FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELANCARAN ASI
PADA IBU POST PARTUM DI RSKD IBU DAN ANAK
SITI FATIMAH MAKASSAR
Try Muliani Saputri
1, Arisna Kadir
2, Ernawati
31STIKES Nani Hasanuddin Makassar
2STIKES Nani Hasanuddin Makassar
3STIKES Nani Hasanuddin Makassar
(Alamat Korespondensi :Muliani.Try@yahoo.com/082396229592)
ABSTRAK
ASI (Air Susu Ibu) adalah makanan terbaik yang dapat diberikan oleh seseorang ibu pada anak yang baru dilahirkan dan hanya 39 persen semua bayi di dunia yang mendapatkan ASI ekslusif.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya pengaruh antara perawatan payudara dan nutrisi pada ibu post partum. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei analitik dengan pendekatan Cross Sectional, yaitu rancangan penelitian dengan melakukan pengukuran atau pengamatan pada saat bersamaan (sekali waktu) antara faktor yang berpengaruh dengan penyakit. populasi dalam Penelitian ini adalah semua ibu post partum di RSKD ibu dan anak Siti Fatimah Makassar sebanyak 281 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, didapatkan 49 responden sesuai dengan kriteria inklusi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Data yang telah terkumpul kemudian diolah dan dianalisis dengan menggunakan komputer program microsoft excel dan program statistik (SPSS) 16.0. Analisis data mencakup analisis univariat dengan mencari distribusi frekuensi, analisis bivariat dengan uji Chi-square (p<0,1) untuk mengetahui pengaruh antara variabel. Hasil analisis di dapatkan ada pengaruh antara perawatan payudara dengan kelancaran ASI pada ibu post partum (p=0,002), terdapat pengaruh antara nutrisi dengan kelancaran ASI pada ibu post partum (p<0,008). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh perawatan payudara dan nutrisi terhadap kelancaran ASI pada Ibu post partum, dimana perawatan payudara dan nutrisi mempunyai pengaruh yang dominan terhadap kelancaran ASI pada ibu post partum.
Kata kunci : Perawatan payudara, Nutrisi, Kelancaran ASI pada Ibu post partum
PENDAHULUAN
ASI (Air Susu Ibu) sebagai makanan alamiah adalah makanan terbaik yang dapat diberikan oleh seseorang ibu pada anak yang baru dilahirkan.ASI merupakan satu-satunya makan terbaik bayi sampai 6 bulan karena mempunyai komposisi gizi yang paling lengkap dan ideal untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi yang dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi selama 6 bulan pertama. Sayangnya hanya 39 persen dari semua bayi di dunia yang mendapatkan ASI ekslusif (Kontu Lusje, 2014 ).
Berdasarkan data dari world Health
Organization (WHO), diperkirakan 130 juta bayi
dilahirkan di dunia setiap tahun dan 4 juta bayi meninggal dalam 28 hari pertama kehidupannya. Menurunkan angka kesakitan WHO merekomendasikan agar bayi baru lahir mendapat ASI ekslusif (tanpa tambahan makanan) paling sedikit enam bulan.Makanan padat seharusnya di berikan setelah enambulan, dan pemberian ASI dilanjutkan
sampai anak berusia dua tahun (Yuli Yantina, dkk, 2015). tahun 2011 hanya 35,5% bayi berusia kurang dari 6 bulan di dunia mendapatkan ASI ekslusif, pada sidang kesehatan dunia ke-65 negara-negara anggota WHO menetapkan target di tahun 2025 bahwa sekurang-kurangnya 50% dari jumlah bayi dibawah usia enam bulan diberi ASI ekslusif (Yuli Yantina, 2015).
Suatu hasil penelitian di Ghana yang diterbitkan oleh jurnal Pediatrics menunjukan bahwa 16% kematian bayi dapat dicegah melalui pemberian ASI pada bayi sejak hari pertama kelahirannya. Angka ini naik menjasi 22% jika pemberian ASI dimulai dalam 1 jam pertama setelah kelahiran. Hasil dari 42 negara menunjukkan bahwa ASI ekslusif memiliki dampak terbesar terhadap penurunan angka kematian balita, yaitu 13% disbanding intervensi kesehatan masyarakat lainnya (Syamsinar, 2013).
System (NSS) kerja sama dengan Balitbangkes dan Helen Keller International di 4 perkotaan (Jakarta, Surabaya, Semarang, Makassar) dan 8 pedeesaan (Sumbar, Lampung, Banten, Jabar, Jateng, Jatim, NTB, Sulsel), menun jukkan bahwa cakupan ASI ekslusif 4-5 bulan di perkotaan antara 4%-12%, sedangkan dipedesaan 4%-25%. Pencapaian ASI ekslusif 5-5 bulan di perkotaan berkisar 1%-13% sedangkan dipedesaan 2%-13% (Lilin Turlina, 2015).
Menyusui bayi di Indonesia sudah menjadi budaya namun praktik pemberian ASI masih jauh dari yang diharapkan. Menurut survey Demografi kesehatan Indonesia 2010 hanya 10% bayi yang memperoleh ASI pada hari pertama, yang diberikan ASI kurang dari 2 bulan sebanyak 73% yang diberikan ASI 2 sampai 3 bulan sebanyak 53% yang diberikan ASI 4 sampai 5 bulan sebanyak 20% dan menyusui ekslusif sampai usia 6 bulan sebanyak 49% (Lilin Turlina, 2015).
Data survey demografi dan kesehatan Indonesia, cakupan ASI ekslusif pada bayi 0-6 bulan pada tahun 2002 sebesar 40,0%, tahun 2007 terjadi penurunan menjadi 32,0%, pada tahun 2012 menjadi 42,0%, dan hasil analisi menunjukkan secara nasional, ASI ekslusif sebesar 54,3% pada tahun 2013 dari jumlah total bayi yang lahir sebesar 2.483.484 dan bayi 0-6 bulan yang diberikan ASI ekslusif sebesar 52,8% yang tidak ASI ekslusif sebesar 48,2% bayi (Yuli Yantina, 2015).
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdes) tahun 2010, cakupan pemberian ASI ekslusif bayi 0-5 bulan sebesar 27,2%. Jika dilihat lebih detail, pemberian ASI ekslusif pada bayi 5 bulan bahkan hanya 15,3%. Berdasarkan Riset 2010, jenis makanan prelaktal yana paling banyak adalah susu formula 71,3% (Mukhoirotin, 2015).
Berdasarkan Data yang ada di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar pada ibu menyusui ASI ekslusif dari tahun 2014 sebanyak 2.725 orang, pada tahun 2015 mengalami penurunan dengan jumlah ibu menyusui ASI ekslusif sebanyak 2.016 orang, dan pada tahun 2016 pada bulan Januari sebanyak 83 orang, pada bulan 2 sebanyak 92 orang, pada bulan 3 sebanyak 106 orang dan ibu post partum dari bulan Januari – Mei pada tahun 2016 sebanyak 316 orang. Maka data yang diperoleh dari 3 bulan terakhir pada tahun 2016 ibu yang menyusui ASI ekslusif sebanyak 281 orang sedangkan yang tidak memberikan ASI eklusif sebanyak 35 orang (Laporan RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar, 2014-2016).
Dari uarain tersebut melatar belakangi peneliti sehingga tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai kelancaran ASI pada Ibu Post partum di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar.
BAHAN DAN METODE Lokasi, Populasi, dan Sampel
jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survei analitik
dengan pendekatan Cross Sectional yaitu rancangan penelitian dengan melakukan pengukuran atau pengamatan pada saat bersamaan antara faktor yang berpengaruh dengan penyakit (Sugiyono, 2014). Misalnya faktor perawatan payudara, dan nutrisi, yang berhubungan dengan kelancaran ASI pada ibu post partum di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar.Telah dilaksanakan di RSKD Ibu dan anak Siti Fatimah Makassar pada tanggal 15 – 26 juni 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu post partum di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar. Pada 3 bulan terakhir sebanyak 281 orang dengan jumlah sampel pada penelitian ini adalah 49 orang. Adapun kriteria dari sampel sebagai berikut : 1. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :
a. Ibu post partum yang bersedia menjadi responden.
b. Ibu post partum yang menyusui di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar.
c. Ibu post partum hari ke-2 di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar 2. Kriteria ekslusi
a. Ibu hamil yang tidak kooperatif (tidak mengalami kelancaran pengeluaran ASI).
b. Ibu hamil yang mempunyai komplikasi lain di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar.
Pengumpulan Data
1. Editing
Editing adalah upaya untuk
memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan.Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul.
2. Coding
Coding merupakan kegiatan
3. Entri data
Data entri adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan kedalam master table atau database computer, kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau bisa juga dengan membuat table kontigensi.
Analisis data
Dalam melakukan analisis, khususnya terhadap data penelitian akan menggunakan ilmu statistik terapan yang disesuaikan dengan tujuan yang hendak dianalisis. Apabila penelitiannya deskriftif, maka akan menggunakan statistik deskriftif. Sedangkan analisis analitik akan menggunakan statistika inferensial.
HASIL PENELITIAN 1. Analisis Univariat
Tabel 1 Berdasarkan Umur Responden di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar Tahun 2016.
Umur Responden n %
17 – 21 8 16.3
22 – 35 38 77.6
36 – 45 3 6.1
Total 49 100.0
Diketahui (n) sebanyak 49 responden yang dimana, di dapatkan hasil yaitu umur ibu hamil atau ibu post partum lebih dominan antara 22 sampai 35 tahun.
Tabel 2 Berdasarkan Umur Kehamilan Responden di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar Tahun 2016.
Umur Kehamilan n %
6bulan 1 2.0
7 Bulan 2 4.1
8 Bulan 7 14.2
9 Bulan 33 65.3
10 Bulan 6 12.2
Total 49 100
Diketahui (n) 49 responden (100%), yang dimana terdapat responden yang partus di bawah dari 9 bulan atau disebut dengan kelahiran premature dan adapun responden yang mempunyai umur kandungan lebih dari 9 bulan.
Tabel 3 Berdasarkan Pendidikan Responden di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar Tahun 2016.
Pendidikan n %
SD 2 4.1
SMP 8 16.3
SMA 36 73.5
Diploma/Sarjana 3 6.1
Total 49 100
Diketahui (n) sebanyak 49 responden, didapatkan bahwa tingkat pendidikan pada ibu hamil atau post partum kebanyak pada tingkat pendidikan SMA di bandingkan ibu post partum yang berpendidikan lebih tinggi (sarjana/ diploma).
Tabel 4 Berdasarkan Pekerjaan Responden di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar Tahun 2016.
Pekerjaan n %
Tidak bekerja 43 87.8
PNS 1 2
Wiraswasta 5 10.2
Total 49 100
Didapatkan (n) sebanyak 49 responden (100%), dimana di dapatkan ibu masa nifas atau ibu post partum rata-rata tidak memiliki pekerjaan ini di karena sulitnya lapangan pekerjaan bagi meraka sebagai IRT.
Tabel 5 Berdasarkan Kelancaraan ASI Responden di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar Tahun 2016.
Kelancaran ASI n %
Lancar 39 79.6
Tidak lancar 10 20.4
Total 49 100
Didapatkan ibu post partum di RSKD siti Fatimah makassar memiliki ASI yang lancar dimana ini didukung oleh beberapa factor, salah satu factor adalah dari kenutuhan nutrisinya.
Tabel 6 Berdasarkan Perawatan Payudara Responden di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar Tahun 2016.
Perawatan payudara n %
Cukup 21 42.9
Kurang 28 57.1
Total 49 100
kurangnya pemahaman dan pengetahuan ibu akan pentingnya dan manfaat dari perawatan payudara.
Tabel 7 Berdasarkan Nutrisi Responden di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar Tahun 2016.
Nutrisi n %
Cukup 28 57.1
Kurang 21 42.9
Total 49 100
Didapatkan ibu nifas yang memiliki nutrisi yang cukup lebih besar di bandingkan dengan ibu nifas yang memiliki nutrisi yang kurang , ini karena ibu memahami akan kabutuhan yang dibutuhkan pada saat hamil dan setelah melahirkan nanti.
2. Analisis Bivariat
Tabel 8 Perawatan payudara terhadap Kelancaran ASI di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar Tahun 2016.
Perawatan Payudara
Kelancaran ASI
Total Lancar Tidak Lancar
n % n % n %
Cukup 21 42.9 18 36.7 39 79.6
Kurang 0 0 10 20.4 10 20.4
Total 21 42.9 28 57.1 49 100
p = 0,002
Hasil dari table 8 di dapatkan responden yang cukup melakukan perawatan payudara mempunyai ASI yang lancar lebih banyak di bandingkan dengan responden yang mempunyai ASI tidak lancar dan kurang melakukan perawatan payudara tidak mempunyai ASI yang lancar. Maka Hasil diatas menunjukan adanya hubungan antara perawatan payudara terhadap kelancaran ASI pada Ibu post partum, yang dimana nilai p
(0.002) dimana nilai signifikansi lebih kecil ( p = 0,002 <α = 0.1) maka didapatkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak, artinya adanya. Hubungan yang bermakna (siknifikansi) antara perawatanpayudara dengan Kelancaran ASI pada Ibu Post Partum di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar.
Tabel 9 Berdasarkan Nutrisi terhadap Kelancaran ASI pada Pasien RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar Tahun 2016.
Nutrisi
Kelancaran ASI
Total Lancar Tidak Lancar
n % n % n %
Cukup 26 53.1 13 26.5 39 79.6
Kurang 2 4.1 8 16.3 10 20.4
Total 27 57.2 21 42.8 49 100
p = 0,008
Hasil Tabel 9 di dapatkan nutrisi ibu yang cukup mempunyai ASI yang lancar lebih banyak akan tetapi walaupun mempunyai nutrisi yang cukup adapun juga yang mempunyai ASI yang tidak lancar ini sama dengan nutrisi ibu yang kurang mempunyai ASI yang tidak lancar.
PEMBAHASAN
1. Hubungan Perawatan Payudara terhadap Kelancaran ASI pada Ibu Post Partum di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar. Hasil penelitian diperoleh data bahwa didapatkan (n) 49 responden (100%),39 responden (79.6) yang melakukan perawatan payudara, 21 responden (42.9%) yang melakukan perawatan payudara yang cukup dan mempunyai ASI yang lancar sedangkan 18 responden (36.7%) yang melakukan perawatan payudara yang cukup akan tetapi mempunyai ASI yang tidak lancar, 10 responden (20.4%) yang kurang melakukan perawatan payudara.
Hasil Chi-Square diatas menunjukan adanya hubungan antara perawatan payudara terhadap kelancaran ASI pada Ibu post partum, yang dimana nilaip (0.002) dimana nilai signifikansi lebih kecil dari 1% (p = 0,002 < α = 0.1) makadidapatkanbahwa Ha diterimadan Ho ditolak, artiny aadanya Hubungan yang bermakna (siknifikansi) antara perawatan payudara dengan Kelancaran ASI pada Ibu Post Partum di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar.
Penelitian ini didukung oleh penelitian Syamsinar ( 2013 ) yang memperoleh hasil adanya hubungan yang bermakna antara perawatan payudara dengan Kelancaran ASI pada Ibu Post Partum Di Rumah Sakit TK.II Pelamonia Makassar dengan p = 0,001.
hamil ini suatu timdakan yang sangat penting untuk memperlancar pengeluaran ASI.
2. Hubungan Kebutuhan Nutrisi terhadap Kelancaran ASI pada Ibu Post Partum di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar. Dari hasil penelitian diperoleh terdapat 39 responden (79,6%) yang mempunyai kebutuhan nutrisi yang cukup diantaranya 26 responden (53.1%) nutrisi cukup dan ASI yang lancar, 13 responden (26,5%) nutrisi yang cukup akan tetapi mempunyai ASI tidak lancar,10 responden (20,4% ) yang mempunyai kebutuhan nutrisi yang kurang diantaranya, 2 responden (4.1%) mempunyai ASI lancar, 8 responden (16.3%) mempunyai ASI tidak lancar.
Hasil Uji Chi-Square memperlihatkan bahwa ada hubungan yang bermakna (signifikan) antara kebutuhan Nutrisi dengan Kelancaran ASI pada Ibu Post Partum di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar dengan nilai signifikansi lebih kecil dari 1% (p = 0,008 < α = 0,1).
penelitian ini didukung dengan penelitian Ika Nurhayati (2013) mengatakan adanya hubungan nutrisi dengan kelancaran ASI pada ibu menyusui yaitu semakin baik nutrisi ibu hamil dan menyusui semakin baik pula kelancaran ASI pada ibu, dengan nilai p = 0,00 <α = 0,05.
Teori yang mendukung hasil penelitian ini dikemukakan olehEsvandriari sant, 2014. menyatakan Nutrisi merupakan satu factor yang ikut berpengaruh terhadap hasil kehamilan. Status nutrisi dipengaruhi oleh banyak factor sehingga membuat ibu hamil beresiko misalnya; kemiskinan, kekurangan pengetahuan tentang nutrisi yang diperlukan, lingkungan yang kurang menguntungkan, kebiasaan tentang nutrisi yang diperlukan lingkungan yang kurang menguntungkan, kebiasaan makann yang tidak lazim, serta kesehatan yang buruk akan berpengaruh terhadap status gizi buruk perlu mendapatkan perawatan
khusus, sehingga ibu menyusui memerlukan tambahan nutrisi yang banyak untuk mendukung Kelancaran ASI.
Pada saat melakukan wawancara, sebagian responden sedang melakukan perawatan payudara yang diberikan oleh perawat RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah dan pada saat ibu adapun pasien yang sedang memberikan ASI pada Anaknya ASI yang keluar sangat baik dan lancar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan anatara perawatan payudara dengan Kelancaran ASI pada Ibu post partum di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar.
KESIMPULAN
1. Terdapat hubungan yang bermakna (signifikan) antara Perawatan Payudara dengan Kelancaran ASI pada Ibu Post Partum di RSKD Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar tahun 2016.
2. Terdapat hubungan yang bermakna (signifikan) antara Kebutuhan Nutrisi dengan Kelancaran ASI pada Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar tahun 2016.
SARAN
1. Bagi Responden
Kepada responden yaitu ibu menyusui hendaknya melakukan perawatan payudara dan memenuhi kebutuhan nutrisi untuk meningkatkan kelancaran pengeluaran ASI dan mengikuti penyuluhan serta anjuran dari tenaga kesehatan.
2. Bagi Tenaga Kesehatan
Untuk mempersiapkan ibu nifas pada saat menyusui diperlukan suatu usaha yang baik, diharapkan tenaga kesehatan agar ikut serta meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya perawatan payudara dan kebutuhan nutrisi bagi ibu menyusui dengan cara memberikan motivasi melalui penyuluhan kepada ibu nifas saat hamil sampai masa nifas.
DAFTAR PUSTAKA
Ai Yeyeh Rukiyah. 2012. Asuhan Kebidanan III (Nifas), Jakarta;TIM,2011.
Arland, 2015.Makanan Pelancar ASI I. jurnal bidanku, (http://arlandmakananpelancarasi.pdf)
Dewi Martialia, 2012. Ahusan Kebidanan Nifas dan Menyusui, Pustaka Belajar, Celeban Timur UH III/548
Yogyakarta 55167.
Esvandiari Sant, 2014. Buku Pintar ASI ekslusif, Pustaka Alkautsar Group, Jakarta Timur.
Hidayat A,A,A, 2014. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data, Salemba Medika, Jakarta.
Ika Nurhayati, 2013. “Hubungan Pola Nutrisi Pada Ibu Nifas Dengan Kecukupan ASI Pada Bayi Di Desa Mejasen.
(http;//www.Siklus_Jurnalresearhmidwiferypolitekniktegal.com).
Kontu Lusje. 2014. “hubungan rawat gabung dengan kelancaran produksi ASI pada ibu post partum normal di Irina
D Bawah BLU RSUP Prof. DR. R. D.Kandou Manado”.Jurnal ilmiah bidan (JIDAN), Volume 2 nomor 1 tahun 2014, (http;//www.218-430-1-sm.pdf).
Kelana Kusuma Dharma, 2011.Metode Penelitian Keperawatan (panduan melaksanakan dan menerapkan hasil
penelitian), TIM, Jakarta Timur.
Lilin Turlina. 2015. “pengaruh pemberian serbuk daun papaya terhadap kelancaran ASI pada ibu nifas di BPM Ny.
Hank Dasiyem,Amd.Keb di Kedungpring Kabupaten Lamongan”. Volume 07 no 01, April 2015, (http;//www.15-23 jurnal april 2015 Lilin.pdf).
Mangku Sitepoe, 2013. ASI ekslusif ; Artipenting bagi kehidupan, Permata Putri Media, Jakarta Barat.
Mukhoirotin, 2015. “hubungan pengetahuan ibu tentang ASI ekslusif dengan perilaku pemberian ASI ekslusif di
BPM Hj. Umi Salamah Peterongan Jombang”. Jurnal Edu Health,Volume 5 no 2 tahun 2015, (http;//www.428.pdf).
Mardila Ayu Nilamsari. 2014. “pengaruh perawatan payudara terhadap kelancaran eksresi ASI pada ibu post
partum di Rumah Bersalin Masrdi Rahayu Semarang”. Jurnal ilmu keperawatan dan kebidanan (JIKK), (http;//www.271-569-1-SM.pdf).
Marmi, 2012. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas “Peurperium care”,Pustaka Belajar, Celeban Timur UH III/548
Yogyakarta 55167.
Nurul Jannah, 2013. Asuhan Kebidanan Ibu Nifas, AR-Ruzz Media, Jogjakarta.
Nursalam, 2016.Metedologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Salemba Medika Jakarta Selatan
Ria Riksani, 2012. Keajaiban ASI (air susu ibu), Dunia Sehat, Jakarta Timur.
Syamsinar s. 2013. “factor-factor yang berhubungan dengan kelancaran pengeluaran ASI pada ibu post partum di
ruangan nifas Rumah Sakit TK.II Pelamonia Makassar”. Volume 2 nomor 5 tahun 2013, (http;//www.e-library stikes nani hasanuddin—syamsinars-276-1-25131351-1.pdf) .
Sri Astuti, 2015. Asuhan Kebidanan Nifas & Menyusui, Erlangga, Jakarta 13740.
Saryono. 2014. Perawatan Payudara, Nuha Medika, Yogyakarta.
Sugiyono, 2014.Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, Alfabeta, Bandung.
Yuli Yantina. 2015. “pengaruh oksitosin terhadap produksi ASI pada ibu post partum di wilayah kerja Puskesmas