• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM ENERGI DAN ELEKTRIFIKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM ENERGI DAN ELEKTRIFIKA"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM

ENERGI DAN ELEKTRIFIKASI

ENERGI ANGIN

Oleh: Rohmad NIM A1H014005

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS PERTANIAN PURWOKERTO

(2)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia, Sebagai negara agraris yang beriklimtropis memiliki beberapa

sumber energiterbarukan yang berpotensi besar, antara lain :energi hidro dan

mikrohidro, energi geotermal,energi biomassa, energi surya dan energi angin..

Bila kita maksimalkan potensi yang ada dengan menambah jumlah kapasitas

terpasang, maka akan membantu bahan bakar fosil yang selama ini menjadi

tumpuan dari penggunaan energi. Hal ini akan membantu perekonomian yang

selama ini menjadi boros akibat dari anggaran subsidi bahan bakar minyak yang

jumlahnya melebihi anggaran sektor lainnya.

Energi merupakan besaran yang kekal, artinya energi tidak dapat

diciptakan dan dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari suatu bentuk satu ke bentuk

yang lain namun tidak merubah jumlah atau besar energi secara keseluruhan.

Dalam pengertian sehari-hari energi merupakan kemampuan untuk melakukan

gerak, jika suatu objek mampu untuk melakukan gerakan, maka obyek tersebut

dikatakan mempunyai energi.

Energi angin merupakan energi stokastik. Kadang angin berhembus,

kadang tidak. Kita tidak yakin berapa banyak energi yang ada pada waktu - waktu

tertentu tetapi hal itu dapat diramalkan dengan suatu kemungkinan tertentu.

Pengembangan energi angin ini sangat cocok diterapkan diindonesia

dikarenakan potensi angin diindonesia sangat besar yaitu indonesia memiliki garis

(3)

menghemat penggunaan energi bahan bakar minyak. Penggunaan bahan bakar

minyak pada dasarnya akan habis maka dari itu penggunaan energi alternatif

seperti energi angin ini sangat berguna untuk kelestarian energi.

B. Tujuan

1. Mengetahui cara penggunaan anemometer.

2. Mengetahui manfaat energi angin dalam kehidupan sehari-hari.

(4)

II. TINJAUAN PUSTAKA

Sumber energi dari alam dapat diklasifikasikan sebagian berikut yakni

energi fosil, fisil, dan energi terbarukan. Energi fosil adalah energi yang diambil

dari sumber yang hanya tersedia dalam jumlah terbatas di bumi dan tidak dapat

diregenerasi. Sumber-sumber energi ini akan berakhir cepat atau lambat dan

berbahaya bagi lingkungan, dan energi terbarukan adalah energi yang dihasilkan

dari sumber alami seperti matahari, angin, dan air dan dapat dihasilkan berulang

kali karena dapat diperbaharui (Permana, A.D. 2011).

Energi adalah sesuatu yang dibutuhkan oleh benda agar benda dapat

melakukan usaha. Dalam kenyataannya setiap dilakukan usaha selalu ada

perubahan. Sehingga usaha juga didefiniskan sebagai kemampuan untuk

menyebabkan perubahan (Arif Alfatah & Muji Lestari, 2009)

Angin adalah udara yang bergerak dari satu tempat ketempat lainnya. Angin

berhembus dikarenakan beberapa bagian bumi mendapat lebih banyak panas

matahari dibandingkan tempat lain. Permukaan tanah yang panas mambuat suhu

udara diatasnya naik. Akibatnya udara yang naik mengembang dan menjadi lebih

ringan. Karena lebih ringan dibandingkan udara sekitarnya, udara akan naik.

Begitu udara panas tadi naik, tempatnya akan segera digantikan oleh udara sekitar

terutama udara dari atas yang lebih dingin dan berat. Proses ini terjadi

terus-menerus, akibatnya kita bisa merasakan adanya pergerakan udara atau yang

(5)

Energi angin adalah energi yang terkandung pada massa udara yang

bergerak. Energi angin berasal dari energi matahari. Pemanasan bumi oleh sinar

matahari menyebabkan perbedaan massa jenis (ρ) udara. Perbedaan massa jenis

ini menyebabkan perbedaan tekanan pada udara sehingga akan terjadi aliran fluida

dan menghasilkan angin. Kondisi aliran angin dipengaruhi oleh medan atau

permukaan bumi yang dilalui oleh aliran angin dan perbedaan temperatur

permukaan bumi. (Daryanto, 2007)

Pemanfaatan energi angin selain dapat mengurangi ketergantungan terhadap

energi fosil, diharapkan juga dapat meningkatkan produktifitas masyarakat

(6)

Jika suatu blok udara yang mempunyai penampang A ( m2 ) dan bergerak

dengan kecepatan V ( m/s ), maka jumlah massa udara yang mengalir tiap detik

adalah:

m = A . V. ρ (kg/detik) ………(2)

Dimana :

m = massa udara yang mengalir ( kg/detik )

ρ = kerapatan udara ( kg/m3 )

A = penampang udara ( m2 )

V = kecepatan angin ( m/detik )

Selanjutnya didapatkan energi yang dihasilkan persatuan waktu adalah:

P = E / satuan waktu

= 0,5 A V3 ρ (Watt) .………..(3)

(7)

III. METODOLOGI

A. Alat dan Bahan

1. Alat tulis

2. Anemometer

3. Kalkulator

B. Prosedur Kerja

1. Persiapan alat dan bahan.

2. Tentukan arah angin, kemudian menghadap kearah yang berlawanan dengan

arah angin.

3. Nyalakan anemometer dengan cara menekan tombol power layar tampilan

menghadap kearah pemegang anemometer dan angin akan datang dari arah

belakang layar tampilan.

4. Perhatikan angka yang menunjukan kecepatan angin pada layar tampil

5. Apabila angka kecepatan angin telah konstan, tekan tombol hold, kemudian

catat hasilnya.

6. Setelah didapat kecepatan angin, hitung daya dan energinya menggunakan

rumus.

No Kelompok Waktu (t) Kecepatan angin (v) Daya (P) Energi (E)

(8)

A. Hasil

Gambar 4.1 Anemometer

( sumber : Dokumentasi Pribadi)

Keterangan :

1. Display : Menampilkan hasil pengukuran

2. Tombol power : Untuk menghidupkan dan mematikan anemometer

3. Tombol satuan : Untuk memilih satuan yang akan digunakan

4. Tombol satuan : Untuk memilih satuan yang akan digunakan sesuai dengan

tombol yang diatasnya (tombol nomor 3)

5. Baling-baling : Bagian sensor yang digunakan untuk menangkap

kecepatan angin (harus berlawanan dengan arah angin)

6. Kabel : Untuk menghubungkan anemometer dengan baling-baling. 6

5

(9)

Cara Kerja Alat Anemometer adalah Anemometer digunakan dengan cara

mengangkat baling-baling keatas ke arah angin, kemudian menyalahkan tombol

power ke on serta atur tombol satuan apa yang akan digunakan. Baling-baling

akan berputar jika terdapat angin, yang kemudian kecepatan baling-baling

(kecepatan angin) akan dikonversi oleh alatnya dan akan ditampilkan pada

display anemometer.

No Kelompok Waktu (menit) Kecepatan (m/s) Daya (watt)

(10)

= 0,2 J

B. Pembahasan

Angin didefinisikan sebagai gerakan udara mendatar (horizontal) yang

diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena adanya perbedaan tekanan udara

(tekanan tinggi ke tekanan rendah) di sekitarnya. Gradien tekanan disebabkan oleh

adanya perbedaan suhu udara maka implikasinya adalah semakin besar pula angin

yang bertiup atau massa udara yang bergerak menuju suatu lokasi tertentu.

(Hidayat, 2005)

Angin adalah dinamika perpindahan massa udara secara mendatar

(horizontal), yang pada umumnya diukur dalam dua parameter yaitu kecepatan

dan arah. Gerak vertikal massa udara dapat diabaikan karena gerak vertikal (w)

setara dengan gaya gravitasi. Kecepatan angin umumnya diukur dengan

anemometer sedangkan arah angin diukur dengan panah angin (wind vane) dan

kantong angin (wind sack). Namun seiring berkembangnya pengetahuan dan

teknologi pengukuran angin dilakukan dengan menggunakan teknologi

penginderaan jauh. (Hasan, 1976).

Angin merupakan gerakan udara yang kekuatanya sangat bergantung pada

gradien tekanan dan merupakan proses penting dalam transport bahang (panas),

kelembaban, uap air, mikrooragnisme dan material lainnya dari suatu tempat

menuju tempat yang lain. Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan

(11)

Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah.

(Ahrens, 2007)

Faktor-faktor terjadinya angin, yaitu:

1. Gradien barometris : Bilangan yang menunjukkan perbedaan tekanan udara

dari 2 isobar yang jaraknya 111 km. Makin besar gradien barometrisnya, makin

cepat tiupan angin.

2. Letak tempat : Kecepatan angin di dekat khatulistiwa lebih cepat dari yang jauh

dari garis khatulistiwa.

3. Tinggi tempat : Semakin tinggi tempat, semakin kencang pula angin yang

bertiup, hal ini disebabkan oleh pengaruh gaya gesekan yang menghambat laju

udara. Di permukaan bumi, gunung, pohon, dan topografi yang tidak rata

lainnya memberikan gaya gesekan yang besar. Semakin tinggi suatu tempat,

gaya gesekan ini semakin kecil.

4. Waktu : Di siang hari angin bergerak lebih cepat daripada di malam hari.

(Ahrens, 2007)

Macam-macam alat pengukur kecepatan angin

1. Anemometer

Anemometer adalah alat pengukur kecepatan angin yang banyak digunakan

dalam bidang meteorologi dan geofisika atau stasiun prakiraan cuaca. Selain

mengukur kecepatan angin, Anemometer juga dapat mengukur besarnya tekangan

angin itu. Angin bisa terjadi karena perubahan tekanan udara. Pola tekanan udara

di seluruh bumi menyebabkan pola angin permukaan horizontal karena udara

(12)

bumi tidak berputar, angin akan bergerak dalam jalur lurus, tetapi karena bumi

berputar, angin berbelok arah. Angin bergerak secara spiral meninggalkan daerah

bertekanan tinggi dan berputar-putar masuk ke daerah bertekanan rendah sehingga

dibelahan bumi utara angin membelok ke kanan dan dibelahan bumi selatan

membelok ke kiri, ini disebut efek coriolis.

Gambar 4.2 Anemometer

(sumber : diakses dari

https://rinynovianty.files.wordpress.com/2010/05/anemometer.jpg pada tanggal

11mei 2016 pukul 12.13)

2. Windsock

Windsock, adalah alat untuk mengetahui arah angin dan memperkirakan

besar kecepatan angin, yang biasanya banyak ditemukan di bandara-bandara.

Windsock adalah sebuah kain berbentuk silinder mengerucut disatu ujungnya,

diterjemahkan secara bebasnya sebagai sarung angin. Fungsi windsock adalah

(13)

tidak dilengkapi pengukur kecepatan angin (anemometer). Kecepatan angin hanya

bisa dilihat secara perkiraan kasar yakni dari sudut relatif windsock terhadap tiang

mounting. Jika angin rendah maka windsock terkulai dan angin kencang maka

windsock lurus horizontal.

Gambar 4.3 Windsock

(sumber : https://pixabay.com/en/wind-sock-wind-direction-anemometer-57983/

diakses pada tangganl 11 mei 2016 pukul 12.21)

Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) sebagai salah satu sumber daya

alternatif untuk menghasilkan energi listrik mengalami perkembangan yang cukup

pesat. Hal ini disebabkan karena kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh

pembangkit tersebut, seperti ramah lingkungan, bebas polusi dan merupakan

penghasil energi listrik yang dapat diperbaharui. Seiring dengan perkembangan

(14)

dalam sistem tenaga. Cara kerja dari pembangkitan listrik tenaga angin ini yaitu

awalnya energi angin memutar turbin angin. Turbin angin bekerja berkebalikan

dengan kipas angin (bukan menggunakan listrik untuk menghasilkan listrik,

namun menggunakan angin untuk menghasilkan listrik). Kemudian angin akan

memutar sudut turbin, lalu diteruskan untuk memutar rotor pada generator

di bagian belakang turbin angin. Generator mengubah energi gerak menjadi energi

listrik dengan teori medan elektromagnetik, yaitu poros pada generator dipasang

dengan material ferromagnetik permanen. Setelah itu di sekeliling poros terdapat

stator yang bentuk fisisnya adalah kumparan-kumparan kawat yang

membentuk loop. Ketika poros generator mulai berputar maka akan terjadi

perubahan fluks pada stator yang akhirnya karena terjadi perubahan fluks ini akan

dihasilkan tegangan dan arus listrik tertentu. Tegangan dan arus listrik yang

dihasilkan ini disalurkan melalui kabel jaringan listrik untuk akhirnya digunakan

oleh masyarakat. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan oleh generator ini

berupa AC (alternating current) yang memiliki bentuk gelombang kurang lebih

sinusoidal. Energi Listrik ini biasanya akan disimpan kedalam baterai sebelum

dapat dimanfaatkan.

Keuntungan atau kelebihan dari energi angin atau PLTA

1. Sumber energi terbarukan. Yang pertama adalah angin merupakan salah

satu sumber energi terbarukan. Dikatakan menjadi sumber energi terbarukan

karena sumber energi angin tidak akan pernah habis, tidak seperti minyak

(15)

2. Tidak menimbulkan emisi. Yang kedua adalah tidak menimbulkan emisi.

Listrik yang dihasilkan oleh angin tidak menimbulkan emisi yang bisa

menyebabkan hujan asam ataupun gas rumah kaca. Seperti yang Anda ketahui

penggunaan bahan bakar fosil dapat menyebabkan hujan asam. Hujan asam

yang terjadi pun dapat mempengaruhi kehidupan di bumi, seperti ikan dan

tumbuhan mati, besi berkarat dan lainnya.

3. Ramah lingkungan. Kelebihan menggunakan pembangkit listrik tenaga angin

selanjutnya adalah ramah lingkungan. Selain terbarukan, energi angin

merupakan salah satu sumber energi alternatif yang jika digunakan tanpa

mencemari lingkungan.

4. Menggunakan space yang lebih kecil. Jika dibandingkan dengan pembangkit

listrik lainnya, energi angin hanya membutuhkan beberapa meter untuk

membentuk pondasi turbin angin. Tentu saja tanah di sekitar turbin dapat

digunakan untuk keperluan lainnya, salah satunya yaitu untuk pertanian.

5. Keuntungan utama dari penggunaan pembangkit listrik tenaga angin secara

prinsipnya adalah disebabkan karena sifatnya yang terbarukan. Hal ini berarti

eksploitasi sumber energi ini tidak akan membuat sumber daya angin yang

berkurang seperti halnya penggunaan bahan bakar fosil. Oleh karenanya tenaga

angin dapat berkontribusi dalam ketahanan energi dunia di masa depan.

6. Tenaga angin juga merupakan sumber energi yang ramah lingkungan, dimana

penggunaannya tidak mengakibatkan emisi gas buang atau polusi yang berarti

ke lingkungan

(16)

1. Tidak mudah diprediksi. Sama seperti pembangkit listrik tenaga surya,

pembangkit listrik tenaga air juga tidak mudah diprediksi. Meskipun sumber

terbarukan, akan tetapi sumber energi angin kurang dapat diandalkan untuk ada

terus menerus.

2. Memerlukan biaya yang tinggi. Kelemahan yang kedua adalah memerlukan

biaya yang cukup tinggi. Seperti yang kita ketahui biasanya pembangkit listrik

yang satu ini dibangun di tempat yang jauh dari sumber beban. Dan tentu saja

semua itu membutuhkan transmisi dengan biaya yang cukup tinggi.

3. Biaya perawatan tinggi. Selain itu, biaya perawatan atau cost maintenance

turbin angin juga sangatlah tinggi. Hal ini dikarenakan turbin angin memiliki

beberapa bagian yang mudah rusak seiring dengan berjalannya waktu.

4. Ancaman bagi kehidupan liar. Kenapa bisa dikatakan sebagai ancaman bagi

kehidupan liar? Ini karena burung yang terbang bebas dapat terbunuh dan

terluka jika terbang menuju ke arah turbin angin tersebut.

5. Membutuhkan turbin angin yang banyak. Berikutnya adalah membutuhkan

turbin yang banyak. Untuk menghasilkan listrik yang sama dengan pembangkit

fosil. Dibutuhkan turbin angin yang banyak, dengan begitu dibutuhkan pula

area yang luas.

6. Pengaruh ekologi yang terjadi dari penggunaan pembangkit tenaga angin

adalahterhadap populasi burung dan kelelawar. Burung dan kelelawar dapat

terluka atau bahkan mati akibat terbang melewati sudu-sudu yang sedang

(17)

7. Efek lain akibat penggunaan turbin angin adalah terjadinya derau frekuensi

rendah.Putaran dari sudu-sudu turbin angin dengan frekuensi konstan lebih

mengganggudaripada suara angin pada ranting pohon

8. Dalam keadaan tertentu turbin angin dapat juga menyebabkan

interferensielektromagnetik, mengganggu penerimaan sinyal televisi atau

transmisigelombang mikro untuk perkomunikasian

Dalam sebuah presentasi yang diadakan sebuah perusahaan yang bernama

WhyPgen dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) pada tanggal

14 Mei 2013 , Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki potensi untuk

mengembangkan pembangkit listrik tenaga angin. Potensi tenaga angin yang

tersedia di Indonesia mencapai 9.286 MW akan tetapi sampai saat ini energi angin

yang telah digunakan lebih kurang sebesar 2 MW (BMKG, 2013).

Berikut ini akan ditampilkan peta prakiraan aliran dan kecepatan angin

(18)

Gambar 4.4 Aliran angin diindonesia

(Sumber: http://www.bmkg.go.id diakses pada tanggal 11 mei 2016 15.45)

Angin di wilayah Indonesia pada umumnya bergerak dari arah timur menuju

arah barat daya dengan kecepatan angin antara 2.5 m/s sampai dengan 7.5 m/s.

Kecepatan angin 7.5 m/s di Indonesia terdapat di daerah Samudera Hindia Selatan

Jawa hingga Selatan Nusa Tenggara Timur, Laut Jawa, Laut Bali, Laut Banda,

Laut Flores dan Perairan Selatan Merauke.

Di tengah potensi angin melimpah di kawasan pesisir Indonesia, total

kapasitas terpasang dalam sistem konversi energi angin saat ini kurang dari 800

kilowatt. Di seluruh Indonesia, lima unit kincir angin pembangkit berkapasitas

masing-masing 80 kilowatt (kW) sudah dibangun. Tahun 2007, tujuh unit dengan

kapasitas sama menyusul dibangun di empat lokasi, masing-masing di Pulau

Selayar tiga unit, Sulawesi Utara dua unit, dan Nusa Penida, Bali, serta Bangka

(19)

maka pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) ditargetkan mencapai 250 megawatt

(MW) pada tahun 2025.

Berdasarkan praktikum acara 1 ini tentang energi angin mengukur kecepatan

angin disuatu daerah. Pada praktikum acara ini mengambil lokasi pengukuran

dipersawahan pada waktu pagi hari. Pergerakan angin adalah Angin bergerak dari

tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah atau angin bergerak

dari suhu tinggi ke suhu rendah. Pada saat pagi hari terjadinya perbedaan tekanan

sangat kecil sehingga angin yang terbentuk juga kecil dan berbeda jika kita

melakukan percobaan pada siang hari maka terjadi perbedaab tekanan yang besar

dan angin yang dihasilkan juga besar. Dengan menggunakan alat Anemometer

maka akan diperoleh kecepatan angin tersebut. Setelah kecepata angin sudah

diketahui maka kita dapat menacari Daya (p) dengan rumus P=KAV3 , K adalah

keketapan dengan nilai 1,37x10-5 dan A adalah luas penampang baling-baling

yang disini berfungsi sebagai sensor angin serta V merupakan kecepatan angin.

Setelah itu mencari Energi dengan rumus E= 0,5mV2 atau E= 0,5AVρV2 , A

adalah luas penampang baling-baling yang disini berfungsi sebagai sensor angin

dan ρ merupakan massa jenis dari angin dengan nilai 1,2 serta V merupakan

kecepatan angin. Berdasarkan hasil perhitungan maka dapat disimpulkan bahwa

semakin besar kecepatan anginya maka akan semakin besar Daya serta Energinya.

(20)

A. Kesimpulan

1. Energi adalah sesuatu yang dibutuhkan oleh benda agar benda dapat

melakukan usaha.

2. Angin adalah dinamika perpindahan massa udara secara mendatar (horizontal),

yang pada umumnya diukur dalam dua parameter yaitu kecepatan dan arah.

3. Faktor faktor yang mempengaruhi terjadinya angin adalah gradien geometri,

letak tempat, Tinggi Tempat dan Waktu

3. Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin adalah Anemometer

dan Windsock

4. Pembangkit listrik tenaga angin adalah suatu pembangkit listrik yang

menggunakan angin sebagai sumber energi untuk menghasilkan energi listrik.

Pembangkit ini dapat merubah energi angin menjadi energi listrik dengan

menggunakan turbin angin atau kincir angin. Pembangkit listrik tenaga angin

ini memiliki kelebihan yaitu bahan murah, tidak menimbulkan emisi dan

merupakan energi terbarukan. Sedangkan kekuranganya adalah memerluhkan

biaya yang tinggi dan tidak dapat diprediksi

5. Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki potensi untuk

mengembangkan pembangkit listrik tenaga angin. Potensi tenaga angin yang

tersedia di Indonesia mencapai 9.286 MW akan tetapi sampai saat ini energi

angin yang telah digunakan lebih kurang sebesar 2 MW

(21)

Praktikum acara 1 sudah berjalan lancar. Terdapat beberapa kendala dari

praktikan maupun asisten yaitu diantaranya kedatangan praktikan dan asisten

tidak tepat waktu. untuk praktikum acara selanjutnya semoga berjalan dengan

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Ahrens, C. Donald. 2007. Meteorology Today. Cengage Learning : USA.

Alfatah, Arif dan Lestari, Muji. 2009. Bahas Tuntas 1001 Soal Fisika SMP. Yogyakarta. Pustaka Widyatama

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, 2013. Prakiraan Musim Hujan. BMKG

Daryanto, Y. 2007. Kajian Potensi Angin Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Bayu. Yogyakarta: Balai PPTAAG

Hasan, Amin. 1976. Seri Dasar Ilmu Pengetahuan: Listrik. Petaling Jaya, Selangor (Malaysia).

Hidayat, S. 2005.Turbin Skala Kecil . ITB. Bandung

Nasir, A. A. dan Y. Koesmaryono. 1990. Pengantar Ilmu Iklim Untuk Pertanian, Pustaka Jaya, Bogor.

Permana, A. D. 2011. Outlook Energi Indonesia, Energi Masa Depan disekitar

dan Ketenagalistrikan. BPPT-Press. Jakarta. ISBN. 978-979-95202-6-5.

Permana Edo, 2012 . Rancang Bangun Pembangkit Tenaga Angin .Politeknik Negeri Sriwijaya: Palembang.

Gambar

Gambar 4.1 Anemometer
Tabel 1. Tabel perhitungan
Gambar 4.2 Anemometer
Gambar 4.3 Windsock
+2

Referensi

Dokumen terkait

Sebelum mengajar, mahasiswa praktikan terlebih dahulu membuat Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pembelajaran yang akan dilakukan oleh praktikan harus sesuai

Sosialisasi dan pelatihan mengenai pemanfaatan media sosial sebagai sarana pemasaran dan penjualan dilakukan kepada pengerajin cangkang kerang di Sentra Ikan Bulak yang

Sejalan dengan masalah itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) langkah-langkah yang ditempuh dalam penerapan pembelajaran kooperatif teknik keliling kelompok dengan

Apabila Pimpinan perusahaan diwakilkan, maka yang mewakili harus membawa surat kuasa dan foto copy KTP dari Pimpinan Perusahaan/Pemberi Kuasa beserta cap stempel perusahaan.

[r]

Sehingga para anggota rapat tidak perlu takut tidak ke bagian jalur transmisi karena dengan penambahan acces point tersebut daya tampung semakin besar, para anggota juga cukup duduk

Sepak bola adalah olahraga permainan yang dilakukan oleh dua tim berlawanan di atas lapangan berbentuk persegi empat dengan tujuan memasukkan bola ke gawang