunya berjalan lancar, dan sempurna
sempurna.
» Most likely: Merupakan waktu yang dibutuhkan pada kondisi kebanyakan, tipikal dan normal.
Work Breakdown Structure (WBS)
• Peta hirarki yang membagi elemen – elemen pekerjaan proyek menjadi lebih kecil
M anaj e m e n Pro ye k 2 0
pekerjaan proyek menjadi lebih kecil.
WBS Construction Technique
Hierarchical Breakdown of the WBS
How WBS Helps the Project Manager
» Memudahkan evaluasi biaya, waktu dan kinerja teknis dalam semua tingkat organisasi proyek. » Membantu manajemen menyediakan informasi
sesuai dengan kebutuhan setiap level.
» Membantu mengembangkan organization
breakdown structure (OBS) yang merupakan
tanggung jawab proyek terhadap unit-unit organisasi dan individu.
» Membantu mengatur Perencanaa, Jadwal dan » Membantu mengatur Perencanaa, Jadwal dan
Budget.
» Menentukan saluran komunikasi (communication
channels) and koordinasi atara berbagai macam elemen – elemen proyek.
Paket Kerja (Work Packages)
» Paket kerja adalah Unit dasar yang digunakan dalam perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian proyek.
M anaj e m e n Pro ye k 2 4
» Untuk mengkaji ulang, masing- masing paket kerja dalam WBS maka perlu:
• Defines work (what).
• Identifies time to complete a work package (how long) • Identifies a time-phased budget to complete a work package
(cost)
• Identifies resources needed to complete a work package (how much)
Step 4: Integrating the WBS with the Organization
• Organizational Breakdown Structure (OBS)
M l ki k b i h di t t k
» Melukiskan bagaimana perusahaan diatur untuk menentukan tanggung jawab kerja untuk proyek. » Tujuan OBS adalah:
• Menyediaakan kerangka untuk meringkas kinerja unit oragnisasi.
• Mengidentifikasi unit organisasi yang bertanggung jawab pada paket kerja.
• Mengikat unit-unit organisasi untuk mengontrol biaya accounts.
Integration of WBS and OBS
WBS Coding
Simpulan
• Pembuatan WBS yang baik akan sangat membantu proses pembuatan schedule
M anaj e m e n Pro ye k 2 8
membantu proses pembuatan schedule
BAR Chart
• Setelah aktifitas proyek dijabarkan kita dapat menentukan waktu masing masing aktifitas menentukan waktu masing – masing aktifitas dengan berbagai cara :
» Pengalaman masa lalu
» Standar waktu berdasarkan time and motion study
» dsb
Bar Chart
• Bar Chart atau juga dikenal dengan Gantt Chart Biasanya disusun sebagai berikut :
M anaj e m e n Pro ye k 3 0
Chart Biasanya disusun sebagai berikut :
Aktifitas Waktu
Contoh Gantt Chart
TUGAS 04
• Tentukan suatu proyek sederhana dan lakukan Work Breakdown
• Nama Proyek : ………..y
• Anda tidak diharuskan mengisi semua level jik menurut anda level 1 sudah cukup anda
M anaj e m e n Pro ye k 3 4
jik menurut anda level 1 sudah cukup anda bisa stop
• Membuat Gantt Chart