• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODEL TIME TOKEN UNTUK MENINGKATKAN KEMA (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MODEL TIME TOKEN UNTUK MENINGKATKAN KEMA (1)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ARTIKEL ANALISIS PEMBELAJARAN GURU

“MODEL TIME TOKEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA SD DALAM BASIS TEMATIK TERPADU”

Diajukan untuk Melengkapi tugas Mata kuliah Strategi Pembelajaran

Oleh: Desy Norma Ilahi (201410430311279)

PGSD 4F

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

MODEL

TIME TOKEN

UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN

BERBICARA SISWA SD DALAM BASIS TEMATIK TERPADU

Oleh: Desy Norma Ilahi NIM: 201410430311279 Email: desy.noerma@gmail.com

Abstract

Pembelajaran tematik di Sekolah Dasar yang baru dilaksanakan sejak bergantinya Kurikulum Tingkat Satuan Dasar (KTSP) menjadi Kurikulum 2013 memberikan banyak pengaruh dalam pelaksanaan proses belajar-mengajar di kelas. Analisis terhadap pembelajaran tematik yang dilakukan oleh guru kelas yang didasarkan pada observasi pengalaman pribadi ketika magang 2 yang bertujuan: 1) Menganalisis aktivitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas 2) Menawarkan inovasi pembelajaran tematik melalui model Time Token.

Kata Kunci : Pembelajaran tematik, guru kelas, model Time Token

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada penerapan pembelajaran tematik di Sekolah Dasar yang telah berjalan selama 3 periode tahun ajaran baru ini memiliki cukup banyak kendala yang terjadi dalam proses belajar mengajar di kelas. Kendala yang menjadi pusat perhatian pada pembelajaran berbasis tematik adalah penerapan cara pembelajaran tematik yang dilakukan oleh seorang guru kelas. Praktik pembelajaran yang masih mengacu pada metode-metode pembelajaran yang bersifat klasik, membuat suasana pembelajaran yang seharusnya tematik masih kurang berkembang. Dimana tematik ini merupakan suatu kegiatan pembelajaran dengan mengintegrasikan materi dan beberapa mata pelajaran dalam satu tema/topik pembahasan1, sehingga pemerintah mengajurkan pendekatan pembelajaran menggunakan Scientific yaitu siswa dituntut melakukan kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba/mempraktikkan, dan mengkomunikasikan.

(3)

Dengan demikian menuntut guru untuk menggunakan model-model yang inovatif yang berbasis Student Center Learning.

Hal ini yang sama terjadi dalam penerapan pembelajaran tematik di Sekolah Dasar tempat magang 2 berlangsung pada tahun ajaran 2015-2016. Pembelajaran tematik yang kurang memberikan ruang terhadap siswa untuk berkembang sesuai dengan kompetensinya dan guru kelas sebagai fasilitator kurang memperhatikan siswa yang pasif dalam pembelajaran di kelas. Metode dikte yang sangat klasik ini juga masih diterapkan dalam pembelajaran yang mengacu pada kurikulum 2013 ini.

Berangkat dari kondisi tersebut, guru melakukan perbaikan dan inovasi dalam pembelajaran tematik dengan fokus mendorong siswa lebih aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Dengan siswa terlibat secara aktif, maka pembelajaran akan menjadi lebih bermakna dan siswa dapat memperoleh pengetahuan secara lebih baik.

Upaya perbaikan dalam proses pembelajaran yang berbasis tematik dapat menggunakan pembelajaran tematik dengan menggunakan model pembelajaran Time Token dimana pembelajaran ini mampu meningkatkan kemampuan bicara dan bernalar siswa dalam pembelajaran, sehingga siswa tidak pasif. Walaupun bersifat asing model pembelajaran ini sesuai dengan acuan pada kurikulum 2013 yang menggunakan pendekatan scientific. Oleh karena, model Time Token ini perlu dilakukan perkembangan pada proses pembelajaran di kelas yang notabennya pembelajaran berbasis sosial, karena akan semakin banyak bahan yang dibicarakan dan disampaikan oleh siswa.

Perumusan Masalah

Merujuk pada latar belakang maka dirumuskan perumusan masalah yang berkaiatan yaitu Bagaimana inovasi pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran tematik dimana pembelajaran harus berbasis pada siswa dengan menggunakan model pembelajaran Time Token?

Tujuan Analisis

(4)

pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan menyenangkan dan tidak menyingkirkan unsur-unsur pembelajaran tematik yang dominansi menggunakan pendekatan Scientific yaitu dengan menerapak model pembelajaran Time Token.

Landasan Teori

Pembelajaran tematik adalah buah hasil dari adanya kurikulum 2013, dimana pembelajaran Sekolah Dasar menjadi basis tematik terpadu atau tidak terpisah-pisah mata pelajarannya. Pembelajaran tematik juga dapat diartikan sebagai suatu model pembelajaranyang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa. Keterpaduan pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek prosesatau waktu, aspek kurikulum, dan aspek belajar mengajar.Jadi pembelajaran tematik juga bisa diartikan sebagai pembelajaran terpadu yang menggunakan tema seba gai pemersatu materi dalam beberapa mata pelajaran sekaligus dalam satu kali pertemua n2.

Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik ini dapat dipadu-padankan dengan model pembelajaran lainya, dengan menggunakan model pembelajaran Time Token.

Model pembelajaran Time Token ini Arrends 1998) merupakan model pembalajaran yang bertujuan agar masing-masing anggota kelompok diskusi mendapatkan kesempatan untuk memberikan konstribusi mereka dan mendengarkan pandangan serta pemikiran anggota lain.

Menurut Tim Widya Iswara Jateng (2004:10) metode ini dapat digunakan untuk mengajarkan keterampilan sosial, menghindari siswa mendominasi pembicaraan atau siswa yang diam sama sekali3.

Menurut Idris 2011 model pembelajaran time token adalah strategi pembelajaran yang digunakan untuk menghindari sikap siswa yang mendominasi pembicaraan dan sikp diam sama sekali. Jadi model pembelajaran time token adalah model pembelajaran yang lebih mengarah pada semau siswa untuk aktif. Adapun sintak model pembelajaran Time Token Arends4 yang perlu diperhatikan, sebagai berikut:

2 Anisa, eka dkk. 2013. Makalah Model Pembelajaran Tematik. Universitas Negeri Makasar 3 Sriudin. 2012. Model Pembelajaran Time Token. [Terhubung Berkala]. Tersedia dialamat:

http://www.sriudin.com/2012/01/model-pembelajaran-time-token.html

(5)

1. Adapun sintak dari model pembelajaran Time Token Arends ini adalah sebagai berikut :

2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran/KD.

3. Guru mengkondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi klasikal. 4. Guru memberi tugas pada siswa.

5. Guru memberi sejumlah kupon berbicara dengan waktu ± 30 detik per kupon pada tiap siswa.

6. Guru meminta siswa menyerahkan kupon terlebih dahulu sebelum berbicara atau memberi komentar. Setiap tampil berbicara satu kupon. Siswa dapat tampil lagi setelah bergiliran dengan siswa lainnya. Siswa yang telah habis kuponnya tak boleh bicara lagi. Siswa yang masih memegang kupon harus bicara sampai semua kuponnya habis. Demikian seterusnya hingga semua anak berbicara. 7. Guru memberi sejumlah nilai sesuai waktu yang digunakan tiap siswa.

METODE PENELITIAN

Analisis pembelajaran tematik dilakukan dengan menggunakan metode observasi berdasarkan pengalaman pribadi penulis. Pengalaman pribadi ini juga dapat menjadi acuan sumber belajar untuk melakukan inovasi-inovasi pembelajaran. Pengalaman pribadi yang menjadi dasar analisis pembelajaran yang diterapkan guru, berdasarkan fakta ketika melaksanakan magang 2 di SDN Punten 1 Batu.

(6)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Aktivitas Pembelajaran Tematik

Hasil pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran tematik pada kelas 5 SD semester 2 yang dilakukan oleh guru kelas dengan meninjau kembali tema, subtema, dan pembelajaran yang digunakan guru dalam pelaksananaannya. Guru menggunakan panduan buku tematik pada Tema 7 “Sejarah Peradaban Indonesia” dengan Subtema 1 “Kerajaan Islam di Indonesia” pada pembelajaran 4. Terdapat 4 mata pelajaran dengan setiap mata pelajaran terdiri dari 2 kompetensi dasar dan 2 indikator yang harus dipenuhi selama 6 x 35 menit pembelajaran yang berlangsung sehari, rinciannya sebagai berikut:

1. Kompetensi Dasar dan Indikator PPKN

3.5 Memahami Nilai-nilai Persatuan pada masa Islam

3.5.2. Menunjukkan peninggalanpeninggalan masa Islam (masjid, pesantren, tradisi keagamaan) yang mengandung nilai-nilai persatuan

4.5 Mensimulasikan nilai-nilai persatuan pada masa Islam dalam kehidupan di masyarakat

4.5.1. Memerankan tokoh pada masa Islam yang menjadi simbol persatuan.

2. Kompetensi Dasar dan Indikator IPS

3.2 Mengenal perubahan dan keberlanjutan yang terjadi dalam kehidupan manusia dan masyarakat Indonesia pada masa penjajahan, masa tumbuhnya rasa kebangsaan serta perubahan dalam aspek sosial, ekonomi, pendidikan dan budaya 3.21. Menunjukkan perubahan kehidupan manusia dan masyarakat Indonesia dan dampak keberlanjutannya di bidang sosial, ekonomi, pendidikan, dan budaya pada masa penjajahan

4.2 Menceritakan hasil pengamatan mengenai perubahan dan keberlanjutan yang terjadi dalam kehidupan manusia

(7)

4.2.1. Bercerita secara lisan dengan metode terpandu perubahan kehidupan manusia dan masyarakat Indonesia dan dampak keberlanjutannya di bidang sosial, ekonomi, pendidikan, dan budaya pada masa penjajahan

3. Kompetensi Dasar dan Indikator Bahasa Indonesia

3.5 Menggali informasi dari teks cerita narasi sejarah tentang nilai-nilai perkembangan kerajaan Islam di Indonesia dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku 3.5.4. Menjelaskan nilai-nilai perkembangan kerajaan Islam Indonesia dari teks cerita sejarah tentang perkembangan kerajaan Islam di Indonesia

4.5 Mengolah dan menyajikan teks cerita narasi sejarah tentang nilai-nilai perkembangan kerajaan Islam di Indonesia secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku

4.5.4. Menuliskan kembali teks cerita sejarah tentang nilai-nilai perkembangan kerajaan Islam di Indonesia dengan bahasa sendiri

4. Kompetensi Dasar dan Indikator Matematika

3.3 Memilih prosedur pemecahan masalah dengan menganalisis hubungan antara simbol, inforasi yang relevan, dan mengamati pola

3.3.2. Memahami prosedur mengukur sudut

4.9 Mengukur besar sudut menggunakan busur derajat dan mengidentifikasi jenis sudutnya

4.5.2. Mengukur besar sudut dengan satuan derajat

(8)

siswa dalam ranah kognitif dan psikomotor. Hal diatas merupakan sebagaian kecil dari praktek di dalam kelas. Pembahasan yang lebih rinci akan dibahas dalam deskripsi langkah kegiatan, sebagai berikut:

a. Kegiatan Awal

Pada awal pembelajaran, guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam. Pada proses selanjutnya guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa dan langsung meminta untuk membuka halaman yang akan mereka pelajari hari ini pada buku teks tematik siswa. Guru juga tidak menyampaikan apersepsi tentang sejarah peradaban Indonesia dengan kebiasaan sehari-hari.Guru meminta siswa untuk membaca teks bacaan yang ada pada bukunya.

b. Kegiatan Inti

Guru meminta siswa untuk membaca buku teks tematik siswa tentang Kesultanan Gowa dalam waktu 10 menit, ketika waktu yang diberikan oleh guru untuk membaca teks bacaan telah habis, guru melakukan tanya jawab sederhana mengenai teks yang dibaca yaitu tentang kesultanan Gowa, semua siswa menjawab dengan saling bersahut-sahutan kemudian guru menegur untuk membiasakan diri mengangkat tangan terlebih dahulu. Karena yang mengangkat tangan hanya 2-3 oarang maka beberapa kali guru juga langsung menunjuk pada siswa yang terkenal pasif di kelas untuk menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh guru.

Setelah melakukan tanya jawab, guru membagikan gambar kerajaan Kesultanan Gowa. Kemudian guru memberikan penugasan kepada siswa untuk menganalisis gambar dengan menentukan besar sudut pada bangunan kerajaan Gowa dengan menggunakan busur secara berkelompok, pembagian kelompok sesuai dengan kelompok yang lalu. Siswa menggambar kembali apa yang telah dilakukan bersama kelompoknya pada buku tulis masing-masing.

(9)

Selang beberapa menit guru kembali dan menanyakan kepada siswa sudah “selesai atau belum?” secara keseluruhan kelompok sudah selesai hanya satu kelompok yang ketinggalan atau belum selesai. Kemudian dikoreksi secara bersama dengan guru meminta salah satu perwakilannya menggambarkan bentuk sudut yang telah dikerjakan bersama kelompok di papan tulis. Saat melakukan pengoreksian guru juga sekaligus melakukan metode ceramah kepada siswa

Guru meminta siswa untuk siswa menungggu, tetap guru meminta langsung saja. Pada hal inilah guru meminta siswa untuk mencatat materi dengan didekte. Selanjutnya siswa diminta untuk menganalisis dan mambuat lini paper dari bacaan yang ada dibuku dengan yang mereka catat.

c. Kegiatan Penutup

Selesai siswa mengerjakan guru dan siswa mengoreksi jawaban secara bersamaan dan mengumpulkannya ke meja guru untuk diberikan nilai. Siswa yang mendapat nilai terendah diberikan hukuman dengan mengerjakan soal lagi. Guru menutup pembelajaran dengan melakukan kesimpulan bersama-sama siswa dan menyampaikan pesan moral kepada siswa. dan mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan hamdalah dan salam penutup.

Penggunaan media pembelajaran untuk menunjang pemahaman siswa tidak gunakan oleh guru. Guru lebih pada proses penilaian pada hasil kerja kelompok. Guru juga sedikit keras dalam penggunaan bahasa lisan kepada siswa yang pasif dalam pembelajaran. Guru sering melakukan pertanyaan-pertanyaan bagi siswa-siswa yang sering mendapat nilai rendah dan bersikap keras dalam pembelajaran. Sehingga ada salah satu siswi putri yang kategori siswi yang pasif ditanya “Mengapa tidak masuk selama 3 hari tanpa ada surat?” siswa menjawab sakit, namun guru mengucapkan kata-kata sindiran terhadap siswi tersebut hingga dia menangis.

Inovasi Pembelajaran Tematik

(10)

pembelajaran guru, hanya saja ada pengurangan indikator pada indikator 4.5.1 tidak digunakan, karena menggunakan model Role Playing. Model pembelajaran yang ditawarkan dalam inovasi ini adalah model pembelajaran Time Token. Penggunaan model ini akan memudahkan dalam pencapaian tujuan pembelajaran.

1. Kompetensi Dasar dan Indikator PPKN

3.5 Memahami Nilai-nilai Persatuan pada masa Islam

3.5.2. Menunjukkan peninggalan-peninggalan masa Islam (masjid, pesantren, tradisi keagamaan) yang mengandung nilai-nilai persatuan

4.5 Mensimulasikan nilai-nilai persatuan pada masa Islam dalam kehidupan di masyarakat

4.5.1. Menyebutkan nilai-nilai persatuan pada masa Islam dalam kehidupan di masyarakat.

2. Kompetensi Dasar dan Indikator IPS

3.2 Mengenal perubahan dan keberlanjutan yang terjadi dalam kehidupan manusia dan masyarakat Indonesia pada masa penjajahan, masa tumbuhnya rasa kebangsaan serta perubahan dalam aspek sosial, ekonomi, pendidikan dan budaya 3.21. Menunjukkan perubahan kehidupan manusia dan masyarakat Indonesia dan dampak keberlanjutannya di bidang sosial, ekonomi, pendidikan, dan budaya pada masa penjajahan

4.2 Menceritakan hasil pengamatan mengenai perubahan dan keberlanjutan yang terjadi dalam kehidupan manusia

dan masyarakat Indonesia pada masa penjajahan, masa tumbuhnya rasa kebangsaan serta perubahan dalam aspek sosial, ekonomi, pendidikan dan budaya dalam berbagai jenis media

4.2.1. Bercerita secara lisan dengan metode terpandu perubahan kehidupan manusia dan masyarakat Indonesia dan dampak keberlanjutannya di bidang sosial, ekonomi, pendidikan, dan budaya pada masa penjajahan

3. Kompetensi Dasar dan Indikator Bahasa Indonesia

(11)

3.5.4. Menjelaskan nilai-nilai perkembangan kerajaan Islam Indonesia dari teks cerita sejarah tentang perkembangan kerajaan Islam di Indonesia

4.5 Mengolah dan menyajikan teks cerita narasi sejarah tentang nilai-nilai perkembangan kerajaan Islam di Indonesia secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku

4.5.4. Menuliskan kembali teks cerita sejarah tentang nilai-nilai perkembangan kerajaan Islam di Indonesia dengan bahasa sendiri

4. Kompetensi Dasar dan Indikator Matematika

3.3 Memilih prosedur pemecahan masalah dengan menganalisis hubungan antara simbol, inforasi yang relevan, dan mengamati pola

3.3.2. Memahami prosedur mengukur sudut

4.9 Mengukur besar sudut menggunakan busur derajat dan mengidentifikasi jenis sudutnya

4.5.2. Mengukur besar sudut dengan satuan derajat

Pada model Time Token ini memiliki beberapa aturan yang perlu dipatuhi siswa. Untuk awal pembelajaran siswa akan dibentuk menjadi 6 kelompok dengan anggota minimal adalah 5 orang. Guru akan memberikan nama kelompok sesuai dengan nama raja-raja kerajaan islam di Indonesia. Pada tahap model pembelajaran Time Token ini guru akan memberikan 3 kartu AS secara individu yang terdiri dari warna merah dengan waktu 1 menit, warna kuning waktu 30 detik, dan warna hijau waktu 1 menit 30 detik dan diperbolehkan menambah waktu maksimal 30 detik. Kartu-kartu tersebut adalah kartu yang akan ditukarkan kepada guru untuk menyampaikan pendapat di depan teman-teman yang lain. Dengan setiap kartu yang memiliki waktu yang berbeda-beda juga memiliki poin yang berbeda-beda. Persyaratan yang wajib dipenuhi oleh siswa adalah kartu tersebut harus habis dalam sekali pembelajaran, jika tidak maka siswa akan menerima punishment baik itu kartu kelompok maupun kartu individu.

(12)

kerajaan-kerajaan islam dengan kreatif 4) setelah menulis cerita narasi, siswa dapat menyampaikan hasil diskusinya di depan teman-temannya secara mandiri.

Langkah-langkah pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

Kegiatan Awal

1. Guru mengucapkan salam pembuka.

2. Guru meminta salah satu siswa memimpin untuk doa.

4. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok dan menunjuk setiap ketua kelompok dengan memberikan Name Group.

5. Guru membagikan lembar kerja kelompok dan amplop pada setiap kelompok. kelompok dengan bimbingan guru. (Mengamati) 2. Siswa berdiskusi bersama kelompok untuk melakukan pengukuran sudut menggunakan busur dengan membaca langkah-langkah pada lembar kerja. (Menalar)

3. Siswa mencoba mengukur sudut segitiga yang ada dalam amplop secara berkelompok dengan bimbingan guru. (Mencoba)

4. Siswa menuliskan besar sudut pada setiap segitiga yang dilakukan pengukuran.

5. Siswa menuliskan kesimpulan tentang batas besar sudut pada tiga jenis segitiga yaitu segitiga

(13)

lancip, segitiga siku-siku, dan segitiga tumpul secara individu.

6. Siswa menunjukkan salah satu kartu As individu untuk menyampaikan hasil kesimpulan tersebut kepada guru.

7. Siswa yang lain menyampaikan pendapatnya atau menayai dari yang disampaikan siswa yang maju di depan kelas.

8. Siswa mendapat reward bintang yang ditempelkan pada baju (dada) sebelah kiri. 9. Siswa berdiskusi secara berkelompok

menganalisis lembar kerja II tentang kisah peninggalan salah satu kerajaan islam.

10. Siswa mengamati gambar bangunan peninggalan kerajaan islam dengan menghubungkan besar sudut yang ada pada bangunan tersebut.

11. Siswa menggambarkan bentuk sudut tersebut dengan memberikan keterangan pada gambar yang telah disediakan oleh guru.

12. Siswa mengukur besar derajat sudut yang telah digambar secara berkelompok dengan bimbingan guru.

13. Siswa menuliskan kesimpulan secara individu. 14. Siswa menunjukkan salah satu kartu As individu

untuk menyampaikan hasil kesimpulan tersebut kepada guru.

15. Siswa yang lain menyampaikan pendapatnya atau menayai dari yang disampaikan siswa yang maju di depan kelas.

16. Siswa mendapat reward bintang yang ditempelkan pada baju (dada) sebelah kiri. 17. Siswa membaca ulang cerita tentang kerajaan

islam baik berupa bangunan atau tokoh-tokohnya.

(14)

19. Siswa menulis cerita narasi tentang peninggalan kerajaan islam dan tokoh-tokohnya dengan menggunakan bahasa sendiri secara individu dengan bimbingan guru.

20. Siswa menunjukkan salah satu kartu As individu untuk menyampaikan hasil kesimpulan tersebut kepada guru.

21. Siswa yang lain menyampaikan pendapatnya atau menayai dari yang disampaikan siswa yang maju di depan kelas.

22. Siswa mendapat reward bintang yang ditempelkan pada baju (dada) sebelah kiri. Kegiatan

Penutup

1. Guru menghitung siswa yang telah menggunakan keseluruhan kartu As nya, yang baru menggunakan 2, yang menggunakan hanya 1, dan yang belum sama sekali menggunakan kartu As nya.

2. Guru melakukan tanya jawab tentang apa yang telah dipelajari hari ini.

3. Siswa menjawab dengan menggunakan kartu As nya

4. Guru menyimpulkan dan memberikan penguatan pada pembelajaran hari ini khususnya tentang penggunaan busur pada penghitungan besar sudut.

5. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa penutup

6. Guru mengucapkan salam penutup

20 Menit

(15)

mendapat tugas rumah yang ditanda tangani oleh orang tua sebagai bentuk punisment, agar siswa termotivasi untuk berbicara.

Pengembangan model pembelajaran Time Token juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang dapat menjadi peninjauan kembali dalam penggunaannya, sebagai berikut:

Kelebihan:

1. Semua siswa aktif dalam mengeluarkan pendapatnya dan berpartisipasi dalam diskusi

2. Dapat menumbuhkan dan melatih keberanian siswa dalam berpendapat bagi siswa yang pemalu dan sukar berbicara.

3. Semua siswa mendapat waktu bicara yang sama sehingga tidak akan terjadi pendominasian pembicaraan dalam berlangsungnya diskusi.

4. Semua siswa mendapat kesempatan untuk menggali dan mengemukakan ide-idenya sehingga pada kondisi seperti apapun ikut terlibat memahami materi pembelajaran.

5. Memotivasi siswa yang lain untuk ikut menyampaikan pendapatnya.

6. Meningkatkan kemampuan cekatan dalam menyelesaikan permasalahan, karena sebelum siswa menyampaikan pendapatnya mereka secara berkelompok harus memcahkan masalah dalam lembar kerja kelompoknya.

7. Kemampuan bernalar dalam memecahkan masalah kelompok semakin terasah.

8. Belajar lebih menyenangkan karena siswa akan terasa menyenangkan

Kelemahan:

1. Siswa yang memiliki banyak pendapat akan sulit mengutarakan pendapatnya karna waktu yang diberi terbatas.

(16)

PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan analisis pembelajaran guru dan inovasi yang ditawarkan, maka dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran tematik yang biasa digunakan oleh guru masih sering menyerupai pendekatan Teacher Center Learning. Padahal sejatinya pembelajaran tematik menggunakan pendekatan Scientific. Dengan melakukan inovasi pembelajaran dalam pengembangan model-model pembelajaran maka guru akan semakin meningkatkan basis pembelajaran pada siswa. Sehingga siswa akan belajar untuk bernalar dan menyelesaikan masalahnya secara berkelompok maupun individu.

Dalam inovasi pembelajaran tersebut ditawarkan sebuah inovasi dengan menggunakan model Time Token yang menggunakan sistem kartu As untuk menyampaikan pendapatnya. Dengan model pembelajaran ini siswa akan semakin terasah dan aktif dalam menyampaiakan pendapatnya, sehingga essensial pembelajaran tematik yang perbusat pada siswa tidak tersingkirkan.

Saran

Tentunya sebuah inovasi pasti terdapat kekurangan dan kelebihannya, sehingga memicu kreatifitas baru untuk semakin mengembangkan pembelajaran yang ideal. Oleh karena itu, guru disarankan untuk selalu melakukan inovasi dalam penerapan model pembelajaran, metode atau pengembangan media yang akan menunjang daya pikir siswa. Sehingga kekurangan-kekurangan dalam proses pembelajaran dapat diminimalisir.

DAFTAR PUSTAKA

Anisa, eka dkk. 2013. Makalah Model Pembelajaran Tematik. Universitas Negeri Makasar

Cahya, Afriandi. 2013. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif. (Online) http://kuliahpgsd.blogspot.co.id/2012/01/langkah-langkah-model-pembelajaran.html diunduh 11 Juni 2016 09.00 WIB.

Dikti. 2013. Tata Cara Penulisan Artikel DIKTI. DIKTI

(17)

Ngalimun, 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Banjarmasin. Scripta Cendekia

Sriudin. 2012. Model Pembelajaran Time Token. [Terhubung Berkala]. Tersedia

dialamat: http://www.sriudin.com/2012/01/model-pembelajaran-time-token.html

Sutirjo dan Sri Istuti Mamik. (2005). Tematik: Pembelajaran Efektif dalam Kurikulum 2004. Malang: Bayumedia Publishing.

Referensi

Dokumen terkait

Topik : Reading Comprehension Dalam kalimat pertama paragraph terakhir disebutkan bahwa Tindakan Pemerintah Cina yang cepat untuk mendukung ekonominya

[r]

Penentuan profil farmakokinetika simetidin dilakukan menggunakan 3 hewan uji, dimana diambil cuplikan darah melalui vena lateralis pada ekor tikus kemudian cuplikan darah

Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 123/Kep/M.KUKM/X/2004 Tanggal 6 Oktober 2004 tentang Penyelenggaraan Tugas Pembantu Dalam

 Koordinasi dengan demikian merupakan Koordinasi dengan demikian merupakan g g p p upaya untuk menghasilkan pembangunan upaya untuk menghasilkan pembangunan yang efisien

(1950) menyebutkan bahwa naval store yang baik yaitu pohon dengan hasil getah yang banyak, dicirikan dengan lingkaran tahun yang lebar, tajuk rata atau penuh dan berbentuk

[r]

Kasus Hak Cipta yang ditangani Polri .... Faktor dan Kendala Penegakan Hukum