Drs.
Drs. H.H. Dadang Solihin, MADadang Solihin, MA Drs.
Drs. H. H. Dadang Solihin, MADadang Solihin, MA
Diklatpim Tingkat I Diklatpim Tingkat I
Deputy Director for Information of Spatial Planning and Land Use Management at Indonesian National Development
Planning Agency (Bappenas).
Beside working as Assistant Professor at Graduate School of Asia-Beside working as Assistant Professor at Graduate School of Asia Pacific Studies, Waseda University, Tokyo, Japan, he also active as
Associate Professor at University of Darma Persada, Jakarta, Indonesia.
He got various training around the globe included Advanced International
He got various training around the globe, included Advanced International Training Programme of Information Technology Management, at Karlstad City, Sweden (2005); the Training Seminar on Land Use and Management, Taiwan (2004); Developing Multimedia Applications for Managers Kuala Taiwan (2004); Developing Multimedia Applications for Managers, Kuala Lumpur, Malaysia (2003); Applied Policy Development Training, Vancouver, Canada (2002); Local Government Administration Training Course,
Hiroshima, Japan (2001); and Regional Development and Planning Training os a, Japa ( 00 ); a d eg o a e e op e a d a g a g Course, Sapporo, Japan (1999). He published more than five books
regarding local autonomous.
Perencanaan
Pengerahan (mobilisasi)
Pengerahan (menggerak
kan) Penganggaran
a
si
Perencanaan ( )
sumber daya
kan) partisipasi masyarakat
Penganggaran
form
a
Pelaksanaan
(5) (6) (7) (8)
e
m In
f
Pelaksanaan pembangunan yang ditangani langsung oleh
Koordinasi Pemantauan
dan evaluasi Pengawasan
S
ist
e
langsung oleh pemerintah
P
h
iliki
t h i d
T j khi dik h d ki
T j khi dik h d ki
Perencanaan harus memiliki, mengetahui, dan
memperhitungkan:
1.
1. Tujuan akhir yang dikehendakiTujuan akhir yang dikehendaki.. 2.
2. SasaranSasaran--sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya
(yang mencerminkan pemilihan dari berbagai alternatif) (yang mencerminkan pemilihan dari berbagai alternatif)..
(y g p g )
(y g p g )
3.
3. Jangka waktu mencapai sasaranJangka waktu mencapai sasaran--sasaran tersebutsasaran tersebut.. 4.
4. MasalahMasalah--masalah yang dihadapimasalah yang dihadapi.. 5
5 Modal atau sumber daya yang akan digunakan sertaModal atau sumber daya yang akan digunakan serta 5.
5. Modal atau sumber daya yang akan digunakan serta Modal atau sumber daya yang akan digunakan serta
pengalokasiannya pengalokasiannya..
6.
6. kebijakankebijakan--kebijakan untuk melaksanakannyakebijakan untuk melaksanakannya..
O i i t b d l k
O i i t b d l k
7.
7. Orang, organisasi, atau badan pelaksananyaOrang, organisasi, atau badan pelaksananya.. 8.
8. Mekanisme pemantauan, evaluasi, dan pengawasan Mekanisme pemantauan, evaluasi, dan pengawasan
Sifat Perencanaan
Sifat Perencanaan
Dari segi ruang lingkup tujuan dan sasarannya, Dari segi ruang lingkup tujuan dan sasarannya,
Sifat Perencanaan
Sifat Perencanaan
g g g p j y ,
g g g p j y ,
perencanaan dapat bersifat nasional, sektoral dan perencanaan dapat bersifat nasional, sektoral dan spasial.
spasial. P
Perencanaan dapat berupa perencanaan agregatiferencanaan dapat berupa perencanaan agregatif
PPerencanaan dapat berupa perencanaan agregatif erencanaan dapat berupa perencanaan agregatif atau komprehensif dan parsial.
atau komprehensif dan parsial.
Dalam jangkauan dan hierarkinya, ada perencanaanDalam jangkauan dan hierarkinya, ada perencanaan
Dalam jangkauan dan hierarkinya, ada perencanaan Dalam jangkauan dan hierarkinya, ada perencanaan tingkat pusat dan tingkat daerah.
tingkat pusat dan tingkat daerah.
Sifat Perencanaan
Sifat Perencanaan
Dilihat dari arus informasi, perencanaan dapat Dilihat dari arus informasi, perencanaan dapat bersifat dari atas ke bawah
bersifat dari atas ke bawah
(top down)
(top down)
dari bawahdari bawahSifat Perencanaan
Sifat Perencanaan . . .
. . .
bersifat dari atas ke bawah
bersifat dari atas ke bawah
(top down),
(top down),
dari bawah dari bawah ke ataske atas
(bottom up),
(bottom up),
atau keduaatau kedua--duanya. duanya.
Dari segi ketetapan atau keluwesan proyeksi ke Dari segi ketetapan atau keluwesan proyeksi ke
d d d k f
d d d k f
depannya, perencanaan dapat indikatif atau depannya, perencanaan dapat indikatif atau preskriptif.
preskriptif.
Berdasarkan sistem politiknya, perencanaan dapatBerdasarkan sistem politiknya, perencanaan dapat
Berdasarkan sistem politiknya, perencanaan dapat Berdasarkan sistem politiknya, perencanaan dapat bersifat alokatif, inovatif dan radikal.
bersifat alokatif, inovatif dan radikal.
PProduk perencanaan dapat berbentuk rencana roduk perencanaan dapat berbentuk rencana
(plan)
(plan)
kebijakan peraturan alokasi anggarankebijakan peraturan alokasi anggaran(plan),
(plan),
kebijakan, peraturan, alokasi anggaran, kebijakan, peraturan, alokasi anggaran, program, atau proyek.Kegagalan Perencanaan
1
1
P
Penyusunan perencanaan tidak tepat,
enyusunan perencanaan tidak tepat,
Kegagalan Perencanaan
1.
1.
P
Penyusunan perencanaan tidak tepat,
enyusunan perencanaan tidak tepat,
mungkin karena
mungkin karena::
informasinya kurang lengkapinformasinya kurang lengkapinformasinya kurang lengkap, informasinya kurang lengkap,
metodologinya belum dikuasai, metodologinya belum dikuasai,
perencanaannya tidak realistis sehingga tidakperencanaannya tidak realistis sehingga tidak
perencanaannya tidak realistis sehingga tidak perencanaannya tidak realistis sehingga tidakmungkin pernah bisa terlaksana mungkin pernah bisa terlaksana
pengaruh politis terlalu besar sehinggapengaruh politis terlalu besar sehinggapengaruh politis terlalu besar sehingga pengaruh politis terlalu besar sehingga pertimbanganpertimbangan--pertimbangan teknis perencanaan pertimbangan teknis perencanaan diabaikan.
Kegagalan Perencanaan . . .
2
2
Perencanaannya mungkin baik, tetapi
Perencanaannya mungkin baik, tetapi
Kegagalan Perencanaan . . .
2.
2.
Perencanaannya mungkin baik, tetapi
Perencanaannya mungkin baik, tetapi
pelaksanaannya tidak seperti seharusnya.
pelaksanaannya tidak seperti seharusnya.
kegagalan terjadi karena tidak berkaitnyakegagalan terjadi karena tidak berkaitnyakegagalan terjadi karena tidak berkaitnya kegagalan terjadi karena tidak berkaitnya perencanaan dengan pelaksanaannya. perencanaan dengan pelaksanaannya.
aparat pelaksana tidak siap atau tidakaparat pelaksana tidak siap atau tidakaparat pelaksana tidak siap atau tidak aparat pelaksana tidak siap atau tidakkompeten, kompeten,
masyarakat tidak punya kesempatan masyarakat tidak punya kesempatan yy pp yy ppKegagalan Perencanaan . . .
3.
3.
perencanaan mengikuti paradigma yang
perencanaan mengikuti paradigma yang
Kegagalan Perencanaan . . .
p
a aa
g u
pa ad g a ya g
p
a aa
g u
pa ad g a ya g
ternyata tidak sesuai dengan kondisi dan
ternyata tidak sesuai dengan kondisi dan
perkembangan serta tidak dapat mengatasi
perkembangan serta tidak dapat mengatasi
masalah mendasar negara berkembang.
masalah mendasar negara berkembang.
Misalnya, orientasi semataMisalnya, orientasi semata--mata pada mata padat b h b bk ki
t b h b bk ki
pertumbuhan yang menyebabkan makin pertumbuhan yang menyebabkan makin melebarnya kesenjangan.
melebarnya kesenjangan.
Dengan demikian yang keliru bukan semataDengan demikian yang keliru bukan semata--Dengan demikian, yang keliru bukan semataDengan demikian, yang keliru bukan semata mata perencanaannya, tetapi falsafah atau mata perencanaannya, tetapi falsafah atau konsep di balik perencanaan itu.Kegagalan Perencanaan . . .
4
4
karena perencanaan diartikan sebagai
karena perencanaan diartikan sebagai
Kegagalan Perencanaan . . .
4.
4.
karena perencanaan diartikan sebagai
karena perencanaan diartikan sebagai
pengaturan total kehidupan manusia sampai
pengaturan total kehidupan manusia sampai
yang paling kecil sekalipun.
yang paling kecil sekalipun.
Perencanaan di sini tidak memberikan kesempatan Perencanaan di sini tidak memberikan kesempatan berkembangnya prakarsa individu dan pengembangan berkembangnya prakarsa individu dan pengembangan kapasitas serta potensi masyarakat secara penuh.
kapasitas serta potensi masyarakat secara penuh.
Sistem ini bertentangan dengan hukum penawaran dan Sistem ini bertentangan dengan hukum penawaran dan permintaan karena pemerintah mengatur semuanya. permintaan karena pemerintah mengatur semuanya.
Perencanaan seperti inilah yang disebut sebagai sistemPerencanaan seperti inilah yang disebut sebagai sistemPerencanaan seperti inilah yang disebut sebagai sistem Perencanaan seperti inilah yang disebut sebagai sistem perencanaan terpusat
Sistem Perencanaan yang Berhasil
S
Sistem perencanaan yang mendorong
istem perencanaan yang mendorong
Sistem Perencanaan yang Berhasil
p
a aa
ya g
do o g
p
a aa
ya g
do o g
berkembangnya mekanisme pasar dan
berkembangnya mekanisme pasar dan
peran serta masyarakat.
peran serta masyarakat.
Dalam sistem ini perencanaan dilakukan
Dalam sistem ini perencanaan dilakukan
dengan menentukan sasaran
dengan menentukan sasaran--sasaran secara
sasaran secara
garis besar, baik di bidang sosial maupun
garis besar, baik di bidang sosial maupun
ekonomi, dan pelaku utamanya adalah
ekonomi, dan pelaku utamanya adalah
mas a akat dan
saha s asta
Perencanaan yang I deal
Prinsip partisipatifPrinsip partisipatif:: masyarakat yang akan masyarakat yang akan
Perencanaan yang I deal
memperoleh manfaat dari perencanaan harus turut serta memperoleh manfaat dari perencanaan harus turut serta dalam prosesnya.
dalam prosesnya.
Prinsip kesinambunganPrinsip kesinambungan:: perencanaan tidak hanyaperencanaan tidak hanya
Prinsip kesinambunganPrinsip kesinambungan:: perencanaan tidak hanya perencanaan tidak hanya berhenti pada satu tahap; tetapi harus berlanjut
berhenti pada satu tahap; tetapi harus berlanjut sehingga menjamin adanya kemajuan terus
sehingga menjamin adanya kemajuan terus--menerus menerus dalam kesejahteraan dan jangan sampai terjadi
dalam kesejahteraan dan jangan sampai terjadi dalam kesejahteraan, dan jangan sampai terjadi dalam kesejahteraan, dan jangan sampai terjadi kemunduran.
kemunduran.
Prinsip holistikPrinsip holistik:: masalah dalam perencanaan dan masalah dalam perencanaan dan
l k d k d h d l h d
l k d k d h d l h d
pelaksanaannya tidak dapat hanya dilihat dari satu sisi pelaksanaannya tidak dapat hanya dilihat dari satu sisi (atau sektor) tetapi harus dilihat dari berbagai aspek, (atau sektor) tetapi harus dilihat dari berbagai aspek, dan dalam keutuhan konsep secara keseluruhan.
Ruang Lingkup Perencanaan
Ruang Lingkup Perencanaan
(UU25/2004)
(UU25/2004)
NASIONAL DAERAH
Dokumen Penetapan Dokumen Penetapan
R P b J k UU UU R P b J k P d P d
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
(RPJP-Nasional)
UU UU (Ps. 13 Ayat 1) (Ps. 13 Ayat 1)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP-Daerah)
Perda Perda (Ps. 13 Ayat 2) (Ps. 13 Ayat 2) Rencana Pembangunan Jangka Per Pres Per Pres Rencana Pembangunan Jangka Peraturan KDH Peraturan KDH Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJM-Nasional)
Per Pres Per Pres (Ps. 19 Ayat 1) (Ps. 19 Ayat 1)
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM_Daerah)
Peraturan KDH Peraturan KDH (Ps. 19 Ayat 3) (Ps. 19 Ayat 3) Renstra Kementerian / Lembaga Peraturan Pimpinan Peraturan Pimpinan Renstra Satuan Kerja Perangkat Peraturan Pimpinan Peraturan Pimpinan (Renstra KL) KL KL
(Ps. 19 Ayat 2) (Ps. 19 Ayat 2)
Daerah (Renstra SKPD) SKPD SKPD (Ps. 19 Ayat 4) (Ps. 19 Ayat 4) Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Per Pres Per Pres
(P 26 A t 1) (P 26 A t 1)
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
Peraturan KDH Peraturan KDH (P 26 A t 2) (P 26 A t 2) (Ps. 26 Ayat 1)
(Ps. 26 Ayat 1) (RKPD) (Ps. 26 Ayat 2)(Ps. 26 Ayat 2) Rencana Kerja Kementerian /
Lembaga (Renja KL)
Peraturan Pimpinan Peraturan Pimpinan
KL KL (Ps 21 Ayat 1) (Ps 21 Ayat 1)
Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD)
Peraturan Pimpinan Peraturan Pimpinan
SKPD SKPD ( Ps 21 Ayat 3) ( Ps 21 Ayat 3) (Ps. 21 Ayat 1)
Isi Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)
Isi Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)
Isi Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)
Isi Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)
NASIONAL
DAERAH
NASIONAL
DAERAH
Penjabaran Tujuan Mengacu pada RPJP
j
j
Nasional ke dalam:
g
p
Nasional dan memuat:
Visi
Visi
Misi
Arah Pembangunan
Misi
Arah Pembangunan
Arah Pembangunan
Nasional
RPJP
RPJP 2005
2005–
–2025
2025
( RUU)
( RUU)
RPJP
RPJP 2005
2005 2025
2025
( RUU)
( RUU)
Bab I
Bab I
Pendahuluan
Pendahuluan
Bab I
Bab I
Pendahuluan
Pendahuluan
Bab I I
Bab I I
Kondisi Umum
Kondisi Umum
Bab I I I
Bab I I I Visi dan Misi Pembangunan
Visi dan Misi Pembangunan
Nasional Tahun 2005
Nasional Tahun 2005–
–2025
2025
Bab I V
Bab I V Arah Pembangunan Jangka
Arah Pembangunan Jangka
Panjang Tahun 2005
Panjang Tahun 2005 2025
2025
Panjang Tahun 2005
Panjang Tahun 2005–
–2025
2025
Bab V
Isi Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM
Isi Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM
))
RPJM NASIONAL RPJM DAERAH
RPJM NASIONAL RPJM DAERAH
Penjabaran visi, misi, program Presiden;
Penjabaran visi, misi, program Kepala Daerah;
;
Berpedoman pada RPJP Nasional
;
Berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional
Isi: Isi:
Isi: Isi:
Strategi Pembangunan Nasional Strategi Pembangunan Daerah
Kebijakan Umumj Kebijakan Umumj
Kerangka Ekonomi Makro Arah Kebijakan Keuangan Daerah
Program kementerian, lintas kementerian,
kewilayahan dan lintas kewilayahan yang
Program SKPD, lintas SKPD,
kewilayahan dan lintas kewilayahan
kewilayahan, dan lintas kewilayahan yang
memuat kegiatan dalam: kewilayahan, dan lintas kewilayahan yang memuat kegiatan dalam:
Kerangka Regulasi Kerangka Regulasi
RPJ
RPJM
M 200
2004
4–
–20
2009 (Perpres 7/2005)
09 (Perpres 7/2005)
RPJ
RPJM
M 200
2004
4 20
2009 (Perpres 7/2005)
09 (Perpres 7/2005)
Bagian I :
Bagian I : Permasalahan dan Agenda Pembangunan Permasalahan dan Agenda Pembangunan Nasional 2004
Nasional 2004 20092009 Nasional 2004
Nasional 2004--2009 2009 Bagian I I :
Bagian I I : Agenda Menciptakan I ndonesia yang Agenda Menciptakan I ndonesia yang Aman dan Damai
Aman dan Damai Bagian I I I :
Bagian I I I : Agenda Menciptakan I ndonesia yang Adil Agenda Menciptakan I ndonesia yang Adil dan Demokratis
dan Demokratis Bagian I V:
Bagian I V: Agenda Meningkatkan KesejahteraanAgenda Meningkatkan Kesejahteraan Bagian I V:
Bagian I V: Agenda Meningkatkan Kesejahteraan Agenda Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat
Rakyat Bagian V:
Bagian V: Kerangka Ekonomi Makro dan Pembiayaan Kerangka Ekonomi Makro dan Pembiayaan P b
P b
Pembangunan Pembangunan Bagian VI :
Isi Renstra
Isi Renstra KL & Renstra
KL & Renstra SKPD
SKPD
Isi Renstra
Isi Renstra--KL & Renstra
KL & Renstra--SKPD
SKPD
Renstra-KL
Berpedoman pada RPJM Nasional
Renstra-SKPD
Berpedoman pada RPJM Daerah
Isi:
1. Visi-Misi
T j St t i d K bij k
Isi:
1. Visi-Misi
T j St t i d K bij k
2. Tujuan, Strategi, dan Kebijakan 3. Program-program
4 Kegiatan Indikatif
2. Tujuan, Strategi, dan Kebijakan 3. Program-program
Isi Rencana Kerja Pemerintah/Daerah (RKP/D)
Isi Rencana Kerja Pemerintah/Daerah (RKP/D)
RKP
RKP
Penjabaran RPJM Nasional Penjabaran RPJM Nasional
RKP Daerah
RKP Daerah
Penjabaran RPJM Daerah; Penjabaran RPJM Daerah;
Mengacu pada RKP Mengacu pada RKPgg pp
Isi: Isi:
Prioritas Pembangunan Nasional Prioritas Pembangunan Daerah
Rancangan Kerangka Ekonomi Makro
Rancangan Kerangka Ekonomi Makro Daerah
Arah Kebijakan Fiskal Arah Kebijakan Keuangan Daerah
Arah Kebijakan Fiskal Arah Kebijakan Keuangan Daerah
Program Kementerian, lintas kementerian, kewilayahan, dan li t k il h t
Program SKPD, lintas SKPD, kewilayahan, dan lintas
k il h t k i t lintas kewilayahan yang memuat
kegiatan dalam:
kewilayahan yang memuat kegiatan dalam:
Kerangka Regulasi Kerangka Regulasi
Isi Renja
Isi Renja--KL & Renja
KL & Renja--SKPD
SKPD
Isi Renja
Isi Renja KL & Renja
KL & Renja SKPD
SKPD
Renja
Renja KL
KL
Renja
Renja SKPD
SKPD
Renja
Renja--KL
KL
Penjabaran Renstra KL Penjabaran Renstra KL
Renja
Renja--SKPD
SKPD
Penjabaran Renstra SKPD Penjabaran Renstra SKPD
Isi:
1 Kebijakan KL
Isi:
1 Kebijakan SKPD 1. Kebijakan KL
2. Program dan Kegiatan Pembangunan
Dilaksanakan Pemerintah
1. Kebijakan SKPD
2. Program dan Kegiatan Pembangunan
Dilaksanakan Pemerintah
Dilaksanakan Pemerintah
Mendorong Partisipasi Masyarakat
Dilaksanakan Pemerintah
Tahapan Perencanaan
Tahapan Perencanaan
Tahapan Perencanaan
Tahapan Perencanaan
1.
1.
Penyusunan Rencana
Penyusunan Rencana
Rancangan Rencana Pembangunan Nasional / Daerah Rancangan Rencana Pembangunan Nasional / Daerah
Rancangan Rencana Pembangunan Nasional / DaerahRancangan Rencana Pembangunan Nasional / Daerah
Rancangan Rencana Kerja Dep / Lembaga SKPDRancangan Rencana Kerja Dep / Lembaga SKPD
Musyawarah Perencanaan PembangunanMusyawarah Perencanaan Pembangunan
R Akhi R P b
R Akhi R P b
Rancangan Akhir Rencana PembangunanRancangan Akhir Rencana Pembangunan
2.
2.
Penetapan Rencana
Penetapan Rencana
RPJP Nas dgn UU dan RPJP Daerah dgn PerdaRPJP Nas dgn UU dan RPJP Daerah dgn Perda
RPJP Nas dgn UU dan RPJP Daerah dgn PerdaRPJP Nas dgn UU dan RPJP Daerah dgn Perda
RPJM dengan Peraturan Presiden / Kepala DaerahRPJM dengan Peraturan Presiden / Kepala Daerah
RKP / RKPD dengan Peraturan Presiden / Kepala DaerahRKP / RKPD dengan Peraturan Presiden / Kepala Daerah
33
P
P
d li P l k
d li P l k
R
R
3.
3.
Pengendalian Pelaksanaan Rencana
Pengendalian Pelaksanaan Rencana
4.
Empat Langkah Penyusunan Rencana
Empat Langkah Penyusunan Rencana
1.
1. Penyiapan rancangan rencana pembangunan yang Penyiapan rancangan rencana pembangunan yang
bersifat teknokratik menyeluruh dan terukur bersifat teknokratik menyeluruh dan terukur
p
g
y
p
g
y
bersifat teknokratik, menyeluruh, dan terukur. bersifat teknokratik, menyeluruh, dan terukur.
2.
2. MasingMasing--masing instansi pemerintah menyiapkan masing instansi pemerintah menyiapkan
rancangan rencana kerja dengan berpedoman pada rancangan rencana kerja dengan berpedoman pada
b l h
b l h
rancangan rencana pembangunan yang telah rancangan rencana pembangunan yang telah disiapkan.
disiapkan.
3.
3. Pelibatan masyarakat (Pelibatan masyarakat (
stakeholders
stakeholders
) dan) dan 3.3. Pelibatan masyarakat (Pelibatan masyarakat (
stakeholders
stakeholders
) dan ) danpenyelarasan rencana pembangunan yang dihasilkan penyelarasan rencana pembangunan yang dihasilkan masing
masing--masing jenjang pemerintahan melalui masing jenjang pemerintahan melalui musyawarah perencanaan pembangunan
musyawarah perencanaan pembangunan musyawarah perencanaan pembangunan. musyawarah perencanaan pembangunan.
4.
Penyusunan dan Penetapan PJP
Penyusunan dan Penetapan PJP
y
y
p
p
1.
1.
Rancangan Rencana
Rancangan Rencana
Proses Teknokratik oleh
Proses Teknokratik oleh
Bappenas/Bappeda
Bappenas/Bappeda
M
b
d
b h
R
R
M
b
d
b h
R
R
2.
2.
Musrenbang dengan bahan Rancangan Rencana yang
Musrenbang dengan bahan Rancangan Rencana yang
melibatkan Masyarakat
melibatkan Masyarakat
––
dimaksud dengan “masyarakat” adalah orang
dimaksud dengan “masyarakat” adalah orang
d a sud de ga
d a sud de ga
asya a at ada a o a g
asya a at ada a o a g
perseorangan, kelompok orang termasuk masyarakat
perseorangan, kelompok orang termasuk masyarakat
hukum adat atau badan hukum yang berkepentingan
hukum adat atau badan hukum yang berkepentingan
dengan kegiatan dan hasil pembangunan baik sebagai
dengan kegiatan dan hasil pembangunan baik sebagai
dengan kegiatan dan hasil pembangunan baik sebagai
dengan kegiatan dan hasil pembangunan baik sebagai
penanggung biaya, pelaku, penerima manfaat maupun
penanggung biaya, pelaku, penerima manfaat maupun
penanggung resiko
penanggung resiko
P
R
Akhi
P
R
Akhi
3.
3.
Penyusunan Rancangan Akhir
Penyusunan Rancangan Akhir
4.
4.
Penetapan Rencana (RPJP Nasional
Penetapan Rencana (RPJP Nasional
UU, RPJP Daerah
UU, RPJP Daerah
Perencanaan
Perencanaan –– Apa
Apa yyang Baru?
ang Baru?
Daftar Usulan - “Shopping List”
• Sebanyak-banyaknya
DULU SEKARANG
Rencana Kerja - “Working Plan”
• Input (Rp Naker Fasilitas dll )
Sebanyak banyaknya
• Seindah-indahnya
• Tidak terbatas
Input (Rp., Naker, Fasilitas, dll.)
• Kegiatan (Proses)
• Output / Outcome
Sehingga Perencanaan
• Dimulai dengan informasi tentang ketersediaan
sumberdaya dan arah pembangunan nasional sumberdaya dan arah pembangunan nasional
Critical point-nya adalah
• Menyusun hubungan optimal antara input, proses,Menyusun hubungan optimal antara input, proses,
dan output / outcomes
K
dadang
dadang--solihin.blogspot.comsolihin.blogspot.com 2424
Karena:
Pasal 34
Pasal 34 UU 17/2003
UU 17/2003
/
/
1) Menteri/Pimpinan lembaga/Gubernur/Bupati/Walikota
yang terbukti melakukan penyimpangan kebijakan yang
telah ditetapkan dalam undang-undang tentang p g g g
APBN/Peraturan Daerah tentang APBD diancam dengan pidana penjara dan denda sesuai dengan ketentuan undang-undang.
i i i O i i i /
2) Pimpinan Unit Organisasi Kementrian Negara/
Lembaga/Satuan Kerja Perangka Daerah yang terbukti melakukan penyimpangan kegiatan anggaran yang telah ditetapkan dalam undang-undang tentang APBN/
ditetapkan dalam undang undang tentang APBN/
Peraturan Daerah tentang APBD diancam dengan pidana penjara dan denda sesuai dengan ketentuan
undang-undang.
3) Presiden memberi sanksi administrasi sesuai dengan
ketentuan undang-undang kepada pegawai negeri serta pihak-pihak lain yang tidak memenuhi kewajibannya sebagaimana ditentukan dalam undang-undang ini
Sumber daya pembangunan terdiri dari:
Sumber daya pembangunan terdiri dari:
1.
1.
Dana (modal),
Dana (modal),
2
2
Sumber daya manusia
Sumber daya manusia
2.2.
Sumber daya manusia,
Sumber daya manusia,
3.
3.
Teknologi,
Teknologi,
4.
Tugas manajemen pembangunan dalam
Tugas manajemen pembangunan dalam
b l
k
b l
k
l
l
d
d
Tugas manajemen pembangunan dalam
Tugas manajemen pembangunan dalam
mobilisasi dana pembangunan
mobilisasi dana pembangunan
1.
1.
M
Memobilisasi pajak
emobilisasi pajak,
, penerimaan lain di
penerimaan lain di
luar pajak
luar pajak,, dan tabungan masyarakat.
dan tabungan masyarakat.
2.
2.
Jika tabungan pemerintah dan tabungan
Jika tabungan pemerintah dan tabungan
masyarakat tidak memadai untuk
masyarakat tidak memadai untuk
mencapai sasaran pembangunan yang
mencapai sasaran pembangunan yang
diinginkan, maka diupayakan sumber dana
diinginkan, maka diupayakan sumber dana
pembangunan dari luar negeri, dengan
pembangunan dari luar negeri, dengan
syarat yang paling menguntungkan.
3.
3. MMerangsang berkembangnya investasi erangsang berkembangnya investasi
masyarakat, yang bersumber dari dalam dan luar masyarakat, yang bersumber dari dalam dan luar negeri.
negeri. negeri. negeri.
Upaya itu tertuang dalam berbagai kebijakan Upaya itu tertuang dalam berbagai kebijakan ekonomi, seperti kebijakan fiskal dan moneter, ekonomi, seperti kebijakan fiskal dan moneter, perizinan
perizinan dan kebijakan lain di bidangdan kebijakan lain di bidang perizinan
perizinan,, dan kebijakan lain di bidang dan kebijakan lain di bidang
perdagangan, industri, dan investasi pada perdagangan, industri, dan investasi pada umumnya.
umumnya.
l h b l b d
l h b l b d
3.
3. MMemelihara stabilitas agar pembangunan dapat emelihara stabilitas agar pembangunan dapat
menghasilkan peningkatan kesejahteraan yang menghasilkan peningkatan kesejahteraan yang nyata, dan agar masyarakat memiliki
nyata, dan agar masyarakat memiliki yy ,, gg yy
kepercayaan pada perekonomian nasional, kepercayaan pada perekonomian nasional,
sehingga dapat menciptakan iklim investasi yang sehingga dapat menciptakan iklim investasi yang baik.
T
Tugas manajemen pembangunan dalam
ugas manajemen pembangunan dalam
Y
Y
b
b
k
k
lit
lit
k
k
tif
tif
d ktif
d ktif
iliki
iliki
T
Tugas manajemen pembangunan dalam
ugas manajemen pembangunan dalam
menyiapkan SDM:
menyiapkan SDM:
Y
Yang berkualitas, kreatif, produktif, memiliki
ang berkualitas, kreatif, produktif, memiliki
disiplin dan etos kerja, serta mampu
disiplin dan etos kerja, serta mampu
mengembangkan potensi dan memanfaatkan
mengembangkan potensi dan memanfaatkan
mengembangkan potensi dan memanfaatkan
mengembangkan potensi dan memanfaatkan
peluang
peluang
(enterprising)
(enterprising)
, melalui…
, melalui…
1.
1. Pendidikan dan pelatihan, Pendidikan dan pelatihan, pp ,, 2.
2. I lmu pengetahuan dan teknologi, I lmu pengetahuan dan teknologi, 3.
3. Kesehatan, Kesehatan, 4.
4. Kependudukan, dan Kependudukan, dan 5.
Pemanfaatan Teknologi
Pemanfaatan Teknologi
Setiap upaya pembangunan memerlukan teknologi yang Setiap upaya pembangunan memerlukan teknologi yang tepat.
tepat.
Pemanfaatan Teknologi
Pemanfaatan Teknologi
p p
MManajemen pembangunan bertugas mendorong anajemen pembangunan bertugas mendorong diperolehnya teknologi yang diperlukan untuk diperolehnya teknologi yang diperlukan untuk
melaksanakan pembangunan secara efektif dan efisien. melaksanakan pembangunan secara efektif dan efisien.
Dalam mengembangkan teknologi, manajemen Dalam mengembangkan teknologi, manajemen
pembangunan perlu memperhatikan kondisi sosial ekonomi pembangunan perlu memperhatikan kondisi sosial ekonomi dan sosial budaya masyarakat.
dan sosial budaya masyarakat.
K di i i l k i t t t k d l ilih
K di i i l k i t t t k d l ilih
Kondisi sosial ekonomi turut menentukan dalam pemilihan Kondisi sosial ekonomi turut menentukan dalam pemilihan jenis teknologi padat modal, atau di antaranya, atau
jenis teknologi padat modal, atau di antaranya, atau gabungan keduanya.
gabungan keduanya.
Kondisi sosial budaya turut menentukan prosesKondisi sosial budaya turut menentukan proses
Kondisi sosial budaya turut menentukan proses Kondisi sosial budaya turut menentukan proses
transformasi penguasaan teknologi dari pengguna menjadi transformasi penguasaan teknologi dari pengguna menjadi penghasil teknologi.
Penguatan Kelembagaan
Penguatan Kelembagaan
Kelembagaan dapat berupa organisasiKelembagaan dapat berupa organisasi--organisasi formal, organisasi formal, antara lain birokrasi, dunia usaha, dan partai politik
antara lain birokrasi, dunia usaha, dan partai politik
Dapat juga berupa lembaga ekonomi seperti pasarDapat juga berupa lembaga ekonomi seperti pasar
Dapat juga berupa lembaga ekonomi seperti pasar, Dapat juga berupa lembaga ekonomi seperti pasar, lembaga
lembaga--lembaga hukum, dan sebagainya.lembaga hukum, dan sebagainya.
Di negara berkembang kelembagaannya bersifat tradisional Di negara berkembang kelembagaannya bersifat tradisional atau warisan penjajahan.
atau warisan penjajahan.pp j jj j
Menjadi tugas manajemen pembangunan untuk Menjadi tugas manajemen pembangunan untuk
mempersiapkan lembaga yang dibutuhkan agar upaya mempersiapkan lembaga yang dibutuhkan agar upaya pembangunan dapat berhasil mencapai sasarannya. pembangunan dapat berhasil mencapai sasarannya.
PertamaPertama--tamanya organisasi pemerintah perlu dibangun tamanya organisasi pemerintah perlu dibangun agar dapat berfungsi sebagai alat pembangunan.
agar dapat berfungsi sebagai alat pembangunan.
Selain itu, juga harus dibangun lembagaSelain itu, juga harus dibangun lembaga--lembaga sosial lembaga sosial
k i d i l litik k t b
k i d i l litik k t b
ekonomi dan sosial politik masyarakat, agar pembangunan ekonomi dan sosial politik masyarakat, agar pembangunan dapat berlangsung efisien dan memperoleh partisipasi yang dapat berlangsung efisien dan memperoleh partisipasi yang seluas
seluas--luasnya dari masyarakat, dan dilakukan dengan luasnya dari masyarakat, dan dilakukan dengan derajat rasionalitas yang tinggi.
Kegagalan Pembangunan
Kegagalan Pembangunan
Pembangunan hanya menguntungkan segolongan Pembangunan hanya menguntungkan segolongan kecil dan tidak menguntungkan rakyat banyak,
kecil dan tidak menguntungkan rakyat banyak,
g g
g
g g
g
g g y y ,
g g y y ,
bahkan pada sisi ekstrem dirasakan merugikan bahkan pada sisi ekstrem dirasakan merugikan..
Pembangunan meskipun dimaksudkan untuk Pembangunan meskipun dimaksudkan untuk
menguntungkan rakyat banyak tetapi rakyat kurang menguntungkan rakyat banyak tetapi rakyat kurang menguntungkan rakyat banyak, tetapi rakyat kurang menguntungkan rakyat banyak, tetapi rakyat kurang memahami maksud itu
memahami maksud itu..
Pembangunan dimaksudkan untuk menguntungkan Pembangunan dimaksudkan untuk menguntungkan rakyat dan rakyat memahaminya tapi cara
rakyat dan rakyat memahaminya tapi cara rakyat, dan rakyat memahaminya, tapi cara rakyat, dan rakyat memahaminya, tapi cara
pelaksanaannya tidak sesuai dengan pemahaman pelaksanaannya tidak sesuai dengan pemahaman itu
itu..
Pembangunan dipahami akan menguntungkan Pembangunan dipahami akan menguntungkan rakyat, tetapi sejak semula rakyat tidak
rakyat, tetapi sejak semula rakyat tidak diikutsertakan.
Oleh karena itu…
Oleh karena itu…
Menggerakkan partisipasi masyarakat bukan hanya esensial Menggerakkan partisipasi masyarakat bukan hanya esensial untuk mendukung kegiatan pembangunan yang digerakkan untuk mendukung kegiatan pembangunan yang digerakkan oleh pemerintah tetapi juga agar masyarakat berperan lebih oleh pemerintah tetapi juga agar masyarakat berperan lebih oleh pemerintah, tetapi juga agar masyarakat berperan lebih oleh pemerintah, tetapi juga agar masyarakat berperan lebih besar dalam kegiatan yang dilakukannya sendiri.
besar dalam kegiatan yang dilakukannya sendiri.
TTugas manajemen pembangunan ugas manajemen pembangunan adalah adalah untuk membimbing, untuk membimbing, menggerakkan dan menciptakan iklim yang mendukung
menggerakkan dan menciptakan iklim yang mendukung menggerakkan, dan menciptakan iklim yang mendukung menggerakkan, dan menciptakan iklim yang mendukung kegiatan pembangunan yang dilakukan oleh masyarakat. kegiatan pembangunan yang dilakukan oleh masyarakat.
Upaya itu dilakukan melalui kebijakan, peraturan, serta Upaya itu dilakukan melalui kebijakan, peraturan, serta kegiatan pembangunan pemerintah yang diarahkan untuk kegiatan pembangunan pemerintah yang diarahkan untuk kegiatan pembangunan pemerintah yang diarahkan untuk kegiatan pembangunan pemerintah yang diarahkan untuk menunjang, merangsang, dan membuka jalan bagi kegiatan menunjang, merangsang, dan membuka jalan bagi kegiatan pembangunan masyarakat.
pembangunan masyarakat.
Dalam rangka ini, berkembang konsep Dalam rangka ini, berkembang konsep pemberdayaan pemberdayaan k
k d h kikd h kik kk dd
masyarakat
masyarakat yang pada hakikatnya memampukan dan yang pada hakikatnya memampukan dan memandirikan masyarakat.
A
Anggaran
nggaran
Menghubungkan tugas Menghubungkan tugas
(tasks)
(tasks)
yang akan dilakukan yang akan dilakukan dengan jumlah sumber daya yang diperlukan untuk dengan jumlah sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakannyamelaksanakannya
gg
gg
melaksanakannya. melaksanakannya.
Membatasi pengeluaran sepadan dengan Membatasi pengeluaran sepadan dengan penerimaan, menjaga keseimbangan, dan penerimaan, menjaga keseimbangan, dan
h l b l bih di t h l b l bih di t mencegah pengeluaran yang berlebihan di atas mencegah pengeluaran yang berlebihan di atas batas kemampuan.
batas kemampuan.
Selain memiliki aspek teknis juga aspekSelain memiliki aspek teknis juga aspek--aspekSelain memiliki aspek teknis juga aspekSelain memiliki aspek teknis juga aspek aspek aspekaspek politis.
politis.
Anggaran negara sangat terbuka terhadap Anggaran negara sangat terbuka terhadap
lingkungan dalam arti dipengaruhi oleh ekonomi lingkungan dalam arti dipengaruhi oleh ekonomi lingkungan, dalam arti dipengaruhi oleh ekonomi, lingkungan, dalam arti dipengaruhi oleh ekonomi, opini publik, berbagai tingkat pemerintahan,
opini publik, berbagai tingkat pemerintahan, kelompok
kelompok--kelompok kepentingan, perskelompok kepentingan, pers,, dan kaum dan kaum politisi
A
Anggaran
nggaran . . .
. . .
Dalam anggaran negara ada kaitan yang erat antara Dalam anggaran negara ada kaitan yang erat antara rakyat sebagai pembayar pajak dengan pemerintah rakyat sebagai pembayar pajak dengan pemerintah sebagai pengguna dana yang bersumber dari rakyat sebagai pengguna dana yang bersumber dari rakyat
gg
gg
sebagai pengguna dana yang bersumber dari rakyat. sebagai pengguna dana yang bersumber dari rakyat.
Tugas manajemen pembangunan adalah Tugas manajemen pembangunan adalah
mengalokasikan anggaran sesuai dengan prioritas dan mengalokasikan anggaran sesuai dengan prioritas dan menjaga agar anggaran digunakan dengan sebaik
menjaga agar anggaran digunakan dengan sebaik menjaga agar anggaran digunakan dengan sebaik menjaga agar anggaran digunakan dengan
sebaik--baiknya, yaitu sesuai rencana, hemat, serta mencegah baiknya, yaitu sesuai rencana, hemat, serta mencegah pemborosan dan kebocoran.
pemborosan dan kebocoran.
Pengalokasian angga an dip io itaskan nt k membia ai Pengalokasian angga an dip io itaskan nt k membia ai
Pengalokasian anggaran diprioritaskan untuk membiayai Pengalokasian anggaran diprioritaskan untuk membiayai kegiatan yang merupakan bagian dari upaya
kegiatan yang merupakan bagian dari upaya pembangunan yang direncanakan.
pembangunan yang direncanakan.
D d iki d t dik t k b h k i t
D d iki d t dik t k b h k i t
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kegiatan Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kegiatan
penganggaran merupakan sisi lain atau kelanjutan dari penganggaran merupakan sisi lain atau kelanjutan dari perencanaan pembangunan.
Alur Perencanaan dan Penganggaran
Alur Perencanaan dan Penganggaran
Renstra KL
Renja
-KL RKA- KL
Rincian APBN Pedoman Pedom an Pedom an Diacu Peme r Pu s RKP RPJM Nasional RPJP
Nasional RAPBN APBN
Pedom an Dij abar
kan Pedoman
Pedom an Diacu sat rintah
RPJM D h RPJP
D h
RKP
D h RAPBD APBD
Diacu
Pedom an Pedom an
Diper hat ikan
Dij abar kan
Diserasik an m elalui Musrenbang
Daerah
Daerah Daerah RAPBD APBD
P d kan Pedom an P d Diacu Pemerint a Daera h Renstra SKPD Renja -SKPD RKA -SKPD Rincian APBD Pedom an
Pedom an ah
h
Pelaksanaan Pembangunan
Pelaksanaan Pembangunan
Pada tahap awal pembangunan banyak
Pada tahap awal pembangunan banyak
kegiatan pembangunan yang harus dilakukan
kegiatan pembangunan yang harus dilakukan
Pelaksanaan Pembangunan
Pelaksanaan Pembangunan
kegiatan pembangunan yang harus dilakukan
kegiatan pembangunan yang harus dilakukan
oleh pemerintah.
oleh pemerintah.
Tugas manajemen pembangunan adalah
Tugas manajemen pembangunan adalah
Tugas manajemen pembangunan adalah
Tugas manajemen pembangunan adalah
untuk menjamin bahwa proyek
untuk menjamin bahwa proyek--proyek
proyek
pembangunan yang secara fisik dilaksanakan
pembangunan yang secara fisik dilaksanakan
t
dibi
i
l h
i t h
t
dibi
i
l h
i t h
atau dibiayai oleh anggaran pemerintah,
atau dibiayai oleh anggaran pemerintah,
berjalan seperti yang dikehendaki dan
berjalan seperti yang dikehendaki dan
mencapai sasaran seperti yang direncanakan,
mencapai sasaran seperti yang direncanakan,
mencapai sasaran seperti yang direncanakan,
mencapai sasaran seperti yang direncanakan,
dengan cara yang seefisien mungkin.
Pelaksanaan Pembangunan
Pelaksanaan Pembangunan
Yang paling utama adalah pembangunan prasarana Yang paling utama adalah pembangunan prasarana
d b ik k i i l
d b ik k i i l
Pelaksanaan Pembangunan
Pelaksanaan Pembangunan . . .
. . .
dasar, baik prasarana ekonomi maupun sosial. dasar, baik prasarana ekonomi maupun sosial.
Prasarana ekonomi meliputi perhubungan dan Prasarana ekonomi meliputi perhubungan dan transportasi, energi, irigasi, dan sebagainya. transportasi, energi, irigasi, dan sebagainya. transportasi, energi, irigasi, dan sebagainya. transportasi, energi, irigasi, dan sebagainya.
Prasarana sosial mencakup prasarana pendidikan Prasarana sosial mencakup prasarana pendidikan seperti sekolah dan prasarana kesehatan seperti seperti sekolah dan prasarana kesehatan seperti rumah sakit
rumah sakit rumah sakit. rumah sakit.
Di samping prasarana fisik, pemerintah juga perlu Di samping prasarana fisik, pemerintah juga perlu memperhatikan pembangunan lembaga
memperhatikan pembangunan lembaga--lembaga lembaga i l b ik l b litik h k b d
i l b ik l b litik h k b d
sosial, baik lembaga politik, hukum, budaya, maupun sosial, baik lembaga politik, hukum, budaya, maupun ekonomi.
Proyek
Proyek--proyek pembangunan
proyek pembangunan
harus jelas tujuannya harus jelas tujuannya (objective),(objective),
sasaran yang akan dicapai sasaran yang akan dicapai (target),(target),
Proyek
Proyek proyek pembangunan
proyek pembangunan
cara mengukur keberhasilannya cara mengukur keberhasilannya (performance evaluation),(performance evaluation),
jangka waktu pelaksanaannya, jangka waktu pelaksanaannya,
tempat pelaksanaannyatempat pelaksanaannya
tempat pelaksanaannya, tempat pelaksanaannya,
cara melaksanakan, cara melaksanakan,
kebijaksanaan untuk menjamin proyek itu dapat kebijaksanaan untuk menjamin proyek itu dapat dilaksanakan
dilaksanakan dilaksanakan, dilaksanakan,
biaya serta tenaga yang diperlukan, biaya serta tenaga yang diperlukan,
instansi yang akan melaksanakannyainstansi yang akan melaksanakannya,,yy gg yy ,,
harus jelas keterkaitan proyek dengan tujuan dan sasaran harus jelas keterkaitan proyek dengan tujuan dan sasaran program, serta dengan proyek
program, serta dengan proyek--proyek lain yang berada proyek lain yang berada dalam program yang sama.
Koordinasi
Koordinasi
Koordinasi merupakan tugas manajemen
Koordinasi merupakan tugas manajemen
b
t k
j
i
b h
b
t k
j
i
b h
Koordinasi
Koordinasi
pembangunan untuk menjamin bahwa
pembangunan untuk menjamin bahwa
segala usaha pembangunan berjalan dalam
segala usaha pembangunan berjalan dalam
arah yang sesuai dan menuju pada
arah yang sesuai dan menuju pada
arah yang sesuai dan menuju pada
arah yang sesuai dan menuju pada
pencapaian sasaran.
pencapaian sasaran.
Koordinasi dengan demikian merupakan
Koordinasi dengan demikian merupakan
g
g
p
p
upaya untuk menghasilkan pembangunan
upaya untuk menghasilkan pembangunan
yang efisien dalam pemanfaatan sumber
yang efisien dalam pemanfaatan sumber
daya untuk menjamin tercapainya tujuan
daya untuk menjamin tercapainya tujuan
daya untuk menjamin tercapainya tujuan
daya untuk menjamin tercapainya tujuan
dan sasaran secara optimal.
Koordinasi
Koordinasi
Dengan koordinasi diupayakan agar
Dengan koordinasi diupayakan agar
Koordinasi
Koordinasi . . .
. . .
pembangunan yang dilaksanakan dalam
pembangunan yang dilaksanakan dalam
berbagai sektor dan oleh berbagai
berbagai sektor dan oleh berbagai instansi
instansi
t
di b
b
i d
h b
j l
i d
t
di b
b
i d
h b
j l
i d
serta di berbagai daerah berjalan serasi dan
serta di berbagai daerah berjalan serasi dan
menghasilkan sinergi.
menghasilkan sinergi.
P
d li
b t
t
d h
P
d li
b t
t
d h
Pengendalian yang serba terpusat sudah
Pengendalian yang serba terpusat sudah
tidak dimungkinkan lagi untuk menjamin
tidak dimungkinkan lagi untuk menjamin
efisiensi dan efektivitas pelayanan
Pemantauan dan Evaluasi
Pemantauan dan Evaluasi
Untuk mengetahui seberapa jauh pembangunan Untuk mengetahui seberapa jauh pembangunan telah dilaksanakan dan bagaimana hasilnya diukur telah dilaksanakan dan bagaimana hasilnya diukur
Pemantauan dan Evaluasi
Pemantauan dan Evaluasi
telah dilaksanakan dan bagaimana hasilnya diukur telah dilaksanakan dan bagaimana hasilnya diukur dengan sasaran yang ingin dicapai.
dengan sasaran yang ingin dicapai.
Atas dasar hasil evaluasi dapat diambil langkahAtas dasar hasil evaluasi dapat diambil langkah--langkah agar pelaksanaan pembangunan
langkah agar pelaksanaan pembangunan
selanjutnya menunjang dan tidak merugikan upaya selanjutnya menunjang dan tidak merugikan upaya pembangunan secara keseluruhan
pembangunan secara keseluruhan pembangunan secara keseluruhan. pembangunan secara keseluruhan.
Dengan demikian, tujuan dan sasaran Dengan demikian, tujuan dan sasaran
pembangunan secara maksimal dapat tetap pembangunan secara maksimal dapat tetap tercapai.
Pelaksanaan pembangunan yang tidak
Pelaksanaan pembangunan yang tidak
Ada hambatan yang tidak diketahui atau
Ada hambatan yang tidak diketahui atau
Pelaksanaan pembangunan yang tidak
Pelaksanaan pembangunan yang tidak
sesuai dengan rencana
sesuai dengan rencana::
Ada hambatan yang tidak diketahui atau
Ada hambatan yang tidak diketahui atau
diperhitungkan pada waktu perencanaan,
diperhitungkan pada waktu perencanaan,
Ada perkembangan keadaan yang tidak
Ada perkembangan keadaan yang tidak
dapat diantisipasi pada tahap perencanaan,
dapat diantisipasi pada tahap perencanaan,
Realisasi dari perkiraan yang berbeda dari
Realisasi dari perkiraan yang berbeda dari
perencanaan,
perencanaan,
Evaluasi Kinerja untuk mengetahui
Evaluasi Kinerja untuk mengetahui::
I nput
I nput
terkait dengan sumber daya yang tersedia, terkait dengan sumber daya yang tersedia, misalnya jumlah dana yang dialokasikan, SDM yang misalnya jumlah dana yang dialokasikan, SDM yangEvaluasi Kinerja untuk mengetahui
Evaluasi Kinerja untuk mengetahui::
y j y g , y g
y j y g , y g
tersedia, teknologi, SDA, dll, yang merupakan tersedia, teknologi, SDA, dll, yang merupakan masukan untuk terselenggaranya kegiatan
masukan untuk terselenggaranya kegiatan pembangunan.
pembangunan. pe ba gu a pe ba gu a
Output
Output
merupakan hasil keluaran dari proses input merupakan hasil keluaran dari proses input yang tersedia.yang tersedia.
Outcome/ result
Outcome/ result
merupakan hasil/ fungsi darimerupakan hasil/ fungsi dari
Outcome/ result
Outcome/ result
merupakan hasil/ fungsi dari merupakan hasil/ fungsi dari outputoutput
I mpact/ benefit
I mpact/ benefit
p
p
/
/
merupakan kontribusi hasil merupakan kontribusi hasil ppoutcome/ result terhadap kondisi yang lebih makro, outcome/ result terhadap kondisi yang lebih makro, seperti kesejahteraan masyarakat, perkembangan seperti kesejahteraan masyarakat, perkembangan ekonomi sektoral, daerah, dan nasional.
d
E l
i (
d
E l
i (UU 2 /2004
UU 2 /2004))
Pengendalian
Pengendalian
dan Evaluasi (
dan Evaluasi (UU 25/2004
UU 25/2004))
Pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan
Pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan
dilakukan oleh masing
dilakukan oleh masing--masing pimpinan
masing pimpinan
k
t i /l
b
/ t
k j
k t d
h
k
t i /l
b
/ t
k j
k t d
h
kementerian/lembaga/satuan kerja perangkat daerah.
kementerian/lembaga/satuan kerja perangkat daerah.
Menteri/Kepala Bappeda menghimpun dan
Menteri/Kepala Bappeda menghimpun dan
li i h il
t
l k
li i h il
t
l k
menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan
menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan
rencana pembangunan dari masing
rencana pembangunan dari masing--masing pimpinan
masing pimpinan
kementerian/lembaga/satuan kerja perangkat daerah
kementerian/lembaga/satuan kerja perangkat daerah
kementerian/lembaga/satuan kerja perangkat daerah
kementerian/lembaga/satuan kerja perangkat daerah
sesuai dengan tugas dan kewenangannya.
Pengendalian dan Evaluasi
Pengendalian dan Evaluasi . . .
. . .
Pengendalian dan Evaluasi
Pengendalian dan Evaluasi . . .
. . .
Pimpinan kementrian/lembaga/Kepala SKPD
Pimpinan kementrian/lembaga/Kepala SKPD
melakukan evaluasi kinerja
melakukan evaluasi kinerja
pelaksanaan rencana
pelaksanaan rencana
melakukan evaluasi kinerja
melakukan evaluasi kinerja
pelaksanaan rencana
pelaksanaan rencana
pembangunan kementrian/lembaga/SKPD periode
pembangunan kementrian/lembaga/SKPD periode
sebelumnya
sebelumnya
sebelumnya.
sebelumnya.
Menteri/Kepala Bappeda
Menteri/Kepala Bappeda
menyusun evaluasi rencana
menyusun evaluasi rencana
pembangunan
pembangunan
berdasarkan hasil evaluasi pimpinan
berdasarkan hasil evaluasi pimpinan
pembangunan
pembangunan
berdasarkan hasil evaluasi pimpinan
berdasarkan hasil evaluasi pimpinan
kementrian/lembaga/SKPD.
kementrian/lembaga/SKPD.
Hasil evaluasi menjadi bahan bagi penyusunan
Hasil evaluasi menjadi bahan bagi penyusunan
Hasil evaluasi menjadi bahan bagi penyusunan
Hasil evaluasi menjadi bahan bagi penyusunan
rencana pembangunan nasional/daerah untuk
rencana pembangunan nasional/daerah untuk
periode berikutnya.
periode berikutnya.
p
y
P
P
engawasan
engawasan
Pemantauan dan pengawasan
Pemantauan dan pengawasan
pembangunan pada dasarnya merupakan
pembangunan pada dasarnya merupakan
P
P
engawasan
engawasan
pembangunan pada dasarnya merupakan
pembangunan pada dasarnya merupakan
rangkaian kegiatan yang memiliki obyek
rangkaian kegiatan yang memiliki obyek
yang sama, yakni
yang sama, yakni
mengikuti
mengikuti
perkembangan
perkembangan
l k
b
ti
l k
b
ti
pelaksanaan pembangunan agar senantiasa
pelaksanaan pembangunan agar senantiasa
sesuai dengan rencana.
sesuai dengan rencana.
Dalam pembahasan ini dilakukan pemisahan
Dalam pembahasan ini dilakukan pemisahan
Dalam pembahasan ini dilakukan pemisahan
Dalam pembahasan ini dilakukan pemisahan
untuk menunjukkan adanya dua kegiatan
untuk menunjukkan adanya dua kegiatan
yang serupa tetapi tidak harus selalu sama,
yang serupa tetapi tidak harus selalu sama,
y
g
p
p
,
y
g
p
p
,
atau masing
atau masing--masing dilakukan oleh lembaga
masing dilakukan oleh lembaga
atau unit organisasi yang berbeda.
P
P
engawasan
engawasan . . .
. . .
Pengawasan bukan merupakan suatu tujuan, Pengawasan bukan merupakan suatu tujuan, melainkan sarana untuk meningkatkan efisiensi melainkan sarana untuk meningkatkan efisiensi
P
P
engawasan
engawasan . . .
. . .
melainkan sarana untuk meningkatkan efisiensi melainkan sarana untuk meningkatkan efisiensi dalam melaksanakan kegiatan.
dalam melaksanakan kegiatan.
Di dalamnya termasuk unsur pencegahan terhadap Di dalamnya termasuk unsur pencegahan terhadap penyimpangan
penyimpangan--penyimpangan yang mungkin penyimpangan yang mungkin terjadi.
terjadi.
Oleh karena itu kegiatan pengawasan tidak hanyaOleh karena itu kegiatan pengawasan tidak hanya
Oleh karena itu, kegiatan pengawasan tidak hanya Oleh karena itu, kegiatan pengawasan tidak hanya dilakukan dalam tahap pelaksanaan, tetapi telah dilakukan dalam tahap pelaksanaan, tetapi telah masuk selagi kegiatan pembangunan masih dalam masuk selagi kegiatan pembangunan masih dalam tahap perencanaan.
P
P
engawasan
engawasan . . .
. . .
Kegiatan pengawasan bukan semata
Kegiatan pengawasan bukan semata--mata
mata
i i
b
l h t t
i
i i
b
l h t t
i
P
P
engawasan
engawasan . . .
. . .
mencari siapa yang bersalah, tetapi apa
mencari siapa yang bersalah, tetapi apa
yang salah dan mengapa kesalahan itu
yang salah dan mengapa kesalahan itu
t
j di
t
j di
terjadi.
terjadi.
Sehingga dalam kegiatan pengawasan ada
Sehingga dalam kegiatan pengawasan ada
unsur membimbing dan mendidik terhadap
unsur membimbing dan mendidik terhadap
pelaksana pembangunan untuk
pelaksana pembangunan untuk
meningkatkan kemampuan dan
meningkatkan kemampuan dan
profesionalismenya.
P
P
engawasan
engawasan . . .
. . .
Pengawasan merupakan unsur yang pokok
Pengawasan merupakan unsur yang pokok
bagi setiap manajemen termasuk
bagi setiap manajemen termasuk
P
P
engawasan
engawasan . . .
. . .
bagi setiap manajemen, termasuk
bagi setiap manajemen, termasuk
manajemen pembangunan.
manajemen pembangunan.
Dalam sistem administrasi negara,
Dalam sistem administrasi negara,
g
g
,
,
pengawasan ada hierarkinya, sesuai dengan
pengawasan ada hierarkinya, sesuai dengan
tingkatan dan ruang lingkupnya.
tingkatan dan ruang lingkupnya.
P
b
if t b
j
j
d
d
t
P
b
if t b
j
j
d
d
t
Pengawasan bersifat berjenjang dan dapat
Pengawasan bersifat berjenjang dan dapat
dilakukan sebagai bagian dari kegiatan yang
dilakukan sebagai bagian dari kegiatan yang
organik dari dalam dan dari luar
organik dari dalam dan dari luar
organik dari dalam dan dari luar.
organik dari dalam dan dari luar.
Oleh karena itu, dikenal adanya
Oleh karena itu, dikenal adanya
pengawasan internal dan eksternal.
pengawasan internal dan eksternal.
p
g
Ketersediaan data/ informasi yang lengkap dan Ketersediaan data/ informasi yang lengkap dan akurat sangat diperlukan dalam manajemen akurat sangat diperlukan dalam manajemen akurat sangat diperlukan dalam manajemen akurat sangat diperlukan dalam manajemen pembangunan
pembangunan..
Sistem informasi merupakan suatu kesatuan Sistem informasi merupakan suatu kesatuan tatanan yang terdiri atas organisasi,
tatanan yang terdiri atas organisasi,
manajemen/ prosedur, teknologi, himpunan data, manajemen/ prosedur, teknologi, himpunan data, dan sumber daya manusia yang bertugas
dan sumber daya manusia yang bertugas dan sumber daya manusia yang bertugas dan sumber daya manusia yang bertugas
menghasilkan dan menyampaikan informasi secara menghasilkan dan menyampaikan informasi secara cepat, tepat, lengkap dan akurat untuk mendukung cepat, tepat, lengkap dan akurat untuk mendukung b b i f i j d l j dk
b b i f i j d l j dk berbagai fungsi manajemen dalam mewujudkan berbagai fungsi manajemen dalam mewujudkan sasaran yang dikehendaki.
Sistem informasi yang handal berperan dalam Sistem informasi yang handal berperan dalam penyusunan rencana yang tepat sesuai dengan penyusunan rencana yang tepat sesuai dengan penyusunan rencana yang tepat sesuai dengan penyusunan rencana yang tepat sesuai dengan
kebutuhan, memudahkan penentuan prioritas, serta kebutuhan, memudahkan penentuan prioritas, serta mencegah duplikasi atau tumpang tindih khususnya mencegah duplikasi atau tumpang tindih khususnya
d l j k di i d
d l j k di i d
dalam menunjang upaya koordinasi dan dalam menunjang upaya koordinasi dan
keterpaduan program/ kegiatan pembangunan antar keterpaduan program/ kegiatan pembangunan antar sektor, antar lembaga, dan antar daerah.
sektor, antar lembaga, dan antar daerah. ,, g ,g ,
Dalam pengendalian pelaksanaan pembangunan, Dalam pengendalian pelaksanaan pembangunan, termasuk pengawasan atau pemantauan dan
termasuk pengawasan atau pemantauan dan ik l t ti d k l j t k ik l t ti d k l j t k pemeriksaan, laporan, serta tindak lanjutnya, akan pemeriksaan, laporan, serta tindak lanjutnya, akan lebih efektif apabila didukung oleh sistem informasi lebih efektif apabila didukung oleh sistem informasi yang handal.
yang handal. y g
dilaksanakan sesuai dengan tujuan/ sasaran yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan/ sasaran yang telah direncanakan
telah direncanakan
Memberikan Memberikan
early
early warning
warning
untuk mencegah untuk mencegahterjadinya penyimpangan dan keterlambatan dalam terjadinya penyimpangan dan keterlambatan dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan, serta untuk pelaksanaan kegiatan pembangunan, serta untuk
p g p g ,
p g p g ,
memberikan masukan yang tepat bagi perencanaan memberikan masukan yang tepat bagi perencanaan selanjutnya.
selanjutnya.
Perkembangan teknologi informasi danPerkembangan teknologi informasi dan
Perkembangan teknologi informasi dan Perkembangan teknologi informasi dan
telekomunikasi, antara lain jaringan komunikasi telekomunikasi, antara lain jaringan komunikasi data secara
data secara
on
on--line
line
, jaringan , jaringaninternet
internet
, teknologi , teknologi citracitra
image
image
untuk aplikasi berbasis grafis dan yanguntuk aplikasi berbasis grafis dan yang citracitra
image
image
untuk aplikasi berbasis grafis, dan yang untuk aplikasi berbasis grafis, dan yang memungkinkan penerapan otomatisasi administrasi memungkinkan penerapan otomatisasi administrasi antara lainantara lain
electronic mail
electronic mail
dan danteleconferencing
teleconferencing
, , dapat menunjang kelancaran manajemen