LAPORAN
EKSPLORASI BAHAN GALIAN BATU ANDESIT
KELOMPOK V
BLOK GUNUNG KELIR/SONYO, DESA JATIMULYO, KECAMATAN GIRIMULYO, KABUPATEN KULON PROGO, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
OLEH :
APRIANI SAREMPA
710011106
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA
i
KATA PENGANTAR
Kegiatan Eksplorasi di Blok Gunung Kelir/Sonyo, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo,
Kabupaten Kulonprogo, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang di laksanakan pada tanggal
11 Juni 2013 dalam rangka menyelesaikan Tugas Kuliah salah satu Program Studi Teknik
Pertambangan STTNAS Tahun ajaran 2012/2013.
Laporan ini berisikan hasil kegiatan eksplorasi antara lain studi laporan terdahulu,
penyelidikan geologi, pemetaan topografi, perhitungan sumber daya bahan galian, pengambilan
dan analisa contoh.
Dengan selesainya kegiatan lapangan dan tersusunnya laporan ini di ucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu, dengan harapan semoga laporan ini bermanfaat demi
perkembangan daerah dan masyarakat.
Yogyakarta, 12 Juni 2013
ii
C. Lokasi dan Kesampaian Daerah ………..1
D. Tim dan Waktu Pelaksanaan ………...2
BAB III KEGIATAN EKSPLORASI ………...8
A. Persiapan………..8
B. Pemetaan Geoligi………..………...8
C. Pengolahan data………...9
D. Pengolahan Contoh………..9
iii
BAB IV HASIL PENYELIDIKAN DAN PEMBAHASAN……….11
A. Bentuk dan Penyebaran Batu Andesit ………...11
B. Sifat dan Kualitas Endapan Andesit ……….12
C. Cadangan………13
BAB V KEMUNGKINAN PENGUSAHAAN …………...14
iv
DAFTAR FOTO
Halaman
1. Foto 1.1. Lokasi Blok Gunung Kelir/Sonyo………....2
2. Foto 1.2. Tim Eksplorasi kelompok 5 STTNAS Yogyakarta………...……...3
3. Foto 2.1. Peralatan yang dipergunakan selama pelaksanaan………...…....7
4. Foto 3.1. Peta kontur kelompok 5 STTNAS Yogyakarta………..……..9
5. Foto 3.2. BasecampEksplorasi Kelompok 5 STTNAS Yogyakarta………...10
6. Foto 4.1. Kenampakan visual batu andesit ( Sampel 1 )...……….……...…….11
Laporan Tugas Eksplorasi II 1 BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ketersediaan data atau informasi mengenai Sumber Daya Mineral (bahan galian) merupakan
salah satu faktor penting dalam upaya mempromosikan potensi bahan galian kepada investor.
Dalam rangka otonomi daerah potensi bahan galian merupakan salah satu aset pemerintah daerah
yang perlu dimanfaatkan. Untuk memanfaatkan potensi bahan galian tambang di Blok Gunung
Kelir/Sonyo, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulonprogo dan menarik minat
investor terlebih dahulu perlu dilakukan penyelidikan pendahuluan dan kajian terhadap prospek
pengembangannya dan hasilnya disusun secara singkat, padat dan sistematis dalam bentuk Profil
Sumberdaya Mineral.
Dengan memberdayakan potensi bahan galian tambang baik industri hulu maupun industri
hilir, akan menunjang pembangunan ekonomi Kabupaten Kulonprogo yang secara tidak
langsung akan berdampak pada pertumbuhan Sektor Unggulan Pembangunan Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta yaitu Sektor Pertambangan dan Sektor Usaha Kecil-Menengah dan
Kerajinan.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud pelaksanaan kegiatan penyusunan profil sumberdaya mineral di Kabupaten Kulon
Progo ini adalah sebagai sarana penyediaan data/informasi yang akurat di bidang sumberdaya
mineral melalui survai tinjau, penyelidikan pendahuluan atau eksplorasi dan disajikan dalam bentuk Profil Sumberdaya Mineral Kabupaten Kulon Progo.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk menarik minat investor dalam rangka memberdayakan
potensi bahan galian dan memberdayakan masyarakat guna menunjang pembangunan ekonomi
di era otonomi.
C. LOKASI DAN KESAMPAIAN DAERAH
Lokasi dan kesampaian daerah tiap-tiap bahan galian berbeda-beda tingkat kesulitannya
Laporan Tugas Eksplorasi II 2
Blok Gunung Kelir/Sonyo, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulonprogo,
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Lokasi penyelidikan dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan roda dua melalui jalan
beraspal dan jalan tanah dengan kondisi yang cukup baik dalam waktu ± 1 jam 30 menit
perjalanan dari Kampus melalui jalan Godean Yogyakarta. Dilanjutkan dengan berjalan kaki
melewati Singkapan andesit membentuk perbukitan yang tampak jelas terletak di Blok Gunung
Kelir/Sonyo, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulonprogo, Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta.
Foto 1.1. Lokasi Blok Gunung Kelir/Sonyo, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulonprogo,
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
D. TIM DAN WAKTU PENYELIDIKAN
Dalam pelaksanaan penyelidikan/eksplorasi diwilayah tersebut, telah diturunkan tim
Laporan Tugas Eksplorasi II 3 Susunan tim :
Ketua tim : Puguh Setyadi 710010091
Wakil ketua : Freddy Merauje 711210056
Anggota :
1. Asep Julianto 711210104
2. Doris Aneke 710010089
3. Yosef Oktovino 710010092
4. Joel F. X Pereira 710010105
5. Juanneri 712211121
6. Harci Petrof 710010090
7. Ana Ansoriyah 710010097
8. Apriani Sarempa 710011106
9. Ana Sulistiawati 712211168
Jumlah tim : 11 orang
Waktu : Hari Minggu 11 Juni 2013
Laporan Tugas Eksplorasi II 4 BAB II
KEADAAN UMUM
A. KEADAAN LINGKUNGAN
Penduduk di Kabupaten Kulon Progo merupakan penduduk asli dan sebagian merupakan
pendatang dari penjuru Pulau Jawa. Sebagian besar penduduk yang tinggal di desa-desa mata
pencahariannya dengan berkebun cengkeh dan berladang, sedangkan yang tinggal di kota-kota
bekerja sebagai pegawai negera, swasta, berdagang, dan buruh. Agama yang dianut adalah lslam,
Kristen, Budha dan Hindu. Sarana pendidikan terutarna SD, SLTP cukup merata di tiap
Kecamatan, sedangkan SLTA hanya terdapat di sebagian besar Ibukota Kecamatan. Sarana
ibadah seperti masjid, gereja, dan sarana ibadah lainnya cukup tersedia. Hutan-hutan yang ada
sebagian sudah gundul ditebangi penduduk setempat, dan sebagian lagi terutama yang ada di
sepanjang bukit barisan masih cukup lebat.
B. LETAK GEOGRAFIS
Koordinat tugas Eksplorasi kelompok 5 terletak antara X1 110.125687 sampai X2 110.128413 dan Y1 -7.781684 sampai Y2 -7.778976, meliputi wilayah yang luasnya 65.449,5 km2 dan berbatasan dengan :
Sebelah Utara : Dengan Desa Purwosari
Kecamatan Girimulyo Kabupaten Kulonprogo.
Sebelah Selatan : Dengan Desa Hargowilis
Kecamatan Girimulyo Kabupaten Kulonprogo.
Sebelah Timur : Dengan Desa Sidomulyo
Kecamatan Girimulyo Kabupaten Kulonprogo.
Sebelah Barat : Dengan Desa Hargotirto
Laporan Tugas Eksplorasi II 5
C. IKLIM
Kabupaten Kulonprogo mempunyai iklim tropis dan basah, keadaan suhu udara di Kabupaten
Kulonprogo pada tahun 2013 menunjukkan variasi antara 24° Celsius sampai dengan 34°
Celcius, sedangkan rata-rata kelembaban udara sebesar 80,30. Keadaan iklim daerah setempat
memiliki curah hujan yang cukup tinggi karena daerah setempat merupakan daerah pegunungan
dengan ketinggian sekitar 600 meter dari permukaan laut.
D. FLORA DAN FAUNA
Keadaan flora dan fauna yang ada di Lokasi Blok Gunung Kelir/Sonyo, Desa Jatimulyo,
Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulonprogo terdapat bermacam-macam. Keadaan flora daerah
penyelidikan antara lain :
- Tanaman budidaya seperti ketela, kelapa, jagung, pisang, jati, pada umumnya di
usahakan oleh masyarakat setempat diladang mereka.
- Tanaman liar berupa jenis perdu atau belikar lain dan tanaman keras walaupun
populasinya jarang.
Untuk jenis fauna merupakan peliharaan seperti kambing, sapi, ayam, anjing yang umumnya
masyarakat memelihara binatang tersebut merupakan sampingan yang berfungsi sebagai
tabungan untuk keperluan jangka panjang. Sedangkan fauna liar antara lain ular, serangga,
burung dan lain-lain.
E. MORFOLOGI
Berdasarkan bentuk ketinggian dan sudut lereng morfologi daerah penyelidikan dapat di
bedakan menjadi 2 satuan morfologi. Yaitu satuan morfologi perbukitan terjal dan satuan
morfologi dataran.
a) Satuan morfologi perbukitan terjal.
Merupakan satuan morfologi utama dengan penyebaran miring daerah perbukitan
dengan ketinggian 600 meter dari muka laut, sudut lereng antara 30º - 80º ,
menempati sekitar 65% dari luas wilayah.
b) Satuan morfologi dataran.
Terdapat di bagian atas dan bawah wilayah penyelidikan menempati sekitar 35%
Laporan Tugas Eksplorasi II 6
Pola aliran/sungai-sungai dan cabangnya yang ada di lokasi ini merupakan ujung bagian
hulu, berpusat seolah-olah dari tengah daerah penyelidikan mengalir ke segala arah diluar daerah
penyelidikan dengan membentuk pola aliran “sub-radier” dengan stadia erosi muda dewasa.
F. STRATIGRAFI
Stratigrafi daerah penelitian dan sekitarnya yang dibahas di sini mendasarkan pada hasil
studi. Andesit termasuk jenis batuan beku kategori menengah sebagai hasil bentukan lelehan
magma diorit. Nama andesit sendiri diambil berdasarkan tempat ditemukan yaitu di daerah
Pegunungan Andes, Amerika Selatan. Peranan bahan galian ini penting sekali di sektor
konstruksi, terutama dalam pembangunan infrastruktur, seperti jalan raya, gedung, jembatan,
saluran air/irigasi dan lainnya. Dalam pemanfaatannya dapat berbentuk batu belah, split dan abu batu. Sebagai negara yang sedang membangun Indonesia membutuhkan bahan galian ini yang
terus setiap tahun.
a. Mula Jadi
Jenis magma diorit merupakan salah satu magma terpenting dalam golongan kapur alkali
sebagai sumber terbentuknya andesit. Lelehan magma tersebut merupakan kumpulan mineral
silikat yang kemudian menghablur, akibat pendinginan magma pada temparatur antara 1500 –
2500° C andesit berkomposisi mineral felspar plagioklas jenis kalium felspar natrium plagioklas,
kuarsa, felspatoid serta mineral tambahan berupa hornblenda, biotit dan piroksen. Andesit bertekstur afanitik mikro kristalin dan berwarna gelap.
b. Sifat Kimia dan Fisika
Komposisi kimia dalam batuan andesit terdiri dari unsur-unsur silikat, alumunium, besi,
kalsium, magnesium, natrium, kalium, titanium, mangan, fosfor dan air. Prosentasi kandungan
unsur-unsur tersebut sangat berbeda di beberapa tempat. Andesit berwarna abu-abu kehitaman,
sedangkan warna dalam keadaan lapuk berwarna abu-abu kecoklatan. Berbutir halus sampai
Laporan Tugas Eksplorasi II 7
G. PERALATAN
Peralatan dan bahan yang dipergunakan selarna pelaksanaan dan penyusunan di Lokasi Blok
Gunung Kelir/Sonyo, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulonprogo, Propinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta adalah sebagai berikut :
1. Palu Geologi.
2. Global Positioning System (GPS)
3. Kompas Geologi.
4. Kamera.
5. Kantong sampel.
6. Meteran ukuran 5 meter.
7. Notes dan alat tulis.
8. Larutan HCL
Laporan Tugas Eksplorasi II 8 BAB III
KEGIATAN EKSPLORASI
A. PERSIAPAN
Sebelum melakukan penyelidikan lapangan, terlebih dahulu dilakukan persiapan-persiapan,
seperti berikut :
a. Menyiapkan peta geologi regional skala 1 : 60.000.
b. Menyiapkan peta topografi skala 1 : 1700 yang sesuai dengan kegiatan yang akan
dilakukan.
c. Mempelajari materi Eksplorasi terlebih dahulu dimana ini sangat berguna pada saat
penulisan laporan.
d. Mempelajari literatur yang relevan dengan kegiatan yang akan dilakukan.
Data yang akan di hasilkan berupa kondisi umum permukaan baik berupa kondisi topografi,
singkapam batuan, struktur, variasi andesit, kemungkinan potensi lain, kondisi umum
tanam-tumbuh kemungkinan dari obyek-obyek lain yang di perlukan dalam tahap pengembangan.
B. PEMETAAN GEOLOGI
Pemetaan geologi dilakukan dengan cara menelusuri singkapan-singkapan yang ada di
daerah telitian. Singkapan batuan biasanya berada di tebing-tebing dan bekas galian penduduk.
Setiap menemukan singkapan bahan galian, dideskripsi kemudian diplot di peta dengan batuan
alat GPS, serta diambil sampel batuannya untuk kemudian dianalisa di laboratorium.
Pemetaan geologi sangat penting dilakukan pada setiap penyelidikan bahan galian karena
dari data primer ini kita dapat mengetahui luas penyebaran bahan galian dan formasi batuannya
Laporan Tugas Eksplorasi II 9 Foto 3.1. Peta kontur kelompok 5 STTNAS Yogyakarta.
C. PENGOLAHAN DATA
Setelah selesai penyelidikan lapangan kemudian dibuat laporan dalam bentuk tulisan yang
diketik dengan komputer dimana bahan laporan diambil dari data primer atau data lapangan serta
literatur yang relevan dengan penyelidikan yang dilakukan. Pengolahan data dilakukan secara
statistik dan penyajian data dibuat dalam bentuk tulisan, gambar dan foto.
D. PENGOLAHAN CONTOH
Contoh bahan galian diambil dari singkapan bahan galian dengan menggunakan palu geologi
kemudian dimasukkan dalam kantong sampel dan ditutup rapat lalu disimpan di basecamp pada tempat yang kering. Setelah selesai penyelidikan lapangan sampel bahan galian dibawa ke
Laporan Tugas Eksplorasi II 10 Foto 3.2. Basecamp Eksplorasi Kelompok 5 STTNAS Yogyakarta.
E. PEMBUATAN PETA
Dari hasil komplikasi data maupun temuan bahan galian baru di lapangan, dapat
dikelompokkan bahan galian bukit dan dari data ini dapat dibuat peta sebaran bahan galian. Data
yang dldapatkan dapat berupa nama-narna daerah/desa maupun data GPS dimana bahan galian
itu terdapat. Peta dibuat dengan format yang baku dan biasa dipakai dalarn suatu laporan-laporan
Laporan Tugas Eksplorasi II 11 BAB IV
HASIL PENYELIDIKAN DAN PEMBAHASAN
A. BENTUK DAN PENYEBARAN BATU ANDESIT
Bahan galian batu andesit yang terdapat di daerah penyelidikan dengan luas area 65449,5 m²
di perkirakan berumur miosen merupakan batu andesit massif berwarna hitam kotor hingga
hitam kehijauan. Dari data penyelidikan yang telah di lakukan menunjukkan endapan batu
andesit di daerah penyelidikan menyeluruh dalam wilayah KP kelompok 5 dengan ketebalan
singkapan rata-rata batu andesit yang telah di ketahui dari hasil penyelidikan adalah 210 cm dan
di perkirakan ketebalan masih menerus kearah dalam sudut N 272° E/35°. Kondisi batu andesit di permukaan pada bagian atas masih terdapat lapisan batu andesit yang berwarna hitam
kecoklatan kotor dan sampai saat ini belum dimanfaatkan. Pada kedalaman tertentu terdapat
lapisan batu andesit kalkarinit dan batu andesit kristalin yang umumnya berwarna hitam
kecoklatan berbutir halus secara megaskopis.
Laporan Tugas Eksplorasi II 12
Kenampakan visual dan hasil analisa kimia menunjukkan sangat sedikit kotoran baik
kimiawi maupun klastik. Beberapa rekahan di dalam batu andesit terisi oleh lempung dan ini
merupakan jenis pengotoran yang umum. Baik dipermukaan maupun di bagian dalam terdapat
retakan tetapi tidak ditemukan alterasi kimia. Singkapan umumnya lapuk berwarna hitam
kecoklatan.
Foto 4.2. Bentuk dan penyebaran batu andesit ( Sampel 2 )
B. SIFAT DAN KUALITAS ENDAPAN BATU ANDESIT
Sifat endapan batu andesit didaerah penyelidikan sangat sedikit pengotor (impuritis) senyawa
kimia, rongga dan rekahan yang ada di isi oleh lempung. Kualitas endapan batu andesit hasil
analisa contoh yang di lakukan oleh tim eksplorasi kelompok 5 menunjukkan bahwa kualitas
endapan batu andesit di daerah ini termasuk jenis batu andesit yang baik. Peranan bahan galian
ini penting sekali di sektor konstruksi terutama dalam pembangunan infrastruktur seperti jalan
raya, gedung, jembatan, saluran air/irigasi dan lainnya. Dalam pemanfaatannya dapat berbentuk
Laporan Tugas Eksplorasi II 13
C. CADANGAN
Metode kontur dipakai pada endapan bijih dimana ketebalan dan kadar mengecil dari tengah
ke tepi endapan. Volume dapat dihitung dengan cara menghitung luas daerah yang terdapat di
dalam batas kontur, kemudian mempergunakan prosedur-prosedur yang umum di kenal.
Cadangan endapan batu andesit dihitung dengan menggunakan metode elevasi conturing pada
software surpac.
Perhitungan cadangan yang terdapat di daerah penyelidikan dilakukan dengan cara metoda
elevasi conturing menggunakan software Surpac yang sangat cocok untuk batuan yang penyebarannya homogen serta ketebalannya relatif merata.
Volume cadangan dihitung dari elevasi tertinggi sampai pada elevasi pada jalan masyarakat
adalah ketebalan pada titik-titik eksplorasi di sekelilingnya. Dengan menjumlahkan volume
keseluruhan pada wilayah yang ada di daerah penyelidikan tersebut, maka jumlah cadangan
dapat diketahui.
Perhitungan ketebalan batuan dengan keseluruhan :
Keterangan : Ca : Contur Atas.
Cb : Contur Bawah.
Laporan Tugas Eksplorasi II 14 BAB V
KEMUNGKINAN PENGUSAHAAN
Mengingat beberapa faktor antara lain lokasi penyebaran dimana endapan batu andesit di
daerah ini pada umumnya terdapat dipermukaan dan tertutup oleh lapisan tanah penutup yang
tidak tebal dengan jenis lapisan penutupnya relaif lunak bentuk endapannya yang merata dan
berbentuk bukit-bukit. Sifat endapannya yang agak keras sampai agak lunak dan ada retakan di
bagian atasnya serta mengingat nilai endapan batu abdesit yang cukup potensial maka sisitem
penambangannya yang cocok adalah dengan cara tambang terbuka (quarry mine).
Adapun tahapan-tahapan dalam pelaksanaan dalam penambangan adalah sebagai berikut :
a) Pemberaian tanah penutup.
Pada beberapa tempat sebelum menggali batu andesit perlu di lakukan pengupasan
lapisan penutupnya, memisahkan batu andesit (yang sampai saat ini belum dimanfaatkan)
ditempat yang relatif lebih rendah dan aman agar suatu saat bila hendak dimanfaatkan
memudahkan penambangannya.
b) penggalian atau pengambilan endapan disarankan mulai dari endapan yang lebih tinggi
pelaksanaan penggalian dibuat sedemikian rupa sehingga bekas galian dapat dipakai
sebagai sarana jalan angkut hasil tambang.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan penggalian antara lain :
1. Dalam pembuatan teras-teras (bench) undak-undak galian harus diperhatikan masalah
kemiringan lereng serta lebar teras (bench) agar pelaksanaan penggalian dapat berjalan
lancer dan aman bagi pekerja.
2. Sistim pengeringan harus diatur dengan baik agar tidak terjadi kubangan-kubangan,
Laporan Tugas Eksplorasi II 15 BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dari hasil penyelidikan yang telah dilakukan oleh kelompok kami ( kelompok 5 ) Jurusan
Teknik Pertambangan STTNAS dapat disimpulkan bahwa :
1. Deposit batu Andesit di Blok Gunung Kelir/Sonyo, Desa Jatimulyo, Kecamatan
Girimulyo, Kabupaten Kulonprogo, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk
menuju lokasi deposit dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan roda dua melalui
jalan beraspal dan jalan tanah dengan kondisi yang cukup baik. Di wilayah tersebut
terdapat endapan batu Andesit dengan Luas Area 65.449,5 M², Volume 9.359.279 M³ dan
Tebal 143 M.
1. Berdasarkan sifat dan bentuknya endapan tersebut dapat ditambang secara “Quary Mine“
dengan sistem bench cut ( tambang terbuka dengan sistem undak-undak )
2. Mengingat hal-hal tersebut di atas secara teknis endapan batu Andesit di wilayah ini
mempunyai prospek yang baik.
3. Suatu nilai kualitas dan kuantitas, serta kesampaian daerah suatu bahan galian merupakan
beberapa point penting yang akan dipertimbangkan investor untuk rnenanamkan
modalnya ataupun mengusahakan bahan galian.
B. SARAN
1. Untuk mendapatkan data dan informasi yang akurat dari suatu bahan galian, penelitian lanjutan sangatlah penting untuk dilakukan minimal sampai pada tahap penyelidikan
pendahuluan sehingga dapat diketahui jumlah sumberdaya.
2. Selain penyelidikan lanjutan suatu bahan galian yang pernah di survai tinjau, penyelidikan untuk menemukan bahan galian baru sebaiknya dilakukan pula sehingga
Kabupaten Kulonprogo akan mempunyai data yang lengkap dan sangat berguna untuk