• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM APLIKASI PENUNJANG KEPUTUSAN PEMI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SISTEM APLIKASI PENUNJANG KEPUTUSAN PEMI"

Copied!
192
0
0

Teks penuh

(1)

i

MULTIPLE CRITERIA DECISION MAKING (FMCDM)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Jenjang Strata Satu Pada STMIK BANJARBARU

OLEH

FUADILLAH

3101 0601 0807

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER BANJARBARU

(STMIK BANJARBARU) BANJARBARU

(2)

ii

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER BANJARBARU (STMIK BANJARBARU)

PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama : Fuadillah

NIM : 3101 0601 0807

Program Studi : SISTEM INFORMASI

Judul Skripsi :

Telah disetujui untuk disidangkan pada Sidang Skripsi Program Studi Sistem Informasi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Banjarbaru.

Banjarbaru, 24 Juni 2011

Mengetahui Ketua Jurusan, (Sistem Informasi)

Bahar A. Rahman, ST.M.Kom NIK. 1002.046

Pembimbing

Ir.Yulia Yudihartanti, M.Kom NIP. 1969.0401 200501 2 001

SISTEM APLIKASI PENUNJANG KEPUTUSAN

PEMILIHAN SEKOLAH MENENGAH ATAS SEDERAJAT

MENGGUNAKAN METODE FUZZY MULTIPLE

(3)

iii

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER BANJARBARU (STMIK BANJARBARU)

PENGESAHAN SKRIPSI

Nama : Fuadillah

NIM : 3101 0601 0807

Program Studi : Sistem Informasi

Judul Skripsi :

Telah disetujui untuk diseminarkan pada Sidang Skipsi Program Studi Sistem Informasi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Banjarbaru (STMIK

BANJARBARU). Pada tanggal 12 juli 2011.

SUSUNAN TIM PENGUJI

NO NAMA PENGUJI JABATAN TANDA TANGAN

1 Ir. Yulia Yudihartanti, M.Kom Ketua

2 Bahar A. Rahman, ST., M.Kom Sekretaris

3 Hugo Aprilianto, M.Kom Anggota

Banjarbaru, 24 Juni 2011 Mengetahui Ketua Jurusan,

(Sistem Informasi)

Bahar A. Rahman, ST.M.Kom NIK. 1002.046

Mengesahkan

Ketua STMIK Banjarbaru

Drs. H. Sushermanto, M.Kom NIK. 091 062 0001

(4)

iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : FUADILLAH

NIM : 3101 0601 0807

Jurusan : SISTEM INFORMASI

Dengan nin menyatakan bahwa dalam Skripsi ini adalah tulisan saya sendiri, begitu pula kode-kode program yang disertakan pada laporan ini. Dan Skripsi ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu Perguruan Tinggi lain, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang sama yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Banjarbaru, 24 Juni 2011

(5)

v bimbingan Ir. Yulia Yudihartanti, M.Kom.

170 + xiii / 18 tabel / 34 gambar / 4 lampiran / 11 pustaka (2005-2011)

ABSTRAK

Informasi Mengenai Sekolah Menengah Atas Sederajat di Banjarbaru bukanlah hal yang mudah dalam mendapatkannya karena banyaknya sekolah menengah atas yang ada di Banjarbaru. Dalam memperoleh semua informasi diatas untuk digunakan dalam bahan pembanding dalam pemilihan sekolah menengah atas dirasakan cukup sulit dengan mengunjungi tiap sekolah yang mempunyai jarak antar sekolah yang cukup jauh. Ditambah lagi penentuan keputusan menjadi masalah setelah mendapatkan informasi yang ada.

Penelitian ini bertujuan membantu calon siswa-siswi SMA sederajat untuk mendapatkan informasi mengenai sekolah-sekolah yang ada di Banjarbaru dan membantu mereka dalam penetuan keputusan dalam pemilihan sekolah yang akan mereka pilih kelak.

Sampel penelitian ini adalah SMA-SMA sederajat yang ada di Banjarbaru yang berjumlah 30 Sekolah. Metodologi yang digunakan mulai dari penelitian awal, penyusunan proposal, pengembangan SPK Pemilihan sekolah menengah atas melalui tahap analisis, desain, coding, testing, dilanjutkan, implementasi Aplikasi, Uji Precission Recall & F1.

Kesimpulan penelitian bahwa siswa lebih mudah mendapatkan informasi mengenai sekolah-sekolah menengah atasa yang ada di Banjarbaru dan siswa juga lebih mudah dalam menentukan pemilihan sekolah menengah atas dengan menggunakan Aplikasi Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Sekolah Menengah Atas yang menggunakan Metode Fuzzy Multiple Citeria Decision Making.

(6)

vi Fuadillah, 3101 0601 0807

Sistem Aplikasi Penunjang Keputusan Pemilihan Sekolah Menengah Atas Sederajat

Menggunakan Metode Fuzzy Multiple Criteria Decision Making (FMCDM); di bawah

bimbingan Ir. Yulia Yudihartanti, M.Kom.

170 + xiii / 18 tabel / 34 gambar / 4 lampiran / 11 pustaka (2005-2011)

ABSTRACT

Information about the High School in Banjarbaru is not easy to get because of the large high school in Banjarbaru. In obtaining all of the above information will be used in the comparison material in the selection of secondary schools find it quite difficult to visit each school between schools that have a considerable distance away. Plus the decision to become a problem after getting the information.

This study aims to help prospective students the same high school to get information about schools in Banjarbaru and assist them in making their school choice penetuan will choose later.

Samples from this study is the same high schools in Banjarbaru, some 30 schools. The methodology used starting from the initial research, preparation of proposals, the development of PRS Selection of high school through the analysis stages, design, coding, testing, followed, the implementation of the Application, Test & F1 Recall precision.

Conclusions from the study that students more easily find information about schools in Banjarbaru atasa and students are also easier to determine the selection of high school by using the Selection Decision Support System Applications High School who uses Citeria Fuzzy Multiple Decision Making.

(7)

vii

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat karunia dan hidayah-Nya lah, saya dapat menyelesaikan tugas akhir saya yang berjudul ” Sistem Aplikasi Penunjang Keputusan Pemilihan Sekolah Menengah Atas Sederajat Menggunakan Metode Fuzzy Multiple Criteria Decision Making (FMCDM)”. Tugas akhir ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu (S1) Jurusan Sistem Informasi pada Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Banjarbaru.

Dalam kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan bimbingan kepada saya selama proses pembuatan tugas akhir ini, yaitu kepada :

1. Ibu Dra. Hj. Ruliah selaku Ketua Yayasan Mandiri STMIK Banjarbaru. 2. Bapak Drs.H.Sushermanto selaku Pimpinan STMIK Banjarbaru.

3. Ibu Yulia Yudihartanti selaku pembimbing saya, terima kasih atas bimbingan dan motivasinya untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

4. Bapak Bahar A. Rahman, ST., M.Kom Selaku Penguji, Terima kasih saran dan kritik yang membangunnya

5. Bapak Hugo Aprilianto M.Kom, Terima kasih atas saran-saran nya 6. Bapak H. Fitriyadi, S.PI., M.Kom atas saran dan kritik nya

7. Seluruh Dosen STMIK Banjarbaru atas ilmu yang diberikan selama di bangku kuliah.

8. Isteri tercinta yang selalu mendukung aku dan membangunkanku ketika terjatuh. 9. Bapak, ibu dan kakak-kakaku, terima kasih atas segala-galanya yang telah

diberikan dengan tulus iklas berupa kasih sayang, dukungan, bimbingan dan doanya.

10. Temanku Mirza Yogi Kurniawan, S.Kom atas bimbingannya dan bantuannya. 11. My Best Friend Andin Muhammad Ikbal, Muhammad Hadi, Hendra Gunawan

Terima kasih untuk persahabatan nya, kalian jauh namun selalu ada di hati

12. Orang-orang yang menjadi guruku selama proses skripsi ini. Terima kasih sudah memberikan pelajaran yang berguna untukku.

(8)

viii

Saya menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu diharapkan kritik dan sarannya dari para pembaca guna kesempurnaan skripsi ini di masa yang akan datang. Besar harapan saya semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Banjarbaru, Juni 2011

(9)

ix

PERSETUJUAN SKRIPSI ... ii

PENGESAHAN SKRIPSI ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... iv

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

KATA PENGANTAR ...vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ...xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar belakang ...1

1.2 Permasalahan penelitian ...5

1.2.1. Identifikasi masalah ...5

1.2.2. Ruang lingkup masalah ...5

1.2.3. Perumusan Masalah ...5

1.3 Tujuan dan manfaat penelitian ...6

1.3.1 Tujuan ...6

1.3.2 Manfaat ...6

1.4 Sistematika Penulisan ...6

BAB II ... 8

LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN ... 8

2.1 Tinjauan Pustaka...8

2.2 Landasan Teori ... 10

(10)

x

2.2.2 Sistem Penunjang Keputusan Definisi Pengambilan Keputusan ... 12

2.2.3 Definisi Sistem Penunjang Keputusan ... 14

2.2.3 Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan... 15

2.2.4 Komponen Sistem Pendukung Keputusan... 16

2.2.5 Definisi Logika Fuzzy ... 18

2.2.6 Himpunan Fuzzy ... 19

2.2.7 Fungsi Keanggotaan ... 22

2.2.8 Operator dasar Zadeh untuk operasi himpunan fuzzy ... 24

2.2.9 Fuzzy Multiple Criteria Decision Making (FMCDM) ... 25

2.3 Kerangka Pemikiran ... 36

2.4 Hipotesis... 37

BAB III... 38

METODE PENELITIAN ... 38

3.1. Analisa Kebutuhan... 38

3.1.1. Metode Pengumpulan Data... 40

3.1.2. Jenis Data ... 41

3.2. Perancangan Penelitian ... 79

3.2.1. Konteks Diagram ... 81

3.2.2. Use Case Diagram ... 83

3.2.3. Sequence Diagram... 83

3.2.4. ActivityDiagram ... 85

3.3. Teknik Analisis Data... 87

3.4. Desain Form ... 140

BAB IV ... 144

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 144

4.1 Hasil ... 144

4.1.1 Implementasi Tampilan Awal dan menu utama ... 145

4.1.2 Implementasi Input Data SMA ... 146

4.1.3 Implementasi Input Data SMK ... 148

4.1.4 Implementasi Lihat Data ... 149

4.1.4 Implementasi SPK ... 149

(11)

xi

4.3 Implikasi Penelitian ... 164

4.3.1 Analisis Precision Recall, F1 ... 164

4.3.2 Hasil Pengukuran Sistem Rekomendasi Pemilihan Sekolah ... 167

4.3.3 Implementasi Sistem Rekomendasi Pemilihan sekolah menengah atas... 168

4.3.4 Pengukuran Sistem Rekomendasi Pemilihan sekolah menengah atas ... 168

4.3.4 Analisis Tingkat Akurasi Sistem Rekomendasi (F1) ... 169

BAB V ... 170

KESIMPULAN DAN SARAN ... 170

5.1 Kesimpulan ... 170

5.2 Saran ... 170

DAFTAR PUSTAKA ... 171

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 172

(12)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Hubungan Antara Ketiga Komponen ... 16

Gambar 2. 2 Reprensentasi Linier Naik ... 22

Gambar 2. 3 Representasi Linier Turun ... 23

Gambar 2. 4 Kurva Segitiga ... 23

Gambar 2. 5 Kurva Trapesium ... 23

Gambar 2. 6 Kurva Bentuk Bahu ... 24

Gambar 2. 7 Struktur Hirarki Permasalahan ... 28

gambar 2. 8 Struktur Hirarki ... 31

Gambar 2. 9 Kerangka Pemikiran ... 36

Gambar 3. 1 Konteks Diagram ... 82

Gambar 3. 2 Use Case Diagram game pembelajaran. ... 83

Gambar 3. 3 Sequence Diagram Input Data Sekolah ... 84

Gambar 3. 4 Sequence Diagram Lihat Data Sekolah ... 84

Gambar 3. 5 Sequence Diagram SPK Pemilihan Sekolah ... 85

Gambar 3. 6 Activity Diagram Input Data ... 85

Gambar 3. 7 Activitiy Diagram Lihat Data ... 86

Gambar 3. 8 Activity Diagram SPK Pemilihan Sekolah ... 86

Gambar 3. 9 Struktur Hirarki ... 89

Gambar 3. 14 Form pemilihan sekolah ... 143

Gambar 4. 1 Form login ... 145

Gambar 4. 9 Grafik alir fungsi pembobotan ... 153

(13)

xii

Tabel 1. 1 Daftar Sekolah Yang ada Di Banjarbaru ...3

Tabel 2. 1 Rating kepentingan untuk setiap kriteria... 32

Tabel 2. 2 Rating kecocokan setiap alternatif terhadap setiap criteria ... 33

Tabel 2. 3 Indeks kecocokan untuk setiap alternatif ... 34

Tabel 2.4 Nilai total integral setiap alternatif ... 35

Tabel 3. 1 Rating kepentingan untuk kriteria ... 121

Tabel 3. 2 Rating kecocokan setiap alternatif terhadap setiap kriteria ... 121

Tabel 3. 3 Indeks kecocokan untuk setiap alternatif ... 136

Tabel 3. 4 Nilai total integral setiap alternatif untuk SMA ... 138

Tabel 3. 5 Nilai total integral setiap alternatif untuk SMK ... 138

Tabel 3. 6 Nilai total integral setiap alternatif untuk MA... 139

Tabel 4. 1 Hasil Pengujian Basis Path Fungsi Pembobotan ... 154

Tabel 4. 2 Hasil pengujin black box terhadap Form Login ... 154

Tabel 4. 3 Hasil Pengujian black box terhadap Form menu utama ... 155

Tabel 4. 4 Hasil Pengujian Black box terhadap Form Input ... 155

Tabel 4. 5 Hasil Pengujian Black box terhadap Form Input ... 160

Tabel 4. 6 Hasil Pengujian Black box terhadap Form Input ... 161

(14)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner Data Sekolah... 173

Lampiran 2. Ijin Penelitian Dari Dinas Pendidikan ... 176

Lampiran 3. Izin Penelitian dari BP2T ... 177

(15)

1

1.1 Latar belakang

Perkembangan teknologi menyebabkan seseorang dapat dengan cepat dan mudah dalam mencari informasi yang mereka inginkan. Kebutuhan akan Informasi tersebut berbeda-beda dan dibedakan berdasarkan kebutuhan masing-masing individu. Salah satu informasi yang sangat diperlukan bagi masyarakat adalah informasi sekolah-sekolah yang ada di daerah sekitarnya, yang dimana informasi ini diperlukan untuk bahan pertimbangan dalam memilihkan anak-anaknya sekolah yang tepat dan sesuai yang diinginkan. Informasi ini diperlukan karena banyaknya sekolah-sekolah yang ada di daerah tertentu yang menyediakan berbagai macam fasilitas dan keunggulan masing-masing, namun info mengenai sekolah tersebut tidak dapat diperoleh kecuali datang langsung ke sekolah tersebut.

Memilih sekolah yang tepat adalah salah satu hal yang penting dalam penentuan kuliah. Karena pilihan untuk sekolah saat ini, akan mempengaruhi dalam pemilihan Kampus kelak. Bila pilihannya tepat, maka apa yang didapat di sekolah akan menjadi bekal yang cukup dalam mengenyam pendidikan yang lebih tinggi. Dan kelak, juga akan mempengaruhi bidang pekerjaan yang akan ditekuni.

(16)

2

Dalam pemilihan sekolah Menengah Atas (SMA) banyak pertimbangan

yang dilakukan oleh para orang tua dan siswa lulusan Sekolah Menengah

Pertama (SMP), adapun faktor-faktor yang menjadi pertimbangan antara lain :

Menurut jurnal penelitian dari Dedi & Margaret faktor yang mempengaruhi

seseorang dalam memilih suatu sekolah adalah dari : wilayah, fasilitas, ekstra

kurikuler, biaya dan status sekolah. (Trisnawarman & Livereja, 2006)

Faktor lain yang disebutkan dalam Jurnal penelitian Sri Maryati faktor

yang mempengaruhi seseorang dalam memilih sekolah yaitu karakteristik

sekolah (sarana prasarana sekolah, prestasi sekolah, keberagaman jurusan, dan

masa depan), karakteristik ekonomi masyarakat (biaya sekolah, kondisi ekonomi

keluarga, dan biaya transport) serta karakteristik lokasi sekolah (letak strategis,

kedekatan dengan tempat tinggal dan mudah terjangkau). (Maryati, 2009)

(17)

Aliyah Swasta, 1 Madrasah Aliyah Negeri, 1 SMA Luar Biasa dan Total semua sekolah tersebut berjumlah 30 sekolah.

Tabel 1. 1 Daftar Sekolah Yang ada Di Banjarbaru

NO NAMA SEKOLAH ALAMAT SEKOLAH

1 SMA Negeri 1 Jl. Keruing 3 Banjarbaru

2 SMA Negeri 2 Jl. Perhutani Mentaos Banjarbaru

3 SMA Negeri 3 Jl. Aneka Tambang Cempaka Banjarbaru 4 SMA Negeri 4 Jl. Sriwijaya Landasan Ulin

5 SMA PGRI 1 Jl. Al Djaperi Banjarbaru

6 SMA PGRI 2 Jl. Kebun Karet Loktabat Banjarbaru 7 SMA Bethel Jl. Sumber Rejo Banjarbaru

8 SMA Al Islami Nurul Maad Jl. Lapangan Golf Landasan Ulin 9 SMA Islam Terpadu

Qardhan Hasana

Jl. Rahayu Komp. Qardhan Hasana

10 SMALB Jl. A. Yani Km. 20 Landasan Ulin 11 SMK Negeri 1 Jl. A. Yani Km. 33 Loktabat Banjarbaru 12 SMK Negeri 2 Jl. Nusantara No. 1 Loktabat Banjarbaru 13 SMK Negeri 3 Jl. Aneka Tambang Cempaka Banjarbaru 14 SMK Sabumi Jl. Pandawa Gg Arjuna No. 1 RT. 35

Guntung Paikat

15 SMK Telkom Sandhy Putra Jl. Pangeran Suriansyah Banjarbaru 16 SMK YPK Jl. Sukarelawan Banjarbaru

17 SMK Bhakti Bangsa Jl. Karang Rejo RT. 002/001 Kel. Gt Manggis (Palam)

18 SMK Farmasi Jl. Gemini Raya No. 2 RT. 31 Komplek Bumi Cahaya Bintang

19 SMK Komputer Mandiri STMIK Loktabat Banjarbaru 20 SMK Cahaya Insani Jl. Bumi Berkat V

(18)

4

24 MA Al Falah Putri Jl. A. Yani Km. 32 Landasan Ulin 25 MA Nurul Hikmah Jl. Kelurahan Palam Kecamatan

Cempaka

26 MA Mif. Khairiyah Jl. H. Mistar Cokrokusumo 27 MA Darul Ilmi Jl. A. Yani Km. 19 Simpang Tiga 28 MA Misbahul Munir Jl. Golf Rt.4 Rw. V Kel. Landasan Ulin

Utara

29 MA Plus Zamzam Djailani Jl. Sintuk Ujung No. 12 Banjarbaru 30 MAN 1 Jl. Mistar Cokrokusumo 43 Bangkal

(Sumber : Dinas Pendidikan Banjarbaru)

Dari permasalahan diatas penelitian ini mencoba memecahkannya dengan salah satu alternatif yaitu dengan menggunakan Metode Fuzzy Multiple Criteria Decision Making (FMCDM). Fuzzy (MCDM) adalah salah satu metode pengambilan keputusan untuk memberikan solusi terhadap masalah kriteria yang kompleks dalam berbagai alternatif, dalam penelitian ini Fuzzy (MCDM)

digunakan untuk memberikan alternatif pilihan sekolah yang optimal, dimana terdapat konflik antara alternatif dan kriteria, dengan menggunakan Fuzzy (MCDM) konflik-konflik tersebut dapat terpecahkan sehingga didapatkan alternatif pilihan sekolah yang optimal.

(19)

1.2 Permasalahan penelitian

1.2.1. Identifikasi masalah

Masalah yang akan di bahas dalam laporan tugas akhir ini adalah bagaimana cara membantu para siswa dan para orang tua untuk memilih sekolah yang tepat dan sesuai dengan keinginan siswa dan orang tua.

Sehubungan dengan hal diatas maka dapat diidentifikasi masalah- masalah sebagai berikut :

1. Banyaknya pilihan sekolah yang dapat membingungkan calon siswa dalam memilih sekolah sehingga calon siswa mengalami kesulitan untuk mendapatkan data dan informasi secara lengkap

2. Adanya program aplikasi penunjang keputusan yang dapat dijadikan alat untuk membantu calon siswa dan orang tua dalam pemilihan sekolah.

1.2.2. Ruang lingkup masalah

Agar pembahasan masalah lebih terfokus, maka perancangan dan pembangunan sistem penunjang keputusan pemilihan sekolah ini ruang lingkup pembuatan aplikasi ini dibatasi hanya pada proses pembantu keputusan dalam pemilihan sekolah tingkat menengah atas untuk daerah banjarbaru saja.

1.2.3. Perumusan Masalah

(20)

6

menggunakan metode Fuzzy (MCDM)yang dapat membantu para siswa dalam penentuan pemilihan sekolah menengah atas”.

1.3 Tujuan dan manfaat penelitian

1.3.1 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dari laporan tugas akhir ini adalah :

“ Aplikasi sistem penunjang keputusan pemilihan sekolah menengah atas “

1.3.2 Manfaat

Manfaat yang ingin dicapai dari laporan tugas akhir ini adalah :

1. Sebagai alat bantu bagi orang tua dan siswa dalam memperoleh data dan informasi tentang sekolah yang ada disekitarnya dan membantu keputusan dalam pemilihannya.

2. Menambah referensi dan pengetahuan akan sekolah-sekolah menengah atas yang ada di daerah sekitar banjarbaru.

3. Mempermudah siswa dalam pemilihan sekolah yang bagus dan sesuai dengan yang diinginkan.

1.4 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Merupakan gambaran umum mengenai latar belakang permasalahan yang ingin diselesaikan dengan pendekatan logika fuzzy, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, spesifikasi sistem, dan sistematika penyusunan laporan.

BAB II LANDASAN TEORI

(21)

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi analisa kebutuhan dan rancangan sistem yang digunakan, meliputi (diagram konteks, use case diagram, sequence diagram, activity diagram, perancangan database, dan desain antarmuka) dan yang terakhir teknik analisis \ .

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISA SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang penerapan rancangan program ke dalam bahasa pemrograman, analisis hasil, serta analisa mengenai kelebihan dan kekurangan sistem.

BAB V KESIMPULAN

(22)

8

BAB II

LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Tinjauan Pustaka

Beberapa penelitian tentang sistem penunjang keputusan pemilihan sekolah, yang telah terbukti dapat membantu siswa dalam pemilihan keputusan sekolah mana yang akan dia ambil, hal itu dijabarkan dalam ringkasan peneliti terdahulu seperti dibawah ini :

Hasil penelitian Sri mariati pada tahun 2009, Dari analisis faktor-faktor yang mempengaruhi siswa dalam pemilihan sekolah diketahui bahwa faktor kondisi sekolah mempunyai pengaruh paling besar, kemudian diikuti oleh faktor lokasi dan yang paling kecil adalah faktor ekonomi, Selain hal-hal diatas faktor yang mempengaruhi siswa dalam memilih sekolah antara lain

1. Dari analisis karakteristik kondisi sekolah, sub faktor masa depan yang lebih menjanjikan mempunyai pengaruh paling besar pada semua kelompok sekolah. Kemudian diikuti sub faktor keleluasaan dalam memilih jurusan, baru kemudian prestasi yang telah dicapai sekolah dan yang paling kecil pengaruhnya adalah sub faktor fasilitas sekolah.

(23)

ke dunia kerja sehingga dapat segera membantu orang tua untuk meningkatkan kondisi ekonomi keluarganya.

3. Dari analisis karakteristik lokasi sekolah sub faktor kemudahan dijangkau dengan tranportasi umum mempunyai pengaruh paling besar pada semua kelompok sekolah. Kemudian diikuti oleh sub faktor kedekatan sekolah dengan tempat tinggal, dan yang paling kecil pengaruhnya adalah sub faktor lokasi yang strategis. Hal ini menunjukkan bahwa siswa mempunyai pertimbangan mengenai kemudahan aksesbilitas ke sekolah akan memperlancar proses belajar mengajar.

4. Berdasarkan analisis statistik Crosstab diketahui bahwa terdapat hubungan positif antara preferensi pemilihan sekolah dengan kondisi ekonomi. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi ekonomi keluarga mempunyai pengaruh terhadap siswa dalam memilih SMKN di Kota Semarang. (Maryati, 2009)

(24)

10

simultan.Berdasarkan hasil penelitian faktor internal berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pemilihan sekolah dapat di lihat dari thitung>ttabel yaitu 2,841 > 2,645, dengan signifikansi 0,006 dan faktor eksternal berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pemilihan sekolah dengan thitung > ttabel yaitu 9,660 > 2,645 dengan signifikansi 0,000. sedangkan pengaruh simultan antara faktor internal dan eksternal terhadap keputusan pemilihan sekolah dapat dilihat dari nilai F hitung > Ftabel yaitu 367,176 > 3,07. Variabel faktor internal dan eksternal dalam mempengaruhi keputusan siswa dalam memilih sekolah adalah sebesar 91 %. Sedangkan variabel yang paling dominan yang mempengaruhi keputusan pemilihan sekolah adalah faktor eksternal yaitu sebesar 75,3 %. Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis memberikan saran yang dapat dijadikan pertimbangan yaitu hendaknya Madrasah Aliyah Negeri Genukwatu meningkatkan kualitasnya untuk menarik calon konsumen baru dan kepada peneliti lanjutan yang berminat meneliti keputusan konsumen dalam keputusan pemilihan sekolah dapat memperluas sub variabel internal dan eksternal yang mempengaruhi keputusan pemilihan sekolah dan dapat menambahkan sampel dengan teknik pengambilan sampel yang lebih baik (Murtia Dhani, 2009)

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Pemilihan Sekolah

(25)

inputnya unggul, meskipun belajar mengajarnya tidak luar biasa, kemungkinan lulusannya tetap akan unggul, keunggulan sekolah ini merupakan bawaan sebelum siswa masuk sekolah tersebut. Pada tipe 2. Diartikan sekolah unggul dalam hal fasilitas, karena fasilitas yang unggul maka harga fasilitas tersebut sudah barang tentu sangat mahal, di sekolah semacam ini dengan fasilitas yang serba mewah, daya tahan siswa untuk belajar bisa lebih lama, Pada sekolah unggulan tipe 2 ini, ada kemungkinan dari sisi prestasi akademik siswa, input yang unggul bukan persyaratan utama. Persyaratan utama adalah kemampuan membayar uang sekolah yang mahal tersebut. Sekolah unggul jenis lainnya adalah yang penekanannya pada iklim belajar yang positif, disebut dengan sekolah tipe 3. Yang didefinisikan sekolah unggul adalah sekolah yang mampu memproses siswa yang bermutu rendah pada masuk sekolah tersebut (input rendah), menjadi lulusan yang bermutu tinggi (output tinggi). Sekolah unggul yang merupakan terjemahan bebas dari bahasa Inggris “effective school”. What

is effective school? For many, the effective school indicator is student

achievement in academic subjects, with special emphasis on increased

academic achievement for at risk student. Dengan demikian terdapat selisih yang mencolok pada prestasi akademik siswa, sebagai input rendah (bahkan yang lamban berpikir), tetapi outputnya tinggi. Berarti dalam sekolah unggul tipe terakhir ini, terjadi proses belajar mengajar yang efektif.

(26)

12

masyarakat berpenghasilan tinggi maupun rendah. Dengan logika yang sama, iklim belajar di sekolah yang bersifat negatif, dihubungkan dengan tingkat prestasi siswa yang rendah. Sekolah unggul sangat berpengaruh dalam pemilhan sekolah lanjutan, sebab sekolah unggul dapat menentukan kualitas lulusan siswa, dimana kualitas lulusan siswa sangat berpengaruh pada masa depan siswa, dalam artian berpengaruh pada siswa tersebut dapat melanjutkan ke perguruan tinggi maupun bekerja (Jatmiko Awang, 2006).

2.2.2 Sistem Penunjang Keputusan Definisi Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan (desicion making) adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan alternatif. Sebelum pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah utama, menyusun alternatif yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan keputusan yang terbaik. (Alam, 2011).

Secara umum, pengertian pengambilan keputusan telah dikemukakan oleh banyak ahli, diantaranya adalah :

G. R. Terry : Mengemukakan bahwa pengambilan keputusan adalah sebagai pemilihan yang didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih alternatif yang mungkin.

(27)

Horold dan Cyril O’Donnell : pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara alternatif mengenai suatu cara bertindak yaitu inti dari perencanaan, suatu rencana tidak dapat dikatakan tidak ada jika tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.

P. Siagian : Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis terhadap suatu masalah, pengumpulan fakta dan data, penelitian yang matang atas alternatif dan tindakan.

Drs. H. Malayu S.P Hasibuan : Pengambilan keputusan adalah suatu proses penentuan keputusan yang terbaik dari sejumlah alternative untuk melakukan aktifitas-aktifitas pada masa yang akan datang.

Chester I. Barnard : Keputusan adalah perilaku organisasi, berintisari perilaku perorangan dan dalam gambaran proses keputusan ini secara relatif dan dapat dikatakan bahwa pengertian tingkah laku organisasi lebih penting dari pada kepentingan perorangan.

Tahap – tahap Pengambilan Keputusan :

Menurut Herbert A. Simon (Kadarsah, 2011), tahap – tahap yang harus dilalui dalam proses pengambilan keputusan sebagai berikut :

1. Tahap Pemahaman ( Inteligence Phace )

(28)

14

Tahap ini merupakan proses pengembangan dan pencarian alternatif tindakan / solusi yang dapat diambil. Tersebut merupakan representasi kejadian nyata yang disederhanakan, sehingga diperlukan proses validasi dan vertifikasi untuk mengetahui keakuratan model dalam meneliti masalah yang ada.

3. Tahap Pemilihan ( Choice Phace )

Tahap ini dilakukan pemilihan terhadap diantaraberbagai alternatif solusi yang dimunculkan pada tahap perencanaan agar ditentukan / dengan memperhatikan kriteria – kriteria berdasarkan tujuan yang akan dicapai.

4. Tahap Impelementasi ( Implementation Phace )

Tahap ini dilakukan penerapan terhadap rancangan sistem yang telah dibuat pada tahap perancanagan serta pelaksanaan alternatif tindakan yang telah dipilih pada tahap pemilihan.

2.2.3 Definisi Sistem Penunjang Keputusan

Menurut Keen dan Scoot Morton : “ Sistem Pendukung Keputusan

merupakan penggabungan sumber – sumber kecerdasan individu dengan kemampuan komponen untuk memperbaiki kualitas keputusan. Sistem Pendukung Keputusan juga merupakan sistem informasi berbasis komputer untuk manajemen pengambilan keputusan yang menangani masalah – masalah semi struktur “

(29)

mereka dengan informasi dari data yang telah diolah dengan relevan dan diperlukan untuk membuat keputusan tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan akurat. Sehingga sistem ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan pengambilan keputusan dalam proses pembuatan keputusan.

Sistem pendukung keputusan (SPK) atau dikenal dengan Decision Support Sistem (DSS), pada tahun 1970-an sebagai pengganti istilah

Management Information Sistem (MIS). Tetapi pada dasarnya SPK merupakan pengembangan lebih lanjut dari MIS yang dirancang sedemikian rupa sehingga bersifat interaktif dengan pemakainya. Maksud dan tujuan dari adanya SPK, yaitu untuk mendukung pengambil keputusan memilih alternatif keputusan yang merupakan hasil pengolahan informasi-informasi yang diperoleh/ tersedia dengan menggunakan model-model pengambil keputusan serta untuk menyelesaikan masalah-masalah bersifat terstruktur, semi terstruktur dan tidak terstruktur (Mulyono, 2010).

Sistem pendukung keputusan sebagai sebuah himpunan/ kumpulan prosedur berbasis model untuk memproses data dan pertimbangan untuk membantu manajemen dalam pembuatan keputusannya. Suatu sistem yang menyediakan sarana bagi para manajer untuk mengembangkan informasi sesuai dengan keputusan yang akan dibuat. Tujuan: menunjang keputusan-keputusan yang relatif tidak terstruktur (unstructured).

2.2.3 Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan

Karakteristik sistem pendukung keputusan adalah (Haniif, 2007) :

(30)

16

ataupun tidak terstruktur dengan menambahkan kebijaksanaan manusia dan informasi komputerisasi.

2. Dalam proses pengolahannya, sistem pendukung keputusan mengkombinasikan penggunaan model - model analisis dengan teknik pemasukan data konvensional serta fungsi - fungsi pencari / interogasi informasi.

3. Sistem Pendukung Keputusan, dirancang sedemikian rupa sehingga dapat digunakan / dioperasikan dengan mudah.

4. Sistem Pendukung Keputusan dirancang dengan menekankan pada aspek fleksibilitas serta kemampuan adaptasi yang tinggi.

2.2.4 Komponen Sistem Pendukung Keputusan

Sistem pendukung keputusan terdiri atas tiga komponen utama yaitu : 1. Subsistem pengelolaan data (database).

2. Subsistem pengelolaan model (modelbase). 3. Subsistem pengelolaan dialog (userinterface).

Hubungan antara ketiga komponen ini dapat dilihat pada gambar dibawah :

(31)

Sub sistem pengelolaan data (database)

Sub sistem pengelolaan data (database) merupakan komponen SPK yang berguna sebagai penyedia data bagi sistem. Data tersebut disimpan dan diorganisasikan dalam sebuah basis data yang diorganisasikan oleh suatu sistem yang disebut dengan sistem manajemen basis data (Database Management Sistem).

Sub sistem pengelolaan model (model base)

Keunikan dari SPK adalah kemampuannya dalam mengintegrasikan data dengan model-model keputusan. Model adalah suatu tiruan dari alam nyata. Kendala yang sering dihadapi dalam merancang suatu model adalah bahwa model yang dirancang tidak mampu mencerminkan seluruh variabel alam nyata, sehingga keputusan yang diambil tidak sesuai dengan kebutuhan oleh karena itu, dalam menyimpan berbagai model harus diperhatikan dan harus dijaga fleksibilitasnya. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah pada setiap model yang disimpan hendaknya ditambahkan rincian keterangan dan penjelasan yang komprehensif mengenai model yang dibuat.

Subsistem pengelolaan dialog (user interface)

Keunikan lainnya dari SPK adalah adanya fasilitas yang mampu mengintegrasikan sistem yang terpasang dengan pengguna secara interaktif, yang dikenal dengan subsistem dialog. Melalui subsistem dialog, sistem diimplementasikan sehingga pengguna dapat berkomunikasi dengan sistem yang dibuat.

(32)

18

1. Bahasa aksi (action language), yaitu suatu perangkat lunak yang dapat digunakan oleh user untuk berkomunikasi dengan sistem, yang dilakukan melalui berbagai pilihan media seperti keyboard, joystick dan keyfunction yang lainnya.

2. Bahasa tampilan (display and presentation language), yaitu suatu perangkat yang berfungsi sebagai sarana untuk menampilkan sesuatu. Peralatan yang digunakan untuk merealisasikan tampilan ini diantaranya adalah printer, grafik monitor, plotter, dan lain-lain.

3. Basis pengetahuan (knowladge base), yaitu bagian yang mutlak diketahui oleh pengguna sehingga sistem yang dirancang dapat berfungsi secara interaktif.

2.2.5 Definisi Logika Fuzzy

Pengertian Logika Fuzzy kata Fuzzy merupakan kata sifat yang berarti kabur, tidak jelas. Fuzziness atau kekaburan atau ketidakjelasan atau ketidakpastian selalu meliputi keseharian manusia. Logika fuzzy dikatakan sebagai logika baru yang lama, sebab ilmu tentang logika fuzzy modern dan metodis baru ditemukan beberapa tahun yang lalu, padahal sebenarnya konsep tentang logika fuzzy itu sendiri sudah ada sejak lama (Kusumadewi, Sri, 2005).

(33)

Logika Fuzzy memungkinkan nilai keanggotaan antara 0 dan 1, tingkat keabuan dan juga hitam dan putih, dan dalam bentuk linguistik, konsep tidak pasti seperti "sedikit", "lumayan", dan "sangat". Fuzzy Logic (Logika Fuzzy) atau biasa juga disebut dengan Logika Samar merupakan suatu cara yang tepat untuk memetakan suatu ruang input ke dalam suatu ruang output didasari oleh konsep himpunan fuzzy. Logika fuzzy sebagai komponen utama pembangun softcomputing, terbukti telah memiliki kinerja yang sangat baik untuk menyelesaikan masalah - masalah yang mengandung ketidakpastian.

2.2.6 Himpunan Fuzzy

Pada tahun 1965, Profesor L.A. Zadeh memperkenalkan teori himpunan fuzzy, yang secara tidak langsung mengisyaratkan bahwa tidak hanya teori probabilitas saja yang dapat merepresentasikan ketidakpastian. Teori himpunan fuzzy adalah merupakan perluasan dari teori logika Boolean yang menyatakan tingkat angka 1 atau 0 atau pernyataan benar atau salah, sedang pada teori logika fuzzy terdapat tingkat nilai, yaitu :

 satu (1), yang berarti bahwa suatu item menjadi anggota dalam suatu himpunan, atau

 nol (0), yang berarti bahwa suatu item tidak menjadi anggota dalam suatu himpunan.

Contoh: Jika diketahui:

S = {1,2,3,4,5,6} adalah semesta pembicaraan A = {1,2,3}

(34)

20

Maka, bisa dikatakan bahwa :

 Nilai keanggotaan 2 pada himpunan A, , karena .

 Nilai keanggotaan 3 pada himpunan A, , karena .

 Nilai keanggotaan 2 pada himpunan B, , karena .

Himpunan fuzzy didasarkan pada gagasan untuk memperluas jangkauan fungsi karakteristik sedemikian hingga fungsi tersebut akan mencakup bilangan real pada interval [0,1]. Nilai keanggotaannya menunjukkan bahwa suatu item tidak hanya bernilai benar atau salah. Nilai 0 menunjukkan salah, nilai 1 menunjukkan benar, dan masih ada nilai-nilai yang terletak antara benar dan salah.

Himpunan tegas (crisp) A didefinisikan oleh item-item yang ada pada himpunan itu. Jika a.A, maka nilai yang berhubungan dengan a adalah 1. namun jika a.A, maka nilai yang berhubungan dengan a adalah 0. notasi A = {x|P(x)} menunjukkan bahwa A berisi item x dengan p(x) benar. Jika XA merupakan fungsi karakteristik A dan properti P, maka dapat dikatakan bahwa P(x) benar, jika dan hanya jika XA(x)=1 (Kusumadewi, Sri, 2005).

(35)

a. Linguistik, yaitu penamaan suatu grup yang mewakili suatu keadaan atau kondisi tertentu dengan menggunakan bahasa alami.

b. Numeris, yaitu suatu nilai (angka) yang menunjukkan ukuran dari suatu variabel.

Ada beberapa hal yang perlu diketahui dalam memahami sistem fuzzy, yaitu: a. Variabel Fuzzy

Variabel fuzzy merupakan variabel yang hendak dibahas dalam suatu sistem fuzzy.

b. Himpunan Fuzzy

Himpunan fuzzy merupakan suatu grup yang mewakili suatu kondisi atau keadaan tertentu dalam suatu variabel.

c. Semesta Pembicaraan

Semesta pembicaraan adalah keseluruhan nilai yang diperbolehkan untuk dioperasikan dalam suatu variabel fuzzy. Semesta pembicaraan merupakan himpunan bilangan real yang senantiasa naik (bertambah) secara monoton dari kiri ke kanan. Nilai semesta pembicaraan dapat berupa bilangan positif maupun negatif. Adakalanya nilai semesta pembicaraan ini tidak dibatasi batas atasnya.

d. Domain

(36)

22

2.2.7 Fungsi Keanggotaan

Fungsi keanggotaan (membership function) adalah suatu kurva yang menunjukkan pemetaan titik-titik input data ke dalam nilai keanggotaannya (de ajat keanggotaan) yang memiliki interval antara 0 sampai 1. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mendapatkan nilai keanggotaan adalah dengan melalui pendekatan fungsi. Ada beberapa fungsi yang bisa digunakan.

a. Representasi Linier

Pada representasi linier, pemetaan input ke derajat keanggotaannya digambarkan sebagai garis lurus. Ada 2 keadaan himpunan fuzzy yang linier.

1. Kenaikan himpunan dimulai pada nilai domain yang memiliki derajat keanggotaan nol [0] bergerak ke kanan menuju nilai domain yang memiliki derajat keanggotaan lebih tinggi.

Gambar 2. 2 Reprensentasi Linier Naik

Sumber : (Kusumadewi Sri, Idham Gaswaludin, 2005) Fungsi Keanggotaan:

0 x ≤ a

μ [x] = (x-a) / (b-a); a ≤ x ≤ b………(2.1)

x ≥ b

(37)

Gambar 2. 3 Representasi Linier Turun

Sumber : (Kusumadewi Sri, Idham Gaswaludin, 2005) Fungsi Keanggotaan:

(b-x) / (b-a) ; a ≤ x ≤ b

µ [x] = ………..(2.2) 0; x ≥ b

b. Representasi Kurva Segitiga Kurva Segitiga pada dasarnya merupakan gabungan antara 2 garis (linier).

Gambar 2. 4 Kurva Segitiga

Sumber : (Kusumadewi Sri, Idham Gaswaludin, 2005) Fungsi Keanggotaan:

0; x ≤ a atau x ≥ c

µ [x] = (b-a) / (x-a) ; a ≤ x ≤ b………..………(2.3) (b-x) / (c-b) ; b ≤ x ≤ c

c. Representasi Kurva Trapesium Kurva trapesium pada dasarnya seperti kurva segitiga, hanya saja ada beberapa titik yang memiliki nilai keanggotaan 1.

Gambar 2. 5 Kurva Trapesium

(38)

24

Fungsi Keanggotaan:

0; x ≤ a atau x ≥ d (x-a) / (b-a); a ≤ x ≤ b

µ [x] = 1; b ≤ x ≤ c………...(2.4) (d-x) / (d-c) x ≥ d

d. Representasi Kurva Bentuk Bahu Daerah yang terletak di tengah-tengah suatu variabel yang direpresentasikan dalam bentuk segitiga, pada sisi kanan dan kirinya akan naik dan turun. Tetapi terkadang salah satu sisi dari variabel tersebut tidak mengalami perubahan. Himpunan fuzzy „bahu‟, bukan segitiga, digunakan untuk mengakhiri variabel suatu daerah fuzzy. Bahu kiri bergerak dari benar ke salah, demikian juga bahu kanan bergerak dari salah ke benar. Sebagai contoh, himpunan fuzzy pada variabel TEMPERATUR dengan daerah bahunya.

Gambar 2. 6 Kurva Bentuk Bahu

Sumber : (Kusumadewi Sri, Idham Gaswaludin, 2005)

2.2.8 Operator dasar Zadeh untuk operasi himpunan fuzzy

(39)

a. Operator AND

Operator ini berhubungan dengan operasi interseksi pada himpunan. a- predikat sebagai hasil operasi dengan operator AND diperoleh dengan mengambil nilai keanggotaan terkecil antar elemen pada himpunan-himpunan yang bersangkutan.

µ A∩B = min (µ A [x], µ B [y] )………..(2.5)

b. Operator OR

Operator ini berhubungan dengan operasi union pada himpunan. a- predikat sebagai hasil operasi dengan operator OR diperoleh dengan mengambil nilai keanggotaan terbesar antar elemen pada himpunan-himpunan yang bersangkutan.

µ A⋃B = max (µA [x],µB[y])………..(2.6)

c. Operator NOT

Operator ini berhubungan dengan operasi komplemen pada himpunan. a-predikat sebagai hasil operasi dengan operator NOT diperoleh dengan mengurangkan nilai keanggotaan elemen pada himpunan yang bersangkutan dari 1.

µA1 = 1-µA [x]………..………(2.7)

2.2.9 Fuzzy Multiple Criteria Decision Making (FMCDM)

(40)

26

Metode Fuzzy Multiple Criteria Decision Making (FMCDM). Metode ini dikembangkan untuk membantu pengambil keputusan dalam melakukan pengambilan keputusan terhadap beberapa alternatif keputusan untuk mendapatkan suatu keputusan yang akurat dan optimal. Logika fuzzy adalah salah satu cabang dari AI (Artificial Intelligence). Logika fuzzy merupakan modifikasi dari teori himpunan dimana setiap anggotanya memiliki derajat keanggotaan yang bernilai kontinu antara 0 sampai 1. Sejak ditemukan pertama kali oleh Lotfi A. Zadeh pada tahun 1965, logika fuzzy telah digunakan pada lingkup domain permasalahan yang cukup luas, seperti kendali proses, klasifikasi dan pencocokan pola, manajemen dan pengambil keputusan, riset operasi, ekonomi dan lain lain. Sejak tahun 1985, terjadi perkembangan yang sangat pesat pada logika fuzzy, terutama dalam hubungan yang bersifat non-linear, ill-defined, time-varying dan situasi-situasi yang sangat kompleks.

Fuzzy Multiple Criteria Decision Making (FMCDM) digunakan untuk melakukan penilaian atau seleksi terhadap beberapa alternatif dalam jumlah yang terbatas.

Ada beberapa fitur umum yang akan digunakan dalam MCDM yaitu :

a. Alternatif, alternatif adalah obyek-obyek yang berbeda dan memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih oleh pengambil keputusan.

(41)

c. Konflik antar kriteria, beberapa kriteria biasanya mempunyai konflik antara satu dengan yang lainnya, misalnya kriteria keuntungan akan mengalami konflik dengan kriteria biaya.

d. Bobot keputusan, bobot keputusan menunjukkan kepentingan relatif dari setiap kriteria, W= (W1,W2,….,Wn). Pada MCDM akan dicari bobot kepentingan dari setiap kriteria.

e. Matriks keputusan, suatu matriks keputusan X yang berukuran m x n, berisi elemen-elemen xij, yang mempresentasikan rating dari alternatif A1(i=1,2,…,m) terhadap kriteria C1(j=1,2,…,n).

Pada Metode Fuzzy Decision Making (FDM), ada 3 langkah penting yang harus dikerjakan, yaitu: representasi masalah, evaluasi himpunan fuzzy pada setiap alternatif keputusan dan melakukan seleksi terhadap alternatif yang optimal (Kusumadewi Sri, 2005).

1 . Representasi masalah

Pada bagian ini, ada 3 aktivitas yang harus dilakukan (Kusumadewi Sri, 2005) : a. Identifikasi tujuan dan kumpulan alternatif keputusannya;

Tujuan keputusan dapat direpresentasikan dengan menggunakan bahasa alami atau nilai numeris sesuai dengan karakteristik dari masalah tersebut. Jika ada n alternatif keputusan dari suatu masalah, maka alternatif-alternatif tersebut dapat ditulis sebagai A = {Ai | i=1,2, ..., n}.

b. Identifikasi kumpulan kriteria;

Jika ada k kriteria, maka dapat dituliskan C = {Ct | t = 1,2, ..., k}.

(42)

28

Gambar 2. 7 Struktur Hirarki Permasalahan

2. Evaluasi himpunan fuzzy

Pada bagian ini, ada 3 aktivitas yang harus dilakukan (Kusumadewi Sri, 2005): a. Memilih himpunan rating untuk bobot-bobot kriteria dan derajat kecocokan

setiap alternatif dengan kriterianya. Secara umum, himpunan - himpunan rating terdiri-atas 3 elemen, yaitu: variabel linguistik (x) yang merepresentasikan bobot kriteria dan derajat kecocokan setiap alternatif dengan kriterianya; T(x) yang merepresentasikan rating dari variabel linguistik; dan fungsi keanggotaan yang berhubungan dengan setiap elemen dari T(x). Misal, rating untuk bobot pada Variabel Penting untuk suatu kriteria didefinisikan sebagai: T(penting) = {SANGAT RENDAH, RENDAH, CUKUP, TINGGI, SANGAT TINGGI}. Sesudah himpunan rating ini ditentukan, maka kita harus menentukan fungsi keanggotaan untuk setiap rating. Biasanya digunakan fungsi segitiga. Misal, W

t adalah bobot untuk kriteria C

t; dan Sit adalah rating fuzzy untuk derajat kecocokan alternatif keputusan A

i dengan kriteria Ct; dan Fi adalah indeks kecocokan fuzzy dari alternatif A

i yang merepresentasikan derajat kecocokan alternatif

(43)

keputusan dengan kriteria keputusan yang diperoleh dari hasil agregasi S it dan W

t.

b. Mengevaluasi bobot-bobot kriteria dan derajat kecocokan setiap alternatif dengan kriterianya.

c. Mengagregasikan bobot-bobot kriteria, dan derajat kecocokan setiap alternatif dengan kriterianya. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk melakukan agregasi terhadap hasil keputusan para pengambil keputusan, antara lain: mean, median, max, min, dan operator campuran. Dari beberapa metode tersebut, metode mean yang paling banyak digunakan.

Operator dan adalah operator yang digunakan untuk penjumlahan dan perkalian fuzzy. Dengan menggunakan operator mean, F1 dirumuskan sebagai:

F1=( ) [( ) ( ) ( )]………..….(2.8) Dengan cara mensubstitusikan Sit dan W1 dengan bilangan fuzzy segitiga, yaitu Sit = (oit, pit, qit); dan W1 =(at, bt, ct); maka Ft dapat didekati sebagai : Fi = (Yi, Qi, Zi)………...………..(2.9) Dengan :

Y1 = ( ∑ ( ))……….(2.10)

Qi = ( ∑ ( ))……..………(2.11)

Zi = ( ∑ ( ))……….………..(2.12) i= 1,2,…,n. ………...(2.13)

3. Seleksi alternatif yang optimal

(44)

30

a. Memprioritaskan alternatif keputusan berdasarkan hasil agregasi;

Prioritas dari hasil agregasi dibutuhkan dalam rangka proses perangkingan alternatif keputusan. Karena hasil agregasi ini direpresentasikan dengan menggunakan bilangan fuzzy segitiga, maka dibutuhkan metode perangkingan untuk bilangan fuzzy segitiga. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode nilai total integral. Misalkan F adalah bilangan fuzzy segitiga, F = (a, b, c), maka nilai total integral dapat dirumuskan sebagai berikut:

I (F) = ( )( ( ) )………(2.14) Nilai a adalah indeks keoptimisan yang merepresentasikan derajat keoptimisan bagi pengambil keputusan (0d”ad”1). Apabila nilai a semakin

besar mengindikasikan bahwa derajat keoptimisannya semakin besar. Apabila ada 2 bilangan fuzzy Fi dan Fj :

b. Memilih alternatif keputusan dengan prioritas tertinggi sebagai alternatif yang optimal. Semakin besar nilai F

j berarti kecocokan terbesar dari alternative keputusan untuk kriteria keputusan, dan nilai inilah yang akan menjadi tujuannya.

Contoh Soal Fuzzy MCDM

(45)

Tanggung Jawab, C4 = Ketaatan, C5 = Kejujuran, C6 = Kerjasama, C7 = Prakarsa dan C8 = Kepemimpinan.

Langkah 1 : Representasi Masalah

a. Tujuan keputusan ini adalah mencari pegawai teladan terbaik berdasarkan kriteria tertentu. Ada 3 alternatif kandidat yang diberikan adalah A= {A1, A2, A3}, dengan A1= Agus Purnomo, A2= Dewangga, A3= Adriandra.

b. Ada 8 kriteria keputusan yang diberikan, yaitu: C= {C1, C2, C3, C4, C5, C6, C7, C8}.

c. Struktur hirarki masalah tersebut seperti terlihat pada gambar di bawah ini :

gambar 2. 8 Struktur Hirarki

Langkah 2 : Evaluasi himpunan fuzzy dari alternatif - alternatif keputusan. a. Variabel – variabel linguistik yang mempresentasikan bobot kepentingan untuk

setiap kriteria, adalah : T = (kepentingan) W={SR,R,C,T,ST} dengan SR= Sangat Rendah, R= Rendah, C= Cukup, T= Tinggi, ST= Sangat Tinggi, yang

(46)

32

masing-masing direpresentasikan dengan bilangan fuzzy segitiga sebagai berikut :

SR = (0, 0, 0.25) R = ( 0, 0.25, 0.5) C = (0.25, 0.5, 0.75) T = (0.5, 0.75, 1) ST = (0.75, 1, 1)

b. Derajat kecocokan alternatif – alternatif dengan kriteria keputusan adalah : T (kecocokan) S = {SK, K, C, B, SB}, dengan SK = Sangat Kurang, K = Kurang, C = Cukup, B = Baik, dan SB = Sangat Baik, yang masing-masing direpresentasikan dengan bilangan fuzzy segitiga sebagai berikut :

SK = (0, 0, 0.25) K = (0, 0.25, 0.5) C = (0.25, 0.5, 0.75) B = (0.5, 0.75, 1) SB = (0.75, 1, 1)

c. Rating untuk setiap kriteria keputusan seperti terlihat pada tabel 2.1 sedangkan derajat kecocokan kriteria keputusan dan alternatif seperti terlihat pada tabel 2.2

Tabel 2. 1 Rating kepentingan untuk setiap kriteria

(47)

Tabel 2. 2 Rating kecocokan setiap alternatif terhadap setiap criteria

d. Dengan mensubstitusikan bilangan fuzzy segitiga ke setiap variabel linguistik ke dalam persamaan 2.8 sampai persamaan 2.13, diperoleh nilai kecocokan fuzzy pada tabel dengan detil perhitungannya sebagaai berikut:

Pada alternatif A1 :

Y1 = (0,75 x 0) + (0,5 x 0) + (0,25 x 0,75) + (0 x 0,75) + (0,5 x 0,25) + (0,75 x

Pada alternatif A2 :

Y2 = (0,75 x 0,5 ) + (0,5 x 0,75) + (0,25 x 0) + (0 x 0,5) + (0,5 x 0,5) + (0,75

Alternatif Rating Kecocokan

C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8

A1 SK K SB SB C SK SB B

A2 B SB K B B K B C

(48)

34

Z2 = (1 x 1 ) + (1 x 1) + (0,75 x 0,5) + (0,5 x 1) + (1x 1) + (1 x 0,5) + (0,75 x 1) + (0,5 x 0,75)

8 = 0,6875

Pada alternatif A3 :

Y3 = (0,75 x 0,75 ) + (0,5 x 0,5) + (0,25 x 0,25) + (0 x 0,5) + (0,5 x 0) + (0,75

Tabel 2. 3 Indeks kecocokan untuk setiap alternatif

Langkah 3: Menyeleksi alternatif yang optimal

a. Dengan mendistribusikan indeks kecocokan fuzzy pada Tabel 2.3, dan dengan mengambil derajat keoptimisan ( )= 0 (tidak optimis), = 0,5 dan = 1 (sangat optimis), maka akan diperoleh nilai total integral untuk setiap Alternatif Rating Kecocokan

Indeks Kecocokan Fuzzy C1 C2 C3 C4 C5 C6 C7 C8

(49)

alternatif seperti terlihat pada Tabel 2.4. sebagai contoh perhitungan untuk nilai = 0,5 adalah :

I = ( ) ((0,5)(0,4687) + (0,25) + (1-0,5)(0,0625)) = 0,2577

I = ( ) ((0,5)(0,6875) + (0,3906) + (1-0,5)(0,1562)) = 0,4062

I = ( ) ((0,5)(0,6953) + (0,4375) + (1-0,5)(0,1718)) = 0,4355

Tabel 2.4 Nilai total integral setiap alternatif

Alternatif

Nilai Total Integral

= 0 = 0,5 = 1

A1 0,1562 0,2577 0,3593

A2 0,2762 0,4062 0,5390

A3 0,3046 0,4355 0,5664

(50)

36

RESULT

Aplikasi sistem penunjang keputusan pemilihan sekolah menengah atas dapat mempermudah dan membantu calon siswa dan para orang tua dalam memilih sekolah menengah atas yang sesuai dengan

keinginannya dan memperkecil kemungkinan kesalahan dalam pemilihan sekolah

SOFTWARE MEASUREMENT

Precision Recall & F1

SOFTWARE IMPLEMENTATION

Dinas Pendidikan Pemerintah Kota Banjarbaru

SOFTWARE DEVELOPMENT

Specification & Design:

UML Coding: Action script 2.0 Whitebox and Blackbox TestingTesting:

APPROACH

Metode Fuzzy FMCDM

SPK

PROBLEM

Bagaimana membuat aplikasi sistem penunjang keputusan sekolah menengah atas

2.3 Kerangka Pemikiran

(51)

2.4 Hipotesis

Hipotesis yang dirumuskan adalah ”Jika Proses Pemilihan Sekolah

(52)

38

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Analisa Kebutuhan

Pemilihan sekolah merupakan hal yang sangat membingungkan siswa SMP yang baru lulus dan para orang tua, dimana mereka harus segera menentukan pilihan kemanakah mereka akan melanjutkan pendidikan nya. Memang banyak SMA yang ada, dengan segala kelebihan dan kekurangan nya. Namun walaupun banyak SMA yang ada khususnya di daerah Banjarbaru yang menurut Dinas Pendidikan Banjarbaru berjumlah 30 SMA baik itu SMU, SMK, dan MA, hal ini malah menambah bingung siswa dan para orang tua karena dihadapkan dengan banyaknya pilihan SMA yang ada.

Secara umum, sistem penunjang keputusan ini bertugas membantu para siswa dan orang tua dalam menentukan pilihan SMA di banjarbaru yang akan dipilih sebagai Lembaga untuk meneruskan pendidikan nya agar dapat masuk sebuah Universitas. suatu keputusan yang diambil, khususnya dalam pengambilan keputusan pemilihan sekolah berdasarkan kriteria – kriteria yang telah ditentukan. Keputusan yang diberikan berupa daftar Sekolah Menengah Atas sebagai bahan pertimbangan / saran kepada siswa dan orang tua dalam memilih sekolah menengah atas berdasarkan kriteria tersebut.

(53)

keputusan yang dihasilkan dapat membantu user menemukan solusi yang optimal dan akurat.

Sebagai tahap awal dalam pengembangan sistem, diperlukan adanya identifikasi dan analisis kebutuhan sistem oleh pemakai. Hal ini sangat diperlukan agar sistem yang akan dibuat sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pemakai yaitu para orang tua dan siswa. Adapun kegiatan yang dilakukan untuk mengidentifikasi dan menganalisis kebutuhan pemakai adalah sebagai berikut:

1. Melakukan wawancara terhadap responden (SMA-SMA yang ada di Banjarbaru). Wawancara yang dilakukan untuk mengetahui SMA manakah yang paling banyak menyerap para siswa. Selain itu juga untuk mengetahui hal apakah yang membuat sekolah tersebut menjadi pilihan para siswa dan orang tua apakah dari fasilitas nya, ekskul yang ditawarkan, biaya pendaftaran atau prestasi yang sudah diraih sekolah tersebut dan bagaimana para siswa dan orang tua mendapatkan informasi mengenai hal tersebut. Hasilnya mendapatkan data tentang metode yang sering digunakan oleh siswa dan para orang tua masih menggunakan metode mendatangi sekolah satu persatu dan berdasarkan kabar burung / gosip dari teman atau koleganya. Sehingga dengan cara seperti itu pemilihan sekolah akan kurang kompeten.

(54)

40

Hasil dari analisa tentang pemilihan sekolah ini di dapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi siswa atau orang tua dalam memilih sekolah. Faktor-faktor nya adalah :

1. Jurusan yang ditawarkan oleh sekolah tersebut 2. Prestasi yang sudah dicapai sekolah tersebut 3. Ekstra Kurikuler yang ditawarkan sekolah terseut 4. Akreditasi yang sudah diperoleh sekolah tersebut 5. Fasilitas yang di sediakan oleh sekolah.

6. Biaya Pendaftaran

3.1.1. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Observasi

Pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan terhadap data sekolah yang berkaitan dengan obyek penelitian. Pengamatan dilakukan langsung secara observasi ke Dinas pendidikan dan SMA-SMA yang ada di Banjarbaru.

b. Studi Pustaka

(55)

c. Kuisioner.

Pengumpulan data dengan memberikan kuisioner kepada responden. Responden adalah kepala sekolah SMA-SMA yang ada di Banjarbaru untuk data sekolah yang digunakan.

3.1.2.Jenis Data

Jenis data yang dipergunakan dalam pengumpulan data untuk pembuatan laporan penelitian ini antara lain :

a. Data Primer

Merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung dari dokumentasi, literatur, buku, jurnal dan informasi lainnya yang ada hubungannya dengan masalah yang sedang diteliti

b. Data Sekunder

Adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber yaitu dari SMA-SMA yang ada di Banjarbaru dan Dinas Pendidikan

Data sekolah menengah atas yang ada di banjarbaru dapat dilihat pada data yang diperoleh dibawah ini :

1. SMAN 1 BANJARBARU

Alamat : Jl. Keruing 3 Banjarbaru Jumlah Siswa masuk : 498 siswa dan siswi Akreditasi : A

Biaya : Rp. 0,-

(56)

42

-Lab. Fisika - Ruang PMR -Perpustakaan - Lapangan Basket - UKS - Mushala

-Tempat Parkir - Toilet -Aula

Ekstra Kurikuler : - Pramuka - PMR -Paskibraka - Mading -Majelis Ta‟lim - Basket -Sepakbola - Futsal -Taekwondo - Teater -Paduan Suara

Jurusan Yang ditawarkan : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Prestasi Sekolah :

 Tingkat Kecamatan

-

 Tingkat Kabupaten / Kota

- Ujian Nasional  Tingkat Provinsi

- Bola Basket - Debat Bahasa Inggris - Debat UUD 1945 - Tari Kreasi

(57)

-

2. SMAN 2 BANJARBARU

Alamat : Jl. Perhutani Mentaos Banjarbaru Jumlah Siswa masuk : 284 siswa dan siswi

Akreditasi : A

Biaya : Rp. 0,-

Fasilitas yang disediakan : - Lab. Komputer - Ruang osis -Lab. Bahasa - Lab. IPA -Lab. Fisika - Ruang PMR -Perpustakaan - Lapangan Basket - UKS - Mushala

-Tempat Parkir - Lab Kimia

-Lab. Biologi - Lapangan Sepak bola -Aula

Ekstra Kurikuler : - Pramuka - PMR -Paskibraka - Mading -Majelis Ta‟lim - Basket -Sepakbola - Futsal -PKS - Teater

-Bulu Tangkis - Pecinta Alam

-Bola Voli - Karate - Seni Musik Jurusan Yang ditawarkan :- Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

- Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) - Bahasa

(58)

44

 Tingkat Kecamatan

-

 Tingkat Kabupaten / Kota

- Juara 1 Dance

- Juara 2 Atletik (Lompat Jauh) - Juara 1 Lomba Dance

- Juara 3 Olimpiade Siswa Nasional - Juara 3 Gerak jalan Hardiknas - Juara 2 Lompat Jauh Putra - Juara 2 Lompat Jauh Putri - Juara 3 Lompat Jauh Putri - Juara 2 Lompat Tinggi Putra - Juara 1 Lompat Tinggi Putri - Juara 2 Bulutangkis Putra - Juara 1 Bulutangkis Putri - Juara 2 Bulutangkis Putri - Juara 2 Karate Putri

- Juara 1 Karate (komite +53 kg Putri) - Juara 1 Karate (Komite -53 kg Putri) - Juara 1 Karate (Komite -61 kg Putra) - Juara 1 Pencaksilat Kelas F Putra  Tingkat Provinsi

(59)

- Juara1 Membaca Puisi O2SN - Juara 3 Tari Tradisional

- Juara 2 Baca Puisi Bahasa Banjar - Juara 2 Lomba Srakle

- Juara 2 Lomba pbb - Juara 2 Lomba Pidato  Tingkat Nasional

- Harapan 2 Penulisan Cerpen Remaja - Juara 3 Karate

3. SMAN 3 BANJARBARU

Alamat : Jl. Aneka Tambang Cempaka Banjarbaru Jumlah Siswa masuk : 282 siswa dan siswi

Akreditasi : A

Biaya : Rp. 375.000,-

Fasilitas yang disediakan : - Lab. Komputer - Ruang osis -Lab. IPA - Lab. Fisika -Perpustakaan - Lapangan Basket - UKS - Mushala

-Tempat Parkir

Ekstra Kurikuler : - Pramuka - PMR -Paskibraka - Mading - Basket - Pecinta Alam -Sepakbola - Futsal

(60)

46

Jurusan Yang ditawarkan :- Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) - Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Prestasi :

 Tingkat Kecamatan

-

 Tingkat Kabupaten / Kota

- Juara 1 Lomba Upacara Bendera - Juara 1 Lomba Perpustakaan - Juara 1 Cipta Lagu

- Juara 1 Lomba PBB Banjar Cup - Juara 1 Lomba Sekolah Sehat - Juara 2 DAN 3 Olimpiade Olahraga

- Juara 2 Giat Keterampilan Penegak HUT Pramuka  Tingkat Provinsi

- Juara 1 PBB HUT SMKN 3 Banjarmasin - Terbaik 2 Lomba Seni Musik Daerah - Juara 2 “AXIS” Festival Band Sekolah - Juara 1 Lomba Sekolah Sehat

 Tingkat Nasional

- Peserta Lomba Sekolah Sehat

- Peserta Lomba Paskibraka di Jakarta

- Peserta Kegiatan Pramuka (Jambore) Nasional

4. SMAN 4 BANJARBARU

(61)

Jumlah Siswa masuk : 525 siswa dan siswi Akreditasi : A

Biaya : Rp.165.000,-

Fasilitas yang disediakan : - Lab. Komputer - Ruang osis -Lab. Bahasa - Lab. IPA

-Lab. Fisika - Lapangan Volly -Perpustakaan - Lapangan Basket - UKS - Mushala

-Tempat Parkir

Ekstra Kurikuler : - Pramuka - PMR -Paskibraka - Mading -Karate - Basket -Sepakbola - Futsal

-Bulu Tangkis - Pecinta Alam -Bola Voli - Silat

Jurusan Yang ditawarkan :- Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) - Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Prestasi :

 Tingkat Kecamatan

-

 Tingkat Kabupaten / Kota

- Juara II Lomba PMR

(62)

48

- Juara I Lomba Karya Ilmiah  Tingkat Provinsi

- Juara II Lomba UKS - Juara I Lomba Tinju - JUara I Lomba Volly  Tingkat Nasional

- Harapan II Lomba Volly

5. SMA PGRI 1

Alamat : Jl. Al Djaperi Banjarbaru

Jumlah Siswa masuk : 86 siswa dan siswi Akreditasi : A

Biaya : 100.000,-

Fasilitas yang disediakan : - Lab. Komputer - Ruang osis -Lab. Bahasa - Lab. IPA -Perpustakaan - UKS -Ruang Pramuka - Ruang PMR -Lapangan Basket - Mushala

-Tempat Parkir - Lapangan Volly -Lap. Sepakbola - Aula

-Ruang Kesenian

(63)

Jurusan Yang ditawarkan :- Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) - Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Prestasi :

 Tingkat Kecamatan

- Popda Tingkat Ganda - Paskibraka

- Lari 100 M

 Tingkat Kabupaten / Kota

- Pramuka - PMR - Basket

 Tingkat Provinsi

- Paskibraka  Tingkat Nasional

6. SMA PGRI 2

Alamat : Jl. Kebun Karet Loktabat Banjarbaru

Jumlah Siswa masuk :35 siswa dan siswi Akreditasi : B

Biaya : Rp. 50.000,-

Fasilitas yang disediakan : - Lab. Komputer - Ruang osis -Lab. Bahasa - Lab. IPA -Perpustakaan - UKS

(64)

50

Ekstra Kurikuler : - Pramuka - Futsal -Paskibraka - Mading -PMR - Basket -Majelis Ta‟lim

Jurusan Yang ditawarkan :- Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) - Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Prestasi :

 Tingkat Kecamatan

- PMR - Paskibraka - Pencak Silat

 Tingkat Kabupaten / Kota

- Mading - Puisi

 Tingkat Provinsi

- Tingkat Nasional

-

7. SMA BETHEL BANJARBARU

Alamat : Jl. Sumber Rejo Banjarbaru Jumlah Siswa masuk : 43 siswa dan siswi

Akreditasi : B

Biaya : Rp.50.000,-

(65)

-Lab. Bahasa - Lab. IPA -Perpustakaan - UKS

-Tempat Parkir - Lapangan Volly -Lapangan Sepakbola

Ekstra Kurikuler : - Pramuka - Futsal -Paskibraka - Mading -Sepakbola - Bulu Tangkis Jurusan Yang ditawarkan :- Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

- Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Prestasi :

 Tingkat Kecamatan

-

 Tingkat Kabupaten / Kota

- Juara 2 Pencak Silat Tahun 2009 - Juara 1 Tenis Meja Putri Tahun 2009 - Juara 3 Volley Ball Putra Tahun 2009  Tingkat Provinsi

- Juara 3 Pencak Silat Tahun 2010 - Juara II Volley Ball Putra Tahun 2011  Tingkat Nasional

-

8. SMA AL ISLAMI NURUL MAAD

(66)

52

Akreditasi : -

Biaya : Rp. 100.000,-

Fasilitas yang disediakan : - Lab. Komputer - Lapangan Sepakbola -Lab. Bahasa - Lab. IPA

-Perpustakaan - UKS

-Mushala - Lapangan Futsal -Tempat Parkir

Ekstra Kurikuler : - Futsal - Majelis Ta‟lim -Menjahit - Hadrah

Jurusan Yang ditawarkan : Bahasa

Prestasi :

 Tingkat Kecamatan

-

 Tingkat Kabupaten / Kota

- POP SMA

- Olimpiade Olahraga - Olimpiade Sains - Lomba Mengarang  Tingkat Provinsi

- Lomba Puisi Perjuangan  Tingkat Nasional

-

9. SMA ISLAM TERPADU QARDHAN HASANA

(67)

Jumlah Siswa masuk : 32 siswa dan siswi Akreditasi : A

Biaya : Rp. 250.000,-

Fasilitas yang disediakan : - Lab. Komputer - Ruang osis

-Lab. IPA - Lapangan Sepakbola -Perpustakaan - Lapangan Basket - UKS - Mushala

-Tempat Parkir - Lab. Bahasa Ekstra Kurikuler : - Paskibraka - Futsal

-Basket

Jurusan Yang ditawarkan :- Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Prestasi :

 Tingkat Kecamatan

- Juara 3 Mata Pelajaran Astronomi - Juara 3 Olimpiade Sains

- Juara 1 Lomba Cerdas Cermat  Tingkat Kabupaten / Kota

- Juara 3 Lomba Da‟I dan Da‟wah  Tingkat Provinsi

- Tingkat Nasional

(68)

54

10. SMALB

Alamat : Jl. A. Yani Km. 20 Landasan Ulin Jumlah Siswa masuk : Tidak tentu

Akreditasi : A

Biaya : Rp. 0,-

Fasilitas yang disediakan : - Lab. Komputer - Tempat Parkir -Perpustakaan - Lapangan Basket - UKS

Ekstra Kurikuler : - Pramuka

Jurusan Yang ditawarkan :- Tuna Rungu (B) - Tuna Grahita (C)

Prestasi :

 Tingkat Kecamatan

-

 Tingkat Kabupaten / Kota

- Tingkat Provinsi

(69)

- Juara 1 Lomba Balap Kursi Roda 100m Th. 2008  Tingkat Nasional

- Harapan II Lomba Bidang IPA Th. 2004 - Harapan III Lomba Bidang IPA Th. 2005 - Juara 1 Lomba Lari 100m Th. 2002 - Juara 1 Lomba Lari 100 Meter Th. 2004 - Juara 1 Lomba Lari 400 Meter Th. 2004 - Juara 1 Lomba Lari 100 Meter Th. 2006

-11. SMKN 1 BANJARBARU

Alamat : Jl. A. Yani Km. 33 Loktabat Banjarbaru Jumlah Siswa masuk : 250 siswa dan siswi

Akreditasi : - DP. Kria Kayu (A) - DP. Kria Logam (A) - DP. Kria Tekstil (A) - DP. Kria Keramik (B) Biaya : Rp. 400.000,-

Fasilitas yang disediakan : - Lab. Komputer - Ruang osis

-Lab Bahasa - Perpustakaan Digtal

-Lab Multimedia - Perpustakaan Konvensional -Aula Serbaguna - Koperasi Sekolah

-Lapangan Basket - UKS

-Mushala - Ruang Pameran -Studio Musik - Tempat Parkir Ekstra Kurikuler : - Pramuka - PMR

Gambar

Tabel 1. 1 Daftar Sekolah Yang ada Di Banjarbaru
Gambar 2. 2 Reprensentasi Linier Naik
Gambar 2. 4 Kurva Segitiga
gambar 2. 8 Struktur Hirarki
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kesepakatan politik ini tidak melulu dalam bentuk penempatan elit NU pada posisi strategis di birokrasi pemerintah, seperti yang terjadi pada era Mardjoko, lebih dari itu,

This Courses enables students to know and understand interpersonal communication, a basic principle for an individual person to be able to communicate with others. Materials

Dalam keputusan tersebut dinyatakan bahwa pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dan suatu entitas dapat dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik paling lama

Memberikan saran dan tanggapan terhadap persyaratan yang diajukan oleh pihak pustakawan dan pimpinan institusi berkaitan dengan perencanaan gedung perpustakaan terutama dalam

Apabila jumlah (kalimat) pertama mempunyai kedudukan mahal i’rab, sedangkan kalimat kedua hendak disertakan kepada kalimat pertama dalam hukum i’rabnya, sekiranya tidak ada

Jadi, dari sudut pandang persamaan Maxwell nomor (3), kita da- pat menyatakan bahwa arus listrik perpindahan menghasilkan medan magnet pada arah z dimana medan magnet tersebut

Hasil dan Analisa : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi keterlambatan pasien stroke saat merujuk ke RSUD Jombang diantaranya jarak rujukan

Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa Motivasi Kerja dan Iklim Organisasi secara bersama-sama memiliki pengaruh positif dan signifikan