• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOKUMENTASI PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DOKUMENTASI PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

DOKUMENTASI

PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR

(2)

TUJUAN PELATIHAN

Umum:

Mampu melakukan pendokumentasian dalam Proses

Asuhan Gizi Terstandar (PAGT)

Khusus:

1. Mampu mendokumentasikan hasil

assessment dalam Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT)

2. Mampu mendokumentasikan diagnosa

gizi yang ditetapkan dalam Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT)

3. Mampu mendokumentasikan tindakan

intervensi dalam Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT)

4. Mampu mendokumentasikan hasil

monitoring dan evaluasi dalam Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT)

(3)

RUANG LINGKUP

1. Pengertian

2. Dokumentasi dalam syarat JCI/

akreditasi

3. Tujuan dokumentasi

4. Syarat dokumentasi

5. Macam dokumentasi

6. Contoh berbagai dokumentasi

7. Take home message

(4)

PENGERTIAN

Dokumentasi

adalah

sebuah cara yang

dilakukan untuk

menyediakan

dokumen-dokumen dengan

menggunakan bukti yang

akurat dari pencatatan

sumber-sumber informasi

khusus dari karangan/

tulisan, wasiat, buku,

undang-undang, dan

sebagainya.

(wikipedia)

(5)

DOKUMENTASI DI STANDAR JCI/AKREDITASI

Dimasukkan ke dalam penilaian dalam standart JCI/ Akreditasi:

1.

AOP 1- EP 3-

--- kebijakan RS mengidentifikasi ttg informasi yg harus

didokumentasi utk asessment

2.

COP 2.1

EP 3-

--- rencana asuhan dicatat dalam rekam medis dlm

bentuk kemajuan terukur pencapaian sasaran

3.

COP 2.1---EP 4-

--- asuhan yg diberikan kpd setiap pasien dicatat dlm

rekam medis pasien oleh pemberi pelayanan

4.

COP 5 ---EP 4-

--respon pasien thd terapi gizi dicatat dalam rekam

medisnya

5.

COP 2---EP 3-

--- hasil atau kesimpulan rapat dari tim asuhan atau

diskusi lain ttg kolaborasi dicatat dlm rekam medis pasien

6.

COP 2.3---EP 2-

-- hasil tindakan yang dicatat dalam rekam medis

pasien

7.

COP 2

EP 6-

---asessment ulang didokumentasikan dalam rekam

medis pasien

(6)

No documentation----

you do nothing…

Rekam Medis

merupakan

dokumen legal

Bila tidak

tedokumentasi

= tidak ada

proses kegiatan

Dokumentasi

proses asuhan

gizi tertulis

(7)

DOKUMENTASI ASUHAN GIZI

Membuktikan :

1. Jaminan Mutu

2. Komunikasi

a. Tim Pelayanan Kesehatan

b. Bukti Pelayanan Yang Diberikan

c. Akreditasi atau JCI

(8)

TUJUAN DOKUMENTASI

Sarana komunikasi

Sebagai tanggung jawab

Untuk informasi statistik

Sarana pendidikan

Sumber data penelitian

Jaminan kualitas pelayanan

sumber data pelayanan

(9)

Tujuan Catatan Medis

Sebagai penyedia

data/riwayat pasien untuk

treatmen selanjutnya dari

team kesehatan yang lain.

Memungkinkan pasien

untuk memberikan

keputusan (inform

concern) thd treatmen

yang akan diberikan

Menyediakan rekaman

diagnosis dan treatmen

dalam kasus sengketa.

(10)

CATATAN ASUHAN GIZI

(Nutrition Care Record)

Pendokumentasian catatan NCP pasien, akan

sangat menguntungkan, dalam hal berikut ini:

Menjamin asuhan gizi lebih relevan, lengkap dan

efektip oleh karena didasarkan atas problem.

Memberikan kesempatan tim kesehatan yang

lain memahami masalah dan intervensinya.

Memberikan

kesempatan

tim

yang

lain

berpartisipasi dalam proses intervensi.

(11)

Dokumentasi dalam

“Medical Record”

Tiap unsur menggambarkan

pengembangan kebijaksanaan

dalam hal: Who & Where

Nutritional care adalah bagian

dari

“medical record”

Dokumen resmi pasien

Dokumen perawatan disertai

keterangan tanggal dan waktu.

Adanya Jaminan kerahasiaan

Periode waktu yang jelas

Tata bahasa benar dan legal

Penuh pengertian artinya

komentar negatif terhadap team

lain tidak dimasukkan.

Ringkas, jelas dan bermanfaat.

(12)

SYARAT DOKUMENTASI

• Dokumentasi LENGKAP, JELAS, SINGKAT, OBJEKTIF,

dapat DIPERTANGGUNG JAWABKAN & AKURAT

• Catatan : tanggal, waktu dan pemberi layanan

• Tidak perlu kalimat lengkap tetapi lafal harus benar

• Hindari singkatan yang tidak jelas atau bermakna ganda

• Singkatan kata resmi tercatat dalam daftar singkatan

• Hindari opini, komentar, kritik atau debat antar anggota tim

• Pendokumentasian sesuai waktu pelayanan

• Di akhir catatan : tanda tangan, profesi dan Nama

• Tidak dapat diwakilkan

• Bila salah  lakukan coretan garis di atasnya, tuliskan kalimat yg benar dan bubuhi paraf didekatnya bukan menghapus (bila dokumentasi manual; bila

computerized, maka harus diperbaiki sesuai dengan kebijakan institusi)

(13)

MACAM BENTUK PENDOKUMENTASIAN

DAP (diagnosis, assessment, plan)

DART (data, action, response, treatment)

PIE (problem, intervention, evaluation)

PES (problem, etiology, symptoms)

IER (intervention, evaluation, revision)

HOAP (history, observation, assessment, plan)

SAP (screen, assess, plan)

SOAP (subjective, objective, assest, plan)

SOAPIER (subjective, objective, analysis/ assessment,

plan, intervention, evaluation, revisions)

ADIME format (Assessment, Diagnosis, Intervention, Mon,

Ev)

(14)
(15)

SOAP

S

: Subjective

Informasi yang digali

dari pasien, keluarga

atau orang terdekat

pasien

Keluhan/ yang

dirasakan oleh pasien

Data mengenai

psikososial, budaya

Aktifitas, gaya hidup

Riwayat gizi yang

berkaitan (pola

kebiasaan makan

)

O : Objective

Fakta, hasil observasi

yang dapat diukur

Diagnosa

Berat, umur, tinggi

badan, pola perubahan

BB

Data laboratorium

Data klinis ( mual, diare)

Diit yang diberikan

(16)

A : Assessment

• Interpretasi status

pasien berdasarkan data subyektif dan obyektif

• Evaluasi riwayat gizi

• Pengkajian data lab dan

obat

• Pengkajian terhadap diit

• Pengkajian pemahaman

dan motivasi pasien

P : Planning

Tujuan terapi

Rencana Edukasi

Rekomendasi

asuhan gizi

Rencana monitoring

dan evaluasi

SOAP

(17)
(18)

Nutrition Assessment

Sumber data

➢Informasi petugas kes.

➢Wawancara pasien

➢Rekam medik

➢Observasi, pengukuran,

hasil pemeriksaan

Dokumentasi

✓Waktu dan tanggal

✓Data yang

dikumpulkan

dibandingkan dengan

standar

✓Persepsi pasien

✓Indikator yang

ditindaklanjuti

(19)

Nutrition Diagnosis

Sumber data

Terminologi

diagnosis gizi.

Dokumentasi

✓Waktu dan tanggal

✓Pernyataan diagnosa

gizi (format PES)

(20)

Nutrition Intervention

Sumber data

Penuntun Diet

Hasil konsensus

Penelitian mutakhir

Bahan edukasi pasien

Teori perubahan

perilaku

Dokumentasi

✓Tanggal dan waktu

✓Tujuan spesifik

intervensi dan hasil yang

diharapkan

✓Daya terima pasien

✓Rujukan

(21)

Nutrition MonEv

Sumber data

➢Rekam medik pasien.

➢Pengukuran:

antropometri, tes

laboratorium , kuesioner

➢Wawancara dgn pasien,

keluarga, survey, pre-post

test.

➢Evidence-based sources

Dokumentasi

Waktu dan tanggal.

✓Hasil pengukuran dari

indikator spesifik.

Tujuan yang telah

dicapai.

Faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil

Rencana, monitoring,

tindak lanjut

(22)
(23)

CONTOH : Format ADIME

(A)

Asessment

Pasien laki-laki usia 55 th Antropometri :

BB: 57 kg TB : 165 cm

IMT: 20,9 kg/m²  status gizi normal

Biokimia : Belum ada pemeriksaan laboratorium

Fisik/klinik :Ekstrimitas, otot, tulang : lemah, ada gangguan menelan Dietary :

Pola makan pasien 3 x sehari. Pasien suka makan yang asin-asin, seperti: ikan asin, pindang ( hampir setiap hari ± 1 - 2 potong setiap kali makan) sambal terasi dan lalapan, Pasien sangat suka

mengkonsumsi makanan yang digoreng, contohnya tahu goreng (3-4 buah x sehari). Minum kopi 1-2x sehari. Nafsu makan pasien saat 1 hari sebelum dirawat agak menurun. Hasil recall 24 jam di RS : Energi = 1275 kkal, Protein 25 gram, lemak 43 gram, Karbohidrat 197 gram.

(24)

(D)

Diagnosa

NI-2.1 Inadekuat oral intake berkaitan dengan adanya

gangguan reflek menelan ditandai dengan intake energi

(72%), protein (52%), lemak (66%), karbohidrat (76%)

NB-Belum siap untuk melakukan perubahan pola hidup

berkaitan dengan kurangnya kemauan untuk berubah di

tandai dengan pasien masih suka mengkonsumsi makananan

yang asin-asin 3-4 x/minggu ( 1-2 potong setiap kali makan )

Intervensi

Preskripsi diet :

Diet Rendah Garam 1800 Kalori, dalam bentuk makanan

lunak lauk pauk giling + suplemen oral 2x150 cc,

Konseling : memberi motivasi makan dan informasi diet yang

tepat

(25)

Monitoring

Asupan Energi dan zat gizi

Kepatuhan diet

Evaluasi

Membandingkan Asupan Energi dan zat

gizi dengan yang direncanakan.

Pemilihan bahan makanan apakah telah

sesuai dengan diet yang dianjurkan

(26)

Contoh Format SOAP

Subyektif

•Keluhan utama : lemah, sulit menelan, nafsu makan

menurun

•Pasien suka makan yang asin-asin, seperti: ikan asin, pindang

( hampir setiap hari ± 1 - 2 potong setiap kali makan) sambal

terasi dan lalapan, Pasien sangat suka mengkonsumsi

makanan yang digoreng, contohnya bala-bala (3-4 buah x

sehari). Minum kopi 1-2x sehari

Obyektif

BB : 57 kg, TB : 165 cm

IMT : 20,9 kg/m²

Dari riwayat gizi. Asupan energi = 1275 kkal (72,28%),

Protein 25 g (51,81%), lemak 43 g (66%), Karbohidrat 197 g

(75,62%).

(27)

Assessment Status gizi Normal

NI-2.1 Inadekuat oral intake berkaitan dengan adanya

gangguan reflek menelan ditandai dengan intake energi

(72%), protein (52%), lemak (66%), karbohidrat (76%)

NB-Belum siap untuk melakukan perubahan pola hidup

berkaitan dengan kurangnya kemauan untuk berubah di

tandai dengan pasien masih suka mengkonsumsi makanan

yang asin-asin 3-4 x/minggu ( 1-2 potong setiap kali makan )

Planning

Preskripsi diet :

Diet Rendah Garam 1800 Kalori, dalam bentuk makanan

lunak lauk pauk giling + suplemen oral 2x150 cc,

Konseling : memberikan motivasi makan dan informasi diet

yang tepat

(28)
(29)
(30)

Care Plan

Tanggal/ jam ----18 Maret 2018/ 10.00

Daftar Masalah----Malnutrisi Energi Protein

Intervensi (Farmakologis & Non Farmakologis)----Diet DM 1700 kkal 4 Porsi, protein 61 gram bentuk Lunak

Tujuan dan Keluaran (outcome)---- Memenuhi kebutuhan energi dan protein minimal 80 %

Optimalisasi status gizi secara bertahap menjadi 18,5 kg/m2 Waktu evaluasi (tanggal) ----21 Maret 2018

(31)
(32)

Re-Asesmen

Asesmen Gizi ➢Antropometri BB = 39 kg ➢Biokimia Albumin = 2,94 ➢Klinis/Fisik TD = 120/80 mmHg; N = 84 x/mnt; RR= 20x/mnt; S= 36,8ºC. Nafsu makan baik

Nyeri perut tidak ada

Asupan makan

TDM 1300 kkal +MC Komersial 200 ml + Roti porsi ke-4 + Sayur Berkuah (Luar RS)

E =1750 kkal, P=63g, L=45g, KH=261g Diagnosa Gizi

Malnutrisi (NI 5.2) berkaitan dengan peningkatan kebutuhan zat gizi ditandai oleh % asupan makan SMRS E=72%, L=74%, KH=55% dan status gizi kurang (IMT 17,3)

Intervensi Gizi

➢Diet Lunak DM 1700 kkal, protein 61 gram

TDM 1300 kkal + MC komersial 1x200ml + Roti porsi ke-4 Monitoring & Evaluasi

(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)

TAKE HOME MESSAGE

1. Dokumentasi gizi

merupakan hal yang harus

diperhatikan dalam

pelayanan gizi

2. Dokumentasi gizi

disyaratkan dalam standar

akreditasi/ JCI

3. Macam dokumentasi yang

dilakukan dapat

disesuaikan dengan

kebijakan institusi

(42)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas PAGT dalam menanggulangi masalah asupan zat gizi (karbohidrat, protein, lemak) dan kadar gula darah pada