• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN KEUANGAN INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN KEUANGAN INDONESIA"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN KEUANGAN

“PETERNAKAN AYAM PEDAGING WATU SIMBAR”

Disusun oleh :

KELOMPOK : IXA

Titik Pitaloka 23040113140002

Vincent P Tinambunan 23040113190015

Talasi Ruqaya Yasmin 23040113140034

Resi Anastasia 23040113140063

Ihtifazhuddin 23040113140072

PROGRAM STUDI S1 AGRIBISNIS FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERTANIAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : LAPORAN PRAKTIKUM MANAJEMEN KEUANGAN Kelompok : IX (SEMBILAN)A

Program Studi : S-1 AGRIBISNIS Jurusan : PERTANIAN Tanggal Pengesahan : Juni 2015

Mengetahui,

Menyetujui, Koordinator Umum Praktikum Manajemen keuangan

Pramudita Dian Nugrahadi NIM. 23010112130229

Koordinator Praktikum Praktikum Manajemen Keuangan

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Manajemen Keuangan ini dengan sebaik -baiknya. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Migie Handayani, S.Pt., M.Si. selaku dosen pengampu Praktikum Produksi Ternak Unggas, Pramudita Dian Nugroho selaku koordinator umum Praktikum Manajemen keuangan, dan yang telah membimbing dan membantu penulis selama praktikum berlangsung sampai penyusunan Laporan Praktikum Manajemen keuangan ini selesai.

Penulis menyadari Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bertujuan membangun dari berbagai pihak sehingga laporan ini dapat sempurna. Penulis berharap Laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang bersangkutan.

Semarang, Juni 2015

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

Manajemen keuangan sangatlah dibutuhkan oleh perusahaan. Perencanaan manajemen keuangan dilakukan oleh seorang manajer keuangan. Pengertian manajemen keuangan adalah aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan pendanaan modal kerja, pengalokasian dana, pengelolaan asset serta penggunaan dana dalam suatu perusahaan untuk mencapai tujuan utama perusahaan. Ruang lingkup manajemen keuangan sendiri terdiri atas keputusan pendanaan, keputusan investasi dan keputusan pengelolaan asset. Fungsi manajemen keuangan adalah planning, budgeting, controlling, auditing, dan reporting. Perencanaan meliputi kas dan laba rugi, anggaran meliputi perencanaan, penerimaan dan pengalokasian anggaran, pengendalian keuangan untuk melakukan evaluasi serta perbaikan sistem keuangan perusahaan, pemeriksaan keuangan untuk pemeriksaan audit keuangan agar tidak terjadi penyimpangan, pelaporan keuangan sebagai laporan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan dan analisa rasio laporan keuangan. Analisis rasio keuangan dapat dihitung dengan liquidity ratio, leverage ratio, activity ratio, dan rentability ratio.

(5)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan adalah usaha-usaha untuk menyediakan uang, dimana dengan uang tersebut perusahaan berusaha unutk memperoleh atau mendapatkan aktiva atau merupakan keseluruhan aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat yang paling menguntukan berserta usaha untuk menggunakan dana tersebut seefisien mungkin (Sutrisno, 2006). Faktor yang mempengaruhi baik buruknya manajemen keuangan adalah perimbangan antara cash inflow dan cash outflow, penyimpangan terhadap aliran kas yang diperkirakan, anggaran biaya yang trasnparan (Munawir, 2005).

2.2. Modal

Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya membutuhkan modal. Modal adalah jumlah dari asset peusahaan untuk memprodusi suatu barang (Sugiyono, 2008). Jumlah besar kecilnya subuah modal dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain sifat atau jenis perusahaan, waktu yang diperlukan, tingkat perputaran persediaan, tingkat perpuran piutang, siklus usaha, dan resiko kemungkinan penurunan harga aktiva lancar (Sutrisno, 2006).

2.3. Biaya Produksi

(6)

(direct labour), dan biaya overhead pabrik (manufacturing goverhead) (Wijaya dan Syafitri, 2012).

2.4. Penerimaan dan Pendapatan

Pendapatan merupakan penerimaan yang dikurangi dengan biaya–biaya yang dikeluarkan. Pendapatan seseorang pada dasarnya tergantung dari pekerjaan dibidang jasa atau produksi, serta waktu jam kerja yang dicurahkan, dan tingkat pendapatan perjam yang diterima (Pangandaheng, 2012). Pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diterima oleh penduduk atas prestasi kerjanya selama satu periode tertentu, baik harian, mingguan, bulanan maupun tahunan. Kegiatan usaha pada akhirnya akan memperoleh pendapatan berupa nilai uang yang diterima dari penjualan produk yang dikurangi biaya yang telah dikeluarkan (Sukirno, 2006).

2.5. Neraca Keuangan 2.5.1. Aktiva

Neraca keuangan adalah kondisi keuangan perusahaan pada waktu tertentu terdiri atas aktiva pasiva dan pajak perusahaan. Aktiva atau yang biasa disebut dengan asset adalah segala sumberdaya atau harta yang dimiliki oleh perusahaan untuk digunakan dalam operasinya (Rianto, 2008). Suatu perusahaan secara umum memiliki dua jenis aktiva yaitu aktiva lancar yaitu sumberdaya atau modal yang rutin dikeluarkan atau digunakan oleh perusahaan dalam kurun waktu kurang lebih satu tahun dan aktiva tetap yaitu sumberdaya modal yang ditanam layaknya sebuah investasi jangka panjang karena aktiva tetap memiliki masa hidup lebih dari satu tahun (Syamsuddin, 2007).

2.5.2. Pasiva

(7)

yang sesegera mungkin harus dibayarkan paling lambat selama satu tahun buku dan hutang jangka panjang yaitu semua hutang yang tempo pembayarannya relative lama (Syamsuddin, 2007).

2.6. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba atau rugi bersih. Dalam laba rugi perusahaan yang biasa dicatat adalah biaya langsung dan pendapatan langsung (Pranomo, 2008 ). Laporan laba rugi mempunyai dua unsur yaitu pendapatan dan beban atau biaya (Arifin, 2009).

2.7. Operating Cash Flow

Operating cash flow atau arus kas operasi adalah selisih bersih antara penerimaan serta pengeluran kas dan setara kas yang berasal dari aktivitas operasi selama 1 tahun buku, sebagaimana tercantum dalam laporan arus kas perusahaan (Manurung dan Siregar, 2009). Arus kas operasi adalah pengaruh kas dari transaksi yang termasuk dalam penentuan net income selain aktivitas investasi dan keuangan (Rasyid, 2001). Arus kas operasi adalah perbedaan antara laba penjualan dan beban operasi kas setelah pajak atas pendapatan operasi perusahaan (Brigham dan Houston, 2001).

2.6. Pajak

(8)

2.8. Depresiasi

Penyusutan (depreciation), adalah proses akuntansi dalam mengalokasikan biaya aktiva berwujud ke beban dengan cara yang sistematis dan rasional selama periode yang diharapkan mendapat manfaat dari penggunaan aktiva tersebut (Baridwan, 2004). Ada beberapa metode penyusutan, antara lain metode aktivitas (unit penggunaan produksi), metode garis lurus (penyusutan fungsi dari waktu), metode beban menurun (dipercepat), metode penyusutan khusus, dan metode penyusutan khusus (Kieso et al., 2002).

2.9. EBIT

(9)

2.10. Earning Before Tax

Earning Before Tax biasa disingkat EBT atau laba sebelum pajak adalah laba kotor yang didapat oleh suatu perusahaan sebelum dipotong oleh pajak. Angka yang tersaji dalam EBT mencerminkan keuntungan atau rugi dari kegiatan utama dan kegiatan sampingan suatu perusahaan (Arifin, 2009). Laba yang ada masih merupakan laba keseluruhan yang didapat dari kegiatan perusahaan tersebut. Laba tersebut merupakan hasil dari operasi yang berjalan sebelum cadangan untuk pajak penghasilan (Sholihin, 2010).

2.11. Earning After Tax

(10)

BAB III

METODOLOGI

3.1. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan

Praktikum Manajemen Keuangan dilaksanakan pada hari selasa tanggal 2 Juni 2015 pukul 09.30 – 15.00 bertempat di Perusahaan Peternakan Watu Simbar Gunung Pati, Semarang.

3.2. Metode Praktikum

(11)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum

Berdasarkan hasil praktikumn manajemen keuangan di perusahaan Watu Simbar didapatkan hasil bahwa perusaaan melakukan manajemen keuangan dengan membuat anggaran biaya seperti menghitung aktiva, pasiva dan pajak perusahaan. Hal ini sesuai dengan pendapat Sutrisno (2006) yang menyatakan bahwa manajemen keuangan adalah usaha-usaha untuk menyediakan uang, dimana dengan uang tersebut perusahaan berusaha unutk memperoleh atau mendapatkan aktiva atau merupakan keseluruhan aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha mendapatkan dana yang diperlukan dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat yang paling menguntukan berserta usaha untuk menggunakan dana tersebut seefisien mungkin. Perusahaan uang, dnan pengelualam mengelola keuangan memounyai faktor yang mempengaruhinya antara lain pemasukan uang dan pengeluar uang, jumlah uang kas yang tersedia, ketrasparan dalam mengelola. Hal ini didukung oleh pendapat Munawir (2005) yang menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi baik buruknya manajemen keuangan adalah perimbangan antara cash inflow dan cash outflow, penyimpangan terhadap aliran kas yang diperkirakan, anggaran biaya yang trasnparan.

4.2. Modal

(12)

tersebut didukung oleh pendapat Sutrisno (2006) yang menyatakan bahwa jumlah besar kecilnya subuah modal dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain sifat atau jenis perusahaan, waktu yang diperlukan, tingkat perputaran persediaan, tingkat perputaran piutang, siklus usaha, dan resiko kemungkinan penurunan harga aktiva lancar.

4.3. Biaya Produksi

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil biaya produksi perusahaan sebesar Rp 565.500.000,00. Data ini terdiri dari biaya pakan sebesar Rp 423.000.000,00, biaya DOC sebesar Rp 132.500.000,00 dan biaya obat sebesar Rp 10.000.000,00. Hasil tersebut sesuai dengan pendapat Hansen dan Mowen (2001) yang menyatakan bahwa biaya produksi merupakan biaya yang berkaitan dengan pembuatan barang dan penyediaan jasa. Biaya produksi dikeluarkan guna memperoleh input atau keuntungan bagi perusahaan. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugianto (2000) yang menyatakan bahwa biaya produksi adalah sejumlah uang yang dikeluarkan untuk mendapatkan sejumlah input yaitu secara akuntansi sama dengan jumlah uang keluar yang tercatat.

4.4. Penerimaan dan Pendapatan

(13)

4.5. Neraca Keuangan

Berdasarkan hasil praktikum manajemen keuangan di perusahaan Peternakan Watur Simbar didaptkan hasil total aktiva sebesar Rp. 462.137.040.00-,. Aktiva merupakan sebuah kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan. Hal ini sesuai dengan pendapat Rianto, (2008) yang berpendapat bahwa aktiva atau yang biasa disebut dengan asset adalah segala sumberdaya atau harta yang dimiliki oleh perusahaan untuk digunakan dalam operasinya. Total pasiva sebesar Rp. 462.137.040,-. Pasiva merupakan hutang yang dimiliki oleh peusahaan. Hal tersebut didukung oleh pendapat Rianto (2008) yang berpendapat bahwa pasiva adalah pengorbanan ekonomi yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan pada masa yang akan dating. Pajak perusahaan dari hasil praktikum didapatkan hasil sebesar Rp. 2.949.840,- pajak perusahaan 1% dari total pendapatan bersih. Hal ini seusai dengan pendapat Mudrajat (2002) yang menyatakan bahwa pajak adalah sebuah konstribusi yang wajib kepada negara terutang oleh individu atau badan, yang bersifat memaksa berdasarkan tetapan hokum yang berlaku dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara guna kemakmuran rakyat.

(14)

4.7. Operating Cash Flow

Berdasarkan hasil praktikum manajemen keuangan di perusahaan Peternakan Watur Simbar didapatkan hasil operating cash flow adalah sebesar Rp. 374.554.234,3. Hal ini sesuai dengan pendapat Brigham dan Houston (2011) yang menyatakan bahwa arus kas operasi adalah perbedaan antara laba penjualan dan beban operasi kas setelah pajak atas pendapatan operasi perusahaan. Hal tersebut didukung dengan pendapat Manurung dan Siregar (2009) yang menyatakan bahwa operating cash flow atau arus kas operasi adalah selisih bersih antara penerimaan serta pengeluran kas dan setara kas yang berasal dari aktivitas operasi selama 1 tahun buku, sebagaimana tercantum dalam laporan arus kas perusahaan.

4.8. Pajak

Pajak perusahaan dari hasil praktikum didapatkan hasil sebesar Rp 2.949.840,75,- pajak perusahaan 1% dari total pendapatan kotor. Hal ini seusai dengan pendapat Mudrajat (2002).yang menyatakan bahwa pajak adalah sebuah konstribusi yang wajib kepada negara terutang oleh individu atau badan, yang bersifat memaksa berdasarkan tetapan hokum yang berlaku dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara guna kemakmuran rakyat. Pajak yang dibayarkan oleh perusahaan adalah berupa pajak keuntungan atu pengahasilan perusahaan tersebut. Hal in didukung oleh pendapat Rianto (2008) yang menyatakan bahwa pajak perusahaan terdiri atas pajang yang harus dibayarkan dari pengahasilan.

4.7. Depresiasi

(15)

menimbulkan biaya renovasi bangunan dan peralatan menjadi lebih besar dibanding dengan biaya operasi, jika bangunan tersebut tidak diperbaiki atau sudah tidak mampu lagi memenuhi kebutuhan saat ini. Proses produksi akan menjadi tidak ekonomis dan efisien apabila bangunan yang sudah rusak tidak segera diperbaiki. Menurut Kieso et al.(2002) Informasi yang penting yang perlu dipertimbangkan dalam keputusan perbaikan bangunan yang ada adalah pekerjaan dari suatu informasi akuntan diferensial yang berupa aktiva deferensial dan biaya deferensial

4.8. EBIT

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh EBIT sebesar Rp 294.984.750,-diperoleh dari Earning Before Interest Tax (EBIT) yang tidak memasukkan beban bunga dan pajak penghasilan. Hal ini sesuai dengan pendapat Halim (2011) yang menyatakan bahwa ukuran profitabilitas entitas yang tidak memasukkan beban bunga dan pajak penghasilan adalah pengertian Earning Before Interest Tax (EBIT). Selain profitabilitas, faktor lain yang mempengaruhi EBIT adalah bunga serta pajak. Laba operasi akan menunjukkan kekuatan produktif dari suatu entitas dari operasi yang berlangsung disebut juga EBIT. Laba sebelum dikurangi pajak disebut laba operasi yang ditambah hasil serta biaya diluar operasi biasa EBIT yang merupakan laba sebelum dikurangi pajak atau EBIT (Earning Before Tax). Nafarin (2004) menambahkan bahwa pajak penting bagi pihak-pihak tertentu terutama dalam hal pencapaian laba perusahaan.

4.9. Earning Before Tax

(16)

pendapat Halim (2008) yang menyatakan bahwa EBT ditentukan dengan mengurangkan harga pokok penjualan dari penjualan bersih.

4.10. Earning After Tax

(17)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil praktikum diketahui penyusutan investasi tiap tahun Rp 363.500.000, biaya produksi Rp 4.069.500.000,- pendapatan selama sebulan Rp 565.500.000,- harga pokok produksi Rp 23.230,- sehingga dapat disimpulkan perusahaan peternakan watusimbar tidak merugi karena perusahaan tersebut bermitra dengan perusahaan mustika.

5.2. Saran

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, J. 2009. Solusi Total Bisnis UKM Berbasis Komputer Dengan Microsoft Excel Plus Word. Elex Media Komputindo. Jakarta.

Arifin, J. 2009. Solusi Total Bisnis UKM Berbasis Komputer Dengan Microsoft Excel Plus Word. Elex Media Komputindo. Jakarta.

Arifin, J. 2009. Akuntansi Pajak Dengan Microsoft Excel. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.

Brigham, Eugene F dan Joel F Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Buku I Edisi Kedelapan. Jakarta: Penerbit Erlangga.

College, M. R. 2009. Teknik Membuka Bisnis Desain Arsitektur. Elex Media Komputindo. Jakarta.

Halim, A. 2008. Accounting Pengantar Akuntansi. Salemba Empat. Jakarta. Harriman, M. K. 2009. Be Optimal Reach Real Success in Life and Business.

Elex Media Komputindo. Jakarta.

Manurung, Indah Agustina, dan Hasan Sakti Siregar. 2009. Pengaruh Laba Bersih dan Arus Kas Operasi terhadap Kebijakan Dividen. Jurnal Akuntansi 3. Universitas Sumatera Utara.

Pangadaheng, Y. 2012. Analisis Pendapatan Petani Kelapa di Kecamatan Saliabu Kabupaten Talaud. Universitas Sam Ratulangi. Manado. Skripsi.

Pramono, P. R. 2009. Seri UKM Berbasis Komputer. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.

Pramono, P. R. 2008. Membuat Laporan Keuangan Perusahaan. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.

Rasyid, Rosmita. 2001. Hubungan Laba Bersih dan Arus Kas Operasi dengan Dividen. Jurnal Akuntansi. Tahun V Vol. 1 Mei 2001. Universitas Tarumanegara.

Riyanto, Bambang. 2008. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. edisi keempat, Penerbit : BPFE, Yogyakarta.

(19)

Sholihin, A. I. 2010. Buku Pintar Ekonomi Syariah. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Sugiono, A dan E. Untung. 2008. Panduan Praktis Dasar Analisan Laporan Keuangan: Pengetahuan Dasar Bagi Mahasiswa Dan Praktisi Perbankan. Grasindo. Jakarta.

Kieso, E Donald. Weygandt, J Terry dan Warfield, D Terry. 2002. Akuntansi Intermediate. Edisi kesepuluh. Jilid 1. Erlangga, Jakarta.

Baridwan, Zaki. 2004. Intermediate Accounting. Edisi Kedelapan. BPFE-Yogyakarta.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan keenam. Alfabet. Bnadung. Sukirno, S. 2000. Mikro Ekonomi Modern: Perkembangan Pemikiran dari klasik

sampai Keynesian Baru, Edisi 1. PT Raja Grafindo. Jakarta.

(20)

LAMPIRAN

Lampiran 1. Neraca Keuangan

Aktiva Pasiva

Aktiva

Lancar Rp29.923.408 x 5 Hutang Lancar

Kas Rp

29.923.408 x 5 Gaji Karyawan 111.000.000,-Rp Total

Aktiva Rp494.537.040,- Total Pasiva 494.537.040,-Rp

Modal = Total Aktiva −¿ Total Hutang

(21)

383.537.040,-Lampiran 2. Biaya Produksi

Macam Biaya Jumlah (kg) Harga Jumlah (Rp)

A. Biaya Tetap

1. Gaji Karyawan 5x12 1.850.000

9.250.000,-Total Biaya Tetap 9.

250.000,-B. Biaya Variabel

1. Pakan

5x240sak(50kg) 423.000.000,- 7500

2. DOC

Total Biaya Produksi (per tahun) = Total Biaya Produksi / periode x 7 = Rp 565.500.000 x 7 + 111.000.000 = Rp 4.069.500.000

Keterangan: 1. Gaji Karyawan

Total Gaji Karyawan = Gaji Karyawan x Jumlah Karyawan = Rp 1.850.000,- x 5 orang

= Rp

(22)

111.000.000,-Lampiran 3. Perhitungan Pendapatan

Penerimaan = Harga Jual Produk x Jumlah Produksi x Bonus / (kg) (5) + Bonus (5) x 100 (5)

= Rp 16.075,- x 5 x 7709.4 kg (5) + 770.940 (5) = Rp 619.643.025 + 3.854.700

= Rp 623.497.725,- x 7 = Rp. 4.364.484.075,- /tahun Pendapatan = Penerimaan −¿ Biaya Produksi

= Rp. 4.364.484.075−¿Rp 4.069.500.000

(23)

Lampiran 4. Operating Cash Flow

Investasi

(Rp) Penerimaan(Rp) Biaya (Rp) Penyusutan (Rp) Penerimaan -(Biaya+Pe

Referensi

Dokumen terkait

Kasmir, 2010, Pengantar Manajemen Keuangan, Edisi Pertama, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.. Sjahrial, Dermawan, 2006, Pengantar Manajemen Keuangan, Edisi Kedua,Mitra

Skripsi “Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Kinerja Usaha Kecil Dengan Praktek Manajemen Keuangan Sebagai Variabel Intervening ( Studi Pada Sektor Perdagangan dan

Yang bertanda tangan di bawah ini saya, Dinda Deshinta, menyatakan bahwa skripsi dengan judul : ANALISIS PENGARUH PENGUNGKAPAN SUKARELA PERTANGGUNGJAWABAN MANAJEMEN PADA

Laporan keuangan disajikan dengan maksud untuk menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kegiatan usaha suatu perusahaan kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan

Sesuai dengan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, maka sistematika isi catatan atas laporan keuangan Dinas Pengelolaan

Untuk a,b, dan d telah sesuai dengan pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) nomor 27, dimana Koperasi mengakui pendapatan yang berasal dari usaha

Akuntabilitas dalam manajemen keuangan berarti penggunaan uang sekolah dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan, dengan tiga pilar

2.4 Kinerja Keuangan Ada beberapa pendapat beberapa peneliti tentang kinerja keuangan antara lain sebagai berikut : Menurut Jumingan 2006:239, “Kinerja Keuangan merupakan gambaran