• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROSES ASUHAN GIZI KASUS SALURAN PENCERNAAN BAWAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PROSES ASUHAN GIZI KASUS SALURAN PENCERNAAN BAWAH"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PENULISAN STUDI KASUS

(KELOMPOK 8, KASUS SALURAN CERNA BAWAH) A. INFORMASI UMUM/IDENTITAS PASIEN

1. Inisial pasien : D

2. Umur : 7 thn

3. JK : Laki-laki 4. Agama :

5. Suku bangsa

B. DATA PASIEN SAAT AWAL MASUK RUMAH SAKIT

1. Keadaan masuk rumah sakit : panas 380 C , Muka pucat , Konstipasi

2. Diagnosa Penyakit :

C. DATA RIWAYAT KESEHATAN & PENGOBATAN SEBELUM DIRAWAT

1. Data riwayat gizi sebelum dirawat dan sebelum studi kasus : makan 3X sehari ( Nasi 2X Mie Instan 1X ), telur, daging, ikan laut 3X seminggu, tempe/tahu 1X sehari, tidak makan sayur.

Asupan sebelum masuk rumah sakit : Energi 1250 kalori, Protein 20gram, Lemak 27 gram, Karbohidtrat 231,75 gram.

D. SKRENING

Skrining Resiko Malnutrisi (Modifikasi Strong-kids)

No Pertanyaan Jawaban (Skor)

1 Apakah pasien tampak kurus ? Tidak (0) Ya (1)

2 Apakah terdapat penurunan berat badan selama satu bulan terakhir? (berdasarkan penilaian objektif orang tua pasien)

Tidak (0) Ya (1)

3 Apakah terdapat SALAH SATU dari kondisi berikut? Diare 25 kali/hari dan/atau muntah > 3 kali/hari dalam seminggu terakhir

Asupan makanan berkurang selama 1 minggu terakhir

Tidak (0) Ya (1)

4 Apakah terdapat penyakit atau keadaan yang

mengakibatkan pasien beresiko mengalami malnutrisi ?

Tidak (0) Ya (2)

Skor 4

(2)

E. NUTRITIONAL ASSESMEN 1. ANTROPOMENTRI

TERMINOLOGI KETERANGAN HASIL NILAI INTERVENSI

AD 1.1.1 TB 125 CM

AD 1.1.2 BB saat ini

BB sebelum sakit

17 kg

23kg

BBI = 22 kg

AD 1.1.5 IMT IMT = 10,88 Underweight

Kesimpulan :

Pasien setelah pmeriksaan antropometri mengalami Gizi kurang dilihat dari BB dan IMT yang kurang, Pasien juga mengalami penurunan berat badan.

2. BIOKIMIA

TERMINOLOGI KETERANGAN HASIL INTERVENSI

BD 1.10.11 Hemoglobin 9,8 gr/dl Dibawah normal

( Normal 12 – 14)

Kesimpulan :

Dari hasil pemeriksaan hasil yang diperoleh adalah hemoglobin dibawah normal

1. Fisik dan Klinis Data pemeriksaan

TERMINOLOGI KETERANGAN HASIL NILAI

NORMAL

INTERVENSI

(3)

PD 1.1.9 Suhu Tubuh 380C 36-370C Diatas Normal

Kesimpulan :

Dari data pemeriksaan fisik dan klinis bahwa suhu tubuh diatas normal dan saluran pencernaannya terganggu karena sembelit.

2. Riwayat diet

Data kualitatif ( asupan makan sebelum masuk rumah sakit

TERMINOLOGI DATA PASIEN

FH 1.2.2.2 Mie instan, cilok pakai saus, permen warna warni, cireng bumbu

FH 2.1.2.3 Tidak suka makan sayur

Kesimpulan :

Dari data riwayat pasien dapat dilihat bahwa pasien tidak suka makan sayur lebih suka makanan seperti mie instan, cilok saos, permen warna warni, cireng berbumbu.

Data Kuantitatif asupan makan sebelum masuk rumak sakit

TERMINOLOGI DATA ASUPAN NILAI GIZI

FH 1.1.1 Energi 1250 Kal

FH 1.5.1 Lemak 27 Gram

FH 1.5.2 Protein 20 Gram

(4)

PERHITUNGAN STATUS GIZI

A. KALORI

B. PROTEIN

C. LEMAK

Menggunakan Rumus Nelson

*BMR = 50% x tabel x BBA

= 50% x 90 x 17

= 765 A

*Pertumbuhan 12% x A

12% x 765 = 91,8 + B

856,8 C

*Aktivitas 20% x C

20% x 856,8 = 171,36 + D

1028,16 E

*SDA 10% x E

10% x 1028,16 = 102,81 + F

1130,97 G

*Terbuang feses 8% x G

8% x 1130,97 = 90,456 + H

1221,42 I

Jadi, total energi yang dibutuhkan sebesar1221,42 kkal

Lemak = 25% X kebutuhan energi / 9

= 25% X 1221,42/ 9

= 33,92 gr

Protein = 15% X kebutuhan kalori / 4

= 15% X 1221,42/ 4

(5)

D. KARBOHIDRAT

Data Standar pembanding asupan SMRS dengan kebutuhan gizi TERMINOLOGI ASUPAN SMRS KEBUTUHAN

GIZI SMRS

PENCAPAIAN (%)

KETERANGAN

CS 1.1.1 Kebutuhan gizi

total

1250 Kkal 1221,42 Kkal 102,33 Normal

CS 2.1.1 Kebutuhan lemak

total

27 Gram 33,92 Gram 79,5 Deficit

CS 2.2.1 Kebutuhan protein total

20 Gram 45,8 Gram 43,6 Deficit tingkat

rendah

CS 2.3.1 Kebutuhan karbohidrat total

231,75 Gram 183,213 Gram 126,4 Diatas normal

Kesimpulan :

pasien mengalami deficit protein dan lemak serta mengalami kelenihan karbohidrat

Riwayat asupan makan pasien selama di RS

TERMINOLOGI KETERANGAN HASIL

Kesimpulan :

Histori Pasien

Karbohidrat = 60% X kebutuhan kalori / 4

= 60% X 1221,42 / 4

(6)

TERMINOOGI KETERANGAN HASIL

CH 1.1.1 Umur 7 tahun

CH 1.1.2 Jenis kelamin Laki-laki

CH 1.1.7 Sebagai Anak

Perbandingan Asupan dan kebutuhan gizi saat di RS

PERHITUNGAN STATUS GIZI

E. KALORI

Menggunakan Rumus Nelson

*BMR = 50% x tabel x BBI

= 50% x 90 x 22

= 990 A

*Kenaikan suhu 10% x A

10% x 990 = 99 + B

1089 C

*Pertumbuhan 12% x C

12% x 1089 = 130,68 + D

1219,68 E

*Aktifitas 20% x E

20% x 1219,68 = 243,93 + F

1463,6 G

*SDA = 10% x G

10% x 1463,6 = 146,36 + H

1609,97 I

*Terbuang fases 8% x I

8% x 1609,97 = 128,79 + J

1738,76 K

(7)

F. PROTEIN

G. LEMAK

H. KARBOHIDRAT

Perbandingan asupan di RS dan kebutuhan gizi saat d RS TERMINOLOGI ASUPAN di RS

saat assesmen

KEBUTUHAN GIZI saat di RS

PENCAPAIAN (%)

KETERANGAN

CS 1.1.1 950 Kkal 1738,76 Kkal 54,63 Deficit tingkat Karbohidrat = 65% X kebutuhan kalori / 4

= 65% X 1738,,76 / 4

= 282,54 gr

Lemak = 20% X kebutuhan energi / 9

= 20% X 1738,76 / 9

= 38,63 gr

Protein = 15% X kebutuhan kalori / 4

= 15% X 1738,76 / 4

(8)

Kebutuhan gizi total

sedang

CS 2.1.1 Kebutuhan lemak

total

21 Gram 65,20 Gram 32,2 Deficit tingkat berat

CS 2.2.1 Kebutuhan protein total

17 Gram 38,63 Gram 44 Deficit tingkat

berat

CS 2.3.1 Kebutuhan karbohidrat total

173,25 Gram 282,54 Gram 50,7 Deficit tingkat sedang

Kesimpulan :

Dari data asupan di RS saat assesmen dapat dilihat bahwa asupan energi 54,63%, protein 44%, lemak 32,2%, dan karbohidrat 50,7%, pasien mengalami deficit energii, protein, lemak dan karbohidrat

Riwayat Personal

TERMINOLOGI DATA PASIEN

CH 1.1.1 Usia : 7 tahun

CH 1.1.2 Jenis Kelamin : Laki-laki

CH 1.1.7 Peran dalam keluarga : Anak

CH 2.1.1 Keluhan : Sembelit

CH 3.1.2 Living : Ibu, Bapak, dan 2 saudara

NUTRITIONAL DIAGNOSA GIZI

(9)

PROBLEM ETIOLOGI SIGN SYMPTOMS

NI 2.1 Asupan oral tidak adekuat

Berkaitan dengan pasien yang mengalami konstipasi

Ditandai dengan tingkat kecukupan energi 54%, protein 44%, lemak 32,2%, dan karbohidrat 50,7%

NI 3.1 Asupan cairan tidak adekuat

berkaitan dengan susahnya keluar BAB

Ditandai dengan menurunya berat badan pasien sebanyak 6 kg dalam kurun waktu 2 bulan NI 5.8.5 Asupan serat tidak adekuat

berkaitan

Ditandai dengan pasien yang tidak suka mengkonsumsi sayuran sehingga

menyebabkan konstipasi

NC 3.2 Penurunan berat badan yang

tidak direncanakan berkaitan dengan kendala ekonomi keluarga

Ditandai dengan menurunya berat badan pasien sebanyak 6 kg dalam kurun waktu 2 bulan, orangtua pedagang baju dipasar dan ibunya berjualan tanaman dirumah, serta 3 saudaranya yang masih sekolah

NB 1.1 Kurang pengetahuan terkait

makanan dan zat gizi berkaitan dengan sebelumnya kurang terpapar informasi yang akurat terkait gizi

Ditandai dengan ketidak seimbangan asupan makanan yang mengakibatkan terjadinya konstipasi

PRIORITAS DIAGNOSA GIZI

PROBLEM SIGN SYMPTOMS

NI 5.8.5 Ditandai dengan pasien yang tidak suka mengkonsumsi sayuran sehingga menyebabkan konstipasi

NI 2.1 Ditandai dengan tingkat kecukupan energi 54%, protein 44%, lemak 32,2%, dan karbohidrat 50,7%

(10)

bulan, orangtua pedagang baju dipasar dan ibunya berjualan tanaman dirumah, serta 3 saudaranya yang masih sekolah

NB 1.1 Ditandai dengan ketidak seimbangan asupan makanan yang mengakibatkan terjadinya konstipasi

INTERVENSI GIZI

Diagnosa gizi Intervensi

Perencanaan Implementasi

NI 5.8.5

Asupan serat tidak adekuat berkaitan dengan perilaku pasien yang sering

mengkonsumsi jajanan tidak sehat ditandai dengan pasien yang tidak suka terkait makanan dan zat gizi berkaitan dengan sebelumnya kurang terpapar informasi yang akurat terkait gizi ditandai dengan ketidak seimbangan asupan makanan (pasien tidak suka mengkonsumsi

1. Tujuan

a) Mencapai asupan serat yang cukup

b) memberikan asupan energi protein, lemak, dan karbohidrat sesuai kebutuhan pasien c) Memberiikan edukasi

agar pasien dapat mengkonsumsi makanan sesuai kebutuhannya serta memilh bahan makanan yang benar. d) Memberikan konseling

agar pasien dapat mengkonsumsi makanan sesuai kebutuhannya serta memilih bahan makanan yang benar. 2. Target

a) Pasien mampu

meningkatkan (minimal 80% asupan max 100%) asupan makanan secara

a. Pemberian makanan sumber serat sebanyak 26 gram

b. Diet awal Bentuk: biasa Diet tinggi serat

c. Cukupi kebutuhan cairan minimum 1900 ml/hari d. Pembagian porsi makan

- Makan pagi 25%

(11)

sayuran) yang mengakibatkan terjadinya konstipasi

NC 3.2

Penurunan berat badan yang tidak direncanakan berkaitan dengan kendala ekonomi keluarga ditandai dengan menurunya berat badan pasien sebanyak 6 kg dalam kurun waktu 2 bulan, orangtua pedagang baju dipasar dan ibunya berjualan tanaman dirumah, serta 3 saudaranya yang masih sekolah

menyeluruh yaitu asupan energi protein, lemak dan karbohidrat. b) Pasien mampu

melaksanakan/menerapk an sesuai kesepakatan saat konseling.

3. Perhitungan kebutuhan gizi a) Energi 1738,76 kkal/hari b) Protein 15% dari total

energi yaitu 65,20 gram c) Lemak 20% dari total

energi yaitu 38,63 gram d) Karbihidrat sisa dar total

energi yaitu 282,54 gram.

e) Vitamin: Vitamin dan mineral tinggi, terutama vitamin B untuk

memelihara kekuatan otot saluran cerna. Vitamin C 45 gr, vit B1 0,9 mg, vit B2 1,1 mg, vit B3 10 mg, B6 3 mg, vit B12 1 mg, selenium 20 mcg

f) Cairan , yaitu 1900 ml/hr untuk membantu

mempelancar defekasi.

4. Modifkasi diet bentuk makanan biasa

5. Jadwal pemberian makanan a) Makanan pagi 25% darii

total kalori

b) Snack pagi 10% total

f. Sumber protein : konsumsi protein yang berasal dari tanaman seperti ademame, kedelai, buncis dll

g. Sumber lemak :

dianjurkan mengkonsumsi lemak yang baik seperti minyak sayur, buah buahan misal alpukat h. Sumber serat : konsumsi

sayuran yang berdaun hijau seperti bayam, brokoli, lobak hijau dan juga mengkonsumsi kacang-kacangan dan biji-bijian, sedangan untuk buah konsumsi buah apel, peer, jeruk, dan buah berry yang tinggi air.

i. Pemberian probiotik dan prebiotik

fructooligosacharide (FOS) untuk melunakan feces

(12)

kalori

c) Makanan siang 30% dar total kalori

d) Snack sore 10% dari total kalori

e) Makanan malam 25% dari total kalori 6. Rute / jalur makanan :

melalui oral

7. Porsi kecil tapi sering.

serta cukupi cairaan, makanan harus dari rumah sakit.

k. Konseliing gizi 30 menit

l. Membantu memberikan edukasi untuk pada pasien untuk mengkonsums makanan sesuai kebutuhan

HASIL MONITORING DAN EVALUASI

Parameter yang

Dimonitor Waktu

Metode yang

digunakan Target Pencapaian

Kecukupan asupan

total energi, protein,

lemak, dan

karbohidrat

Setiap hari Recall 1x 24

jam

80 % kebutuhan terpenuhi

Perubahan pola

makan pasien

sehari-hari

Setelah diberikan

edukasi gizi dan

konseling gizi

Edukasi gizi

Konseling gizi

Pasien memahami dan mampu

melaksanakan hasil edukasi

dan konseling gizi sesuai

dengan hasil kesepakatan saat

diberikan edukasi gizi dan

konseling gizi

MONITORING EVALUASI

a. Kecukupan asupan

energi, protein, lemak,

dan karbohidrat pasien

b. Apa perubahan pola

makan pasien

sehari-hari

a. Asupan energi, protein, lemak, dan karbohidrat

pasienmendekati angka kebutuhan pasien seharusnya.

b. Memberi pertanyaan kepada pasien mengenai jenis

makanan yang boleh dikonsumsi, jumlah asupan yang

seharusnya dikonsumsi oleh pasien dengan benar

(13)

c. BAB lancar

MENU

NABILA ALIIFAH WILIYANI

================================================================== ===

Analysis of the food record

================================================================== ===

Food Amount energy carbohydr.

___________________________________________________________________________ ___

SARAPAN PAGI

NASI TIM + TELUR UNGKEP + BOLA BOLA TAHU BAYAM + SAYUR SOP KENTANG WORTEL

beras putih giling 40 g 144,4 kcal 31,8 g

telur ayam 35 g 54,3 kcal 0,4 g

tahu 50 g 38,0 kcal 0,9 g

bayam segar 35 g 13,0 kcal 2,6 g

kentang 30 g 27,9 kcal 6,5 g

Carrot fresh 30 g 7,7 kcal 1,4 g

kecap 5 g 3,0 kcal 0,3 g

minyak kelapa sawit 5 g 43,1 kcal 0,0 g

Meal analysis: energy 331,4 kcal (20 %), carbohydrate 43,9 g (20 %)

SELINGAN PAGI

PUDDING MANGGA DAN BUAH PEPAYA

mangga harum manis 50 g 32,5 kcal 8,5 g

pepaya 100 g 39,0 kcal 9,8 g

gula pasir 10 g 38,7 kcal 10,0 g

agar-agar 3 g 0,0 kcal 0,0 g

(14)

MAKAN SIANG

NASI TIM + AYAM CINCANG KECAP + BAKSO TEMPE + SAYUR ASEM

beras putih giling 40 g 144,4 kcal 31,8 g

daging ayam 75 g 213,7 kcal 0,0 g

tempe kedele murni 50 g 99,5 kcal 8,5 g

terong putih mentah 30 g 8,4 kcal 2,0 g kool merah / putih mentah 20 g 4,4 kcal 0,9 g kacang panjang mentah 20 g 7,0 kcal 1,6 g jagung kuning segar 30 g 32,4 kcal 7,5 g

kecap 5 g 3,0 kcal 0,3 g

adonan tepung tapioka 10 g 38,1 kcal 9,1 g adonan tepung terigu 10 g 36,4 kcal 7,6 g

minyak kelapa sawit 5 g 43,1 kcal 0,0 g

Meal analysis: energy 630,4 kcal (39 %), carbohydrate 69,3 g (31 %)

SELINGAN SORE SALAD BUAH

mangga harum manis 20 g 13,0 kcal 3,4 g

Melon fresh 20 g 7,6 kcal 1,7 g

Strawberry fresh 20 g 6,4 kcal 1,1 g

pisang ambon 20 g 18,4 kcal 4,7 g

semangka 20 g 6,4 kcal 1,4 g

Mayonnaise for salads 50% fat 10 g 48,2 kcal 0,5 g

Meal analysis: energy 100,1 kcal (6 %), carbohydrate 12,8 g (6 %)

MAKAN MALAM

NASI + IKAN GORENG ASAM MANIS + MARTABAK SAYUR + CAPJAY SAYUR

beras putih giling 40 g 144,4 kcal 31,8 g

ikan salem segar 80 g 67,1 kcal 0,0 g

Carrot fresh 50 g 12,9 kcal 2,4 g

kool merah / putih mentah 30 g 6,6 kcal 1,4 g kembang kool mentah 30 g 7,5 kcal 1,6 g

kentang 40 g 37,2 kcal 8,6 g

adonan tepung terigu 10 g 36,4 kcal 7,6 g adonan tepung tapioka 15 g 57,1 kcal 13,7 g minyak kelapa sawit 10 g 86,2 kcal 0,0 g

Meal analysis: energy 455,4 kcal (28 %), carbohydrate 67,1 g (30 %)

================================================================== ===

Result

(15)

Nutrient analysed recommended percentage

content value value/day fulfillment

___________________________________________________________________________ ___

energy 1627,4 kcal 2036,3 kcal 80 %

water 111,3 g 2700,0 g 4 %

protein 71,5 g(18%) 60,1 g(12 %) 119 % fat 52,6 g(28%) 69,1 g(< 30 %) 76 % carbohydr. 221,4 g(54%) 290,7 g(> 55 %) 76 % dietary fiber 15,7 g 30,0 g 52 %

alcohol 0,0 g - -

PUFA 9,4 g 10,0 g 94 %

cholesterol 248,0 mg - -

Vit. A 2737,6 µg 800,0 µg 342 %

carotene 6,3 mg - -

Vit. E (eq.) 5,4 mg 12,0 mg 45 %

Vit. B1 0,8 mg 1,0 mg 78 %

Vit. B2 0,9 mg 1,2 mg 76 %

Vit. B6 1,7 mg 1,2 mg 139 %

tot. fol.acid 223,6 µg 400,0 µg 56 %

Vit. C 160,9 mg 100,0 mg 161 %

sodium 867,8 mg 2000,0 mg 43 %

potassium 2280,8 mg 3500,0 mg 65 %

calcium 344,8 mg 1000,0 mg 34 %

magnesium 293,3 mg 310,0 mg 95 %

phosphorus 774,4 mg 700,0 mg 111 %

iron 11,4 mg 15,0 mg 76 %

(16)

Nama : Nunik H.A

Menu : Kasus saluran cerna “KONSTIPASI”

================================================================== ===

Analysis of the food record

================================================================== ===

Food Amount energy carbohydr.

___________________________________________________________________________ ___

PAGI

Nasi Goreng Bayam

beras putih giling 50 g 180,4 kcal 39,8 g

bayam segar 30 g 11,1 kcal 2,2 g

minyak kelapa sawit 2,5 g 21,6 kcal 0,0 g

Meal analysis: energy 213,1 kcal (12 %), carbohydrate 41,9 g (19 %)

Telur Dadar

telur ayam 60 g 93,1 kcal 0,7 g

minyak kelapa sawit 2,5 g 21,6 kcal 0,0 g

Meal analysis: energy 114,6 kcal (7 %), carbohydrate 0,7 g (0 %)

Tahu Kukus Sayur

tahu 100 g 76,0 kcal 1,9 g

Carrot fresh 25 g 6,5 kcal 1,2 g

Meal analysis: energy 82,5 kcal (5 %), carbohydrate 3,1 g (1 %)

Vegetable Steamed

Broccoli fresh cooked 20 g 4,6 kcal 0,4 g jagung kuning pipil baru 20 g 21,6 kcal 5,0 g

pepaya 50 g 19,5 kcal 4,9 g

Meal analysis: energy 45,7 kcal (3 %), carbohydrate 10,3 g (5 %)

SELINGAN Sandwich Sehat

roti tawar 40 g 109,6 kcal 20,8 g

telur ayam 60 g 93,1 kcal 0,7 g

Cheese slices 10 g 27,1 kcal 0,6 g

(17)

SIANG Nasi

beras putih giling 50 g 180,4 kcal 39,8 g

Meal analysis: energy 180,4 kcal (10 %), carbohydrate 39,8 g (18 %)

Tumis Brokoli Daging

daging sapi 50 g 134,4 kcal 0,0 g

Broccoli fresh cooked 30 g 7,0 kcal 0,6 g minyak kelapa sawit 2,5 g 21,6 kcal 0,0 g

Meal analysis: energy 162,9 kcal (9 %), carbohydrate 0,6 g (0 %)

Nugget Tempe Sayur

tempe kedele murni 50 g 99,5 kcal 8,5 g

Carrot fresh 20 g 5,2 kcal 1,0 g

tepung terigu 5 g 18,2 kcal 3,8 g

minyak kelapa sawit 5 g 43,1 kcal 0,0 g

Meal analysis: energy 166,0 kcal (10 %), carbohydrate 13,3 g (6 %)

Sayur Pelangi

Carrot fresh 20 g 5,2 kcal 1,0 g

jagung muda berjanggel 20 g 11,8 kcal 2,8 g kacang kapri mentah 20 g 16,8 kcal 3,1 g

apel 50 g 29,5 kcal 7,7 g

Meal analysis: energy 63,3 kcal (4 %), carbohydrate 14,5 g (6 %)

SELINGAN Smoothies yakult

pisang ambon 100 g 92,0 kcal 23,4 g

Strawberry fresh 20 g 6,4 kcal 1,1 g

Meal analysis: energy 98,4 kcal (6 %), carbohydrate 24,5 g (11 %)

MALAM

beras putih giling 50 g 180,4 kcal 39,8 g

Meal analysis: energy 180,4 kcal (10 %), carbohydrate 39,8 g (18 %)

Bandeng presto goreng

ikan bandeng 50 g 41,9 kcal 0,0 g

minyak kelapa sawit 2,5 g 21,6 kcal 0,0 g

Meal analysis: energy 63,5 kcal (4 %), carbohydrate 0,0 g (0 %)

(18)

tempe kedele murni 50 g 99,5 kcal 8,5 g

Meal analysis: energy 99,5 kcal (6 %), carbohydrate 8,5 g (4 %)

Sayur bayam

bayam segar 30 g 11,1 kcal 2,2 g

jagung kuning pipil baru 20 g 21,6 kcal 5,0 g

Meal analysis: energy 32,7 kcal (2 %), carbohydrate 7,2 g (3 %)

================================================================== ===

Result

================================================================== ===

Nutrient analysed recommended percentage

content value value/day fulfillment

___________________________________________________________________________ ___

energy 1733,0 kcal 2036,3 kcal 85 %

water 126,4 g 1800,0 g 7 %

protein 86,6 g(20%) 60,1 g(12 %) 144 % fat 56,4 g(28%) 69,1 g(< 30 %) 82 % carbohydr. 226,1 g(52%) 290,7 g(> 55 %) 78 % dietary fiber 16,8 g 25,0 g 67 %

alcohol 0,0 g - -

PUFA 11,0 g 10,0 g 110 %

cholesterol 579,8 mg - -

Vit. A 2515,9 µg 800,0 µg 314 %

carotene 5,5 mg - -

Vit. E (eq.) 6,7 mg 9,5 mg 70 %

Vit. B1 0,9 mg 1,0 mg 94 %

Vit. B2 1,4 mg 1,1 mg 132 %

Vit. B6 2,1 mg 0,7 mg 298 %

tot. fol.acid 322,3 µg 300,0 µg 107 %

Vit. C 117,2 mg 80,0 mg 147 %

sodium 637,4 mg 2000,0 mg 32 %

potassium 2623,4 mg 1500,0 mg 175 %

calcium 584,3 mg 900,0 mg 65 %

magnesium 402,0 mg 170,0 mg 236 %

phosphorus 1223,3 mg 800,0 mg 153 %

iron 16,4 mg 10,0 mg 164 %

(19)

Nama : Heri Maulidiana R

================================================================== ===

Analysis of the food record

================================================================== ===

Food Amount energy protein

___________________________________________________________________________ ___

Makan Pagi Nasi

beras putih giling 35 g 126,3 kcal 2,3 g

Meal analysis: energy 126,3 kcal (7 %), protein 2,3 g (2 %)

Telur Mata Sapi

telur ayam 37 g 57,4 kcal 4,7 g

minyak kelapa sawit 5 g 43,1 kcal 0,0 g

Meal analysis: energy 100,5 kcal (6 %), protein 4,7 g (5 %)

Tahu Bumbu Kuning

tahu 50 g 38,0 kcal 4,1 g

Meal analysis: energy 38,0 kcal (2 %), protein 4,1 g (4 %)

Sayur Sup

Carrot fresh 15 g 3,9 kcal 0,1 g

Broccoli fresh cooked 15 g 3,5 kcal 0,5 g

kacang kapri mentah 15 g 12,6 kcal 0,8 g

minyak kelapa sawit 2,5 g 21,6 kcal 0,0 g

Meal analysis: energy 41,5 kcal (2 %), protein 1,4 g (2 %)

Buah

jeruk manis 100 g 47,1 kcal 0,9 g

Meal analysis: energy 47,1 kcal (3 %), protein 0,9 g (1 %)

Selingan Sate Buah

pepaya 50 g 19,5 kcal 0,3 g

Melon fresh 50 g 19,1 kcal 0,3 g

Watermelon fresh 50 g 19,1 kcal 0,3 g

Meal analysis: energy 57,7 kcal (3 %), protein 0,9 g (1 %)

Makan Siang Nasi

beras putih giling 35 g 126,3 kcal 2,3 g

Meal analysis: energy 126,3 kcal (7 %), protein 2,3 g (2 %)

Bola Bola Daging Ayam Fiilet

(20)

minyak kelapa sawit 2,5 g 21,6 kcal 0,0 g

kecap 5 g 3,0 kcal 0,5 g

Soya beans dried 100 g 416,3 kcal 35,1 g

Meal analysis: energy 583,3 kcal (34 %), protein 49,1 g (52 %)

Setup Sayur

Carrot fresh 15 g 3,9 kcal 0,1 g

buncis mentah 15 g 5,2 kcal 0,3 g

kacang kapri mentah 15 g 12,6 kcal 0,8 g

Meal analysis: energy 21,7 kcal (1 %), protein 1,2 g (1 %)

Selingan Jus Mangga

mangga harum manis 100 g 65,0 kcal 0,5 g

gula pasir 8 g 31,0 kcal 0,0 g

Meal analysis: energy 96,0 kcal (6 %), protein 0,5 g (1 %)

Makan malam Nasi Tim

beras putih giling 35 g 126,3 kcal 2,3 g

Meal analysis: energy 126,3 kcal (7 %), protein 2,3 g (2 %)

Semur Daging

daging sapi 50 g 134,4 kcal 12,4 g

kecap 5 g 3,0 kcal 0,5 g

minyak kelapa sawit 2,5 g 21,6 kcal 0,0 g

Meal analysis: energy 159,0 kcal (9 %), protein 13,0 g (14 %)

Sate Tempe

tempe kedele murni 50 g 99,5 kcal 9,5 g

Meal analysis: energy 99,5 kcal (6 %), protein 9,5 g (10 %)

Sayur Bening

bayam segar 50 g 18,5 kcal 1,9 g

minyak kelapa sawit 2,5 g 21,6 kcal 0,0 g

Meal analysis: energy 40,1 kcal (2 %), protein 1,9 g (2 %)

Buah

Melon fresh 100 g 38,2 kcal 0,6 g

Meal analysis: energy 38,2 kcal (2 %), protein 0,6 g (1 %)

================================================================== ===

Result

================================================================== ===

(21)

content value value/day fulfillment ___________________________________________________________________________ ___

energy 1701,6 kcal 2036,3 kcal 84 %

water 226,7 g 1800,0 g 13 %

protein 94,8 g(22%) 60,1 g(12 %) 158 % fat 62,8 g(32%) 69,1 g(< 30 %) 91 % carbohydr. 192,6 g(45%) 290,7 g(> 55 %) 66 % dietary fiber 20,6 g 25,0 g 83 %

alcohol 0,0 g - -

PUFA 15,8 g 10,0 g 158 %

cholesterol 233,9 mg - -

Vit. A 1872,1 µg 800,0 µg 234 %

carotene 3,4 mg - -

Vit. E (eq.) 4,6 mg 9,5 mg 48 %

Vit. B1 1,7 mg 1,0 mg 168 %

Vit. B2 1,3 mg 1,1 mg 117 %

Vit. B6 1,9 mg 0,7 mg 268 %

tot. fol.acid 279,0 µg 300,0 µg 93 %

Vit. C 206,7 mg 80,0 mg 258 %

sodium 712,7 mg 2000,0 mg 36 %

potassium 2600,4 mg 1500,0 mg 173 %

calcium 717,0 mg 900,0 mg 80 %

magnesium 303,8 mg 170,0 mg 179 %

phosphorus 1204,3 mg 800,0 mg 151 %

iron 18,6 mg 10,0 mg 186 %

Referensi

Dokumen terkait

Almarhwn H. Fahmi Karim seorang wirausaha dengan karai'1er pekeIja keras dan Iebih suka mengelola sendiri usahanya. Sifat inilah yang menyebabkan ia tidak banyak

BSL - 1 terkait dengan pekerjaan yang melibatkan agen yang ditandai tidak diketahui secara konsisten menyebabkan penyakit pada manusia dewasa imunokompeten, dan

1 April 2023 Universitas Ubudiyah Indonesia 57 STUDI KASUS PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR PAGT PADA ANAK BALITA STUNTING DI UPTD PUSKESMAS KECAMATAN INGIN JAYA ACEH BESAR Case

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user86.Sawi Monumen Sawi monumen tubuhnya amat tegak dan berdaun kompak. Penampilan sawi jenis ini sekilas mirip dengan petsai. Tangkai daun berwarna putih berukuran agak lebar dengan tulang daun yang juga berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Jenis sawi ini tegolong terbesar dan terberat di antara jenis sawi lainnya. D.Syarat Tumbuh Tanaman Sawi Syarat tumbuh tanaman sawi dalam budidaya tanaman sawi adalah sebagai berikut : 1.Iklim Tanaman sawi tidak cocok dengan hawa panas, yang dikehendaki ialah hawa yang dingin dengan suhu antara 150 C - 200 C. Pada suhu di bawah 150 C cepat berbunga, sedangkan pada suhu di atas 200 C tidak akan berbunga. 2.Ketinggian Tempat Di daerah pegunungan yang tingginya lebih dari 1000 m dpl tanaman sawi bisa bertelur, tetapi di daerah rendah tak bisa bertelur. 3.Tanah Tanaman sawi tumbuh dengan baik pada tanah lempung yang subur dan cukup menahan air. (AAK, 1992). Syarat-syarat penting untuk bertanam sawi ialah tanahnya gembur, banyak mengandung humus (subur), dan keadaan pembuangan airnya (drainase) baik. Derajat keasaman tanah (pH) antara 6–7 (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user9E.Teknik Budidaya Tanaman Sawi 1.Pengadaan benih Benih merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani. Kebutuhan benih sawi untuk setiap hektar lahan tanam sebesar 750 gram. Benih sawi berbentuk bulat, kecil-kecil. Permukaannya licin mengkilap dan agak keras. Warna kulit benih coklat kehitaman. Benih yang akan kita gunakan harus mempunyai kualitas yang baik, seandainya beli harus kita perhatikan lama penyimpanan, varietas, kadar air, suhu dan tempat menyimpannya. Selain itu juga harus memperhatikan kemasan benih harus utuh. kemasan yang baik adalah dengan alumunium foil. Apabila benih yang kita gunakan dari hasil pananaman kita harus memperhatikan kualitas benih itu, misalnya tanaman yang akan diambil sebagai benih harus berumur lebih dari 70 hari. Penanaman sawi memperhatikan proses yang akan dilakukan misalnya dengan dianginkan, disimpan di tempat penyimpanan dan diharapkan lama penyimpanan benih tidak lebih dari 3 tahun.( Eko Margiyanto, 2007) Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara membuat sendiri atau membeli benih yang telah siap tanam. Pengadaan benih dengan cara membeli akan lebih praktis, petani tinggal menggunakan tanpa jerih payah. Sedangkan pengadaan benih dengan cara membuat sendiri cukup rumit. Di samping itu, mutunya belum tentu terjamin baik (Cahyono, 2003). Sawi diperbanyak dengan benih. Benih yang akan diusahakan harus dipilih yang berdaya tumbuh baik. Benih sawi sudah banyak dijual di toko-toko pertanian. Sebelum ditanam di lapang, sebaiknya benih sawi disemaikan terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan di bedengan atau di kotak persemaian (Anonim, 2007). 2.Pengolahan tanah Sebelum menanam sawi hendaknya tanah digarap lebih dahulu, supaya tanah-tanah yang padat bisa menjadi longgar, sehingga pertukaran perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user10udara di dalam tanah menjadi baik, gas-gas oksigen dapat masuk ke dalam tanah, gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, dan asam-asam dapat keluar dari tanah. Selain itu, dengan longgarnya tanah maka akar tanaman dapat bergerak dengan bebas meyerap zat-zat makanan di dalamnya (AAK, 1992). Untuk tanaman sayuran dibutuhkan tanah yang mempunyai syarat-syarat di bawah ini : a.Tanah harus gembur sampai cukup dalam. b.Di dalam tanah tidak boleh banyak batu. c.Air dalam tanah mudah meresap ke bawah. Ini berarti tanah tersebut tidak boleh mudah menjadi padat. d.Dalam musim hujan, air harus mudah meresap ke dalam tanah. Ini berarti pembuangan air harus cukup baik. Tujuan pembuatan bedengan dalam budidaya tanaman sayuran adalah : a.Memudahkan pembuangan air hujan, melalui selokan. b.Memudahkan meresapnya air hujan maupun air penyiraman ke dalam tanah. c.Memudahkan pemeliharaan, karena kita dapat berjalan antar bedengan dengan bedengan. d.Menghindarkan terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat. ( Rismunandar, 1983 ). 3.Penanaman Pada penanaman yang benihnya langsung disebarkan di tempat penanaman, yang perlu dijalankan adalah : a.Supaya keadaan tanah tetap lembab dan untuk mempercepat berkecambahnya benih, sehari sebelum tanam, tanah harus diairi terlebih dahulu. perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user11b.Tanah diaduk (dihaluskan), rumput-rumput dihilangkan, kemudian benih disebarkan menurut deretan secara merata. c.Setelah disebarkan, benih tersebut ditutup dengan tanah, pasir, atau pupuk kandang yang halus. d.Kemudian disiram sampai merata, dan waktu yang baik dalam meyebarkan benih adalah pagi atau sore hari. (AAK, 1992). Penanaman dapat dilakukan setelah tanaman sawi berumur 3 - 4 Minggu sejak benih disemaikan. Jarak tanam yang digunakan umumnya 20 x 20 cm. Kegiatan penanaman ini sebaiknya dilakukan pada sore hari agar air siraman tidak menguap dan tanah menjadi lembab (Anonim, 2007). Waktu bertanam yang baik adalah pada akhir musim hujan (Maret). Walaupun demikian dapat pula ditanam pada musim kemarau, asalkan diberi air secukupnya (Sunaryono dan Rismunandar, 1984). 4.Pemeliharaan tanaman Pemeliharaan dalam budidaya tanaman sawi meliputi tahapan penjarangan tanaman, penyiangan dan pembumbunan, serta pemupukan susulan. a.Penjarangan tanaman Penanaman sawi tanpa melalui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang begitu baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user12b.Penyiangan dan pembumbunan Biasanya setelah turun hujan, tanah di sekitar tanaman menjadi padat sehingga perlu digemburkan. Sambil menggemburkan tanah, kita juga dapat melakukan pencabutan rumput-rumput liar yang tumbuh. Penggemburan tanah ini jangan sampai merusak perakaran tanaman. Kegiatan ini biasanya dilakukan 2 minggu sekali (Anonim, 2007). Untuk membersihkan tanaman liar berupa rerumputan seperti alang-alang hampir sama dengan tanaman perdu, mula-mula rumput dicabut kemudian tanah dikorek dengan gancu. Akar-akar yang terangkat diambil, dikumpulkan, lalu dikeringkan di bawah sinar matahari, setelah kering, rumput kemudian dibakar (Duljapar dan Khoirudin, 2000). Ketika tanaman berumur satu bulan perlu dilakukan penyiangan dan pembumbunan. Tujuannya agar tanaman tidak terganggu oleh gulma dan menjaga agar akar tanaman tidak terkena sinar matahari secara langsung (Tim Penulis PS, 1995 ). c.Pemupukan Setelah tanaman tumbuh baik, kira-kira 10 hari setelah tanam, pemupukan perlu dilakukan. Oleh karena yang akan dikonsumsi adalah daunnya yang tentunya diinginkan penampilan daun yang baik, maka pupuk yang diberikan sebaiknya mengandung Nitrogen (Anonim, 2007). Pemberian Urea sebagai pupuk tambahan bisa dilakukan dengan cara penaburan dalam larikan yang lantas ditutupi tanah kembali. Dapat juga dengan melarutkan dalam air, lalu disiramkan pada bedeng penanaman. Satu sendok urea, sekitar 25 g, dilarutkan dalam 25 l air dapat disiramkan untuk 5 m bedengan. Pada saat penyiraman, tanah dalam bedengan sebaiknya tidak dalam keadaan kering. Waktu penyiraman pupuk tambahan dapat dilakukan pagi atau sore hari (Haryanto et al., 1995). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user13Jenis-jenis unsur yag diperlukan tanaman sudah kita ketahui bersama. Kini kita beralih membicarakan pupuk atau rabuk, yang merupakan kunci dari kesuburan tanah kita. Karena pupuk tak lain dari zat yang berisisi satu unsur atau lebih yang dimaksudkan untuk menggantikan unsur yang habis diserap tanaman dari tanah. Jadi kalau kita memupuk berarti menambah unsur hara bagi tanah (pupuk akar) dan tanaman (pupuk daun). Sama dengan unsur hara tanah yang mengenal unsur hara makro dan mikro, pupuk juga demikian. Jadi meskipun jumlah pupuk belakangan cenderung makin beragam dengan merek yang bermacam-macam, kita tidak akan terkecoh. Sebab pupuk apapun namanya, entah itu buatan manca negara, dari segi unsur yang dikandungnya ia tak lain dari pupuk makro atau pupuk mikro. Jadi patokan kita dalam membeli pupuk adalah unsur yang dikandungnya (Lingga, 1997). Pemupukan membantu tanaman memperoleh hara yang dibutuhkanya. Unsur hara yang pokok dibutuhkan tanaman adalah unsur Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K). Itulah sebabnya ketiga unsur ini (NPK) merupakan pupuk utama yang dibutuhkan oleh tanaman. Pupuk organik juga dibutuhkan oleh tanaman, memang kandungan haranya jauh dibawah pupuk kimia, tetapi pupuk organik memiliki kelebihan membantu menggemburkan tanah dan menyatu secara alami menambah unsur hara dan memperbaiki struktur tanah (Nazarudin, 1998). 5.Pengendalian hama dan penyakit Hama yang sering menyerang tanaman sawi adalah ulat daun. Apabila tanaman telah diserangnya, maka tanaman perlu disemprot dengan insektisida. Yang perlu diperhatikan adalah waktu penyemprotannya. Untuk tanaman sayur-sayuran, penyemprotan dilakukan minimal 20 hari sebelum dipanen agar keracunan pada konsumen dapat terhindar (Anonim, 2007). perpustakaan.uns.ac.iddigilib.uns.ac.idcommit to user14OPT yang menyerang pada tanaman sawi yaitu kumbang daun (Phyllotreta vitata), ulat daun (Plutella xylostella), ulat titik tumbuh (Crocidolomia binotalis), dan lalat pengerek daun (Lyriomiza sp.). Berdasarkan tingkat populasi dan kerusakan tanaman yang ditimbulkan, maka peringkat OPT yang menyerang tanaman sawi berturut-turut adalah P. vitata, Lyriomiza sp., P. xylostella, dan C. binotalis. Hama P. vitatamerupakan hama utama, dan hama P. xylostella serta Lyriomiza sp. merupakan hama potensial pada tanaman sawi, sedangkan hamaC. binotalis perlu diwaspadai keberadaanya (Mukasan et al., 2005). Beberapa jenis penyakit yang diketahui menyerang tanaman sawi antara lain: penyakit akar pekuk/akar gada, bercak daun altermaria, busuk basah, embun tepung, rebah semai, busuk daun, busuk Rhizoctonia, bercak daun, dan virus mosaik (Haryanto et al., 1995). 6.Pemanenan Tanaman sawi dapat dipetik hasilnya setelah berumur 2 bulan. Banyak cara yang dilakukan untuk memanen sawi, yaitu: ada yang mencabut seluruh tanaman, ada yang memotong bagian batangnya tepat di atas permukaan tanah, dan ada juga yang memetik daunnya satu per satu. Cara yang terakhir ini dimaksudkan agar tanaman bisa tahan lama (Edy margiyanto,

SIKAP MENGENAI ANEMIA No Keterangan Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju 1 Remaja perlu mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi 2 Tidak perlu makan sayur sayuran

3.5 Penatalaksanaan 3.5.1 Perencanaan 1 Menjelaskan hasil pemeriksaan 2 Menjelaskan berat badat anak tidak bertambah 3 Menjelaskan penyebab anak sesak nafas 4 Mengatur posisi anak 5