• Tidak ada hasil yang ditemukan

HAK DAN KEWAJIBAN PEKERJA di

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HAK DAN KEWAJIBAN PEKERJA di"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

NAMA : UUS SURAHMAN

Hak adalah segala sesuatu yang harus didapatkan oleh setiap orang yang telah ada sejak lahir lahir, bahkan dari dalam kandugan sekalipun.

2. Kewajiban

Adalah segala sesuatu yang wajib dilaksankan, keharusan yang harus kita laksanakan

b. HAK PEKERJA DAN HAK SERIKAT PEKERJA

1. Hak serikat pekerja, tidak sama dengan hak-hak pekerja. Hal ini perlu dikemukakan sedari awal sebab umumnya hak serikat pekerja (trade union rights) disamakan begitu saja dengan hak-hak pekerja (worker’s rights). Dimana letak perbedaannya?

Hak-hak pekerja selalu melekat pada setiap orang yang bekerja dengan menerima gaji. Karena pekerjaannya di bawah perintah orang pemberi kerja maka seorang pekerja perlu memperoleh jaminan perlindungan dari tindakan yang sewenang-wenang dari orang yang membayar gajinya. Hak pekerja tersebut muncul secara bersamaan ketika si pekerja mengikat dirinya pada si majikan untuk melakukan sesuatu pekerjaan. Yang biasanya langsung dapat dijadikan contoh adalah ; hak atas upah, hak untuk mendapatkan cuti tahunan dan dapat di jalankan sesuai dengan aturan yang berlaku, hak untuk mendapatkan kesam,aan derajat dimata hukum, hak untuk menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agamanya masing masing, hak untuk mengemukakan pendapat, dan lain – lain.

Hak-hak pekerja ini hanya ada sewaktu seseorang menjadi pekerja, hak ini melekat hanya pada mereka yang bekerja. Ketika ia sudah tidak menjadi pekerja lagi, hak-hak yang pernah ada padanya secara otomatis menjadi hilang.

Berbeda dari hak-hak pekerja, hak serikat pekerja melekat pada organisasi pekerja, bukan pada individu si pekerja satu per satu. Hak serikat pekerja baru timbul ketika para pekerja membentuk organisasi perjuangan mereka. Oleh karenanya hak serikat pekerja bersifat kolektif, milik bersama kelompok pekerja/buruh ketika mereka melalui berorganisasi. Jadi, hak ini bukan milik perorangan pekerja, melainkan milik organisasi yang dibentuk oleh para pekerja.

(2)

2. Kewajiban pekerja dan serikat pekerja

Timbulnya kewajiban bagi sesorang adalah ketika dia melakukan suatu kesepakatan dan di dalamnya termuat hak dan kewajiban, ketika hak itu sudah menjadi keharusan yang di peroleh, begitupun kewajiban adalah keharusan yang wajib dan harus di taati tanpa kecuali, karena saling keterikatannya antara hak dan kewajiban itulah yang mendasari mengapa setiap kita menuntut hak, kita pun jangan sampai lalai terhadap kewajiban, dan kewajiban sebagai pekerja pun telah terbagi kedalam tiga bagian penting, yaitu :

- Kewajiban ketaatan, kewajiban ketaatan adalah kewajiban yang dibebankan kepada pekerja / buruh untuk mematuhi segala peraturan yang telah di tetapkan atau telah di sepakati oleh pekerja / serikat pekerja dengan pengusaha

- Kewajiban konfidensialitas, adalah merupakan salah satu bentuk kewajiban yang di berikan kepada pekerja, dalam artian pekerja mempunyai kewajiban dalam hal untuk dapat menjaga rahasia perusahaan.

- Kewajiban loyalitas, Loyalitas pekerja terhadap organisasi memiliki makna kesediaan pekerja untuk melanggengkan hubungannya dengan organisasi, kalau perlu dengan mengorbankan kepentingan pribadinya tanpa mengharapkan apapun. Kesedian pekerja untuk mempertahankan diri bekerja dalam organisasi adalah hal yang penting dalam menunjang komitmen pekerja terhadap organisasi dimana mereka bekerja. Hal ini dapat diupayakan bila pekerja merasakan adanya keamanan dan kepuasan didalam organisasi tempat ia bergabung untuk bekerja.

Sekarang kewajiban serikat pekerja, serikat pekerja adalah organisasi yang di bentuk dari, oleh dan untuk pekerja, sebagaimana organisasi pada umumnya, serikat pekerja pun mempunya kewajiban yang telah diatur selain dalam ad/ art tertunya diatur juga dalam peraturan per undang undang an yaitu

a. Menurut UU 21 Tahun 2000

Pasal 11;

1. Setiap serikat pekerja/serikat buruh, federasi dan konfederasi serikat pekerja/ serikat buruh harus memiliki anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.

2. Anggaran dasar sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) sekurang–kurangnya harus memuat :

a. nama dan lambang;

b. dasar negara, asas, dan tujuan; c. tanggal pendirian;

d. tempat kedudukan;

e. keanggotaan dan kepengurusan;

f. sumber dan pertanggungjawaban keuangan , dan

g. ketentuan perubahan anggaran dasar dan/atau anggaran rumah tangga.

Pasal 18;

1. Serikat pekerja/serikat buruh, federasi dan konfederasi serikat pekerja/serikat buruh yang telah terbentuk memberitahukan secara tertulis kepada instansi pemerintah yang bertanggung jawab di bidang ketenagakerjaan setempat untuk dicatat.

2. Pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dengan dilampiri : a. daftar nama anggota pembentuk;

(3)

c. susunan dan nama pengurus.

Pasal 23;

Pengurus serikat pekerja/serikat buruh, federasi dan konfederasi serikat pekerja/serikat buruh yang telah mempunyai nomor bukti pencatatan harus memberitahukan secara tertulis keberadaannya kepada mitra kerjanya sesuai dengan tingkatannya.

Pasal 27;

Serikat pekerja/serikat buruh, federasi dan konfederasi serikat pekerja/serikat buruh yang telah mempunyai nomor bukti pencatatan berkewajiban :

a.melindungi dan membela anggota dari pelanggaran hak–hak dan memperjuangkan kepentingannya;

b.memperjuangkan peningkatan kesejahteraan anggota dan keluarganya;

Referensi

Dokumen terkait

Suatu kondisi emosional karyawan dengan adanya kesesuaian atau ketidaksesuaian antara harapan dan kenyataan, apabila harapan yang ada pada individu dapat terjadi

Penelitian ini terbatas pada variabel yang digunakan yaitu hanya profitabilitas, ukuran perusahaan, kompleksitas operasi perusahaan dan reputasi KAP

Profesor Yvonne Kelly dari Universitsa College London, memimpin sebuah penelitian yang melakukan survey kepada para ibu yang memiliki kebiasaan minum alkohol

Materi divalidasi oleh dua validator materi. Hasil validasi materi yang telah divalidasi sebelumnya oleh para ahli validator materi selanjutnya dianalisis. Dari hasil

Perkembangan teknologi informasi membawa perubahan besar pada berbagai segmen kehidupan masyarakat, tidak terkecuali pada bidang pendidikan yakni dengan adanya

Modifikasi gaya hidup pada penderita hipertensi yang dapat diambil dari penelitian Leiter et al (dalam CMAJ 1999); Hasil penelitiaan tersebut dari Randomized

Kelompok yang selesai lebih dulu, maju ke papan untuk mempresentasikan hasil kerja, dengan menunjuk pada peta Indonesia lokasi peninggalan sejarah Hindu dan menyebut

i((ia% Li((i) %)d)ii!i#a “Ethics as the normative science of conduct of human being living in societies – a science which judges this conduct . to be right or