• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ruang Lingkup dan Konseptualisasi Sosiol

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Ruang Lingkup dan Konseptualisasi Sosiol"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Bab Dua

Ruang Lingkup dan

Konseptualisasi

(2)

A. Manusia Sebagai Makhluk sosial

Manusia adalah makhluk ciptakan Allah, Tuhan Yang Maha Esa dengan struktur dan fungsi yang sangat sempurna bila dibandingkan dengan makhluk Tuhan lainnya. Manusia juga diciptakan sebagai makhluk multidimensional, memiliki akal pikiran dan kemampuan berinteraksi secara personal maupun sosial. Karena itu manusia disebut sebagai makhluk yang unik, yang memiliki kemampuan sosial sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Di samping itu, semua manusia dengan akal pikirannya mampu me- ngembangkan kemampuan tertingginya sebagai makhluk ciptaan Tuhan yaitu memiliki kemampuan spiritual, sehingga manusia di samping sebagai makhluk individual, makhluk sosial, juga sebagai makhluk spiritual.

Dalam kenyataannya, kemampuan fungsional manusia di atas dapat dilakukannya secara simultan dalam kehidupan sehari-hari sebagai makhluk individu, makhluk sosial, dan sebagai makhluk spiritual. Namun juga manusia dengan kecerdasannya dapat me- misahkan fungsi-fungsi tersebut bercasarkan pada kepentingan dan kebutuhan serta kondisi sosial yang mengitarrnya. Kemampuankemampuan fungsional inilah yang menjadikan manusia berbeda secara fundamental dengan makhlukmakh1uk hidup yang lainnya di muka bumi mi. Bahkan dengan kekuatan spirituainya maka manusia mampu mengun.gguli kemampuan rnakliluk-makhluk Allah lainnya seperti Jin dan sebagainya.

Di sisi lain, karena manusia adalah makhluk sosial, maka manusia pada dasarnya tidak marnpu hidup sendiri di dalam dunia mi baik sendiri dalam konteks fisik maupun dalam konteks sosialbudaya. Terutama dalam konteks sosial-budaya, manusia membutuhkan manusia lain untuk saling berkolaborasi dalarn pemenuhan kebutuhan fungsi-fungsi sosial satu dengan lainriya. Karena pada dasarnya suatu fungsi yang dimiliki oleh manusia saW akan sarigat berguna dan bermanfaat bagi manusia lainnya. Karena fungsi-fungsi sosial yang diciptakan oleh manusia ditujukan untuk saling berkolaborasi dengan sesama fungsi sosial manusia lainnya, dengan kata lain, manusia menjadi sangat bermartabat apabila bermanfaat bagi manusia lainnya.

Fungsi-fungsi sosial manusia lahir dan kebutuhan akan fungsi tersebut oleh orang lain, dengan demikian produktivitas fungsional dikendalikan oleh berbagai macam kebutuhan manusia. Setiap manusia memiliki kebutuhan masing-masing secara individual maupun kelompok, untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut, maka perlu adanya perilaku selaras yang dapat diadaptasi oleh masing-masing manusia. Penyelarasan kebutuhan dan penyesuaian kebutuhan individu, kelompok dan kebutuhan sosial satu dan lainnya, menjadi konsentrasi utama pemikiran manusia dalam. masyarakatnya yang beradab.

(3)

norma-norma dan nilai-nilai sosial yang mampu mengatur tindakan manusia dalam memenuhi berbagai kebutuhannya, Sehingga tercipta keseimbangan sosial (sosial equilibrium) antara hak dan kewajiban dalam pemenuhan kebutuhan manusia, terutama juga kondisi keseimbangan itu akan menciptakan tatanan sosial (sosial order) dalam proses kehidupan masyarakat saat mi dan di waktu yang akan datang.

Sebagaimana yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya dan juga penjelasan di atas, maka interaksi sosial dalam berkelompok dan bermasyarakat, yang oleh Habermas disebut derigan tindakan komunikasi mi. merupakan perspektif sosiologi, dan perspektif mi pula yang menjadi objek pengamatan sosiologi komunikasi.

Fokus interaksi sosial dalam masyarakat adalah komunikasi itu sendiri. Sebagaimana dijelaskan oleh sosiologi bahwa komunikasi menjadi unsur terpenting dalam selui’uh kehidupan ma.nusia. Dominasi perspektif mi dalam sosiologi yang begitu luas dan men-dalam, maka lahirlah kebutuhan untuk mengkaji kekhususan dalam studi-studi sosiologi yang dinamakan Sosiologi Komunikasi, yaitu perspektif kajian sosiologi tentang aspek-aspek khusus komunikasi dalarn lingkungan individu, kelompok, masyarakat, budaya, dan dunia.

Sehubungan dengan itu, beberapa konsep penting yang berhubungan dengan sosiologi komunikasi adalah konsep tentang sosiologi, community, communication, telematika, merupakan konsep penting yang kemudian melahirkan studi-studi integratif serta terkait satu sama lain sehingga melahirkan studi-studi interelasi yang penting untuk dibicarakan di sini sekaligus juga sebagai ruang lingkup dalam studi-studi sosiologi komunikasi.

1. Sosiologi

Kata Sosiologi berasal dan sofie, yaitu bercocok tanam atau bertaman, kemudian berkembang menjadi socius, dalam bahasa Latin yang berarti teman, kawan. Berkembang lagi menjadi kata sosial, artinya berteman, bersama, berserikat.

Secara khusus kata sosial maksudnya adalah hal-hal mengenai berbagai kejadian dalam Masyaraka’t yaitu persekutuan manusia, dan selanjutnya dengan pengertian itu untuk dapat berusaha mendatangkan perbaikan dalam kehidupan bersarna. (Shadily, 1993:

1-2)

Dengan kata lain menurut Hassan Shadily, sosiologi adalah ilmu masyarakat atau ilmu kemasyarakatan yang mempelajari manusia sebagai anggota golongan atau rnasyarakatnya (tidak sebagai mdividu yang terlepas dan golongan atau masyarakatnya), dengan ikatan-ikatan adat, kebiasaan, kepercayaan atau agamanya, tingkah laku serta keseniannya atau yang disebut kebudayaan yang meliputi segala segi kehidupannya. (1993: 2)

(4)

a. Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial (misalnya: antara gejala ekonomi dan agama, keluarga dengan moral, hukum dengan ekonomi, gerak masya

, rakat dengan politik, dan lain sebagainya);

b. Hubungan dengan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala nonsosial (misalnya: gejala geografis, biologis dan sebagainya); ,

C. Ciri-ciri umum semua jenis geja1agejala sosial.

Roucek dan Warren (Soekanto, 2003: 19) mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok. William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff (Soekanto, 2003: 19) berpendapat bahwa sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya yaitu organisasi sosial.

Selo Soermardjan dart Soeleman Soemardi (Soekanto, 2003: 20) mengatakan bahwa, sosiologi atau ilmu masyarakat ialah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial. Struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu kaidah-kaidah sosial (norma-norma sosial), lembaga-lembaga sosial, kelompokkelompok, serta lapisan-lapisan sosial. Proses sosial adalah pengaruh timbal balik antara pelbagai segi kehidupan bersama, umpamanya pengaruh timbal balik antara segi kehidupan hukum dan segi kehidupan agama, antara segi kehidupan hukum dengan segi kehidupan ekonomi, dan lain sebagainya. Salah satu proses sosial yang bersifat tersendiri ialah dalam hal terjadi perubahanperubahan di dalam struktur sosial.

Pembentukan struktur sosial, dan terjadinya proses sosial dan kemudian adanya perubahan-perubahan sosial tidak lepas dan adanya aktivitas interaksi sosial yang menjadi salah satu ruang lingkup sosiologi.

Interaksi sosial merupakan suatu hubungan di mana terjadi proses saling pengaruh memengaruhi antara para individu, antara individu dengan kelompok, maupun antara kelompok. (Soekanto, 2003: 423)

2. Community

Masyarakat sebagai objek sosiologi, beberapa pengertian dibuat oleh Ralph Linton (Soekanto, 2003: 24) masyarakat merupakan se kelompok manusia yang telah hidupdan bekerja sama cukup lama, sehingga mereka dapat mengatur din mereka dan menganggap din mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang di- rumuskan dengan jelas. Selo Soemardjan (Soekanto, 2003: 24) menyatakan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama, yang menghasilkan kebudayaan.

(5)

penilaiañ dan sebagainya. Keseluruhan itu kemudian mewujudkan adanya sistem komunikasi dan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antara manusia dalam masyarakat tersebut. Dalam si.stern hidup tersebut, maka muncullah budaya yang mengikat antara satu manusia dengan lainnya.

3. Teknologi Telematika

Istilah teknologi telematika(te1ékomunikasi, media, dan informatika) bermula dan istilah teknologi informasi (Information Technology atau IT. Istilah mi mulai popuer di akhir dekade 70-an. Pada masa sebelumnya, teknologi informasi masih disebut dengan istilah teknologi komputer atau pengolahan data elektronik atau PDE (Electronic Data Processing

atau EDP).

Istilah telematika lebih ke arah penyebutan kelompok teknologi yang disebutkan secara bersama-sama, namun sebenarnya yang dimaksudkan adalah teknologi informasi yang digunakan di media massa serta teknologi telekomunikasi yang umumnya digunakan dalam bidang komunikasi lainnya.

Istilah teknologi sering kali rancu dengan istilah sistem informasi itu sendiri dan kadang menjadi bahan perdebatan. Ada yang menggunakan istilah teknologi informasi untuk menjabarkan

sekumpulan sistem informasi, pemakai, dan manajemen. Pendapat mi menggambarkan teknologi dalam perspektif yang luas. Namun, kalau didasarkan pada definisi sistem informasi menurut Alter di depan, teknologi informasi hanyalah bagian dan sistem informasi.

Menurut kamus Oxford (1995), teknologi informasi adalah studi atau penggunaan peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisis, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar. Menurut Alter (1992), teknologi informasi mencakup perangkat keras dan perangkat lunak untuk melaksanakan satu atau sejumlah tugas pemrosesan data seperti rnenangkap, rnentransmisikan, menyimpan, mengambil, memanipulasi, atau menampilkan data. Martin (1999) mendefinisikan teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi. Secara lebih umum, Lucas (2000) menyatakan bahwa teknologi informasi adalah segala. bentuk teknologi yang diterapkan untuk memproses dan mengirimkan informasi dalarn bentuk elektronis. Mikrokomputer, komputer mainframe, pembaca barcode, perangkat lunak pemroses transaksi, perangkat lunak lembar kerja (spreadsheet), dan peralatan kornunikasi dan jaringan merupakan contoh teknologi informasi (Kadir, 2003: 28).

(6)

perangkat lunak terkait dengan instruksi-instruksi untuk mengatur. perangkat keras agar bekerja sesuai dengan tujuan instruksi-instruksi tersebut.

4. Communication

Theodornoson and Theodornoson (1969) memberi batasan lingkup communication

berupa penyebaran informasi, ide-ide, sikapsikap, atau emosi dan seorang atau kelompok kepada yang lain (atau lain-lainnya) terutama melalui simbol-simbol. Garbner (1967)

mengatakan communication dapat didefinisikan sebagai social inter action melalui pesan-pesan (McQuail dan Windahi, tt.: 4).

Onong Uchyana mengatakan komunikasi sebagai proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran, atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Pikiran bisa merupakan gagasan, informasi, opini, dan lain- lain yang muncul dan benaknya. Perasaan bisa berupa keyakinan, kepastian, keraguan, kekhawatiran, kemarahan, keberanian, kegairahan, dan sebagainya yang timbul dan lubuk hati. (Uchyana, 2002: 11)

Jadi, lingkup komunikasi menyangkut persoalan-persoalan yang ada kaitannya dengan substansi interaksi sosial orang-orang dalam masyarakat; termasuk konten interaksi (komunikasi) yang dilakukan secara langsung maupun dengan menggunakan media komunikasi.

5. Sosiologi Komunikasi

Menurut Soerjono Soekanto (Soekanto, 1992: 471), sosiologi komunikasi merupakan kekhususan sosiologi dalam mempêlajari interaksi sosial yaitu suatu hubungan atau komunikasi yang menimbulkan proses saling pengaruh-memengaruhi antara para individu, individu dengan kelompok maupun antarkelompok. Menurut Soekanto, Sosiologi Komuniksi juga ada kaitannya dengan public speaking, yaitu bagaimana seseorang berbicara kepada publik.

Secara komprehensif Sosiologi Komunikasi mempelajari tentang interaksi sosial dengan segala aspek yang berhubungan dengan interaksi tersebut seperti bagairnana interaksi (komunikasi) itu dilakukan dengan menggunakan media, bagaimana efek media sebagai akibat dan interaksi tersebut, sampai dengan bagaimana perubahan-perubahan sosial di masyarakat yang didorong oleh efek media berkembang serta konsekuensi sosial macam apa yang ditanggung masyarakat sebagai akibat dan perubahan yang didorong oleh media massa itu.

Komunikasi di dalam masyarakat dibagi dalam 5 jenis:

1. Komunikasi individu dengan individu (komunikasi antarpribadi)

2. Komunikasi kelompok

(7)

4. Komunikasi sosial

5. Komunikasi massa

Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi antar-perorangan dan bersifat pribadi baik yang terjadi secara langsung (tanpa medium) ataupun tidak langsung (melalui medium). Contohnya kegiatan percakapan tatap muka, percakapan melalui telepon, surat menyurat pribadi. Fokus pengamatannya adalah bentuk-bentuk dan sifat-sifat hubungan (relationship), percakapan (discourse), interaksi dan karakteristik komunikator.

Komunikasi kelompok, memfokuskan pembahasannya kepada interaksi di antara orangorang dalam kelompok-kelompok kecil. Komunikasi kelompok juga melibatkan komunikasi antarpribadi. Bahasan teoretis meliputi dinamika kelompok, efisiensi dan efektivitas penyampaian informasi dalam kelompok, pola dan bentuk interaksi, serta pembuatan keputusan.

Komunikasi organisasi menunjuk pada pola dan bentuk komunikasi yang terjadi dalam konteks dan jaringan organisasi. Komunikasi organisasi melibatkan bentuk-bentuk komunikasi antarpribadi dan komunikasi kelompok. Pembahasannya meliputi struktur dan fungsi organisasi, hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses pengorganisasian, serta kebudayaan organisasi.

Komunikasi sosial (Astrid, 1992: 1) adalah salah satu bentuk komunikasi yang lebih intensif, di mana komunikasi terjadi secara langsung antara komunikator dan komunikan, sehingga situasi komunikasi berlangsung dua arah dan lebih diarahkan kepada pencapaian suatu situasi integrasi sosial, melalui kegiatan mi terjadilah aktualisasi dan berbagai masalah yang dibahas. Komunikasi sosial sekaligus suatu proses sosialisasi dan untuk pencapaian stabilitas sosial, tertib sosial, penerusan nilai-nilai lama dan baru yang diagungkan oleh suatu masyarakat melalui komunikasi sosial kesadaran masyarakat dipupuk, dibina dan diperluas. Melalui komunikasi sosial, masalah-masalah sosial dipecahkan melalui konsensus.

Komunikasi massa menurut McQuail (1994: 6) adalah komunikasi yang berlangsung pada tingkat masyarakat luas. Pada tingkat ini komunikasi dilakukan dengan menggunakan media massa. Selanjutnya McQuail mengatakan ciri-ciri utama kornunikasi massa; sumbernya adalah organisasi formal dan pengirimnya adalah profesional; pesannya beragam dan dapat diperkirakan; pesan diproses dan distandarisasikan; pesan sebagai produk yang memiliki nilai jual dan makna simbolik; hubungan antara komunikan dan komunikator berlangsung satu arah; bersifat impersonal, non-moral, dan kalkulatif.

Dengan demikian, lingkup komunikasi massa menyangkut sumber pemberitaan, pesan komunikasi, hubungan komunikan dan komunikator, dan dampak pemberitaan terhadap masyarakat.

(8)

1. Komponen Komunikasi

a. Komunikator (communicator) b. Pesan(message)

c. Media (media)

d. komunikan (communicant) 2. Proses Komunikasi

a. Proses secara primer

b. Proses secara sekunder

3. Bentuk Komunikasi

a. Komunikasi Personal (Personal Communication)

1) Komunikasi intrapersonal (intrapersonal communication) 2) Komunikasi antarpersonal (interpersonal communication) b. Komunikasi Kelompok (Group Communication)

1) Komunikasi kelompok kecil (small group communication) a) ceramah (lecture)

b) diskusi panel (panel discussion) c) simposiuth (symposium)

d) forum

e) seminar

f) curah saran (brainstorming) g) dan lain-lain.

2) Komunikasi kelompok besar (large group communication/ public speaking) c. Komunikasi Massa (Mass communication)

1) Pers

2) Radio

3) Televisi

(9)

5) dan lain-lain

d. Komunikasi Media (Media Communication) 1) Surat

2) Telepon

3) Pamfiet

4) Poster

5) Spanduk

6) dan lain-lain

4. Sifat Komunikasi

a. Tatap muka (face-to-face) b. Bermedia (mediated) c. Verbal (verbal)

1) lisan (oral)

2) tulisan/cetak (written/printed) d. Nonverbal (non-verbal)

1) Kial/isyarat badaniah (gestural) 2) Bergambar (pictorial)

5. Metode Komunikasi

a. Jurnalistik (Journalism)

1) Jurnalistik cetak (printed journalism)

2) Jurnalistik elektronik (electronic journalism) 3) Jurnalistik radio (radio journalism)

4) Jurnalistik televisi (television journalism) b. Hubungan masyarakat (public relations)

c. Perikianan (advertising)

(10)

f. Propaganda

g. Perang urat saraf (psychological warfare) h. Penerangan

6. Teknik Komunikasi

a. Komunikasi informatif (informative communication) b. Komunikasi persuasif (persuasive communication)

c. Komunikasi instruktif (instructive /coersive communication) d. Hubungan manusiawi (human relations)

7. Tujuan Komunikasi

a. Perubahan sikap (attitude change) b. Perubahan pendapat (opinion change) c. Perubahan perilaku (behavior change) d. Perubahan sosial (social change) 8. Fungsi Komunikasi

a. Menyampaikan informasi (to inform) b. Mendidik (to educate)

c. Menghibur (to entertain) d. Memengaruhi (to influence) 9. Model Komunikasi

a. Komunikasi satu tahap (one step flow communication) b. Komunikasi dua tahap (two step flow communication) c. Komunikasi multitahap (multistep flow communication) 10. Bidang Komunikasi

a. Komunikasi sosial (social communication)

b. Komunikasi manajemen/organisasional (manajement / organizational communication)

(11)

d. Komunikasi politik (political communication)

e. Komunikasi internasional (internasional communication) f. Komunikasi antarbudaya (intercultural communication) g. Komunikasi pembangunan (development communication) h. Komunikasi lingkungan (environmental communication) i. Komunikasi tradisional (traditional communication)

(12)

Ranah sosiologi komunikasi berada pada wilayah indivudu, kelompok, masyarakat, dan sistem dunia. Di mana ranah ini bersentuhan dengan wilayah lain, seperti teknologi telematika,kommunikasi, proses dan interaksi sosial, serta budaya kosmopolitan.

(13)

Studi-studi sosiologi komunikasi selain bersifat interdisipliner dan terbuka terhadap sumbangan disiplin ilmu lain sebagaimana Gambar 2 di atas, sosiologi komunikasi juga memiliki objek kajian yang terbuka luas setiap saat, seirama dengan cepatnya perubahanperubahan sosial-budaya dan teknologi media yang berkembang di masyarakat beserta semua aspek yang mengikutinya.

Saat ini, kendali arah perkembangan sosiologi kornunikasi ditentukan oleh pesatnya perkembangan dunia teknologi komunikasi yang kemudian secara simultan memengaruhi ranah-ranah sosial dan budaya masyarakat di setiap lapisan masyarakat. Dengan demikian, maka luasan objek kajian sosiologi komunikasi juga ikut di- pengaruhi oleh perkembangan ranah-ranah sosial-budaya dan teknologi media itu dengan segala aspek yang mengikutinya.

Sejauh itu pun kajian sosiologi komunikasi merasa selalu tertinggal jauh dan perkembangan teknologi komunikasi. Berbagai teori dirasakan cepat usang dan sudah tidak

up- to-date lagi, begitu pula perspektif yang awalnya dianggap penting untuk dikembangkan dalam studi-studi sosiologi komunikasi menjadi semakin kompleks dalam waktu singkat. Bagitu pula kaitannya studi-studi sosiologi komunikasi dengan disiplin ilmu lainnya setiap saat dipandang sangat membantu kajian-kajian sosiologi komunikasi. Sementara kekhawatiran yang ada bahwa terasa begitu sedikit para ahli yang ikut memikirkan kajian mi, padahal kenyataannya sudah sangat banyak di masyarakat. Salah satu pemicu perkembangan sosiologi komunikasi yang cepat mi disebabkan karena sosiologi komunikasi menganggap bahwa saat mi perkembangan teknologi selalu mendahului perkembangan teori (di mana pada waktu-waktu sebelumnya gejala mi justru sebaliknya). Pacu memacu antara teknologi dan teori di ranah wacana, aplikasi, dan masyarakat inilah yang kemudian setiap saat melebarkan arena objek sosiologi komunikasi itu.

Berdasarkan penjelasan mengenai ranah sosiologi komunikasi dan kompleksitas studi sosiologi komunikasi, maka objek sosiologi kornunikasi adalah seperti di halaman berikut.

(14)

Objek formal dalam studi sosiologi komunikasi menekankan pada aspek aktivitas manusia sebagai makhluk sosial yang melakukan aktivitas sosiologis yaitu proses sosial dan komunikasi, aspek mi merupakan aspek dominan dalam kehidupan mariusia bersama orang lain. Aspek lainnya adalah telematika dan realitasnya. Aspek mi rnenyangkut persoalan teknologi media, teknologi komunikasi, dan berbagai persoalan konvergensi yang ditimbulkannya termasuk realitas maya yang dihasilkan oleh telematika sebagai sebuah ruang publik baru yang tanpa batas dan memiliki masa depan yang cerah bagi ruang kehidupan. Sebaliknya perkembangan telematika dan aspek-aspeknya serta pengaruhnya terhadap perkembangan media massa memberikan efek yang luar biasa pada masyarakat. Efek media memiliki ruang bahasan yang luas terhadap konsekuensinya pada proses-proses sosial itu sendiri, baik menyangkut individu, kelompok, masyarakat maupun dunia, termasuk pula aspek-aspek yang merusak, seperti kekerasan, pelecehan, penghinaan, bahkan sampai pada masalah-masalah kriminal. Pengaruhpengaruh efek media juga ikut membentuk life style dan lahirnya norma sosial baru di masyarakat terutama pada masyarakat kosmopolitan, sekuler, cerdas, profesional, materialis dan hedonis, serta modis.

(15)

menjadi mutlak ada untuk mengatur seluruh fungsi sirkulasi dan peredaran aspek-aspek kehidupan sosial (dalam dunia cyber) sebagaimana kebutuhan sebuah sistem sosial itu sendiri. Karena sadar ataupun tidak aspek hukum dan bisnis akan mendominasi

Referensi

Dokumen terkait

Serta apakah konsumen bahkan pihak lain yang juga mengalami kerugian akibat kecelakaan lalu lintas dapat menuntut kerugian kepada Perusahaan Perseorangan Princess

The reality of events social interactions that occur within the society is characterized by two forms of interaction turns, namely social integration and social conflict,

Baumrind (1966 dalam Sunarti 2004) mengatakan bahwa pola asuh demokrasi adalah pola pengasuhan dimana orangtua senantiasa mengontrol perilaku anak, namun kontrol

Setelah proses baru (child) berhasil dibuat eksekusi dilanjutkan secara normal di masing–masing proses pada baris setelah pemanggilan system call fork().. Proses pemanggil

oleh banyak peserta didik. Hal itu tentu saja akan membuat peserta didik merasa bahwa dirinya sudah tidak berguna bagi banyak orang. 2) Ketidaknyamanan fisik merupakan penampilan

penyusunan bahan pelaksanaan urusan tugas pembantuan di bidang pendidikan dan kebudayaan yang meliputi usul kenaikan pangkat dan peningkatan kompetensi pendidik dan

Laporan keuangan disini berfungsi untuk menunjukkan penggunaan dana oleh BKM mulai dari dana yang diperoleh sampai dengan dana yang digunakan sesuai dengan salah satu

Jl. Guru sebagai fasilitator dalam pembelajaran di kelas memiliki peran strategis dalam pengembangan bahan ajar atau LKS.Materi workshop disusun didasarkan atas analisis