• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembiayaan di Bank Syariah. pptx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pembiayaan di Bank Syariah. pptx"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBIAYAAN BANK SYARIAH

21332001

9

(2)

A. PENGERTIAN PEMBIAYAAN

Menurut Undang-Undang Perbankan

No. 10 Tahun 1998, pembiayaan adalah

penyediaan uang atau tagihan yang

dapat dipersamakan dengan itu,

berdasarkan persetujuan atau

kesepakatan antara bank dan pihak

lain yang dibiayai untuk

mengembalikan uang atau tagihan

(3)

B. UNSUR-UNSUR PEMBIAYAAN

1.Bank syariah

Merupakan badan usaha yang memberikan pembiayaan

kepada pihak lain yang membutuhkan dana.

2. Mitra Usaha/Partner

merupakan pihak yang mendapatkan pembiayaan dari bank

syariah, atau pengguna dana yang disalurkan oleh bank syariah.

4. Akad

akad merupakan suatu kontrak perjanjian atau kesepakatan

yang dilakukan antara bank syariah dan pihak nasabah/mitra

3. Kepercayaan(trust)

bank syariah memberikan kepercayaan kepada pihak yang

menerima pembiayaan bahwa mitra akan memenuhi kewajiban untuk mengembalikan dana bank syariah sesuai dengan jangka waktu tertentu yang diperjanjikan. Bank syariah memberikan pembiayaan kepada mitra usaha sama artinya dengan bank memberikan kepercayaan kepada

(4)

5. Risiko

setiap dana yang disalurkan/diinvestasikan oleh bank syariah

selalu mengandung risiko tidak kembalinya dana. Risiko

pembiayaan merupakan kemungkinan kerugian yang akan timbul

karena dana yang disalurkan tidak dapat kembali

7. Balas jasa

sebagai balas jasa atas dana yang disalurkan oleh bank syariah,

maka nasabah membayar sejumlah tertentu sesuai dengan akad

yang telah disepakati antara bank dan nasabah.

6. Jangka waktu

merupakan periode waktu yang diperlukan oleh nasabah untuk

membayar kembali pembiayaan yang telah diberikan oleh bank syariah. Jangka waktu dapat bervariasi antara lain jangka pendek, jangka

menengah, dan jangka panjang. Janka pendek adalah jangka waktu pembayaran kembali pembiayaan hingga 1 tahun. Jangka menengah

merupakan jangka waktu yang diperlukan dalam melakukan

(5)

C. FUNGSI PEMBIAYAAN

1.Pembiayaan dapat meningkatkan arus tukar-menukar barang dan jasa

hal ini seandainya belum tersedia uang sebagai alat pembayaran, maka pembiayaan akan membantu melancarkan lalu lintas pertukaran barang dan jasa.

2. Pembiayaan merupakan alat yang dipakai untuk memanfaatkan

idle fund

bank dapat mempertemukan pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang memerlukan dana. Bank dapat memanfaatkan dana idle untuk

disalurkan kepada pihak yang membutuhkan

4. Pembiayaan dapat mengaktifkan dan meningkatkan manfaat ekonomi yang ada.

pembiayaan mudharabah dan musyarakah yang diberikan oleh bank syariah memiliki dampak pada kenaikan makro-ekonomi. Mitra(pengusaha), setelah mendapatkan pembiayaan dari bank syariah, akan memproduksi barang, mengolah bahan baku menjadi barang jadi, meningkatkan volume perdagangan, dan melaksanakan kegiatan ekonomi lainnya.

3. Pembiayaaan sebagai alat pengendali harga

Ekspansi pembiayaan akan memndorong meningkatnya jumlah uang yang beredar, dan peningkatan peredaran uang akan mendorong kenaikan harga. Sebaliknya, pembatasan pembiayaan akan berpengaruh pada

(6)

D. MANFAAT PEMBIAYAAN

1. Manfaat Pembiayaan Bagi Bank

a. Pembiayaan yang diberikan oleh bank kepada nasabah akan mendapat balas jasa berupa bagi hasil, margin keuntungan, dan pendapatan sewa, tergantung pada akad pembiayaan yang telah diperjanjikan antara bank syariah dan mitra usaha(nasabah).

b. Pembiayaan akan berpengaruh pada peningkatan profitabilitas bank. Hal ini dapat tercermin pada perolehan laba. Dengan adanya

peningkatan laba usaha bank akan menyebabkan kenaikan tingkat profitabilitas bank.

d. Kegiatan pembiayaan dapat mendorong peningkatan kemampuan pegawai untuk lebih memahami secara perinci aktivitas usaha para

nasabah di berbagai sektor usaha. Pegawai bank semakin terlatih untuk dapat memahami berbagai sektor usaha sesuai dengan jenis usaha

nasabah yang dibiayai.

c. Pemberian pembiayaan kepada nasabah secara sinergi akan

memasarkan produk bank syariah lainnya seperti produk dana dan jasa. Salah satu kewajiban debitur yaitu membuka rekening(giro wadiah,

(7)

2. Manfaat Pembiayaan Bagi Debitur

a. Meningkatkan usaha nasabah. Pembiayaan yang diberikan oleh bank kepada nasabah memberikan manfaat untuk memperluas volume usaha. Pembiayaan untuk membeli bahan baku, pengadaan mesin dan

peralatan, dapat membantu nasabah untuk meningkatkan volume produksi dan penjualan.

b. Biaya yang diperlukan dalam rangka mendapatkan pembiayaan dari bank syariah relatif murah, misalnya biaya provisi.

c. Nasabah dapat memilih berbagai jenis pembiayaan berdasarkan akad yang sesuai dengan tujuan penggunaannya.

d. Bank dapat memberikan fasilitas lainnya kepada nasabah, misalnya transfer dengan menggunakan wakalah, kafalah, hawalah, dan fasilitas lainnya yang dibutuhkan oleh nasabah.

e. Jangka waktu pembiayaan disesuaikan dengan jenis pembiayaan dan kemampuan nasabah dalam membayar kembali pembiayaannya,

(8)

3. Manfaat Pembiayaan Bagi Pemerintah

a. Pembiayaan dapat digunakan sebgai alat untuk mendorong

pertumbuhan sektor riil, karena uang yang tersedia di bank menjadi tersalurkan kepada pihak yang melaksanakan usaha. Pembiayaan yang diberikan kepada perusahaan untuk investasi atau modal kerja, akan meningkatkan volume produksinya, sehingga peningkatan volume

produksi akan berpengaruh pada peningkatan volume usaha dan pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan secara nasional.

b. Pembiayaan bank dapat digunakan sebagai alat pengendali moneter. Pembiayaan diberikan pada saat dana bank berlebihan atau dengan kata lain pada saat peredaran uang di masyarakat terbatas. Pemberian

(9)

c. Pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah

dapat menciptakan lapangan kerja baru dan

meningkatkan pendapatan masyarakat. Peningkatan

lapangan kerja terjadi karena nasabah mendapat

pembiayaan terutama pembiayaan investasi atau

modal kerja yang tujuannya ialah untuk

meningkatkan volum usaha, tentunya akan menyerap

jumlah tenaga kerja. Penyerapan jumlah tenaga kerja

akan meningkatkan pendapatan masyarakat yang

pada akhirnya secara total akan meningkatkan

pendapatan nasional.

d. Secara tidak langsung pembiayaan bank

syariah dapat meningkatkan pendapatan

(10)

4. Manfaat Pembiayaan Bagi Masyarakat Luas

a. Mengurangi tingkat pengangguran. Pembiayaan yang diberikan

untuk perusahaan dapat menyebabkan adanya tambahan tenaga

kerja karena adanya peningkatan volume produksi, tentu akan

menambah jumlah tenaga kerja.

b. Melibatkan masyarakat yang memiliki profesi tertentu, misanya

akuntan, notaris,

appraisal independent,

asuransi. Pihak ini

diperlukan oleh bank untuk mendukung kelancaran pembiayaan.

d. Memberikan rasa aman bagi masyarakat yang menggunakan

pelayanan jasa perbankan misalnya

letter of credit

, bank garansi,

transfer, kliring, dan layanan jasa lainnya.

c. Penyimpanan dana akan mendapat imbalan berupa bagi hasil

lebih tinggi dari bank apabila bank dapat meningkatkan

(11)

E. JENIS-JENIS PEMBIAYAAN

pembiayaan bank syariah dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain :

1.Pembiayaan dilihat Dari Tujuan Penggunaan

di lihat dari tujuan penggunaannya, pembiayaan dibagi menjadi tiga jenis yaitu :

a.Pembiayaan Investasi

di berikan oleh bank syariah kepada nasabah untuk pengadaan barang-barang modal(set tetap) yang mempunyai nilai ekonomis lebih dari 1 tahun. Secara umum, pembiayaan investasi ini ditujukan untuk pendirian perusaan mesin proyek baru maupun proyek

pengembangan, modernisasi mesin dan peralatan, pembelian alat angkutan yang digunakan untuk kelancaran usaha, serta perluasan usaha, pembiayaan investasi umumnya diberikan dalam nominal besar, serta jangka panjang dan menengah.

c. Pembiayaan konsumsi

Diberikan kepada nasabah untuk membeli barang-barang untuk keperluan pribadi dan tidak untuk keperluan usaha.

b. Pembiayaan Modal Kerja

Digunakan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja yang biasanya habis dalam satu siklus usaha. Pembiayaan modal kerja ini diberikan dalam jangka pendek yaitu selama-lamanya 1 tahun. Kebutuhan

yang dapat dibiayai dengan menggunakan modal kerja antara lain kebutuhan bahan baku, biaya upah, pembeliaan barana-barang

dagangan, dan kebutuhan dana lain yang sifatnya hanya digunakan selama 1 tahun, serta kebutuhan dana yang diperlukan untuk

(12)

2. Pembiayaan Dilihat Dari Jangka Waktunya

a.Pembiayaan jangka pendek

pembiayaan yang diberikan dengan jangka waktu maksimal 1 tahun. Pembiayaan jangka pendek biasanya diberikan oleh bank syariah

untuk membiayai modal kerja perusahaan yang mempunyai siklus usaha dalam 1 tahun, dan pengembaliannya disesuaikan dengan kemampuan nasabah.

b. Pembiayaan Jangka Menengah

Diberikan dengan jangka waktu antara 1 tahun hingga 3 tahun. Pembiayaan ini dapat diberikan dalam bentuk pembiayaan modal kerja, investasi, dan konsumsi.

c. Pembiayaan Jangka Panjang

pembiayaan yang jangka waktunya lebih dari 3 tahun. Pembiayaan ini pada umumnya diberikan dalam bentuk pembiayaan investasi,

misalnya untuk pembeliaan gedung, pembangunan proyek, pengadaan mesin dan peralatan, yang nominalnya besar serta pembiayaan

(13)

3. Pembiayaan Dilihat Dari Sektor Usaha

a.Sektor Industri

pembiayaan yang diberikan kepada nasabah yang bergerak dalam sektor industri, yaitu sektor usaha yang mengubah bentuk dari bahan baku menjadi barang jadi atau mengubah suatu barang menjadi barang lain yang memiliki faedah lebih tinggi. Beberapa contoh sektor industri antara lain: industri elektronik, pertambangan, dan kimia, tekstil.

b. Sektor Perdagangan

pembiayaan ini diberikn kepada pengusaha yang bergerak dalam bidang perdagangan, baik perdagangan kecil, menengah, dan besar. Pembiayaan ini diberikan dengan tujuan memperluas usaha nasabah dalam usaha dagangan, misalnya untuk memperbesar jumlah

penjualan atau memperbesar pasar.

c. Sektor Pertanian, Peternakan, Perikanan, dan Perkebunan

pembiayaan ini diberikan dalam rangka meningkatkan hasil di sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan, serta perikanan.

d. Sektor jasa

beberapa sektor jasa yang dapat diberikan kredit oleh bank antara lain :

Jasa pendidikan

Jasa pendidikan merupakan jasa yang menarik bagi bank, karena jenis ini mudah diistimewakan pendapatannya

jasa rumah sakit

Bank dapat memberikan pembiayaan kepada rumah sakit apabila

agunan yang diberikan tidak memiliki banyak risiko, sehingga apabila terjadi masalah, maka bank dapat menjual agunan ini sebagai

(14)

Jasa angkutan

Pembiayaan yang diberikan untuk sektor angkutan, misalnya pembiayaan kepada pengusaha taksi, bus, angkutan darat, laut, dan udara, termasuk di dalamnya adalah pembiayaan yang diberikan untuk biro perjalanan, pengudangan, komunikasi, dan lainnya.

Jasa lainnya

Pembiayaan yang diberikan kepada jasa lainnya, misalnya pembiayaan untuk profesi, pengacara, dokter, insinyur, dan akuntan.

e. Sektor perumahan

Bank syariah memberikan pembiayaan kepada mitra usaha yang

bergerak di bidang pembangunan perumahan. Pada umumnya diberikan dalam bentuk pembiayaan konstruksi, yaitu pembiayaan untuk

pembangunan perumahan. Cara pembayaran kembali yaitu dipotong dari rumah yang telah terjual.

4. Pembiayaan Dilihat Dari Segi

Jaminan

a.Pembiayaan Dengan

Jaminan

Pembiayaan dengan jaminan merupakan pembiayaan yang didukung dengan jaminan(agunan) yang cukup. Agunan atau jaminan dapat digolongkan menjadi :

Jaminan perorangan

Merupakan jenis pembiayaan yang didukung dengan jaminan

(15)

Jaminan benda berwujud

Merupakan jaminan kebendaan yang terdiri dari barang bergerak maupun tidak bergerak. Jaminan yang bersifat barang bergerak,

meisalnya kendaraan bermotor, mesin dan peralatn,invertaris kantor, dan barang dagangan. Jaminan yang bersifat barang tidak bergerak antara lain, tanah dan gedung yang berdiri diatas tanah atau sebidang tanah tanpa gedung, dan kapal api dengan ukuran 20 m3

Jaminan Benda tidak Berwujud

Benda tidak berwujud antara lain, promes, obigasi, saham, dan surat berharga lainnya. Barang-barang tidak berwujud dapat diikat dengan cara pemindahtanganan atau cessie.

b. Pembiayaan Tanpa Jaminan

Pembiayaan yang diberikan kepada nasabah tanpa didukung adanya jaminan. Pembiayaan ini diberikan oleh bank syariah atas dasar

(16)

5. Pembiayaan Dilihat Dari Segi Jumlahnya

a.Pembiayaan Retail

merupakan pembiayaan yang diberikan kepada

individu atau pengusaha dengan skala usaha sangat kecil. Jumlah pembiayaan yang dapat diberikan

hingaa Rp. 350.000.000,-. Pembiayaan ini dapat diberikan dengan tujuan konsumsi, investasi kecil, dan pembiayaan modal kerja.b. Pembiayaan Menengah

pembiayaan yang diberikan kepada pengusaha pada level menengah, dengan batasan antara Rp.

350.000.000,- hingga Rp. 5.000.000.000,-.

c. Pembiayaan Korporasi

merupakan pembiayaan yang diberikan kepada nasabah dengan jumlah nominal yang besar dan diperuntunkan kepada nasabah besar(korporasi). Misalnya, jumlah

(17)

E. ANALISIS PEMBIAYAAN

Merupakan suatu proses analisis yang dilakukan oleh bank syariah untuk menilai suatu permohonan pembiayaan yang telah diajukan oleh calon nasabah. Dengan melakukan analisis permohonan pembiayaan, bank syariah akan memperoleh keyakinan bahwa proyek yang akan dibiayai layak(feasible). Bank melakukan analisis pembiayaan dengan tujuan untuk mencegah secara dini kemungkinan terjadinya default oleh nasabah. Analisis pembiayaan merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi bank syariah dalam mengambil keputusan untuk

menyetujui/menolak permohonan pembiayaan.

beberapa prinsip dasar yang perlu dilakukan sebelum memutuskan permohonan pembiayaan yang diajukan oleh calon nasabah antara lain :

1.Analisis

5C

a.Character

menggambarkan watak dan kepribadian calon nasabah. Bank perlu melakukan analisis terhadap karakter calon nasabah dengan tujuan untuk mengetahui bahwa calon nasabah mempunyai keinginan untk memenuhi kewajiban membayar kembali pembiayaan yang telah diterima hingga lunas. Bank ingin meyakini willingness to repay dari calon nasabah, yaitu keyakinan bank terhadap kemauan calon

nasabah mau memenuhi kewajibannya sesuai dengan jangka waktu yang telah diperjanjikan. Bank ingin mengetahui bahwa calon

(18)

SESUAI JANGKA

Cara yang perlu dilakukan oleh bank untuk mengetahui

character

calon nasabah antara lain :

1. BI checking

bank dapat melakukan penelitian dengan melakukan BI checking, yaitu melakukan penelitian terhadap calon nasabah dengan melihat data

nasabah melalui komputer yang online dengan Bank Indonesia. BI checking

dapat digunakan oleh bank untuk mengetahui dengan jelas calon

nasabahnya, baik kualitas pembiayaan calon nasabah bila telah menjadi debitur bank lain.

2. Informasi dari pihak lain

dalam hal ini calon nasabah masih belum memiliki pinjaman di bank lain, maka cara yang efektif ditempuh yaitu dengan meneliti calon nasabah melalui pihak-pihak lain yang mengenal dengan baik calon nasabah. Misalnya, mencari informasi tentang karakter calon nasabah melalui tetangga, teman kerja, atasan langsung, dan rekan usahanya.

b. Capacity

analisis terhadap capacity ini ditujukan untuk mengetahui kemampuan keuangan calon nasabah dalam memenuhi kewajibannya sesuai jangka waktu pembiayaan. Kemampuan keuangan calon nasabah sangat penting karena merupakan sumber utama pembayaran. Semakin baik kemampuan keuangan calon nasabah, maka akan semakin baik kemungkinan kualitas pembiayaan, artinya dapat dipastikan bahwa pembiayaan yang diberikan bank syariah dapat dibayar sesuai dengan jangka waktu yang

(19)

Beberapa cara yang dapat ditempuh dalam mengetahui kemampuan keuangan calon nasabah antara lain :

1.Melihat laporan keuangan

dalam laporan keuangan nasabah, maka akan dapat diketahui sumber dananya, dengan melihat laporan arus kas. Di dalam laporan arus kas secara keseluruhan dapat diketahui kondisi keuangan secara tunai dari calon nasabah, Dengan membandingkan antara sumber dana yang

diperoleh dan penggunaan dana.

2. Memeriksa Slip Gaji dan Rekening Tabungan

cara lain yang dapat ditempuh oleh bank syariah, bila calon nasabah

pegawai, maka bank dapat menerima foto kopi slip gaji tiga bulan terakhir dan didukung oleh rekening tabungan sekurang-kurangnya untuk tiga bulan terakhir. Dari data slip gaji dan fotokopi rekening tabungan tiga bulan

terakhir, maka akan dapat dianalisis tentang sumber dana dan penggunaan dana calon nasabah. Data keuangan digunakan sebagai asumsi dasar

tentang kondisi keuangan calon nasabah setelah mendapat pembiayaan dari bank syariah.

3. Survei Lokasi Usaha Calon Nasabah

suvei ini diperlukan untuk mengetahui usaha calon nasabah dengan melakukan pengamatan secara langsung.

c. Capital

(20)

Cara yang ditempuh oleh bank untuk mengetahui capital antara lain : 1.Laporan Keuangan Calon Nasabah

dalam hal calon nasabah adalah perusahaan, maka struktur modal ini penting untuk menilai tingkat debt to equety ratio. Perusahaan

dianggap kuat dalam menghadapi berbagai macam risiko apabila jumlah modal sendiri yang dimiliki cukup besar.

2. Uang Muka

Uang muka yang dibayarkan dalam memperoleh pembiayaan. Dalam hal calon nasabah adalah perorangan, dan tujuan penggunaannya jelas, misalnya pembiayaan untuk pembiayaan rumah, maka analisis

capital dapat diartikan sebagai jumlah uang muka yang dibayarkan oleh calon nasabah kepada pengembang atau uang muka yang telah disiapkan. Semakin besar uang muka yang dibayarkan oleh calon nasabah untuk membeli rumah, semakin meyakinkan bagi bank bahwa pembiayaan yang akan disalurkan kemunkinan akan lancar. d. Collateral

merupakan agunan yang diberikan oleh calon nasabah atas pembiayaan yang diajukan. Aguana merupakan sumber

(21)

Secara perinci pertimbangan atas collateral dikenal dengan MAST :

1.Marketability

agunan yang diterima oleh bank haruslah agunan yang mudah diperjualbelikan dengan harga yang menarik dan meningkat dari waktu ke waktu.

2. Ascertainability of value

agunan yang diterima memiliki standar harga yang lebih pasti.

3. Stability of value

agunan yang diserahkan bank memiliki harga yang stabil, sehingga ketika agunan dijual, maka hasil penjualan bisa

meng-cover kewajiban debitur.

4. Transferability

(22)

e. Condition of Economy

merupakan analisis terhadap kondisi perekonomian. Bank perlu

mempertimbangkan sektor usaha calon nasabah dikaitkan dengan kondisi ekonomi. Bank perlu melakukan analisis dampak kondisi ekonomi terhadap usaha calon nasabah di masa yang akan datang, untuk mengetahui

pengaruh kondisi ekonomi terhadap usaha calon nasabah.

Beberapa analisis terkait dengan condition of economy antara lain :

1. Kebijakan pemerintah. Perubahan kebijakan pemerintah digunakan sebagai pertimbangan bagi bank untuk melakukan analisis condition of economy.

2. Bank syariah tidak terlalu fokus terhadap analisis

(23)

2. Analisis 6A

a.Analisis Aspek Hukum

di dalam akad pembiayaan, terdapat dua pihak yang berserikat, yaitu bank syariah sebagai pihak yang menginvestasikan modal dan pihak nasabah yang mendapat kepercayaan untuk menjalankan usahanya.

Kedua pihak mempunyai hak dan kewajiban masing-masing, oleh karena itu perlu dilandasi oleh dasar-dasar hukum secara formal sesuai dengan prinsip syariah dan undang-undang yang berlaku.

Nasabah pembiayaan dapat digolongkan menjadi tiga kelompok, antara lain :

1.Nasabah perorangan(individu)

adalah permohonan pembiayaan yang diajukan oleh sesorang atas nama pribadi

2. Nasabah merupakan bentuk usaha yang bukan badan hukum

nasabah merupakan bentuk usaha bukan badan hukum antara lain, CV, UD, dan firma.

(24)

Faktor yang sangat penting dalam analisis hukum adalah keyakinan

bank syariah bahwah setelah memberikan pembiayaan,maka

regalitasnya kuat sehingga bank aman bila terjadi resiko.

b. Analisis Aspek Pemasaran

Aspek pemasaran merupakan aspek yang sangat penting untuk

dianalisis lebih mendalam karena hal ini terkait dengan aktivitas pemasaran produk calon nasabah. Bank syariah dapat mengetahui sejauh mana produk yang dihasilkan oleh calon dibetur diterimah oleh pasar dan berapa lama produknya. Produk yang dihasilkan nasabah adalah produk leader atau

follower . Penjualan produk setiap tahun. Kemudian bank syariah akan dapat memperkirakan berapa uang yang diterima atas hasil penjualan produk.

Dengan mengetahui hasil penjualan maka bank dapat menghitung arus kas masuk dan kas keluar.

Secara perinci ,aspek pmasaran yang perlu di analisis antara lain ; 1. Produk yang dipasarkan.

Bank melakukan analisis terhadap produk yang ditawarkan oleh calon nasabah yang ada di pasar, untuk mengatahui sebeberapa besar produk yang dipasarkan tergolong produk yang diminta oleh konsuman.

2. Pangsa pasar

(25)

3. Pesaing

Analisis di lakukan untuk mengetahui seberapa kuat para pesaing produk calon nasabah, bank syariah juga perluh yakin bahwa

nasabah mampu melakukan inofasi pasar , sehingga dapat bertahan dalam persaingan dalam kurun waktu tertenu sesuai dengan jangka waktu pembiayaan.

4. Strategi pemasaran

Bank perlu mengetahui strategi pemasaran yang diterapkan oleh perusahan dalam merebut pasar selama masa pembiyaan.

c. Analisis aspek teknis

Merupakan analisis yang di lakukan bank syariah dengan tujuan

untuk mengetahui fisik dan lingkungan usaha perusahaan calon nasabah serta peroses produksi. Bank syariah juga dapat mengetahui apakah

produksinya berdasarkan pesanan atau prodksi masa. Pengaruh pada

(26)

Analisis aspek teknis ini dapat

dilakukan dengan cara melakukan

analisis terhadap :

3. Proses produksi.

Bank perlu mengetahui berapa

lama prose produksi atas satu unit

barang.

1. Lokasi pabrik.

Ini tujuanya untuk mengetahui lokasi

pabrik, apakah berada di tempat yang

aman dan jauh dari pemukiman.

2. Layout

pabrik.

yaitu mengetahui keamanan pabrik dari

kebakaran,antara gedung

(27)

4. Ketersediaan bahan baku.

Bank perlu mengetahui kemudahan dalam membeli

bahan baku,terkait dalam efisiensi dalam produksi

barang.

5. Ketersediaan tenaga kerja dan kualitasnya.

Bank perlu mendapat informasi tentang tenaga kerja

yang dibutuhkan dan kemudahan mencari tenaga

kerja yang diperlukan.

d. Analisis Aspek Menajemen.

Merupakan salah satu aspek yang sangat

penting sebelum bank memberikan

(28)

Faktor yang perlu dilakukan terhadap

aspek menajemen antara lain :

4. Penataan sumber daya hidup manusia.

Bank perlu melihat penataan SDM sesuai dengan

keahlianya.

1. Struktur organisasi

Bank syariah ingin mengetahui

struktur organisasi perusaan dan

melakukan evaluasi terhadap

efektivitas

3. Sistem dan produser.

Bahwa perusahaan telah menyusun sistem dan

produser kerja dan dibukukan dalam buku dokumen.

2. Job descrition.

Bank perlu mengetahui bahwa

(29)

5. Pengalaman usaha

Bank ini mengetahui pengalaman

menajemen dalam mengelola usaha.

6. Management skill.

Bank perlu mengetahui keterampilan top

manajemen hingga lini tingkat pertama,

sehingga Bank ykin kelangsungan hidup

perusahaan calon nasabah.

e. Analisis Aspek Keuangan.

Analisis aspek keuangan diperlukan oleh bamk

untuk mengetahui kemampuan keuangan

perusahaan dalam memenuhi kewajibanya. Aspek

keuangan ini sangat penting bagi bank syariah

(30)

Instrumen keuangan yang diperlukan dalam

analisis keuangan antara lain :

2. Solvability

Bank syariah ingin mengetahui

kemampuan perusahaan dalam memenuhi

seluruh kewajibanya dengan aset yang

dimiliki .

1. Liquidity.

Bank syariah ingin mengetahui likuaditas

perusahaan, sehingga Bank yakin bahwa calon

nasabah mampu membayar kembali

pembiayaan yang telah diterimah dari Bank sy

ariah.

Current Ratio

perusahaan harus lebih dari

1. Current Ratio

dihitung dengan

(31)

3. Profitability

Bank perlu mengetahui

kemampuan calon debitur dalam

menciptakan laba dari aset dan

modal yang diinvestasikan.

4. Analisis sumber dan penggunaan dana.

Bank perlu mendapat informasi

tentang jumlah sumber dana,asal

(32)

f. Analisis Aspek Sosial ekonomi

Merupakan analisis yang dilakukan oleh

Bank untuk mendapatkan informasi

tentang lingkungan terkait dengan usaha

calon nasabah.

Analisis aspek sosial ekonomi antara lain

meliputi :

2. Pengaruh perusahaan terhadap lingkungan kerja.

3. Pengaruh perusahaan terhadap

pendapatan negara.

4. Debitur melakukan kegiatan yang tidak

bertentangan

(33)

Referensi

Dokumen terkait

peneliti untuk melaksanakan penelitian; b) kemampuan tingkat penguasaan metode penelitian yang sesuai dengan bidang keilmuan, objek penelitian serta tingkat

Terdapat 4 bentuk upaya kesehatan yang menjadi standar terpenuhinya pemenuhan kesehatan bagi Narapidana, yaitu upaya kesehatan promotif, upaya kesehatan preventif, upaya kesehatan

Melalui hasil penelitian dengan kerangka teori analisis wacana kritis S.Jäger dan F.Maier pada film “Cinta Tapi Beda” ditemukan bahwa peran laki-laki dalam menghadapi

Kabupaten Kendal, sedangkan penelitian yang akan peneliti lakukan lebih fokus pada pandangan masyarakat terhadap caleg perempuan dalam pemilu legislatif tahun 2019

Karena terdapat perbedaan rata-rata ketiga kelas tersebut, maka dilakukan uji hipotesis 2, 3, dan 4 dengan menggunakan uji scheefe’ pada hasil belajar siswa

digunakan untuk meenguatkan atau meningkatkan perilaku yang diinginkan. Asumsi dasar teknik ini adalah bahwa dalam pelaksanaannya, ganjaran diri. paralel dengan

Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pengaruh perbedaan warna daun pada 9 varietas dan perbedaan umur tanaman terhadap kandungan klorofil tanaman puring (puring cobra,

Yanuardi dalam penelitiannya menghasilkan sistem informasi penelitian dan pengabdian masyarakat dengan menggunakan Visual Foxpro yang memiliki input berupa pengajuan