• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Teori Organisasi ( 1 )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Teori Organisasi ( 1 )"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) didirikan pada tanggal 10 Juni 1972. Pendirian organisasi ini dilandasi semangat untuk menumbuhkan wirausaha di kalangan pemuda, karena pada saat itu tidak banyak kaum muda yang bercita-cita menjadi pengusaha.

Para pendiri HIPMI rata-rata merupakan pengusaha pemula yang terdiri dari Drs. Abdul Latief, Ir. Siswono Yudo Husodo, Teu ku Sj ahrul, Datuk Hakim Thantawi, Badar Tando, Irawan Djajaatmadja, SH , Hari Sjamsudin Mangaan, Pontjo Sutowo, dan Ir. Mahdi Diah.

Stuktur Organisasi HIPMI berada di tingkat pusat maupun daerah. HIPMI menetapkan adanya Badan Pengurus Pusat yang berkedudukan di Ibukota Negara, Badan Pengurus Daerah berkedudukan di Ibukota Provinsi, dan Badan Pengurus Cabang berkedudukan di Ibukota Kabupaten/Kota. Hingga saat ini HIPMI telah ada di 33 propinsi di Indonesia dan memiliki 511 Badan Pengurus Cabang. Seiring dengan otonomi daerah dan pemekaran, HIPMI terus berkembang agar dapat terwakili di seluruh Indonesia.

Ketentuan organisasi HIPMI menetapkan dua jenis keanggotaan. Status sebagai Anggota Biasa bagi mereka yang berusia 17 - 40 tahun. Sedangkan bagi mereka yang telah melewati usia di atas 41 tahun statusnya menjadi Anggota Luar Biasa, akrabnya sering disebut sebagai para Senior. Keanggotaannya bersifat terbuka bagi siapa saja yang memiliki usaha.

(2)

Dalam perjalanannya sampai terjadinya krisis ekonomi di tahun 1998, HIPMI telah sukses mencetak kaderisasi wirausaha, dengan tampilnya tokoh -tokoh muda dalam percaturan dunia usaha nasional maupun internasional. Keadaan itu kemudian dapat merubah pandangan masyarakat terhadap profesi pengusaha pada posisi terhormat.

HIPMI merupakan organisasi para pengusaha muda Indonesia yang memiliki maksud dan tujuan :

1. Mendorong, berperan serta dalam mengembangkan jiwa kewiraswastaan di kalangan generasi muda.

2. Membina, memajukan dan mengembangkan generasi muda pengusaha menjadi pengusaha yang profesional, kuat dan tangguh dalam sektor usaha yang ditekuni.

3. Berperan serta dalam melaksanakan program pemerintah dan turut mensukseskan proses pembangunan nasional maupun daerah menuju kepada terciptanya masyarakat yang adil dan makmur.

4. Berperanserta dalam usaha-usaha berdaya dan tepat guna, menggali, memanfaatkan sumber-sumber daya alam dengan tetap mengupayakan mencegah timbulnya kerusakan dan pencemaran terhadap lingkungan hidup, serta membina, mengembangkan sumber daya manusia dalam proses teknologi menuju kepada profesionalisme dan daya cipta, guna menunjang pertumbuhan ekonomi dan stabilitas serta ketahanan nasional. 5. Membentuk pengusaha nasional yang berwawasan kebangsaan, yang

memiliki moral dan etika bisnis, serta mampu bersaing dipasaran internasional.

(3)

pembangunan ekonomi nasional. Sehingga nantinya diharapkan dapat ikut bersaing pada tingkat internasional.

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH

Dari beberapa tujuan yang telah dipaparkan tadi, salah satu tujuan yang seringkali memiliki hambatan yaitu membentuk pengusaha nasional yang berwawasan kebangsaan, yang memiliki moral dan etika bisnis, serta mampu bersaing dipasaran internasional.

Sulitnya mencapai tujuan organisasi tersebut dikarenakan beberapa masalah-masalah yang ada, yaitu :

1. Kurangnya daya saing yang lebih untuk mengembangkan sifat inovatif dan kreativitas para anggota organisasi

2. Kemitraan yang belum memadai untuk mengembangkan potensi jiwa kewirausahaan

3. Kendala dalam menyesuaikan diri pada era globalisasi agar memiliki kontribusi yang maksimal untuk lingkungan yang ada di sekitar organisasi

1.3 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana seharusnya HIPMI mengembangkan daya saing lebih bagi para anggota organisasi agar memiliki sifat inovatif dan kreatif?

2. Bagaimanakah cara yang tepat untuk HIPMI dalam menciptakan kemitraan serta memberikan dan menanamkan jiwa kewirausahaan pada kaum muda?

(4)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 LANDASAN TEORI

1. Teori Motivasi

Teori motivasi merupakan teori yang berpendapat dan berpandangan bahwa seseorang berpeilaku karena didorong oleh adanya keinginan untuk memperoleh pemenuhan dalam bermacam-macam kebutuhan. Menurut Abraham H. Maslow, kebtuhan tersebut ada 5 macam kebutuhan yang bervariasi dan berjenjang, yaitu :

a. Kebutuhan pisik

Kebuthan pisik merupakan kebutuhan dasar. Sebelum orang mempunyai kebutuhan lain, kebutuhan pisik ini pasti akan muncul dan akan diusahakan untuk dapat dipenuhi pemuasannya paling

Kebtuhan kelompok merupakan kebutuhan seseorang untuk untuk bergaul dengan orang lain, keinginan untuk bersekutu, keinginan untuk membina persahabatan, keinginan untuk diajak dan melakukan sesuatu, dan lain-lain.

d. Kebutuhan penghormatan

(5)

e. Kebutuhan aktualisasi diri

Kebutuhan ini merupakan kebtuhan pemuasan diri yang berupa pengembangan secara maksimal kemampuan, kreativitas, kemahiran, dan potensi yang dimiliki pada diri seseorang.

Jika kita amati, kebtuhan seseorang lebih banyak yang bersifat kerokhanian daripada kebutuhan yang bersifat pisik.

2. Teori Koordinasi

a. James D. Mooney :

Pengaturan usaha sekelompok orang secara teratur untuk menciptakan kesatuan tindakan dalam megusahakan tercapainya suatu tujuan bersama.

b. Leonard D. White :

Penyesuaian diri dari bagian-bagian satu sama lain, dan gerakan serta pengerjaan bagian-bagian pada saat yang tepat sehingga masing-masing dapat memberikan sumbangan yang maksimum. c. A.E. Benn :

Penyusunan usaha-usaha kelompok di dalam suatu kelangsungan dan keteraturan sikap sehingga menciptakan kesatuan tindakan dalam mengusahakan terciptanya tujuan.

3. Teori Analisis Sistem

Pendekatan sistem berarti analisa difokuskan pada kemampuan organisasi dalam menyerap input, dan mentransformasikan menjadi output. Dengan analisa sistem dapat diketahui bagaiman lingkungan mempengaruhi organisasi dan sebaliknya.

(6)

Dalam analisa sistem tahap-tahap yang harus dilakukan :

a. Menentukan sumber input b. Menentukan input

c. Menentukan proses transformasinya d. Menentukan output

e. Menentukan siapa pengguna output f. Menentukan umpan baliknya

Organisasi merupakan suatu kesatuan yang berada dalam lingkungan tertentu, maka semua barang atau jasa dan semua hal yang keluar dari organisasi tentu harus memiliki pengaruh bagi lingkungan sekitarnya. Menurut Herbert G. Hicks berbagai unsur lingkungan diantaranya adalah :

a. Orang-orang

b. Sumber pisik dan lingkungan c. Kondisi ekonomi

d. Sikap e. Hukum

2.2 PEMECAHAN MASALAH PRAKTIS

(7)

para anggota HIPMI, agar organisasi tersebut dapat lebih maju dan berkembang, khususnya dalam aspek sumber daya manusianya.

2. Kemitraan yang belum memadai untuk mengembangkan potensi jiwa kewirausahaan dapat diatasi dengan menggunakan teori koordinasi. Dengan adanya koordinasi yang baik, HIPMI diharapkan dapat bekerjasama dengan lembaga-lembaga atau organisasi lain agar dapat mengembangkan jiwa kewirausahaan. Selain itu, HIPMI diharapkan agar mampu menambah dan memperbanyak kemitraan pada lembaga yang berbasis dan berorientasi pendidikan.

(8)

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dalam pencapaian tujuan sebuah organisasi tidak selalu mengalami keberhasilan secara sempurna, karena terdapat faktor-faktor yang menghambat optimalisasi pencapaian tujuan.

Untuk mengatasi hambatan dalam Kurangnya daya saing yang lebih untuk mengembangkan sifat inovatif dan kreativitas para anggota organisasi, HIPMI sudah berusaha dengan cara mengadakan pelatihan-pelatihan. Namun pelatihan tersebut dirasa kurang tanpa adanya motivasi untuk terus mendorong kreativitas dan pengembangan potensi anggota HIPMI.

Dalam mencapai tujuan HIPMI unutk mengembangkan jiwa kewirausahaan di kaum muda, HIPMI sudah melakukan kemitraan dengan lembaga dan organisasi lain. Namun kemitraan yang dibangun HIPMI dirasa kurang memadai, terbukti dengan belum banyaknya instansi sekolah maupun perguruan tinggi yang dijadikan kemitraan HIPMI dalam memberikan wawasan jiwa kewirausahaan di kalangan kaum muda.

(9)

3.2 REKOMENDASI

1. untuk mengatasi masalah kuurangnya daya saing yang lebih untuk mengembangkan sifat inovatif dan kreativitas para anggota organisasi seharusnya HIPMI selain memberikan pelaihan terhadap anggota yang ada dalam organisasi, juga harus memberikan bimbingan dan pembinaaan kepada para anggota baru maupun lama. Sehingga mereka merapa termotivasi untuk selalu berkembang, berkreativitas, dan inovatif agar mampu memiliki daya saing yang tinggi.

2. HIPMI diharapkan mampu meningkatkan jumlah kemitraan yang dijadikan sebagai partner dalam mengembangkan dan menanamkan jiwa kewirausahaan pada kaum muda, terutama pada pelajar dan mahasiswa. Seperti mengajak lembaga-lembaga sekolah dan kampus untuk memberikan pelatihan dan wawasan tentang kewirausahaan.

(10)

IV

DAFTAR PUSTAKA

Sutarto. 2006. Dasar-dasar Organisasi. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Sofyandi, Hermawan & Iwa Garniwa. 2007. Perilaku Organisasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Sanusi, Anwar. 2010. Penataan Lembaga Non Struktural. Jakarta : PT Pilarindo Meditama.

inspirasibangsa.com/hipmi-harus-peduli-pengembangan-pengusaha-pemula/

nasional.inilah.com/read/detail/335441/cetak-pemimpin-muda-hipmi-gandeng-lemhanas.

utama.seruu.com/read/2014/12/09/237027/hipmi-miliki-potensi-besar-untuk-berkontribusi-dalam-pembangunan.

Referensi

Dokumen terkait

antonii tertinggi terjadi pada metode aplikasi serangga pada perlakuan CNSL dengan konsentrasi 5% yaitu sebesar 100% pada hari ke enam setelah aplikasi, se- dangkan

bahwa dengan menggunakan produk teknologi tepat guna tersebut maka hasil belajar lebih baik atau proses belajar atau bimbingan dapat lebih murah dan mudah dilaksanakan... Cara

Hasil uji hipotesis menggunakan Anacova pengaruh Interaksiantara Jenis Metode Pembelajaran dengan Tingkat Kemampuan Akademik Awal Mahasiswa Terhadap Keterampilan

Para ulama berselisih pendapat sehubungan dengan penetapan waktu puasa untuk beberapa daerah yang berdekatan dengan daerah kutub yang mengalami masa siang teramat

Namun demikian, dari beberapa kali run perhitungan dengan beberapa nilai yang berbeda, nilai hasil perhitungan untuk temperatur bahan bakar tidak terlalu terpengaruh, demikian

Panduan ini akan menolong Anda untuk mengajar, menyediakan aktivitas- aktivitas yang berpusat pada siswa dan menilai standar kompetensi yang sejalan dengan judul “Mengakses

Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan dengan segala rahmat serta karuniaNya sehingga penyusun telah dapat menyelesaikan Tugas Akhir “Pra Rencana Pabrik