SUBYEK DAN OBYEK
Dalam menjaga keseimbangan kesejahteraan duniawi dengan ukhrowi, Nabi Muhammad SAW pernah menegur sahabat itu Abu Darda’ r.a yang hanya sibuk puasa dan sholat saja, tapi mengabaikan kesehatan diri dan keluarganya. Nabi Muhammad SAW bertanya : Aku dengar engkau sering sholat di malam hari dan puasa di siang harinya, dan tidak kumpul dengan keluargamu? Dijawab oleh Abu Darda’: Benar ya Rosululloh. Beliau bersabda: janganlah demikian.
Di dalam Al-Quran Allah SWT berfirman:
“... Dan tolong-menolonglah kamu dalam kebaikan dan taqwa , dan janganlah tolong-menolong dalam perbuatan dosa dan
permusuhan ..”
Sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Khalifah Ummar Bin Khattab dalam menanggulangi masalah kesulitan makanan rakyatnya, sehingga ia melakukan pemantauan , dan menemukan seorang janda miskin dengan anak-anaknya, kemudian khalifah mengangkat sendiri karung yang berisi makanan untuk mereka, adalah suatu cerita populer yang mengandung makna tanggungjawab pemerintah terhadap masalh kesejahteraan sosial.
Adapun yang menjadi objek usaha kesejahteraan sosial adalah semua warga negara yang membutuhkan. Sikap adil dalam melayani dam memberikan perhatian kepada semua warga merupakan bagian integral dari kosep kesejahterraan sosial dalam islam., dan di dalam Al-quran Allah berfirman dalam surat Al-Maidah ayat 8.
Kebodohan – Kebodohan menjadi salah satu
penyebab kemrosotan martabat manusia
Wawasan - Wawasan ekonomi islam lebih
banyak memandang potensi alam yang dianugerahkan Allah SWT
Kemaksiatan - Kekacauan hati, kegoncangan
hati, ketidaktentraman batin, sentimen dan
dendam adalah akibat dari perbuatan maksiat dan juga berpengaruh kepada kesejahteraan sosial seseorang