• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PERANAN MOTIVASI BELAJAR DALAM M

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH PERANAN MOTIVASI BELAJAR DALAM M"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

PERANAN MOTIVASI BELAJAR DALAM MENENTUKAN KEBERHASILAN BELAJAR ANAK

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah umum Psikologi Pendidikan Dosen Pengampu : Woro Apriliana, S.Psi, M.S

Oleh :

1. Riono Prabowo 1102415055 2. Ani Istiqomatunisa 3101415004

3. Yekti Utami 3601414010

4. Nisa Nurtanio 6102415018 5. Rosi Sakti Ardanensa 6102415053 6. Rohibatul Fahmi 7101415191

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Peranan Motivasi Belajar dalam Menentukan Keberhasilan Anak. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah umum Psikologi Pendidikan.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Semarang, 20 Maret 2016

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah... 1

C. Tujuan... 2

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Motivasi... 3

B. Pentingnya Motivasi Dalam Proses Belajar... 5

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi... 6

D. Teori-teori Motivasi... 10

E. Strategi Motivasi Belajar... 13

F. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan... iv

B. Saran... iv

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tercapainya prestasi belajar yang tinggi merupakan salah satu tujuan adanya pendidikan dan pengajaran. Salah satu indicator tercapainya tujuan tersebut bisa dilihat dari prestasi belajar yang diraih siswa. Dengan prestasi yang tinggi menunjukan siswa tersebut memiliki pengetahuan yang baik.

Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi siswa adalah motivasi. Dengan motivasi yang tinggi, siswa akan belajar lebih keras, ulet, tekun serta memiliki konsentrasi dalam proses pembelajaran. Motivasi menyebabkan adanya perubahan energi pada diri manusia sehingga akan berpengaruh terhadap kejiwaan, perasaan serta emosi, untuk kemudian melakukan sebuah tindakan atau sikap. Motivasi biasanya didorong oleh adanya tujuan atau keinginan yang kuat dari dalam diri seseorang. Oleh karena itu, motivasi belajar menjadi sangat urgen terhadap keberhasilan seorang anak. seorang anak yang memiliki motivasi yang kuat akan memiliki banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar sehingga hasil belajar anak tersebut akan menjadi optimal.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apakah yang dimaksud dengan motivasi ?

1.2.2 Seberapa penting motivasi belajar dalam menentukan keberhasilan anak ?

1.2.3 Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar ? 1.2.4 Bagaimana perbandingan teori-teori tentang motivasi ?

(5)

1.3 Tujuan

1.3.1 Memahami pengertian motivasi

1.3.2 Memahami pentingnya motivasi dalam belajar

1.3.3 Mengetahui dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi motivai 1.3.4 Mengetahui teori-teori tentang motivasi

1.3.5 Mengetahui dan memahami cara mengembangkan motivasi berprestasi

(6)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Motivasi

Motivasi memiliki peran yang sangat urgen sebagai salah satu faktor yang menentukan keberhasilan anak dalam belajar. Kemudian apa sebenarnya pengertian dari motivasi itu sendiri ? Sebagian besar pakar psikologi menyatakan bahwa motivasi merupakan konsep yang menjelaskan alasan seseorang dalam berperilaku. Pengertian tersebut masih bersifat umum sehingga banyak dihadapkan pada pembahasan spesifik tentang makna motivasi yang dilandasi berbagai asumsi dan terminologi. Konsep motivasi dalam literatur psikologi merupakan konstruk hipotetik yang memberikan ketetapan menjelaskan tentang kemungkinan sebab-sebab perilaku peserta didik.

Motivasi mengacu pada suatu proses mempengaruhi pilihan-pilihan individu terhadap bermacam-macam bentuk kegiatan yang dikehendaki. Motivasi mencakup didalamnya arah atau tujuan tingkah laku, kekuatan respons, dan kegigihan tingkah laku. Di samping itu istiah itu pun mencakup sejumlah konsep seperti dorongan, kebutuhan, rangsangan, ganjaran, penguatan, ketetapan tujuan, harapan, dsb.

Menurut kebanyakan definisi , motivasi mengandung tiga komponen pokok, yaitu menggerakkan, mengarahkan, dan menopang tingkah laku manusia.

Menggerakkan berarti menimbulkan kekuatan pada individu, memimpin seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu. Misalnya kekuatan dalam hal ingatan, respons-respons efektif, dn kecenderungan mendapat kesenangan.

(7)

Untuk menjaga dan menopang tingkah laku, lingkungan sekitar harus menguatkan reinforce intensitas dan arah dorongan-dorongan dan kekuatan individu

Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau mengunggah seseorang agar tumbuh keinginan dan kemaunnya untuk melakukansesuatu sehingga dapat diperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu. Bagi para guru , tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau memacu para siswanya aga rtimbul keinginan dan kemauannya untuk meningkatkan prestasi belajarnya sehingga tercapai tujuan pendidikan sesuai dengan yang diharapkan dan ditetapkan di dalam kurikulum sekolah.

Banyak pakar psikologi yang mengaitkan motivasi dan belajar untuk menggambarkan proses yang dapat memunculkan dan mendorong perilaku, memberikan arah atau tujuan perilaku, memberikan peluang terhadap perilaku yang sama, serta mengarahkan pada pilihan perilaku tertentu. Dengan memotivasi pesera didik, seorang pendidik akan mampu membantu peserta didik untuk memulai belajar, mempelajari materi apa yang pendidik tawarkan serta dapat membantu peserta didik agar berusaha keras dalam belajarnya. Selain itu, motiv peserta didik juga sangat berpengaruh terhadap cara belajar serta apa yang mereka pelajari. Hal ini dikarenakan motif merupakan kondisi yang mempengaruhi kesiapan dalam melanjutkan kegiatan belajar.

(8)

Motivasi merupakan komponen yang sangat penting dalam belajar namun paling sulit untuk diukur. Keinginan belajar tiap-tiap peserta didik didasari oleh berbagai faktor seperti kemampuan, kepribadian, karakteristik tugas belajar, penghargaan belajar, lingkungan serta perilaku dari si pendidik itu sendiri. Motivasi peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran juga bervariasi, diantaranya ingin bertemu dengan pendidiknya, ingin bertemu temannya, ingin naik kelas, ingin belajar dan lain sebagainya.

Motivasi adalah proses internal yang mengaktifkan, mamandu, dan memelihara perilaku seseorang secara terus-menerus ( Slavin, 1994 dalam Ahmad Rifa’I, dkk, 2012 ). Intensitas dan arah motivasi dapat bervariasi namun sulit untuk dipisahkan. Intensitas motivasi tergantung pada intensitas dan arah motivasi pada berbagai kegiatan.

Selain untuk membuat peserta didik melakukan aktivitas belajar, motivasi juga menentukan berapa banyak peserta didik dapat belajar dari aktivitas yang dilakukan atau informasi yang didapatkan. Peserta yang termotivasi akan menunjukan proses kognitif yang tinggi dalam belajar, menyerap, dan mengingat apa yang telah dipelajari. Setiap individu memiliki minat yang berbeda-beda, yang tentu saja dapat menjadi salah satu faktor yang memotivasi untuk melakukan sesuatu.

B. Pentingnya Motivasi Belajar

(9)

sehingga aktivitas belajar menjadi menyenangkan, arus komunikasi lancar, menurunkan kecemasan peserta didik, meningkatkan kreativitas dan aktivitas belajar.

Selain motivasi, kemampuan dankualitas pembelajaran juga menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan dalam proses belajar. peserta didik diberi tugas sesuai dengan kemampuannya karena jika tidak sesuai mereka tidak mampu melakukannya walaupun memiliki motivasi yang tinggi.

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar a. Sikap

Sikap merupakan kombinasi dari konsep, informasi dan emosi yang dihasilkan dalam predisposisi untuk merespon orang, kelompok, gagasan, peristiwa, atau objek tertentu secara menyenangkan atau tidak menyenangkan. Sikap memiliki pengaruh kuat terhadap perilaku dan belajar peserta didik karena sikap itu membantu peserta didik dalam merasakan dunianya dan memberikan pedoman kepada perilau yang dapat membantu dalam menjelaskan dunianya. Sikap juga akan membantu seseorang merasa aman di suatu lingkungan yang pada mulanya tampak asing. Sikap akan memberikan pedoman dan peluang kepada seseorang untuk mereaksi secara lebih otomatis. Sikap akan membuat kehidupan lebih sederhana dan membebaskan seseorang dalam mengatasi unsure-unsur kehidupan sehari-hari yang bersifat unik.

(10)

perasaan gagal. Sikap berada pada diri seseorang sepanjang waktu dan secara konstan sikap itu mempengaruhi perilaku dan belajar. Seorang pendidik harus meyakini bahwa sikapnya akan memiliki pengaruh aktif terhadap motivasi belajar anak pada saat awal pembelajaran.

b. Kebutuhan

Kebutuhan merupakan kondisi yang dialami oleh individu sebagai suatu kekuatan internal yang memandu peserta didik untuk mencapai tujuan. Perolehan tujuan merupakan kemampuan melepaskan atau mengakhiri perasaan kebutuhan dan tekanan.

(11)

sempurna, maka sulit bagi kebutuhan yang lebih tinggi berikutnya mempengaruhi perilaku seseorang.

c. Rangsangan

Rangsangan merupakan perubahan di dalam persepsi atau pengalaman dengan lingkungan yang membuat seseorang bersifat aktif. Apapun kualitasnya, stimulus yang unik akan menarik perhatian setiap orang dan cenderung mempertahankan keterlibatan diri secara aktif terhadap stimulus tersebut.

Rangsangan secara langsung membantu memenuhi kebutuhan belajar peserta didik. Apabila peserta didik tidak memperhatikan pembelajaran, maka sedikit sekali belajar akan terjadi pada diri peserta didik tersebut. Proses pembelajaran dan materi yang terkait dapat membuat sekumpulan kegiatan belajar. Setiap peserta didik memiliki keinginan untuk mempelajari sesuatu dan memiliki nilai positif terhadap materi pembelajaran. Pembelajaran yang tidak merangsang mengakibatkan peserta didik yang pada mulanya termotivasi untuk belajar pada akhirnya menjadi bosan terlibat dalam pembelajaran.

d. Afeksi

(12)

peserta didik pada kegiatan belajar memiliki pengaruh penting. Misalnya peserta didik menyatakan bahwa dia lupa mengerjakan tugas yang harus diselesaikan sehingga merasa cemas.

Afeksi dapat menjadi motivator intrinsik. Apabila emosi bersifat positif pada waktu belajar berlangsung, maka emosi mampu mendorong peserta didik untuk belajar keras. Integritas emosi dan berfikir peserta didik itu dapat mempengaruhi motivasi belajar dan menjadi kekuatan terpadu yang positif, sehingga akan menimbulkan kegiatan belajar yang efektif.

e. Kompetensi

Teori kompetensi mengasumsikan bahwa peserta didik secara alamiah berusaha keras untuk berinteraksi dengan lingkungannya secara efektif. Peserta didik secara intrinsik termotivasi untuk menguasai lingkungan dan mengerjakan tugas-tugasnya secara berhasil agar menjadi puas.

Di dalam situasi pembelajaran, rasa kompetisi pada diri peserta didik itu akan timbul apabila menyadari bahwa pengetahuan atau kompetensi yang diperoleh telah memenuhi standar yang telah ditentukan . Hal ini biasanya muncul pada akhir proses belajar ketika peserta didik telah mampu menjawab berbagai pertanyaan yang telah diajukan oleh pendidik. Apabila peserta didik mengetahui seberapa baik dia mampu melakukan apa yang sedang ia pelajari dan dapat membuatpernyataan internal.

Apabila peserta didik mengetahui bahwa ia merasa mampu terhadap apa yang telah dipelajari, dia akan merasa percaya diri. Hal ini datang dari kesadaran peserta didik bahwa dia secara internasional telah menguasai apa yang telah dipelajari berdasarkan pada kemampuan dan usahanya sendiri. Hubungan antara kompetensi dan kepercayaan diri adalah saling melengkapi. Kompetensi memberikan peluang pada kepercayaan diri untuk berkembang dan memberikan dukungan emosional terhadap usaha tertentu dalam menguasai ketrampilan dan pengetahuan baru. Perolehan kompeten dari belajar baru selanjutnya menunjang kepercayaan diri, yang selanjutnya dapat menjadi factor pendukung dan motivasi belajar.

(13)

Penguatan merupakan peristiwa yang mempertahankan atau meningkatkan kemungkinn respon. Perilaku seseorang dapat dibentuk kurang lebih sama melalui penerapan penguatan poditif atau negative.penggunaan peristiwa penguatan yang efektif, seperti penghargaan terhadap hasil karya peserta didik, pujian, penghargaan social, dan perhatian, dinyatakan sebagai variable penting di dalam perancangan pembelajaran.

Di dalam teori penguatan, penguatan yang positif memainkan peranan penting. Penguat positif menggambarkan konsekuensi atas peristiwa itu sendiri. Penguat positif dapat membentuk nyata misalnya uang, atau dapat berupa social seperti afeksi. Peserta didik dalam belajar akan disertai dengan usaha yang lebih besar dan belajar lebih efektif apabila perilaku belajarnya diperkuat secara positif oleh pendidik.

Penguat negatif merupakan stimulus aversif ataupun peristiwa yang harus diganti atau dikurangi intensitasnya. Contoh pendidik menyatakan kepada peserta didik bahwa gaya membawa siswa pada waktu membaca sangat membosankan sehingga harus dihentikan.karena penguatan negative merupakan pendekatan aversif, maka prosedur ini sangat potensial berbahaya dalam mendorong belajar peserta didik.

D. Teori Motivasi Belajar

Banyak teori tentang motivasi peserta didik, berikut disajikan tentang teori-teori kontemporer tentang motivasi yang menjelaskan alasan-alasan mengapa anak melakukan sesuatu. Berikut beberapa teori adalah teori yang berasal dari belajar behavioral, kebutuhan manusia, disonansi, kepribadian, dan atribusi. Kemudia dilanjutkan pembahasan penggunaan intensif belajar dan strategi meningkatkan motivasi peserta didik.

1. Teori belajar behavioral

(14)

behavioral menyatakan bahwa tidak perlu memisahkan teori belajar dengan motivasi, karena motivasi merupakan produk dari sejarah penguatan. Peserta didik diperkuat untuk belajar akan termotivasi untuk belajar, namun bagi peserta didik yang tidak mendapatkan penguatan dalam belajar maka anak itu tidak termotivasi untuk belajar.

a. Hadiah dan Penguatan

Alasan mengapa sejarah penguatan tidak cukup mampu menjelaskan motivasi adalah karena motivasi manusia itu sangat kompleks dan terbatas pada lingkungan. Pada umumnya anak beranggapan bahwa menjadi seorang pendidik baru yang pegawai negeri menerima gaji sebesar satu juta rupiah tiap bulan, itu merupakan nominal penguatan. Namun nilai nominal tersebut akan berbeda fungsi bila dikaitkan dengan berbagai kondisi.

b. Menetapkan Nilai penguatan

Untuk mentapkan nilai penguatan dari suatu hadiah tidak dapat ditetapkan secara tepat, karena sangat ditentukan oleh banyak factor. Ketika penddik mengatakan “saya ingin kamu semua mengumpulkan laporan tugas tepat waktu, karena akan menentukan nilai kamu”. Dalam hal ini mungkin pendidik mengira bahwa nilai merupakkan penguat yang efektif bagi peserta didik. Ternyata tidak demikian, bagi peserta didik yang mengalami kegagalan di sekolah, pencapaian rangking tidak dianggap penting bagi mereka. Apabila pendidik menyatakan “pekerjaanmu bagus” pernyataan ini dapat memperkuat peserta didik yang telah menyelesaikan tugasnya.

2. Teori kebutuhan manusia

(15)

dalam memenuhi kebutuhannya. Maslow mengidentifikasikan dua jenis kebutuhan, kebutuhan dasar merupakan kebutuhan akibat kekurangan dan meta kebutuhan untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan dari hirarki paling bawah sebelum mencapai hirarki paling atas. Hirarki kebutuhan yang diekmbangkan oleh Maslow dan kemudian dimodifikasikan oleh Root.

a. Hirarki kebutuhan dari Maslow

Setiap manusia mempunyai berbagai kebutuhan yang berbeda, namun kebutuhan mana yang akan mereka penuhi pada saat tertentu. Dalam teori Maslow kebutuhan yang lebih rendah dalam hirarki harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum mencoba mencoba memenuhi kebutuhan yang diatasnya.

Konsep lain yang diperkenalkan oleh oleh Maslow adalah perbedaan antara kebutuhan kekurangan dan kebutuhan pertumbuhan. Kebutuhan defisiensi (fisik, keamanan, kasih sayang, dan penghargaan) merupakan kebutuhan bagi kesejahteraan fisik dan psikis. Kebutuhan ini harus dipenuhi, dan apabila terpenuhi, maka motivasi anak untuk melanjutkan pemenuhannya akan menurun. Berbeda dengan itu, kebutuhan pertumbuhan, seperti kebutuhan untuk mengetahui dan memahami sesuatu, mengapresiasikan anak lain, tidak pernah dipenuhi secara sempurna. Semakin anak itu mampu memenuhi kebutuhan untuk mengetahui dan memahami dunia sekitarnya, semakin besar motivasinya untuk lebih banyak belajar. b. Aktualisasi Diri

(16)

c. Implikasi dalam Pendidikan

Pentingnya teori Maslow pada pendidik adalah tentang hubungan antara kebutuhan akan kekurangan dan kebutuhan akan pertumbuhan. Peserta didik yang sangat lapar dan sedanf menghadapi keadaan bahaya fisik, akan memiliki sedikit energy psikologis dalam belajar.

Kebutuhan paling penting di sekolah yaitu tentang afeksi dan penghargaan. Apabila peserta didik tidak merasa mampu dan tidak disukai maka tidak punya motivasi yang kuat untuk mencapai tujuan pertumbuhan yang lebih tinggi.

E. Strategi motivasi belajar

Pembelajaran hendaknya mampu meningkatkan motivasi intrinsik peserta didik sebanyak mungkin. Hal ini berarti bahwa peserta didik harus mampu menarik minat dan meningkatkan hasrat ingin tahu peserta didik terhadap materi yang disajikan. (Slavin,1994). Untuk mencapai kearah itu ada beberapa cara yang dapat dilakukan pendidik dalam meningkatkan motivasi intrinsik peserta didik.

1. Membangkitkan Minat Belajar

Pengaitan pembelajaran dengan minat peerta didik adalah sangat penting dan karena itu tunjukkanlah bahwa pengetahuan yang dipelajari itu sangat bermanfaat bagi mereka. Demikian pula tujuan pembelajaran yang penting adalah membangkitkan hasrat ingin tahu peserta didik mengenai pelajaran yang akan datang, dan karena itu pembelajaran akan mampu meningkatkan motivasi intrisik peserta didik untuk mempelajari materi pembelajaran yang disajikan oleh pendidik. Cara lain yang dapat dilakukan adalah memberikan pilihan kepada peserta didik tentang materi pembeajaran yang akan dipelajari dancara-cara mempelajarinya.

(17)

Pendidik yang terampil akan mampu menggunakan cara untuk membangkitkan dan memelihara rasa ingin tahu peserta didik di dalam kegiatan pembelajaran. Pendidik biologi misalnya secara sembunyi-sembunyi melepaskan katak di depan kelas sehingga mengejutkan peserta didik. Cara yang dilakukan oleh pendidik ini dapat membangkitkan hasrat ingin tahu peserta didik tentang apa yang terjadi, dan mengapa peristiwa itu terjadi, dan begitu seterusnya. Metode pembelajaran studi kasus, diskoveri, lingkuiri, diskusi, curah pandang, dan sejenisnya merupakan bebeapa metode yang dapat digunakan untuk membangkitkan hasrat ingin tahu peserta didik.

3. Menggunakan Variasi Metode Penyajian Yang Menarik

Motivasi intrinsik untuk belajar sesuatu dapat ditingkatkan melalu penggunaan materi pembelajaran yang menarik dan juga penggunaan variasi metode penyajian. Misalnya, untuk membangkitkan minat belajar peserta didik dapat dilakukan dengan cara pemutaran film, mengundang pembicara tamu, demonstrasi, komputer, simulasi, permainan peran, dan lainnya.

a. Metode Demonstrasi

(18)

pengajar sehingga siswa dapat menangkap hal-hal yang penting. Perhatian siswa lebih mudah dipusatkan kepada proses belajar dan tidak tertuju kepada hal lain. Pada metode ini siswa dapat mengurangi kesaahan-kesalahan bila dibandingkan dengan hanya membaca atau mendengarkan keterangan guru. Sebab siswa memperoleh persepsi yang jelas dari hasil pengamatannya. Bila siswa turut aktif dalam berdemonstrasi , maka siswa akan memperoleh pengaaman praktek untuk mengembangkankecakapan dan ketrampilan. Beberapa masalah yang menimbulkan pertanyaan siswa akan dapat dijawab waktu mengamati proses demonstrasi.

b. Metode simulasi

Simulasi adalah tiruan atau perbuatan yang hanya berpura-pura saja (dari fakta simulate yang artinya berpura-pura atau berbuat seolah-olah). Teknik simulasi berorientasi kepada tujuan-tujuan tingkah laku. Latihan-latihan ketrampilan menuntut praktek yang dilaksanakan di dalam suatu kehidupn nyata atau dalam situasi simulasi yang mengandung ciri-ciri situasi kehidupan senyata-nyatanya. Latihan dalam bentuk simulasi pada dasarnya berlatih melaksanakan tugas-tugas yang akan dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Teknik simulasi digunakan pada keempat kategori keterampilan yakni kognitif, psikomotor, reaktif, dan interaktif. Keterampilan-keterampilan tersebut diperlukan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan produktif yang lebih kompleks.

Tujuan simulasi

 Untuk melatih keterampilan tertentu, baik besifat professional maupun bagikehidupan sehari-hari

 Untuk memperoleh pemahaman tentang suatu konsep atau prinsip  Untuk latihan memecahkan masalah

(19)

menurut Hyman dalam bukunya Ways of Teaching, simulasi merupakan salah satu metode yang termasuk ke dalam kelompok role playing. Bentuk-bentuk role playing yang lain adalah sosiodrama, permainan, dan dramatisasi.

Beberapa contoh simulasi:

 Memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan  Memeberikan perawatan terhadap bayi yang baru lahir  Menolong penderita menggunakan pot dan urinal

 Memberikan makanan kepada pasien yang tak dapat makan sendiri

Dengan mengadakan simulasi dengan topik-topik seperti diatas, siswa akan memperoleh keterampilan yang diharapkan dikuasai tanpa harus segera langsung terjun ke dalam situasi yang sebenarnya. Sebagai latihan sebelum melaksanakan pekerjaan dalam situasi yang sebenarnya, simulasi merupakan cara belajar yang menguntungkan untuk melatih keterampilan tertentu.

4. Membangun Peserta Didik Dalam Merumuskan Tujuan Belajar

Prinsip yang mendasar dari motivasi adalah anak akan belajar keras untuk mencapai tujuan apabila tujuan itu dirumuskan atau ditetapkan sendiri, dan bukan dirumuskan atau ditetapkan oleh orang lain. Oleh karena itu pendidik hendaknya mendorong dan membantu peserta didik agar merumuskan dan mencapai tujuan belajarnya sendiri. Cara lain yang dapat dilakukan adalah apabila pendidik yang merumuskan tujuan pembelajaran, maka sampaikan tujuan pembelajaran itu kepada peserta didik agar mereka merasa memiliki tujuan pembelajaran tersebut. Perasaan memiliki tujuan pembelajaran itu pada akhirnya akan melahirkan dorongan untuk memperolehnya.

(20)

kemampuan manusia yang merupakan hasil belajar sehingga pada gilirannya , membutuhkan sekian macam kondisi belajar untuk pencapaiannya. Kelima macam kemampuan hasil belajar tersebut adalah : a. Ketrampilan intelektual (yang merupakan hasil belajar terpenting dari

sistem lingkungan sekolah

b. Strategi kognitif, mengatur cara belajar dan berfikir seseorang di dalam arti seluas-luasnya, termasuk kemampuan memecahkan masalah

c. Informasi verbal, pengetahuan dalam arti informasi atau fakta. Kemampuan ini umumnya dikenal dan tidak jarang

d. Keterampilan motorik yang diperoleh dari sekolah, antara lain keterampilan menulis, mengetik, menggunakan jangka, dsb.

(21)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Dengan motivasi yang tinggi, siswa akan belajar lebih keras, ulet, tekun serta memiliki konsentrasi dalam proses pembelajaran. Motivasi menyebabkan adanya perubahan energi pada diri manusia sehingga akan berpengaruh terhadap kejiwaan, perasaan serta emosi, untuk kemudian melakukan sebuah tindakan atau sikap.

Motivasi merupakan komponen yang sangat penting dalam belajar namun paling sulit untuk diukur. Dengan memotivasi pesera didik, seorang pendidik akan mampu membantu peserta didik untuk memulai belajar, mempelajari materi apa yang pendidik tawarkan serta dapat membantu peserta didik agar berusaha keras dalam belajarnya. Selain itu, motiv peserta didik juga sangat berpengaruh terhadap cara belajar serta apa yang mereka pelajari. Hal ini dikarenakan motif merupakan kondisi yang mempengaruhi kesiapan dalam melanjutkan kegiatan belajar.

B. Saran

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Achmad Rifa’i RC, Chatrina Tri Anni. 2015. Psikologi Pendidikan. Unnes Press. Semarang

J.J Hasibuan, Moedjiono. 2009. Proses Belajar Mengajar. Remaja Rosdakarya Offset. Bandung.

Referensi

Dokumen terkait

Proporsi sebaran jenis fasilitas umum di masing-masing wilayah di Surabaya dengan menggunakan persentase untuk setiap fasilitas umum di Surabaya didapatkan hasil bahwa

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar kadmium serta gambaran histopatologi organ jantung dan ginjal sapi bali yang dipotong di tempat

Tässä suhteessa Seppälä on samoilla linjoilla kuin Bennett Simon (1988): tragedia ei ole pohjimmiltaan julkinen asia vaan toteutuu perheen suljetussa piiris- sä,

Dengan mengunakan metodologi perbandingan bahasa, teori Teritori Informasi,dan mengunakan contoh kalimat yang dikumpulkan dalam komik bahasa Jepang yang telah diterjemahkan ke

Penyajain ‘bermain sambil belajar’ dapat meningkatkan minat dan semangat mereka dalam pelajaran Bahasa Inggris (Fadillah, 2019). MTS Al Ikhlas Pangkalan Susu merupakan sebuah

Selain terkenal akan Hallyu nya, Korea Selatan juga dikenal dengan budaya “(빨리-빨리) pali-pali atau “cepat-cepat”. Hal ini terbukti dari masyarakat Korea Selatan

Karena jumlah panelis yang menjawab benar pada pengujian < jumlah minimal panelis yang menjawab benar pada tabel maka disimpulkan produk P tidak berbeda nyata dengan produk

Rumus mencari NPV (negative predictive value) adalah proporsi kasus dengan hasil diagnosa negatif. Metode penelitian yang penulis lakukan adalah metode penelitian