PEMBIAYAAN BANK SYARIAH
21332001
9
A. PENGERTIAN PEMBIAYAAN
Menurut Undang-Undang Perbankan
No. 10 Tahun 1998, pembiayaan adalah
penyediaan uang atau tagihan yang
dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan antara bank dan pihak
lain yang dibiayai untuk
mengembalikan uang atau tagihan
B. UNSUR-UNSUR PEMBIAYAAN
1.Bank syariah
Merupakan badan usaha yang memberikan pembiayaan
kepada pihak lain yang membutuhkan dana.
2. Mitra Usaha/Partner
merupakan pihak yang mendapatkan pembiayaan dari bank
syariah, atau pengguna dana yang disalurkan oleh bank syariah.
4. Akad
akad merupakan suatu kontrak perjanjian atau kesepakatan
yang dilakukan antara bank syariah dan pihak nasabah/mitra
3. Kepercayaan(trust)
bank syariah memberikan kepercayaan kepada pihak yang
menerima pembiayaan bahwa mitra akan memenuhi kewajiban untuk mengembalikan dana bank syariah sesuai dengan jangka waktu tertentu yang diperjanjikan. Bank syariah memberikan pembiayaan kepada mitra usaha sama artinya dengan bank memberikan kepercayaan kepada
5. Risiko
setiap dana yang disalurkan/diinvestasikan oleh bank syariah
selalu mengandung risiko tidak kembalinya dana. Risiko
pembiayaan merupakan kemungkinan kerugian yang akan timbul
karena dana yang disalurkan tidak dapat kembali
7. Balas jasa
sebagai balas jasa atas dana yang disalurkan oleh bank syariah,
maka nasabah membayar sejumlah tertentu sesuai dengan akad
yang telah disepakati antara bank dan nasabah.
6. Jangka waktu
merupakan periode waktu yang diperlukan oleh nasabah untuk
membayar kembali pembiayaan yang telah diberikan oleh bank syariah. Jangka waktu dapat bervariasi antara lain jangka pendek, jangka
menengah, dan jangka panjang. Janka pendek adalah jangka waktu pembayaran kembali pembiayaan hingga 1 tahun. Jangka menengah
merupakan jangka waktu yang diperlukan dalam melakukan
C. FUNGSI PEMBIAYAAN
1.Pembiayaan dapat meningkatkan arus tukar-menukar barang dan jasa
hal ini seandainya belum tersedia uang sebagai alat pembayaran, maka pembiayaan akan membantu melancarkan lalu lintas pertukaran barang dan jasa.
2. Pembiayaan merupakan alat yang dipakai untuk memanfaatkan
idle fund
bank dapat mempertemukan pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang memerlukan dana. Bank dapat memanfaatkan dana idle untuk
disalurkan kepada pihak yang membutuhkan
4. Pembiayaan dapat mengaktifkan dan meningkatkan manfaat ekonomi yang ada.
pembiayaan mudharabah dan musyarakah yang diberikan oleh bank syariah memiliki dampak pada kenaikan makro-ekonomi. Mitra(pengusaha), setelah mendapatkan pembiayaan dari bank syariah, akan memproduksi barang, mengolah bahan baku menjadi barang jadi, meningkatkan volume perdagangan, dan melaksanakan kegiatan ekonomi lainnya.
3. Pembiayaaan sebagai alat pengendali harga
Ekspansi pembiayaan akan memndorong meningkatnya jumlah uang yang beredar, dan peningkatan peredaran uang akan mendorong kenaikan harga. Sebaliknya, pembatasan pembiayaan akan berpengaruh pada
D. MANFAAT PEMBIAYAAN
1. Manfaat Pembiayaan Bagi Bank
a. Pembiayaan yang diberikan oleh bank kepada nasabah akan mendapat balas jasa berupa bagi hasil, margin keuntungan, dan pendapatan sewa, tergantung pada akad pembiayaan yang telah diperjanjikan antara bank syariah dan mitra usaha(nasabah).
b. Pembiayaan akan berpengaruh pada peningkatan profitabilitas bank. Hal ini dapat tercermin pada perolehan laba. Dengan adanya
peningkatan laba usaha bank akan menyebabkan kenaikan tingkat profitabilitas bank.
d. Kegiatan pembiayaan dapat mendorong peningkatan kemampuan pegawai untuk lebih memahami secara perinci aktivitas usaha para
nasabah di berbagai sektor usaha. Pegawai bank semakin terlatih untuk dapat memahami berbagai sektor usaha sesuai dengan jenis usaha
nasabah yang dibiayai.
c. Pemberian pembiayaan kepada nasabah secara sinergi akan
memasarkan produk bank syariah lainnya seperti produk dana dan jasa. Salah satu kewajiban debitur yaitu membuka rekening(giro wadiah,
2. Manfaat Pembiayaan Bagi Debitur
a. Meningkatkan usaha nasabah. Pembiayaan yang diberikan oleh bank kepada nasabah memberikan manfaat untuk memperluas volume usaha. Pembiayaan untuk membeli bahan baku, pengadaan mesin dan
peralatan, dapat membantu nasabah untuk meningkatkan volume produksi dan penjualan.
b. Biaya yang diperlukan dalam rangka mendapatkan pembiayaan dari bank syariah relatif murah, misalnya biaya provisi.
c. Nasabah dapat memilih berbagai jenis pembiayaan berdasarkan akad yang sesuai dengan tujuan penggunaannya.
d. Bank dapat memberikan fasilitas lainnya kepada nasabah, misalnya transfer dengan menggunakan wakalah, kafalah, hawalah, dan fasilitas lainnya yang dibutuhkan oleh nasabah.
e. Jangka waktu pembiayaan disesuaikan dengan jenis pembiayaan dan kemampuan nasabah dalam membayar kembali pembiayaannya,
3. Manfaat Pembiayaan Bagi Pemerintah
a. Pembiayaan dapat digunakan sebgai alat untuk mendorong
pertumbuhan sektor riil, karena uang yang tersedia di bank menjadi tersalurkan kepada pihak yang melaksanakan usaha. Pembiayaan yang diberikan kepada perusahaan untuk investasi atau modal kerja, akan meningkatkan volume produksinya, sehingga peningkatan volume
produksi akan berpengaruh pada peningkatan volume usaha dan pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan secara nasional.
b. Pembiayaan bank dapat digunakan sebagai alat pengendali moneter. Pembiayaan diberikan pada saat dana bank berlebihan atau dengan kata lain pada saat peredaran uang di masyarakat terbatas. Pemberian
c. Pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah
dapat menciptakan lapangan kerja baru dan
meningkatkan pendapatan masyarakat. Peningkatan
lapangan kerja terjadi karena nasabah mendapat
pembiayaan terutama pembiayaan investasi atau
modal kerja yang tujuannya ialah untuk
meningkatkan volum usaha, tentunya akan menyerap
jumlah tenaga kerja. Penyerapan jumlah tenaga kerja
akan meningkatkan pendapatan masyarakat yang
pada akhirnya secara total akan meningkatkan
pendapatan nasional.
d. Secara tidak langsung pembiayaan bank
syariah dapat meningkatkan pendapatan
4. Manfaat Pembiayaan Bagi Masyarakat Luas
a. Mengurangi tingkat pengangguran. Pembiayaan yang diberikan
untuk perusahaan dapat menyebabkan adanya tambahan tenaga
kerja karena adanya peningkatan volume produksi, tentu akan
menambah jumlah tenaga kerja.
b. Melibatkan masyarakat yang memiliki profesi tertentu, misanya
akuntan, notaris,
appraisal independent,
asuransi. Pihak ini
diperlukan oleh bank untuk mendukung kelancaran pembiayaan.
d. Memberikan rasa aman bagi masyarakat yang menggunakan
pelayanan jasa perbankan misalnya
letter of credit
, bank garansi,
transfer, kliring, dan layanan jasa lainnya.
c. Penyimpanan dana akan mendapat imbalan berupa bagi hasil
lebih tinggi dari bank apabila bank dapat meningkatkan
E. JENIS-JENIS PEMBIAYAAN
pembiayaan bank syariah dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain :
1.Pembiayaan dilihat Dari Tujuan Penggunaan
di lihat dari tujuan penggunaannya, pembiayaan dibagi menjadi tiga jenis yaitu :
a.Pembiayaan Investasi
di berikan oleh bank syariah kepada nasabah untuk pengadaan barang-barang modal(set tetap) yang mempunyai nilai ekonomis lebih dari 1 tahun. Secara umum, pembiayaan investasi ini ditujukan untuk pendirian perusaan mesin proyek baru maupun proyek
pengembangan, modernisasi mesin dan peralatan, pembelian alat angkutan yang digunakan untuk kelancaran usaha, serta perluasan usaha, pembiayaan investasi umumnya diberikan dalam nominal besar, serta jangka panjang dan menengah.
c. Pembiayaan konsumsi
Diberikan kepada nasabah untuk membeli barang-barang untuk keperluan pribadi dan tidak untuk keperluan usaha.
b. Pembiayaan Modal Kerja
Digunakan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja yang biasanya habis dalam satu siklus usaha. Pembiayaan modal kerja ini diberikan dalam jangka pendek yaitu selama-lamanya 1 tahun. Kebutuhan
yang dapat dibiayai dengan menggunakan modal kerja antara lain kebutuhan bahan baku, biaya upah, pembeliaan barana-barang
dagangan, dan kebutuhan dana lain yang sifatnya hanya digunakan selama 1 tahun, serta kebutuhan dana yang diperlukan untuk
2. Pembiayaan Dilihat Dari Jangka Waktunya
a.Pembiayaan jangka pendek
pembiayaan yang diberikan dengan jangka waktu maksimal 1 tahun. Pembiayaan jangka pendek biasanya diberikan oleh bank syariah
untuk membiayai modal kerja perusahaan yang mempunyai siklus usaha dalam 1 tahun, dan pengembaliannya disesuaikan dengan kemampuan nasabah.
b. Pembiayaan Jangka Menengah
Diberikan dengan jangka waktu antara 1 tahun hingga 3 tahun. Pembiayaan ini dapat diberikan dalam bentuk pembiayaan modal kerja, investasi, dan konsumsi.
c. Pembiayaan Jangka Panjang
pembiayaan yang jangka waktunya lebih dari 3 tahun. Pembiayaan ini pada umumnya diberikan dalam bentuk pembiayaan investasi,
misalnya untuk pembeliaan gedung, pembangunan proyek, pengadaan mesin dan peralatan, yang nominalnya besar serta pembiayaan
3. Pembiayaan Dilihat Dari Sektor Usaha
a.Sektor Industri
pembiayaan yang diberikan kepada nasabah yang bergerak dalam sektor industri, yaitu sektor usaha yang mengubah bentuk dari bahan baku menjadi barang jadi atau mengubah suatu barang menjadi barang lain yang memiliki faedah lebih tinggi. Beberapa contoh sektor industri antara lain: industri elektronik, pertambangan, dan kimia, tekstil.
b. Sektor Perdagangan
pembiayaan ini diberikn kepada pengusaha yang bergerak dalam bidang perdagangan, baik perdagangan kecil, menengah, dan besar. Pembiayaan ini diberikan dengan tujuan memperluas usaha nasabah dalam usaha dagangan, misalnya untuk memperbesar jumlah
penjualan atau memperbesar pasar.
c. Sektor Pertanian, Peternakan, Perikanan, dan Perkebunan
pembiayaan ini diberikan dalam rangka meningkatkan hasil di sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan, serta perikanan.
d. Sektor jasa
beberapa sektor jasa yang dapat diberikan kredit oleh bank antara lain :
Jasa pendidikan
Jasa pendidikan merupakan jasa yang menarik bagi bank, karena jenis ini mudah diistimewakan pendapatannya
jasa rumah sakit
Bank dapat memberikan pembiayaan kepada rumah sakit apabila
agunan yang diberikan tidak memiliki banyak risiko, sehingga apabila terjadi masalah, maka bank dapat menjual agunan ini sebagai
Jasa angkutan
Pembiayaan yang diberikan untuk sektor angkutan, misalnya pembiayaan kepada pengusaha taksi, bus, angkutan darat, laut, dan udara, termasuk di dalamnya adalah pembiayaan yang diberikan untuk biro perjalanan, pengudangan, komunikasi, dan lainnya.
Jasa lainnya
Pembiayaan yang diberikan kepada jasa lainnya, misalnya pembiayaan untuk profesi, pengacara, dokter, insinyur, dan akuntan.
e. Sektor perumahan
Bank syariah memberikan pembiayaan kepada mitra usaha yang
bergerak di bidang pembangunan perumahan. Pada umumnya diberikan dalam bentuk pembiayaan konstruksi, yaitu pembiayaan untuk
pembangunan perumahan. Cara pembayaran kembali yaitu dipotong dari rumah yang telah terjual.
4. Pembiayaan Dilihat Dari Segi
Jaminan
a.Pembiayaan DenganJaminan
Pembiayaan dengan jaminan merupakan pembiayaan yang didukung dengan jaminan(agunan) yang cukup. Agunan atau jaminan dapat digolongkan menjadi :
Jaminan perorangan
Merupakan jenis pembiayaan yang didukung dengan jaminan
Jaminan benda berwujud
Merupakan jaminan kebendaan yang terdiri dari barang bergerak maupun tidak bergerak. Jaminan yang bersifat barang bergerak,
meisalnya kendaraan bermotor, mesin dan peralatn,invertaris kantor, dan barang dagangan. Jaminan yang bersifat barang tidak bergerak antara lain, tanah dan gedung yang berdiri diatas tanah atau sebidang tanah tanpa gedung, dan kapal api dengan ukuran 20 m3
Jaminan Benda tidak Berwujud
Benda tidak berwujud antara lain, promes, obigasi, saham, dan surat berharga lainnya. Barang-barang tidak berwujud dapat diikat dengan cara pemindahtanganan atau cessie.
b. Pembiayaan Tanpa Jaminan
Pembiayaan yang diberikan kepada nasabah tanpa didukung adanya jaminan. Pembiayaan ini diberikan oleh bank syariah atas dasar
5. Pembiayaan Dilihat Dari Segi Jumlahnya
a.Pembiayaan Retail
merupakan pembiayaan yang diberikan kepada
individu atau pengusaha dengan skala usaha sangat kecil. Jumlah pembiayaan yang dapat diberikan
hingaa Rp. 350.000.000,-. Pembiayaan ini dapat diberikan dengan tujuan konsumsi, investasi kecil, dan pembiayaan modal kerja.b. Pembiayaan Menengah
pembiayaan yang diberikan kepada pengusaha pada level menengah, dengan batasan antara Rp.
350.000.000,- hingga Rp. 5.000.000.000,-.
c. Pembiayaan Korporasi
merupakan pembiayaan yang diberikan kepada nasabah dengan jumlah nominal yang besar dan diperuntunkan kepada nasabah besar(korporasi). Misalnya, jumlah
E. ANALISIS PEMBIAYAAN
Merupakan suatu proses analisis yang dilakukan oleh bank syariah untuk menilai suatu permohonan pembiayaan yang telah diajukan oleh calon nasabah. Dengan melakukan analisis permohonan pembiayaan, bank syariah akan memperoleh keyakinan bahwa proyek yang akan dibiayai layak(feasible). Bank melakukan analisis pembiayaan dengan tujuan untuk mencegah secara dini kemungkinan terjadinya default oleh nasabah. Analisis pembiayaan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi bank syariah dalam mengambil keputusan untuk
menyetujui/menolak permohonan pembiayaan.
beberapa prinsip dasar yang perlu dilakukan sebelum memutuskan permohonan pembiayaan yang diajukan oleh calon nasabah antara lain :
1.Analisis
5C
a.Charactermenggambarkan watak dan kepribadian calon nasabah. Bank perlu melakukan analisis terhadap karakter calon nasabah dengan tujuan untuk mengetahui bahwa calon nasabah mempunyai keinginan untk memenuhi kewajiban membayar kembali pembiayaan yang telah diterima hingga lunas. Bank ingin meyakini willingness to repay dari calon nasabah, yaitu keyakinan bank terhadap kemauan calon
nasabah mau memenuhi kewajibannya sesuai dengan jangka waktu yang telah diperjanjikan. Bank ingin mengetahui bahwa calon
SESUAI JANGKA
Cara yang perlu dilakukan oleh bank untuk mengetahui
character
calon nasabah antara lain :
1. BI checking
bank dapat melakukan penelitian dengan melakukan BI checking, yaitu melakukan penelitian terhadap calon nasabah dengan melihat data
nasabah melalui komputer yang online dengan Bank Indonesia. BI checking
dapat digunakan oleh bank untuk mengetahui dengan jelas calon
nasabahnya, baik kualitas pembiayaan calon nasabah bila telah menjadi debitur bank lain.
2. Informasi dari pihak lain
dalam hal ini calon nasabah masih belum memiliki pinjaman di bank lain, maka cara yang efektif ditempuh yaitu dengan meneliti calon nasabah melalui pihak-pihak lain yang mengenal dengan baik calon nasabah. Misalnya, mencari informasi tentang karakter calon nasabah melalui tetangga, teman kerja, atasan langsung, dan rekan usahanya.
b. Capacity
analisis terhadap capacity ini ditujukan untuk mengetahui kemampuan keuangan calon nasabah dalam memenuhi kewajibannya sesuai jangka waktu pembiayaan. Kemampuan keuangan calon nasabah sangat penting karena merupakan sumber utama pembayaran. Semakin baik kemampuan keuangan calon nasabah, maka akan semakin baik kemungkinan kualitas pembiayaan, artinya dapat dipastikan bahwa pembiayaan yang diberikan bank syariah dapat dibayar sesuai dengan jangka waktu yang
Beberapa cara yang dapat ditempuh dalam mengetahui kemampuan keuangan calon nasabah antara lain :
1.Melihat laporan keuangan
dalam laporan keuangan nasabah, maka akan dapat diketahui sumber dananya, dengan melihat laporan arus kas. Di dalam laporan arus kas secara keseluruhan dapat diketahui kondisi keuangan secara tunai dari calon nasabah, Dengan membandingkan antara sumber dana yang
diperoleh dan penggunaan dana.
2. Memeriksa Slip Gaji dan Rekening Tabungan
cara lain yang dapat ditempuh oleh bank syariah, bila calon nasabah
pegawai, maka bank dapat menerima foto kopi slip gaji tiga bulan terakhir dan didukung oleh rekening tabungan sekurang-kurangnya untuk tiga bulan terakhir. Dari data slip gaji dan fotokopi rekening tabungan tiga bulan
terakhir, maka akan dapat dianalisis tentang sumber dana dan penggunaan dana calon nasabah. Data keuangan digunakan sebagai asumsi dasar
tentang kondisi keuangan calon nasabah setelah mendapat pembiayaan dari bank syariah.
3. Survei Lokasi Usaha Calon Nasabah
suvei ini diperlukan untuk mengetahui usaha calon nasabah dengan melakukan pengamatan secara langsung.
c. Capital
Cara yang ditempuh oleh bank untuk mengetahui capital antara lain : 1.Laporan Keuangan Calon Nasabah
dalam hal calon nasabah adalah perusahaan, maka struktur modal ini penting untuk menilai tingkat debt to equety ratio. Perusahaan
dianggap kuat dalam menghadapi berbagai macam risiko apabila jumlah modal sendiri yang dimiliki cukup besar.
2. Uang Muka
Uang muka yang dibayarkan dalam memperoleh pembiayaan. Dalam hal calon nasabah adalah perorangan, dan tujuan penggunaannya jelas, misalnya pembiayaan untuk pembiayaan rumah, maka analisis
capital dapat diartikan sebagai jumlah uang muka yang dibayarkan oleh calon nasabah kepada pengembang atau uang muka yang telah disiapkan. Semakin besar uang muka yang dibayarkan oleh calon nasabah untuk membeli rumah, semakin meyakinkan bagi bank bahwa pembiayaan yang akan disalurkan kemunkinan akan lancar. d. Collateral
merupakan agunan yang diberikan oleh calon nasabah atas pembiayaan yang diajukan. Aguana merupakan sumber
Secara perinci pertimbangan atas collateral dikenal dengan MAST :
1.Marketability
agunan yang diterima oleh bank haruslah agunan yang mudah diperjualbelikan dengan harga yang menarik dan meningkat dari waktu ke waktu.
2. Ascertainability of value
agunan yang diterima memiliki standar harga yang lebih pasti.
3. Stability of value
agunan yang diserahkan bank memiliki harga yang stabil, sehingga ketika agunan dijual, maka hasil penjualan bisa
meng-cover kewajiban debitur.
4. Transferability
e. Condition of Economy
merupakan analisis terhadap kondisi perekonomian. Bank perlu
mempertimbangkan sektor usaha calon nasabah dikaitkan dengan kondisi ekonomi. Bank perlu melakukan analisis dampak kondisi ekonomi terhadap usaha calon nasabah di masa yang akan datang, untuk mengetahui
pengaruh kondisi ekonomi terhadap usaha calon nasabah.
Beberapa analisis terkait dengan condition of economy antara lain :
1. Kebijakan pemerintah. Perubahan kebijakan pemerintah digunakan sebagai pertimbangan bagi bank untuk melakukan analisis condition of economy.
2. Bank syariah tidak terlalu fokus terhadap analisis
2. Analisis 6A
a.Analisis Aspek Hukum
di dalam akad pembiayaan, terdapat dua pihak yang berserikat, yaitu bank syariah sebagai pihak yang menginvestasikan modal dan pihak nasabah yang mendapat kepercayaan untuk menjalankan usahanya.
Kedua pihak mempunyai hak dan kewajiban masing-masing, oleh karena itu perlu dilandasi oleh dasar-dasar hukum secara formal sesuai dengan prinsip syariah dan undang-undang yang berlaku.
Nasabah pembiayaan dapat digolongkan menjadi tiga kelompok, antara lain :
1.Nasabah perorangan(individu)
adalah permohonan pembiayaan yang diajukan oleh sesorang atas nama pribadi
2. Nasabah merupakan bentuk usaha yang bukan badan hukum
nasabah merupakan bentuk usaha bukan badan hukum antara lain, CV, UD, dan firma.
Faktor yang sangat penting dalam analisis hukum adalah keyakinan
bank syariah bahwah setelah memberikan pembiayaan,maka
regalitasnya kuat sehingga bank aman bila terjadi resiko.
b. Analisis Aspek Pemasaran
Aspek pemasaran merupakan aspek yang sangat penting untuk
dianalisis lebih mendalam karena hal ini terkait dengan aktivitas pemasaran produk calon nasabah. Bank syariah dapat mengetahui sejauh mana produk yang dihasilkan oleh calon dibetur diterimah oleh pasar dan berapa lama produknya. Produk yang dihasilkan nasabah adalah produk leader atau
follower . Penjualan produk setiap tahun. Kemudian bank syariah akan dapat memperkirakan berapa uang yang diterima atas hasil penjualan produk.
Dengan mengetahui hasil penjualan maka bank dapat menghitung arus kas masuk dan kas keluar.
Secara perinci ,aspek pmasaran yang perlu di analisis antara lain ; 1. Produk yang dipasarkan.
Bank melakukan analisis terhadap produk yang ditawarkan oleh calon nasabah yang ada di pasar, untuk mengatahui sebeberapa besar produk yang dipasarkan tergolong produk yang diminta oleh konsuman.
2. Pangsa pasar
3. Pesaing
Analisis di lakukan untuk mengetahui seberapa kuat para pesaing produk calon nasabah, bank syariah juga perluh yakin bahwa
nasabah mampu melakukan inofasi pasar , sehingga dapat bertahan dalam persaingan dalam kurun waktu tertenu sesuai dengan jangka waktu pembiayaan.
4. Strategi pemasaran
Bank perlu mengetahui strategi pemasaran yang diterapkan oleh perusahan dalam merebut pasar selama masa pembiyaan.
c. Analisis aspek teknis
Merupakan analisis yang di lakukan bank syariah dengan tujuan
untuk mengetahui fisik dan lingkungan usaha perusahaan calon nasabah serta peroses produksi. Bank syariah juga dapat mengetahui apakah
produksinya berdasarkan pesanan atau prodksi masa. Pengaruh pada