• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keterampilan Proses Sains SD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Keterampilan Proses Sains SD "

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Keterampilan Proses Sains SD

KETERAMPILAN PROSES SAINS

UNUK SEKOLAH DASAR

Oleh : Drs. Kartono, M.Pd

1. PENDAHULUAN

Pendidikan IPA menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung. Oleh karena itu peserta didik perlu dibantu untuk mengembangkan sejumlah keterampilan proses supaya mereka mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar. Keterampilan proses itu meliputi keterampilan mengamati dengan seluruh alat indera, keterampilan menggunakan alat dan bahan secara benar dengan selalu mempertimbangkan keselamatan kerja, mengajukan pertanyaan, menggolongkan, menafsirkan data dan mengkomunikasikan hasil temuannya, menggali dan memilih informasi faktual yang relevan untuk menguji gagasan-gagasan atau memecahkan masalah sehari-hari.

Dalam kegiatan pembelajaran sains lebih diarahkan pada learning (belajar) daripada teaching (mengajar). Kondisi ini menempatkan guru/dosen sebagai fasilitator maupun pembimbing sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan mengutamakan peserta didik yang lebih aktif. Semua peserta didik diajak terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Aktif dalam arti tidak hanya sekedar menjawab pertanyaan-pertanyaan guru atau buku, tetapi lebih dari itu misalnya melakukan pengamatan terhadap objek, melakukan percobaan, maupun eksplorasi.

1. A. Keterampilan Proses IPA

(2)

1. Ketrampilan mengobservasi (mengamati)

Keterampilan mengamati merupakan suatu keterampilan menggunakan semua panca indera untuk memperoleh data atau informasi. Dengan keterampilan mengamati ini diharapkan siswa dapat menggunakan panca inderanya dengan benar dan aman untuk memperoleh data sesuai dengan pengamatan. Dalam proses pengamatan siswa dihimbau untuk memperoleh data secermat mungkin dan diberi motivasi akan pentingnya kecermatan dari data yang diperoleh. Pengamatan terhadap objek yang diamati ditekankan pada aspek ciri-ciri, sifat dan karakteristik dari obyek yang diamati. Keterampilan mengamati merupakan keterampilan proses IPA yang paling dasar karena kebenaran ilmu yang didapat dari penyelidikan bergantung pada kebenaran dan kecermatan hasil observasi yang terorganisasi. Kebenaran dan kecermatan observasi yang terorganisasi merupakan dasar dari penyelidikan yang terarah.

1. Keterampilan mengklasifikasi

Keterampilan mengklasifikasi merupakan ketrampilan untuk menggolongkan obyek pengamatan atas dasar perbedaan dan persamaan sifat yang dimiliki. Suatu hasil observasi yang cermat dan benar akan sangat membantu proses klasifikasi, karena di dalamnya terkandung unsur-unsur perbedaan dan persamaan. Klasifikasi dapat dilakukan dalam berbagai bentuk sesuai dengan tujuan pengamatan. Bentuk yang paling sederhana adalah menggolongkan atau mengelompokkan atas dasar kriteria tertentu. Kriteria itu dapat berupa warna, bentuk, bahan, jenis kelamin dan sebagainya. Penggolongan dapat pula dilakukan atas dasar lebih dari satu kriteria. Kriteria itu dapat berupa berat ringannya, tinggi rendahnya, besar kecilnya, tua mudanya dan sebagainya. Bentuk yang paling kompleks dari keterampilan klasifikasi adalah mengelompokkan dan sekaligus mengurutkan berdasarkan jenjangnya secara hirarkis (taksonomis). Biasanya data yang telah berhasil dikelompokkan secara hirarkis/taksonomis itu dapat memberi makna tertentu.

1. Keterampilan mengukur

Kemampuan mengukur memerlukan kemampuan-kemampuan dasar yaitu :

1. Kemampuan memilih alat ukur. Untuk memahami ini diperhatikan hal-hal berikut :

1) Dengan alat ukur apakah bila kita mengukur panjang kaki ?

2) Dengan alat ukur apakah bila kita mengukur lingkar pinggang?

(3)

1. Kemampuan menggunakan alat ukur

1) Termometer apa dan bagamana cara mengukur suhu badan ?

2) Termometer apa dan bagamana cara mengukur suhu air ?

1. Kemampuan cara menerapkan perhitungan terhadap alat ukur.

Perhatikan timbangan kodok yang biasa dipakai oleh pedagang sayur eceran di pasar. Perhatikan pula timbangan dacin di gundang-gudang. Jika kita menggunakan anak timbangan 500 gram pada timbangan dacin berapa berat benda yang ditimbang ? sama atau berbedakah ? Mengapa ?

Untuk melakukan latihan pengukuran, tahap pertama anda dapat menggunakan alat ukur yang tidak baku (ditentukan) sendiri misalnya mengukur panjang dengan satiap depa, jengkal dan sebagainya. Pada tahap berikutnya menggunakan alat ukur baku.

1. Keterampilan menggunakan alat

Keterampilan menggunakan alat mirip dengan keterampilan mengukur.

1. Kemampuan memilih alat ukur. Untuk memahami ini diperhatikan hal-hal berikut :

1) Dengan satuan apakah bila kita mengukur panjang kaki

2) Dengan satuan apakah bila kita mengukur lingkar pinggang

3) Samakah alat ukur yang digunakan ? Mengapa ?

1. Kemampuan menggunakan alat ukur

4) Alat ukur apakah untuk mengukur suhu badan ?

5) Alat ukur apakah untuk mengukur suhu air ?

1. Kemampuan cara menerapkan perhitungan terhadap alat ukur.

1. Keterampilan mengkomunikasikan

(4)

mereka untuk bekerja kelompok, diskusi kelompok dan menyampaikan hasil diskusinya kepada kelas. Teman sebaya meruapkan mitra yang sangat efektif untuk mengembangkan keterangan komunikasi verbal karena selama proses berlangsung boleh dikatakan tidak ada hambatan psikologis. Keterampilan mengkomunikasikan tertulis dapat berbentuk tulisan, grafik, maupun gambar-gambar. Pengembangan ini memerlukan bantuan dan fasilitas dari pihak sekolah dan guru.

1. Keterampilan menginterpretasi

Keterampilan menginterpretasi merupakan keterampilan untuk dapat menafsirkan data. Adapun data itu dapat ditafsirkan apabila telah ditata dalam klasifikasi yang terartur. Interpretasi data biasanya melibatkan organisasi data kedalam tabel, gambar, diagram dan grafik. Interpretasi data sangat penting untuk dikuasai karena sangat membantu kita dalam memberi makna dan pengertian yang diperoleh sehingga dapat dikomunikasikan dengan baik.

1. Keterampilan memprediksi

Keterampilan memprediksi adalah keterampilan untuk dapat memperkirakan atau meramalkan apa yang akan terjadi berdasarkan kencenderungan atau pola hubungan yang terdapat pada data yang telah diperoleh.

Untuk memperjelas perbedaan antara interpretasi dan prediksi dapat diungkapakan sebagai berikut. Interpretasi mencoba memberi makna terhadap ”garis data” yang ada. Sedangkan prediksi mencoba memberi makna pada bagian luar dari garis data yang ada atau kejadian yang akan datang.

1. Keterampilan melakukan percobaan

Percobaan / eksperimen adalah suatu proses yang rumit yang terdiri dari banyak komponen. Contoh mengenai eksperimen / percobaan sederhana menyangkut komponen-komponen (1) melontarkan pertanyaan oleh guru, (2) dugaan sementara oleh siswa, (3) mengindentifikasi variabel bebas; (4) mengindentifikasi variabel terikat, (5) mengindentifikasi variabel terkontrol, (6) prosedur percobaan, (7) menyediakan alat dan bahan, (8) pengumpulan data, (9) pengujian hipotesis, dan (10) penyimpulan.

(5)

Dalam pelaksanaan evaluasi, kurikulum IPA SD 1994 menekankan pada penilaian hasil belajar yang mencakup penilaian pemahaman konsep dan penguasaan proses. Penilaian terhadap penguasaan konsep pada umumnya dilaksankaan pada akhir satu satuan bahasan yang kemudian disebut evaluasi produk. Penilaian terhadap penguasaan ketrampilan proses dilaksanakan saat proses pembelajaran berlangsung dan kemudian disebut evaluasi proses.

Sehubungan dengan evaluasi proses Borich Gery D. mengemukakan bahwa tes penampilan dapat digunakan untuk menilai proses, produk, atau kedua-duanya. (Borich Gery D., 1996 : 635). Pendapat lain dikemukakan oleh Noehi Nasution dan Ketut Budiastra A.A. bahwa terahadap kesehatan. Oleh karena itu penggunaan indera pengecap hanya difokuskan untuk mengetahui bagian-bagian lidah yang peka terhadap rasa asin, pahit, manis dan asam; (4) keterampilan penggunaan indera pembau terutama untuk membedakan bau-bau yang khas dari makanan, buah-buahan, dan bunga.

Penilaian proses dalam pembelajaran IPA tertuju pada keterampilan proses yang dilaksanakan oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran. Sebuah sumber membagi keterampilan proses menjadi keterampilan proses dasar (observasi, penggunaan ruang/waktu serta hubungannya, penggunaan angka, mengklasifikasi, mengukur, mengkomunikasikan, memprediksi dan menginterprestasi) danketrampilan proses terintegrasi (mengendalikan variabel, interprestasi data, memformulasi hipotesis, diskusi operasional, eksperimen). (Abruscata J, 1996 : 40 – 49). Pada sumber lain tidak memisahkan antara keterampilan proses dasar dan keterampilan proses terintegrasi.

Hendrodarmodjo dan Jenny R.E. Kaligis mengemukakan keterampilan proses dalam pendidikan IPA di SD. Penjabaran keterampilan proses IPA menjadi bentuk-bentuk tingkah laku yang dapat digunakan sebagai panduan dalam melaksanakan penilaian proses IPA. (Lihat pada tabel 4).

Tabel 4. Penjabaran Keterampilan Proses IPA

(6)

1.

Keterampilan mengobservasi

- Membedakan

– Menghitung

– Mengukur

2.

Keterampilan mengklasifikasi

- Menggolong-golongkan

– Mengurutkan

– Kombinasi menggolongkan dengan

mengurutkan

3.

Keterampilan menginterpretasi

- Interpretasi data, grafik,

– Mencari pola hubungan

4.

Keterampilan memprediksi

- membuat ramalan atas dasar kecenderungan

5.

Keterampilan membuat hipotesis - Kemampuan berpikir deduktif

– Penggunaan konsep-konsep, teori-teori

Keterampilan mengkomunikasikan - Komunikasi tertulis (laporan tertulis, grafik

dan tabel)

– Komunikasi lisan

(7)

C. BEBERAPA KEGIATAN UNTUK LATIHAN KETERAMPILAN PROSES IPA

Dalam kegiatan IPA ini anda diminta untuk melakukan urutan sebagai berikut :

1. Menulis hipotesa (dugaan jawaban sementara) disertai alasan.

2. Melakukan percobaan atau observasi atau percobaan maupun observasi.

3. Melakukan analisis data.

4. Menarik kesimpulan.

KEGIATAN 1

MEMBUAT RANGKAIAN LISTRIK SEARAH

1. I. Tujuan :

Mahasiswa dapat membuat rangkaian listrik searah.

II. Alat dan Bahan

1. Batu baterai = 3 buah

2. Bolam 2,5 volt = 1 buah

3. Kabel penghubung = 1 buah

4. Rumuskan hipotesis sebelum melakukan percobaan.

5. Buat rangkaian seperti pada gambar 1.

III. Langkah Kegiatan

(8)

Gambar 1. rangkain listrik sederhana.

1. Lakukan percobaan sesuai gambar 1. Mana yang menyala.

2. Apakah hasil percobaan sesuai dengan hipotesi (dugaan sementara). Buatlah refleksi mengenai pembelajaran yang telah saudara lakukan selama ini berdasar dengan hasil percobaan.

3. Isilah tabel 1 sesuai dengan kegiatan percobaan 1

Tabel 1. Daftar Isian Keterampilan Proses Percobaan 1

No.

Keterampilan Proses Yang dilakukan

Ya

Tidak

1.

Keterampilan mengobservasi

2.

Keterampilan mengklasifikasi

3.

Keterampilan menginterpretasi

4.

Keterampilan memprediksi

5.

Keterampilan membuat hipotesis

6.

Keterampilan mengendalikan variabel

7.

Keterampilan merencanakan dan melakukan

penelitian

8.

Keterampilan menyimpulkan atau inferensi

9.

(9)

10.

Keterampilan mengkomunikasikan

KEGIATAN 2

PEMBIASAN CAHAYA

1. I. Tujuan :

1. Mencari indeks bias gelas.

2. Mengidentifikasi sifat-sifat pembiasan.

3. Lempeng Kaca transparan (5x15x0,5 cm 3) : 1 buah

4. Kotak cahaya (senter bercelah sempit) : 1 buah

5. Kertas HVS folio : 1 lembar

6. Potongan HVS ukuran 10x 2 cm 2 : 1 lembar

7. Busur derajat : 1 buah

8. Buatlan garis mendatar di tengah kertas HVS sepanjang 10 cm, kemudian buatlah garis vertikal memotong garis mendatar di tengahnya (seperti pada gambar 2).

9. Buatlah garis miring (sinar datang) menuju titik perpotongan O

10. Letakkan kaca transparan di bawah garis mendatar.

11. Tombol kotak cahaya dipoisikan ”ON”, kemudian sinar diarahkan berimpit dengan sinar datang. (Usahakan kaca tidak bergerak-gerak)

12. Letakkan HVS ukuran 10x 2 cm 2 menempel kaca bagian ujung yerjadinya sinar

bias.

13. Tanda dengan titik pada HVS folio tempat terjadinya sinar bias.

14. Pindahkan kaca transparan ke tempat lain.

15. Buat garis menghubungkan antara O dengan titik pada langkah 6.

16. Ukur sudut datang dan sudut bias.

17. Bandingkan besar sudut datang dan sudut bias. Mana yang lebih besar ?

II. Alat dan Bahan

(10)

Gambar 2. Pembiasan Cahaya.

1. Isilah tabel 2 sesuai dengan hasil percobaan 2.

Tabel 2. Daftar Isian Keterampilan Proses Percobaan 2.

No.

Keterampilan Proses Yang dilakukan

Ya

Tidak

1.

(11)

2.

Keterampilan mengklasifikasi

3.

Keterampilan menginterpretasi

4.

Keterampilan memprediksi

5.

Keterampilan membuat hipotesis

6.

Keterampilan mengendalikan variabel

7.

Keterampilan merencanakan dan melakukan

penelitian

8.

Keterampilan menyimpulkan atau inferensi

9.

Keterampilan menerapkan atau aplikasi

10.

Keterampilan mengkomunikasikan

KEGIATAN 3

PENGELOMPOKAN MAKANAN

I. TUJUAN

1. Mengidentifikasi jenis-jenis makanan yang tergolong “empat sehat lima sempurna”.

2. Mengelompokkan jenis-jenis makanan yang tergolong “empat sehat lima sempurna”.

II. ALAT DAN BAHAN

(12)

1. Nasi/penggantinya 5. Susu

2. Lauk pauk/daging 6. Jarum penthul

3. Sayur 7. Papan gabus 75 cm x 100 cm

4. Buah-buahan

5. Klasifikasikan gambar-gambar makanan ke dalam “empat sehat lima sempurna”.

6. Tempelkan tiap kelompok gambar pada papan gabus sesuai dengan hasil klaifikasi (gunakan jarum penthul).

7. Buatlah tabel daftar makanan sesuai dengan hasil klasifikasi.

8. Isilah tabel 3 sesuai dengan hasil percobaan 3.

III. CARA KERJA

Tabel 3. Daftar Isian Keterampilan Proses Percobaan 3.

No.

Keterampilan Proses Yang dilakukan

Ya

Tidak

1.

Keterampilan mengobservasi

2.

Keterampilan mengklasifikasi

3.

Keterampilan menginterpretasi

4.

Keterampilan memprediksi

5.

Keterampilan membuat hipotesis

6.

Keterampilan mengendalikan variabel

7.

Keterampilan merencanakan dan melakukan

penelitian

8.

(13)

9.

Keterampilan menerapkan atau aplikasi

10.

Keterampilan mengkomunikasikan

KEGIATAN 4

PERAMBATAN PANAS PADA ZAT PADAT

1. I. TUJUAN

1. Dapat menjelaskan bahwa panas dapat merambat pada zat padat.

2. Kecepatan merambat pada zat padat berbeda-beda.

3. Merumuskan hubungan antara jenis bahan dengan kecepatan perambatan panas.

1. II. ALAT DAN BAHAN

1. Plastinin atau lilin

2. Batang logam (3) jenis panjang sama

3. Pemanas spiritus

1. III. CARA KERJA

1. Sebelum melakukan percobaan rumuskan hipotesis percobaan dengan memperkirakan urutan dari yang paling cepat menghantarkan panas.

2. Rekatkan lilin pada salah satu dari ujung kegita batang logam.

(14)

4. Bersamaan dengan menyalakan pencatat waktu panaskan ujung lain dari ketiga batang pada waktu yang bersamaan.

5. Catat waktu yang diperlukan hingga lilin meleleh / jatuh.Mana lilin yang paling cepat jatuh ?

6. Isilah tabel 4 sesuai dengan hasil percobaan 4.

Lilin/

plastisin

Gambar 3. Perambatan Panas pada Benda Padat.

Tabel 4. Daftar Isian Keterampilan Proses Percobaan 4.

No.

Keterampilan Proses Yang dilakukan

Ya

Tidak

1.

Keterampilan mengobservasi

2.

Keterampilan mengklasifikasi

3.

Keterampilan menginterpretasi

4.

Keterampilan memprediksi

5.

Keterampilan membuat hipotesis

6.

Keterampilan mengendalikan variabel

7.

(15)

8.

Keterampilan menyimpulkan atau inferensi

9.

Keterampilan menerapkan atau aplikasi

10.

Gambar

Gambar 1.  rangkain listrik sederhana.
Tabel 3. Daftar Isian Keterampilan Proses Percobaan 3.
Gambar 3.  Perambatan Panas pada Benda Padat.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukan ada relevansi yang tinggi antara latar belakang pendidikan dilihat dari jenis pendidikan formal dengan bidang usaha wirausahawan (studi kasus pada usa-

berkat rahmat dan karunianya, sehingga skripsi yang berjudul “ Pengaruh Penggunaan Metotreksat terhadap Profil Lipid Darah Pasien Artritis Reumatoid di RSUD Dr

Kode Barang Jenis Barang /Nama Barang

Berdasarkan analisis data yang diperoleh selama dalam penelitian ini yang mencakup hasil dari siklus I dan siklus II, semua mengalami peningkatan baik kemampuan guru

Adapun upaya para keluarga penghafal al-Qur‟an di Kecamatan Singosari untuk menciptakan dan mempertahankan susasa sakinah di kehidupan rumah tangga mereka dapat dilakukan dengan

Saat membuka suatu situs web, kalian dapat menyimpan alamat web yang menarik atau yang sering kalian kunjungi ke dalam suatu fungsi pada Internet Explorer yang biasa disebut

bahwa distribusi data menyebar mengikuti garis diagonal, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan untuk persamaan regresi yang mengukur

Hal ini diduga pada umur pengamatan 10 hst perlakuan pupuk Urea dan SP-36 belum nampak nyata, kemungkinan pertumbuhan tinggi tanaman masih dipengaruhi oleh zat