U
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Penelitian Dan Pembahasan
4.1.1 GambaranUmum SD Negeri Gununggempol Penelitian Evaluasi Program Supervisi Akademik ini mengambil lokasi SD Negeri Gununggempol, Jumo, Temanggung. Tempat tersebut beralamat di Jl. Muntung Candiroto. Sekolah ini berdiri pada tahun 1973, dengan nomor statistik 101032310019. Denah lokasi SD Negeri Gununggempol dapat dilihat pada gambar di bawah ini
Secara geografis Letak SD Gununggempol sangat strategis yaitu di ujung barat Desa Gununggempol
Kecamatan Jumo Kabupaten Temanggung, dan
berjarak satu kilometer dari Kecamatan Jumo. Dengan mendapatkan akreditasi B pada akreditasi sekolah tahun 2012 maka SD Gununggempol merupakan salah satu SD imbas dengan kondisi baik. SD Negeri Gununggempol berdiri di atas tanah seluas 250 m², dengan murid dalam katagori kecil berjumlah 93 siswa, hal tersebut dikarenakan seluruh siswa berasal dari warga setempat yang pertambahan penduduknya relatif stabil dari tahun ke tahun. Dengan perbandingan antara luas lahan dengan jumlah siswa yang kecil maka SD Negeri Gununggempol masih mempunyai tempat bermain dan beraktiftas pembelajaran di luar kelas yang luas. Halaman SD Negeri Gununggempol adalah lapangan upacara mempunyai luas sekitar 200 m² juga merupakan tempat siswa bermain dan berkegiatan belajar olah raga. Di depan kelas dan sekitar lapangan adalah taman, disamping barat, utara dan selatan bangunan sekolah masih terdapat lahan kosong yang dapat dipergunakan siswa untuk kegiatan belajar dan yang merupakan pusat penghijauan sekolah.
SD Negeri Gununggempol dikelilingi oleh
persawahan dan berada tepat disamping kantor kelurahan desa Gununggempol, akses jalan menuju SD ini juga mudah karena SD NegeriGununggempol
berada disebelah jalan utama menuju desa,
karena letaknya yang jauh dari keramaian dan kebisingan kota, akan tetapi lokasinya dapat diakses dengan mudah.
1. Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Hasil yang diperoleh dalam observasi penelitian ini berupa data personalia dan tenaga kependidikan
meliputi nama, pendidikan, status, keterangan,
kualifikasi pendidikan, status dan jenis kelamin. Data guru latar belakang pendidikan yang sesuai dan tidak sesuai.
a. Data personalia Guru dan tenaga Kependidikan
SDN Gununggempol
SDN Gununggempol mempunyai enam guru kelas yang berstatus PNS dan telah lulus SI, guru mata
pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan, dan Pendidikan Agama Islam juga diajar oleh guru PNS yang telah lulus SI, hanya terdapat satu tenaga pengajar mata pelajaran yang masih berstatus Guru Honorer. Berdasarkan hal tersebut maka peserta didik sudah mendapatkan guru dan tenaga pengajar yang cukup serta memadai untuk kegiatan belajar mengajar.
2. Keadaan Siswa SDN Gununggempol
tahun jumlah peserta didik seimbang antara yang masuk dan yang keluar, hal ini disebabkan siswa yang didapat sekolah adalah dari warga sekitar yang jumlah penduduknya stabil. Keadaan ini banyak juga ditemui di sekolah lain di Kecamatan Jumo.
3. Sarana dan Prasarana
Sarana merupakan syarat agar suatu usaha mencapai hasil yang ditetapkan. Berdasarkan hasil observasi kondisi sarana dan prasarana SD Negeri Gununggempol cukup memadai, diantaranya kantor kepala sekolah, ruang guru, ruang belajar, UKS, perpustakaan, mushola, toilet yang semuanya dalam kondisi baik.
SD Negeri Gununggempol mempunyai dari enam ruang belajar/kelas, lima ruang kondisinya baik bahkan tiga diantaranya masih baru, hanya satu ruang yang kondisinya rusak ringan. Disetiap kelas tersedia sarana penunjang untuk kegiatan belajar mengajar
dengan jumlah yang cukup, seperti media
pembelajaran maupun alat peraga, walaupun tidak semuanya baru akan tetapi masih dalam keadaan baik dan layak dipergunakan.
Sarana olah raga yang dimiliki SD Negeri
berturut-turut ikut dalam kejuaraan POPDA untuk sepak takraw tingkat kabupaten.
Sarana penunjang lainnya adalah perpustakaan, luas bagunan perpustakaan ini adalah 56 m², dengan koleksi sejumlah 600 buku, maka ini cukup menjadi
referensi tambahan dalam sumber belajar dan
untukmembantu siswa dalam menambah ilmu
pengetahuan. Selain sebagai tempat membaca
perpustakaan sekolah ini juga dapat dipergunakan sebagai tempat belajar di ruang kelas, hal ini akan sangat efektif untuk memberikan suasana baru dalam kegiatan belajar mengajar sehingga siswa lebih
bersemangat dalam mengikuti kegiatan belajar
mengajar.
Mushola yang dimiliki SDN Gununggempol seluas 25 m², dibangun pada tahun 2012. Selain digunakan sebagai tempat ibadah mushola ini juga sebagai tempat praktik pelajaran agama.
Sebagai sarana penunjang pembelajaran di sekolah juga terdapat lapangan upacara bendera. Fungsi utama lapangan ini adalah sebagai tempat upacara bendera akan tetapi lapangan ini bisa dijadikan tempat kegaiatan belajar mengajar olah raga, halaman tempat
bermain juga bisa difungsikan sebagai tempat
pembelajaran di luar kelas.
4. Data Ruang Belajar
A. Data Ruang Kelas (Kelas)
baik 5 ruang dan 1 ruang dalam kondisi rusak ringan, selain itu SDN Gununggempol memiliki 1 ruang kantor, 1 perpustakaan, 1 mushola, dan 4 WC siswa dengan kondisi baik, hanya satu WC yang kondisinya rusak ringan. Berdasarkan penjelasanan tersebut dapat dikatakan ruang belajar yang dimiliki SD Negeri Gununggempol Temanggung dalam katagori baik sehingga siswa SD Negeri Gununggempol mempunyai ruang belajar yang layak untuk kegiatan Belajar Mengajar.
B. Data Ruang Belajar Pendukung
Ruang pendukung pembelajaran di SDN
Gununggempol Jumo terdiri dari satu ruang
perpustakaan yang merupakan ruang baru
berukuran 8 x 7 m dengan kondisi baik, selain untuk tempat meminjam buku ruang perpustakaan ini juga dipergunakan sebagai ruang belajar. Ruang belajar pendukung lain di SDN Gununggempol adalah mushola dengan luas bangunan 25 m² yang fungsi utamanya adalah untuk kegiatan keagamaan baik itu sholat ataupun praktik agama.
5. Prestasi Akademik
Tabel 4.6
Data Prestasi Akademik UN
No Tahun
Berdasarkan data pada Tabel 4.6diatas hasil Ujian Nasional dalam kurun waktu 3 tahun terakhir mengalami kenaikan pada setiap tahun ajaran, meskipun kenikannya tidak signifikan akan tetapi hasil tersebut menunjukkan kemajuan kinerja guru. Hasil yang dicapai merupakan perjuangan bersama antara guru, siswa, dan wali murid. Bapak dan ibu guru SDN
Gununggempol yang senantiasa menuntun,
membimbing, serta memberikan tambahan pelajaran untuk keberhasilan siswa. Kunci keberhasilan itu terkait dengan adanya Program Supervisi Akademik.
Dengan adanya kegiatan Supervisi Akademik potensi guru semakin meningkat, meningkatnya kinerja guru ini dapat terukur dari hasil prestasi yang diperoleh peserta didik pada Ujian Nasional.
6. Visi dan Misi
Visi adalah apa yang diyakini sebagai bentuk organisasi masa depan dalam pandangan pelanggan
pemilik dan stakeholder lainnya. SD Negeri
SD Negeri Gununggempol adalah “Unggul dalam
prestasi, berakhlak mulia”.
Adapun kegiatan belajar yang dilaksanakan di SD Negeri Gununggempol Jumo, terbagi menjadi dua yaitu kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler. Kegiatan kurikuler yaitu kegiatan belajar mengajar sebagaimana yang dilaksanakan baik di dalam maupun di luar kelas setiap hari oleh bapak dan ibu guru. Sedangkan kegiatan ekstrakurikuler wajib adalah kepramukaan, kegiatan ekstrakurikuler lainnya yang merupakan pengembangan bakat seni dilakukan dengan kegiatan pengembangan diri seperti drum band.
Harapan dalam visi tersebut adalah anak tidak hanya mampu dan cakap dalam prestasi namun yang lebih penting mempunyai karakter yang baik.
Misi Sekolah Dasar Negeri Gununggempol adalah
a. Melaksanakan pembelajaran secara efektif , efisien, dan bermakna dengan melaksanakan pendekatan PAIKEM;
b. Mengefektifkan pengelolaan kelas dan manajemen
berbasis sekolah secara optimal dan
berkesinambungan;
c. Menumbuhkembangkan penghayatan dan
pengamalan terhadap nilai-nilai agama yang dianut oleh masing-masing warga sekolah;
d. Melaksanakan pembiasaan keteladanan bagi semua
warga sekolah sebagai upaya pembentukan watak dan etika dalam kehidupan sehari-hari.
Pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri
untuk berinterkasi dengan mata pelajaran yang dipelajarinya, sehinggasiswa lebih menikmati suasana kelas yang nyaman, karena peran gurutidak dominan
mengawasi proses pembelajaran,melainkan
memberikan kemudahan (fasilitator) bagi kegiatan pembelajaran aktif antara lain tangggung jawab di dalam kelas.
1.1.2. Konteks Evaluasi Program Supervisi Akademik
Evaluasi konteks adalah upaya dalam
lingkungan sekolah, kebutuhan sekolah yang belum terpenuhi dan tujuan atau sasaran yang ingin dicapai.
4.1.2.1. Lingkungan Sekolah
SD Negeri Gununggempol dikelilingi oleh persawahan dan berada tepat disamping kantor kelurahan desa Gununggempol, akses jalan menuju SD ini juga mudah karena SD Negeri Gununggempol
berada disebelah jalan utama menuju desa,
“untuk kegiatan pembelajaran di SDN Gununggempol Jumo dapat berjalan dengan
baik karena lingkungan sekolah yang
kondusif sehingga mendukung pembelajaran yang optimal” (Senin, 2/2/2015).
Suroto guru kelas VI mengatakan
“Lingkungan sekolah SDN Gununggempol merupakan tempat yang sehat dan nyaman
untuk proses pembelajaran”(Senin,
2/2/2015).
4.1.2.2 Kebutuhan Sekolah yang Belum Terpenuhi Tugas kepala sekolah adalah membantu
guru-guru mengembangkan kesanggupan-kesangupan
secara maksimal dan menciptakan suasana hidup sekolah yang sehat yang mendukung guru, siswa menyatakan kehendak pikiran dan tindakan dalam kegiatan kerjasama yang efektif bagi tercapainya tujuan sekolah. Termasuk pelaksanaan supervisi akademik yang akan meningkatkan hasil belajar yang maksimal, namun dalam kenyataanya belum dilaksanakan secara optimal. Hasil wawancara tersebut dikemukakan oleh Purwati guru kelas IV sebagai berikut :
Dilanjutkan lagi mengenai supervisi akademik yang belum bisa dilaksanakan di tuturkan oleh Rini guru kelas II
“Kepala sekolah akan mensupervisi saya
dan saya mengatakan belum siap karena belum mempersiapkan alat peraga” (Selasa, 10/2/2015).
4.1.2.3 Program Sekolah
Mutu sebuah sekolah erat hubungannya dengan program kerja sekolah, sehingga masyarakat dapat merasakan hasil dari program sekolah. Pada dasarnya program-program yang telah direncanakan berkaitan dengan keberhasilan pendidikan, sebagai contoh dalam Program Supervisi Akademik. Kepala
sekolah dalam melaksankan Program Supervisi
Akademik selama satu semester sebanyak dua kali.Sejalan dengan pendapat yang disampaikan oleh kepala sekolah di dalam menjalankan tugasnya berpedoman pada program sekolah yang dikenal sebagai rencana program tahunan. Dalam rencana Program Tahunan ini tercantum kegiatan supervisi akademik.
Rencana program yang digunakan dalam
pengelolaan supervisi akademik di SD Negeri
Berdasarkan wawancara dengan guru kelas, supervisi
akademik merupakan kebutuhan, dimana guru
memerlukan pembimbing agar dapat mengembangkan kemampuan profesionalnya terutama dalam mengelola
proses belajar mengajar sehingga menghasilkan
pemeblajaran yang berkualitas, sehingga berdampak positif bagi peserta didik.
Program Supervisi Akademik di SDN
Gununggempol sudah berjalan tertib sesuai dengan jadwal dan berkesinambungan hanya saja masih ada hal-hal yang belum bisa berjalan sempurna, hal ini disebabkan karena kurangsiapnya guru ketika akan disupervisi selain itu karena kurangnya pemahaman guru tentang pentingnya supervisi.
Hasil wawancara dari Prasetyo kepala sekolah
“Sekolah SDN Gununggempol Jumo
menuturkan keberhasilan sekolah adalah usaha pencapaian tujuan-tujuan sekolah yang ditetapkan secara efektif dan efisien
didalamnya terdapat program sekolah
diantaranya supervisi akademik tujuannya
adalah membina, memperbaiki proses
pembelajaran supaya menghasilkan prestasi yang baik” (Senin, 16/2/2015)
4.1.2.4 Sasaran Yang Ingin Dicapai
dengan tujuan dan fungsinya, karena guru sebagai agen pembelajar sehingga akan menghasilkan lulusan yang berkualitas.
Ketika saya mengadakan wawancara dengan Fajar Hariwati mengatakan
“Kepala sekolah akan mengadakan
supervisi di kelas I setelah itu mengamati proses pembelajaran yang berlangsung” (Senin, 2/3/2015).
Dilanjutkan lagi mengenai pelaksanaan supervisi akademik yang dilaksanakan kepala sekolah juga dituturkan oleh Daryati guru kelas III sebagai berikut
“Kepala sekolah saat melakukan
supervisi akademik kepada saya, masuk kelas dan mengamati administrasi kelas,
selanjutnya menilai saya didalam
menyampaikan materi kepada siswa”(Kamis, 5/3/2015).
karena masing-masing guru mempunyai karakteristik yang berbeda-beda yang diungkapkan oleh kepala sekolah
“Metode yang saya gunakan
disesuaikan dengan karakteristik masing-masing guru, untuk yang senior saya ajak berdiskusi untuk merumuskan masalah tentang bagaimana melakukan pembelajaran yang baik.” (Selasa, 10/3/2015).
“Saya memperhatikan pendapat guru tentang masalah pembelajaran kemudian saya mengemukakan pandangan mengenai
masalah pembelajaran yang
dihadapinya”(Selasa, 10/3/2015).
Sasaran akhir dari kegiatan supervisi adalah meningkatkan hasil belajar siswa. Perbaikan dan perkembangan proses belajar mengajar secara total merupakan sasaran akhir dari kegiatan supervisi, artinya supervisi membina profesi guru-guru dalam arti luas termasuk di dalamnya pengadaan fasilitas yang
menunjang kelancaran proses belajar mengajar
peningkatan mutu pengetahuan dan keterampilan guru-guru pemberian bimbingan dan pembinaan dalam
hal implementasi kurikulum pemilihan dan
penggunaan metode mengajar, alat-alat pengajaran, prosedurdan teknik evaluasi pengajaran. Harapannya untuk menciptakan suasana yang menyenangkan dan
kondusif, membina dan memperbaiki proses
4.1.4 Proses Evaluasi Program Supervisi Akademik Evaluasi proses meneliti dan menilai apakah layanan program telah dilaksanakan sesuai supervisi
yang dirancangkan. Kegiatan ini menilai dan
menentukan apakah program supervisi akademik telah menghasilkan perubahan yang diharapkan
Berdasarkan hasil penelitian, program-program yang direncanakan meliputi perbaikan sarana dan prasarana, peningkatan kinerja guru melalui supervisi akademik. Pada dasarnya guru senang ketika akan disupervisi sehingga bisa mempersiapkan administrasi, metode, alat peraga dan cara penilaiannya, sebab dengan meningkatkan kemampuan dan motivasi kerja guru kualitas pembelajaran akan meningkat, hal tersebut sesuai dengan yang dituturkan Prasetyo sebagai Kepala Sekolah.
“Supervisi akademik menyangkut dengan supervisi pembelajaran, supervisi administrasi melalui pembinaan rutin, dengan cara semua administrasi pembelajaran dikumpulkan ke ruang saya, selanjutnya saya mengevaluasi dan memberikan sedikit komentar dalam dokumen administrasi tersebut” (Selasa, 10/3/2015).
mengajar. Hal ini merupakan sebuah upaya meningkatkan kinerja guru. Sasaran akhir dari kegiatan ini adalah meningkatkan hasil belajar siswa.
Pada aspek hasil, hasil belajar siswa dan tingkat kenaikan kelas serta kelulusan, telah memenuhi kriteria yang diharapkan. Hasil kelulusan di SD Negeri Gununggempol selalu mencapai 100%. Hasil program yang telah direncanakan dan dilaksanakan secara keseluruhan baik. Hasil Try Out Ujian Sekolah selalu baik dan unggul dibandingkan dengan sekolah-sekolah lain, hal ini berkat kerja sama guru dalam mendidik dan membimbing siswa dan memberikan pelajaran tambahan pada siswa guna membantu hasil belajar peserta didik, diungkapkan oleh Kepala Sekolah Dasar Negeri Gununggempol Jumo Temanggung
4.2
Pembahasan Penelitian
4.2.1 KonteksKonteks adalah situasi atau latar belakang
yang mempengaruhi jenis tujuan dan strategi
pendidikan yang akan dikembangkan dalam sistem yang bersangkutan. Pada aspek kontek peneliti akan memaparkan mengenai visi dan misi SD negeri Gununggempol Jumo Temanggung
4.2.1.1 Visi dan Misi SD Negeri Gununggempol Jumo Temanggung
dipaparkan di bab sebelumnya SD Negeri
Gununggempol mempunyai Visi “Unggul dalam
prestasi, berakhlak mulia”. Penjelasan misi
mencerminkan tentang penjelasan hasil yaitu
a. Menunjukkan secara jelas mengenai apa yang
hendak dicapai oleh suatu organisasi
b.Mengandung kejelasan apa yang harus dilakukan
didalam mencapai tujuan tersebut.
Guru di SDN Gununggempol sudah turut berpartisipasi aktif dalam penentuan visi dan misi sekolah.Dengan pembelajaran yang dilaksanakan oleh para guru diharapkan bukan hanya kemampuan kognitif, afektif, psikomotor saja yang terasah dan terarah akan tetapi siswa dibimbing untuk cerdas secara sosial maupun emosional. Sekolah bertujuan mencetak peserta didik yang pandai dalam intelektual dan sprirtual, beretika, dan berwatak baik, karena SDN Gununggempol tidak hanya bertujuan menjadikan siswanya pandai di sekolah tetapi juga mengedepankan kemampuan dan kecakapan siswa dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini sesuai dengan penuturan kepala sekolah SDN Gununggempol Jumo Temanggung
“Program perencanaan pembelajaran di
4.2.1.2 Lingkungan Sekolah
Berdasarkan fakta di lapangan bahwa lingkungan sekolah SD Negeri Gununggempol aman, sehat serta nyaman untuk pelaksanaan pembelajaran, karena SD Negeri Gununggempol yang terletak di lingkungan persawahan dan jauh dari keramaian akan tetapi dapat dapat dijangkau dengan mudah oleh seluruh peserta didik.
4.2.1.3 Program Sekolah
Program sekolah sudah direncanakan mulai tahun ajaran baru. Program perencanaan supervisi disusun oleh kepala sekolah disampaikan kepada sasaran supervisi yaitu guru dan siswa. Teknik pengumumannya dilakukan dengan lisan pada saat pembinaan. Tujuan pengelolaan supervisi akademik yaitu peningkatan mutu pendidikan agar lebih
bermakna dan bermanfaat bagi kinerja guru
kedepannya.
Supervisi akademik yang masuk dalam Rencana Program tahunan belum dapat terlaksana secara optimal. Hal tersebut disebabkan berbagai
macam faktor seperti kesiapan guru, kesiapan
administrasi, atau kurangnya pemahaman tentang pentingnya supervisi administrasi.
Masing-masing guru di SD Negeri
Gununggempol sudah mengetahui kapan jadwal
merupakan tugas tambahan guru contohnya menyelesaikan administrasi BOS, administrasi barang,
atau administrasi DAPODIK maka administrasi
pokoknya sebagai pengajar menjadi terbengkelai dan tidak dapat diselesaikan tepat waktu hal tersebut sering menjadi alasan beberapa guru ketika akan di supervisi oleh kepala sekolah mereka menolak dan meminta waktu tenggang. Selain karena belum siapnya guru dan administrasinya untuk disupervisi penyebab lain progran Supervisi Akademik belum berjalan optimal karena kurang pahamnya gurutentang maksud dan tujuan supervisi akademik.
4.2.1.4 Kebutuhan Sekolah
Supervisi akademik yang dilakukan kepala sekolah selama ini hanya sebatas menjalankan tugas dan kewenangannya, belum menjadi kebutuhan atau permintaan dari guru, sebagaimana seharusnya sesuai konsep supervisi. Diharapkan kedepannya para guru yang merasakan adanya sesuatu yang kurang dalam pembelajaran.
Pentingnya konsep dan teknik supervisi akademik juga ditulis dalam sujana (2008), yang mengatakan supervisi akademik merupakan kegiatan
terencana, terpola, terprogram dalam mengubah
perilaku guru agar dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran. Berdasarkan pengertian tersebut,
pelaksanaan supervisi janganlah dipandang sebagai
suatu rutinitas seorang kepala sekolah, tetapi
perncanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut hasil supervisi.
4.2.2 Aspek Input
4.2.2.1 Sarana dan Prasarana
Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan maka deiperlukan alat-alat atau sarana. Saranauntuk
keperluan manajemen mencakup 6 M yaitu: Man,
Money, Materials, Machine, Method, dan Market.
Man atau manusia merupakan faktor yang paling menentukan karena manusia yang melakukan proses untuk mencapai tujuan, dalam hal ini kepala sekolah, guru dan peseta didik. Di SD Negeri Gununggempol
Jumo faktor man (guru) sudah baik karena semua guru
sudah lulus S I, sehingga guru yang merupakan salah satu faktor sarana dan prasarana sudah baik dan memadai.
Money adalah alat pengukur nilai dalam
manajemen. Anggaran dana yang disediakan di SD Negeri Gununggempol Jumo menggunakan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah).
Material disini adalah bahan-bahan yang
digunkan untuk menunjang proses pembelajaran, supaya mencapai tujuan yang diharapkan. Bahan-bahan yang dimaksud adalah materi pembelajaran yang akan diajarkan kepada peserta didik.
Machine atau mesin diperlukan sekolah
untukmenjalankan sebuah program dengan
sumber belajar, mencari referensi, mengolah data, mengirim data, mengunduh informasi, menginput data baik peserta didik maupun guru serta staf sekolah secara online.
Method atau metode adalah cara kerja supaya dapat menghasilkan kerja yang maksimal. Cara yang digunakan adalah meningkatkan komunikasi kepala sekolah dan guru, sehingga akan meningkatkan kinerja dan program yang direncanakan akan berjalan dengan baik.
Market atau pasar adalah tempat suatu institusi menyebarkan produknya, barang atau jasa. Sekolah
merupakan layanan bidang jasa. SD Negeri
Gununggempol Jumo selalu berusaha supaya hasil
prestasinya semakin bagus dan dapat
mempertahankan peringkatnya, sehingga masyarakat semakin bersemangat untuk menyekolahkan putra-putrinya di SD Negeri Gununggempol, hal tersebut akan berdampak pada meningkatnya jumlah peserta didik SD Negeri Gununggempol.
4.2.3 Proses
Dalam penerapannya Program Supervisi Akademik di SD Negeri Gununggempol Jumo sebagaian sudah terlaksana, hal ini dibuktikan dengan hasil wawancara dengan salah satu guru pelaksanaan supervisi
akademik dilakukan dengan cara observasi
supervisi akademik dilaksanakan dengan dua cara yang pertama yaitu kepala sekolah terjun langsung ke kelas dan mensupervisi baik proses KBM maupun administrasinya, cara ini terbilang sangat efektif karena setiap guru akan terlihat bagaimana cara dia mengajar sehingga kepala sekolah dapat menemukan secara langsung hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki. Cara yang kedua yaitu setiap guru menggumpulkan administrasinya, lalu kepala sekolah memberikan komentar baik secara langsung maupun tertulis, menggunakan cara ini lebih nyaman bagi guru karena guru dapat langsung berinteraksi dengan kepala sekolah.
4.2.4 Produk
Mutu pendidikan sebuah sekolah bisa dilihat dari hasil yang diperoleh, program sekolah yang
dilaksanan dengan disiplin dan tanggungjawab
manghasilkan hasil yang memuaskan, hal ini
ditunjukkan dengan prestasi siswa SD Negeri
Gununggempol Jumo mendapatkan peringkat ketiga di Ujian Nasional tingkat Kecamatan Jumo dan mampu mengalahkan sekolah lain yang diunggulkan.
Dengan adanya kegiatan evaluasi program
supervisi akademik dapat memperbaiki proses
pembelajaran di kelas sesuai dengan penelitian Sri
Hartini (2013) dalam tesisnya berjudul Pelaksanaan
bagus, pelaksanaan pembelajaran semakin efektif dan bermutu serta adannya perubahan perilaku guru yang positif antara lain guru lebih semangat, disiplin, tanggungjawab, dan termotivasi untuk berprestasi setelah disupervisi. Perolehan nilai/prestasi siswa semakin bagus. Dengan adanya kegiatan Evaluasi Supervisi di SDN Gununggempol yang dilakukan secara rutin dan berkesinambungan, maka proses kegiatan belajar mengajar berjalan dengan baik dibuktikan dengan hasil supervisi akademik yang dilaksankan di
SDN Gununggempol seperti yang terlihat pada
lampiran.Kegiatan belajar mengajar yang baik maka dapat meningkatkan hasil prestasi peserta didik.Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat P. Adams dan Frank.G. Dickey Supervisi adalah program yang
berencana untuk memperbaiki hal belajar dan
mengajar. Perbaikan dalam hal belajar dan mengajar ini akan berdampak pada perbaikan hasil prestasi peserta didik.
Proram Evaluasi supervisi akademik bertujuan memperbaiki proses pembelajaran guru di dalam kelas sehingga hasil peserta didik meningkat. Kepala brtanggungjawab terhadap kelancaran pelaksanaan
pendidikan dan pengajaran di sekolah, serta