MENGENAL KEHIDUPAN AKADEMIK
FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BRAWIJAYADisampaikan oleh Wakil Dekan I Bidang Akademik pada PKK MABA FIB UB Tahun 2016
MATERI
Penilaian Kemampuan
Akademik
Evaluasi Akademik
Pelaksanaan Perkuliahan Predikat Kelulusan
Peranan Dosen PA Evaluasi Dosen/PBM
Saran Untuk mahasiswa
PENDIDIKAN TINGGI MENURUT UU SISDIKNAS 2003
(1) Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh pendidikan tinggi.
(1) Pendidikan tinggi diselenggarakan dengan menerapkan sistem kredit semester yang bobot belajarnya dinyatakan dalam satuan kredit semester.
(2) Tahun akademik dibagi dalam 2 (dua) semester yaitu semester gasal dan semester genap yang masing-masing terdiri atas 14 (empat belas) sampai dengan 16 (enam belas) minggu.
(3) Di antara semester genap dan semester gasal, perguruan tinggi dapat menyelenggarakan semester antara untuk
remediasi, pengayaan, atau percepatan.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai semester antara
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dengan Peraturan Menteri.
Mahasiswa
Kurikulum
Dosen
Sarana prasarana
Peraturan
SARJANA
Sistim Pendidikan Status
Proses Pendidikan
Mahasiswa mempunyai status terdaftar: 1. Registrasi Administrasi : SPP
2. Registrasi Akademik :
Berhak mendapatkan kartu tanda mahasiswa, mengurus kartu rencana studi, mengikuti kuliah, ujian dan fasilitas lain: misalnya perpustakaan.
Mahasiswa bisa terdaftar tapi tidak dapat mengikuti kuliah :
1. Apabila mengajukan cuti kuliah karena berbagai alasan
2. Tatacara mengajukan cuti dapat bertanya di bagian akademik fakultas.
STATUS
KURIKULUM DAN MUATANNYA
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan program pendidikan tertentu.
Muatan kurikulum adalah sejumlah mata kuliah yang tersusun dalam kurikulum.
Mata kuliah merupakan wadah atau bungkus sejumlah bahan kajian yang terkait dengan kompetensi lulusan yang akan dicapai. Kurikulum program studi memuat sejumlah mata kuliah umum dan sejumlah mata kuliah keahlian untuk mengembangkan kompetensi lulusan dalam
1. Jumlah sks beban belajar minimal :144 sks, termasuk skripsi 2. Komposisi dan bobot sks mata kuliah:
Mata kuliah umum sepuluh 10 -15 sks yang terdiri dari: Mata kuliah Pendidikan Agama (≥2 sks)
Mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan (≥2 sks) Mata kuliah Bahasa Indonesia (≥2 sks)
Mata kuliah Bahasa Asing/Bahasa Inggris (≥2 sks) Matematika atau Statistika atau Logika (≥2 sks) 3. Mata kuliah keahlian minimal 134 sks.
4. Skripsi/ tugas akhir/ karya seni/ bentuk lain yang setara, diberi bobot 6-8 sks dan merupakan bagian dari mata kuliah keahlian.
5. Lama studi: minimal 4 tahun, sedangkan lama studi maksimal diatur oleh masing-masing penyelenggara, yang diselaraskan dengan sistem penjaminan mutu internal yang diterapkan oleh masing-masing pengelola perguruan tinggi.
6. Seorang peserta didik yang mempunyai kemampuan luar biasa dapat
menyelesaikan studi Program Sarjana dalam waktu sekurang-kurangnya 3,5 tahun.
PROGRAM SARJANA
BEBAN BELAJAR
• Pengertian Sistem Kredit Semester
Sistem Kredit Semester (SKS) adalah penyelenggaraan pendidikan dengan
menggunakan satuan kredit semester (sks) untuk menyatakan beban belajar peserta didik, beban kerja dosen, pengalaman belajar, dan beban penyelenggaraan program pendidikan.
Lulusan Sarjana harus menempuh minimal 144 sks dan maksimal 160 sks
• Takaran Satuan Kredit Semester
PENILAIAN KEMAMPUAN AKADEMIK
Kegiatan penilaian kemampuan akademik
suatu mata kuliah dilakukan melalui tugas terstruktur, kuis, ujian tengah semester,
ujian akhir semester dan penilaian kegiatan praktikum.
Nilai Akhir = 0,15 K + 0,20 TS + 0,10 P +0,25 UTS + 0,30 UAS
Huruf Mutu Angka Mutu Golongan Kemampuan
Nilai Angka
A 4,0 Sangat Baik 81-100
B+ 3,5 Antara Sangat Baik
dan Baik 76-80
B 3,0 Baik 70-75
C+ 2,5 Antara Baik dan
Cukup 61-69
C 2,0 Cukup 56-60
D+ 1,5 Antara Cukup dan
Kurang 51-55
D 1,0 Kurang 45-50
E 0 Gagal 0-44
Penilaian Keberhasilan Matakuliah
NA = 0,15 K + 0,20 TS + 0,10 P +0,25 UTS + 0,30 UAS
PELAKSANAAN PERKULIAHAN
1. Jumlah pertemuan dalam satu semester adalah 16, yang terdiri dari 14 pertemuan
perkuliahan, satu kali Ujian Tengah Semester (UTS), dan satu kali Ujian Akhir Semester (UAS).
2. Mahasiswa dapat mengikuti UAS apabila
mengikuti sekurang-kurangnya 80% dari jumlah pertemuan dalam semester yang bersangkutan.
IP Semester
Sebelumnya
Jumlah SKS mata
kuliah yang dpt
diambil
> 3,00 22 - 24 sks
2,5 – 2,99 19 - 21 sks
2,00 - 2,49 16 - 18 sks
1,50 - 1,99 12 - 15 sks
< 1,50 < 12 sks
APABILA TIDAK MEMENUHI
EVALUASI KEBERHASILAN
www.themegallery.com Company Logo
Mahasiswa dinyatakan tidak dapat
melanjutkan studi
SEMESTER PENDEK
Diadakan pada
setiap liburan
semester Genap
Jenis matakuliah
Predikat Kelulusan
1. Predikat kelulusan terdiri atas 3 tingkat yaitu memuaskan, sangat memuaskan dan cum laude, yang dinyatakan pada transkrip akademik.
2. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebagai dasar penentu predikat kelulusan adalah:
• IPK 2,00 - 2,75 : Memuaskan
• IPK 2,76 - 3,50 : Sangat Memuaskan
• IPK 3,51 - 4,00 : Dengan Pujian (Cum Laude)
BATAS WAKTU STUDI
Masa studi tidak boleh melebihi 7 (tujuh)
PERANAN DOSEN PEMBIMBING
AKADEMIK (PA)
Memberikan informasi tentang pemanfaatan
sarana dan prasarana penunjang bagi kegiatan akademik dan non akademik
Membantu mahasiswa dalam mengatasi
masalah-masalah akademik
Membantu mahasiswa dalam mengembangkan
sikap dan kebiasaan belajar
Memberikan rekomendasi tentang keberhasilan
mahasiswa untuk keperluan tertentu
Membantu mahasiswa dalam mengembangkan
PERANAN BAGIAN AKADEMIK
FAKULTAS
1. Setiap Semester Fakultas mengirimkan Kemajuan Studi
Mahasiwa melalui Surat kepada Orangtua/Wali Mahasiswa
2. Apabila Orangtua Mahasiswa belum mendapatkan Kartu Hasil
Studi (KHS) Mohon langsung ke bagian akademik Fakultas
3. Membantu mengurus kegiatan akademik, misalnya pengajuan
EVALUASI DOSEN DLL
www.themegallery.com Company Logo
Setiap semester fakultas melakukan evaluasi pelaksanaan perkuliahan berkaitan dengan Proses belajar mengajar ( dosen dll) : sebagian mahasiswa (10-20%) mengisi kuesioner
(mohon diisi oleh mahasiswa dengan jujur
SARAN UNTUK MAHASISWA
Apabila ada kesulitan dalam akademik mohon
dikonsultasikan dengan dosen PA
Apabila merasa belum mendapatkan solusi,
mahasiswa dapat konsultasi dengan Ketua Program Studi
Mahasiswa dimohon untuk segera mencari
solusi apabila tidak memenuhi persyaratan akademik
Selalu mengikuti kuliah dan belajar dengan
PERGURUAN TINGGI
Perguruan Tinggi (PT) pada dasarnya adalah lembaga
yang memiliki fungsi sebagai
agen perubahan
dalam masyarakat. Lulusan PT di era
globalisasi
di tuntut menguasaisoft skill dan hard skill sama baiknya. Hard skill atau keterampilan teknis, harus diikuti oleh keterampilan
mengelola diri dan orang lain (soft skills). Pendidikan soft skills bertumpu pada pembinaan mentalitas agar lulusan dapat menyesuaikan diri dengan realitas kehidupan.
HARD SKILLS DAN SOFT SKILLS
Kemampuan yang dikatagorikan sebagai
hard
skill,
antara lain:oral communication
skill, knowledge of field, knowledge of
technology, dan writen communication
skill
. SedangSoft Skills
antara lain: ability to team work setting, analitical skill, logical skill, dan ability to independently. Berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika
Serikat ternyata
kesuksesan
seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dankemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi
lebih
oleh kemampuan mengelola diri
dan orang lain (soft skill).
Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar20%
oleh hard skill dan sisanya80%
oleh soft skill.BELAJAR
Lifelong learning
Area perilaku belajar :
kognitif
,
afektif
dan
psikomotorik
Faktor pendukung:
latihan,
maturasi dan pembiasan
….HASIL BELAJAR OPTIMAL
Membutuhkan:
Latihan secara
tekun
,
konsisten
, dan
terus menerus
Maturasi (
kematangan
dari aspek
perkembangan
fisik dan psikologis
)
Pembiasaan
agar perilaku menjadi
bagian dari kepribadian (jika perilaku tidak
dilakukan seperti kehilangan sesuatu dari
diri)
PEMBELAJARAN DI PT
(1) Karakteristik proses pembelajaran terdiri atas sifat
interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada
mahasiswa.
(2) (2) Interaktif sebagaimana dimaksud menyatakan
bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih dengan mengutamakan proses interaksi dua arah antara
mahasiswa dan dosen.
(3) Holistik sebagaimana dimaksud menyatakan bahwa
proses pembelajaran mendorong terbentuknya pola pikir yang komprehensif dan luas dengan menginternalisasi
keunggulan dan kearifan lokal maupun nasional.
(4) Integratif sebagaimana dimaksud menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses
pembelajaran yang terintegrasi untuk memenuhi
capaian pembelajaran lulusan secara keseluruhan dalam satu kesatuan program melalui pendekatan antardisiplin dan multidisiplin.
(5) Saintifik menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang
mengutamakan pendekatan ilmiah sehingga tercipta lingkungan akademik yang berdasarkan sistem nilai,
norma, dan kaidah ilmu pengetahuan serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan kebangsaan.
(6) Kontekstual menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang
disesuaikan dengan tuntutan kemampuan
menyelesaikan masalah dalam ranah keahliannya.
(7) Tematik sebagaimana dimaksud menyatakan
bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih
melalui proses pembelajaran yang disesuaikan
dengan karakteristik keilmuan program studi
dan dikaitkan dengan permasalahan nyata
melalui pendekatan transdisiplin.
(8) Efektif sebagaimana dimaksud menyatakan
bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih
secara berhasil guna dengan mementingkan
internalisasi materi secara baik dan benar dalam
kurun waktu yang optimum.
(9) Kolaboratif sebagaimana dimaksud menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses
pembelajaran bersama yang melibatkan interaksi antar
individu pembelajar untuk menghasilkan kapitalisasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
(10) Berpusat pada mahasiswa menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses pembelajaran yang mengutamakan pengembangan kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta
mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan.
KULIAH
Kuliah merupakan bentuk interaksi antara
dosen, mahasiswa dan
pengetahuan/ketrampilan
Pemahaman dan persepsi mengenai
hubungan ketiga faktor tersebut sangat menentukan keberhasilan proses belajar. Namun hal yang perlu dicatat adalah bahwa kuliah bukan satu-satunya sumber
SOME MISCONCEPTION
Namun hal yang perlu dicatat adalah bahwa kuliah
bukan satu-satunya sumber pengetahuan dan bukan satu-satunya kegiatan belajar.
Kuliah dan dosen dianggap merupakan sumber
pengetahuan utama (dan bahkan satu-satunya)
sehingga catatan kuliah merupakan jimat yang ampuh dan dosen merupakan dewa pengetahuan (tapi hanya karena menyembunyikan pengetahuan tersebut).
Akibatnya, mahasiswa kebanyakan mempunyai perilaku
SEHARUSNYA…
Mahasiswa dan dosen mempunyai kedudukan yang
sama dalam akses terhadap pengetahuan. Dosen berbeda dengan mahasiswa karena wawasan dan pengalaman-pengalaman berharga yang dimilikinya yang berkaitan dengan pengetahuan tersebut.
Wawasan dan pengalaman dosen diperoleh karena mereka telah mengalami proses belajar dan karena pergaulannya dengan para praktisi atau karena
riset atau penelitian yang dilaksanakannya. Dengan demikian, kuliah harus diartikan sebagai forum
Fakta yang tidak dapat dihindari adalah bahwa waktu kuliah
(temu-kelas) adalah sangat pendek dan terbatas. Di lain pihak, cakupan materi dan kedalaman pemahaman tidak dapat
diberikan secara seketika dalam waktu yang pendek tersebut. Masalahnya adalah apakah yang harus dikerjakan dalam waktu yang sangat pendek dan terbatas tersebut. Kalau kuliah diisi dengan kegiatan yang sebenarnya mahasiswa dapat melakukan sendiri di luar jam temu kelas maka kelas tersebut sama sekali tidak mempunyai nilai tambah. Di dalam kelas tersebut tidak terjadi proses belajar yang sesungguhnya; yang sesungguhnya terjadi adalah pengalihan catatan dosen ke catatan kuliah mahasiswa melalui proses dengarkopi (proses yang jauh lebih primitif dibandingkan dengan fotokopi). Keefektifan temu kelas dalam menunjang proses belajar sangat tergantung pada
pemahaman dan konsepsi dosen dan mahasiswa terhadap arti
JENIS PERKULIAHAN
PERTEMUAN DI KELAS
Proses belajar merupakan kegiatan yang terencana dan
kuliah merupakan kegiatan untuk memperkuat (to reinforce) pemahaman mahasiswa terhadap materi pengetahuan sebagai hasil kegiatan belajar mandiri.
Bila pada awal temu kelas mahasiswa telah
menyiapkan diri sebelumnya maka mahasiswa telah mempunyai pengetahuan awal yang cukup memadai.
Bila mahasiswa tidak menyiapkan diri dan masuk kelas
Kesepakatan (commitment) antara dosen dan
mahasiswa dalam bentuk rencana/program belajar dan silabus merupakan keharusan dalam
penyelenggaraan pendidikan. Dengan adanya kesepakatan tersebut sebenarnya tersirat bahwa dosen dan mahasiswa harus memegang buku materi dan acuan yang sama (paling tidak ada buku dan acuan lain yang selalu harus dibawa dan digunakan bersama di kelas).
Paling tidak temu kelas harus merupakan ajang
konfirmasi pemahaman mahasiswa terhadap materi pengajaran yang sudah jelas sumbernya dengan
KONSEPSI TENTANG DOSEN
Dalam proses belajar mengajar yang efektif,
dosen semestinya harus dipandang sebagai seorang manajer kelas. Sumber pengetahuan utama adalah buku, perpustakaan, artikel dalam majalah, hasil penelitian, dan media cetak atau audio-visual lainnya (termasuk pengalaman dosen tentunya).
Dosen harus dipandang sebagai nara sumber
(resource person) proses belajar. Dalam
teknologi pendidikan, dikatakan bahwa dosen bertindak sebagai director, facilitator,
KEMANDIRIAN DALAM BELAJAR
Kemandirian belajar adalah hasil suatu proses dan pengalamanbelajar itu sendiri. Kalau proses belajar tidak memberi pengalaman bahwa belajar merupakan suatu kegiatan
individual maka perilaku mandiri dalam belajar akan tetap merupakan impian.
Kemandirian belajar harus dimulai sejak pertama kali
mahasiswa memasuki perguruan tinggi. Hal ini dimungkinkan kalau terdapat buku pegangan yang memadai yang dapat dijadikan pegangan bersama antara dosen dan mahasiswa.
Di samping itu, mahasiswa harus punya keyakinan bahwa dosen bukan sumber pengetahuan utama. Sumber pengetahuan
utama tersedia di perpustakaan dan di media cetak atau audio-visual lainnya. Kemandirian merupakan sikap yang
BEBERAPA KIAT SUKSES
BELAJAR DI PT
Mensyukuri Pilihan untuk Kuliah
Pilihan untuk melanjutkan kuliah tentunya merupakan jalan yang terbaik melihat
kondisi masyarakat dan bangsa sekarang ini. Kesempatan yang tidak dapat dirasakan oleh setiap orang ini sebaiknya disyukuri secara mendalam agar menjadi nilai ibadah.
Menyiapkan Diri untuk Kuliah
Merencanakan perkuliahan berarti menentukan
tujuan-tujuan yang harus dicapai selama kuliah sekaligus sebagai bekal untuk masa depan. Agar tujuan tersebut tercapai mahasiswa harus melakukan pengelolaan diri dan sumber
daya untuk mencapai tujuan tersebut serta selalu merefleksi dan mengevaluasi diri sejauh mana tujuan telah tercapai.
Untuk itu anda perlu:
(1) Memahami sistem akademik
Merencanakan Strategi untuk Keberhasilan
Kuliah
Setelah mampu memahami sistem akademik, lingkungan, serta kelebihan dan kelemahan diri, mahasiswa dapat merencanakan strategi untuk keberhasilan kuliah. Hal-hal yang harus dilakukan dalma perencanaan adalah : (1)
menetapkan dan memantapkan tujuan jangka menengah (selama kuliah) dan jangka
FAKTOR-FAKOR PENENTU KEBERHASILAN KULIAH
(1) Gaya belajar sebagai mahasiswa
(2) Hubungan dengan dosen
(3) Interaksi sesama mahasiswa
EVALUASI KEBERHASILAN STUDI
MAHASISWA FAKULTAS ILMU BUDAYA
B. NILAI KREDIT DAN BEBAN STUDI 1. Nilai Kredit Semester untuk Perkuliahan
Untuk perkuliahan, nilai satu kredit semester ditentukan berdasarkan atas beban kegiatan yang meliputi keseluruhan
kegiatan per minggu sebagai berikut.
a. Untuk mahasiswa
EVALUASI KEBERHASILAN STUDI
Keberhasilan studi mahasiswa dinyatakan
dengan indeks prestasi (IP) yang ditulis dengan angka.
Evaluasi keberhasilan studi mahasiswa
dilaksanakan untuk menilai apakah
mahasiswa dapat melanjutkan studi atau tidak.
Evaluasi Studi dilakukan pada tiap akhir
EVALUASI KEBERHASILAN
TAHUN I
Evaluasi keberhasilan studi tahun pertama
dilakukan pada akhir tahun pertama kumulatif terhitung sejak pertama kali mahasiswa terdaftar pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya. Mahasiswa diperkenankan melanjutkan studi apabila memenuhi syarat sebagai berikut.
Mengumpulkan sekurang-kurangnya 20 sks.
Mencapai Indeks Prestasi kumulatif (IPK) > 2,00 Memenuhi syarat-syarat lain yang ditentukan
EVALUASI KEBERHASILAN
TAHUN II
Evaluasi keberhasilan studi dua tahun hanya
dilakukan terhadap mahasiswa terdaftar pada tahun akademik yang bersangkutan setelah menempuh pendidikan selama 4 semester kumulatif. Mahasiswa
diperkenankan melanjutkan studi jika memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.
Sekurang -kurangnya telah mengumpulkan 48 sks. IP kumulatif sekurang-kurangnya > 2,00
Memenuhi syarat-syarat lain yang ditentukan
EVALUASI KEBERHASILAN
TAHUN III
Evaluasi keberhasilan studi tiga tahun hanya
dilakukan terhadap mahasiswa terdaftar pada tahun akademik yang bersangkutan setelah mahasiswa menempuh pendidikan
selama enam semester kumulatif. Mahasiswa diperkenankan melanjutkan studi jika
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.
Sekurang -kurangnya telah mengumpulkan 72 sks. IP kumulatif sekurang-kurangnya > 2,00
Memenuhi syarat-syarat lain yang ditentukan
EVALUASI KEBERHASILAN
TAHUN IV
Evaluasi keberhasilan studi tiga tahun hanya
dilakukan terhadap mahasiswa terdaftar pada tahun akademik yang bersangkutan setelah menempuh
pendidikan selama delapan semester kumulatif. Mahasiswa diperkenankan melanjutkan studi jika memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.
Sekurang -kurangnya telah mengumpulkan 96 sks. IP kumulatif sekurang-kurangnya > 2,00
Untuk Tugas akhir akan dievaluasi setiap semester
melalui mekanisme diatur masing-masing fakultas
Evaluasi studi mahasiswa alih program diatur oleh
BATAS WAKTU STUDI
Program sarjana harus diselesaikan dalam
waktu tidak lebih dari tujuh tahun, terhitung mulai saat mahasiswa terdaftar sebagai
mahasiswa. Jika ternyata sampai batas masa studi yang ditentukan, mahasiswa belum
dapat menyelesaikan studi sarjananya, maka yang bersangkutan dinyatakan tidak mampu melanjutkan masa studinya.
Masa studi tujuh tahun tersebut tidak
termasuk cuti akademik/terminal, tetapi bagi mahasiswa yang tidak mendaftar ulang tanpa seijin Rektor tetap diperhitungkan
PREDIKAT KELULUSAN
Predikat kelulusan terdiri atas 3 tingkat yaitu
memuaskan, sangat memuaskan dan cum laude, yang dinyatakan pada transkrip
akademik.
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebagai dasar
penentu predikat kelulusan adalah:
IPK 2,00 - 2,75 : Memuaskan
IPK 2,76 - 3,50 : Sangat Memuaskan
IPK 3,51 - 4,00 : Dengan Pujian (Cum Laude)
Predikat kelulusan dengan pujian (Cum
AKHIRNYA…
Kesempatan untuk kuliah di PT adalah kesempatan yang harus
dapat dimanfaatkan oleh setiap mahasiswa apalagi diterima PTN. Kesempatan ini harus disyukuri dalam wujud kesungguhan dalam belajar selama kuliah serta dalam beraktivitas secara luas baik dalam ruang lingkup kampus maupun di luar kampus.
Perencanaan yang matang dalam perkuliahan akan membantu para mahasiswa memproyeksikan masa depannya karena
mahasiswa tersebut akan mampu mengorganisir segala sumber daya yang ia miliki dalam membangun kapasitas dirinya lebih baik.
Keberhasilan kuliah akan sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti : gaya belajar mahasiswa, interaksi dengan dosen, sesama mahasiswa, masyarakat kampus serta keaktifan dalam kegiatan kemahasiswaa. Faktor-faktor tersebut sangat dipengaruhi oleh kemampuan mahasiswa dalam mengelola waktu dan sumber daya serta kemampuannya berinteraksi secara baik dengan semua
TERIMA KASIH
Selamat Belajar
REFERENSI
Beda Antara Belajar Di Sekolah Dan Di Perguruan Tinggi http://
www.pendidikanislam.net
DIRJEN DIKTI, 2012. PARADIGMA BELAJAR DI PERGURUAN
TINGGI
Lidinillah, Dindin AM, 2009. Belajar di Perguruan Tinggi http://
dindin-abdulmuiz.blogspot.com
Permenristektikti NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI
Suwardjono. 2004.Perilaku Belajar di Perguruan Tinggi.