• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENDAHULUAN MINGGU KE-1 ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN HOLISTIK PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN KETIDAKNYAMANAN NYERI PUNGGUNG

N/A
N/A
ayuk sel

Academic year: 2024

Membagikan "LAPORAN PENDAHULUAN MINGGU KE-1 ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN HOLISTIK PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN KETIDAKNYAMANAN NYERI PUNGGUNG "

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAHULUAN

MINGGU KE-1

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN HOLISTIK PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN KETIDAKNYAMANAN

NYERI PUNGGUNG

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Asuhan Kebidanan Holistik pada Kehamilan

Oleh:

Sella Dwi Oktaviani NIM P01740523040

Pembimbing Akademik

Ade Zayu Cempaka Sari , SST, M.Ke b NIP. 19902222015032005

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BENGKULU

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI BIDAN

2023/2024

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Pendahuluan

“ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN KETIDAKNYAMANAN NYERI PUNGGUNG”

Oleh

Sella Dwi Oktaviani NIM P01740523040

Menyetujui,

Pembimbing Akademik

Ade Zayu Cempaka Sari , SST, M.Ke b NIP. 19902222015032005

Pembimbing Lahan

Herma Nelis, Amd. Keb

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan

Diah Eka Nugraheni, SST . , M. Keb NIP. 198012102002122002

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga dapat menyelesaikan Laporan Pendahuluan ini.

Penulisan laporan ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas Praktik Asuhan Kebidanan Holistik Kehamilan. Laporan ini terwujud atas bimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu dan pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bunda Yuniarti,SST,M.Keb selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Bengkulu.

2. Bunda Diah Eka Nugraheni,M,Keb selaku Ketua Prodi Profesi Bidan Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Bengkulu.

3. Bunda Ade Zayu Cempaka Sari, SST., M.Keb selaku dosen Pembimbing Akademik.

4. Bunda Herma Nelis, Amd., Keb selaku Pembimbing Lahan Praktik.

Mengingat keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak. Akhir kata, penulis berharap semoga laporan pendahuluan ini bermanfaat bagi semua pihak.

Bengkulu, Desember 2023

Penyusun

iii

(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PENGESAHAN... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

I. Kajian Teori ... 1

A. Konsep Dasar Kehamilan ... 1

1. Pengertian Kehamilan ... 1

2. Tanda Dan Gejala Kehamilan ... 1

3. Perubahan Fisiologis Kehamilan Trimester III ... 2

4. Perubahan psikologis kehamilan trimester III ... 3

5. Tanda bahaya kehamilan trimester III ... 4

B. Konsep Dasar Ketidaknyamanan Nyeri Punggung ... 6

1. Pengertian Nyeri Punggung ... 6

2. Etiologi Nyeri Punggung ... 7

3. Gejala Nyeri Punggung ... 8

4. Penatalaksanaan Nyeri Punggung ... 9

II. Konsep Asuhan Kebidanan Holistik Pada Ibu Hamil Trimester III Dengan Ketidaknyamanan Nyeri Punggung...12 DAFTAR PUSTAKA

iv

(5)

BAB I TINJAUAN TEORI A. Konsep Dasar Kehamilan

1. Pengertian kehamilan

Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional.

Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua15 minggu (minggu ke- 13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13minggu (minggu ke-28 hingga ke-40) (Susanti & Ulpawati, 2022).

2. Tanda Gejala Kehamilan

a. Tanda yang tidak pasti (probable signs) / tanda mungkin kehamilan yaitu amenorhea, mual dan muntah, quickening, keluhan kencing, konstipasi, perubahan berat badan, perubahan temperatur suhu basal, perubahan warna kulit, perubahan payudara, perubahan pada uterus, tanda piskacek’s,perubahan-perubahan pada serviks

b. Tanda pasti kehamilan yaitu denyut Jantung Janin (DJJ), palpasi dan Pemeriksaan diagnostik kehamilan seperti rontgenografi, ultrasonografi (USG), fetal Electrografi (FCG) dan tes Laboratorium/

Tes Kehamilan

3. Perubahan fisiologis kehamilan trimester III

Ada beberapa perubahan fisiologi dalam kehamilan trimester III yaitu (Prawirohardjo, 2010) :

a. Uterus

Pada usia kehamilan trimester 3 frekuensi dan kekuatan kontraksi otot segmen atas rahim semakin meningkat. Oleh karena dapat menyebabkan segmen bawah rahim itu segmen bawah rahim menjadi lebih lebar dan tipis. Selama hamil uterus akan berubah menjadi suatu

1

(6)

2

organ yang mampu menampung janin, plasenta dan amnion. Pada akhir kehamilan berat uterus rata-rata 1100 gram dan peningkatan uterus 30x22,5x20 cm.

b. Payudara

Payudara tampak membesar, putting susu menonjol, areola menghitam dan mengeluarkan cairan berwarna kekuningan yang disebut kolostrum.

c. Vagina

Pada saat hamil vagima akan terlihat beerwarna keunguan dengan tanda Chadwick. Dinding vagina mengalami banyak perubahan dan mengalami peregangan pada waktu persalinan dengan meningkatnya ketebalan mukosa, mengendornya jaringan ikat, dan hipertrofi sel otot polos, perubahan ini mengakibatkan bertambah panjangnya dinding vagina.

d. Sistem Endokrin

Pada usia kehamilan trimester 3 kadar hormone estrogen akan meningkat sedangkan progesterone semakin sedikit. Estrogen bersifat merangsang uterus untuk berkontraksi, sedangkan progesteron menjaga otot rahim agar tetap rileks selama kehamilan. Hormon oksitosin dan prolaktin pada saat kehamilan aterm sampai masa menyusui akan meningkat berfungsi sebagai perangsang produksi ASI.

e. Sistem Muskuloskeletal

Terjadi lordosis progresif pada kehamilan akibat kompensasi pembesaran uterus ke posisi anterior, lordosis menggeser pusat daya berat ke belakang ke arah dua tungkai yang akhirnya membuat ibu merasakan tidak enak pada bagian bawah punggung terutama pada akhir kehamilan.

f. Sistem Kardiovaskuler

Sejak pertengahan kehamilan pembesaran uterus akan menekan vena kava inferior dan aorta bawah ketika berada dalam posisi telentang.

Penekanan vena kava inferior ini akan mengurangi darah balik vena

(7)

ke jantung. Akibatnya terjadi penurunan preload. Dan cardiac output, sehingga akan menyebabkan terjadinya hipotensi arterial yang dikenal dengan sindrom hipotensi supine dan pada keadaan yang cukup berat akan mengakibatkan ibu kehilangan kesadaran.

Penekanan pada aorta akan mengurangi penekanna darah uteroplasenta ke ginjal. Selama trimester terakhir posisi telentang akan membuat fungsi ginjal menurun jika dibandingkan posisi miring.

g. Kulit

Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi kemerahan, kusam dan kadang-kadang akan mengenai perut yang dikenal striae gravidarum.

h. Perubahan Metabolik

Selama kehamilan berat badan akan bertambah 12,5 kg, pada trimester 2 dan trimester 3 pada perempuan gizi baik dianjurkan menambah kenaikan berat badan sebesar 0,4 kg perminggu, sementara pada perempuan dengan gizi kurang dianjurkan menaikan berat badan 0,5 kg per minggu.

i. Sistem Pencernaan

Perubahan akan terjadi pada motilitas otot polos pada traktus digestivus dan penurunan sekresi asam hidroklorid dan peptin di lambung sehingga akan menimbulkan gejala berupa pyrosis yang disebabkan oleh refluks asam lambung ke esofagus bagian bawah.

j. Sistem Perkemihan

Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih akan tertekan oleh uterus yang mulai membesar sehingga menimbulkan sering berkemih. Keadaan ini akan menghilang dengan semakin tuanya kehamilan.

4. Perubahan psikologi kehamilan trimester III

Trimester ketiga seringkali disebut periode menunggu dan waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal

(8)

yang mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang -kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu - waktu. lni menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala akan terjadinya persalinan. lbu seringkali merasa khawatir atau takut kalaukalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari orang atau benda apa saja yang dianggapnya membahayakan bayinya.

Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan. Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali pada trimester ketiga dan banyak ibu yang merasa dirinya aneh dan jelek. Disamping itu, ibu mulai merasa sedih karena akan berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil. Pada trimester inilah ibu sangat memerlukan keterangan dan dukungan dari suami, keluarga dan bidan.Trimester ketiga adalah saat persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan menjadi orang tua. Periode ini juga disebut periode menunggu dan waspada sebab merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya (Nababan, 2021).

5. Tanda bahaya kehamilan trimester III

Ada beberapa tanda bahaya di kehamilan trimester ketiga, yang perlu diwaspadai oleh ibu hamil, yaitu (Mekarsari, 2022):

a. Perdarahan

Perdarahan yang terjadi selama kehamilan punya berbagai arti yang berbeda. Jika kondisi ini dialami pada trimester ketiga, kemungkinan penyebabnya adalah karena adanya solusio plasenta dan plasenta previa. Solusio plasenta adalah kondisi medis yang ditandai saat sebagian atau seluruh plasenta terlepas dari dinding rahim, sebelum masa persalinan tiba.

Sementara itu, plasenta previa terjadi ketika sebagian atau seluruh plasenta, menutupi sebagian maupun seluruh leher rahim (serviks). Kedua kondisi terkait plasenta tersebut sama sama akan menimbulkan perdarahan vagina. Jika

(9)

mengalaminya, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter kandungan, karena ini bisa menjadi tanda bahaya kehamilan di trimester ketiga.

b. Kontraksi di Awal Trimester ke 3

Salah satu tanda khas datangnya waktu persalinan adalah timbulnya kontraksi, yang kemudian diiringi dengan melebarnya leher rahim. Namun, terkadang kontraksi juga bisa terasa saat usia kehamilan baru saja memasuki awal trimester ketiga.

Kondisi ini dikenal dengan sebutan kontraksi palsu (kontraksi Braxton-Hicks) dan kontraksi persalinan prodromal. Kedua jenis kontraksi tersebut memang belum mengarah pada persalinan yang sesungguhnya, tetapi bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, terlebih ketika intensitas kontraksi berubah semakin kuat.

Jika kehamilan sudah mulai atau sudah memasuki trimester akhir, dan merasakan seperti muncul kontraksi, tanpa disertai dengan tanda persalinan lainnya, jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter kandungan.

c. Sakit Kepala dan Sakit Perut

Sebenarnya, wajar jika ibu hamil tiba-tiba merasakan sakit kepala atau sakit perut di trimester ketiga kehamilan. Kelelahan mungkin merupakan penyebab utamanya. Namun, jangan anggap remeh jika muncul sakit kepala, sakit perut, sesak napas, gangguan penglihatan, hingga beberapa anggota tubuh mudah memar dan membengkak pada waktu yang bersamaan.

Sebab, serentetan gejala tersebut bisa merujuk pada kondisi preeklampsia, yang merupakan komplikasi kehamilan berbahaya. Preeklampsia adalah kondisi yang membuat tekanan darah meningkat pesat, diiringi dengan kerusakan organ-organ di dalam tubuh. Ginjal adalah salah satu organ yang menjadi sasaran preeklampsia. Akibatnya, jumlah protein

(10)

di dalam urine akan jadi meningkat, karena ginjal tidak bisa menjalankan fungsinya dengan baik.

d. Mual dan Muntah Parah

Sangat umum mengalami mual saat hamil. Jika menjadi parah, itu mungkin lebih serius bahkan menjadi tanda bahaya.

“Terutama jika Ibu tidak bisa makan dan minum apapun sehingga berisiko mengalami dehidrasi,” kata Peter Bernstein, MD, dokter kandungan di New York Albert Einstein College of Medicine and Montefiore Medical Center. Bila mual yang parah, beritahu dokter kandungan atau bidan yang mungkin akan meresepkan obat atau menyarankan untuk mengubah pola makan.

e.

Penurunan Gerakan Bayi secara Signifikan

Apa artinya jika Si Kecil dalam kandungan yang sebelumnya aktif tampak sedikit energi? Hal tersebut mungkin normal.

Asisten professor kedokteran ibu dan janin di Fakultas Kedokteran Universitas Texas, Nicole Ruddock, MD mengungkapkan bila terjadi perhentian tersebut maka coba Ibu meminum sesuatu yang dingin atau makan sesuatu. Kemudian, berbaringlah di sisi untuk melihat apakah hal tersebut membuat Si Kecil bergerak. Lalu, coba menghitung tendangan Si Kecil.

Tidak ada jumlah gerakan yang optimal tetapi Ibu harus menetapkan garis dasar sebagai aturan umum, Ibu harus menghitung setidaknya memiliki 10 tendangan atau lebih dalam kurun waktu dua jam.

B. Konsep dasar nyeri punggung 1. Pengertian nyeri punggung

Nyeri merupakan masalah yang sangat sering terjadi pada kehamilan khususnya pada trimester II dan III kehamilan. Fenomena nyeri saat ini telah menjadi masalah kompleks yang didefinisikan oleh International Society for The Study of Pain sebagai “pengalaman sensorik dan emosi yang tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan, baik aktual

(11)

maupun potensial (Purnamasari, 2019). Nyeri punggung adalah nyeri yang dirasakan di daerah punggung, dapat berupa nyeri lokal (inflamasi), maupun nyeri radikuler atau keduanya. Nyeri yang berasal dari punggung dapat dirujuk ke daerah lain, atau sebaliknya nyeri yang berasal dari daerah lain dirasakan di daerah punggung (referred pain).

nyeri punggung pada hakekatnya merupakan keluhan atau gejala dan bukan merupakan penyakit spesifik (Pravikasari, Margawati, and Mundarti. 2014).

Nyeri pungung saat kehamilan mencapai puncak pada minggu ke-24 sampai dengan minggu ke- 28, tepat sebelum pertumbuhan abdomen mencapai titik maksimum, selain itu menurut hasil penelitian epidemiologi yang terbatas yang dilakukan oleh Mayer yang dikutip oleh Yosefa, Febriana ea all (2014) nyeri punggung sering di perparah dengan terjadinya backache atau sering disebut dengan “nyeri pungung yang lama”. Backache ini ditemukan pada45% wanita saat dicatat kehamilannya, meningkat 69% pada minggu ke-28 dan hampir bertahan pada tingkat tersebut (Megasari, 2015).

Menurut Lichayati (2013) nyeri punggung merupakan gangguan yang banyak dialami oleh ibu hamil yang tidak hanya terjadi pada trimester tertentu, tetapi dapat dialami sepanjang masa-masa kehamilan hingga periode postnatal. Wanita yang pernah mengalami nyeri punggung sebelum kehamilan beresiko tinggi mengalami hal yang sama ketika hamil, oleh karena itu penting sekali untuk dapat membedakan nyeri punggung yang terjadi penyebab lain (Megasari, 2015)

2. Etiologi

Seiring dengan membesarnya uterus, maka pusat gravitasi pada wanita hamil akan berpindah kearah depan. Perpindahan ini akan menyebabkan ibu harus menyesuaikan posisi berdirinya. Mekanisme semacam ini akan terjadi pada bulan ke empat dan ke sembilan pada masa kehamilan, dan akan berlangsung sampai 12 minggu setelah melahirkan. Selama kehamilan, relaksasi sendi di bagian sekitar panggul dan punggung bawah ibu hamil kemungkinan terjadi akibat perubahan hormonal.

(12)

Sejalan dengan bertambahnya berat badan secara bertahap selama kehamilan dan redistribusi pemusatan terdapat pengaruh hormonal pada struktur otot yang terjadi selama kehamilan. Kedua faktor ini mengakibatkan adanya perubahan postur tubuh pada ibu hamil.

Perubahan sistem muskuloskeletal terjadi pada saat umur kehamilan semakin bertambahnya kehamilan. Adaptasi muskuloskeletal ini mencakup: peningkatan berat badan, bergesernya pusat berat tubuh akibat pembesaran rahim, relaksasi dan mobilitas (Kartikasari and Nuryanti, 2016).

Faktor predisposisi nyeri punggung pada masa kehamilan antara lain:

a) Penambahan berat badan,

b) Perubahan postur tubuh yang berlangsung dengan cepat, c) Nyeri punggung terdahulu,

d) Peregangan berulang, dan

e) Peningkatan kadar hormon relaksin

Postur tubuh yang tidak tepat akan memaksa peregangan tambahan dan kelelahan pada tubuh ibu hamil, terutama pada bagian tulang belakang, pelvis, dan sendi penahan berat, sehingga hal ini dapat menyebabkan rasa sakit dan nyeri pada bagian tersebut. Hormon-hormon membantu melenturkan sendi-sendi, tulang-tulang dan otot-otot untuk persiapan kelahiran. Tapi hormon juga menjadikan lebih rentan mengalami terkilir dan rasa tegang selama kehamilan– terutama di punggung bagian bawah.

Janin yang semakin besar juga ikut menekan tulang belakang dan panggul, serta mengubah postur.

3. Gejala

Nyeri merupakan perasaan yang sangat subjektif dan tingkat keparahannya sangat dipengaruhi oleh pendapat pribadi dan keadaan saat nyeri punggung dapat sangat bervariasi dari satu orang ke orang lain. Gejala tersebut meliputi:

a) Sakit b) Kekakuan

(13)

c) Rasa baal / mati rasa d) Kelemahan

e) Rasa kesemutan (seperti ditusuk peniti dan jarum)

Nyeri tersebut bisa berawal dari pada punggung, namun nyeri dapat menjalar turun ke bokong, tungkai bahkan ke kaki. Bila nyeri bertambah berat atau berlangsung dalam waktu yang lama, maka anda dapat mengalami kesulitan buang air kecil, kesulitan tidur, dan depresi.

4. Penatalaksanaan

Untuk meringankan nyeri punggung yang sering dirasakan oleh ibu hamil dapat dilakukan beberapa hal, antara lain:

a) Praktek postur yang baik

Saat janin semakin membesar, pusat gravitasi tubuh bergeser ke depan. Hal ini akan menarik otot-otot di punggung yang dapat menyebabkan sakit punggung. Jadi cobalah busungkan pantat ke belakang, tarik bahu, berdiri lurus dan tinggi.

b) Berolahraga

Olahraga secara rutin akan membuat tubuh lentur dan nyaman, selain menunjang sirkulasi darah. Hal ini tentu sangat berguna bagi ibu hamil yang sering dilanda stres. Sedang untuk latihan yang dapat dilakukan umumnya berkisar pelemasan punggung, otot leher, dan kekuatan kaki.

c) Pijat

Pijat bagian tubuh belakang bawah sering dapat membantu menghilangkan lelah dan sakit otot. Cobalah mencondongkan tubuh ke depan di sandaran kursi atau berbaring menyamping.

Pasangan Anda bisa dengan lembut memijat otot-otot sisi tulang belakang atau berkonsentrasi pada punggung.

d) Mandi air hangat

Mandi air hangat, menempelkan paket bungkusan berisi air panas atau pancuran air hangat yang diarahkan pada punggung bisa membantu dengan nyeri punggung.

(14)

e) Tidur menyamping

Saat perut semakin membesar, cobalah tidur menyamping dengan salah satu atau kedua lutut ditekuk.

f) Menggunakan bantal di bawah perut saat tidur

Tidur menyamping dengan bantal ditempatkan di bawah perut telah terbukti mengurangi nyeri punggung.

g) Duduk dan berdiri dengan hati-hati

Duduk dengan kaki sedikit ditinggikan. Pilihlah kursi yang mendukung punggung atau tempatkan bantal kecil di belakang punggung. Sering-seringlah mengubah posisi dan menghindari berdiri untuk jangka waktu yang lama. Jika Anda harus berdiri, istirahatkan satu kaki di bangku yang lebih rendah.

h) Lakukan latihan kekuatan dan stabilitas

Latihan panggul dan perut bagian bawah dapat membantu untuk mengurangi ketegangan dari kehamilan di punggung Anda.

Caranya, luruskan tangan, lutut dan punggung hingga sejajar.

Tarik napas dalam dan kemudian ketika Anda bernapas keluar, lakukan latihan dasar panggul dan pada saat yang sama tarik atau kontraksikan pusar dan lepaskan. Tahan kontraksi ini selama 5-10 detik tanpa menahan napas dan tanpa menggerakkan punggung.

Kendurkan otot perlahan-lahan pada akhir latihan. Latihan in telah di ajakan pada teknik senam hamil.

i) Akunpuntur dan akunpresur

Meski merupakan pengobatan alternatif, tetapi ibu hamil biasanya cukup terbantu dengan terapi suntik jarum ini, karena dapat melancarkan peredaran darah di seluruh tubuh.

Jika masalah sakit punggung di kehamilan ini mulai mengganggu ibu dengan gejala sakit yang hebat, konsultasikan dengan dokter kandungan. Bisa saja rasa sakit tersebut bukan sakit punggung biasanya namun merupakan gejala infeksi atau kondisi medis lain yang memerlukan penanganan dengan segera. Rasa sakit ini juga bisa disebabkan karena ibu hamil kurang minum air putih sehingga kerja

(15)

ginjal menjadi lebih berat. Untuk itu di masa kehamilan ini sebaiknya ibu hamil tetap memperhatikan konsumsi air putih yang seimbang agar kondisi kesehatan dapat lebih terjaga (Pravikasari et al. 2014).

(16)

BAB II

KONSEP ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN KETIDAKNYAMANAN NYERI PUNGGUNG

A. Pengkajian Data Subyektif 1. Identitas

a. Nama

Untuk mengetahui nama klien berguna untuk memperlancar komunikasi dalam asuhan sehingga tidak terlihat kaku dan lebih akrab.

b. Umur

Umur perlu dikaji guna mengetahui umur klien yang akan diberikan asuhan.

c. Agama

Menanyakan agama klien dan berbagai praktik agama yang dijalani. Informasi ini dapat menuntun ke suatu diskusi tentang pentingnya agama dalam kehidupan klien, tradisi keagamaan dalam kehamilan dan kelahiran, perasaan tentang jenis kelamin tenaga kesehatan dan pada beberapa kasus, penggunaan produk darah.

d. Pendidikan

Menanyakan pendidikan tertinggi yang klien tamatkan. Informasi ini membantu klinis memahami klien sebagai individu dan memberi gambaran kemampuan baca tulisnya.

e. Suku/ Bangsa : Ras, etnis, dan keturunan

Harus diidentifikasi dalam rangka memberikan perawatan yang peka budaya kepada klien dan mengidentifikasi wanita atau keluarga yang memiliki kondisi resesif otosom dengan insiden yang tinggi pada populasi tertentu. Jika kondisi yang demikian diidentifikasi, wanita tersebut diwajibkan menjalani skrining genetik.

12

(17)

13

f. Pekerjaan

Untuk mengetahui pekerjaan klien adalah penting untuk mengetahui apakah klien berada dalam keadaan masih sekolah, bekerja dan status ekonomi keluarga.

g. Alamat

Alamat rumah klien perlu diketahui bidan untuk lebih memudahkan saat pertolongan persalinan dan untuk mengetahui jarak rumah dengan tempat rujukan.

2. Data Subyektif

a. Alasan Kunjungan

Untuk mengetahui alasan wanita datang ke tempat bidan/ klinik, yang diungkapkan dengan kata-katanya sendiri. Tujuan kunjungan biasanya untuk mendapatkan diagnosis ada/tidaknya kehamilan, mendapatkan perawatan kehamilan, menentukan usia kehamilan dan perkiraaan persalinan, menentukan status kesehatan ibu dan janin dan menentukan rencana pemeriksaan/penatalaksanaan lainnya.

b. Keluhan Utama

Alasan kenapa klien datang ke tempat bidan. Dituliskan sesuai dengan yang diungkapkan oleh klien serta menanyakan sejak kapan hal tersebut dikeluhkan klien. Mendengarkan keluhan klien sangat penting untuk pemeriksaan.

c. Riwayat Kesehatan

Data dari riwayat kesehatan ini dapat kita gunakan sebagai penanda (warning akan adanya penyulit). Riwayat Kesehatan ini meliputi riwayat kesehatan klien sekarang dan terdahulu dan riwayat kesehatan keluarga.

d. Riwayat Obstetri : 1) Menarche

Menarche adalah usia pertama kali mengalami menstruasi. Wanita haid pertama kali umumnya sekitar 12-16 tahun. Hal ini dipengaruhi oleh keturunan, keadaan gizi, bangsa, lingkungan, iklim dan keadaan umum.

(18)

2) Siklus Haid

Siklus haid adalah jarak antara haid yang dialami dengan haid berikutnya dalam hitungan hari. Biasanya sekitar 23-32 hari, siklus haid yang normal adalah 28 hari.

3) Lamanya Haid

Lamanya haid yang normal adalah ± 7 hari. Apabila sudah mencapai 15 hari berarti sudah abnormal dan kemungkinan adanya gangguan ataupun penyakit yang mempengaruhi.

4) Volume

Data ini menjelaskan seberapa banyak darah yang dikeluarkan. Sebagai acuan biasanya digunakan kriteria banyak, sedang dan sedikit. Biasanya untuk menggali lebih dalam pasien ditanya sampai berapa kali ganti pembalut dalam sehari.

Normalnya yaitu 2 kali ganti pembalut dalam sehari. Apabila darahnya terlalu berlebih, itu berarti telah menunjukan gejala kelainan banyaknya darah haid.

b. Pola pemenuhan sehari-hari 1) Nutrisi

Data ini penting untuk diketahui agar bisa mendapatkan bagaimana pasien mencukupi asupan gizinya

2) Eliminasi

(a) BAB : Dikaji frekuensinya (BAB nya teratur atau tidak, jika mengatakan terlalu sering dan feses cair bisa dicurigai mengalami diare dan jika terlalu jarang BAB serta feses kering dan keras, dicurigai klien mengalami konstipasi), warnanya (normalnya warna feses berwarna kuning kecoklatan).

(b) BAK : Dikaji frekuensinya (seberapa sering ia berkemih dalam sehari. Meningkatnya frekuensi berkemih dikarenakan meningkatnya jumlah cairan yang masuk, atau juga karena adanya tekanan dinding vesika urinaria. Warna urine (normalnya urine berwarna bening, jka urine berwarna keruh dicurigai klien menderita DM karena urin keruh disebabkan adanya

(19)

penumpukan glukosa), bau urine (bau urine normalnya seperti bau Amonia (NH3).

(c) Aktivitas : Data ini memberikan gambaran tentang seberapa berat aktivitas yang biasa dilakukan pasien di rumah.

(d) Istirahat : Jadwal istirahat perlu diperhatikan karena istirahat dan tidur yang teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani.

(e) Personal Hygiene : Kebersihan jasmani sangat penting karena saat hamil banyak berkeringat terutama di daerah lipatan kulit.

Mandi 2-3x sehari membantu kebersihan badan dan mengurangi infeksi. Pakaian sebaiknya dari bahan yang dapat menyerap keringat, sehingga badan selalu kering terutama di daerah lipatan kulit.

B. Pengkajian Data Obyektif

Pengkajian data obyektif dilakukan melalui pemeriksaan inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi. Langkah-langkah pemeriksaannya adalah sebagai berikut:

1. Pemeriksaan Umum

a. Keadaan umum

b. Data ini didapat dengan mengamati keadaan pasien secara keseluruhan.

Hasil pengamatan yang dilaporkan kriterianya adalah sebagai berikut : 1) Baik

Jika pasien memperlihatkan respon yang baik terhadap lingkungan dan orang lain serta secara fisik pasien tidak mengalami ketergantungan dalam berjalan.

2) Lemah

Pasien dimasukkan dalam kriteria ini jika ia kurang atau tidak memberikan respon yang baik terhadap lingkungan dan orang lain dan pasien sudah tidak mampu lagi untuk berjalan sendiri.

c. Kesadaran

Untuk mendapatkan gambaran tentang kesadaran pasien, kita dapat melakukan pengkajian tingkat kesadaran mulai dari keadaan

(20)

komposmentis (kesadaran maksimal) sampai dengan koma (pasien tidak dalam keadaan sadar).

d. Tanda – Tanda Vital

1) Tekanan darah : normal 90/60 mmHg hingga 120/80 mmHg.

2) Nadi : denyut nadi 60-100 kali per menit.

3) Pernafasan: normal 12 - 20 kali per menit.

4) Suhu : suhu normal 36,5-37,2 derajat Celcius.

5) Berat badan 6) Tinggi badan.

7) LILA : normal ≥ 23,5 cm.

8) IMT : IMT untuk memprediksi derajat lemak tubuh dan pengukurannya direkomendasikan federal untuk mengklarifikasi kelebihan berat badan dan obesitas. Cara mengukur IMT dihitung dengan membagi berat badan dalam kilogram dengan kuadrat tinggi badannya dalam meter (kg/m2).

e. Status Present 1) Kepala

Dikaji ukuran, bentuk, kontur, kesimetrisan kepala, kesimetrisan wajah, lokasi struktur.

2) Rambut

Dikaji warna, kebersihan, mudah rontok atau tidak.

3) Muka

Dikaji apakah pucat atau tidak.

4) Telinga

Dikaji ada pembesaran atau tidak, ketajaman pendengaran, letak telinga di kepala, bentuk, ada tonjolan atau tidak, ada rabas pada aurikula dan autium atau tidak, edema atau tidak, adalesi atau tidak, adanya sumbatan atau benda asing pada saluran pendengaran eksterna atau tidak.

(21)

5) Mata

Dikaji kelopak mata edema atau tidak, ada tanda-tanda infeksi atau tidak, warna konjungtiva, warna sklera, ukuran dan bentuk serta kesamaan pupil.

6) Hidung

Dikaji adanya fascuping hidung atau tidak, kesimetrisan, ukuran, letak, rongga hidung bebas sumbatan atau tidak, ada polip atau tidak, ada tanda-tanda infeksi atau tidak.

7) Mulut Dikaji :

(a) Bibir (warna dan integritas jaringan seperti lembab / kering) (b) Lidah (warna, kebersihan)

(c) Gigi (kebersihan, karies, gangguan pada mulut).

8) Leher

Dikaji kesimetrisan, ada/tidaknya nyeri tekan, ada/tidaknya pembesaran kelenjar tiroid, pembesaran kelenjar limfe, dan ada/tidaknya bendungan vena jugularis.

9) Ketiak

Dikaji tentang ada/tidaknya pembesaran kelenjar limfe.

10) Dada

Dikaji bentuk, simetris atau tidak, bentuk dan keimetrisan payudara, bunyi/denyut jantung, ada/tidaknya gangguan pernafasan (auskultasi).

11) Ekstremitas 12) Genitalia eksterna 13) Anus

2. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan laboratorium : Pemeriksaan darah untuk mengetahui faktor rhesus, golongan darah, Hb dan penyakit rubella.

C. Diagnosa atau Masalah

Pada langkah ini bidan menganalisis data dasar yang diperoleh pada langkah pertama, menginterpretasikan secara logis sehingga dapat

(22)

dirumuskan diagnosa dan masalah. Diagnosa disesuaikan dengan nomenklatur kebidanan.

D. Rencana Tindakan

Pelaksanaan asuhan yang dilakukan sesuai dengan apa yang sudah teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang berkaitan, dari kerangka pedoman antisipasi terhadap wanita tersebut, apa yang akan terjadi berikutnya, apakah dibutuhkan penyuluhan, konseling, dan apakah perlu merujuk klien bila ada masalah-masalah yang berkaitan dengan sosial ekonomi, kultural, atau masalah psikologis. Dengan kata lain, asuhan terhadap klien tersebut harus mencakup setiap hal yang berkaitan dengan semua aspek asuhan kesehatan.

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Kartikasari, Ratih Indah, dan Aprilliya Nuryanti. 2016. “Pengaruh Endorphin Massage Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Punggung Ibu Hamil.”

Prosiding Seminar Nasional - Universitas Muhammadiyah Semarang (1):297–304.

Megasari, Miratu. 2015. “Hubungan Senam Hamil Dengan Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil Trimester III.” Jurnal Kesehatan Komunitas 3(1):17–20. doi:

10.25311/jkk.vol3.iss1.95.

Mekarsari, H. (2022, Juni 30). Tanda Bahaya Masa Kehamilan Trimester ke 3.

Nababan, L. (2021). Modul Ajar PSIKOLOGI KEHAMILAN, Persalinan, Nifas.

Bengkulu.

Pravikasari, Nila Analisa., Ani. Margawati, dan Mundarti. 2014. “Perbedaan Senam Hamil Dan Akupresur Terhadap Penurunan Keluhan Nyeri Punggung Bawah Pada Ibu Hamil Trimester III.” Kesehatan 81.

Purnamasari, Kurniati Devi. 2019. “Nyeri Punggung Bawah Pada Ibu Hamil Trimester Ii Dan Iii.” Journal of Midwifery and Public Health 1(1):9. doi:

10.25157/jmph.v1i1.2000.

Susanti, & Ulpawati. (2022). Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Buku Pintar Ibu Hamil. Jawa Tengah: UREKA MEDIA AKSARA.

Referensi

Dokumen terkait

Nyeri punggung dapat di cegah dengan melakukan latihan-latihan tubuh selama hamil yaitu dengan teknik massage effleurage teknik pemijatan pada daerah punggung

Beberapa upaya yang dapat di lakukan untuk mensiasati agar tidak terjadi nyeri punggung pada ibu hamil adalah menjaga pertambahan berat badan di dalam parameter yang

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan referensi khususnya tentang pengaruh senam hamil terhadap penurunan nyeri punggung pada kehamilan trimester III

W umur 26 tahun G2P1A0Ah1 hamil trimester III usia kehamilan 38 +1 minggu dengan kehamilan normal dengan ketidaknyamanan punggung pegel-pegel, kram pada kaki dan rasa

Dari hasil kunjungan yang telah dilakukan yaitu pada tanggal 24 April, mendapatkan hasil bahwa nyeri punggung yang dirasakan ibu sudah berkurang dari biasanya, Yaitu dari nilai 8

Tabulasi silang pengaruh prenatal yoga terhadap nyeri punggung pada ibu hamil trimester III sebelum dan setelah melakukan prenatal yoga Intensitas Nyeri Sebelum mengikuti prenatal

Hasil penelitian tersebut juga membuktikan bahwa 1 dari 2 ibu hamil menderita nyeri punggung bawah.9 Walaupun nyeri punggung bawah normal terjadi pada kehamilan, namun hal tersebut

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Endorphin Massage memiliki pengaruh dalam mengurangi nyeri punggung pada ibu hamil yang sering mengalami nyeri punggung pada kehamilan trimester