I. PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Tanaman Viola (Viola cornuta L.) yang banyak ditanam sebagai tanaman hias ternyata
kebutuhan benih sebarnya saat ini cukup tinggi. Contoh kebutuhan benih viola di Belanda
tahun 2015 yang dapat disuplai oleh India mencapai 627 kg (Anonim d , 2015). Sebagai salah
satu perusahaan penghasil benih sebar atau F1 tanaman hias Viola (Viola cornuta L.),
PT Selektani menggunakan benih pokok dari Negara penyedia sekaligus customer sebagai
bahan utama produksi benih sebar tanaman tersebut. Mengingat jumlah benih pokok tanaman
viola yang terbatas, maka permintaan benih pokok selalu disesuaikan dengan jumlah benih F1
yang akan diproduksi.
Dilapangan penyemaian benih viola mengalami masalah, sebagai contoh adalah
penyemaian benih pokok yang dilakukan oleh PT Selektani tidak dapat berkecambah secara
optimal. Kemampuan berkecambah benih viola dibawah 80% menggunakan campuran media
1 Spaghnum : 1 Top Soil : 1 Pasir : 1 arang sekam. Sedangkan di perusahaan lain sejenis mampu
menyemai benih pokok tersebut sesuai hasil penelitian tanaman yang ada dimana rata-rata
kemampuan perkecambahannya adalah diatas 80%, dengan kemampuan berkecambah
bervariasi dari 21% - 94% (Demir dkk., 2011). Hal ini menyebabkan permintaan benih dasar
sebagai bahan utama dalam menghasilkan benih F1 Viola (Viola cornuta L.) menjadi lebih
banyak dari yang telah ditetapkan sebelumnya, selain itu juga menyebabkan daya saing
perusahaan kalah dan biaya produksi benih F1 menjadi lebih tinggi
Penyebab permasalahan rendahnya daya berkecambah benih pokok ditengarai
penggunaan media yang kemungkinan tidak sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh
customer. Karena pemilihan media semai yang tepat merupakan suatu hal yang kritis yang
dapat menyebabkan kesuksesan dari produksi sebuah tanaman. Dalam sebuah media semai
yang ideal dapat dipastikan memenuhi syarat bebas dari gulma maupun penyakit, memiliki
kemampuan yang baik dalam mengalirkan air, mampu menjerap air sehingga dapat
mengurangi frekuensi penyiraman, serta ringan sehingga mempermudah penanganannya.
Parameter lain yang perlu untuk diperhatikan adalah harga, ketersediaan, dan konsistensi media
dalam waktu tertentu (Seftiani dkk., 2007).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan sebelumnya sifat fisik dan kimia media semai
mempengaruhi perkecambahan benih dan pertumbuhan bibit. Sifat tersebut diantaranya
media, (Demir dkk., 2011; Hasanah, 2015; Saragih, 2010). kandungan hara, kapasitas tukar
kation, dan pH media berpengaruh terhadap pertumbuhan bibit tanaman meliputi diameter
bibit, jumlah daun, luas daun, index hijau daun (Bumgarner dkk., 2008; Janicka dan Agieszka
2013; Zawadziska dan Dorota, 2007). Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat
dirumuskan masalah bagaimanakah pengaruh media semai terhadap keragaan benih tanaman
viola.
1.2Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang dikemukakan, tujuan penelitian ini
dilakukan untuk:
1) Mengetahui pengaruh dari berbagai macam media semai terhadap perkecambahan benih
dan pertumbuhan bibit tanaman viola (Viola cornuta L.).
2) Mengetahui media semai yang dapat menghasilkan daya berkecambah benih viola (Viola
cornuta L.) diatas 80%.
3) Mengetahui media semai yang dapat menghasilkan keragaan bibit viola (Viola cornuta
L.) tertinggi.
1.3Signifikansi Penelitian
Signifikansi penelitian ini ditinjau dari segi ilmiah dan praktis adalah sebagai berikut:
1) Dari segi ilmiah, penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi,
pengetahuan dan teknologi tentang hasil perkecambahan benih viola pada berbagai
macam media semai.
2) Dari segi praktis penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan bahan pertimbangan
pemilihan media semai benih viola yang akan dibudidayakan.
1.4Model Hipotetik
Untuk mengetahui tujuan penelitian ini, maka dibuat model hipotesa sebagai berikut:
Gambar 1.1. Model Hipotesa
Keterangan:
X : Berbagai media semai benih viola
Y1 : Perkecambahan
Y2 : Pertumbuhan bibit X
Y1
1.5Batasan Masalah
Penelitian ini ditekankan pada penggunaan beberapa macam media semai yang akan
digunakan sebagai media semai benih viola dan pendekatan yang digunakan dalam penelitian
ini adalah dari aspek agroekoteknologi
Adapun penelitian ini memiliki batasan masalah sebagai berikut:
1) Benih yang digunakan adalah benih tanaman viola (Viola cornuta L. var. marina).
2) Penyemaian benih dilakukan di ruang nursery di kebun PT. Selektani Horticulture,
Ngablak, Magelang dengan ketinggian tempat ±1300 m.dpl.
3) Benih disemai dengan alat chamber bersuhu 18oC-22oC, intensitas cahaya 16 jam, selama
5 hari atau hingga radikula muncul.
4) Benih disemai pada plug ukuran kecil isi 104 lubang hingga 14 hari.
5) Bibit dipindah tanam pada plug isi 45 lubang pada hari ke 15 setelah semai.
6) Masa perkecambahan benih dimulai dari hari 1 hingga hari ke 14 setelah semai.
7) Masa pertumbuhan bibit dimulai dari hari ke-15 hingga hari ke-35 setelah semai atau 0