• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tumbuh dan Menciptakan Keberlanjutan yang Seimbang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tumbuh dan Menciptakan Keberlanjutan yang Seimbang"

Copied!
123
0
0

Teks penuh

(1)

PT ANTAM (Persero) Tbk

Tumbuh dan Menciptakan

Keberlanjutan yang Seimbang

Growing and Creating A Balance Sustainability

Tumbuh dan Menciptakan Keberlanjutan yang Seimbang

Growing and Creating A Balance Sustainability

2010

SUSTAINABILITY REPORT

(2)

31 KEBIJAKAN DAN ETIKA LINGKUNGAN POLICY AND ETHICS FOR ENVIRONMENT 33 PENUTUPAN TAMBANG YANG

BERTANGGUNG JAWAB RESPONSIBLE MINE CLOSURE 36 KINERJA LINGKUNGAN

ENVIRONMENTAL PERFORMANCE 36 PEMANFAATAN LAHAN DAN

KEANEKARAGAMAN HAYATI

40 PEMANFAATAN DAN DAUR ULANG AIR UTILIZATION AND RECYCLING OF WATER

Tanggung

95 INVESTASI TANGGUNG JAWAB SOSIAL

INVESTMENT OF SOCIAL RESPONSIBILITY

26 PERAN SERTA DALAM ORGANISASI PARTICIPATION IN ORGANIZATIONS

61 TERUS BERTAHAN DAN KIAN BERKEMBANG CONTINUE TO SURVIVE AND GROW 62 PROGRAM KEMITRAAN

PARTNERSHIP PROGRAM 64 NILAI EKONOMI

ECONOMIC VALUE 67 PRODUK DAN KONSUMEN

PRODUCT AND CONSUMER

Kemampuan

Ekonomi

Economic Viability

60

71 MENUJU PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA BERKELANJUTAN

TOWARDS SUSTAINABLE HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT

99 MENGEMBANGKAN MASYARAKAT UNTUK MENCIPTAKAN KEBERLANJUTAN DEVELOPING COMMUNITY TO CREATE SUSTAINABILITY 110 TIGA PROGRAM PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT PONGKOR

Message from the Board of Directors

Sambutan Dewan Komisaris

Message from the Board of Commissioners

2

15 VISI 2020 & MISI 2020 VISION & MISION

16 KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN COMPANY FINANCIAL PERFORMANCE

(3)

Card Record

Rekaman Peristiwa

18-20

31

25

Peresmian Bedah Rumah meliputi desain ulang dan pembangunan rumah adat Betawi di lokasi Perkampungan Budaya Betawi Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Program ini bertujuan menyediakan hunian yang aman, sehat dan layak bagi masyarakat kurang mampu sekaligus melestarikan budaya.

The inauguration of House Renovation which covered redesign and construction of Betawi traditional house in Betawi Cultural Village Srengseng Sawah, Jagakarsa, South Jakarta. This program was aimed at providing a safe, healthy and inhabitable house for lower income communities as well as preserving the culture.

Rapat Pimpinan dihadiri Direksi, Dewan Komisaris, dan seluruh pejabat satu tingkat di bawah direksi. Rapat Pimpinan berlangsung di Bogor dan bertema Focus, Growth, and Sustain dengan pokok bahasan: kendala di tahun 2009 dan strategi menghadapi tahun 2010.

Executive Meeting attended by Board of Directors, Board of Commissioners, and all officials one level below the directors. The Executive Meeting was held in Bogor and themed Focus, Growth, and Sustain with key discussion: obstacles in 2009 and strategy to face the year 2010.

Peresmian instalasi sarana air bersih bagi 300 keluarga di Desa Padasuka dan Mangkualam di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, di sekitar tambang emas Cibaliung.

Instalasi sarana air bersih ini dibangun dengan biaya Rp1 miliar.

The inauguration of clean water facilities for 300 families in Padasuka and Mangkualam Villages in Pandeglang Regency, Banten Province, in the vicinity of Cibaliung gold mine. The construction of clean water facilities installation cost Rp1 billion.

Penandatanganan nota kesepahaman kerjasama dengan PT LEN Industri, tentang penyediaan sumber energi alternatif Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Kerjasama meliputi penyediaan sarana dan prasarana PLTS di Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara dan Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara.

The signing of memorandum of understanding with PT LEN Industri, on alternative energy source supply for Solar Power Plant (PLTS). The cooperation included the provision of facilities and infrastructure for PLTS in East Halmahera Regency, North Maluku Province and Kolaka Regency, Southeast Sulawesi Province.

Peresmian tambang emas Antam di Cibaliung, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Tambang ini diakuisisi tahun 2009 dari ARC Exploration Australia dan diharapkan dapat berproduksi sebanyak dua ton, sehingga meningkatkan produksi emas Antam.

The inauguration of Antam gold mine in Cibaliung, Pandeglang Regency, Banten Province. The mine was acquired in 2009 from ARC Exploration Australia and is expected to produce 2 tons, to increase Antam gold production.

Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) di Jakarta.

Agenda utama adalah pembagian dividen sebesar Rp241,7 miliar, persetujuan laporan tahunan, pengukuhan pengunduran diri Mahendra Siregar sebagai anggota Dewan Komisaris Perseroan, dan persetujuan perubahan Anggaran Dasar Perseroan.

General Meeting of Shareholders (GMS) was held in Jakarta.

The main agenda was dividend disbursement amounted to Rp241.7 billion, annual report approval, the affirmation of Mahendra Siregar resignation as member of the Company’s Board of Commissioners, and approval for the Company’s Articles of Association amendment.

Peringatan ulang tahun ke-42 PT ANTAM (Persero) Tbk (Antam).

Penandatanganan Standar Etika antara Direksi dan manajemen seluruh unit bisnis Antam. Standar Etika yang berlaku menjadi bagian dari implementasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance/GCG).

The commemoration of PT ANTAM (Persero) Tbk (Antam) 42nd anniversary.

The signing of Code of Conduct between the Board of Directors and management of Antam business units. The Code of Conduct application became part of Good Corporate Governance (GCG) implementation.

MEI

MAY

JULI

JULY

(4)

30

Penandatanganan nota kesepahaman antara Antam dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara, mengenai pemberian dana bantuan CSR sebesar Rp30 miliar. Dana ini akan dialokasikan untuk melaksanakan program-program strategis, meliputi pendidikan dan kesehatan gratis, serta penyediaan infrastruktur.

The signing of memorandum of understanding between Antam and Southeast Sulawesi Provincial Government, on disbursement of Rp30 billion in CSR assistance funds. The funds were to be allocated for the implementation of strategic programs, including free education and health services, as well as infrastructure provision.

Operasional tambang nikel baru di Tapunopaka, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. Bijih nikel Tapunopaka menjadi umpan pabrik feronikel di Pomalaa dan pasokan proyek Nickel Pig Iron (NPI) Mandiodo di Konawe Utara sebagai antisipasi pemberlakuan larangan ekspor bijih mineral pada 2014.

The operation of a new nickel mine in Tapunopaka, North Konawe Regency, Southeast Sulawesi. Tapunopaka nickel ore becomes feed for ferronickel plant in Pomala and supply for Mandiodo Nickel Pig Iron (NPI) project in North Konawe as an anticipation to the mineral ore export

ban in 2014. Pengakhiran proses penutupan tambang dan pasca-tambang pasir besi di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Seluruh rangkaian kegiatan penutupan tambang dan pasca-tambang telah selesai dilakukan sesuai dokumen Rencana Penutupan Tambang (RPT) yang disahkan Pemerintah Kabupaten Cilacap, dan diaudit lembaga independen, serta diakhiri dengan mohon diri kepada Pemerintah Kabupaten dan Masyarakat Cilacap.

The completion of iron sand mine closure and post-mining process in Cilacap Regency, Central Java. The series of mine closure and post-mining activities have been completed in accordance with Mine Closure Plan document ratified by Cilacap Regency Government and audited by an independent institution, as well as the company’s farewell bid to Cilacap Regency Government and Residents.

Peletakan batu pertama pemugaran dan pembangunan masjid besar di Kijang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Antam memberikan bantuan dana sebesar Rp2 miliar, dari total kebutuhan Rp4,5 miliar.

Ground breaking for restoration and construction of grand mosque in Kijang, Bintan Regency, Riau Islands Province. Antam granted Rp2 billion in assistance, out of Rp4.5 billion total funds needed.

Pengiriman dan penyaluran bantuan kemanusiaan bagi korban bencana alam. Bantuan berupa personel Satgas Siaga Bencana Alam Antam, logistik dan obat-obatan bagi para korban bencana alam banjir bandang di Kabupaten Wasior, Papua Barat, bencana tsunami di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, dan erupsi Gunung Merapi di sekitar Daerah Istimewa Yogyakarta.

Shipment and distribution of humanitarian assistance for natural disaster victims. The assistance was in the form of Antam Natural Disaster Preparedness Task Force, logistics and medicines for the victims of flash flood disaster in Wasior Regency, West Papua, tsunami disaster in Mentawai Islands, West Sumatra, and Mount Merapi eruption in Yogyakarta.

20

AGUSTUS

Peresmian Pusat Konservasi Keanekaragaman Hayati Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), bekerja sama dengan Kementerian Kehutanan. Keberadaan Pusat Konservasi Keanekaragaman Hayati TNGHS meliputi pembangunan Pusat Penelitian & Pendidikan Pohon dan Tanaman Asli, Pusat Pembibitan dan Penanaman Pohon Asli, Rehabilitasi Lahan Kritis dan Konservasi Satwa dilindungi.

The inauguration of the Mount Halimun Salak National Park (TNGHS) Biodiversity Conservation Center, in collaboration with Forestry Ministry.

27

DESEMBER

(5)

Ir. Wisnu Askari Marantika

Komisaris Utama President Commissioner

Sambutan Dewan Komisaris

(1.1) (1.2)

(6)

Pemangku kepentingan yang terhormat,

Pada sambutan Laporan Keberlanjutan Antam tahun lalu, kami menyatakan mengenai kesulitan yang dihadapi Antam sepanjang krisis ekonomi global di tahun 2008-2009. Kami juga menyatakan bahwa dalam kondisi yang menyulitkan siapapun dalam berbisnis, komitmen Antam dalam menjaga kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial tetap dipertahankan. Kini, kami dapat dengan bangga menyatakan bahwa

Dear distinguished stakeholders,

In our message for Antam Sustainability Report last year,

we revealed the difficulties faced by Antam during global

economic crisis in 2008-2009. We also explained that despite

the difficult conditions to run business for anyone, Antam

was committed to maintain its economic, environment and

social performances. Now we are proudly able to say that the

commitment can be proved.

Antam senantiasa berkomitmen untuk

menjaga kinerja ekonomi, lingkungan dan

sosial perusahaan.

(7)

Apabila disimak dengan cermat, maka ada banyak sekali

peningkatan kinerja yang terjadi di tahun 2010. Memang,

sumberdaya finansial yang dipergunakan untuk menjaga

kinerja tersebut sempat mengalami penurunan di tahun

2009, namun berbagai upaya peningkatan efisiensi telah

dilakukan, sehingga kinerja tetap solid. Di tahun 2010, kami

berupaya untuk mendorong lebih jauh kinerja tersebut

dengan menyetujui peningkatan anggaran pengelolaan

sosial dan lingkungan. Bila di tahun 2009 seluruh biayanya

tercatat sebesar Rp161,31 miliar, di tahun 2010 ditingkatkan

dengan sangat signifikan menjadi Rp283,65 miliar. Hal ini

merupakan bukti nyata bahwa tanggung jawab sosial di

Antam tidaklah dipandang sebagai inisiatif after-profit yang

tergantung dari berapa tingkatan keuntungan. Kami tidak

menggantungkan biaya pengelolaan sosial dan lingkungan

di tahun 2010 dari keuntungan di tahun 2009 yang sangat

menyusut. Kami melihat bahwa anggaran hanyalah

merupakan konsekuensi logis dari komitmen keberlanjutan,

sehingga harus terus diupayakan seserius mungkin dalam

kondisi ekonomi apapun.

Namun, sangat penting pula dicatat bahwa sumberdaya

untuk keberlanjutan perusahaan bukan hanya anggaran.

Kami sangat berkeyakinan bahwa sumberdaya paling penting

dalam keberlanjutan adalah sumberdaya manusia. Oleh

karena itu, kami mengupayakan banyak sekali hal agar Insan

Antam semakin memiliki kemampuan dalam manajemen

keberlanjutan, mulai dari perencanaan hingga pelaporannya.

Oleh karenanya, kami mendorong Manajemen Antam

untuk melakukan banyak inisiatif peningkatan kapasitas,

di antaranya dengan mengikutsertakan para pegawai

dalam pelatihan-pelatihan berbagai aspek tanggung jawab

sosial. Di antara yang terpenting adalah upaya untuk

memberikan pelatihan berjenjang dalam pengetahuan dasar

dan manajemen tanggung jawab sosial, juga pelaporan

keberlanjutan. Dengan demikian, diharapkan Antam akan

semakin dekat dengan tujuan tanggung jawab sosial yang

sesuai dengan standar internasional.

If we observe closely, there has been improvement in performances during 2010. We admit that there was a decline in financial resources in 2009 which were needed to maintain the performance, however efforts for efficiency have been done which resulted in our solid performance. In 2010, we tried to push further by approving an increase in social and environmental management budget. The total cost in 2009 was recorded at Rp161.31 billion, but it was significantly increased to Rp283.65 billion in 2010. This was an evidence that Antam did not see corporate social responsibility as an after-profit initiative which was dependent on the amount of profit gained. We did not rely on the shrinking profit in 2009 for the allocation of 2010 social and environmental funds. We considered a budget as a logical consequence from commitment to sustainability, which we must continue to make serious efforts under any economic condition.

(8)

Hasil dari upaya tersebut dapat dibaca pada Laporan

Keberlanjutan 2010 ini. Seluruh indikator berdasarkan

Standard Disclosure Global Reporting Initiative (GRI) versi G3.1 serta Mining and Metals Sector Supplement (MMSS)

kami tampilkan dengan transparan dan berimbang. Kami

sangat mengupayakan hal tersebut, hingga di dalam laporan

ini para pemangku kepentingan bisa melihat ada berbagai

kekurangan dan tantangan yang dihadapi Antam dalam

mengupayakan kinerja keberlanjutannya. Kami berkeyakinan

bahwa dengan menampilkan seluruh indikator dengan

standar versi terbaru serta dengan meminta pihak ketiga

yang independen dan kredibel untuk menilainya dengan

AA1000 Assurance Standard maka kami bisa menunjukkan komitmen atas transparansi dan akuntabilitas di hadapan

pemangku kepentingan sekalian.

Pada tahun lalu Antam mendapatkan penghargaan di

seluruh kategori dalam The Indonesia Sustainability

Reporting Awards (ISRA) 2010. Untuk itu, kami berupaya terus meningkatkan diri agar penghargaan tersebut

benar-benar menjadi cerminan komitmen kami atas keberlanjutan.

Semoga komitmen tersebut dapat dilihat dengan jelas

oleh seluruh pemangku kepentingan pada laporan ini.

Kami sangat mengharapkan masukan, agar Antam bisa

terus mengembangkan diri, bersama-sama dengan seluruh

pemangku kepentingan, di tahun-tahun mendatang.

Results of the efforts can be found in this 2010 Sustainability Report. All indicators were based on Global Reporting Initiative (GRI) Standard Disclosure version G3.1 as well as Mining and Metals Sector Supplement (MMSS) that we presented in a transparent and balanced report. We put a lot of efforts in this report, so that the stakeholders can see the shortcomings and challenges faced by Antam in maintaining its sustainability performance. We are confident that by displaying all indicators with the latest version of standard and involving an independent and credible third party to assess with AA1000 Assurance Standard, we are able to show our commitment on transparency and accountability to the stakeholders.

(9)

MESSAGES FROM THE BOARD OF DIRECTORS

(1.1) (1.2)

Sambutan Direksi

(1.1) (1.2)

Direktur Utama President Director

(10)

Para pemangku kepentingan yang terhormat,

Tahun 2010 yang kita lewati bersama menorehkan banyak hal yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi pencapaian Perusahaan, baik di bidang ekonomi maupun non-ekonomi. Secara umum Perusahaan dapat mempertahankan kinerja sehingga menjadi lebih baik dibanding pencapaian tahun 2009. Kondisi ini kami harapkan dapat terus meningkat untuk mencapai pertumbuhan yang

Dear distinguished stakeholders,

We have passed the year 2010 with many events which

directly and indirectly affected the Company’s achievements

both in economic and non-economic sectors. Generally, the

Company’s performance was better than its achievement in

2009. This condition is expected to continue improving and

reached a balanced growth between economic, social and

environmental performances to achieve a comprehensive

Kami berharap dapat mencapai pertumbuhan

yang seimbang antara kinerja ekonomi,

sosial dan lingkungan untuk mencapai

keberlanjutan yang menyeluruh.

(11)

Membaiknya pencapaian ekonomi merupakan hal yang

menggembirakan dan kami berharap keberadaan Perusahaan

dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas,

terutama mereka yang tinggal di sekitar lokasi unit bisnis.

Untuk itulah kami berkomitmen melaksanakan tanggung

jawab sosial dengan mencoba menerapkan aspek menyeluruh

dan mengarah pada pedoman pelaksanaan ISO 26000 serta

melaporkannya dalam petunjuk pelaporan GRI.

Pelaksanaan tanggung jawab sosial pada aspek ekonomi,

diwujudkan Perusahaan antara lain dengan melanjutkan

Program Kemitraan, yang diharapkan dapat menggerakkan

ekonomi lokal sekaligus menyerap tenaga kerja setempat.

Kami mengalokasikan pengeluaran untuk masyarakat sebesar

Rp164,934 miliar, meningkat dibanding tahun 2009 sebesar

Rp70,053 miliar. Demikian pula halnya dengan kontribusi

pada penerimaan negara yang meningkat dari Rp817,484

miliar pada tahun 2009 menjadi Rp861,939 miliar di tahun

2010. Kami berharap dapat berkontribusi lebih besar lagi pada

tahun-tahun mendatang. Keyakinan ini berdasarkan pada

keputusan untuk memulai operasional tambang nikel baru di

Tapunopaka, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara

yang akan menjadi umpan pabrik feronikel di Pomalaa dan

pasokan proyek Nickel Pig Iron (NPI) di Mandiodo.

Adapun tanggung jawab sosial pada aspek sosial

direalisasikan Perusahaan melalui pelaksanaan Program

Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dan pengembangan

masyarakat (Community Development/Comdev), di samping

penghormatan kepada HAM serta perhatian kami terkait

ketenagakerjaan. Kami tetap melanjutkan program-program

yang selama ini sudah berjalan, serta memulai beberapa

kegiatan baru sebagai upaya meningkatkan harkat hidup

masyarakat dan pekerja kami.

Komitmen kami pada tanggung jawab sosial pada aspek

lingkungan, diwujudkan dengan pelaksanaan praktik

penambangan yang baik (good mining practices), sehingga

membuahkan penghargaan Proper Hijau untuk UBP Emas

Pongkor dan Proper Biru bagi UBP Nikel Sulawesi Tenggara,

UBP Nikel Maluku Utara dan UBPP Logam Mulia.

The improving economic achievement was encouraging for us and we hope the Company’s presence is able to increase welfare for general public, especially those who live around Antam’s business unit locations. Therefore we are committed to conduct social responsibility by applying comprehensive aspects and referring to the ISO 26000 implementation guidelines and reporting it in GRI indicators.

The Company has implemented social responsibility in economic aspect by continuing Partnership Program which is expected to drive local economy as well as absorb local manpower. We allocated Rp164.934 billion in spending for communities, an increase from Rp70.053 billion in 2009. The Company’s contribution to the state revenue also increased from Rp817.848 billion in 2009 to Rp861.939 billion in 2010. We hope to contribute more in the coming years. This confidence was based on the decision to start the operation of new nickel mine in Tapunopaka, Konawe Utara Regency, Southeast Sulawesi which will feed the ferronickel plant in Pomalaa and supply the Nickel Pig Iron (NPI) project in Mandiodo.

Meanwhile, the Company realized the social responsibility in social aspect through Partnership Program and Community Stewardship (PKBL) and community development (Comdev), as well as respect for human rights and our concern related to manpower. We continue the programs that have been running, and have started new activities to improve the livelihood of the communities and our employees.

(12)

Penghargaan Proper tersebut merupakan bukti nyata

kesungguhan kami mengelola lingkungan. Komitmen

tersebut kami pegang teguh hingga akhir proses penutupan

dan pasca-tambang. Di tahun 2010, kami mengakhiri proses

penutupan tambang dan pasca-tambang pasir besi di

Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Seluruh proses pengakhiran

program penutupan tambang dan pasca-tambang di tambang

pasir besi Cilacap tersebut sudah melalui tahapan yang diatur

dalam dokumen Rencana Penutupan Tambang (RPT) dan

telah disetujui oleh Pemerintah Kabupaten Cilacap.

Apa yang kami paparkan ini menjadi sebagian kecil saja

dari apa yang sudah dilakukan Perusahaan selama tahun

2010. Inti yang ingin kami sampaikan adalah komitmen

dan kesungguhan dalam melaksanakan prinsip-prinsip

pembangunan berkelanjutan, yang nantinya diharapkan

dapat juga menjaga keberlanjutan Perusahaan. Tahun

2010 yang kami harapkan menjadi titik balik untuk

menciptakan pertumbuhan, pada akhirnya juga dapat

menjadi saat yang penting bagi Perusahaan untuk semakin

meningkatkan pelaksanaan tanggung jawab sosial.

Semuanya kami tempatkan dalam sebuah keseimbangan,

antara pencapaian Antam dalam menciptakan keuntungan

(profit), yang dibarengi pencapaian kesejahteraan segenap

pemangku kepentingan (people) dan terjaganya kelestarian

lingkungan (planet).

The Proper awards were evidence of our commitment to managing environment. We uphold the commitment until the end of mine closure and post-mining process. In 2010, we completed the iron sand mine closure and post-mining process in Cilacap Regency, Central Java. All termination process of mine closure and post-mining program at iron sand mine in Cilacap has been through the stages regulated in the Mine Closure Plan document and was ratified by Cilacap Regency Government.

(13)

Pabrik pengolahan emas di Pongkor. Gold processing facilities at Pongkor.

OuR PROFILE

(14)

SEKILAS ANTAM

PT ANTAM (Persero) Tbk atau Antam adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang dibentuk tahun 1968 sebagai penggabungan berbagai perusahaan pertambangan milik negara. Produk utama Antam adalah nikel, emas, perak, dan bauksit. Seluruh lokasi kegiatan operasi dan wilayah kuasa pertambangan (KP) Antam berada di wilayah Indonesia, dengan kantor pusat berkedudukan di Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta. (2.1) (2.2) (2.4) (2.5)

Dalam menjalankan kegiatan operasional, Antam memiliki unit bisnis yang berkedudukan di lokasi eksplorasi, yakni Unit Bisnis Pertambangan (UBP) Nikel di Kabupaten Kolaka dan Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara; UBP Emas di Pongkor, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat; UBP Bauksit di Kijang, Pulau Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, yang kemudian menjadi Unit Pasca-Tambang (UPT); UBP Nikel di Kabupaten Halmahera Timur, Provinsi Maluku Utara; dan UBPP Logam Mulia di DKI Jakarta. Selain itu juga ada unit eksplorasi, yakni Unit Geomin di DKI Jakarta. (2.5)

ANTAM PROFILE

PT ANTAM (Persero) Tbk or Antam is a State-owned Enterprise (SOE), which was founded in 1968 as a merger of various state-owned mining companies. Antam’s main products are nickel, gold, silver, and bauxite. All locations of Antam’s operational activities and mining concession (KP) are in Indonesia, with head office in Jakarta. (2.1) (2.2) (2.4) (2.5)

In running its operational activities, Antam has business units in exploration locations, which are Mining Business Unit (UBP) Nickel in Kolaka Regency and North Konawe Regency, Southeast Sulawesi Province; UBP Gold in Pongkor, Bogor Regency, West Java Province; UBP Bauxite in Kijang, Bintan Island, Riau Islands Province, which later became Post-Mining Unit (UPT); UBP Nickel in Halmahera Timur Regency, North Maluku Province; and Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit in Jakarta. There is also a exploration unit, Unit Geomin in Jakarta. (2.5)

Produk utama Antam adalah nikel, emas,

perak, dan bauksit.

(15)

Struktur operasional Antam di kantor pusat dan unit bisnis, berada di bawah kendali Direksi. Sedangkan penanggung jawab kegiatan operasional di masing-masing unit bisnis adalah Senior Vice President (SVP) atau Vice President (VP). Penanggung jawab unit kerja di kantor pusat adalah Senior Manager atau SVP. Antam juga memiliki anak perusahaan, dan menempatkan pegawainya sebagai perwakilan. (2.3)

DEWAN KOMISARIS PENGEMBANGAN SDM

NOMINATION, REMUNERATION AND HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT COMMITTEE

•฀ komite฀manajemen฀risiko

RISK MANAGEMENT COMMITTEE

•฀ komite฀GOOD CORPORATE GOVERNANCE GOOD CORPORATE GOVERNANCE COMMITTEE

•฀KOMITE CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, LINGKUNGAN DAN PASCA-TAMBANG

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY, ENVIRONMENT AND POST MINING COMMITTEE

Struktur Organisasi PT ANTAM (Persero) Tbk

PT ANTAM (Persero) Tbk Organization Structure

OuR PROFILE

(16)

Sebagai sebuah BUMN maka saham terbesar Antam dimiliki Pemerintah Indonesia, yakni 65%. Sementara bagian saham yang lain, 35%, menjadi milik publik melalui pencatatan di Bursa Efek Indonesia, dan Australian Securities Exchange

(ASX). Dengan kesertaan publik sebagai pemilik saham, maka status Antam adalah perusahaan terbuka yang dikelola secara profesional. (2.6)

Visi 2020

2020 VISION

Menjadi korporasi global berbasis pertambangan

dengan pertumbuhan sehat dan standar kelas dunia.

To be a global mining based corporation, with healthy growth

and world-class standards.

•฀ Membangun฀ dan฀ menerapkan฀ praktik-praktik฀ terbaik฀ kelas฀ dunia฀ untuk฀

menjadikan Antam sebagai pemain global.

•฀ Menciptakan฀ keunggulan฀ operasional฀ berbasis฀ biaya฀ rendah฀ dan฀ teknologi฀

tepat guna dengan mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja, serta lingkungan hidup.

•฀ Mengolah฀ cadangan฀ yang฀ ada฀ dan฀ yang฀ baru฀ untuk฀ meningkatkan฀

keunggulan kompetitif.

•฀ Mendorong฀ pertumbuhan฀ yang฀ sehat฀ dengan฀ mengembangkan฀

bisnis berbasis pertambangan, diversifikasi dan integrasi efektif untuk memaksimalkan nilai pemegang saham.

•฀ Meningkatkan฀ kompetensi฀ dan฀ kesejahteraan฀ pegawai฀ serta฀

mengembangkan budaya organisasi berkinerja tinggi.

•฀ Berpartisipasi฀ meningkatkan฀ kesejahteraan฀ masyarakat฀ terutama฀ di฀ sekitar฀

wilayah operasi, khususnya dalam bidang pendidikan dan pemberdayaan ekonomi.

•฀ To฀develop฀and฀implement฀world฀class฀best฀practices฀to฀transform฀Antam฀to฀ be a global player.

•฀ To฀develop฀operational฀excellence฀based฀on฀low฀cost฀operations฀and฀applicable฀ technology with utmost concern on health, safety and environment.

•฀ To฀process฀existing฀and฀new฀reserves฀to฀develop฀competitive฀advantages. •฀ To฀ drive฀ healthy฀ growth฀ through฀ development฀ of฀ mining฀ related฀ business,฀

MISSION

Misi

(17)

Antam berkomitmen untuk meningkatkan kinerja demi memenuhi pencapaian Visi dan Misi 2020. Hal tersebut dilakukan dengan menjadikan Visi dan Misi Antam sebagai salah satu materi dalam pelatihan kepemimpinan berjenjang di perusahaan. Diharapkan pada waktunya mereka yang akan memimpin Antam dapat mengimplementasikan dalam kebijakan untuk mencapai visi dan misi perusahaan. (4.8)

Selama tahun 2010 terjadi beberapa perubahan signifikan terkait kegiatan operasi dan struktur organisasi di tingkat unit bisnis. Pada pekan ketiga Desember 2010 Antam mengakhiri rangkaian kegiatan pertambangan pasir besi di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah yang telah selesai melaksanakan proses penutupan tambang. Selain itu Antam juga menghentikan kegiatan penambangan bauksit di Kijang, Pulau Bintan dan selanjutnya dibentuk Unit Pasca-Tambang (UPT). Perubahan signifikan lain adalah pengoperasian tambang nikel baru di wilayah Tapunopaka, di Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara, yang akan memproduksi 1,5 juta wmt bijih nikel per tahun dan menyerap sekitar 200 tenaga kerja. (2.9)

KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

Besaran laba bersih setelah audit yang dibukukan Antam pada tahun 2010 adalah Rp1,68 triliun, dengan nilai laba bersih per lembar saham sebesar Rp176,77 atau naik 179% dibanding pencapaian laba bersih tahun 2009 sebesar Rp604,31 miliar. Adapun nilai pendapatan Antam pada periode pelaporan tercatat sebesar Rp8,74 triliun, naik tipis dibanding pendapatan pada tahun 2009 sebesar Rp8,71 triliun. Hal ini disebabkan oleh peningkatan penjualan feronikel yang memberikan marjin keuntungan lebih tinggi bagi perusahaan.

Kontribusi terbesar pendapatan Antam diperoleh dari sektor nikel, yang meliputi feronikel & bijih nikel, yaitu sebesar Rp6,04 triliun atau 69% dari total pendapatan. Kontributor terbesar kedua adalah sektor emas yang meliputi emas, perak dan jasa pemurnian/pengolahan logam mulia, yang mencapai Rp2,64 triliun atau 30% dari total pendapatan tahun 2010. Sektor bauksit menyumbang Rp34,45 miliar atau kurang dari 1% dari seluruh pendapatan yang didapat tahun 2010.

Antam is committed to improve performance to meet the achievement of 2020 Vision and Mission. This is done by making the Vision and Mission of Antam as material in a tiered leadership trainings at the company. It is expected that in time those who will lead Antam are able to implement the policies to achieve the company’s vision and mission. Antam is committed to improve its performance to achieve Vision and Mission 2020. (4.8)

There were several significant changes in 2010 regarding operational activities and organizational structure at business unit level. In the third week of December 2010 Antam terminated iron sand mining activities in Cilacap Regency, Central Java which has completed the mine closure process. Antam also terminated bauxite mining activities in Kijang, Bintan Island and subsequently established Post-Mining Unit (UPT). Other significant change was the operation of new nickel mine in Tapunopaka area, Konawe Utara Regency, Southeast Sulawesi Province, which will produce 1.5 million wmt nickel ore per year and absorb around 200 workers. (2.9)

COMPANY FINANCIAL PERFORMANCE

Antam booked audited net profit of Rp1.68 trillion in 2010, with net profit value per share at Rp176.77 or 179% increase from net profit achievement in 2009 of Rp604.31 billion. Antam’s revenue in the reporting period was recorded at Rp8.74 trillion, slightly increased from 2009 revenue of Rp8.71 trillion. This was caused by increase in ferronickel sales which gave higher profit margin for the company.

(18)

SISTEM MANAJEMEN BERSTANDAR

INTERNASIONAL

Sebagai perusahaan yang berkeinginan menjadi perusahaan kelas dunia, Antam berupaya memastikan sistem manajemen yang dijalankan telah sesuai standar manajemen internasional. Antam berupaya untuk terus melakukan peningkatan standarisasi sistem manajemen, sesuai dengan standarisasi terbaru yang berlaku secara internasional.

Unit bisnis yang mendapatkan standarisasi ISO sampai dengan 2010 adalah:

UBP Nikel Maluku Utara

UBP Nickel North Maluku

Menjadi Target

Jumlah Pegawai Number of Employee 2,779 2,689 2,541

Total Penjualan Bersih Total Nett Sales (Rp juta Million IDR) 9,591,981 8,711,370 8,744,300 Total Kapitalisasi Total Capitalization

Utang Debt

Kuantitas Produk Terjual (Metrik Ton)

Quantity of Product Provided (Metric Ton)

Total Feronikel Ferronickel TNi 17,026 14,191 18,254

Total Bijih Nikel Nickel Ore Wmt 5,342,964 4,901,699 5,863,840

Total Emas Gold Kg 9,820 12,893 6,561

Total Perak Silver Kg 34,522 87,187 41,522

Total Bijih Bauksit Bauxite Ore Wmt 893,088 445,662 191,615 Total Aset Total Assets (Rp juta Million IDR) 10,245,041 9,939,996 12,310,732 Kepemilikan Saham Share Ownership

Pemerintah Indonesia Government of Indonesia 65% 65% 65% accordance with international management standards. Antam continues to improve its standardization of management system, in line with the newest standardization which is internationally applied.

(19)

SuSTAINABILITy REPORT INTRODuCTION

Pengantar Laporan Keberlanjutan

(20)

PT ANTAM (Persero) Tbk atau Antam, berkeinginan untuk menerbitkan laporan keberlanjutan setiap tahun. Kini, Laporan Keberlanjutan 2010 telah memasuki periode keenam sejak pertama kali diterbitkan pada tahun 2005. Laporan disusun berdasarkan materi yang diperoleh selama periode 1 Januari hingga 31 Desember 2010. Laporan Keberlanjutan sebelumnya disusun pada tahun 2009 dan diterbitkan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 27 Mei 2010. (3.1) (3.2) (3.3)

Laporan Keberlanjutan 2010 untuk kedua kalinya dilengkapi dengan hasil assurance berdasarkan AA1000 Assurance Standard dari pihak independen, yakni

National Center for Sustainability Reporting (NCSR) untuk meningkatkan kredibilitas laporan. Assurance

dilakukan dengan pendekatan tingkat moderat melalui pemeriksaan dokumen pendukung. (3.13)

PT ANTAM (Persero) Tbk or Antam intends to issue sustainability report every year. The 2010 Sustainability Report is the sixth period since it was issued in 2005. This report is prepared based on material collected during the period of 1 January to December 31, 2010. The previous Sustainability Report was prepared in 2009 and issued at the General Meeting of Shareholders (GMS) on May 27, 2010. (3.1) (3.2) (3.3)

The 2010 Sustainability Report for the second time is supplemented with assurance based on AA1000 Assurance Standard by independent party, National Center for Sustainability Reporting (NCSR), to improve credibility of the report. The assurance was done with moderate approach through supporting documents examination. (3.13)

Laporan Keberlanjutan 2010 telah memasuki

periode keenam sejak pertama kali diterbitkan

pada tahun 2005 dan untuk kedua kalinya

dilengkapi dengan hasil

assurance

berdasarkan

AA1000 Assurance Standard

dari pihak

independen.

(21)

Seluruh metode pelaporan digunakan secara konsisten, sehingga pelaporan tahun 2010 dapat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dengan demikian laporan ini merupakan kelanjutan dari laporan tahun sebelumnya. Namun Antam melakukan perubahan signifikan dalam Laporan Keberlanjutan 2010 ini dengan menambahkan data maupun penjelasan lain dari UBPP Logam Mulia. (3.11)

Secara umum, cakupan informasi yang tersaji dalam laporan ini meliputi pelaksanaan kinerja tanggung jawab sosial Perusahaan pada semua unit bisnis yang ada. Namun, sesuai prinsip materialitas, pada beberapa indikator laporan hanya menyampaikan informasi kegiatan tanggung jawab sosial Antam di UBP Emas Pongkor, UBP Nikel Sulawesi Tenggara, serta UBPP Logam Mulia. Secara bertahap dalam Laporan Keberlanjutan berikutnya, Antam akan berusaha menyertakan informasi dari unit bisnis lain sehingga diharapkan Laporan dapat mencakup semua unit bisnis yang ada. (3.6) (3.7)

Pada beberapa bagian pelaporan dilakukan perbaikan data dan pengulangan kembali pernyataan (restatement) dari Laporan Keberlanjutan 2009. Perbaikan data dilakukan karena adanya perubahan perhitungan di bagian Lingkungan, yaitu perhitungan pengambilan air tanah, dan di bagian Sumber Daya Manusia, yaitu jumlah tenaga kerja. Hal ini terjadi karena ada perbedaan sumber data yang menjadi acuan, dan ditujukan untuk meningkatkan akurasi dan komparabilitas. (3.10)

Pengolahan materi pelaporan menggunakan acuan

Sustainability Reporting Guidelines (SRG) yang dikeluarkan oleh GRI versi G3.1 dan Mining and Metals Sector Supplement

(MMSS) versi Final, yang bersifat khusus bagi industri pertambangan mineral. Seluruh informasi disampaikan secara komprehensif melalui pendekatan kualitatif dan kuantitatif yang dapat dipertanggungjawabkan, guna memudahkan pemahaman pembaca. (3.9)

Laporan Keberlanjutan 2010 ini menyertakan referensi silang terhadap ISO 26000 Guidance on Social Responsibility,

yang resmi dipublikasikan pada 1 November 2010. Maksud dari penyertaan ini adalah memberikan penegasan kepada segenap pemangku kepentingan, bahwa pelaksanaan tanggung jawab sosial oleh Antam mulai diupayakan sejalan dengan standar internasional tersebut. Adapun pemenuhan aspek-aspek yang diatur dalam ISO 26000 Guidance on Social Responsibility dinyatakan dalam referensi silang dengan indikator GRI, yang terdapat pada bagian belakang laporan ini. Referensi silang dalam laporan ini mengacu kepada dokumen GRI and ISO 26000: How to Use GRI Guidelines

All of the reporting methods have been used consistently, so reporting in 2010 can be compared with the previous year. Thus, this report is a continuation of the previous year’s report. However Antam has made significant changes in this 2010 Sustainability Report by adding data and other explanations of the Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit. (3.11)

In general, the scope of information presented in this report include the performance of corporate social responsibility implementation in all business units. However, according to the principles of materiality, some report indicators only convey information of Antam’s social responsibility activities in the Mining Business Unit (UBP) Gold Pongkor, UBP Nickel Southeast Sulawesi, as well as Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit. Gradually in the next Sustainability Report, Antam will try to include information from other business units and expected the Report would cover all business units. (3.6) (3.7)

In some parts of reporting, there were data improvement and restatements from the 2009 Sustainability Report. The data improvement was due to a change in the calculation in the Environment section, namely the calculation of ground water taking, and the Human Resources section, which was the amount of employees. This happens because there were differences in the reference of data source, and is intended to improve the accuracy and comparability. (3.10)

The processing of reporting material used the reference of Sustainability Reporting Guidelines (SRG) issued by the GRI version G3.1 and Mining and Metals Sector Supplement (MMSS) Final version, which is specific for mineral mining industry. All information presented in a comprehensive manner through qualitative and quantitative approaches that can be accounted for, in order to facilitate understanding of the reader. (3.9)

(22)

in Conjunction with ISO 26000 yang diterbitkan oleh GRI (2010), dengan hanya mengikutsertakan indikator-indikator ISO 26000 yang benar-benar dilaporkan.

Informasi dalam laporan disajikan berdasarkan prinsip materialitas. Prinsip ini mengutamakan pengungkapan informasi yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan bagi pemangku kepentingan, maupun yang memiliki dampak penting dalam kinerja ekonomi, sosial, dan lingkungan Perusahaan. Seluruh notasi angka menggunakan kaidah internasional. Selain dalam edisi cetak dwi-bahasa, Laporan Keberlanjutan 2010 juga dapat diakses dan dibaca khalayak luas melalui situs Perusahaan: www.antam.com. Khusus edisi cetak, Laporan Keberlanjutan ini diberikan kepada para pemegang saham dalam RUPS, kalangan Pemerintahan, Badan Pengawasan Pasar Modal, akademisi, lembaga riset maupun organisasi nirlaba. (3.5)

Cakupan informasi yang tersaji dalam laporan ini meliputi pelaksanaan kinerja tanggung jawab sosial Perusahaan pada semua unit bisnis yang ada. Namun, sesuai prinsip materialitas, isi laporan menitikberatkan pada kegiatan tanggung jawab sosial Antam di UBP Emas Pongkor, UBP Nikel Sulawesi Tenggara, serta UBPP Logam Mulia. Secara bertahap dalam laporan keberlanjutan berikutnya, Antam akan berusaha menyertakan informasi dari unit bisnis lain sehingga diharapkan Laporan dapat mencakup semua unit bisnis yang ada. (3.6) (3.7)

Tidak ada data yang berasal dari perusahaan anak, perusahaan patungan, perusahaan tenaga kerja sumber luar (outsourcing) yang digunakan sebagai informasi dalam laporan ini. Seluruh data yang dibutuhkan diperoleh dari masing-masing unit bisnis dan dikumpulkan oleh Satuan Kerja Corporate Secretary di Kantor Pusat. (3.8)

Antam berharap adanya umpan balik termasuk saran konstruktif dari para pemangku kepentingan terkait Laporan Keberlanjutan 2010. Pihak-pihak yang hendak menyampaikan hal tersebut dapat menghubungi: (3.4)

PT ANTAM (Persero) Tbk

Corporate Secretary Gedung Aneka Tambang Jl. Letjen TB Simatupang No.1

this report refer to the GRI and ISO 26000: How to Use the GRI Guidelines in conjunction with ISO 26000, published by GRI (2010), and only included the ISO 26000 indicators which are actually reported.

Information in this report is presented based on materiality principle. This principle underlines the information disclosure which may influence decision making by stakeholders, as well as has a significant impact on the Company’s economic, social and environment performances. All number notation used international norms. In addition to the bilingual print edition, 2010 Sustainability Report also can be accessed and read by the general public through the Company’s website: www.antam.com. The print editions of Sustainability Report are handed out to shareholders in the GMS, the Government, the Capital Market Supervisory Agency, academia, research institutions and nonprofit organizations. (3.5)

The scope of information in this report covers The Company’s social responsibility performance at all business units. However, in accordance with materiality principle, the content of the report emphasized on the Antam’s social responsibility activities at UBP Gold Pongkor, UBP Nickel Southeast Sulawesi, and Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit. Antam will gradually include information from other business units in the next report and expected the Report to cover all business units. (3.6) (3.7)

There was no data from subsidiaries, joint venture companies, worker outsourcing companies used as information in this report. All data was obtained from each business unit and compiled by Corporate Secretary Division at the Head Office. (3.8)

Antam is hoping to get feedbacks including constructive suggestions from stakeholders regarding the 2010 Sustainability Report. Any parties may send their feedbacks to: (3.4)

(23)

GOVERNANCE OF ANTAM

Tata Kelola Antam

(24)

GOVERNANCE

Good corporate governance (GCG) becomes one of the foundations for sustainability. Antam is committed to implement GCG, including by updating Corporate Governance Policy on February 18, 2010. This policy becomes the reference for activities implementation and decision making in operating the Company. It also ensures that each policy in the Company contains universal GCG principles namely fairness, independence, accountability, transparency and responsibility.

TATA KELOLA

Tata kelola perusahaan yang baik atau good corporate governance (GCG) menjadi salah satu dasar bagi keberlanjutan. Antam berkomitmen menerapkan GCG, di antaranya dengan memperbarui Kebijakan Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance Policy) pada 18 Februari 2010. Kebijakan ini menjadi acuan bagi pelaksanaan kegiatan dan pengambilan keputusan dalam menjalankan operasional Perusahaan. Selain itu juga untuk memastikan setiap kebijakan di Perusahaan mengandung prinsip-prinsip GCG yang bersifat universal, yakni kewajaran (fairness), kemandirian (independence),

akuntabilitas (accountability), transparansi (transparency)

Tata kelola perusahaan yang baik atau

good

corporate governance

(GCG) menjadi salah

satu dasar bagi keberlanjutan.

(25)

Dalam menjalankan tata kelola, Antam memiliki struktur organisasi yang pembentukannya berpedoman pada Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Organ-organ perusahaan yang ada di dalamnya adalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi. (4.1)

RUPS merupakan organ tertinggi Perusahaan dan menjadi wadah bagi para pemegang saham untuk menentukan kebijakan maupun mengambil keputusan. Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi. Adapun Direksi adalah organ yang bertanggung jawab atas pengurusan Perusahaan.

Untuk mengefektifkan penyelenggaraan tata kelola, Dewan Komisaris membentuk komite dan masing-masing komite dipimpin seorang anggota Dewan Komisaris. Sampai dengan akhir periode pelaporan, komite yang telah dibentuk adalah Komite Audit; Komite GCG; Komite Nominasi, Remunerasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (NRPSDM); Komite Corporate Social Responsibility, Lingkungan dan Pasca-Tambang (CSR-LPT); dan Komite Manajemen Risiko. (4.1)

Dewan Komisaris Antam 2010 (4.1)

Komisaris Utama : Wisnu Askari Marantika •฀

Komisaris : Irwan Bahar

•฀

Komisaris Independen : Mahmud Hamundu •฀

Komisaris Independen : Hikmahanto Juwana •฀

Direksi Antam 2010 (4.1)

Direktur Utama : Alwin Syah Loebis •฀

Direktur Operasi : Winardi •฀

Direktur Pengembangan : Tato Miraza •฀

Direktur Keuangan : Djaja M. Tambunan •฀

Direktur SDM : Achmad Ardianto •฀

Direktur Umum & CSR : Denny Maulasa •฀

Besaran kompensasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan pada kajian serta rumusan remunerasi yang dibuat Komite NRPSDM. Kompensasi yang diterima Direksi juga mempertimbangkan hasil evaluasi kinerja oleh Dewan Komisaris, dan telah mendapatkan penetapan dari RUPS. Evaluasi kinerja Direksi mencakup pula pemenuhan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), meliputi aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Sedangkan pemberian kompensasi bagi pegawai di tingkat Senior Manager sampai staf ditetapkan Direksi dengan mempertimbangkan pencapaian Indikator Kunci Kinerja (KPI/Key Performance Indicator) dan kinerja Perusahaan secara keseluruhan. Khusus di Satuan Kerja CSR dan Satuan Kerja Environment & Mine Closure, penilaian KPI menyertakan aspek-aspek terkait CSR di bidang, sosial dan lingkungan. (4.5)

In implementing governance, Antam has an organizational structure which was formed in accordance with Law No. 40 Year 2007 on Limited Company. The company’s organs include General Meeting of Shareholders, Board of Commissioners and Board of Directors. (4.1)

GMS is the Company’s highest rank organ and a place for shareholders to determine policies and make decisions. Board of Commissioners is tasked with supervision and advisory for Board of Directors. The Board of Directors is an organ responsible for the management of the Company.

For an effective governance implementation, Board of Commissioners formed several committees and each committee is headed by a Board of Commissioners member. Until the end of reporting period, the committees formed are Audit Committee; GCG Committee; Nomination, Remuneration and Human Resources Development Committee (NRPSDM). Corporate Social Responsibility, Environment and Post-Mining Committee (CSR-LPT); and Risk Management Committee. (4.1)

Antam Board of Commissioners 2010 (4.1)

President Commissioner : Wisnu Askari Marantika

Commissioner : Irwan Bahar

Independent Commissioner : Mahmud Hamundu Independent Commissioner : Hikmahanto Juwana

Antam Board of Directors 2010 (4.1)

President Director : Alwin Syah Loebis Operations Director : Winardi

Development Director : Tato Miraza

Finance Director : Djaja M Tambunan

HR Director : Achmad Ardianto

General Affairs and CSR Director : Denny Maulasa

(26)

Sebagai badan usaha milik negara (BUMN) berstatus perusahaan terbuka, maka penentuan dan penetapan Direksi dilaksanakan melalui dua tahapan proses. Pertama, seleksi internal serta uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) oleh Menteri BUMN, sebagai pemegang saham mayoritas. Kedua, hasil seleksi dibawa dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang akan memberikan pilihan akhir sekaligus menetapkan hasil pemilihan. Khusus untuk Direktur Umum & CSR, materi seleksi dan pengujian kompetensi yang diberikan menyangkut pemahaman maupun strategi kebijakan dalam bidang CSR. (4.7)

Sesuai UU No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Antam memiliki organ perusahaan yang bersifat dwitarian, yaitu Dewan Komisaris dan Direksi. Saat ini tidak ada anggota Direksi yang merangkap jabatan sebagai Executive Committee satu level di bawah Direksi. Selain itu keanggotaan Dewan Komisaris juga terdiri dari 2 orang Komisaris Independen atau separuh dari seluruh Komisaris yang ada. (4.2) (4.3)

Antam mengatur mekanisme bagi pemegang saham dan pegawai untuk menyampaikan pendapat, rekomendasi maupun pelaporan yang terkait pelaksanaan tata kelola. Mekanisme bagi para pemegang saham adalah melalui penyelenggaraan RUPS. Pemegang saham mayoritas atau minoritas memiliki hak untuk menghadiri, menyampaikan pendapat dan memberikan suara. (4.4)

Sementara bagi pegawai, mekanisme yang disediakan adalah penyampaian berjenjang kepada atasan langsung, atasan dari atasan langsung, Satuan Kerja (Satker) Manajemen SDM (HRM/Human Resource Management), atau melalui serikat pekerja (Perpantam). Untuk informasi yang bersifat pelaporan dugaan pelanggaran

(Whistleblowing), Antam berkewajiban melindungi isi laporan serta penyampai laporan tersebut. (4.4)

TATA KELOLA RISIKO

Tata kelola risiko (risk governance) merupakan upaya melakukan identifikasi, pemetaan, analisis, dan mitigasi risiko atas seluruh proses bisnis Antam. Pengelolaan

As a public state-owned enterprise (SOE), the determination and appointment of the Board of Directors are done in two stages. First, internal selection as well as fit and proper test by Minister of SOE, as majority shareholder. Second, the selection results will be discussed in the General Meeting of Shareholders (GMS) which will make final selection and appointment. For General Affairs & CSR Director, the material for selection and competency review are on CSR policy comprehension and strategy. (4.7)

In accordance with Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Company, Antam has dual company organs, namely the Board of Commissioners and the Board of Directors. Currently there are no members of the Board of Directors who served concurrently as the Executive Committee, one level below the Board of Directors. In addition, membership of the Board of Commissioners also consists of 2 Independent Commissioners or half of all existing Commissioners. (4.2) (4.3)

Antam set up a mechanism for shareholders and employees to express opinions, recommendations and reporting related to the implementation of governance. Mechanism for shareholders is through the implementation of the GMS. Majority or minority shareholder has the right to attend, express opinions and vote. (4.4)

As for employees, the delivery mechanism provided is tiered to the immediate supervisor, superior of the immediate supervisor, Human Resource Management (HRM) Division, or through trade union (Perpantam). For information regarding alleged violation reports (Whistleblowing), Antam is obliged to protect the contents of the report and individuals who convey the report. (4.4)

RISK GOVERNANCE

(27)

Kerja Manajemen Risiko serta Satuan Kerja Audit Internal, yang berkoordinasi dengan Komite Manajemen Risiko dan Komite Audit. Sedangkan pengelolaan risiko terkait aspek sosial dan lingkungan termasuk pasca-tambang, dilaksanakan Komite CSR-LPT bekerja sama dengan Direktur Umum & CSR. (4.11)

PERAN SERTA DALAM ORGANISASI

Antam aktif terlibat dalam berbagai organisasi maupun asosiasi yang relevan dengan kegiatan operasional. Keterlibatan tersebut menjadi bagian dari strategi yang menjadikan Antam sebagai salah satu perusahaan pertambangan berpengaruh, baik di tingkat nasional, regional maupun global. Keterlibatan Antam tidak sebatas sebagai anggota, tetapi menjadi pengurus pada beberapa organisasasi/asosiasi yang diikuti. Sampai dengan akhir tahun 2010, Antam tercatat dalam keanggotaan

Indonesia Mining Association (IMA), Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) serta Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin). (4.13)

Sebagai perusahaan tambang dengan reputasi dan pengakuan internasional, Antam berupaya mematuhi kesepakatan internasional yang berkaitan dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Di antaranya adalah penggunaan berbagai standar internasional dalam manajemen, termasuk dalam pelaporan keberlanjutan, serta dukungan bagi upaya-upaya mitigasi pemanasan global yang juga menjadi keprihatinan bersama. (4.12)

STANDAR ETIKA

Kesungguhan Antam memenuhi tata kelola perusahaan diwujudkan dengan kepatuhan segenap pihak terhadap pelaksanaan Standar Etika Perusahaan (Code of Conduct). Pada 5 Juli 2010, Dewan Komisaris dan Direksi menandatangani Lembar Pemberlakuan dan Maklumat Komitmen untuk melaksanakan Standar Etika Perusahaan. Selanjutnya setiap pegawai juga menandatangani komitmen pribadi, yang kembali diperbaharui setiap tahun sebagai wujud komitmen menjunjung etika kerja yang tinggi.

Secara umum Standar Etika Perusahaan terdiri dari etika bisnis dan etika kerja pegawai. Standar Etika Perusahaan disusun dengan mempertimbangan perkembangan hukum, sosial, norma, peraturan dan perjalanan bisnis

the Risk Management Committee and the Audit Committee. While the management of risks associated with social and environmental aspects, including post-mining, is carried out by CSR-LPT Committee in collaboration with the General Affairs & CSR Director. (4.11)

partiCipation฀in฀organizations

Antam is actively involved in various organizations and associations that are relevant to its operational activities. Involvement is part of a strategy that makes Antam as one of influential mining companies, both at the national, regional and global stage. Antam’s involvement is not limited as a member, but became a manager in several organizations/ associations. Until the end of 2010, Antam was registered in the membership of Indonesia Mining Association (IMA), The Association of Indonesian Mining Professionals (Perhapi) and the Indonesian Chamber of Commerce and Industry (Kadin). (4.13)

As a mining company with an international reputation and recognition, Antam to abide by international agreements relating to the principles of sustainable development. Among these is the use of various international standards in management, including sustainability reporting, as well as support for the efforts of global warming mitigation which has become a common concern. (4.12)

CODE OF CONDUCT

Antam’s commitment to comply with corporate governance is realized by all parties’ compliance with the implementation of Code of Conduct. On July 5, 2010, the Board of Commissioners and Directors signed Notice on The Applicability of Ethical Code to implement the Corporate Code of Conduct. Furthermore, each employee also signed a personal commitment, which is renewed each year as a commitment to uphold a high work ethic.

(28)

Antam. Standar Etika Perusahaan mengatur dengan tegas berbagai hal yang ditujukan untuk mempengaruhi, membentuk, mengatur dan melakukan kesesuaian tingkah laku sehingga tercapai keluaran yang konsisten yang sesuai dengan budaya Antam dan menghindarkan dari benturan kepentingan. (4.6)

Pengaturan pencegahan benturan kepentingan dalam Standar Etika Perusahaan sejauh ini mampu mencegah terjadinya penyalahgunaan kewenangan oleh unit bisnis, satuan kerja maupun para pegawai. Hingga akhir 2010, Satuan Kerja Internal Audit telah menyelesaikan Internal Control Review (ICR) terhadap UBP Emas Pongkor, UBP Nikel Sulawesi Tenggara dan UBPP Logam Mulia, serta beberapa satuan kerja di Kantor Pusat. Hasil yang diperoleh seluruh unit yang telah diperiksa adalah rata-rata baik dan tidak ada tindakan/perbuatan tercela yang patut diduga sebagai tindak pidana korupsi. (SO2)

Standar Etika juga mengatur pemberian sanksi bagi pelanggaran yang dilakukan Insan Antam. Khusus pada kondisi tertentu yang melibatkan pelanggaran hukum, termasuk dugaan adanya tindak pidana korupsi maka dapat diteruskan kepada pihak yang berwajib. Tentu saja sesuai azas praduga tidak bersalah, Antam berkewajiban memberikan pendampingan hukum selama proses hukum berjalan. Selama tahun 2010, tidak terjadi tindak pidana korupsi yang melibatkan pegawai maupun pemutusan kontrak kerja dengan mitra kerja karena dugaan tindak pidana korupsi. (SO4)

Untuk meningkatkan kemampuan pegawai di Satker Internal Audit dan Corporate Secretary dalam mengidentifikasi bentuk-bentuk pelanggaran, Antam mengirimkan pegawainya untuk mengikuti pelatihan dan seminar terkait fungsi pengawasan dan pencegahan korupsi. Diantaranya Leadership for Internal Auditor & Peran SPI dalam Pencegahan Korupsi, yang diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Satuan Pengawasan Internal (FKSPI), serta Implementasi Monitoring Pengendalian Intern (Kerangka Coso) dan Program Pengendalian Gratifikasi untuk Korupsi Perusahaan di BUMN oleh Kementerian BUMN. Sampai akhir periode pelaporan, ada 5 orang di Satker Internal Audit dan Corporate Secretary yang mengikuti pelatihan dan seminar tersebut. (SO3)

influence, shape, control and conduct appropriate behavior in order to achieve output consistent with Antam culture and avoid conflict of interests. (4.6)

The regulating on the conflict of interest prevention in the Corporate Code of Conduct has so far been able to deter the abuse of authority by business unit, work unit or employees. Until the end of 2010, the Internal Audit Unit has completed Internal Control Review (ICR) of UBP Gold Pongkor, UBP Nickel Southeast Sulawesi and Logam Mulia Processing and Refinery Business Unit, as well as several units at the Head Office. Results obtained by all units that have been examined are averagely good and no action/offending conduct classified as reasonably suspected of corruption. (SO2)

Code of Conduct also regulates the imposition of sanctions for violations committed by Antam Personnel. Especially in certain circumstances involving the violation of law, including allegations of corruption, it can be forwarded to the authorities. However, according to the presumption of innocence, Antam is obliged to provide legal assistance during the legal process. Throughout 2010, there were no criminal acts of corruption involving employees as well as termination of contracts with business partners because of alleged corruption. (SO4)

(29)

HAK ASASI MANUSIA

Antam mengakui dan menghormati nilai-nilai hak asasi manusia (HAM) yang bersifat universal. Hal tersebut termuat dalam Standar Etika Perusahaan dan pasal-pasal dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) V. Antam terus mendorong terpenuhinya HAM serta mempertimbangkan setiap akibat dari kegiatan operasional terhadap masyarakat sekitar. Selain itu, Antam memastikan setiap kebijakan investasi dan kegiatan operasional yang dijalankan tidak melanggar prinsip-prinsip HAM. Dengan kesadaran ini maka selama tahun 2010 tidak pernah dilaporkan adanya bentuk-bentuk pelanggaran hak penduduk asli. Namun demikian, belum pernah dilakukan evaluasi atas kebijakan terkait dengan HAM. Untuk ini, Perusahaan akan berusaha mencari informasi bagaimana evaluasi dapat dilakukan.

(HR9) (HR10)

Ke dalam, Antam berkomitmen menciptakan kesempatan kerja yang adil, termasuk larangan terhadap segala bentuk diskriminasi. Lingkungan kerja harus bebas dari pelecehan maupun tindakan lain karena latar belakang agama, ras, suku, warna kulit, kewarganegaraan, gender dan preferensi seksual, umur, cacat, status veteran atau karakteristik lain yang dilindungi hukum. Upaya ini berhasil meniadakan berbagai bentuk diskriminasi, dan selama tahun 2010 Perusahaan tidak menerima pengaduan/laporan perihal kasus diskriminasi dalam pekerjaan. (HR4)

Antam tidak menyelenggaran pelatihan khusus mengenai materi HAM bagi pegawai. Namun demikian Antam menjadikan materi HAM sebagai bagian dari induksi kepada setiap pegawai baru. Materi HAM diberikan bersama-sama dengan materi mengenai standar etika, budaya organisasi, pengenalan Perusahaan dan lain sebagainya. (HR3)

Secara khusus materi mengenai HAM menjadi syarat dalam kontrak kerja dengan perusahaan penyedia tenaga kerja sumber luar (outsourcing) satuan pengamanan (satpam). Para anggota satpam yang ditugaskan di unit usaha Antam harus memiliki sertifikat pelatihan dari Kepolisian Negera Republik Indonesia (Polri) yang didalamnya terdapat pengenalan dan pemahaman HAM. Saat ini tercatat ada 329 anggota keamanan di UBP Nikel Sulawesi Tenggara, UBP Emas Pongkor dan UBPP Logam Mulia yang merupakan tenaga kerja sumber luar dan seluruhnya sudah memiliki sertifikat pelatihan dari Polri. (HR2) (HR8)

HUMAN RIGHTS

Antam recognizes and respects the universal values of human rights. This is stipulated in the Corporate Code of Conduct and the articles of the Collective Work Agreement V. Antam continues to encourage the fulfillment of human rights and taking into account any effect from the operational activities to the surrounding community. Antam also makes sure every investment policy and operational activities undertaken do not violate human rights principles. With this awareness, during the year 2010 there was no report on violation of indigenous people’s rights. However, there has never been an evaluation of policies related to human rights. For this, the Company will try to find information on how the evaluation can be done. (HR9) (HR10)

Internally, Antam is committed to create a fair employment opportunities, including a prohibition on all forms of discrimination. The working environment should be free from harassment and other actions because of religious background, race, ethnicity, skin color, nationality, gender and sexual preference, age, disability, veteran status or any other characteristic protected by law. These efforts succeeded in eliminating all forms of discrimination, and during 2010 the Company did not receive complaints/reports about cases of discrimination at work. (HR4)

Antam does not organize a special training on human rights materials for employees. However Antam includes human rights materials as part of induction to every new employee. The human rights material is given along with material about ethical standards, organizational culture, the introduction of the Company and others. (HR3)

(30)

Pengakuan dan penghargaan terhadap HAM juga diwujudkan dalam pemberlakuan hari kerja, waktu kerja dan waktu istirahat, serta kerja lembur yang diatur dalam PKB V. Waktu kerja dalam seminggu tidak boleh melebih 40 jam kerja. Bagi pegawai yang melaksanakan pekerjaan melebihi waktu kerja maka kelebihannya diperhitungkan sebagai kerja lembur. Dengan ketentuan ini maka Antam tidak pernah melakukan pemaksaan kerja kepada setiap pegawai. (HR7)

Penghargaan dan pengakuan terhadap HAM yang tercantum dalam Standar Etika Perusahaan, menjadi bukti kesungguhan Antam dalam mengimplementasikan nilai-nilai universal HAM pada segala bentuk perluasan investasi. Demikian pula pada kerjasama dengan mitra kerja/pemasok, Antam mengharuskan mereka untuk mematuhi dan melaksanakan nilai-nilai universal HAM. Antam tidak akan melakukan toleransi terhadap mitra kerja/pemasok yang mengabaikan atau tidak mematuhi nilai-nilai universal HAM. (HR1) (HR2)

Recognition and respect for human rights are also manifested in the implementation of working day, working time and rest periods, as well as overtime work stipulated in the CWA V. Working time in a week must not exceed 40 hours of work. For employees who work exceeding their working time then the excess is calculated as overtime. With this provision, Antam never do forced labor to every employee. (HR7)

(31)

RESPONSIBILITy TOWARDS ENVIRONMENT

Tanggung Jawab Terhadap

Lingkungan

peresmian฀pusat฀konservasi฀keanekaragaman฀hayati฀taman฀nasional฀gunung฀halimun฀salak฀oleh฀menteri฀kehutanan฀zulkifli฀hasan฀dan฀direktur฀utama฀antam฀alwin฀syah฀loebis.

(32)

KEBIJAKAN DAN ETIKA LINGKUNGAN

Antam menyadari potensi risiko ancaman kerusakan lingkungan akibat dari kegiatan operasi tambang. Berbeda dengan perusahaan pertambangan mineral lain, Antam memiliki beragam komoditas produk, yakni emas, perak, nikel, bauksit, pasir besi dan batubara. Keadaan ini membawa konsekuensi diperlukannya ilmu pengetahuan multidispilin dan penerapan beragam teknologi, terkait pengelolaan dampak lingkungan sesuai produk yang dihasilkan.

POLICY AND ETHICS FOR ENVIRONMENT

Antam is aware of the potential risks of environmental

damage due to threats from mining operations. Unlike

other mineral mining company, Antam has a variety of

commodity products, such as gold, silver, nickel, bauxite, iron

sand and coal. This situation brings the consequence of the

need for multidiscpiline science and application of various

technologies, related to the management of environmental

impacts according to its products.

Antam berusaha melaksanakan praktik

pertambangan yang baik (

good mining

practices

) sejak perencanaan, pada saat

operasi, sampai setelah selesai kegiatan atau

pasca-tambang.

Gambar

Tabel Jenis Limbah B3 (EN22)
Tabel lokasi pengungkapan.

Referensi

Dokumen terkait

Starling (2011) menjelaskan bahwa sebuah logotype atau logo adalah sebuah kombinasi dari berbagai elemen yang berhubungan dengan suatu brand. Elemen ini dapat

[r]

memperoleh dan mengefektifkan informasi tentang hasil hasil belajar siswa pada tingkat kelas selama dan setelah kegiatan belajar mengajar.  Bermanfaat utk

Kuesioner ini disebarkan dalam rangka untuk menyelesaikan skripsi yang berjudu “Pengaruh Hasil Penilaian Kinerja Terhadap Rancangan Kebutuhan Pelatihan Pada PT.PLN(Persero)..

Landasan teori pada penelitian ini akan menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan fokus penelitian, antara lain: gaya pada pesawat terbang, kendali pesawat terbang,

Oleh karena itu, dengan mengembangkan aplikasi sistem pakar diharapkan dapat menerapkan metode inferensi dengan penyakit yang berbeda-beda dengan menggunakan kedua

Suku bangsa adalah golongan sosial yang dibedakan dari golongan sosial lainnya karena memiliki ciri paling mendasar dan umum berkaitan dengan

Partisipasi dalam jaringan sosial berdasarkan parameter kesamaan yang dimiliki petani kelapa sawit di Desa Sukamaju Kecamatan Tapung Hilir memiliki skor 3.70