• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL TRIMESTER III (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL TRIMESTER III (1)"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disususun Oleh:

ASTRI MARANTIKA MELATI B 10 125

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

iii

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah yang berjudul : “Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Dismenorea Pada Kelas VIII di SMP N 1 Sambi Boyolali Tahun 2013”.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak

dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta dan selaku pembimbing yang telah meluangkan

waktu, memberikan pengarahan, masukan dan motivasi pada penulis. 3. Bapak Kepala Sekolah Marsum, S.Pd, Selaku Kepala Sekolah SMP N 1

Sambi Boyolali yang telah memberikan ijin pada penulis dalam

pengambilan data.

4. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kusuma Husada Surakarta atas segala

(5)

iv menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan KTI ini masih jauh dari

sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi kemajuan dan sempurnanya penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Juli 2013

(6)

v

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL TRIMESTER IIIPADA NY. S G1P0A0 DENGAN HIPERTENSIDI RSUD KABUPATEN SUKOHARJO

TAHUN 2013

(xi + 63 halaman + 1 gambar + 7 lampiran) INTISARI

Latar Belakang : Kejadian hipertensi dalam kehamilan bervariasi mulai dari berbagai daerah keadaan masyarakat khususnya tentang diet dan kesehatan umumnya. Secara Internasional kejadian hipertensi dapat dipekirakan sebagai berikut primigravida sebesar 7-12%, kehamilan multigravida 5-8%. Di Indonesia perkiraan kejadian hipertensi dalam kehamilan sekitar 6-12% serta sangat bervariasi dari masing-masing daerahnya.

Tujuan : Melaksanakan dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester III dengan hipertensi dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan 7 langkah Varney.

Metode : Jenis studi kasus yang digunakan menggunakan metode diskriptif, lokasi studi kasus di RSUD kabupaten Sukoharjo, subjek studi kasus yaitu ibu hamil ny. S dengan hipertensi, waktu studi kasus yaitu pada tanggal 5-11 maret 2013, teknik pengumpulan data menggunakan data primer yang meliputi pemeriksaan fisik, wawancara, dan observasi sedangkan data sekunder meliputi studi kepustakaan dan studi dokumentasi.

Hasil : Setelah dilakukan asuhan selama 3 hari didapatkan hasil KU ibu baik, kesadaran : composmentis, TD : 130/80 mmHg, S : 36,6!C, N : 88 x/menit, R : 22x/menit, ibu telah mengerti tentang hasil pemeriksaan kehamilannya, ibu bersedia untuk tetap melakukan anjuran bidan walaupun kondisi ibu sudah membaik, obat telah diberikan dan ibu bersedian untuk minum sesuai aturan, ibu bersedia kontrol ulang 1 minggu lagi tau jika ada keluhan.

Kesimpulan : Penulis mampu memberikan alternatif pemecahan masalah berupa

asuhan yang harus diberikan pada ibu hamil dengan hipertensi dengan menggunkan menejemen kebidanan 7 langkah varney mulai dari pengkajian sampai evaluasi sehingga komplikasi pada ibu hamil dengan hipertensi tidak terjadi.

(7)

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Ø Jangan pernah berfikir untuk kembali ke masa lalu karena senyuman masa depan sudah menanti kedatanganmu.

Ø Jangan pernah takut untuk berkata jujur walaupun menyakitkan dirimu sendiri atau pun orang lain

PERSEMBAHAN

Ø Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah dan karuniaNya kemudahan sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan dengan baik.

Ø Untuk kedua orang tuaku tercinta yang selalu memberikan doa, dukungan, kasih sayang serta nasehat untukku.

Ø Untuk abang dan adikku yang selalu memberi ku dukungan selama kuliah ini.. Ø Untuk teman-teman ku Dina, Selly, Rista Windo, Yuli, Astri, Ayuk, Sri.w makasih atas pertemanan selama ini kalian adalah teman sekaligus saudara dalam hidupku. Ø Teman-teman Prodi DIII Kebidanan,

(8)
(9)

viii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

ABSTRAK ... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi

CURRICULUM VITAE ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... .. x

DAFTAR LAMPIRAN ... .. xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ...1

B. Perumusan Masalah...3

C. Tujuan Studi Kasus...3

D. Manfaat Studi Kasus...5

E. Keaslian Studi Kasus...5

F. Sistematika Penulisan...6

BAB II TINJAUAN TEORI A. Teori Mdis... ...9

1. Konsep dasar kehamilan...9

(10)

ix

B. Teori Manajemen...19

C. Data Perkembangan...33

D. Landasan Hukum...34

E. Informend Cousent...34

F. Kerangka Konsep...38

BAB III METODOLOGI A. Jenis studi kasus...36

B. Lokasi studi kasus... ...36

C. Subjek studi kasus... ...36.

D. Waktu studi kasus... ...36

E. Instrument studi kasus...37

F. Teknik pengumpulan data...37

BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan kasus...42

B. Pembahasan...58

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan...63

(11)

x

DAFTAR GAMBAR

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Permohonan ijin pengambilan data awal

Lampiran 2. Surat balasan pengambilan data awal

Lampiran 3. Surat balasan penggunaan lahan

Lampiran 4. Lembar persetujuan menjadi pasien

Lampiran 5. Jadwal Penyusunan KTI

Lampiran 6. Format asuhan kebidanan

Lampiran 7. Lembar Observasi

(13)

1

A. Latar belakang

Pencapaian derajat kesehatan masyarakat ditandai dengan menurunnya angka Kematian Ibu (AKI). Di Indonesia angka kematian Ibu menurun dari 307 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2004 menjadi

228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007, Sedangkan pada tahun 2010 menjadi 214 per 100.000 kelahiran hidup (Depkes, 2012).

Diperkirakan dari setiap ibu yang meninggal dalam kehamilan, persalinan, atau nifas 16 – 17 ibu menderita komplikasi yang mempengaruhi kesehatan mereka, umumnya menetap. Penyebab utama kematian ibu yaitu

perdarahan, infeksi, hipertensi dalam kehamilan, partus macet dan aborsi ( Prawirohardjo, 2010).

Kejadian hipertensi dalam kehamilan bervariasi mulai dari berbagai

daerah keadaan masyarakat khususnya tentang diet dan kesehatan umumnya. Secara Internasional kejadian hipertensi dapat dipekirakan sebagai berikut primigravida sebesar 7-12%, kehamilan multigravida 5-8%. Di Indonesia

perkiraan kejadian hipertensi dalam kehamilan sekitar 6-12% serta sangat bervariasi dari masing-masing daerahnya (Manuaba, 2007).

Eklampsi secara global terjadi 0,5% kelahiran hidup dan 4,5%

hipertensi dalam kehamilan. Preeklampsia mempengaruhi banyak organ vital. Pascakonvulsi pada eklampsia dapat menyebabkan kerusakan ginjal,

(14)

Pada trimester pertama, tekanan darah relatif sama dengan tekanan darah sebelum kehamilan. Sementara tekanan darah kehamilan trimester

kedua cenderung menurun beberapa millimeter air raksa (mmHg). Kemudian, tekanan darah meningkat lagi pada trimester ketiga. Kenaikan tekanan darah ini bisa berujung pada terjadinya preeklampsi ( Wulandari, 2009).

Peran bidan dalam mengatasi hipertensi dapat dilakukan secara dini yaitu dengan melakukan pemeriksaan teratur ke tenaga kesehatan,yaitu Antenatal care secara teratur ke tenaga kesehatan agar diketahui sejak dini

jika ada gangguan kesehatan pada dirinya atau janinnya.Minimal pemeriksaan yang harus dilakukan ibu hamil yaitu sebanyak 1 kali pada trimester 1 kali, 1

kali pada trimester II dan 2 kali pada trimester III. Peran bidan di RSUD dalam mengatasi hipertensi pada ibu hamil dengan cara memberikan terapi obat dan memberikan penjelasan agar ibu mengatur pola makan, istirahat dan

olahraga agar dapat menurukan hipertensi.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilaksanakan oleh penulis di RSUD Kabupaten Sukoharjo mulai dari bulan November 2011 sampai

Oktober 2012 jumlah ibu hamil yang melakukan ANC berjumlah 1451 orang dan yang mengalami Hipertensi sebanyak 62 orang, anemia 126 orang, hiperemesis 168 orang, preeklampsi dan eklampsi sebanyak188 orang,

abortus 86 orang dan hamil normal sebanyak 614 orang. Berdasarkan studi pendahuluan di atas, maka penulis tertarik mengambil judul “Asuhan

(15)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka perumusan masalah

yaitu “Bagaimana Penatalaksanaan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Trimester III Pada Ny. S G1P0A0 dengan Hipertensi di RSUD Kabupaten Sukoharjo tahun 2013 dengan menggunakan pendekatan manajemen

kebidanan 7 langkah Varney?”

C. Tujuan Studi Kasus

1. Tujuan Umum

Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester III pada Ny. S G1P0A0 dengan Hipertensi dalam kehamilan di RSUD Sukoharjo tahun

2013 menggunakan pendekatan manajemen kebidanan 7 langkah Varney. 2. Tujuan Khusus

a. Di harapkan penulis mampu :

1) Melaksanakan pengkajian secara lengkap yang berkaitan dengan ibu hamil trimester III Ny. S G1P0A0 dengan Hipertensi dalam kehamilan

2) Menginterprestasikan data pada ibu Hamil trimester III pada Ny. Ny. S G1P0A0 dengan Hipertensi yang berisi masalah dan kebutuhan ibu hamil trimester III dengan hipertensi dalam

kehamilan

3) Mengidentifikasi diagnosa potensial atau masalah pada ibu hamil

(16)

4) Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera, konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain serta rujukan pada ibu

hamil trimester III pada Ny. S G1P0A0 dengan Hipertensi dalam kehamilan

5) Menyusun rencana asuhan kebidanan secara menyeluruh pada ibu

hamil trimester III pada Ny. S G1P0A0 dengan Hipertensi dalam kehamilan

6) Melaksanakan perencanaan secara efisien dan aman pada ibu hamil

trimester III pada Ny. S G1P0A0 dengan Hipertensi dalam kehamilan

7) Mengevaluasi pada pelaksanaan asuhan kebidanan ibu hamil trimester III pada Ny. S G1P0A0 dengan Hipertensi dalam kehamilan

b. Penulis mampu mengidentifikasi kesenjangan antara teori dan praktek dalam asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester III pada Ny. S G1P0A0 dengan Hipertensi.

c. Penulis mampu memberikan alternatif pemecahan masalah berupa asuhan kebidanan menggunakan manajemen 7 langkah Varney sehingga komplikasi pada ibu hamil trimester III pada Ny. S G1P0A0

(17)

D. Manfaat Studi Kasus

Hasil studi diharapkan dapat memberi manfaat, yaitu :

1. Bagi Diri Sendiri

Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester III dengan Hipertensi.

2. Bagi Profesi

Sebagai salah satu masukan bagi organisasi profesi bidan dalam upaya pelayanan masa hamil. Sehingga dapat memberikan pelayanan kebidanan

secara profesional dan sesuai kode etik kebidanan. 3. Bagi Institusi

a. RSUD

Untuk meberikan masukan bagi bidan dalam penyusunan kebijakan program pelayanan kebidanan khususnya tentang pemberian asuhan

kebidanan pada ibu hamil trimester III dengan Hipertensi. b. Pendidikan

Untuk menambah wacana dan informasi mengenai asuhan kebidanan

pada ibu hamil trimester III dengan Hipertensi.

E. Keaslian Studi Kasus

Keaslian studi kasus yaitu

(18)

Penanganan : Memberikan bimbingan mental dan dorongan moril, memperbanyak makanan berserat,menganjurkan diet rendah garam terapi

obat lasik 1x1tablet/hari selama 5 hari,Catapres 0,5 mg 1x1 tablet/hari selama 5 hari,Elvit 1x1 tablet/hari selama 10 hari.

Hasil : Setelah dilakukan asuhan selama 2 minggu hasilnya:tekanan

darah 150/90 mmHg menjadi 130/80 mmHg.

2. Siti Surtanti (2007), dengan judul “Asuhan Kebidanan pada ibu Hamil Trimester III dengan Hipertensi di Puskesmas Kemantran.

Penanganan : Melakukan pemeriksaan darah secara rutin,memberi penjelasan tentang istirahat cukup,terapi nifedipin 10 tablet 1x1.

Hasil :Setelah dulakukan asuhan selama 2 minggu, hasilnya:Tekanan darah 150/100 mmHg menjadi 140/90 mmHg.

Perbedaan keaslian studi kasus yang sudah ada dan studi kasus

penulis adalah lokasi studi kasus, subjek studi kasus, waktu studi kasus. Persamaan dalam studi kasus ini adalah sama – sama meneliti ibu hamil dengan hipertensi.

F. Sistematikan Penulisan

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini di bagi menjadi lima BAB yaitu : BAB I PENDAHULUAN

(19)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tetang landasan teori yang digunakan penulis untuk mengembangkan teori medis ibu hamil dengan hipertensi dan teori manajemen kebidanan menurut varney yang berisi 7 langkah sebagai landasan pembahasan kasus (pengumpulan data dasar, interpretasi data, diagnosapotensial, antisipasi tindakan segera, rencana asuhan/intervensi, pelaksanaan asuhan, evaluasi), data pekembangan (SOAP), landasan hukum, dan informed concent. BAB III METODOLOGI

Bab ini berisi tentang jenis studi kasus,lokasi pengambilan studi kasus, subjek studi kasus, waktu studi kasus, instrument studi kasus, teknik pengumpulan data dalam pengambilan data studi kasus dan alat-alat yang dibutuhkan dalam pengambilan studi kasus.

BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

(20)

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran, kesimpulan merupakan jawaban dari tujuan dan merupkan inti dari pembahasan kasus ibu hamil dengan hipertensi, sedangkan saran merupakan alternatif pemecahan dan tanggapan dari kesimpulan.

(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Medis

1. Konsep Dasar Kehamilan a. Pengertian Kehamilan

Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi, bila dihitung dari saat lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu (Wiknjosastro, 2009).

Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang memiliki organ reproduksi sehat, yang telah mengalami menstruasi, dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang organ reproduksinya sehat (Mandriwati, 2006). b. Klasifikasi dalam kehamilan

Dalam kehamilan dibagi menjadi 3 trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dari 0-12 minggu, trimester kedua minggu ke-13 hingga ke-27, dan trimester ketiga minggu ke-27 hingga ke-40 (Wiknjosastro, 2009).

c. Proses kehamilan

1) Menurut Sulistyawati (2009), proses kehamilan meliputi :

a) Konsepsi yaitu pertemuan antara ovum matang dan sperma sehat yang memungkinkan terjadinya kehamilan.

(22)

b) Fertilisasi yaitu kelanjutan dari proses konsepsi terjadi penyatuan sperma dan ovum, sampai dengan terjadi perubahan fisik dan

kimiawi ovum-sperma hingga menjadi buah kehamilan

c) Implantasi (Nidasi) yaitu masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.

2) Tanda-tanda kemungkinan hamil menurut Salmah (2006), adalah Perkiraan hamil bisa dilihat melalui gejala subjektif dan tanda objektif. Gejala subjektif misalnya amenore, mual dan muntah

(morning sickness), payudara menegang dan sensitif, sering kencing, berat badan bertambah dan perubahan perasaan.

Tanda-tanda objektif bervariasi seperti perubahan fisik termasuk perubahan pada kulit yaitu striae gravidarum dan pigmentasi pada wajah dan perut (kloasma, linea nigra) perubahan pada payudara,

pembesaran perut, perubahan pada uterus dan vagina. 3) Tanda-tanda pasti kehamilan

Tanda-tanda pasti kehamilan adalah data atau kondisi yang

mengindikasikan adanya buah kehamilan atau bayi yang diketahui melalui pemeriksaan dan direkam oleh pemeriksa (misalnya denyut jantung janin, gambaran sonogram janin, dan gerakan janin

(Prawirohardjo, 2010). 4) Kunjungan dalam kehamilan

(23)

a) Kehamilan trimester (<13 minggu) satu kali kunjungan.

b) Kehamilan trimester kedua (13-27 minggu) satu kali kunjungan.

c) Kehamilan trimester ketiga (28-36 minggu dan sesudah minggu ke 36) dua kali kunjungan.

Walaupun demikian, disarankan kepada ibu hamil untuk

memeriksakan kehamilannya dengan jadwal sebagai berikut : sampai kehamilan 28 minggu periksa empat minggu sekali, kehamilan 28-36 minggu perlu pemeriksaan dua minggu sekali,

kehamilan 36-40 minggu satu minggu sekali.

Bila ada masalah atau gangguan kehamilannya, ibu segera

menemui petugas kesehatan profesional (bidan atau dokter) untuk penanganan lebih lanjut.

d. Asuhan pada ibu hamil

Asuhan antenatal adalah upaya preventif program layanan kesehatan obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan.

Sesuai dengan standar 7T yaitu timbang berat badan, ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri, imunisasi TT, pemberian Zat besi, tes terhadap penyakit menular seksual, temu wicara dalam rangka

(24)

Penerapan 7 langkah manajemen menurut Varney dalam memberi asuhan kebidanan pada ibu hamil secara sistematis adalah

sebagai berikut :

1) Mengumpulkan data dasar

2) Menginterpretasikan/menganalisis data

3) Merumuskan diagnosis/masalah potensial 4) Tindakan segera

5) Menyusun rencana asuhan yang menyeluruh

6) Melaksanakan asuhan sesuai perencanaan secara efisisen dan aman

7) Mengevaluasi terhadap asuhan yang telah dilaksanakan e. Tujuan asuhan kebidanan menurut Sulistyawati (2009).

1) Menentukan tingkat kesehatan ibu dengan melakukan

pengkajian riwayat lengkap dan uji skrining yang tepat.

2) Menetapkan catatan dasar tentang tekanan darah, urinalisis, nilai darah, serta pertumbuhan dan perkembangan janin yang

dapat digunakan sebagai standar pembanding sesuai kemajuan kehamilan.

3) Mengidentifikasi faktor resiko dengan mendapatkan riwayat

detail kebidanan masa lalu dan sekarang.

4) Memberi kesempatan pada ibu dan keluarga untuk

(25)

tentang kehamilan saat ini dan kehamilan yang lalu, proses persalinan, serta masa nifas.

5) Menganjurkan adanya pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam upaya mempertahankan kesehatan ibu dan perkembangan kesehatan bayinya

6) Membangun hubungan saling percaya karena ibu dan bidan adalah mitra dalam asuhan

f. Komplikasi yang menyertai kehamilan

1) Perdarahan

Perdarahan pada kehamilan muda atau usia kehamilan dibawah

20 minggu, umumnya disebabkan oleh keguguran.

Perdarahan pada kehamilan lanjut atau diatas 20 minggu pada umumnya disebabkan oleh plasenta previa (Wiknjosastro, 2010)

2) Preeklampsia

Pada umumnya ibu hamil dengan usia kehamilan diatas 20 minggu disertai dengan peningkatan tekanan darah di atas

normal sering diasosiasikan dengan preeklampsia. Data atau informasi awal yang terkait dengan tekanan darah sebelum hamil akan sangat membantu petugas kesehatan untuk

membedakan hipertensi kronis (yang sudah ada sebelumnya) dengan preeklampsia. Gejala dan tanda lain dari preeklampsia

adalah sebagai berikut :

(26)

b) Gangguan penglihatan kabur c) Nyeri epigastrik

d) Edema menyeluruh e) Protein urin positif

(Wiknjosastro, 2010).

3) Hiperemesis Gravidarum

Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah berlebihan sehingga menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari dan

bahkan dapat membahayakan kehidupan (Sulistyawati, 2009). 2. Hipertensi dalam kehamilan

a. Pengertian

Hipertensi apabila tekanan tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan

diastolik ≥ 90 mmHg (Yulianti, 2010 ).

b. Klasifikasi hipertensi

1) Hipertensi kronik adalah hipertensi yang timbul sebelum umur

kehamilan 20 minggu.

2) Hipertensi gestasional adalah hipertensi akibat kehamilan, atau PIH (pregnancy induced hypertension) peningkatan tekanan darah selama

kehamilan tanpa proteinuria atau terjadi selama 24 jam pertama pasca partum pada wanita dengan tekanan darah normal, dan tidak mempunyai riwayat hipertensi vaskuler.

(27)

Resiko hipertensi meningkat cukup besar pada keadaan-keadaan ketika pembentukan antibodi penghambat terhadap tempat-tempat antigenik di

plasenta terganggu. d. Patofisiologi Hipertensi

Selama kehamilan normal terdapat perubahan-perubahan dalam

sistem kardiovaskuler, renal dan endokrin. Perubahan ini akan berbeda dengan respon pada patologi yang timbul pada HDK. Pada trimester kedua akan terjadi perubahan tekanan darah, yaitu penurunan sistolik

rata-rata 5mmHg dan tekanan darah diastolik 10mmH, yang selanjutnya meningkat kembali dan mencapai tekanan darah normal pada usia

kehamilan trimester ketiga.

Pada keadaan istirahat, curah jantung meningkat 40% dalam kehamilan, meningkat pada usia kehamilan 20-30 minggu. Tahanan

perifer menurun pada usia kehamilan trimster pertama. Keadaan ini disebabkan karenameningkatnya aktifitas sistem renin-angiotensin aldosteron dan sistem saraf simpatis. Penurunan tahanan perifer total

disebabkan oleh menurunnya tonus otot polos oleh pembuluh darah. Volume darah yang beredar yang juga meningkat 40 %, peningkatan ini melebihi jumlah sel darah merah, sehingga hemoglobin

dan viskositas darah menurun. Terjadi tekanan penurunan osmotik plasma darah yang menyebabkan peningkatan cairan ekstraseluler,

(28)

1) Penatalaksanaan Hipertensi secara umum

Menurut Riny (2012), penatalaksanaan penanganan secara umum

adalah

a) Menurunkan berat badan sampai berat badan ideal.

b) Mengubah pola makan pada penderita diabetes, kegemukan atau

kadar kolesterol darah tinggi.

c) Mengurangi pemakaian garam sampai kurang 2,3 gram natrium atau 6 gram natrium klorida setiap harinya (atau disertai dengan

asupan kalium,magnesium dan kalium yang cukup ) dan mengurangi alcohol.

d) Olahraga aerobic yang tidak terlalu berat.

Terapi obat penderita hipertensi obat dimulai dengan salah satu obat :

(1)Hidroklorotiazid (HCT) 12,5-25 mg dengan dosis tunggal padapagi hari (pada hipertensi dalam kehamilan, hanya digunakan bila disertai dengan odem paru)

(2)Reserpin 0,1-0,25 mg sehari sebagai dosis tunggal

(3)Propanolol mulai dari 10 mg 2x sehari dapat dinaikan menjadi 20mg 2x sehari(kontra indikasi untuk penderita asma)

(29)

2) Penanganan hipertensi karena kehamilan tanpa proteinuria Menurut Pudiastuti (2012)

a) Jika kehamilan < 37 minggu, tangani secara rawat jalan.

(1) Pantau tekanan darah meningkat, proteinuria, dan kondisi janin setiap minggu

(2) Jika tekanan darah meningkat, tangani sebagai preeklamsia (3) Jika kondisi janin memburuk, atau terjadi pertumbuhan janin

terhambat, rawat dan pertimbangkan terminasi kehamilan.

b) Jika kehamilan > 37 minggu, pertimbangkan terminasi :

(1) Jika servik matang, lakukan induksi dengan oksitosin 5 IU

dalam 500 ml dekstrose IV 10 tetes / menit atau dengan prostaglandin.

(2) Jika servik belum matang,berikan prostaglandin, misoprostol

atau kateterFoley, atau terminasi dengan seksio sesarea. f. Komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu hamil menurut

manuaba (2008)

1) Berkurangnya aliran darah ke plasenta

Resiko yang mungkin dialami ibu hamil dengan hipertensi adalah kurangnya aliran pasokan darah, oksigen dan nutrisi ke bayi.

(30)

2) Penyakit kardiovaskuler di masa depan

Wanita yang mengalami preeklamsia (ditandai dengan tingginya

tekanan darah dan protein dalam urin setelah 20 minggu kehamilan) berisiko mengalami peningkatan penyakit kardiovaskular di kemudian hari, meskipun fakta menunjukkan bahwa tekanan darah

akan kembali normal setelah melahirkan.

3) Plasenta abrupsio (plasenta lepas sebelum waktunya) Pada beberapa kasus ibu hamil dengan hipertensi, plasenta dapat

terlepas sebelum waktunya dan terpisah dari rahim. Abrupsio plasenta akan menghentikan pasokan oksigen ke bayi dan

menyebabkan perdarahan yang berat pada ibu. Risikonya adalah kematian pada janin.

4) Kelahiran prematur

Untuk mencegah terjadinya komplikasi berbahaya yang mungkin bisa mengancam nyawa ibu atau bayi, tidak jarang masa kehamilan dipercepat sebelum waktunya sehingga bayi berisiko lahir secara

prematur.

5) Kebutaan

Preeklamsia dapat memicu gangguan pada pembuluh darah di mata.

Bahkan menurut Aria, pembuluh darah mata di retina bisa pecah sehingga memicu kebutaan. Tapi lanjutnya, pada kondisi yang

(31)

B.Teori manajemen Kebidanan menurut Varney

1. Pengertian

Manajemen kebidanan adalah digunakan sebagai metode pengorganisasian pikiran dan tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan, keterampilan dalam rangkaian atau tahapan yang logis untuk

mengambil suatu keputusan yang berfokus pada klien (Varney, 2007). 2. Proses Asuhan Kebidnan

Proses asuhan kebidanan menurut Varney (2007) terdiri dari 7

langkah yaitu : pengkajian atau pengumpuan data dasar, interpretasi data, diagnosa atau masalah potensial, antisipasi, tindakan segera, pelaksanaan

dan evaluasi.

Langkah I : Pengkajian data

Mengumpulkan data subjektif dan data objektif, berupa data fokus yang

dibutuhkan untuk menilai keadaan ibu sesuai dengan kondisinya, menggunakan anamnesis, pemeriksaan fisik, penimbangan berat badan, dan pemeriksaan laboratorium. Jenis data yang dikumpulkan adalah :

a. Data subjektif

Data subjektif adalah data yang didapatkan dari klien sebagai suatu pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian. Data tersebut tidak dapt

(32)

b. Data subjektif :

1) Biodata ibu dan suami :

a) Nama : Dikaji dengan nama yang jelas dan lengkap, untuk menghindari adanya kekeliruan pasien. b) Umur : untuk mengetahui faktor resiko kehamilan

c) Agama : untuk memberikan motivasi dorongan moril sesuai dengan agama yang dianut

d) Suku bangsa : untuk mengetahui faktor bawaan atau ras

e) Pendidikan : untuk mengetahui tingkat pengetahuan karena tingkat pengetahuan mempengaruhi perilaku

kesehatan seseorang

f) Pekerjaan : untuk mengetahui status ekonomi seseorang g) Alamat : untuk mengetahui tempat tinggal serta

mempermudah pemantauan 2) Alasan ibu memeriksakan diri

Alasan ibu hamil datang mengunjungi RB/RS dan diungkapkan

dengan kata-kata sendiri (Varney, 2007). Pada kasus ibu hamil dengan hipertensi yang dikeluhkan meliputi sakit kepala yang menetap, bengkak pada wajah dan ekstermitas (Pudiastuti, 2012).

3) Riwayat menstruasi

Untuk mengetahui tentang menarche, siklus disminorhea, lama

(33)

4) Riwayat kehamilan sekarang

Untuk mengetahui tanggal haid, umur kehamilan, perkiraan lahir,

masalah atau kelainan pada kehamilan sekarang (Prawirohardjo, 2005).

5) Riwayat penyakit

Untuk mengetahui apakah saat ini ibu sedang menderita suatu penyakit, atau pernah menderita suatu penyakit sistemik seperti jantung, ginjal, asma, TBC, hepatitis, DM dan hipertensi.

6) Riwayat perkawinan

Untuk mengetahui status perkawinan, lama perkawinan, sudah berapa

kali menikah, pada umur berapa menikah (Prawirihardjo, 2005). 7) Riwayat keluarga berencana

Untuk mengetahui sebelum hamil ibu menggunakan alat kontrasepsi

atau tidak dan berapa lama menggunakannya (Prawirihardjo, 2005). 8) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Untuk mengetahui tanggal, bulan dan tahun berapa anaknya lahir,

tempat persalinan, jenis persalinan, penolong persalinan dan keadaan anak (Salmah, 2006).

9) Pola kebiasaan sehari-hari

a) Pola nutrisi

Yang perlu dikaji meliputi frekuensi, kualitas, keluhan,

(34)

b) Pola eliminasi

Untuk mengetahui berapa kali Ibu BAB dan BAK dalam sehari

selama kehamilan (Varney, 2007) c) Pola aktivitas

Dikaji karena dasar dari pengobatan hipertensi adalah istirahat dan

diet makanan (Pudiastuti, 2012) d) Pola istirahat / tidur

Istirahat berbaring memperbaiki kelancaran sirkulasi retroplasenta

(Mufdalifah, 2009). Pada kasus ibu hamil dengan hiepertensi harus cukup tidur.

e) Pola seksual

Dikaji untuk mengetahui berapa kali ibu melakukan hubungan seksual dalam seminggu (Saifuddin, 2010).

f) Pola psikososial budaya

Untuk mengetahui apakah adanya pantangan makanan atu tidak, kehamilan ini direncanakan atau tidak dan dukungan keluarga

(Varney, 2007).

g) Perokok dan pemakaian obat-obatan

Kebiasaan ibu dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin dan

(35)

c. Data objektif

Data objektif adalah data yang dapat diobservasi dan diukur oleh

perawat. Data inidiperoleh melalui kepekaan bidan selama melakukan fisik (Nursalam, 2009).

1) Status Generalis

a) Keadaan umum : Untuk mengetahui keadaan ibu baik atau tidak

b) Kesadaran : Untuk mengetahui tingkat kesadaran ibu

composmentis (kesadaran penuh) atau tidak. c) Tekanan darah : Untuk mengetahui faktor resiko hipertensi

atau hipertensi. Batas normal 120/80 mmHg. Pada kasus Ibu hamil dengan hipertensi tekanan darah 150/100 (Manuaba,

2007).

d) Suhu : Untuk mengetahui adanya peningkatan atau tidak. Pada kasus hipertensi suhu < 35 dapat

merupakan gejala preeklampsi (Manuaba, 2007).

e) Nadi : Untuk mengetahui nadi pasien yang dihitung

(36)

f) Respirasi : Untuk menilai pernafasan dan bunyi nafas. Apakah kurang dari 40 kali per menit / lebih

dari 60 kali permenit (Salmah, 2006).

g) Tinggi badan : Untuk mengetahui tinggi badan ibu hamil, jika kurang dari 145 cm maka termasuk resiko

tinggi (Salmah, 2006).

h) Berat badan : Untuk mengetahui adanya kenaikan berat badan selama kehamilan yang rata-rata 0,3-0,5

kg per minggu (Wiknjosastro, 2010). Pada kasus hipertensi berat badan naik1kg tiap

minggu (Manuaba, 2007).

i) LILA : Untuk mengetahui lingkar lengan atas ibu hamil apakah 23,5 cm atau tidak dan termasuk resiko

tinggi atau tidak (Varney, 2007). 2) Pemeriksaan sistematis

a) Rambut : Untuk menilai warna, ketebalan, berketombe

atau tidak (Alimul, 2008)

b) Muka : Keadaan muka pucat atau tidak ada oedema atau tidak(Alimul, 2008). Pada kasus hipertensi ibu

hamil muka sedikit pucat dan tidak ada oedema (Manuaba, 2007).

(37)

d) Hidung : Untuk mengetahui apakah hidung ada benjolan atau tidak (Alimul, 2008).

e) Telinga : Untuk mengetahui ketajaman pendengaran, bentuk, warna dan adanya benda asing (Varney, 2007).

f) Mulut, gigi, gusi : Untuk mengetahui bersih atau tidak, ada caries

atau tidak ada stomatitis atau tidak (Saifuddin, 2010).

g) Leher : Untuk menilai adanya tekanan vena jugularis dan untuk menilai ada atau tidaknya masa dalam leher

(Alimul, 2008). h) Pemeriksaan dada dan axilla

(1) Jantung

Jantung normal, tidak berdetak cepat (Varney, 2007). (2) Paru-paru

Untuk mengetahui tanda kemungkinan penyakit paru, gagl jantung,

gagal ginjal (Manuaba, 2007). (3) Mammae

Untuk mengetahui kebersihan puting susu, menonjol atau tidak

(Wiknjosastro, 2010). (4) Axilla

(38)

i) Ekstremitas

Untuk mengetahui oedem atu tidak, varices atau tidak, reflek

patella untuk mengetahui reflek saraf kaki + / -, betis merah, lembek atu keras (Saifuddin, 2010). Pada hipertensi ibu hamil, faktor terjadinya hipertensi, bendungan vena akibat multigravida,

akibat infeksi (Manuaba, 2007). 3) Pemeriksaan khusus obstetri

a) Abdomen

Pemeriksaan fisik ini meliputi pemeriksaan dengan metode pemriksaan (inspeksi, palpasi, auskultasi )

(1) Inspeksi

Inspeksi adalah proses pengamatan dilakukan untuk menilai pembesaran perut sesuai atau tidaknya dengan usia kehamilan,

bentuk perut membesar kedepan atau ke samping (Alimul, 2008).

(2) Palpasi menurut Manuaba (2008)

Palpasi dilakukan untuk menentukan besarnya rahim dengan menentukan usia kehamilan serta menentukan letak anak dalam rahim. Pemeriksaan secara palpasi dilakukan dengan

menggunakan metode leopold. Pemeriksaan palpasi meliputi :

(39)

menentukan apa yang terdapat pada fundus uteri (kepala atau bokong janin )

Leopold II : Palpasi bagian lateral uterus untuk menentukan punggung janin, punggung merupakan bagian yang keras dan rata.

Leopold III : Palpasi pelvis dengan pemeriksa mengarah ke kaki ibu, kepala akan dapat terjadi ballotement di antara dua tangan, kepala taraba bulat dan keras.

Leopold IV : Bagian terendah digerakkan antara jempol dan jari tangan menentukan kepala atau bokong dan

seberapa bagian telah masuk pintu atas panggul. TBJ : Untuk mengetahui perkiraan berat janin.

Dihitung dengan cara mengukur TFU

,apabila kepala janin sudah masuk panggul dikurangi 11, dan bila belum dikurangi 12 di kali 155.

(3) Auskultasi

Auskultasi dilakukan menggunakan stetoskop untuk mendengarkan bunyi jantung janin, bising tali pusat, gerakan

anak, gerakan anak, bising rahim serta bising usus. Dalam keadaan sehat bunyi jantung janin antara 120-160 kali per menit

(40)

b) Pemeriksaan panggul menurut Mandriwati (2008)

Untuk mengertahui kesan panggul normal atau tidak. Ukuran

distantia spinarum (normal 23-26 cm), distantia kristarum (normal 26-29 cm), conjugate eksterna (normal 18-20 cm), dan lingkar panggul (normal 80 cm).

c) Pemeriksaan Anogenital

(1) Vulva vagina : untuk mengetahui adakah varices, luka, kemerahan, dan adanya pengeluaan

pervaginam.

(2) Perinium : untuk mengetahui ada atau tidaknya

bekas luka dan lain-lain.

(3) Anus : untuk mengetahui adanya hemoroid atau tidak

d) Pemeriksaan penunjang

Mendukung diagnosis medis, pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya diarahkan untuk mengkaji

kadar protein urine (Salmah, 2006)

Langkah II : Interpretasi Data

Pada langkah langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosa atau

(41)

a. Diagnosa kebidanan

Diagnosis kebidanan adalah diagnosis yang ditegakkan bidan dalam

ruang lingkup kebidanan dan memenuhi standar nomen klatur diagnose kebidanan (Salmah, 2006).

Data dasar :

1) Data subjektif

Data subjektif adalah data yang didapatkan dari klien sebagai suatu pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian. Data tersebut tidak dapt

ditentukan oleh bidan secara independen tetapi melalui suatu interaksi atau komunikasi (Nursalam, 2009).

Data subjektif pada ibu hamil dengan hipertensi menurut Saifuddin (2003) :

a) HPHT (hari pertama haid terakhir)

b) Ibu mengatakan ini kehamilannya yang ke c) Ibu mengatakan sering pusing

d) Ibu mengatakan pandangan kabur

2) Data objektif

Data objektif adalah data yang dapat diobservasi dan diukur oleh perawat. Data inidiperoleh melalui kepekaan bidan selama melakukan

fisik (Nursalam, 2009).

Data objektif pada ibu hamil dengan hipertensi meliputi :

a) HPL (hari perkiraan lahir)

(42)

c) Leopold I : Untuk mengetahui tinggi fundus uteri dan bagian apa yang terdapat di fundus

Leopold II : Palpasi bagian lateral uterus untuk menentukan punggung janin, punggung merupakan bagian yang keras dan rata.

Leopold III : Palpasi pelvis dengan pemeriksa mengarah ke kaki ibu, kepala akan dapat terjadi ballotement di antara dua tangan, kepala taraba bulat dan keras.

Leopold IV : Bagian terendah digerakkan antara jempol dan jari tangan menentukan kepala atau bokong dan

seberapa bagian telah masuk pintu atas panggul. TBJ : untuk mengetahui perkiraan berat janin. Dihitung

dengan cara mengukur TFU , apabila kepala janin

sudah masuk panggul dikurangi 11, danbilabelumdikurangi 12 di kali 155.

b. Masalah

Masalah Adalah hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman klien yang ditemukan dari hasil pengkajian atau menyertai diagnosa (Salmah, 2006). Masalah yang sering terjadi pada ibu hamil dengan hipertensi :

pandangan mata kabur, sering sakit kepala (Saifuddin, 2003). c. Kebutuhan

(43)

(Salmah, 2006). Kebutuhan ibu hamil dengan hipertensi : diet tinggi protein, makan rendah garam, dan banyak istirahat (Saifuddin, 2003).

Langkah III : Diagnosa Potensial

Merupakan langkah ketika bidan melakukan identifikasi diagnosis atau masalah potensial dan mengantisipasi penanganannya

(Salmah, 2006). Diagnosa potensial yang mungkin terjadi pada ibu hamil dengan hipertensi adalah pertumbuhan janin yang lambat, kematian janin, persalinan premature (Saifuddin, 2003).

Langkah IV : Antisipasi atau tindakan segera

Pada tahap ini bidan menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera,

melakukan konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan orang lain berdasarkan kondisi klien (Salmah, 2006).

Tindakan segera untuk ibu hamil dengan hipertensi, melakukan

kolaborasi dengan dokter obgyn untuk mencegah komplikasi hipertensi lebih lanjut (Saifuddin, 2003).

Langkah V : Perencanaan

Menyusun rencana yang menyeluruh mengacu pada diagnose, masalah asuhan, serta kebutuhan yang telah sesuai dengan kondisi klien saat diberi asuhan (Salmah, 2006).

Asuhan yang direncanakan pada ibu hamil dengan hipertensi tinggi menurut (Saifuddin, 2003).

(44)

3. Anjurkan ibu banyak istirahat

4. Anjurkan ibu untuk diet makanan rendah garam, diet makanan tinggi protein, cukup vitamin, rendah lemak

5. Anjurkan ibu untuk memeriksakan kehamilannya yaitu 1 minggu sekali.

Langkah VI : Implementasi atau Pelaksanaan

Pada langkah ini dilakukan pelaksanaan asuhan langsung secara efisen dan aman. Rencana asuhan menyeluruh seperti apa yang telah direncanakan, dilaksanakan secara efisien dan aman biasanya dilaksanakan oleh bidan, sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan lainnya (Salmah, 2006).

Pelaksanaan yang telah dilakukan sesuai dengan rencana asuhan yang telah dibuat (Saifuddin, 2003).

1. Memantau tekanan darah ibu, protein urine, memonitor DJJ

2. Memberi informasi tentang keadaan ibu dan keadaan kehamilannya 3. Menganjurkan ibu untuk banyak istirahat

4. Menganjurkan ibu untuk diet makanan rendah garam, diet makanan tinggi protein, cukup vitamin, rendah lemak

5. Menganjurkan ibu untuk memeriksakan kehamilannya yaitu 1 minggu sekali.

Langkah VII : Mengevaluasi

(45)

dan mengatasi diagnosis dan masalah yang telah diidentifikasi (Salmah, 2006).

Evaluasi pada ibu hamil dengan hipertensi

1. Telah dilakukan pengukuran tekanan darah ibu, protein urine dan memonitor DJJ

2. Ibu telah mengerti tentang keadaannya dan keadaan kehamilannya 3. Ibu bersedia istirahat dengan cukup

4. Ibu bersedia untuk diet makanan rendah garam, diet makanan tinggi

protein, cukup vitamin, dan rendah lemak

5. Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang 1 minggu sekali

C. Data Perkembangan ( SOAP )

Berdasarkan evaluasi, selanjutnya rencana asuhan kebidanan dituliskan dalam catatan perkembangan yang menggunakan SOAP (Varney, 2007). Menurut Mufdlilah (2009), SOAP meliputi :

S : Subjektif

Data subjektif ini berhubungan dengan masalah dari sudut pandang

pasien O : Objektif

Merupakan hasil pendokumentasian hasil observasi, hasil pemeriksaan

fisik pasien, pemeriksaan laboratorium / pemeriksaan diagnostik lain. A : Assesment

Merupakan pendokumentasian hasil analisis dan interpretasi

(46)

P : Planning

Membuat rencana asuhan yang akan datang. Dalam planning ini juga

harus mencantumkan Evaluasi, yaitu tafsiran dari efek tindakan yang telah diambil untuk menilai efektifit asasuhan / hasil pelaksanaan tindakan.

D. Landasan Hukum

Bidan dalam menjalankan prakteknya berlandaskan pada Kepmenkes RI Nomor 369/MENKES/SK/III/2007 tentang asuhan dan konseling selama

kehamilan, pada kompetensi ketiga yaitu Bidan memberikan asuhan antenatal bermutu tinggi untuk mengoptimalkan kesehatan selama kehamilan yang

meliputi : Deteksi dini, pegobatan atau rujukan dari komplikasi tertentu (Kepmenkes, 2007).

E. Informed Concent

(47)

F. Kerangka Konsep

INPUT PROSES OUTPUT

Gambar 2.1. Kerangka Konsep Ibu hamil

(48)

BAB III

METODOLOGI

A. Jenis Studi Kasus

Jenis kasusnya adalah studi kasus. Studi kasus adalah studi yang

dilakukan dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu proses yang terdiri dari unit tunggal (Notoadmojo, 2010). Studi kasus ini adalah Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Trimester III pada Ny. S G1P0A0 dengan Hipertensi

dalam kehamilan di RSUD Kabupaten Sukoharjo tahun 2013.

B. Lokasi Studi Kasus

Lokasi studi kasus adalah tempat dimana pengambilan kasus tersebut dilaksanakan (Notoatmodjo, 2010). Lokasi studi kasus ini dilakukan di RSUD

Kabupaten Sukoharjo.

C. Subjek Studi Kasus

Subyek studi kasus adalah hal atau orang yang akan dikenai kegiatan pengambilan kasus (Notoadmojo, 2010). Subjek dalam kasus ini adalah Ny. S G1P0A0 ibu hamil trimester III dengan hipertensi.

D. Waktu Studi Kasus

Waktu pelaksanaan studi kasus adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk memperoleh data studi kasus yang dilaksanakan

(49)

(Notoatmodjo, 2012). Studi kasus ini dilaksanakan pada tanggal 6-13 Maret tahun 2013.

E. Instrumen Studi Kasus

Instrumen studi kasus adalah alat atau fasilitas yang digunakan untuk

mendapatkan data-data kasus (Notoatmodjo, 2010). Pada kasus ini menggunakan format asuhan kebidanan 7 langkah Varney pada ibu hamil.

F. Tekhnik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data digunakan pengumpulan data primer dan

pengumpulan data sekunder. 1. Data primer

Data primer ialah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung oleh

orang yang melakukan penelitian (Nursalam, 2008). a. Pemeriksaan fisik

1) Inspeksi

Merupakan proses observasi yang dilaksanakan secara sistematik yang dilakukan dengan menggunakan indera penglihatan, pendengaran, penciuman sebagai alat untuk mengumpulkan data

(50)

2) Palpasi

Palpasi merupakan teknik pemeriksaan yang menggunakan indra

peraba (Nursalam, 2008). Pada kasus hipertensi palpasi dilakukan untuk memastikan adanya tanda-tanda kehamilan (Manuaba, 2008).

Pada kasus ini dilakukan palpasi Leopold

a. Leopold I : TFU : pertengahan pusat-Px, Mc donald : 30 cm Fundus : teraba bulat, lunak, tidak melenting

(bokong)

b. Leopold II : kanan : Teraba keras, memanjang seperti papan (punggung)

Kiri :Teraba bagian kecil – kecil janin (ekstremitas)

c. Leopold III : Teraba bulat, keras, melenting (kepala)

d. Leopold IV : Bagian terbawah janin belum masuk panggul dan didapatkan hasil oedema negatif.

3) Perkusi

(51)

4) Auskultasi

Merupakan teknik pemeriksaan dengan menggunakan stetoskop untuk mendengarkan bunyi yang dihasilkan oleh tubuh (Nursalam, 2008). Pada kasus hipertensi dilakukan untuk mendengarkan denyut jantung janin yang bertujuan memastikan tanda pasti kehamilan (Manuaba, 2008). Pada kasus ini dilakukan pemeriksaan Auskultasi didapatkan hasil DJJ 142x/menit pada punctum maximum kanan bawah pusat.

b. Wawancara

Wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data, dimana peneliti mendapatkan keterangan atau informasi secara lisan dari seseorang sasaran penelitian (responden) melalui suatu pertemuan percakapan (Notoatmodjo, 2010).

c. Observasi

Merupakan suatu pengamatan yang berencana yang antara lain meliputi melihat, mendengar, mencatat sejumlah taraf aktivitas tertentu atau situasi tertentu yang ada hubungannya dengan masalah yang akan diteliti (Notoatmodjo, 2010).

2. Data sekunder

Data yang diperoleh dari orang lain atau dari sumber-sumber yang telah ada sebelumnya (Notoatmodjo, 2010). Dengan cara membaca status

(52)

Data yang didapat dengan cara : Studi kepustakaan merupakan bahan-bahan pustaka yang sangat penting dalam menunjang latar belakang

teoritis dalam suatu penelitian(Notoatmodjo, 2010).

Data sekunder pada studi kasus ini diperoleh dari rekam medis berupa data jumlah ibu hamil yang melakukan ANC berjumlah 1451 orang

dan yang mengalami Hipertensi sebanyak 62 orang, anemia 126 orang, hiperemesis 168 orang, preeklampsi dan eklampsi sebanyak188 orang, abortus 86 orang dan hamil normal sebanyak 614 orang di Kabupaten

Sukoharjo.

Pelaksanaan : Melaksanakan asuhan kebidanan dari pengkajian

sampai dengan evaluasi sesuai kasus.

G. Alat-alat yang Dibutuhkan

Merupakan alat-alat yang dibutuhkan selama pelaksaanaan studi kasus

berlangsung (Notoatmodjo, 2010).

1. Alat yang digunakan dalam pengumpulan data : a. Format pengkajian pada ibu hamil

b. Buku tulis Bolpoint dan penggaris

2. Alat yang digunakan untuk melakukan pemeriksaam a. Timbangan berat badan

b. Spigmomanometer c. Dopler

d. Metlin

(53)

f. Pita untuk mengukur lila atas g. Jarum

h. Spuit i. Kapas j. Alkohol

(54)

BAB IV

7. Alamat : Gunungsudo RT 3/6, Malangan, Bulu Sukoharjo

B. ANAMNESE (Data Subyektif)

Tanggal : 07 Maret 2013, Pukul : 19. 00 WIB

1. Keluhan utama pada saat pengkajian : Ibu mengatakan keluhan pusing, pandangan mata berkunang – kunang.

2. Riwayat menstruasi

a. Menarche : Ibu mengatakan haid pertama pada umur 12 tahun

b. Siklus : Ibu mengatakan siklus haidnya hari ± 28 hari

c. Lama : Ibu mengatakan lamanya haid 6 – 7 hari d. Banyaknya : Ibu mengatakan 2-3 x ganti pembalut

sehari

e. Teratur/tidak teratur : Ibu mengatakan haidnya teratur setiap bulan

f. Sifat darah : Ibu mengatakan sifat darahnya encer g. Dismenorhoe : Ibu mengatakan tidak merasakan nyeri

haid sampai mengganggu aktivitasnya.

(55)

3. Riwayat hamil ini obat yang diberikan oleh bidan

d. Keluhan keluhan pada

Trimester I : Ibu mengatakan sering mual muntah Trimester II : Ibu mengatakan tidak ada keluhan

Trimester III : Ibu mengatakan sering pusing, dan pandangan berkunang – kunang.

e. ANC : 7 kali

TM I : Ibu mengatakan 2 kali pada UK 4 minggu dan 10 minggu

TM II : Ibu mengatakan 3 kai pada UK 13 minggu, 18 minggu dan 24 minggu TM III : Ibu mengatakan 2 kali pada UK 28

minggu dan 32 minggu

(56)

merasa pusing dan mata

berkunang-b. Riwayat penyakit sistemik :

1) Jantung : Ibu mengatakan tidak merasa berdebar-debar dan tidak merasa nyeri pada dada bagian kiri dan tidak mudah lelah.

2) Ginjal : Ibu mengatakan tidak pernah merasa nyeri pada perut bagian bawah saat BAK.

3) Asma / TBC : Ibu mengatakan tidak pernah merasa sesak dan tidak sering BAK di malam hari.

6) Hipertensi : Ibu mengatakan mempunyai tekanan darah 130 / 80 mmHg

7) Epilepsi : Ibu mengatakan tidak pernah kejang sampai mengeluarkan busa dari mulutnya.

8) Lain-lain : Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit lain.

c. Riwayat penyakit keluarga :

Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit menular, seperti Hepatitis, TBC dan dalam keluarga terdapat riwayat penyakit menurun yaitu Hipertensi.

(57)

Ibu mengatakan tidak ada keturunan riwayat kembar baik keluarga ibu itu sendiri maupun suaminya.

e. Riwayat Operasi : Ibu mengatakan belum pernah operasi apapun.

5. Riwayat Perkawinan

a. Status perklawinan : kawin : 1 kali

b. Kawin I : umur 25 tahun, dengan suami umur 29 tahun

Lamanya : 1 tahun

6. Riwayat Keluarga Berencana : ibu mengatakan belum pernah menggunakan KB apapun.

7. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu No Tgl/

8. Pola kebiasaan sehari-hari a. Nutrisi

Sebelum hamil : 3x sehari, jenisnya : nasi, sayur, lauk porsi sedang dan tidak ada keluhan minum 5-8 gelas/hari

Selama hamil : 2x sehari, jenisnya : nasi, sayur, lauk porsi sedang dan tidak ada keluhan. 8-12 gelas/hari

b. Eliminasi

(58)

BAB 2x sehari, konsistensi lunak, warna coklat kehitaman, bau khas feses dan tidak ada keluhan.

Selama hamil : BAK 7x sehari, warna kuning jernih, berbau urine dan tidak ada keluhan.

BAB 1x sehari, konsistensi lunak, warna coklat kehitaman, bau khas feses dan tidak ada keluhan.

c. Aktivitas

Sebelum hamil : Ibu mengatakan beraktivitas melakukan pekerjaan rumah sendiri. Seperti: belanja, memasak, mencuci, menyapu, mengurus anak dan tidak ada keluhan.

Selama hamil : Ibu mengatakan beraktivitas melakukan pekerjaan rumah dibantu suami dan tidak ada keluhan.

Sebelum hamil : Ibu mengatakan melakukan hubungan

seksual apabila suami pulang bekerja (merantau) dan tidak ada keluhan.

Selama hamil : Ibu mengatakan sudah melakukan hubungan seksual dan tidak ada keluhan.

f. Psikososial budaya

1) Perasaan tentang kehamilan ini

(59)

2) Kehamilan ini direncanakan/tidak

Ibu mengatakan kehamilan ini direncanakan 3) Jenis kelamin yang di harapkan

Ibu mengatakan baik laki-laki maupun perempuan sama saja yang penting sehat dan selamat

4) Dukungan keluarga terhadap kehamilan ini

Ibu mengatakan ada dukungan dari suami dan keluarganya 5) Keluarga lain yang tinggal serumah

Ibu mengatakan tidak ada anggota keluarga lain yang tinggal serumah

6) Pantangan makanan

Ibu mengatakan tidak pantang terhadap makanan apapun. 7) Kebiasaan adat istiadat dalam kehamilan

Ibu mengatakan tidak ada adat istidat dalam kehamilan g. Penggunaan obat-obatan / rokok

Ibu mengatakan ibu dan suaminya tidak merokok

C. PEMERIKSAAN FISIK (Data Obyektif)

(60)

2. Pemeriksaan Sistematis a. Kepala

2) Rambut : Bersih, hitam, tidak berketombe

3) Muka : Tidak ada oedema, cloasma gravidarum 4) Mata

a) Oedema : Tidak ada

b) Conjungtiva : Berwarna merah muda c) Sklera : Berwarna putih

1. Kelenjar gondok : Tidak ada pembesaran kelenjar gondok 2. Tumor : Tidak ada benjolan

3. Pembesaran Kelenjar Limfe : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe

c. Dada dan Axilla 1) Mamae

a) Pembengkakan : tidak ada pembengkakan b) Tumor : tidak ada benjolan c) Simetris : simetris kanan dan kiri d) Areola : hyperpigmentasi e) Putting susu : menonjol dan lemas f) Kolostrum : belum keluar

2) Axilla

(61)

a. Extremitas

1) Varices : tidak ada 2) Oedema : negatif ( - )

3) Reflek Patella : positif ( + ) kanan dan kiri. 3. Pemeriksaan Khusus Obstetri (Lokalis)

a. Abdomen 1) Inspeksi

a) Pembesaran Perut : pembesaran uterus sesuai dengan umur kehamilan

b) Bentuk perut : memanjang c) Linea alba / nigra : ada linea nigra d) Strie Albican / Livide : ada strie albican e) Kelainan : tidak ada kelainan f) Pergerakan janin : 1 kali gerakan janin 2) Palpasi

a.Pergerakan janin : 2-3 kali gerakan janin per 1 jam b. Leopold I : TFU : pertengahan pusat-Px, Mc

d. Leopold III : Teraba bulat, keras, melenting ( kepala)

e. Leopold IV :Bagian terbawah janin belum

Masuk panggul

f. TBJ : (30-12) x 155

(62)

3) Auskultasi

a) DJJ : 142x/menit

Punctum maximum : kanan bawah pusat b) Pemeriksaan Panggul

1. Kesan Panggul : normal

2. Distantia Spinarum : tidak dilakukan 3. Distantia Kristarum : tidak dilakukan 4. Conjugata ekterna (Boudelogue) : tidak dilakukan 5. Lingkar Panggul : tidak dilakukan g. Anogenital

1. Vulva Vagina

a. Varices : tidak ada varices b. Luka : tidak ada luka c. Kemerahan : tidak ada kemerahan d. Nyeri : tidak ada nyeri

e. Kelenjar Bartolini : tidak ada pembesaran kelenjar Bartolini

f. Pengeluaran Pervaginam : tidak ada 2. Perinium

(63)

II. INTERPRETASI DATA

Tanggal : 07 Maret 2013, Pukul : 19. 15 WIB

A.DIAGNOSA KEBIDANAN

Ny. S umur 26 tahun G1 P0 A0 , Umur Kehamilan 33 minggu, janin tunggal, hidup intra uteri, letak memanjang, punggung kanan, presentasi kepala, bagian terbawah janin belum masuk panggul dengan hipertensi dalam kehamilan.

Data Dasar DS :

1. Ibu mengatakan berumur 26 tahun

2. Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir tanggal 15 Juli 2012 3. Ibu mengatakan ini kehamilannya yang pertamanya

4. Ibu mengatakan belum pernah keguguran

5. Ibu mengatakan sedang merasakan pusing, pandangan mata berkunang – kunang b. Leopold II : kanan : Teraba keras, memanjang seperti papan

(bokong)

(64)

d. Leopold IV : Bagian terbawah janin belum masuk panggul 5. Auskultasi

a. DJJ : 142x/menit

b. Punctum maximum : kanan bawah pusat

B.MASALAH

Ibu mengatakan khawatir dengan kehamilannya karena sering merasakan pusing dan mata berkunang.

C.KEBUTUHAN

Memberi konseling tentang hipertensi dan pengaruhnya terhadap kehamilan serta menganjurkan ibu untuk diet garam.

III. DIAGNOSA POTENSIAL

Pre eklamsia ringan pada ibu. Pada janin pertumbuhan janin terhambat (IUGR)

IV. TINDAKAN SEGERA

Kolaborasi dengan dr, SpOG

Memasang infus D5% dan MgSO4 12 gram 12 tpm Terapi nifedipin

Terapi SF 2 x 1, vitamin C 2 x 1, Amoxylin 500 mg 3 x 1

V. RENCANA TINDAKAN

1. Observasi KU dan vital sign tiap 4 jam sekali 2. Observasi DJJ tiap 30 menit sekali

3. Anjurkan banyak istirahat

4. Anjurkan diet makanan tinggi protein, tinggi karbohidrat, cukup vitamin, dan rendah lemak, diet garam.

5. Beri terapi nifedipin

(65)

7. Beri terapi drip infus 5% dan MgSO4 12 gram tetesan 12x/menit 8. Pemeriksaan laboratorium lengkap

VI. PELAKSANAAN

Tanggal : 07 Maret 2013, Pukul : 19.30 WIB

1. Pukul 19.30 WIB memantau KU ibu dan vital sign yang meliputi tekanan darah, nadi, suhu dan respirasi tiap 4 jam sekali

2. Pukul 19.40 WIB melakukan observasi Djj tiap 30 menit 3. Pukul 19.40 WIB menganjurkan ibu untuk istirahat

4. Pukul 19. 45 WIB menganjurkan ibu untuk diet makanan tinggi protein, tinggi karbohidrat, cukup vitamin, rendah lemak seperti tempe, tahu, telur, sayuran hijau, buah, kacang-kacangan, diet garam.

5. Pukul 19. 45 WIB memberi terapi nifedipin

6. Pukul 19.50 WIB memberi obat SF 2 x 1, vitamin C 2 x 1, Amoxylin 500 mg 3 x 1

7. Pukul 20.00 WIB memberi terapi drip infus d 5 % dan MgSO4 12gram tetesan 12x/menit

8. Pukul 20. 15 WIB memeriksa laboratorium lengkap : protein urine, urine reduksi, HB, Hct, eritrosit, Albumin, Gol darah.

VII. EVALUASI Tanggal : 07 Maret 2013, Pukul : 20.30 WIB

1. Pukul 20. 30 WIB Ibu sudah diberitahu hasil pemeriksaan TD: 190/110 mmHg

N : 82 x/menit S : 36,6˚ C

R: 20 x/menit

2. Pukul 20. 35 WIB Ibu sudah mengetahui keadaannya 3. Pukul 20.40 WIB Ibu bersedia untuk banyak istirahat

(66)

5. Pukul 20.50 WIB Ibu bersedia minum obat sesuai yang telah diberikan bidan

6. Pukul 20.55 WIB Ibu sudah diterapi drip infus d 5% dan MgSO4 12gram tetesan 12x/menit

7. Pukul 21.00 WIB Injeksi Lasik secara IV sudah diberikan

8. Pemeriksaan laboraturium lengkap sudah dilakukan. Hasil lab : protein urine (-), urine reduksi ( - ), darah : Hb : 10 gr%, Hct : 29, eritrosit : 3,21, Albumin : 3,4 , Gol darah : O

DATA PERKEMBANGAN I

Tanggal : 08 Maret 2013, pukul 11. 30 WIB Subjektif

1. Ibu mengatakan pusing berkurang

2. Ibu mengatakan pandangan masih sedikit berkunang – kunang 3. Ibu mengatakan masih cemas dengan kehamilannya

(67)

Planning

1. Memantau KU dan Vital sign ibu tiap 4 jam sekali

2. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan kehamilannya 3. Memberi dukungan mental kepada ibu agar ibu tidak cemas

4. Menganjurkan ibu untuk tetap makan makanan yang bergizi , tinggi protein, karbohidrat, vitamin, dan rendah lemak, diet garam.

5. Memberi obat SF 2 x 1, Vitamin C 2 x 1, Amoxylin 500 mg 3 x 1 6. Memberi terapi drip infus d 5 % dan MgSO4 12gram 20 tpm

7. Memberikan Injeksi Lasik 1 ampul secara IV, observasi setelah 6 jam 8. Memasang katerisasi

9. Mengobservasi tekanan darah

EVALUASI

Tanggal 08 maret 2013, pukul 14.00 WIB 1. KU : Baik

3. Ibu mengerti hasil pemeriksaan kehamilannya

4. Ibu sudah tidak begitu cemas dan berusaha untuk tenang 5. Ibu bersedia untuk tetap istirahat

6. Ibu bersedia untuk makan makanan bergizi, tinggi protein, karbohidrat, vitamin, mineral dan rendah lemak, diet garam

7. Obat sudah diberikan dan minum sesuai petunjuk dokter 8. Ibu sudah diberi terapi drip infus d 5 % dan MgSO4 12gram 9. Injeksi Lasik secara IV sudah dilakukan

10.Kateter sudah dipasang

(68)

DATA PERKEMBANGAN II

Tanggal : 09 Maret 2013 , pukul 11. 30 WIB Subjektif

1. Ibu mengatakan sudah tidak merasa pusing

2. Ibu mengatakan pandangannya sudah tidak berkunang – kunang 3. Ibu mengatakan sudah tidak cemas

Objektif intra uteri, letak memanjang, punggung kanan, presentasi kepala, bagian terbawah janin belum masuk panggul dengan hipertensi dalam kehamilan.

Planning

1. Memantau KU dan Vital sign ibu tiap 4 jam sekali

2. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan kehamilannya

3. Mengingatkan kepada ibu untuk tetap melakukan anjuran – anjuran bidan meskipun keadaannnya sudah membaik

(69)

6. Melepas kateter

7. Advis dokter ibu boleh pulang terapi dilanjutkan dirumah

8. Menganjurkan ibu untuk kontrol 1 minggu lagi atau jika ada keluhan

EVALUASI

Tanggal 09 Maret 2013, pukul 11.45 1. KU : Baik

Kesadaran : Composmentis TD : 130/80 mmHg

N : 80x/menit S :36, 6 ºC R : 20x/menit

2. Ibu mengerti hasil pemeriksaan kehamilannya

3. Ibu bersedia melakukan anjuran bidan meskipun keadaannnya sudah membaik 4. Obat sudah diberikan dan ibu bersedia meminum sesuai anjuran

5. Infus sudah dilepas 6. Kateter sudah dilepas

7. Ibu diperbolehkan pulang sesuai advis dokter

(70)

ii. PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan membahas kesenjangan yang ada antara teori dengan praktek yang ada dilahan. Penulis menggunakan manajemen kebidanan dengan tujuh langkah varney maka pembahasan akan di uraikan sebagai berikut :

1. Pengkajian

Pengkajian dilakukan dengan mencari dan mengumpulkan fakta baik berasal dari pasien, keluarga, maupun kesehatan lainya dan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh bidan sendiri. Pengumpulan data ini mencakup data subjektif dan data objektif (Nursalam, 2008). Pada data subjektif didapatkan keluhan yaitu sakit kepala, mata berkunang – kunang (Saifudin, 2002). Pada data objektif seseorang dikatakan hipertensi apabila tekanan tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan diastolik ≥ 90 mmHg (Yulianti, 2010 ).

Pada kasus ibu hamil dengan hipertensi Ny. S data subjektif didapatkan keluhan utama yaitu ibu datang ingin memeriksakan kehamilannya, ibu mengatakan sering pusing dan pandangan berkunang – kunang, sedangkan data objektif didapatkan tekanan darah 190/110 mmHg.

Pada pengkajian ini hasil yang di dapatkan dari data subjektif dan objektif sesuai dengan diagnosa yang terjadi pada kasus hipertensi dalam kehamilan.

2. Interpretasi Data

(71)

oedema (Yulianti, 2010). Kebutuhan adalah hal – hal yang dibutuhkan oleh klien dan belum teridentifikasi dalam diagnosa dan masalah yang didapatkan dengan melakukan analisis data. Kebutuhan ibu hamil dengan hipertensi : diet tinggi protein, makan rendah garam, cukup vitamin, rendah lemak dan banyak istirahat (Salmah, 2006).

Pada kasus ibu hamil dengan hipertensi didapatkan diagnosa kebidanan Ny. S G1 P0 A0 umur 26 tahun, hamil 33 minggu, janin tunggal, hidup intra uteri, letak memanjang, punggung kanan, presentasi kepala dengan hipertensi. Masalah yang muncul ibu merasa cemas dengan kehamilannya karena sering merasakan pusing, pandangan berkunang–kunang. Kebutuhan yang diberikan berupa diet tinggi protein, diet rendah garam banyak istirahat, dan memberikan konseling tentang hipertensi dan pengaruhnya terhadap kehamilan.

Pada langkah ini masalah dan kebutuhan sudah ada sesuai dengan diagnosa kebidanan yang sudah ada.

3. Diagnosa Potensial

Diagnosa potensial merupakan langkah ketika bidan melakukan identifikasi diagnosis atau masalah potensial dan mengantisipasi penanganannya (Salamah, 2006). Diagnosa potensial yang mungkin terjadi pada ibu hamil dengan hipertensi adalah pertumbuhan janin yang lambat, kematian janin, persalinan premature (Manuaba, 2008).

Pada kasus hipertensi ibu hamil Ny. S tidak muncul diagnosa potensial karena kesigapan dan kecepatan dalam menangani kasus hipertensi yang terjadi pada Ny. S. Pada langkah penulis tidak menemukan adanya kesenjangan antara teori dan kasus.

4. Antisipasi / Tindakan segera

(72)

pertumbuhan janin terhambat, rawat dan pertimbangkan terminasi kehamilan (Saifuddin, 2010).

Pada kasus ibu hamil Ny. S dengan hipertensi antisipasi yang dilakukan yaitu kolaborasi dengan SpOG kolaborasi dengan memasang infus MgSO4 12 gram 12 tpm, dan obat oral SF 2 x 1, Vitamin 2 x 1, Amoxylin 500 mg 3 x 1. Pada langkah ini ada kesenjangan antara teori dan kasus, dimana pada teori tidak diberikan infus MgSO4 12 gram 12 tpm.

5. Perencanaan

Menyusun rencana yang menyeluruh mengacu pada diagnosa, masalah asuhan, serta kebutuhan yang telah sesuai dengan kondisi klien saat diberi asuhan (Salmah, 2006). Asuhan yang direncanakan pada Ibu hamil dengan hipertensi menurut (Yulianti, 2010) : Pantau tekanan darah ibu, keadaan janin, protein urine, berikan informasi tentang keadaan ibu dan keadaan janinnya, anujrkan ibu untuk banyak istirahat, anjurkan ibu untuk mengurangi makanan rendah garam, diet makanan tinggi protein, cukup vitamin, rendah lemak, dan anjurkan ibu untuk memeriksakan kehamilannya 1 minggu lagi.

Pada kasus ibu hamil Ny. S dengan hipertensi perencanaan yang dilakukan yaitu pantau KU dan vital sign, beri informasi yang jelas tentang keadaan kehamilannya, anjurkan untuk ibu tetap banyak istirahat, anjurkan ibu diet makanan tinggi protein, tinggi karbohidrat, cukup vitamin, dan rendah lemak, beri obat SF 2 x 1, vitamin C 2 x 1, Amoxylin 500 mg 3 x 1, beri terapi infus drip d 5%, MgSO4 12 gram dan nifedipin, observasi tekanan darah, periksa urin lengkap. Pada langkah ini terdapat kesenjangan antara teori dan kasus, pada teori tidak diberikan obat sedangkan pada kasus diberikan MgSO4 12 gram 12 tpm dan obat SF 2 x 1 karena HB pasien 10 gr%.

6 . Pelaksanaan / implementasi

(73)

direncanakan, dilaksanakan secara efisien dan aman biasanya dilaksanakan oleh bidan, sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan lain (Salmah,2006). Asuhan yang dilaksanakan pada Ibu hamil dengan hipertensi menurut (Yulianti, 2010) : Memantau tekanan darah ibu, keadaan janin, protein urine, memberikan informasi tentang keadaan ibu dan keadaan janinnya, menganjurkan ibu untuk banyak istirahat, menganjurkan ibu untuk mengurangi makanan rendah garam, diet makanan tinggi protein, cukup vitamin, rendah lemak, dan menganjurkan ibu untuk memeriksakan kehamilannya 1 minggu lagi.

Pada kasus ibu hamil Ny. S pelaksanaan telah dilakukan sesuai dengan rencana tindakan yang telah dibuat. Pada pelaksanaan pada kasus diberi obat MgSO4 12 gram 12 tpm dan SF 2 x 1 karena HB pasien 10 gr% 9. Evaluasi

Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan asuhn yang sudah diberikan. Hal dievaluasi meliputi apakah kebutuhan telah terpenuhi dan mengatasi diagnosa dan masalah yang teridentifikasi (Salamh, 2006).

Evaluasi pada ibu hamil dengan hipertensi : keadaan umum, kesadaran, dan tekanan darah ibu normal, ibu sudah mengetahbui tentang keadaan dan kehamilannya, ibu bersedia untuk istirahat cukup, ibu bersedia diet makanan

rendah garam, cukup vitamin, tinggi protein, rendah lemak.

Pada kasus ibu hamil Ny. S setelah dilakukan asuhan selama 3 hari didapatkan hasil KU ibu baik, kesadaran : composmentis, TD : 130/80

mmHg, S : 36,6 ºC, N : 80x/menit, R : 22x/menit, ibu telah mengerti tentang hasil pemeriksaan kehamilannya, ibu bersedia untuk tetap melakukan anjuran

(74)

Gambar

Gambar 2.1. Kerangka Konsep

Referensi

Dokumen terkait

Akan tetapi kacang koro benguk mengandung asam sianida dalam bentuk glikosida sianogenik yang bersifat toksik dan asam fitat yang merupakan senyawa anti gizi

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung, Peraturan Menteri Pemerintah Pekerjaan Umum Nomor 26/PRT/M/2007 Tahun 2007 tentang Pedoman Tim Ahli

Potensi Kawasan Obyek Wisata Bahari lamongan Berdasarkan definisi dari pariwisata sendiri adalah perjalanan yang dilakukan oleh seorang atau banyak orang dalam waktu tidak lebih

Fraksi etil asetat mempunyai kadar hambat minimum pada konsentrasi 250 ppm, dengan zona bening yang terbentuk

Di era globalisasi menuntut pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja di setiap tempat kerja. Untuk mencapai efisiensi dan efektifitas di suatu tempat kerja,

Dengan ini kami menyatakan bahwa dalam laporan tugas akhir yang berjudul “ Perencanaan Apartemen Atlas Sky Garden Jalan Pemuda No 33 &amp; 34 Semarang ” ini tidak terdapat

Kegiatan selanjutnya menyanyikan penggalan teks syair Wasiat Renungan Masa yang di pandu guru Bahasa Indonesia (Sumarni, S.Pd.). Kegiatan berikutnya penjelasan

Saya juga mengucapkan ribuan terima kasih pada panitia yang telah berjuang dan mencurahkan segenap tenaga, waktu, serta pikiran untuk mensukseskan Konferensi