• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertemuan ke eputusan Multikriteria

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pertemuan ke eputusan Multikriteria"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

Pengambilan Keputusan

Multi Kriteria

(2)

Program Tujuan (Goal Programming) Interpretasi Grafik dari Program Tujuan

Solusi Komputer untuk Masalah Program Tujuan Proses Analisis Bertingkat

(3)

Studi masalah dengan beberapa kriteria, multiple kriteria, bukan hanya satu tujuan dalam pengambilan keputusan

Dua teknik akan dibahas: goal programming, dan analytical hierarchy process (AHP)

Goal programming adalah sebuah variasi pemrograman linier yang mempertimbangkan lebih dari satu tujuan

(goals) pada fungsi tujuan

Analytical hierarchy process (AHP) mengembangkan sebuah penilaian untuk setiap alternatif keputusan didasarkan pada perbandingan masing-masing saat pengambil keputusan memiliki beberapa tujuan, atau kriteria, untuk mengambil keputusan tertentu

(4)

Contoh Beaver Creek Pottery Company :

Maksimalkan Z = $40x1 + 50x2 Terbatas pada:

x1 + 2x2  40 jam tenaga kerja 4x1 + 3x2  120 pon tanah liat x1, x2  0

dimana: x1 = jumlah mangkok yang diproduksi x2 = jumlah cangkir yang diproduksi

Program Tujuan

(5)

Penambahan tujuan (goals) berdasarkan tingkat kepentingan perusahaan:

1. Menghindari penggunaan waktu tenaga kerja kurang dari 40 jam per hari

2. Mencapai tingkat keuntungan yang memuaskan sebesar $1,600 per hari.

3. Lebih memilih tidak menyimpan tanah liat lebih dari 120 pon per hari.

4. Berusaha meminimumkan waktu lembur

Program Tujuan

(6)

Semua batasan tujuan merupakan persamaan yang

menyertakan variabel penyimpangan (deviational variables) d- dan d+.

Sebuah variabel penyimpangan positif (d+) menunjukkan

jumlah dimana tingkat tujuan tertentu telah terlampaui

Sebuah variabel penyimpangan negatif (d-) menunjukkan

jumlah dimana tingkat tujuan tertentu tidak tercapai

Paling tidak satu atau kedua variabel penyimpangan pada batasan tujuan harus bernilai nol

Fungsi tujuan dalam model program tujuan adalah

meminimumkan penyimpangan dari tujuan sesuai dengan prioritasnya

Program Tujuan

(7)

Batasan tujuan tenaga kerja (1, kurang dari 40 jam tenaga kerja; 4, lembur minimum):

Minimalkan P1d1-, P

4d1+

Menambah batasan tujuan keuntungan (2, mencapai keuntungan sebesar $1,600):

Minimalkan P1d1-, P

2d2-, P4d1+

Menambah batasan tujuan bahan baku (3, menghindari menyimpan lebih dari 120 pon tanah liat):

Minimalkan P1d1-, P

2d2-, P3d3+, P4d1+

Program Tujuan

(8)

Model Program Tujuan Lengkap:

Minimalkan P1d1-, P

2d2-, P3d3+, P4d1+

Terbatas pada:

x1 + 2x2 + d1- - d

1+ = 40

40x1 + 50 x2 + d2 - - d

2 + = 1,600

4x1 + 3x2 + d3 - - d

3 + = 120

x1, x2, d1 -, d

1 +, d2 -, d2 +, d3 -, d3 +  0

Program Tujuan

(9)

Merubah tujuan prioritas keempat, lembur sampai 10 jam, selain meminimumkan jam lembur:

d1+ + d

4 - - d4+ = 10

Minimalkan P1d1 -, P

2d2 -, P3d3 +, P4d4 +

Penambahan tujuan prioritas kelima “pencapaian tujuan cangkir merupakan pilihan pertama”:

x1 + d5 - = 30 mangkok

x2 + d6 - = 20 cangkir

Minimalkan P1d1 -, P

2d2 -, P3d3 -, P4d4 -, 4P5d5 -+ 5P5d6 -

Program Tujuan

(10)

Program Tujuan

Bentuk Alternatif Batasan Tujuan (2 of 2)

Model Lengkap dengan Tujuan Baru:

Minimalkan P1d1-, P

2d2-, P3d3-, P4d4-, 4P5d5-+ 5P5d6

-Terbatas pada:

x1 + 2x2 + d1- - d

1+ = 40

40x1 + 50x2 + d2- - d

2+ = 1,600

4x1 + 3x2 + d3- - d

3+ = 120

d1+ + d

4- - d4+ = 10

x1 + d5- = 30

x2 + d6- = 20

x1, x2, d1-, d

(11)

Minimalkan P1d1-, P

2d2-, P3d3+,

P4d1+

Terbatas pada:

x1 + 2x2 + d1- - d

1+ = 40

40x1 + 50 x2 + d2 - - d

2 + = 1,600

4x1 + 3x2 + d3 - - d

3 + = 120

x1, x2, d1 -, d

1 +, d2 -, d2 +, d3 -, d3 +  0

Batasan Tujuan

Program Tujuan

(12)

Prioritas Tujuan Pertama:

Minimalkan P1d1-, P

2d2-, P3d3+,

P4d1+

Terbatas pada:

x1 + 2x2 + d1- - d

1+ = 40

40x1 + 50 x2 + d2 - - d

2 + = 1,600

4x1 + 3x2 + d3 - - d

3 + = 120

x1, x2, d1 -, d

1 +, d2 -, d2 +, d3 -, d3 +  0

Program Tujuan

(13)

Prioritas Tujuan Kedua: Minimalkan

Minimalkan P1d1-, P

2d2-, P3d3+,

P4d1+

Terbatas pada:

x1 + 2x2 + d1- - d

1+ = 40

40x1 + 50 x2 + d2 - - d

2 + = 1,600

4x1 + 3x2 + d3 - - d

3 + = 120

x1, x2, d1 -, d

1 +, d2 -, d2 +, d3 -, d3 +  0

Program Tujuan

(14)

Prioritas Tujuan Ketiga: Minimalkan

Minimalkan P1d1-, P

2d2-, P3d3+,

P4d1+

Terbatas pada:

x1 + 2x2 + d1- - d

1+ = 40

40x1 + 50 x2 + d2 - - d

2 + = 1,600

4x1 + 3x2 + d3 - - d

3 + = 120

x1, x2, d1 -, d

1 +, d2 -, d2 +, d3 -, d3 +  0

Program Tujuan

(15)

Prioritas Tujuan Keempat: Minimalkan

Minimalkan P1d1-, P

2d2-, P3d3+,

P4d1+

Terbatas pada:

x1 + 2x2 + d1- - d

1+ = 40

40x1 + 50 x2 + d2 - - d

2 + = 1,600

4x1 + 3x2 + d3 - - d

3 + = 120

x1, x2, d1 -, d

1 +, d2 -, d2 +, d3 -, d3 +  0

Program Tujuan

(16)

Solusi program tujuan tidak selalu memenuhi semua tujuan dan solusi ini tidak optimal, tetapi kemungkinan solusi yang paling memuaskan.

(17)

Metode Simpleks yang Dimodifikasi

Formulasi Model

Minimalkan P

1

d

1-

, P

2

d

2-

, P

3

d

3+

, P

4

d

1+

Terbatas pada:

x

1

+ 2x

2

+ d

1-

- d

1+

= 40

40x

1

+ 50 x

2

+ d

2-

- d

2+

= 1,600

4x

1

+ 3x

2

+ d

3-

- d

3+

= 120

x

1

, x

2

, d

1-

, d

(18)

Metode Simpleks yang Dimodifikasi

Langkah Penyelesaian (1 of 2)

Menetapkan tabel awal menggunakan

variabel penyimpangan untuk permulaan

variabel-variabel solusi dasar yang layak. Hitung Zj-Pj

Tentukan kolom pemutar (memasukkan variabel

non-dasar) dengan memilih kolom yang

mempunyai nilai positif maksimum pada tingkat

prioritas tertinggi yang belum diperoleh secara

keseluruhan

Menentukan baris pemutar (variabel yang diganti)

dengan membagi nilai kolom kuantitas dengan

(19)

Metode Simpleks yang Dimodifikasi

Langkah Penyelesaian (2 of 2)

Hitung nilai baris pemutar dengan rumus

Nilai baris pemutar baru = (nilai baris pemutar lama/nomor pemutar)

Hitung semua nilai baris lainnya dengan

menggunakan formula

Nilai baris tabel baru = nilai baris tabel lama – (koefisien kolom pemutar yang berhubungan x nilai baris pemutar tabel baru yang berhubungan)

Hitung baris Zj-Pj yang baru

(20)

Metode Simpleks yang Dimodifikasi

Tabel Simpleks Pertama

Pj Vari abel

Kuantit as

P1 P2 P4 P3 x1 x2 d1- d2- d3- d1+ d2+ d3+ P1 d1- 40 1 2 1 0 0 -1 0 0 P2 d2- 160 4 5 0 1 0 0 -1 0 d3- 120 4 3 0 0 1 0 0 -1 Zj-Pj P4 0 0 0 0 0 0 -P4 0 0

(21)

Metode Simpleks yang Dimodifikasi

Tabel Simpleks Kedua

Pj Varia bel

Kuan titas

P1 P2 P4 P3 x1 x2 d1- d2- d3- d1+ d2+ d3+ x2 20 ½ 1 ½ 0 0 -1/2 0 0 P2 d2- 60 3/2 0 -5/2 1 0 5/2 -1 0 d3- 60 5/2 0 -3/2 0 1 3/2 0 -1 Zj-Pj P4 0 0 0 0 0 0 -P4 0 0

(22)

Metode Simpleks yang Dimodifikasi

Tabel Simpleks Ketiga

Pj Varia bel

Kuan titas

P1 P2 P4 P3 x1 x2 d1- d2- d3- d1+ d2+ d3+ x2 32 4/5 1 0 1/5 0 0 -1/5 0 P4 d1+ 24 3/5 0 -1 2/5 0 1 -2/5 0 d3- 24 8/5 0 0 -3/5 1 0 3/5 -1 Zj-Pj P4 24P4 3P4/5 0 -P4 2P4/5 0 0 -2P4 /5 0

(23)

Metode Simpleks yang Dimodifikasi

Tabel Simpleks Keempat

Pj Varia bel

Kuan titas

P1 P2 P4 P3 x1 x2 d1- d2- d3- d1+ d2+ d3+ X2 20 0 1 0 ½ -1/2 0 -1/2 ½ P4 d1+ 15 0 0 -1 5/8 -3/8 1 -5/8 3/8

X1 15 1 0 0 -3/8 5/8 0 3/8 -5/8 Zj-Pj P4 15P4 0 0 -P4 5P4/8 -3P4 /8 0 -5P4 /8 3P4/8

(24)

Minimalkan P1d1-, P

2d2-, P3d3+, P4d1+

Terbatas pada:

x1 + 2x2 + d1- - d

1+ = 40

40x1 + 50 x2 + d2 - - d

2 + = 1,600

4x1 + 3x2 + d3 - - d

3 + = 120

x1, x2, d1 -, d

1 +, d2 -, d2 +, d3 -, d3 +  0

Program Tujuan

(25)

Program Tujuan

(26)

Program Tujuan

(27)

4

Program Tujuan

(28)

5

Program Tujuan

(29)

6

Program Tujuan

(30)

AHP merupakan sebuah metode untuk membuat urutan alternatif keputusan dan memilih yang terbaik pada saat pengambil keputusan memiliki beberapa tujuan, atau kriteria, untuk mengambil keputusan tertentu

Pengambil keputusan biasanya memiliiki beberapa

alternatif yang dapat dipilih saat mengambil keputusan

Pengambil keputusan akan memilih alternatif terbaik yang dapat memenuhi kriterianya

AHP merupakan sebuah proses menghitung nilai angka untuk merangking tiap alternatif keputusan berdasarkan

sejauh mana alternatif tersebut memenuhi kriteria pembuat keputusan

(31)

Pemilihan lokasi Southcorp Development Company shopping mall

Tiga lokasi potensial: Atlanta

Birmingham Charlotte

Kriteria perbandingan lokasi: Pangsa pasar pelanggan Tingkat pendapatan

Infrastruktur

(32)

Puncak hirarki: tujuan (memilih lokasi terbaik).

Level kedua: bagaimana kontribusi keempat kriteria dalam pencapaian tujuan.

Level ketiga: bagaimana setiap alternatif lokasi memberikan kontribusi pada tiap kriteria.

(33)

Secara matematis, penetapan preferensi pada tiap tingkat hirarki.

Secara matematis, tetapkanlah preferensi untuk kriteria (mengurut tingkat kepentingan).

Penggabungan dua set preferensi yang secara matematis memberikan nilai (score) bagi tiap lokasi.

Pilih nilai tertinggi sebagai lokasi terbaik.

(34)

Pada perbandingan berpasangan, dua alternatif dibandingkan berdasarkan kriteria tertentu dan mengindikasikan suatu preferensi.

Sebuah skala preferensi digunakan memberikan angka numerik untuk tiap tingkat preferensi.

(35)

Analytical Hierarchy Process

Perbandingan Berpasangan (2 of 2)

Tingkat Preferensi Nilai Angka

Sama disukai 1

Sama hingga cukup disukai 2

Cukup disukai 3

Cukup hingga sangat disukai 4

Sangat disukai 5

Sangat disukai hingga amat sangat disukai 6

Amat sangat disukai 7

Amat sangat disukai hingga luar biasa disukai 8

(36)

Analytical Hierarchy Process

Matriks Perbandingan Berpasangan

(37)

Pangsa Pasar

Analytical Hierarchy Process

Mengembangkan Preferensi dalam Kriteria (1 of 3)

(38)

Matriks Normalisasi dengan Rata-rata Baris

Analytical Hierarchy Process

(39)

Matriks Preferensi Kriteria

Analytical Hierarchy Process

(40)

Criteria Market Income Infrastructure Transportation

Matriks Normalisasi untuk Kriteria dengan Rata-rata Baris

Analytical Hierarchy Process

Merangking Kriteria (1 of 2)

(41)

Analytical Hierarchy Process

Merangking Kriteria (2 of 2)

Vektor Preferensi:

Market

Income

(42)

Skor Keseluruhan:

Skor lokasi A = .1993(.5012) + .6535(.2819) + .0860(.1790) + .0612(.1561) = .3091

Skor lokasi B = .1993(.1185) + .6535(.0598) + .0860(.6850) + .0612(.6196) = .1595

Skor lokasi C = .1993(.3803) + .6535(.6583) + .0860(.1360) + .0612(.2243) = .5314

Rangking Keseluruhan:

Site Score

Charlotte Atlanta Birmingham

0.5314 0.3091 0.1595 1.0000

Analytical Hierarchy Process

(43)

Analytical Hierarchy Process

Ringkasan Tahap Matematis

Mengembangkan matriks perbandingan berpasangan untuk tiap alternatif keputusan (lokasi) berdasarkan tiap kriteria.

Sintesis

Menjumlahkan nilai tiap kolom pada matriks perbandingan berpasangan.

Membagi nilai tiap kolom dalam matriks perbandingan berpasangan dengan jumlah kolom yang bersangkutan (normalisasi).

Rata-rata nilai tiap baris pada matriks normalisasi (vektor prefernsi) Gabungkan vektor preferensi tiap kriteria menjadi satu matriks

preferensi berdasarkan tiap kriteria.

Membuat matriks perbandingan berpasangan untuk kriteria. Hitung matriks normalisasi.

Membuat vektor preferensi.

(44)
(45)

Masing-masing nilai tersebut dibagi dengan

bobot terkait yg diperoleh dari vektor preferensi

kreteria :

0,8328 : 0,1993 = 4,1786

2,8524 : 0,6535 = 4,3648

0,3474 : 0,0860 = 4,0401

0,2474 : 0,0612 = 4,0422

---

Jumlah = 16,6257

(46)

Jika CI = 0, maka pengambilan keputusan yg sangat konsisten, sedangkan CI > 0, maka pengambilan keputusan yang tidak konsisten (inkonsisten).

(47)

CI/RI = 0,0521/0,90 = 0,0580 (5,8 %)

Secara umum, tingkat konsistensi adalah sangat

memuaskan (CI/RI

0,10), tetapi sebaliknya jika

(48)

12

(49)
(50)

14

(51)

15

(52)

Setiap alternatif keputusan diberi bobot sesuai dengan

tingkat kepentingan dan seberapa jauh dapat memuaskan kriteria, berdasarkan rumus:

Si = gijwj dimana:

wj = suatu bobot antara 0 dan 1.00 yang diberikan

pada kriteria j; 1.00 penting, 0 tidak penting; jumlah bobot total sama dengan 1.

gij = suatu nilai antara 0 dan 100 mengindikasikan

seberapa jauh alternatif keputusan i memuaskan kriteria j; 100 kepuasan sangat inggi, 0 tidak puas.

(53)

Pemilihan mal dengan empat alternatif dan 5 kriteria:

S1 = (.30)(40) + (.25)(75) + (.25)(60) + (.10)(90) + (.10)(80) = 62.75 S2 = (.30)(60) + (.25)(80) + (.25)(90) + (.10)(100) + (.10)(30) = 73.50 S3 = (.30)(90) + (.25)(65) + (.25)(79) + (.10)(80) + (.10)(50) = 76.00 S4 = (.30)(60) + (.25)(90) + (.25)(85) + (.10)(90) + (.10)(70) = 77.75 Mall 4 disukai karena skor tertinggi, diikuti dengan mall 3, 2, 1.

Nilai untuk Alternatif (0 to 100)

Kriteria Keputusan

Bobot

(0 - 1.00) Mall 1 Mall 2 Mall 3 Mall 4 Kedekatan sekolah

(54)

16

(55)

Gambar

Tabel Simpleks Pertama
Tabel Simpleks Kedua
Tabel Simpleks Ketiga
Tabel Simpleks Keempat

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui koefisien prestasi (COP) dari pemakaian tiga jenis Refrigeran yaitu HCFC-22, HFC-134a, HFC-404a dengan cara pergantian langsung

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapa aspek biologi reproduksi ikan layang meliputi nisbah kelamin, Indeks Kematangan Gonad (IKG), Tingkat Kematangan

Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh promotion effects terhadap semua aspek switching barriers (interpersonal relationship, attractiveness of

• diperbolehkan penggunaan kawasan hutan lindung untuk kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan dengan syarat untuk kegiatan yang mempunyai tujuan strategis

Perlu dilakukan penelitian lagi dengan variabel lain yang mempengaruhi kepuasan konsumen untuk meningkatkan kepuasan pasien rawat inap di RSUD RAA Soewondo Pati di masa

Memasukkan air ke dalam gelas ukur yang telah berisi pasir dengan ketinggian 12 cm dari permukaan

Ekstrak etanolik daun Sambung Nyawa juga memiliki aktivitas sitotoksik pada sel Vero dan sel Myeloma (5), sedangkan fraksi residu dari ekstrak tersebut, pada sel

Penentuan kadar protein yang terkandung dalam biskuit dikerjakan dengan menggunakan metode volumetri dan diawali dengan pembuatan larutan baku primer dan larutan