• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Pembangunan Manajemen Pembangu pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Manajemen Pembangunan Manajemen Pembangu pdf"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

Drs.

Drs. H.H. Dadang Solihin, MADadang Solihin, MA Drs.

Drs. H. H. Dadang Solihin, MADadang Solihin, MA

Diklatpim Tingkat I Diklatpim Tingkat I

(2)

Deputy Director for Information of Spatial Planning and Land Use Management at Indonesian National Development

Planning Agency (Bappenas).

 Beside working as Assistant Professor at Graduate School of Asia-Beside working as Assistant Professor at Graduate School of Asia Pacific Studies, Waseda University, Tokyo, Japan, he also active as

Associate Professor at University of Darma Persada, Jakarta, Indonesia.

 He got various training around the globe included Advanced International

 He got various training around the globe, included Advanced International Training Programme of Information Technology Management, at Karlstad City, Sweden (2005); the Training Seminar on Land Use and Management, Taiwan (2004); Developing Multimedia Applications for Managers Kuala Taiwan (2004); Developing Multimedia Applications for Managers, Kuala Lumpur, Malaysia (2003); Applied Policy Development Training, Vancouver, Canada (2002); Local Government Administration Training Course,

Hiroshima, Japan (2001); and Regional Development and Planning Training os a, Japa ( 00 ); a d eg o a e e op e a d a g a g Course, Sapporo, Japan (1999). He published more than five books

regarding local autonomous.

(3)

Perencanaan

Pengerahan (mobilisasi)

Pengerahan (menggerak

kan) Penganggaran

a

si

Perencanaan ( )

sumber daya

kan) partisipasi masyarakat

Penganggaran

form

a

Pelaksanaan

(5) (6) (7) (8)

e

m In

f

Pelaksanaan pembangunan yang ditangani langsung oleh

Koordinasi Pemantauan

dan evaluasi Pengawasan

S

ist

e

langsung oleh pemerintah

(4)

P

h

iliki

t h i d

T j khi dik h d ki

T j khi dik h d ki

Perencanaan harus memiliki, mengetahui, dan

memperhitungkan:

1.

1. Tujuan akhir yang dikehendakiTujuan akhir yang dikehendaki.. 2.

2. SasaranSasaran--sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya

(yang mencerminkan pemilihan dari berbagai alternatif) (yang mencerminkan pemilihan dari berbagai alternatif)..

(y g p g )

(y g p g )

3.

3. Jangka waktu mencapai sasaranJangka waktu mencapai sasaran--sasaran tersebutsasaran tersebut.. 4.

4. MasalahMasalah--masalah yang dihadapimasalah yang dihadapi.. 5

5 Modal atau sumber daya yang akan digunakan sertaModal atau sumber daya yang akan digunakan serta 5.

5. Modal atau sumber daya yang akan digunakan serta Modal atau sumber daya yang akan digunakan serta

pengalokasiannya pengalokasiannya..

6.

6. kebijakankebijakan--kebijakan untuk melaksanakannyakebijakan untuk melaksanakannya..

O i i t b d l k

O i i t b d l k

7.

7. Orang, organisasi, atau badan pelaksananyaOrang, organisasi, atau badan pelaksananya.. 8.

8. Mekanisme pemantauan, evaluasi, dan pengawasan Mekanisme pemantauan, evaluasi, dan pengawasan

(5)

Sifat Perencanaan

Sifat Perencanaan

 Dari segi ruang lingkup tujuan dan sasarannya, Dari segi ruang lingkup tujuan dan sasarannya,

Sifat Perencanaan

Sifat Perencanaan

g g g p j y ,

g g g p j y ,

perencanaan dapat bersifat nasional, sektoral dan perencanaan dapat bersifat nasional, sektoral dan spasial.

spasial. P

Perencanaan dapat berupa perencanaan agregatiferencanaan dapat berupa perencanaan agregatif

 PPerencanaan dapat berupa perencanaan agregatif erencanaan dapat berupa perencanaan agregatif atau komprehensif dan parsial.

atau komprehensif dan parsial.

 Dalam jangkauan dan hierarkinya, ada perencanaanDalam jangkauan dan hierarkinya, ada perencanaan

 Dalam jangkauan dan hierarkinya, ada perencanaan Dalam jangkauan dan hierarkinya, ada perencanaan tingkat pusat dan tingkat daerah.

tingkat pusat dan tingkat daerah.

(6)

Sifat Perencanaan

Sifat Perencanaan

 Dilihat dari arus informasi, perencanaan dapat Dilihat dari arus informasi, perencanaan dapat bersifat dari atas ke bawah

bersifat dari atas ke bawah

(top down)

(top down)

dari bawahdari bawah

Sifat Perencanaan

Sifat Perencanaan . . .

. . .

bersifat dari atas ke bawah

bersifat dari atas ke bawah

(top down),

(top down),

dari bawah dari bawah ke atas

ke atas

(bottom up),

(bottom up),

atau keduaatau kedua--duanya. duanya.

 Dari segi ketetapan atau keluwesan proyeksi ke Dari segi ketetapan atau keluwesan proyeksi ke

d d d k f

d d d k f

depannya, perencanaan dapat indikatif atau depannya, perencanaan dapat indikatif atau preskriptif.

preskriptif.

 Berdasarkan sistem politiknya, perencanaan dapatBerdasarkan sistem politiknya, perencanaan dapat

 Berdasarkan sistem politiknya, perencanaan dapat Berdasarkan sistem politiknya, perencanaan dapat bersifat alokatif, inovatif dan radikal.

bersifat alokatif, inovatif dan radikal.

 PProduk perencanaan dapat berbentuk rencana roduk perencanaan dapat berbentuk rencana

(plan)

(plan)

kebijakan peraturan alokasi anggarankebijakan peraturan alokasi anggaran

(plan),

(plan),

kebijakan, peraturan, alokasi anggaran, kebijakan, peraturan, alokasi anggaran, program, atau proyek.
(7)

Kegagalan Perencanaan

1

1

P

Penyusunan perencanaan tidak tepat,

enyusunan perencanaan tidak tepat,

Kegagalan Perencanaan

1.

1.

P

Penyusunan perencanaan tidak tepat,

enyusunan perencanaan tidak tepat,

mungkin karena

mungkin karena::



informasinya kurang lengkapinformasinya kurang lengkapinformasinya kurang lengkap, informasinya kurang lengkap,



metodologinya belum dikuasai, metodologinya belum dikuasai,



perencanaannya tidak realistis sehingga tidakperencanaannya tidak realistis sehingga tidak



perencanaannya tidak realistis sehingga tidak perencanaannya tidak realistis sehingga tidak

mungkin pernah bisa terlaksana mungkin pernah bisa terlaksana



pengaruh politis terlalu besar sehinggapengaruh politis terlalu besar sehinggapengaruh politis terlalu besar sehingga pengaruh politis terlalu besar sehingga pertimbangan

pertimbangan--pertimbangan teknis perencanaan pertimbangan teknis perencanaan diabaikan.

(8)

Kegagalan Perencanaan . . .

2

2

Perencanaannya mungkin baik, tetapi

Perencanaannya mungkin baik, tetapi

Kegagalan Perencanaan . . .

2.

2.

Perencanaannya mungkin baik, tetapi

Perencanaannya mungkin baik, tetapi

pelaksanaannya tidak seperti seharusnya.

pelaksanaannya tidak seperti seharusnya.



kegagalan terjadi karena tidak berkaitnyakegagalan terjadi karena tidak berkaitnyakegagalan terjadi karena tidak berkaitnya kegagalan terjadi karena tidak berkaitnya perencanaan dengan pelaksanaannya. perencanaan dengan pelaksanaannya.



aparat pelaksana tidak siap atau tidakaparat pelaksana tidak siap atau tidakaparat pelaksana tidak siap atau tidak aparat pelaksana tidak siap atau tidak

kompeten, kompeten,



masyarakat tidak punya kesempatan masyarakat tidak punya kesempatan yy pp yy pp
(9)

Kegagalan Perencanaan . . .

3.

3.

perencanaan mengikuti paradigma yang

perencanaan mengikuti paradigma yang

Kegagalan Perencanaan . . .

p

a aa

g u

pa ad g a ya g

p

a aa

g u

pa ad g a ya g

ternyata tidak sesuai dengan kondisi dan

ternyata tidak sesuai dengan kondisi dan

perkembangan serta tidak dapat mengatasi

perkembangan serta tidak dapat mengatasi

masalah mendasar negara berkembang.

masalah mendasar negara berkembang.



Misalnya, orientasi semataMisalnya, orientasi semata--mata pada mata pada

t b h b bk ki

t b h b bk ki

pertumbuhan yang menyebabkan makin pertumbuhan yang menyebabkan makin melebarnya kesenjangan.

melebarnya kesenjangan.



Dengan demikian yang keliru bukan semataDengan demikian yang keliru bukan semata--Dengan demikian, yang keliru bukan semataDengan demikian, yang keliru bukan semata mata perencanaannya, tetapi falsafah atau mata perencanaannya, tetapi falsafah atau konsep di balik perencanaan itu.
(10)

Kegagalan Perencanaan . . .

4

4

karena perencanaan diartikan sebagai

karena perencanaan diartikan sebagai

Kegagalan Perencanaan . . .

4.

4.

karena perencanaan diartikan sebagai

karena perencanaan diartikan sebagai

pengaturan total kehidupan manusia sampai

pengaturan total kehidupan manusia sampai

yang paling kecil sekalipun.

yang paling kecil sekalipun.

 Perencanaan di sini tidak memberikan kesempatan Perencanaan di sini tidak memberikan kesempatan berkembangnya prakarsa individu dan pengembangan berkembangnya prakarsa individu dan pengembangan kapasitas serta potensi masyarakat secara penuh.

kapasitas serta potensi masyarakat secara penuh.

 Sistem ini bertentangan dengan hukum penawaran dan Sistem ini bertentangan dengan hukum penawaran dan permintaan karena pemerintah mengatur semuanya. permintaan karena pemerintah mengatur semuanya.

 Perencanaan seperti inilah yang disebut sebagai sistemPerencanaan seperti inilah yang disebut sebagai sistemPerencanaan seperti inilah yang disebut sebagai sistem Perencanaan seperti inilah yang disebut sebagai sistem perencanaan terpusat

(11)

Sistem Perencanaan yang Berhasil

S

Sistem perencanaan yang mendorong

istem perencanaan yang mendorong

Sistem Perencanaan yang Berhasil

p

a aa

ya g

do o g

p

a aa

ya g

do o g

berkembangnya mekanisme pasar dan

berkembangnya mekanisme pasar dan

peran serta masyarakat.

peran serta masyarakat.

Dalam sistem ini perencanaan dilakukan

Dalam sistem ini perencanaan dilakukan

dengan menentukan sasaran

dengan menentukan sasaran--sasaran secara

sasaran secara

garis besar, baik di bidang sosial maupun

garis besar, baik di bidang sosial maupun

ekonomi, dan pelaku utamanya adalah

ekonomi, dan pelaku utamanya adalah

mas a akat dan

saha s asta

(12)

Perencanaan yang I deal

Prinsip partisipatifPrinsip partisipatif:: masyarakat yang akan masyarakat yang akan

Perencanaan yang I deal

memperoleh manfaat dari perencanaan harus turut serta memperoleh manfaat dari perencanaan harus turut serta dalam prosesnya.

dalam prosesnya. 

Prinsip kesinambunganPrinsip kesinambungan:: perencanaan tidak hanyaperencanaan tidak hanya 

Prinsip kesinambunganPrinsip kesinambungan:: perencanaan tidak hanya perencanaan tidak hanya berhenti pada satu tahap; tetapi harus berlanjut

berhenti pada satu tahap; tetapi harus berlanjut sehingga menjamin adanya kemajuan terus

sehingga menjamin adanya kemajuan terus--menerus menerus dalam kesejahteraan dan jangan sampai terjadi

dalam kesejahteraan dan jangan sampai terjadi dalam kesejahteraan, dan jangan sampai terjadi dalam kesejahteraan, dan jangan sampai terjadi kemunduran.

kemunduran. 

Prinsip holistikPrinsip holistik:: masalah dalam perencanaan dan masalah dalam perencanaan dan

l k d k d h d l h d

l k d k d h d l h d

pelaksanaannya tidak dapat hanya dilihat dari satu sisi pelaksanaannya tidak dapat hanya dilihat dari satu sisi (atau sektor) tetapi harus dilihat dari berbagai aspek, (atau sektor) tetapi harus dilihat dari berbagai aspek, dan dalam keutuhan konsep secara keseluruhan.

(13)

Ruang Lingkup Perencanaan

Ruang Lingkup Perencanaan

(UU25/2004)

(UU25/2004)

NASIONAL DAERAH

Dokumen Penetapan Dokumen Penetapan

R P b J k UU UU R P b J k P d P d

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional

(RPJP-Nasional)

UU UU (Ps. 13 Ayat 1) (Ps. 13 Ayat 1)

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP-Daerah)

Perda Perda (Ps. 13 Ayat 2) (Ps. 13 Ayat 2) Rencana Pembangunan Jangka Per Pres Per Pres Rencana Pembangunan Jangka Peraturan KDH Peraturan KDH Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJM-Nasional)

Per Pres Per Pres (Ps. 19 Ayat 1) (Ps. 19 Ayat 1)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM_Daerah)

Peraturan KDH Peraturan KDH (Ps. 19 Ayat 3) (Ps. 19 Ayat 3) Renstra Kementerian / Lembaga Peraturan Pimpinan Peraturan Pimpinan Renstra Satuan Kerja Perangkat Peraturan Pimpinan Peraturan Pimpinan (Renstra KL) KL KL

(Ps. 19 Ayat 2) (Ps. 19 Ayat 2)

Daerah (Renstra SKPD) SKPD SKPD (Ps. 19 Ayat 4) (Ps. 19 Ayat 4) Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Per Pres Per Pres

(P 26 A t 1) (P 26 A t 1)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)

Peraturan KDH Peraturan KDH (P 26 A t 2) (P 26 A t 2) (Ps. 26 Ayat 1)

(Ps. 26 Ayat 1) (RKPD) (Ps. 26 Ayat 2)(Ps. 26 Ayat 2) Rencana Kerja Kementerian /

Lembaga (Renja KL)

Peraturan Pimpinan Peraturan Pimpinan

KL KL (Ps 21 Ayat 1) (Ps 21 Ayat 1)

Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD)

Peraturan Pimpinan Peraturan Pimpinan

SKPD SKPD ( Ps 21 Ayat 3) ( Ps 21 Ayat 3) (Ps. 21 Ayat 1)

(14)

Isi Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)

Isi Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)

Isi Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)

Isi Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)

NASIONAL

DAERAH

NASIONAL

DAERAH

Penjabaran Tujuan Mengacu pada RPJP

j

j

Nasional ke dalam:

g

p

Nasional dan memuat:

Visi

Visi

Misi

Arah Pembangunan

Misi

Arah Pembangunan

Arah Pembangunan

Nasional

(15)

RPJP

RPJP 2005

2005–

–2025

2025

( RUU)

( RUU)

RPJP

RPJP 2005

2005 2025

2025

( RUU)

( RUU)

Bab I

Bab I

Pendahuluan

Pendahuluan

Bab I

Bab I

Pendahuluan

Pendahuluan

Bab I I

Bab I I

Kondisi Umum

Kondisi Umum

Bab I I I

Bab I I I Visi dan Misi Pembangunan

Visi dan Misi Pembangunan

Nasional Tahun 2005

Nasional Tahun 2005–

–2025

2025

Bab I V

Bab I V Arah Pembangunan Jangka

Arah Pembangunan Jangka

Panjang Tahun 2005

Panjang Tahun 2005 2025

2025

Panjang Tahun 2005

Panjang Tahun 2005–

–2025

2025

Bab V

(16)

Isi Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM

Isi Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM

))

RPJM NASIONAL RPJM DAERAH

RPJM NASIONAL RPJM DAERAH

Penjabaran visi, misi, program Presiden;

Penjabaran visi, misi, program Kepala Daerah;

;

Berpedoman pada RPJP Nasional

;

Berpedoman pada RPJP Daerah dan memperhatikan RPJM Nasional

Isi: Isi:

Isi: Isi:

Strategi Pembangunan NasionalStrategi Pembangunan Daerah

Kebijakan UmumjKebijakan Umumj

Kerangka Ekonomi MakroArah Kebijakan Keuangan Daerah

Program kementerian, lintas kementerian,

kewilayahan dan lintas kewilayahan yang

Program SKPD, lintas SKPD,

kewilayahan dan lintas kewilayahan

kewilayahan, dan lintas kewilayahan yang

memuat kegiatan dalam: kewilayahan, dan lintas kewilayahan yang memuat kegiatan dalam:

 Kerangka Regulasi Kerangka Regulasi

(17)

RPJ

RPJM

M 200

2004

4–

–20

2009 (Perpres 7/2005)

09 (Perpres 7/2005)

RPJ

RPJM

M 200

2004

4 20

2009 (Perpres 7/2005)

09 (Perpres 7/2005)

Bagian I :

Bagian I : Permasalahan dan Agenda Pembangunan Permasalahan dan Agenda Pembangunan Nasional 2004

Nasional 2004 20092009 Nasional 2004

Nasional 2004--2009 2009 Bagian I I :

Bagian I I : Agenda Menciptakan I ndonesia yang Agenda Menciptakan I ndonesia yang Aman dan Damai

Aman dan Damai Bagian I I I :

Bagian I I I : Agenda Menciptakan I ndonesia yang Adil Agenda Menciptakan I ndonesia yang Adil dan Demokratis

dan Demokratis Bagian I V:

Bagian I V: Agenda Meningkatkan KesejahteraanAgenda Meningkatkan Kesejahteraan Bagian I V:

Bagian I V: Agenda Meningkatkan Kesejahteraan Agenda Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat

Rakyat Bagian V:

Bagian V: Kerangka Ekonomi Makro dan Pembiayaan Kerangka Ekonomi Makro dan Pembiayaan P b

P b

Pembangunan Pembangunan Bagian VI :

(18)

Isi Renstra

Isi Renstra KL & Renstra

KL & Renstra SKPD

SKPD

Isi Renstra

Isi Renstra--KL & Renstra

KL & Renstra--SKPD

SKPD

Renstra-KL

Berpedoman pada RPJM Nasional

Renstra-SKPD

Berpedoman pada RPJM Daerah

Isi:

1. Visi-Misi

T j St t i d K bij k

Isi:

1. Visi-Misi

T j St t i d K bij k

2. Tujuan, Strategi, dan Kebijakan 3. Program-program

4 Kegiatan Indikatif

2. Tujuan, Strategi, dan Kebijakan 3. Program-program

(19)

Isi Rencana Kerja Pemerintah/Daerah (RKP/D)

Isi Rencana Kerja Pemerintah/Daerah (RKP/D)

RKP

RKP

Penjabaran RPJM Nasional Penjabaran RPJM Nasional

RKP Daerah

RKP Daerah

Penjabaran RPJM Daerah; Penjabaran RPJM Daerah;

Mengacu pada RKP Mengacu pada RKPgg pp

Isi: Isi:

Prioritas Pembangunan NasionalPrioritas Pembangunan Daerah

Rancangan Kerangka Ekonomi Makro

Rancangan Kerangka Ekonomi Makro Daerah

Arah Kebijakan FiskalArah Kebijakan Keuangan Daerah

Arah Kebijakan FiskalArah Kebijakan Keuangan Daerah

Program Kementerian, lintas kementerian, kewilayahan, dan li t k il h t

Program SKPD, lintas SKPD, kewilayahan, dan lintas

k il h t k i t lintas kewilayahan yang memuat

kegiatan dalam:

kewilayahan yang memuat kegiatan dalam:

 Kerangka Regulasi  Kerangka Regulasi

(20)

Isi Renja

Isi Renja--KL & Renja

KL & Renja--SKPD

SKPD

Isi Renja

Isi Renja KL & Renja

KL & Renja SKPD

SKPD

Renja

Renja KL

KL

Renja

Renja SKPD

SKPD

Renja

Renja--KL

KL

Penjabaran Renstra KL Penjabaran Renstra KL

Renja

Renja--SKPD

SKPD

Penjabaran Renstra SKPD Penjabaran Renstra SKPD

Isi:

1 Kebijakan KL

Isi:

1 Kebijakan SKPD 1. Kebijakan KL

2. Program dan Kegiatan Pembangunan

 Dilaksanakan Pemerintah

1. Kebijakan SKPD

2. Program dan Kegiatan Pembangunan

 Dilaksanakan Pemerintah

 Dilaksanakan Pemerintah

 Mendorong Partisipasi Masyarakat

 Dilaksanakan Pemerintah

(21)

Tahapan Perencanaan

Tahapan Perencanaan

Tahapan Perencanaan

Tahapan Perencanaan

1.

1.

Penyusunan Rencana

Penyusunan Rencana

Rancangan Rencana Pembangunan Nasional / Daerah Rancangan Rencana Pembangunan Nasional / Daerah

 Rancangan Rencana Pembangunan Nasional / DaerahRancangan Rencana Pembangunan Nasional / Daerah

 Rancangan Rencana Kerja Dep / Lembaga SKPDRancangan Rencana Kerja Dep / Lembaga SKPD

 Musyawarah Perencanaan PembangunanMusyawarah Perencanaan Pembangunan

R Akhi R P b

R Akhi R P b

 Rancangan Akhir Rencana PembangunanRancangan Akhir Rencana Pembangunan

2.

2.

Penetapan Rencana

Penetapan Rencana

 RPJP Nas dgn UU dan RPJP Daerah dgn PerdaRPJP Nas dgn UU dan RPJP Daerah dgn Perda

 RPJP Nas dgn UU dan RPJP Daerah dgn PerdaRPJP Nas dgn UU dan RPJP Daerah dgn Perda

 RPJM dengan Peraturan Presiden / Kepala DaerahRPJM dengan Peraturan Presiden / Kepala Daerah

 RKP / RKPD dengan Peraturan Presiden / Kepala DaerahRKP / RKPD dengan Peraturan Presiden / Kepala Daerah

33

P

P

d li P l k

d li P l k

R

R

3.

3.

Pengendalian Pelaksanaan Rencana

Pengendalian Pelaksanaan Rencana

4.

(22)

Empat Langkah Penyusunan Rencana

Empat Langkah Penyusunan Rencana

1.

1. Penyiapan rancangan rencana pembangunan yang Penyiapan rancangan rencana pembangunan yang

bersifat teknokratik menyeluruh dan terukur bersifat teknokratik menyeluruh dan terukur

p

g

y

p

g

y

bersifat teknokratik, menyeluruh, dan terukur. bersifat teknokratik, menyeluruh, dan terukur.

2.

2. MasingMasing--masing instansi pemerintah menyiapkan masing instansi pemerintah menyiapkan

rancangan rencana kerja dengan berpedoman pada rancangan rencana kerja dengan berpedoman pada

b l h

b l h

rancangan rencana pembangunan yang telah rancangan rencana pembangunan yang telah disiapkan.

disiapkan.

3.

3. Pelibatan masyarakat (Pelibatan masyarakat (

stakeholders

stakeholders

) dan) dan 3.

3. Pelibatan masyarakat (Pelibatan masyarakat (

stakeholders

stakeholders

) dan ) dan

penyelarasan rencana pembangunan yang dihasilkan penyelarasan rencana pembangunan yang dihasilkan masing

masing--masing jenjang pemerintahan melalui masing jenjang pemerintahan melalui musyawarah perencanaan pembangunan

musyawarah perencanaan pembangunan musyawarah perencanaan pembangunan. musyawarah perencanaan pembangunan.

4.

(23)

Penyusunan dan Penetapan PJP

Penyusunan dan Penetapan PJP

y

y

p

p

1.

1.

Rancangan Rencana

Rancangan Rencana

Proses Teknokratik oleh

Proses Teknokratik oleh

Bappenas/Bappeda

Bappenas/Bappeda

M

b

d

b h

R

R

M

b

d

b h

R

R

2.

2.

Musrenbang dengan bahan Rancangan Rencana yang

Musrenbang dengan bahan Rancangan Rencana yang

melibatkan Masyarakat

melibatkan Masyarakat

––

dimaksud dengan “masyarakat” adalah orang

dimaksud dengan “masyarakat” adalah orang

d a sud de ga

d a sud de ga

asya a at ada a o a g

asya a at ada a o a g

perseorangan, kelompok orang termasuk masyarakat

perseorangan, kelompok orang termasuk masyarakat

hukum adat atau badan hukum yang berkepentingan

hukum adat atau badan hukum yang berkepentingan

dengan kegiatan dan hasil pembangunan baik sebagai

dengan kegiatan dan hasil pembangunan baik sebagai

dengan kegiatan dan hasil pembangunan baik sebagai

dengan kegiatan dan hasil pembangunan baik sebagai

penanggung biaya, pelaku, penerima manfaat maupun

penanggung biaya, pelaku, penerima manfaat maupun

penanggung resiko

penanggung resiko

P

R

Akhi

P

R

Akhi

3.

3.

Penyusunan Rancangan Akhir

Penyusunan Rancangan Akhir

4.

4.

Penetapan Rencana (RPJP Nasional

Penetapan Rencana (RPJP Nasional

UU, RPJP Daerah

UU, RPJP Daerah

(24)

Perencanaan

Perencanaan –– Apa

Apa yyang Baru?

ang Baru?

Daftar Usulan - “Shopping List”

• Sebanyak-banyaknya

DULU SEKARANG

Rencana Kerja - “Working Plan”

• Input (Rp Naker Fasilitas dll )

Sebanyak banyaknya

• Seindah-indahnya

• Tidak terbatas

Input (Rp., Naker, Fasilitas, dll.)

• Kegiatan (Proses)

• Output / Outcome

Sehingga Perencanaan

• Dimulai dengan informasi tentang ketersediaan

sumberdaya dan arah pembangunan nasional sumberdaya dan arah pembangunan nasional

Critical point-nya adalah

Menyusun hubungan optimal antara input, proses,Menyusun hubungan optimal antara input, proses,

dan output / outcomes

K

dadang

dadang--solihin.blogspot.comsolihin.blogspot.com 2424

Karena:

(25)

Pasal 34

Pasal 34 UU 17/2003

UU 17/2003

/

/

1) Menteri/Pimpinan lembaga/Gubernur/Bupati/Walikota

yang terbukti melakukan penyimpangan kebijakan yang

telah ditetapkan dalam undang-undang tentang p g g g

APBN/Peraturan Daerah tentang APBD diancam dengan pidana penjara dan denda sesuai dengan ketentuan undang-undang.

i i i O i i i /

2) Pimpinan Unit Organisasi Kementrian Negara/

Lembaga/Satuan Kerja Perangka Daerah yang terbukti melakukan penyimpangan kegiatan anggaran yang telah ditetapkan dalam undang-undang tentang APBN/

ditetapkan dalam undang undang tentang APBN/

Peraturan Daerah tentang APBD diancam dengan pidana penjara dan denda sesuai dengan ketentuan

undang-undang.

3) Presiden memberi sanksi administrasi sesuai dengan

ketentuan undang-undang kepada pegawai negeri serta pihak-pihak lain yang tidak memenuhi kewajibannya sebagaimana ditentukan dalam undang-undang ini

(26)

Sumber daya pembangunan terdiri dari:

Sumber daya pembangunan terdiri dari:

1.

1.

Dana (modal),

Dana (modal),

2

2

Sumber daya manusia

Sumber daya manusia

2.

2.

Sumber daya manusia,

Sumber daya manusia,

3.

3.

Teknologi,

Teknologi,

4.

(27)

Tugas manajemen pembangunan dalam

Tugas manajemen pembangunan dalam

b l

k

b l

k

l

l

d

d

Tugas manajemen pembangunan dalam

Tugas manajemen pembangunan dalam

mobilisasi dana pembangunan

mobilisasi dana pembangunan

1.

1.

M

Memobilisasi pajak

emobilisasi pajak,

, penerimaan lain di

penerimaan lain di

luar pajak

luar pajak,, dan tabungan masyarakat.

dan tabungan masyarakat.

2.

2.

Jika tabungan pemerintah dan tabungan

Jika tabungan pemerintah dan tabungan

masyarakat tidak memadai untuk

masyarakat tidak memadai untuk

mencapai sasaran pembangunan yang

mencapai sasaran pembangunan yang

diinginkan, maka diupayakan sumber dana

diinginkan, maka diupayakan sumber dana

pembangunan dari luar negeri, dengan

pembangunan dari luar negeri, dengan

syarat yang paling menguntungkan.

(28)

3.

3. MMerangsang berkembangnya investasi erangsang berkembangnya investasi

masyarakat, yang bersumber dari dalam dan luar masyarakat, yang bersumber dari dalam dan luar negeri.

negeri. negeri. negeri.

Upaya itu tertuang dalam berbagai kebijakan Upaya itu tertuang dalam berbagai kebijakan ekonomi, seperti kebijakan fiskal dan moneter, ekonomi, seperti kebijakan fiskal dan moneter, perizinan

perizinan dan kebijakan lain di bidangdan kebijakan lain di bidang perizinan

perizinan,, dan kebijakan lain di bidang dan kebijakan lain di bidang

perdagangan, industri, dan investasi pada perdagangan, industri, dan investasi pada umumnya.

umumnya.

l h b l b d

l h b l b d

3.

3. MMemelihara stabilitas agar pembangunan dapat emelihara stabilitas agar pembangunan dapat

menghasilkan peningkatan kesejahteraan yang menghasilkan peningkatan kesejahteraan yang nyata, dan agar masyarakat memiliki

nyata, dan agar masyarakat memiliki yy ,, gg yy

kepercayaan pada perekonomian nasional, kepercayaan pada perekonomian nasional,

sehingga dapat menciptakan iklim investasi yang sehingga dapat menciptakan iklim investasi yang baik.

(29)

T

Tugas manajemen pembangunan dalam

ugas manajemen pembangunan dalam

Y

Y

b

b

k

k

lit

lit

k

k

tif

tif

d ktif

d ktif

iliki

iliki

T

Tugas manajemen pembangunan dalam

ugas manajemen pembangunan dalam

menyiapkan SDM:

menyiapkan SDM:

Y

Yang berkualitas, kreatif, produktif, memiliki

ang berkualitas, kreatif, produktif, memiliki

disiplin dan etos kerja, serta mampu

disiplin dan etos kerja, serta mampu

mengembangkan potensi dan memanfaatkan

mengembangkan potensi dan memanfaatkan

mengembangkan potensi dan memanfaatkan

mengembangkan potensi dan memanfaatkan

peluang

peluang

(enterprising)

(enterprising)

, melalui…

, melalui…

1.

1. Pendidikan dan pelatihan, Pendidikan dan pelatihan, pp ,, 2.

2. I lmu pengetahuan dan teknologi, I lmu pengetahuan dan teknologi, 3.

3. Kesehatan, Kesehatan, 4.

4. Kependudukan, dan Kependudukan, dan 5.

(30)

Pemanfaatan Teknologi

Pemanfaatan Teknologi

 Setiap upaya pembangunan memerlukan teknologi yang Setiap upaya pembangunan memerlukan teknologi yang tepat.

tepat.

Pemanfaatan Teknologi

Pemanfaatan Teknologi

p p

 MManajemen pembangunan bertugas mendorong anajemen pembangunan bertugas mendorong diperolehnya teknologi yang diperlukan untuk diperolehnya teknologi yang diperlukan untuk

melaksanakan pembangunan secara efektif dan efisien. melaksanakan pembangunan secara efektif dan efisien.

 Dalam mengembangkan teknologi, manajemen Dalam mengembangkan teknologi, manajemen

pembangunan perlu memperhatikan kondisi sosial ekonomi pembangunan perlu memperhatikan kondisi sosial ekonomi dan sosial budaya masyarakat.

dan sosial budaya masyarakat.

K di i i l k i t t t k d l ilih

K di i i l k i t t t k d l ilih

 Kondisi sosial ekonomi turut menentukan dalam pemilihan Kondisi sosial ekonomi turut menentukan dalam pemilihan jenis teknologi padat modal, atau di antaranya, atau

jenis teknologi padat modal, atau di antaranya, atau gabungan keduanya.

gabungan keduanya.

 Kondisi sosial budaya turut menentukan prosesKondisi sosial budaya turut menentukan proses

 Kondisi sosial budaya turut menentukan proses Kondisi sosial budaya turut menentukan proses

transformasi penguasaan teknologi dari pengguna menjadi transformasi penguasaan teknologi dari pengguna menjadi penghasil teknologi.

(31)

Penguatan Kelembagaan

Penguatan Kelembagaan

 Kelembagaan dapat berupa organisasiKelembagaan dapat berupa organisasi--organisasi formal, organisasi formal, antara lain birokrasi, dunia usaha, dan partai politik

antara lain birokrasi, dunia usaha, dan partai politik

 Dapat juga berupa lembaga ekonomi seperti pasarDapat juga berupa lembaga ekonomi seperti pasar

 Dapat juga berupa lembaga ekonomi seperti pasar, Dapat juga berupa lembaga ekonomi seperti pasar, lembaga

lembaga--lembaga hukum, dan sebagainya.lembaga hukum, dan sebagainya.

 Di negara berkembang kelembagaannya bersifat tradisional Di negara berkembang kelembagaannya bersifat tradisional atau warisan penjajahan.

atau warisan penjajahan.pp j jj j

 Menjadi tugas manajemen pembangunan untuk Menjadi tugas manajemen pembangunan untuk

mempersiapkan lembaga yang dibutuhkan agar upaya mempersiapkan lembaga yang dibutuhkan agar upaya pembangunan dapat berhasil mencapai sasarannya. pembangunan dapat berhasil mencapai sasarannya.

 PertamaPertama--tamanya organisasi pemerintah perlu dibangun tamanya organisasi pemerintah perlu dibangun agar dapat berfungsi sebagai alat pembangunan.

agar dapat berfungsi sebagai alat pembangunan.

 Selain itu, juga harus dibangun lembagaSelain itu, juga harus dibangun lembaga--lembaga sosial lembaga sosial

k i d i l litik k t b

k i d i l litik k t b

ekonomi dan sosial politik masyarakat, agar pembangunan ekonomi dan sosial politik masyarakat, agar pembangunan dapat berlangsung efisien dan memperoleh partisipasi yang dapat berlangsung efisien dan memperoleh partisipasi yang seluas

seluas--luasnya dari masyarakat, dan dilakukan dengan luasnya dari masyarakat, dan dilakukan dengan derajat rasionalitas yang tinggi.

(32)

Kegagalan Pembangunan

Kegagalan Pembangunan

 Pembangunan hanya menguntungkan segolongan Pembangunan hanya menguntungkan segolongan kecil dan tidak menguntungkan rakyat banyak,

kecil dan tidak menguntungkan rakyat banyak,

g g

g

g g

g

g g y y ,

g g y y ,

bahkan pada sisi ekstrem dirasakan merugikan bahkan pada sisi ekstrem dirasakan merugikan..

 Pembangunan meskipun dimaksudkan untuk Pembangunan meskipun dimaksudkan untuk

menguntungkan rakyat banyak tetapi rakyat kurang menguntungkan rakyat banyak tetapi rakyat kurang menguntungkan rakyat banyak, tetapi rakyat kurang menguntungkan rakyat banyak, tetapi rakyat kurang memahami maksud itu

memahami maksud itu..

 Pembangunan dimaksudkan untuk menguntungkan Pembangunan dimaksudkan untuk menguntungkan rakyat dan rakyat memahaminya tapi cara

rakyat dan rakyat memahaminya tapi cara rakyat, dan rakyat memahaminya, tapi cara rakyat, dan rakyat memahaminya, tapi cara

pelaksanaannya tidak sesuai dengan pemahaman pelaksanaannya tidak sesuai dengan pemahaman itu

itu..

 Pembangunan dipahami akan menguntungkan Pembangunan dipahami akan menguntungkan rakyat, tetapi sejak semula rakyat tidak

rakyat, tetapi sejak semula rakyat tidak diikutsertakan.

(33)

Oleh karena itu…

Oleh karena itu…

 Menggerakkan partisipasi masyarakat bukan hanya esensial Menggerakkan partisipasi masyarakat bukan hanya esensial untuk mendukung kegiatan pembangunan yang digerakkan untuk mendukung kegiatan pembangunan yang digerakkan oleh pemerintah tetapi juga agar masyarakat berperan lebih oleh pemerintah tetapi juga agar masyarakat berperan lebih oleh pemerintah, tetapi juga agar masyarakat berperan lebih oleh pemerintah, tetapi juga agar masyarakat berperan lebih besar dalam kegiatan yang dilakukannya sendiri.

besar dalam kegiatan yang dilakukannya sendiri.

 TTugas manajemen pembangunan ugas manajemen pembangunan adalah adalah untuk membimbing, untuk membimbing, menggerakkan dan menciptakan iklim yang mendukung

menggerakkan dan menciptakan iklim yang mendukung menggerakkan, dan menciptakan iklim yang mendukung menggerakkan, dan menciptakan iklim yang mendukung kegiatan pembangunan yang dilakukan oleh masyarakat. kegiatan pembangunan yang dilakukan oleh masyarakat.

 Upaya itu dilakukan melalui kebijakan, peraturan, serta Upaya itu dilakukan melalui kebijakan, peraturan, serta kegiatan pembangunan pemerintah yang diarahkan untuk kegiatan pembangunan pemerintah yang diarahkan untuk kegiatan pembangunan pemerintah yang diarahkan untuk kegiatan pembangunan pemerintah yang diarahkan untuk menunjang, merangsang, dan membuka jalan bagi kegiatan menunjang, merangsang, dan membuka jalan bagi kegiatan pembangunan masyarakat.

pembangunan masyarakat.

 Dalam rangka ini, berkembang konsep Dalam rangka ini, berkembang konsep pemberdayaan pemberdayaan k

k d h kikd h kik kk dd

masyarakat

masyarakat yang pada hakikatnya memampukan dan yang pada hakikatnya memampukan dan memandirikan masyarakat.

(34)

A

Anggaran

nggaran

 Menghubungkan tugas Menghubungkan tugas

(tasks)

(tasks)

yang akan dilakukan yang akan dilakukan dengan jumlah sumber daya yang diperlukan untuk dengan jumlah sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakannya

melaksanakannya

gg

gg

melaksanakannya. melaksanakannya.

 Membatasi pengeluaran sepadan dengan Membatasi pengeluaran sepadan dengan penerimaan, menjaga keseimbangan, dan penerimaan, menjaga keseimbangan, dan

h l b l bih di t h l b l bih di t mencegah pengeluaran yang berlebihan di atas mencegah pengeluaran yang berlebihan di atas batas kemampuan.

batas kemampuan.

 Selain memiliki aspek teknis juga aspekSelain memiliki aspek teknis juga aspek--aspekSelain memiliki aspek teknis juga aspekSelain memiliki aspek teknis juga aspek aspek aspekaspek politis.

politis.

 Anggaran negara sangat terbuka terhadap Anggaran negara sangat terbuka terhadap

lingkungan dalam arti dipengaruhi oleh ekonomi lingkungan dalam arti dipengaruhi oleh ekonomi lingkungan, dalam arti dipengaruhi oleh ekonomi, lingkungan, dalam arti dipengaruhi oleh ekonomi, opini publik, berbagai tingkat pemerintahan,

opini publik, berbagai tingkat pemerintahan, kelompok

kelompok--kelompok kepentingan, perskelompok kepentingan, pers,, dan kaum dan kaum politisi

(35)

A

Anggaran

nggaran . . .

. . .

 Dalam anggaran negara ada kaitan yang erat antara Dalam anggaran negara ada kaitan yang erat antara rakyat sebagai pembayar pajak dengan pemerintah rakyat sebagai pembayar pajak dengan pemerintah sebagai pengguna dana yang bersumber dari rakyat sebagai pengguna dana yang bersumber dari rakyat

gg

gg

sebagai pengguna dana yang bersumber dari rakyat. sebagai pengguna dana yang bersumber dari rakyat. 

 Tugas manajemen pembangunan adalah Tugas manajemen pembangunan adalah

mengalokasikan anggaran sesuai dengan prioritas dan mengalokasikan anggaran sesuai dengan prioritas dan menjaga agar anggaran digunakan dengan sebaik

menjaga agar anggaran digunakan dengan sebaik menjaga agar anggaran digunakan dengan sebaik menjaga agar anggaran digunakan dengan

sebaik--baiknya, yaitu sesuai rencana, hemat, serta mencegah baiknya, yaitu sesuai rencana, hemat, serta mencegah pemborosan dan kebocoran.

pemborosan dan kebocoran.

Pengalokasian angga an dip io itaskan nt k membia ai Pengalokasian angga an dip io itaskan nt k membia ai 

 Pengalokasian anggaran diprioritaskan untuk membiayai Pengalokasian anggaran diprioritaskan untuk membiayai kegiatan yang merupakan bagian dari upaya

kegiatan yang merupakan bagian dari upaya pembangunan yang direncanakan.

pembangunan yang direncanakan.

D d iki d t dik t k b h k i t

D d iki d t dik t k b h k i t

 Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kegiatan Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kegiatan

penganggaran merupakan sisi lain atau kelanjutan dari penganggaran merupakan sisi lain atau kelanjutan dari perencanaan pembangunan.

(36)

Alur Perencanaan dan Penganggaran

Alur Perencanaan dan Penganggaran

Renstra KL

Renja

-KL RKA- KL

Rincian APBN Pedoman Pedom an Pedom an Diacu Peme r Pu s RKP RPJM Nasional RPJP

Nasional RAPBN APBN

Pedom an Dij abar

kan Pedoman

Pedom an Diacu sat rintah

RPJM D h RPJP

D h

RKP

D h RAPBD APBD

Diacu

Pedom an Pedom an

Diper hat ikan

Dij abar kan

Diserasik an m elalui Musrenbang

Daerah

Daerah Daerah RAPBD APBD

P d kan Pedom an P d Diacu Pemerint a Daera h Renstra SKPD Renja -SKPD RKA -SKPD Rincian APBD Pedom an

Pedom an ah

h

(37)

Pelaksanaan Pembangunan

Pelaksanaan Pembangunan

Pada tahap awal pembangunan banyak

Pada tahap awal pembangunan banyak

kegiatan pembangunan yang harus dilakukan

kegiatan pembangunan yang harus dilakukan

Pelaksanaan Pembangunan

Pelaksanaan Pembangunan

kegiatan pembangunan yang harus dilakukan

kegiatan pembangunan yang harus dilakukan

oleh pemerintah.

oleh pemerintah.

Tugas manajemen pembangunan adalah

Tugas manajemen pembangunan adalah

Tugas manajemen pembangunan adalah

Tugas manajemen pembangunan adalah

untuk menjamin bahwa proyek

untuk menjamin bahwa proyek--proyek

proyek

pembangunan yang secara fisik dilaksanakan

pembangunan yang secara fisik dilaksanakan

t

dibi

i

l h

i t h

t

dibi

i

l h

i t h

atau dibiayai oleh anggaran pemerintah,

atau dibiayai oleh anggaran pemerintah,

berjalan seperti yang dikehendaki dan

berjalan seperti yang dikehendaki dan

mencapai sasaran seperti yang direncanakan,

mencapai sasaran seperti yang direncanakan,

mencapai sasaran seperti yang direncanakan,

mencapai sasaran seperti yang direncanakan,

dengan cara yang seefisien mungkin.

(38)

Pelaksanaan Pembangunan

Pelaksanaan Pembangunan

 Yang paling utama adalah pembangunan prasarana Yang paling utama adalah pembangunan prasarana

d b ik k i i l

d b ik k i i l

Pelaksanaan Pembangunan

Pelaksanaan Pembangunan . . .

. . .

dasar, baik prasarana ekonomi maupun sosial. dasar, baik prasarana ekonomi maupun sosial.

 Prasarana ekonomi meliputi perhubungan dan Prasarana ekonomi meliputi perhubungan dan transportasi, energi, irigasi, dan sebagainya. transportasi, energi, irigasi, dan sebagainya. transportasi, energi, irigasi, dan sebagainya. transportasi, energi, irigasi, dan sebagainya.

 Prasarana sosial mencakup prasarana pendidikan Prasarana sosial mencakup prasarana pendidikan seperti sekolah dan prasarana kesehatan seperti seperti sekolah dan prasarana kesehatan seperti rumah sakit

rumah sakit rumah sakit. rumah sakit.

 Di samping prasarana fisik, pemerintah juga perlu Di samping prasarana fisik, pemerintah juga perlu memperhatikan pembangunan lembaga

memperhatikan pembangunan lembaga--lembaga lembaga i l b ik l b litik h k b d

i l b ik l b litik h k b d

sosial, baik lembaga politik, hukum, budaya, maupun sosial, baik lembaga politik, hukum, budaya, maupun ekonomi.

(39)

Proyek

Proyek--proyek pembangunan

proyek pembangunan

 harus jelas tujuannya harus jelas tujuannya (objective),(objective),

 sasaran yang akan dicapai sasaran yang akan dicapai (target),(target),

Proyek

Proyek proyek pembangunan

proyek pembangunan

 cara mengukur keberhasilannya cara mengukur keberhasilannya (performance evaluation),(performance evaluation),

 jangka waktu pelaksanaannya, jangka waktu pelaksanaannya, 

 tempat pelaksanaannyatempat pelaksanaannya 

 tempat pelaksanaannya, tempat pelaksanaannya, 

 cara melaksanakan, cara melaksanakan, 

 kebijaksanaan untuk menjamin proyek itu dapat kebijaksanaan untuk menjamin proyek itu dapat dilaksanakan

dilaksanakan dilaksanakan, dilaksanakan, 

 biaya serta tenaga yang diperlukan, biaya serta tenaga yang diperlukan, 

 instansi yang akan melaksanakannyainstansi yang akan melaksanakannya,,yy gg yy ,, 

 harus jelas keterkaitan proyek dengan tujuan dan sasaran harus jelas keterkaitan proyek dengan tujuan dan sasaran program, serta dengan proyek

program, serta dengan proyek--proyek lain yang berada proyek lain yang berada dalam program yang sama.

(40)

Koordinasi

Koordinasi

Koordinasi merupakan tugas manajemen

Koordinasi merupakan tugas manajemen

b

t k

j

i

b h

b

t k

j

i

b h

Koordinasi

Koordinasi

pembangunan untuk menjamin bahwa

pembangunan untuk menjamin bahwa

segala usaha pembangunan berjalan dalam

segala usaha pembangunan berjalan dalam

arah yang sesuai dan menuju pada

arah yang sesuai dan menuju pada

arah yang sesuai dan menuju pada

arah yang sesuai dan menuju pada

pencapaian sasaran.

pencapaian sasaran.

Koordinasi dengan demikian merupakan

Koordinasi dengan demikian merupakan

g

g

p

p

upaya untuk menghasilkan pembangunan

upaya untuk menghasilkan pembangunan

yang efisien dalam pemanfaatan sumber

yang efisien dalam pemanfaatan sumber

daya untuk menjamin tercapainya tujuan

daya untuk menjamin tercapainya tujuan

daya untuk menjamin tercapainya tujuan

daya untuk menjamin tercapainya tujuan

dan sasaran secara optimal.

(41)

Koordinasi

Koordinasi

Dengan koordinasi diupayakan agar

Dengan koordinasi diupayakan agar

Koordinasi

Koordinasi . . .

. . .

pembangunan yang dilaksanakan dalam

pembangunan yang dilaksanakan dalam

berbagai sektor dan oleh berbagai

berbagai sektor dan oleh berbagai instansi

instansi

t

di b

b

i d

h b

j l

i d

t

di b

b

i d

h b

j l

i d

serta di berbagai daerah berjalan serasi dan

serta di berbagai daerah berjalan serasi dan

menghasilkan sinergi.

menghasilkan sinergi.

P

d li

b t

t

d h

P

d li

b t

t

d h

Pengendalian yang serba terpusat sudah

Pengendalian yang serba terpusat sudah

tidak dimungkinkan lagi untuk menjamin

tidak dimungkinkan lagi untuk menjamin

efisiensi dan efektivitas pelayanan

(42)

Pemantauan dan Evaluasi

Pemantauan dan Evaluasi

 Untuk mengetahui seberapa jauh pembangunan Untuk mengetahui seberapa jauh pembangunan telah dilaksanakan dan bagaimana hasilnya diukur telah dilaksanakan dan bagaimana hasilnya diukur

Pemantauan dan Evaluasi

Pemantauan dan Evaluasi

telah dilaksanakan dan bagaimana hasilnya diukur telah dilaksanakan dan bagaimana hasilnya diukur dengan sasaran yang ingin dicapai.

dengan sasaran yang ingin dicapai.

 Atas dasar hasil evaluasi dapat diambil langkahAtas dasar hasil evaluasi dapat diambil langkah--langkah agar pelaksanaan pembangunan

langkah agar pelaksanaan pembangunan

selanjutnya menunjang dan tidak merugikan upaya selanjutnya menunjang dan tidak merugikan upaya pembangunan secara keseluruhan

pembangunan secara keseluruhan pembangunan secara keseluruhan. pembangunan secara keseluruhan.

 Dengan demikian, tujuan dan sasaran Dengan demikian, tujuan dan sasaran

pembangunan secara maksimal dapat tetap pembangunan secara maksimal dapat tetap tercapai.

(43)

Pelaksanaan pembangunan yang tidak

Pelaksanaan pembangunan yang tidak

Ada hambatan yang tidak diketahui atau

Ada hambatan yang tidak diketahui atau

Pelaksanaan pembangunan yang tidak

Pelaksanaan pembangunan yang tidak

sesuai dengan rencana

sesuai dengan rencana::

Ada hambatan yang tidak diketahui atau

Ada hambatan yang tidak diketahui atau

diperhitungkan pada waktu perencanaan,

diperhitungkan pada waktu perencanaan,

Ada perkembangan keadaan yang tidak

Ada perkembangan keadaan yang tidak

dapat diantisipasi pada tahap perencanaan,

dapat diantisipasi pada tahap perencanaan,

Realisasi dari perkiraan yang berbeda dari

Realisasi dari perkiraan yang berbeda dari

perencanaan,

perencanaan,

(44)

Evaluasi Kinerja untuk mengetahui

Evaluasi Kinerja untuk mengetahui::

I nput

I nput

terkait dengan sumber daya yang tersedia, terkait dengan sumber daya yang tersedia, misalnya jumlah dana yang dialokasikan, SDM yang misalnya jumlah dana yang dialokasikan, SDM yang

Evaluasi Kinerja untuk mengetahui

Evaluasi Kinerja untuk mengetahui::

y j y g , y g

y j y g , y g

tersedia, teknologi, SDA, dll, yang merupakan tersedia, teknologi, SDA, dll, yang merupakan masukan untuk terselenggaranya kegiatan

masukan untuk terselenggaranya kegiatan pembangunan.

pembangunan. pe ba gu a pe ba gu a

Output

Output

merupakan hasil keluaran dari proses input merupakan hasil keluaran dari proses input yang tersedia.

yang tersedia.

Outcome/ result

Outcome/ result

merupakan hasil/ fungsi darimerupakan hasil/ fungsi dari

Outcome/ result

Outcome/ result

merupakan hasil/ fungsi dari merupakan hasil/ fungsi dari output

output

I mpact/ benefit

I mpact/ benefit

p

p

/

/

merupakan kontribusi hasil merupakan kontribusi hasil pp

outcome/ result terhadap kondisi yang lebih makro, outcome/ result terhadap kondisi yang lebih makro, seperti kesejahteraan masyarakat, perkembangan seperti kesejahteraan masyarakat, perkembangan ekonomi sektoral, daerah, dan nasional.

(45)

d

E l

i (

d

E l

i (UU 2 /2004

UU 2 /2004))

Pengendalian

Pengendalian

dan Evaluasi (

dan Evaluasi (UU 25/2004

UU 25/2004))

Pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan

Pengendalian pelaksanaan rencana pembangunan

dilakukan oleh masing

dilakukan oleh masing--masing pimpinan

masing pimpinan

k

t i /l

b

/ t

k j

k t d

h

k

t i /l

b

/ t

k j

k t d

h

kementerian/lembaga/satuan kerja perangkat daerah.

kementerian/lembaga/satuan kerja perangkat daerah.

Menteri/Kepala Bappeda menghimpun dan

Menteri/Kepala Bappeda menghimpun dan

li i h il

t

l k

li i h il

t

l k

menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan

menganalisis hasil pemantauan pelaksanaan

rencana pembangunan dari masing

rencana pembangunan dari masing--masing pimpinan

masing pimpinan

kementerian/lembaga/satuan kerja perangkat daerah

kementerian/lembaga/satuan kerja perangkat daerah

kementerian/lembaga/satuan kerja perangkat daerah

kementerian/lembaga/satuan kerja perangkat daerah

sesuai dengan tugas dan kewenangannya.

(46)

Pengendalian dan Evaluasi

Pengendalian dan Evaluasi . . .

. . .

Pengendalian dan Evaluasi

Pengendalian dan Evaluasi . . .

. . .

Pimpinan kementrian/lembaga/Kepala SKPD

Pimpinan kementrian/lembaga/Kepala SKPD

melakukan evaluasi kinerja

melakukan evaluasi kinerja

pelaksanaan rencana

pelaksanaan rencana

melakukan evaluasi kinerja

melakukan evaluasi kinerja

pelaksanaan rencana

pelaksanaan rencana

pembangunan kementrian/lembaga/SKPD periode

pembangunan kementrian/lembaga/SKPD periode

sebelumnya

sebelumnya

sebelumnya.

sebelumnya.

Menteri/Kepala Bappeda

Menteri/Kepala Bappeda

menyusun evaluasi rencana

menyusun evaluasi rencana

pembangunan

pembangunan

berdasarkan hasil evaluasi pimpinan

berdasarkan hasil evaluasi pimpinan

pembangunan

pembangunan

berdasarkan hasil evaluasi pimpinan

berdasarkan hasil evaluasi pimpinan

kementrian/lembaga/SKPD.

kementrian/lembaga/SKPD.

Hasil evaluasi menjadi bahan bagi penyusunan

Hasil evaluasi menjadi bahan bagi penyusunan

Hasil evaluasi menjadi bahan bagi penyusunan

Hasil evaluasi menjadi bahan bagi penyusunan

rencana pembangunan nasional/daerah untuk

rencana pembangunan nasional/daerah untuk

periode berikutnya.

periode berikutnya.

p

y

(47)

P

P

engawasan

engawasan

Pemantauan dan pengawasan

Pemantauan dan pengawasan

pembangunan pada dasarnya merupakan

pembangunan pada dasarnya merupakan

P

P

engawasan

engawasan

pembangunan pada dasarnya merupakan

pembangunan pada dasarnya merupakan

rangkaian kegiatan yang memiliki obyek

rangkaian kegiatan yang memiliki obyek

yang sama, yakni

yang sama, yakni

mengikuti

mengikuti

perkembangan

perkembangan

l k

b

ti

l k

b

ti

pelaksanaan pembangunan agar senantiasa

pelaksanaan pembangunan agar senantiasa

sesuai dengan rencana.

sesuai dengan rencana.

Dalam pembahasan ini dilakukan pemisahan

Dalam pembahasan ini dilakukan pemisahan

Dalam pembahasan ini dilakukan pemisahan

Dalam pembahasan ini dilakukan pemisahan

untuk menunjukkan adanya dua kegiatan

untuk menunjukkan adanya dua kegiatan

yang serupa tetapi tidak harus selalu sama,

yang serupa tetapi tidak harus selalu sama,

y

g

p

p

,

y

g

p

p

,

atau masing

atau masing--masing dilakukan oleh lembaga

masing dilakukan oleh lembaga

atau unit organisasi yang berbeda.

(48)

P

P

engawasan

engawasan . . .

. . .

 Pengawasan bukan merupakan suatu tujuan, Pengawasan bukan merupakan suatu tujuan, melainkan sarana untuk meningkatkan efisiensi melainkan sarana untuk meningkatkan efisiensi

P

P

engawasan

engawasan . . .

. . .

melainkan sarana untuk meningkatkan efisiensi melainkan sarana untuk meningkatkan efisiensi dalam melaksanakan kegiatan.

dalam melaksanakan kegiatan.

 Di dalamnya termasuk unsur pencegahan terhadap Di dalamnya termasuk unsur pencegahan terhadap penyimpangan

penyimpangan--penyimpangan yang mungkin penyimpangan yang mungkin terjadi.

terjadi.

 Oleh karena itu kegiatan pengawasan tidak hanyaOleh karena itu kegiatan pengawasan tidak hanya

 Oleh karena itu, kegiatan pengawasan tidak hanya Oleh karena itu, kegiatan pengawasan tidak hanya dilakukan dalam tahap pelaksanaan, tetapi telah dilakukan dalam tahap pelaksanaan, tetapi telah masuk selagi kegiatan pembangunan masih dalam masuk selagi kegiatan pembangunan masih dalam tahap perencanaan.

(49)

P

P

engawasan

engawasan . . .

. . .

Kegiatan pengawasan bukan semata

Kegiatan pengawasan bukan semata--mata

mata

i i

b

l h t t

i

i i

b

l h t t

i

P

P

engawasan

engawasan . . .

. . .

mencari siapa yang bersalah, tetapi apa

mencari siapa yang bersalah, tetapi apa

yang salah dan mengapa kesalahan itu

yang salah dan mengapa kesalahan itu

t

j di

t

j di

terjadi.

terjadi.

Sehingga dalam kegiatan pengawasan ada

Sehingga dalam kegiatan pengawasan ada

unsur membimbing dan mendidik terhadap

unsur membimbing dan mendidik terhadap

pelaksana pembangunan untuk

pelaksana pembangunan untuk

meningkatkan kemampuan dan

meningkatkan kemampuan dan

profesionalismenya.

(50)

P

P

engawasan

engawasan . . .

. . .

Pengawasan merupakan unsur yang pokok

Pengawasan merupakan unsur yang pokok

bagi setiap manajemen termasuk

bagi setiap manajemen termasuk

P

P

engawasan

engawasan . . .

. . .

bagi setiap manajemen, termasuk

bagi setiap manajemen, termasuk

manajemen pembangunan.

manajemen pembangunan.

Dalam sistem administrasi negara,

Dalam sistem administrasi negara,

g

g

,

,

pengawasan ada hierarkinya, sesuai dengan

pengawasan ada hierarkinya, sesuai dengan

tingkatan dan ruang lingkupnya.

tingkatan dan ruang lingkupnya.

P

b

if t b

j

j

d

d

t

P

b

if t b

j

j

d

d

t

Pengawasan bersifat berjenjang dan dapat

Pengawasan bersifat berjenjang dan dapat

dilakukan sebagai bagian dari kegiatan yang

dilakukan sebagai bagian dari kegiatan yang

organik dari dalam dan dari luar

organik dari dalam dan dari luar

organik dari dalam dan dari luar.

organik dari dalam dan dari luar.

Oleh karena itu, dikenal adanya

Oleh karena itu, dikenal adanya

pengawasan internal dan eksternal.

pengawasan internal dan eksternal.

p

g

(51)

 Ketersediaan data/ informasi yang lengkap dan Ketersediaan data/ informasi yang lengkap dan akurat sangat diperlukan dalam manajemen akurat sangat diperlukan dalam manajemen akurat sangat diperlukan dalam manajemen akurat sangat diperlukan dalam manajemen pembangunan

pembangunan..

 Sistem informasi merupakan suatu kesatuan Sistem informasi merupakan suatu kesatuan tatanan yang terdiri atas organisasi,

tatanan yang terdiri atas organisasi,

manajemen/ prosedur, teknologi, himpunan data, manajemen/ prosedur, teknologi, himpunan data, dan sumber daya manusia yang bertugas

dan sumber daya manusia yang bertugas dan sumber daya manusia yang bertugas dan sumber daya manusia yang bertugas

menghasilkan dan menyampaikan informasi secara menghasilkan dan menyampaikan informasi secara cepat, tepat, lengkap dan akurat untuk mendukung cepat, tepat, lengkap dan akurat untuk mendukung b b i f i j d l j dk

b b i f i j d l j dk berbagai fungsi manajemen dalam mewujudkan berbagai fungsi manajemen dalam mewujudkan sasaran yang dikehendaki.

(52)

 Sistem informasi yang handal berperan dalam Sistem informasi yang handal berperan dalam penyusunan rencana yang tepat sesuai dengan penyusunan rencana yang tepat sesuai dengan penyusunan rencana yang tepat sesuai dengan penyusunan rencana yang tepat sesuai dengan

kebutuhan, memudahkan penentuan prioritas, serta kebutuhan, memudahkan penentuan prioritas, serta mencegah duplikasi atau tumpang tindih khususnya mencegah duplikasi atau tumpang tindih khususnya

d l j k di i d

d l j k di i d

dalam menunjang upaya koordinasi dan dalam menunjang upaya koordinasi dan

keterpaduan program/ kegiatan pembangunan antar keterpaduan program/ kegiatan pembangunan antar sektor, antar lembaga, dan antar daerah.

sektor, antar lembaga, dan antar daerah. ,, g ,g ,

 Dalam pengendalian pelaksanaan pembangunan, Dalam pengendalian pelaksanaan pembangunan, termasuk pengawasan atau pemantauan dan

termasuk pengawasan atau pemantauan dan ik l t ti d k l j t k ik l t ti d k l j t k pemeriksaan, laporan, serta tindak lanjutnya, akan pemeriksaan, laporan, serta tindak lanjutnya, akan lebih efektif apabila didukung oleh sistem informasi lebih efektif apabila didukung oleh sistem informasi yang handal.

yang handal. y g

(53)

 

dilaksanakan sesuai dengan tujuan/ sasaran yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan/ sasaran yang telah direncanakan

telah direncanakan

 Memberikan Memberikan

early

early warning

warning

untuk mencegah untuk mencegah

terjadinya penyimpangan dan keterlambatan dalam terjadinya penyimpangan dan keterlambatan dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan, serta untuk pelaksanaan kegiatan pembangunan, serta untuk

p g p g ,

p g p g ,

memberikan masukan yang tepat bagi perencanaan memberikan masukan yang tepat bagi perencanaan selanjutnya.

selanjutnya.

 Perkembangan teknologi informasi danPerkembangan teknologi informasi dan

 Perkembangan teknologi informasi dan Perkembangan teknologi informasi dan

telekomunikasi, antara lain jaringan komunikasi telekomunikasi, antara lain jaringan komunikasi data secara

data secara

on

on--line

line

, jaringan , jaringan

internet

internet

, teknologi , teknologi citra

citra

image

image

untuk aplikasi berbasis grafis dan yanguntuk aplikasi berbasis grafis dan yang citra

citra

image

image

untuk aplikasi berbasis grafis, dan yang untuk aplikasi berbasis grafis, dan yang memungkinkan penerapan otomatisasi administrasi memungkinkan penerapan otomatisasi administrasi antara lain

antara lain

electronic mail

electronic mail

dan dan

teleconferencing

teleconferencing

, , dapat menunjang kelancaran manajemen
(54)

Referensi

Dokumen terkait

1) Perendaman tangkai bunga potong anyelir dalam larutan berisi suspensi pengawet yang diformulasi dari senyawa sukrosa + asam sitrat + lisol + perak tiosulfat pada takaran

Selain keterampilan kunci yang disampaikan, pengembangan kompetensi diri untuk dapat menerapkannya untuk membantu orang lain juga menjadi bagian dalam mata kuliah

Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan dengan menganalisa semua kebutuhan yang dibutuhkan termasuk dokumen dan interface

Nama Tempat Kerja Praktek : Pusat Data Dan Informasi Sekretariat Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nama Pembimbing Lapangan : Fariza Emra S.T, M.Sc.

Uji hipotesis kedua menunjukkan bahwa variabel active mediation (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel persepsi efek negatif televisi pada anak (Y),

Data used include customer data, data suppliers, data, prescription data, physician data, purchasing data and sales data.. This application also features the

Menjadikan wawasan ilmu pengetahuan terutama dalam bidang hadis Nabi agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam mengambil kesimpulan, dan dapat dijadikan sebagai upaya pemahaman

Rumah Peradaban dilakukan di Badung untuk memperkenalkan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Balai Arkeologi Bali di wilayah Kabupaten Badung.. Penelitian arkeologi