• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENDAHULUAN MINGGU KE-3 ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN HOLISTIK PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DENGAN SAKIT KEPALA

N/A
N/A
ayuk sel

Academic year: 2024

Membagikan "LAPORAN PENDAHULUAN MINGGU KE-3 ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN HOLISTIK PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DENGAN SAKIT KEPALA "

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAHULUAN

MINGGU KE-3

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN HOLISTIK PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DENGAN SAKIT KEPALA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Asuhan Kebidanan Holistik pada Kehamilan

Oleh:

Sella Dwi Oktaviani NIM P01740523040

Pembimbing Akademik

Ade Zayu Cempaka Sari , SST, M.Ke b NIP. 19902222015032005

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BENGKULU

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

2023/2024

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Pendahuluan

“ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL TRIMESTER I DENGAN SAKIT KEPALA”

Oleh

Sella Dwi Oktaviani NIM P01740523040

Menyetujui,

Pembimbing Akademik

Ade Zayu Cempaka Sari , SST, M.Ke b NIP. 19902222015032005

Pembimbing Lahan

Herma Nelis, Amd. Keb

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan

Diah Eka Nugraheni, SST . , M. Keb NIP. 198012102002122002

i

(3)

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga dapat menyelesaikan Laporan Pendahuluan ini.

Penulisan laporan ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas Praktik Asuhan Kebidanan Holistik Kehamilan. Laporan ini terwujud atas bimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu dan pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bunda Yuniarti,SST,M.Keb selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Bengkulu.

2. Bunda Diah Eka Nugraheni,M,Keb selaku Ketua Prodi Profesi Bidan Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Bengkulu.

3. Bunda Ade Zayu Cempaka Sari, SST., M.Keb selaku dosen Pembimbing Akademik.

4. Bunda Herma Nelis, Amd., Keb selaku Pembimbing Lahan Praktik.

Mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak. Akhir kata, penulis berharap semoga laporan pendahuluan ini bermanfaat bagi semua pihak.

Bengkulu, Januari 2024

Penyusun

ii

(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN...i

KATA PENGANTAR ...ii

DAFTAR ISI...iii

BAB I TINJAUAN TEORI...1

A. Konsep Dasar Kehamilan ...1

1. Pengertian Kehamilan ...1

2. Tanda Dan Gejala Kehamilan ...1

3. Perubahan psikologis kehamilan trimester I ...2

4. Kebutuhan ibu hamil trimester I...2

B. Konsep Dasar sakit Kepala ...3

1. Pengertian Sakit Kepala ...3

2. Etiologi Sakit Kepala...4

3. Gejala Sakit Kepala...4

4. Komplikasi Sakit Kepala...4

5. Penatalaksanaan Sakit Kepala...4

BAB II KONSEP ASUHAN KEBIDANAN HOLISTIK PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN KETIDAKNYAMANAN SAKIT KEPALA...5

DAFTAR PUSTAKA...12

iii

(5)

TINJAUAN TEORI A. Konsep Dasar Kehamilan

1. Pengertian kehamilan

Kehamilan adalah proses yang alamiah setiap wanita, perubahan selama kehamilan normal adalah bersifat fisiologis. Kehamilan adalah suatu pengalaman yang berharga bagi perempuan. Perilaku selama masa kehamilan akan berpengaruh terhadap kehamilannya. Perawat harus bisa menjaga kesehatan ibu dan janin untuk menjaga adanya masalah pada saat persalinan nanti. Kehamilan trimester pertama adalah keadaan mengandung embrio atau fetus didalam tubuh 0 – 14 mingu. Wanita yang sedang hamil akan mengalami suatu proses penyesuaian diri sesuai dengan trimesternya. Trimester pertama menggambarkan trimester yang dapat mendatangkan banyak respon pada ibu hamil.

Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional.

Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua15 minggu (minggu ke- 13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13minggu (minggu ke-28 hingga ke-40) (Susanti & Ulpawati, 2022).

2. Tanda Gejala Kehamilan

a. Tanda yang tidak pasti (probable signs) / tanda mungkin kehamilan yaitu amenorhea, mual dan muntah, quickening, keluhan kencing, konstipasi, perubahan berat badan, perubahan temperatur suhu basal, perubahan warna kulit, perubahan payudara, perubahan pada uterus, tanda piskacek’s,perubahan-perubahan pada serviks

b. Tanda pasti kehamilan yaitu denyut Jantung Janin (DJJ), palpasi dan Pemeriksaan diagnostik kehamilan seperti rontgenografi,

1

(6)

ultrasonografi (USG), fetal Electrografi (FCG) dan tes Laboratorium/

Tes Kehamilan

2

(7)

3. Perubahan psikologi kehamilan trimester I

 ibu merasa tidak sehat, kadang merasa benci dengan kehamilannya

 Kadang muncul penolakan, kekecewaan, kecemasan, dan kesedihan.

 Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil.

 Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatian dengan seksama.

 Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau malah mungkin dirahasiakannya.

 Hasrat untuk melakukan hubungan seks berbeda-beda pada setiap wanita, tetapi kebanyakan akan mengalami penurunan (Syaiful,dkk, 2019).

4. Kebutuhan Ibu Hamil trimester I

Pada trimester pertama, ibu biasanya mengalami morning sickness, dengan gejala mual, muntah, dan nafsu makan berkurang. Jika ibu hamil enggan makan bisa berdampak buruk terhadap kesehatan ibu misalnya mengalami kekurangan gizi. Oleh karena itu kebutuhan energi, protein, vitamin, mineral bertambah. Selama kehamilan diperlukan tambahan protein, rata-rata 17 gram/hari. Akan tetapi pada trimester pertama belum bisa terpenuhi. Diharapkan 1g/kg protein.

a. Kebutuhan zat gizi minggu 1s/d minggu ke-4

Pada periode kehamilan ini calon ibu perlu mengkonsumsi makanan bergizi tinggi untuk mencukupi kebutuhan kalori tubuh ibu dan janin yang bertambah 180 kkal per hari dari konsumsi kebutuhan tidak hamil sebesar 2200 kkal. Selain untuk memenuhi kebutuhan energy yang di perlukan oleh si ibu, gizi ini diperlukan karena janin sedang terbentuk secara pusat pada periode kehamilan ini.

b. Kebutuhan zat gizi minggu ke-5 s/d ke-6

(8)

Pada kehamilan minggu ke-5 si ibu biasanya akan mulai ditandai mual dan muntah. Agar konsumsi makanan tetap masuk tidak terganggu oleh rasa mual dan muntah. Hal ini dapat disiasati dalam makan porsi keciol tapi sering.

Konsumsi makanan selagi segar dan hangat.

c. Kebutuhan zat gizi minggu ke-7 s/d ke-8

Ibu perlu mengkonsumsi aneka jenis makanan berkalsium tinggi untuk menunjang pembentukan tulang rangka tubuh janin yang berlangsung saat ini. Kebutuhan kalsium ibu hamil ditambah 10 mg dari kebutuhan ibu wanita tid ak hamil sebesar 800 mg.

d. Kebutuhan zat gizi minggu ke-9 s/d ke-12

Pada minggu ke 9 ibu jangan sampai menambah kebutuhan asam folat 0,2 dari kebutuhan wanita tidak hamil sebesar 400. Banyak mengkonsumsi juga vitamin c dengan menambah 200 mg dari kebutuhan wanita tidak hamil sebanyak 75 mg. Pada minggu ke 10 saatnya ibu makan banyak protein untuk memperoleh asam amino yang tinggi yang berfungsi untuk pembentukan otak janin. Pada minggu ke-12 ibu hamil penuhi vitamin tinggi agar janin tidak mengalami cacat saat lahir. kebutuhan vitaminnya meliputi A, B1, B2.B3 dan B4 (W festi, 2018).

B. Konsep Dasar Sakit Kepala 1. Pengertian

Pada trimester pertama kehamilan, tubuh mengalami beberapa perubahan yang dapat menjadi penyebab sakit kepala pada ibu hamil yang menyeabakan rasa tidak nyaman. Ketidak nyamanan yang dirasakan ibu hamil membuat tubuh beradaptasi, apabila tubuh tidak mampu beradaptasi maka akan menimbulkan suatu masalah. Supaya ibu hamil dapat beradaptasi terhadap ketidaknyamanan yang dirasakan maka ibu hamil perlu memahami apa penyebab terjadi ketidak nyamanan yang dirasakan dan bagaimana cara mencegah atau menanggulanginya. Untuk membantu

4

(9)

ibu hamil memahami hal tersebut maka Anda sebagai bidan harus mampu menjelaskan kepada ibu hamil sehingga diharapkan ibu hamil dapat beradaptasi terhadap ketidak nyamanan yang terjadi pada dirinya.

2. Etiologi

Pada trimester pertama kehamilan, tubuh mengalami beberapa perubahan yang dapat menjadi penyebab sakit kepala pada ibu hamil. Perubahan tersebut meliputi perubahan hormon, peningkatan volume darah, dan perubahan berat badan.Selain itu, ada banyak penyebab lain sakit kepala pada trimester pertama kehamilan, yakni:

a. Kelelahan atau keletihan.

b. Spasme / ketegangan otot c. Ketegangan pada otot mata

d. Kongesti (akumulasi abnormal / berlebihan cairan tubuh).

e. Dinamika cairan syaraf yang berubah.

f. Mual dan muntah 3. Gejala klinis

a. Terdapat rasa nyeri di kepala b. Mual dan muntah

c. Melihat adanya garis atau kilatan cahaya.

4. Komplikasi

Pusing yang berkelanjutan berdampak pada gejala anemi, tekanan darah yang naik turun, dehidrasi hingga sinkope (pingsan)dan preeklamsia.

5. Cara meringankan atau mencegah

a. Relaksasi untuk meringankan ketegangan/spasme.

b. Massase leher dan otot bahu

c. Tidur cukup pada malam hari dan istirahat cukup pada siang hari.

d. Mandi air hangat

e. Jangan pergi dalam periode lama tanpa makan.

f. Penuhi kebutuhan cairan minimal 10 gelas per hari.

g. Hindari hal dapat menyebabkan sakit kepala (mata tegang, ruangan sumpek, asap rokok, lingkungan sibuk).

h. Lakukan jalan santai di udara segar.

(10)

i. Istirahat pada tempat yang tenang dan rileks j. Lakukan meditasi atau yoga.

6

(11)

KONSEP ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN KETIDAKNYAMANAN NYERI PUNGGUNG

A. Pengkajian Data Subyektif 1. Identitas

a. Nama

Untuk mengetahui nama klien berguna untuk memperlancar komunikasi dalam asuhan sehingga tidak terlihat kaku dan lebih akrab.

b. Umur

Umur perlu dikaji guna mengetahui umur klien yang akan diberikan asuhan.

c. Agama

Menanyakan agama klien dan berbagai praktik agama yang dijalani. Informasi ini dapat menuntun ke suatu diskusi tentang pentingnya agama dalam kehidupan klien, tradisi keagamaan dalam kehamilan dan kelahiran, perasaan tentang jenis kelamin tenaga kesehatan dan pada beberapa kasus, penggunaan produk darah.

d. Pendidikan

Menanyakan pendidikan tertinggi yang klien tamatkan. Informasi ini membantu klinis memahami klien sebagai individu dan memberi gambaran kemampuan baca tulisnya.

e. Suku/ Bangsa : Ras, etnis, dan keturunan

Harus diidentifikasi dalam rangka memberikan perawatan yang peka budaya kepada klien dan mengidentifikasi wanita atau keluarga yang memiliki kondisi resesif otosom dengan insiden yang tinggi pada populasi tertentu. Jika kondisi yang demikian diidentifikasi, wanita tersebut diwajibkan menjalani skrining genetik.

5

(12)

6

(13)

f. Pekerjaan

Untuk mengetahui pekerjaan klien adalah penting untuk mengetahui apakah klien berada dalam keadaan masih sekolah, bekerja dan status ekonomi keluarga.

g. Alamat

Alamat rumah klien perlu diketahui bidan untuk lebih memudahkan saat pertolongan persalinan dan untuk mengetahui jarak rumah dengan tempat rujukan.

2. Data Subyektif

a. Alasan Kunjungan

Untuk mengetahui alasan wanita datang ke tempat bidan/ klinik, yang diungkapkan dengan kata-katanya sendiri. Tujuan kunjungan biasanya untuk mendapatkan diagnosis ada/tidaknya kehamilan, mendapatkan perawatan kehamilan, menentukan usia kehamilan dan perkiraaan persalinan, menentukan status kesehatan ibu dan janin dan menentukan rencana pemeriksaan/penatalaksanaan lainnya.

b. Keluhan Utama

Alasan kenapa klien datang ke tempat bidan. Dituliskan sesuai dengan yang diungkapkan oleh klien serta menanyakan sejak kapan hal tersebut dikeluhkan klien. Mendengarkan keluhan klien sangat penting untuk pemeriksaan.

c. Riwayat Kesehatan

Data dari riwayat kesehatan ini dapat kita gunakan sebagai penanda (warning akan adanya penyulit). Riwayat Kesehatan ini meliputi riwayat kesehatan klien sekarang dan terdahulu dan riwayat kesehatan keluarga.

d. Riwayat Obstetri : 1) Menarche

Menarche adalah usia pertama kali mengalami menstruasi. Wanita haid pertama kali umumnya sekitar 12-16 tahun. Hal ini dipengaruhi oleh keturunan, keadaan gizi, bangsa, lingkungan, iklim dan keadaan umum.

(14)

2) Siklus Haid

Siklus haid adalah jarak antara haid yang dialami dengan haid berikutnya dalam hitungan hari. Biasanya sekitar 23-32 hari, siklus haid yang normal adalah 28 hari.

3) Lamanya Haid

Lamanya haid yang normal adalah ± 7 hari. Apabila sudah mencapai 15 hari berarti sudah abnormal dan kemungkinan adanya gangguan ataupun penyakit yang mempengaruhi.

4) Volume

Data ini menjelaskan seberapa banyak darah yang dikeluarkan. Sebagai acuan biasanya digunakan kriteria banyak, sedang dan sedikit. Biasanya untuk menggali lebih dalam pasien ditanya sampai berapa kali ganti pembalut dalam sehari.

Normalnya yaitu 2 kali ganti pembalut dalam sehari. Apabila darahnya terlalu berlebih, itu berarti telah menunjukan gejala kelainan banyaknya darah haid.

b. Pola pemenuhan sehari-hari 1) Nutrisi

Data ini penting untuk diketahui agar bisa mendapatkan bagaimana pasien mencukupi asupan gizinya

2) Eliminasi

(a) BAB : Dikaji frekuensinya (BAB nya teratur atau tidak, jika mengatakan terlalu sering dan feses cair bisa dicurigai mengalami diare dan jika terlalu jarang BAB serta feses kering dan keras, dicurigai klien mengalami konstipasi), warnanya (normalnya warna feses berwarna kuning kecoklatan).

(b) BAK : Dikaji frekuensinya (seberapa sering ia berkemih dalam sehari. Meningkatnya frekuensi berkemih dikarenakan meningkatnya jumlah cairan yang masuk, atau juga karena adanya tekanan dinding vesika urinaria. Warna urine (normalnya urine berwarna bening, jka urine berwarna keruh dicurigai klien menderita DM karena urin keruh disebabkan adanya

(15)

bau Amonia (NH3).

(c) Aktivitas : Data ini memberikan gambaran tentang seberapa berat aktivitas yang biasa dilakukan pasien di rumah.

(d) Istirahat : Jadwal istirahat perlu diperhatikan karena istirahat dan tidur yang teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani.

(e) Personal Hygiene : Kebersihan jasmani sangat penting karena saat hamil banyak berkeringat terutama di daerah lipatan kulit.

Mandi 2-3x sehari membantu kebersihan badan dan mengurangi infeksi. Pakaian sebaiknya dari bahan yang dapat menyerap keringat, sehingga badan selalu kering terutama di daerah lipatan kulit.

B. Pengkajian Data Obyektif

Pengkajian data obyektif dilakukan melalui pemeriksaan inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi. Langkah-langkah pemeriksaannya adalah sebagai berikut:

1. Pemeriksaan Umum

a. Keadaan umum

b. Data ini didapat dengan mengamati keadaan pasien secara keseluruhan.

Hasil pengamatan yang dilaporkan kriterianya adalah sebagai berikut : 1) Baik

Jika pasien memperlihatkan respon yang baik terhadap lingkungan dan orang lain serta secara fisik pasien tidak mengalami ketergantungan dalam berjalan.

2) Lemah

Pasien dimasukkan dalam kriteria ini jika ia kurang atau tidak memberikan respon yang baik terhadap lingkungan dan orang lain dan pasien sudah tidak mampu lagi untuk berjalan sendiri.

c. Kesadaran

Untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran pasien, kita dapat melakukan pengkajian tingkat kesadaran mulai dari keadaan

(16)

komposmentis (kesadaran maksimal) sampai dengan koma (pasien tidak dalam keadaan sadar).

d. Tanda – Tanda Vital

1) Tekanan darah : normal 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg.

2) Nadi : denyut nadi 60-100 kali per menit.

3) Pernafasan: normal 12 - 20 kali per menit.

4) Suhu : suhu normal 36,5-37,2 derajat Celcius.

5) Berat badan 6) Tinggi badan.

7) LILA : normal ≥ 23,5 cm.

8) IMT : IMT untuk memprediksi derajat lemak tubuh dan pengukurannya direkomendasikan federal untuk mengklarifikasi kelebihan berat badan dan obesitas. Cara mengukur IMT dihitung dengan membagi berat badan dalam kilogram dengan kuadrat tinggi badannya dalam meter (kg/m2).

e. Status Present 1) Kepala

Dikaji ukuran, bentuk, kontur, kesimetrisan kepala, kesimetrisan wajah, lokasi struktur.

2) Rambut

Dikaji warna, kebersihan, mudah rontok atau tidak.

3) Muka

Dikaji apakah pucat atau tidak.

4) Telinga

Dikaji ada pembesaran atau tidak, ketajaman pendengaran, letak telinga di kepala, bentuk, ada tonjolan atau tidak, ada rabas pada aurikula dan autium atau tidak, edema atau tidak, adalesi atau tidak, adanya sumbatan atau benda asing pada saluran pendengaran eksterna atau tidak.

(17)

Dikaji kelopak mata edema atau tidak, ada tanda-tanda infeksi atau tidak, warna konjungtiva, warna sklera, ukuran dan bentuk serta kesamaan pupil.

6) Hidung

Dikaji adanya fascuping hidung atau tidak, kesimetrisan, ukuran, letak, rongga hidung bebas sumbatan atau tidak, ada polip atau tidak, ada tanda-tanda infeksi atau tidak.

7) Mulut Dikaji :

(a) Bibir (warna dan integritas jaringan seperti lembab / kering) (b) Lidah (warna, kebersihan)

(c) Gigi (kebersihan, karies, gangguan pada mulut).

8) Leher

Dikaji kesimetrisan, ada/tidaknya nyeri tekan, ada/tidaknya pembesaran kelenjar tiroid, pembesaran kelenjar limfe, dan ada/tidaknya bendungan vena jugularis.

9) Ketiak

Dikaji tentang ada/tidaknya pembesaran kelenjar limfe.

10) Dada

Dikaji bentuk, simetris atau tidak, bentuk dan keimetrisan payudara, bunyi/denyut jantung, ada/tidaknya gangguan pernafasan (auskultasi).

11) Ekstremitas 12) Genitalia eksterna 13) Anus

2. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan laboratorium : Pemeriksaan darah untuk mengetahui faktor rhesus, golongan darah, Hb dan penyakit rubella.

C. Diagnosa atau Masalah

Pada langkah ini bidan menganalisis data dasar yang diperoleh pada langkah pertama, menginterpretasikan secara logis sehingga dapat

(18)

dirumuskan diagnosa dan masalah. Diagnosa disesuaikan dengan nomenklatur kebidanan.

D. Rencana Tindakan/Penatalaksanaan

Pelaksanaan asuhan yang dilakukan sesuai dengan apa yang sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang berkaitan, dari kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita tersebut, apa yang akan terjadi berikutnya, apakah dibutuhkan penyuluhan, konseling, dan apakah perlu merujuk klien bila ada masalah-masalah yang berkaitan dengan sosial ekonomi, kultural, atau masalah psikologis. Dengan kata lain, asuhan terhadap klien tersebut harus mencakup setiap hal yang berkaitan dengan semua aspek asuhan kesehatan.

(19)

Kartikasari, Ratih Indah, dan Aprilliya Nuryanti. 2016. “Pengaruh Endorphin Massage Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Punggung Ibu Hamil.”

Prosiding Seminar Nasional - Universitas Muhammadiyah Semarang (1):297–304.

Megasari, Miratu. 2015. “Hubungan Senam Hamil Dengan Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil Trimester III.” Jurnal Kesehatan Komunitas 3(1):17–20. doi:

10.25311/jkk.vol3.iss1.95.

Mekarsari, H. (2022, Juni 30). Tanda Bahaya Masa Kehamilan Trimester ke 3.

Nababan, L. (2021). Modul Ajar PSIKOLOGI KEHAMILAN, Persalinan, Nifas.

Bengkulu.

Pravikasari, Nila Analisa., Ani. Margawati, dan Mundarti. 2014. “Perbedaan Senam Hamil Dan Akupresur Terhadap Penurunan Keluhan Nyeri Punggung Bawah Pada Ibu Hamil Trimester III.” Kesehatan 81.

Purnamasari, Kurniati Devi. 2019. “Nyeri Punggung Bawah Pada Ibu Hamil Trimester Ii Dan Iii.” Journal of Midwifery and Public Health 1(1):9. doi:

10.25157/jmph.v1i1.2000.

Susanti, & Ulpawati. (2022). Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Buku Pintar Ibu Hamil. Jawa Tengah: UREKA MEDIA AKSARA.

12

Referensi

Dokumen terkait

Pada sisi kesehatan ibu hamil, mereka dituntut memenuhi kebutuhan nutrisinya sesuai kebutuhan pada tiap trimester kehamilan, sehingga bagi ibu yang mengadopsi

Karakteristik aemia pada ibu hamil meliputi factor pengetahuan pasien yang megetahui tentang anemia, pola nutrisi yang tidak teratur serta mengkonsumsi zat

Ibu hamil pada trimester terakhir sebaiknya mengkonsumsi tablet Fe dengan teratur mengingat kebutuhan akan zat besi yang meningkat sesuai usia kehamilan,

N dengan anemia ringan adalah menjelaskan pada ibu tentang anemia dan dampak anemia pada kehamilan, menganjurkan ibu untuk rajin mengkonsumsi makanan yang tinggi zat

a) Bergizi dan bernutrisi baik guna mencukupi kebutuhan energi ibu dan proses tumbuh kembang janin ,yang bersumber karbohidrat (nasi,jagung dan ubi), protein

N dengan anemia ringan adalah menjelaskan pada ibu tentang anemia dan dampak anemia pada kehamilan, menganjurkan ibu untuk rajin mengkonsumsi makanan yang tinggi zat

Partus Premature adalah persalinan pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu. Pada ibu dengan jarak kehamilan terlalu dekat yang masih menyusui memungkinkan

Karakteristik aemia pada ibu hamil meliputi factor pengetahuan pasien yang megetahui tentang anemia, pola nutrisi yang tidak teratur serta mengkonsumsi zat