• Tidak ada hasil yang ditemukan

metodologi penelitian sosial pokok bahasan (7)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "metodologi penelitian sosial pokok bahasan (7)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUKSI KEDELAI UNTUK MEMBERDAYAKAN EKONOMI RAKYAT DI KABUPATEN

GROBOGAN

USULAN PENELITIAN

Oleh

Indrabayu Bagus S.

PROGRAM STUDI S1 AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN

(2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kedelai merupakan salah satu komoditas pangan utama setelah padi dan jagung. Komoditas ini memiliki kegunaan yang beragam, terutama sebagai bahan baku industri makanan kaya protein nabati dan sebagai bahan baku industri pakan ternak. Selain sebagai sumber protein nabati, kedelai merupakan sumber lemak, mineral, dan vitamin serta dapat diolah menjadi berbagai makanan seperti tahu, tempe, tauco, kecap, dan susu.

Saat ini, Indonesia termasuk negara produsen kedelai keenam terbesar di dunia setelah Amerika Serikat, Brasil, Argentina, Cina, dan India. Namun, produksi kedelai domestik belum mampu mencukupi kebutuhan dalam negeri yang terus meningkat dari waktu ke waktu jauh melampaui peningkatan produksi domestik. Untuk mencukupinya, pemerintah melakukan impor. Diperkirakan kebutuhan kedelai Indonesia pada tahun 2015 mencapai ± 2,2 juta ton. Untuk mengurangi ketergantungan pada kedelai impor yang terus meningkat, diperlukan upaya yang sungguh-sungguh untuk meningkatkan produksi kedelai dalam negeri, baik melalui perluasan areal tanam, peningkatan produktivitas maupun pemberian dukungan pemerintah melalui kebijakan yang berpihak kepada petani, seperti pengaturan tata niaga kedelai, tarif bea masuk, dan penetapan harga dasar. Diharapkan berbagai kebijakan tersebut dapat memotivasi petani.

Tabel 1.1 Perkembangan Harga Kedelai Lokal dan Kedelai Impor Tahun 2010-2013.

Tahun Harga kedelai

lokal (Rp) Perubahan(%) Harga KedelaiImpor Perubahan(%)

2010 8.564 - 8.092

-2011 8.883 3,7 8.284 2,4

2012 9.484 6,8 9.315 12,4

(3)

Sumber: Kemendag, Januari 2014, diolah *Harga yang berlaku pada bulan Desember

Pada Tabel 1.1 terlihat bahwa harga kedelai impor mengalami peningkatan dari tahun 2010 hingga 2013. Kenaikan harga kedelai impor juga mempengaruhi kenaikan harga kedelai lokal yang juga mengikuti harga kedelai impor. Harga kedelai impor pada tahun 2013 mencapai Rp 10.675,00 dan harga kedelai lokal mencapai Rp 10.668,00.

Kondisi geografis dan tingkat kesesuaian lahan pertanian Kabupaten Grobogan menunjukkan pula bahwa terdapat potensi yang besar untuk

pengembangan kedelai sebagai produk unggulan dan sumber ketersediaan pangan untuk wilayah grobogan (BPS Grobogan, 2013). Namun demikian, Kabupaten Grobogan masih memiliki permasalahan tingkat kemiskinan rakyat pedesaan yang masih tinggi dan ketahanan pangan yang relatif labil. Luas lahan dan kesuburan tanah didaerah Grobogan ternyata belum dapat dimanfaatkan secara optimal untuk membangun ketahanan pangan dan perekonomian rakyat pedesaan. Hal inilah yang menarik perhatian penulis untuk meneliti faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi upaya optimalisasi produktivitas komoditas kedelai dan strategi pengembangannya di Kabupaten Grobogan.

Penelitian ini akan menganalisis faktor-faktor tersebut dari sisi permintaan dan penawaran komoditias kedelai di Kabupaten Grobogan, produktivitas yang dihasilkan, pendapatan yang diperoleh petani kedelai (usaha tani), dan rantai pasokan berdasarkan marjin pemasaran yang diperoleh pelaku distribusi dan pemasaran. Hasil analisis faktor-faktor tersebut akan menjadi input internal dan eksternal dalam analisis SWOT pengembangan komoditas kedelai di Kabupaten Grobogan. Hasil analisis SWOT dapat menjadi rujukan panduan bagi pemerintah daerah Kabupaten Keerom dan pemerintah Propinsi Jawa tengah dalam

mengembangkan komoditas kedelai sebagai upaya pemberdayaan ekonomi rakyat pedesaan dan pengentasan kemiskinan

(4)

Rumusan masalah Penelitian ini adalah “Bagaimana Strategi pengembangan untuk Meningkatkan Produktivitas Kedelai Untuk Memberdayakan Ekonomi Rakyat”. Kemudian pertanyaan penelitian (question research ) yang muncul adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana strategi pengembangan produksi kedelai di Kabupaten Grobogan?

2. Bagaimana meningkatkan pendapatan rakyat di Kabupaten Grobogan melalui strategi pengembangan produksi kedelai?

1.3 Tujuan dan Manfaat

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui strategi pengembangan produksi kedelai yang efektif di kabupaten Grobogan.

2. Untuk meningkatkan pendapatan rakyat di kabupaten Grobogan. Manfaat dari penelitian ini adalah

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang cukup penting bagi petani di Indonesia agar dapat meningkatkan hasil produksi kedelai.

2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman bagi penulis untuk menerapkan teori dan pengetahuan yang diterima didalam perkuliahan pada kegiatan nyata.

1.4 Hipotesis Penelitian

1. Strategi pengembangan produksi kedelai melalui analisis permintaan kedelai.

2. Strategi pengembangan produksi kedelai melalui analisis penawaran kedelai.

(5)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Tanaman Kedelai merupakan tanaman polong-polongan yang memiliki beberapa nama botani yaitu Glycine max (kedelai kuning) dan glycine

soja (kedelai hitam). Secara lengkap, tanaman kedelai mepunyai klasifikasi sebagi berikut: Kingdom: plantae, divisio: spermatopyta, subdivision: Angiospermae, Kelas: Dikotyledoneae, Subkelas: Archihlamyadae, Ordo: Rosales, Subordo: Leguminosinae, Famili: Leguminosae, Subfamili polilonaceae, Genus: Glycine, Spesies:Glycine max.L Merril (Adisarwantyo 2005).

Menurut Pitojo (2003), cirri khas tanaman kedelai yaitu batang tanaman kedelai berkayu dan tingginya berkisar antara 30-1000 cm, memiliii 3-5

percabanagn dan bebrbentuk tanaman perdu. Tipe pertumbuhan batang dapat dibedakan menjadi terbatas (determinet), tidak terbatas (indeterminet), dan setengah terbatas (semi-determinet). Tipe terbatas memiliki cirri khas berbunga serentak dan mngakiri poertumbuhan meninggi jika sudah berbunga. Tanaman pendek sampai sedang , ujung batang hamper samabesar dengan batang bagian tengah daun teratas sama besar dengan daun batng tengah. Tipe tidak terbatas memiliki cirri berbunga secara bertahap dari bawah keats. Tanaman berpostur sedang sampai tinggi, ujung batng lebih kecil dari bagian tengah. Tipe setengah terbatas memiliki karateristik antara kedua tipe lainnya. (Adisarwanto 2005).

Di Indonesia kedelai dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik. Pada pH tanah 5,8 – 7 tanaman ini dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah asalkan drainase dan aerasi tanah cukup baik, disamping itu tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman yang peka terhadap pH rendah (Margarettha, 2002). Kesesuain pH pada tanah dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan akar

(6)

dengn suhu yang cocok antara 23 C – 30 C, serta kelembababn antara 60 – 70 %. Kedelai juga merupakan salah satu tanaman yang dapat dibudidayakan pada lahan pasang surut dengan hasil yang cukup memadai, namun cara budidayanya berbeda dari lahan sawah irigasi dan lahan kering ( Purwono et all, 2007).

Fachrudin (2000) menjelaskan, perakaran tanaman kedelai terdiri dari akar lembaga, akar tunggang dan akar cabang berupa akar rambut yang dapat membentuk bintil akar dan merupakan koloni bakteri riozobium japanicum. Akar tunggangnya dapat menembus tanah yang gembur sedalam 150 cm sedangkan bintil akar nya mulai terbentuk pada umur 15-20 hari setelah tanam. Antara bakteri rhyzobium sp. dan tanaman kedelai terjadi kerja sama yang saling menguntungkan. Tanaman kedelai memberikan kharbohidrat dan perlindungan pada bakteri, dan sebaliknya bakteri mengkonversi nitrogen atmosfire menjadi bentuk yang komplek.

Kedelai memiliki dua tipe pertumbuhan batang, yaitu determinet dan indeterminet. Pertumbuhan batang determinet ditunjukkan dengan batang yang tidak tumbyh lagi pada saat tanaman mulai berbunga, sedangkan pertumbuhan indeterminet dicirikan bila pucuk batang tanaman masih bisa tumbuh daun, walaupun tabnaman sudah mulai berbunga. Pada batang terdapat buku tempat tumbuhnya bung, terdiri 15-30 buah dan biasanya jumlah buku batang

indeterminet lebih banyak dibandingkan detrminet. (Adisarwanto, 2008)

Purwono (2007) melaporkan bahwa kedelai mempunyai empat tipe daun yang berbeda yait7u kotiledon atau daun biji, daun primer sedehana, daun bertiga dan daun profila. Pada pada buku (nodus) pertaman tanaman yang 6umbuh dari biji terbentuk sepasang daun tunggal . selanjutnya Andrianto dan Indarto (2004) menambahkan bentuk daun kedelai umunya berbentuk bulat (oval) dan lancip serta berbulu. Daun kedelai merupakan tanaman majemuk yang terdiri dari tiga helai anak daun dan umunya berwarna hijau muda atau hijau kekuning-kuningan, pada saat sudah tua dau-daunnya akan rontok.

Bunga kedelai termasuk bunga sempurna dimana setiap bunga mempunyai alat kelamin jantan dan alat kelamin betina. Penyerbukan terjadi pada saat

(7)

kecil. Bunga terletak pada ruas-ruas batang, berwarna ungu atau putih. Tidak semua bunga dapat menjadi polong walaupun terjadi penyerbukan secara sempurna, sekitar 60% bunga rontok sebelum membentuk polong. Buah kedelai berbentuk polong, setiap tanaman mampu menghasilkan 100-250 polong. Polong kedelai berbulu dan berwarna kuning kecoklatan atau abu-abu. Selama proses pematamgan bauah, polong yang mula-mula berwarna hijaukan berubah menjadi coklat kehitaman (Adisarwanto 2005).

Tanaman kedelai harus dipanen pada tingkat kematangan biji yang tepat. Panen yang terlalu awal menyebabjkan banyak butir kedelai menjadi keriput sedangkan jadwal panen yang terlambat akan mengakibatkan meningkatnya butir yang rusak dan kehilangan biji yang tinggi yang disebabkan oleh biji yang mudah rontok. Cirri-ciri kedelai siap untuk dipanen adalah daunnya telah menguning, dan mudah rontok, polong biji mongering dan berwarna kecoklatan. Hasil produksi kedelai local optimal mencapai 2 ton per hektar dengan masa tanam sekitar 75 hari atau maksimal tiga bulan. (Purwono, 2007).

Pemupukan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan produksi tanaman kedelai. Pemupukan merupakan usaha penyediaan unsure hara yang dibutuhkan tanaman pada tanah. Pemupukan sebaiknya dilakukan berdasarkan asas

keseimbangan. Pemberian pupuk yang mengandung unsur hara tertentu secara berlebihan akan mengganggu penyerapan unsur hara lainnya. Hasil maksimal dari suatu upaya pemupukan akan diperoleh jika dilakukan dengan tepat meliputi dosis, jenis, waktu, dan cara pemberiannya.

(8)

Salah satu jenis pupuk tunggal adalah pupuk urea. Pupuk urea mengandung unsure nitrogen, unsure ini merupakan unsure makro yang berasal dari bahan organic ataupun anorganik (Foth. H D, 1994). Nitrogen yang terkandung dalam urea dilepas dalam bentuk ammonium. Ammonium dalam keadaan oksidatif akan diubah menjadi nitrit (NO3-) melalui proses nitrifikasi sedangkan N yang dalam bentuk ammonium dapat dijerap oleh koloid tanah sehinnga tidak mudah hilang tercuci dari daerah perakaran (Lingga 2005). Selanjutnya Novisan

(2005)menambahkan keuntungan lain menggunakan pupuk urea adalah cepat tersedia bagi tanaman, dan memiliki kandungan N tinggi yang dibutuhkan tanaman pada awal pertumbuhan, pernyataan ini juga diungkapkan

olehWinarno et all (2000), pemberian pupuk nitrogen dalam bentuk urea lebih cepat tersedia dibanding dengan pupuk majemuk dan reaksinya mudah dapat diamati pada hari ke 15 setelah aplikasi.

Pada tanah, disamping dari pemupukan unsur nitrogen berasal dari kegiatan jazad renik yang mengikatnya dari udara. Unsure ini juga bertambah akibat loncatan listrik di udara. Nitrogen dapat masuk melalui air hujan dalam bentuk nitrat. Besarnya pertambahan ini tergantung kepada tempat dan iklim daerah tanah tersebut.( Hakim et all, 1986.) Nitrogen yang berada dalam tanah ini dapat berbentuk organic maupun anorganik. Nitrogen yang ada didalam tanah berbentuk organic berupa protein , asam amino yang akan diubah menjadi amonoium

(NH4+)kemudian diubah lagi menjadi nitrit dan selanjutnya dalam bentuk nitrat yang dapat diserap oleh akar tanaman, sedangkan nitrogen yang berbentuk anorganik yang tersedia dapat diserap dalam bentuk ion ammonium dan nitrat(Haryono, 2000)

(9)

berperan penting dalam penentuan produksi dan kualitas tanaman (Sudarno et all, 2002).

Nurzal jalid dan Yunizar salim (1995) melaporkan Inokulasi rhizobium dan pemupukan nitrogen berpengaruh terhadap tinggi dan berat kering tanaman kedelai pada umur 45 HST, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah dan bobot bintil akar. Sedangkan pada tanah gambut Widodo (2004) menyatakan bahwa pemberian berbagai jenis urea tidak berpengaruh terhadap komponen hasil tanaman jagung.

Armaini et all (1997) menyatakan pengaruh interaksi pemberian urea dan lama penyimpanan benih kedelai terlihat pada jumlah bunga pertanaman, uji muncul lapangan, jumlah polong bernas per tanaman dan berat 100 biji,

selanjutnya Elza et all (1997) menyatakan dalam penyimpanan benih kedelai, urea memberikan pengaruh nyata terhadap uji kecepatan berkecambah, uji hitung pertama, uji muncul tanah, dan kadar air benih.

Adisarwanto. 2005. Budidaya Kedelai dengan Pemupukan yang Epektif dan Pengoptimalan Peran Bintil Akar. Penebar Swadaya . Jakarta.

____________ .2008. Budidaya Kedelai Tropika. Penebar swadaya . Jakarta.

Andrianto Dan Indarto. 2004. Budidaya dan Analisis Usaha Tani : Kedelai, Kacang Hijau, dan kacang panjang. Absolut. Yogyakarta.

Armaini, Nurbaiti dan Monalisa. 1997. Peranan Urea dan Lama Penyimpanan Benih Kedelai Terhadap Produksi. Jurnal Penelitian, Media Informasi dan Komunikasi Ilmiah. Vol VII. No 2 : 142-147.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanan, 2007). ………. Badron, S dan Tius S. 2008. Mobilitas Pupuk anOrganik N dan P. http:ww.Unhas.ac.id/lemlit/researches/vieuw/320.htm (26 Juni 2008).

(10)

dan H.H. Bailey. 1986. Dasar-Dasar IlmuTanah. Penerbit Universitas Lampung. Haryono B. 2000. Pemupukan tanaman jarak dalam monograp balittas agro inovasi, No 6 : 25-33.

Iopri, 2008. Pengaruh unsur esensial terhadap pertumbuhan dan produksi. www.iopri.org/webned/ioprind.htm. (26 November 2010).

Margarettha. 2002. Pengaruh Molybdenum Terhadap Nodulasi dan Hasil Kedelai yang Diinokulasi Rhizobium pada Tanah Ultisol. Jurnal MAPETA. Vol X (22). No 2 hal 4-7. Novisan. 2005. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Agromedia Pustaka. Jakarta

Nurzal jalid dan Yunizar salim 1995. Inokulasi Rhizobium dan takaran pupuk urea pada tanaman kedelai . risalah seminar : balai penelitian tanaman pangan sukarami Vol VIII : 128-134

Pitojo, S. (2003), Benih Kedelai. Kanasius . Yogyakarta

Purwono dan Heni Purnawati 2007. Budidaya 8 Jenis Tanaman Pangan Unggul. Penebar Swadya. Jakarta.

Suprapto. 2002. Kedelai. Penebar Swadaya. Jakarta.

Sudarno, H., Rusin, Marjono dan Supri. 2002. Pengaruh Sumber Nitrogen, Dosis, dan Waktu Pemberian Terhadap Produksi dan Mutu Benih Jarak. Didalam Proseding Seminar Pengembangan Wilayah dalam Rangka Otonomi Daerah. 16 oktober 2002, Malang. Widodo. 2004. Pertumbuhan dan Hasil Padi Gogo cv. Cirata terhadap 3 Jenis Media Tanam dan Ukuran Pupuk Urea. Akta Agrosia. Vol 7 No 1 : 6-10.

(11)
(12)

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini diuraikan tentang arah dan cara melaksanakan penelitian yang mencakup jenis penelitian, sumber data, metode pengumpulan data, populasi dan sampel variabel dan indikator serta teknis pengumpulan data.

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk menguji hipotesis dengan maksud membenarkan atau memperkuat hipotesis dengan harapan, yang ada akhirnya dapat memperkuat teori yang dijadikan sebagai pijakan. Berkaitan dengan hal tersebut diatas. Maka jenis penelitian yang digunakan adalah “Explanatory research” atau penelitian yang bersifat menjelaskan, artinya penelitian penelitian yang bertujuan untuk menganalisishubungan –hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya. (Umar, 1999 : 36)

3.2 Sumber Data a. Data Primer

Data primer merupakan data yang berasal langsung dari sumber data yang dikumpulkan secara khusus dan berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti (Cooper & Emory, 1998). Adapun sumber data primer ini dapat dari opini responden yang diteliti, berupa jawaban tertulis dari beberapa kuesioner. Hasil observasi terhadap obyek yang diteliti dan hasil pengujian. Data primer yang akan digali adalah identitas serta persepsi responden mengenai variabel-variabel penelitian ...

b. Data Sekunder

(13)

penelitian, artikel-artikel, majalah, buku-buku alamiah yang ada hubungannya dengan penelitian ini.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan adalah :

1. Penyebaran Kuesioner, kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya (Arikunto,2006:140). Angket ini digunakan untuk mengetahui tanggapan responden terhadap pertanyaan yang diajukan. Melalui angket ini responden dapat lebih mudah memberikan jawaban karena alternatif jawaban sudah disediakan dan membutuhkan waktu yang singkat dalam menjawabnya. Angket ini

digunakan untuk memperoleh data mengenai ...Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket jenis tertutup, artinya angket diberikan langsung kepda responden untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. 3.4 Variable dan Indikator

Referensi

Dokumen terkait

sebagai efek negatif dari label yang membuat seseorang terpisah dari orang lain. 377) menjelaskan bahwa stigma dapat digambarkan. dari gabungan beberapa komponen yaitu

Pada saat teransformator memberikan output sisi positif dari gelombang AC maka dioda dalam keadaan forward bias hingga sisi positif dari gelombang AC tersebut

Sherriff dkk (2014) mengetahui bahwa suami mempunyai pengaruh kuat pada keputusan isteri untuk menginisiasi menyusui dan meneruskannya. Akan tetapi perlu diteliti aspek perilaku

Dari hasil penelitian menggunakan ONE-WAY MANOVA dan uji lanjut kontras ortogonal didapatkan perbedaan antara air minum sebelum diproses dengan air minum yang melalui

Oleh karena itu buku cerita bergambar diharapkan dapat menjadi media yang menarik, sederhana, serta mudah dibuat dalam melakukan penyuluhan gizi tentang makanan

--Kemudian limit bandwidth ip yang anda inginkan pada jam 6 sore sampai jam 6 pagi nya lagi,contoh untuk ip 192.168.77.2 bandwidth 256 Kb untuk jam 6 sore sampai jam 6

 Di hari pertama dibuka berhasil terjual sebanyak 10 sepeda motor dan 2 mobil pribadi  Hari kedua dibuka, hasil penjualannya sepeda motor sama dengan dua kali penjualan

Berdasarkan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan bahwa untuk memperoleh metode iterasi baru dilakukan modifikasi metode Newton dengan